DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
KELAS: 1A KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas
limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, dan juga
berterimakasih kepada ibu Eli Amaliah yang telah memberikan tugas sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
konsep dasar keperawatan dengan judul “Teori Keperawatan menurut Dorothea
Orem dan Florence Nightingale.”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 5
A. Simpulan ……………………………………………………………………..…….....…. 15
B. Sarana………………..…………………………………………………………………... 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan sebagai pelayanan prfesional dan memiliki peran
penting dalam pelayanan kesehatan. Perawat harus mampu berfikir logis dan kritis
dalam menangani sesuatu respon manusia. Ilmu keperawatan sebagai salah satu
cabang ilmu pengetahuan, memiliki teori-teori yang terbentuk dari filosofi dan
paradigma yang berbeda dari para pencetus teori keperawatan. Berdasarkan ilmu
keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan klien mengacu pada standar
profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan
utama. Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan
disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan dan
mengontrol hasil asuhan keperawatan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
A. Rumusan Masalah
1. Siapa Dorothea Orem?
2. Apa saja teori keperawatan menurut Dorothea Orem?
3. Bagaimana teori sistem keperawatan Orem?
4. Bagaimana konsep model keperawatan Dorothea Orem?
5. Apa definisi teori keperawatan menurut Florence Nightingale
6. Siapa Florence Nightingale ?
7. Bagaimana model teori keperawan Florence Nightingale?
8. Bagaimana filosofi keperawatan Florence Nightingale?
9. Apa saja konsep model Florence Nightingale?
10.Bagaimana hubungan konsep Florence Nightingae?
11.Apa saja konsep paradigma menurut teori Florence Nightingale?
12.Apa saja aspek lingkungan Florence Nightingale?
3
B. Tujuan
I. Tujuan Umum
Agar mahasiswa/i mampu mengaplikasikan teori keperawatan menurut Dorothea
Orem dan Florence Nightingale.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
CUA. Disinilah Orem kembali mengembangkan konsep keperawatan dan
perawatan dirinya. Orem kemudian membentuk komite model keperawatan yang
berkembang menjadi grup konferensi keperawatan. Tahun 1984, Orem pensiun
dari pekerjaannya dan memfokuskan diri dalam mengembangkan teori
keperawatan defisit perawatan diri (Self Care Deficit Nursing Theory (SCDNT)).
Orem meninggal dunia di usia 92 tahun, pada hari jumat, 22 Juni 2007 di
Skidaway Island, Georgia. Sebagai bentuk kehormatan atas dedikasinya dalam
bidang keperawatan, rekan-rekannya merilis jurnal IOS yang mempublikasikan
teori keperawatan Orem yaitu Self-Care, Dependent Care and Nursing (SCDCN)
(Alligood, 2014).
Teori Self-care
Teori Self-care yang menggambarkan mengapa dan bagaimana orang-orang
peduli untuk diri mereka sendiri tindakan yang mementingkan orang lain untuk
berkembang dan memanfaatkan kemampuannya agar dapat menggunakan secara
tepat, nyata dan Valid untuk mempertahankan fungsi dengan stabil sesuai
perubahan lingkungan, Self-care digunakan untuk mengontrol atau faktor eksternal
dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang untuk menjalankan fungsinya
dan berperanan untuk mencapai kesejahteraannya, klien akan mengalami defisit
perawatan diri apabila dia tidak mampu melakukan perawatan secara sendiri, maka
perawat akan membantu klien untuk melakukan tugas perawatan dirinya.
7
Nursing System Theory
Teori ini Menjelaskan hubungan antara perawat dengan pasien yang selalu
dijaga untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien (Aligood, 2014).
9
Faktor – faktor yang menyebabkan para perawat bersikap dan berperilaku yang
mencerminkan ketidakpahaman tentang falsafah keperawatan.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan latar belakang pendidikan
Kurang pengalaman berkaitan dengan masa kerja
Ketidakmampuan dalam pengambilan keputusan
Menurut kelompok hal- hal yang menyebabkan ketidakfahaman tentang falsafah
keperwatan dalam situasi layanan kesehatan di Indonesia adalah:
Belum adanya standarisasi layanan keperawatan secara nasional
Masih beragamnya latar belakang pendidikan perawat yang berakibat pada
beragamnya pemahaman dan penerapan falsafah keperawatan dalam
pelaksanaan praktek keperawatan
Kurangnya kesadaran perawat menampilkan sikap professional (altruism) sesuai
dengan falsafah yang mnejadi keyakinannya.
Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 May 1820 di Florence, Italia dari
garis keturunan bangsawan Inggris. Namanya diambil dari nama kota tempat ia
dilahirkan. Dimasa kecilnya Nightingale telah dididik orang tuanya untuk
mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan seperti bahasa, matematika,
filsafat dan agama yang pada akhirnya menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi karya-karya yang dihasilkannya (Karimi & Alavi 2015). Saat
remaja Nightingale merasa menjadi seorang perawat merupakan sebuah panggilan,
oleh sebab itu ia memutuskan untuk mengikuti pelatihan sebagai seorang perawat
di Kaiserwerth, German pada tahun 1951 selama tiga bulan. Keputusan ini
membawanya pada sebuah pencapaian diakhir pelatihan dirinya terpilih sebagai
salah satu murid keperawatan yang diajar khusus oleh guru tempat ia mengambil
pelatihan. Pendidikan lanjutan sebagai seorang perawat di tempat pelatihan pun
dijalaninya selama dua tahun. Setelah menyelesaikan pelatihannya, Nightingale
kembali ke Inggris dan bekerja di rumah sakit, dan bekerja sebagai relawan di
institusi yang berkaitan dengan keperawatan (Alligood, 2014).
10
Tahun 1853, Nightingale mendapatkan penghargaan dari ayahnya, dan
kemudian pindah ke London. Di London, Nightingale bekerja sebagai pengawas
rumah sakit, saat itu juga Nightingale memulai pekerjaannya sebagai seorang
perawat. Nightingale juga pernah merantau ke Turki bersama 38 perawat lainnya
dalam misi bantuan kesehatan. Saat tiba di Turki, Nightingale dan teman-temannya
dihadapkan pada masalah buruknya sanitari dan terlalu padatnya jumlah penghuni
barak (camp). Berlatar belakang masalah tersebut Nightingale berusaha untuk
mengatasinya dengan mulai mendirikan posko pelayanan keperawatan yang
terorganisir, dan membuat program penanggulangan masalah sanitasi. Kerja
kerasnya membuahkan hasil dan dianggap sukses karena mampu menurunkan
angka kematian. Lima puluh tahun kehidupannya, Nightingale masih aktif menulis
artikel di surat kabar, menulis buku, mengadakan penelitian dan pertemuan dengan
teman atau kolega di rumahnya, meskipun dalam keadaan yang tidak begitu sehat
karena menderita beberapa penyakit. Pada tanggal 13 Agustus 1910, Florence
Nightingale dikabarkan meninggal dunia di London, Inggris. (Masters, 2015).
12
yang bertujuan memanipulasi lingkungan untuk mempercepat penyembuhan
pasien.
13
1. Ventilasi dan kehangatan : menjaga sirkulasi udara yang baik untuk ruangan
pasien, dan tetap hangat.
2. Kondisi rumah yang sehat : menjaga kondiri rumah yang sehat dengan lima hal
utama yang harus diperhatikan yaitu udara yang bersih, air yang bersih, pengairan
yang efisien, lingkungan yang bersih dan dimasuki cahaya matahari.
3. Pengaturan managemen : ketidakhadiran perawat dalam memberikan perawatan
yang berkelanjutan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini.
4. Kebisingan : minimalkan kebisingan yang dapat mengganggu istirahat pasien.
5. Variasi ruangan rawat : memperhatikan tata ruang rawat untuk menghindari
kebosanan pasien selama dirawat di rumah sakit. 6. Memperhatikan asupan
makanan : Mendokumentasikan makanan dan minuman yang masuk ke dalam
tubuh pasien.
7. Makanan : berikan makanan yang dibutuhkan pasien sesuai dengan kondisi
kesehatannya dan yang dibutuhkan.
8. Tempat tidur dan alas kasur : sediakan tempat tidur dan alas kasur yang bersih
dan nyaman.
9. Pencahayaan : instruksikan untuk memasang tirai yang bisa membatasi cahaya
yang masuk ke ruang pasien untuk memberikan kenyamanan.
10. Kerapian ruangan dan dinding : sediakan lingkungan kamar atau ruangan yang
bersih.
11. Kebersihan diri : pertahankan kebersihan pasien.
12. Berikan dukungan dan saran : hindari perkataan yang tidak bermakna atau
memberikan saran yang tidak sesuai fakta.
13. Observasi status kesehatan : lakukan observasi dan dokumentasi.
Nightingale juga mempercayai bahwa keperawatan harus bersifat holistik atau
perawatan yang menyeluruh, yang juga menyentuh sisi spiritual pasien. Perawat
14
juga harus memberikan promosi kesehatan yang berisikan informasi yang akurat
baik untuk individu yang sehat maupun individu yang sakit (Masters, 2015).
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kesimpulan Dari hasil penulisan yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
Dengan mempelajari konsep atau teori keperawatan disimpulkan bahwa
perawat harus memahami apa yang dilakukan secara tepat dan akurat sehingga
klien dapat memperoleh hak nya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan
dengan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik
klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relavan. Untuk menjadi
perawat yang profesional dan berkualitas diperlukan pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada orang yang benar-benar membutuhkan pelayanan.
Pada model konsep atau teori keperawatan Dorothea Orem, menjelaskan self
care mempunyai makna bahwa klien harus merawat dirinya sendiri ketika
mampu, perawat dapat membantu apa bila klien tidak mampu dalam merawat
dirinya sendiri. Untuk dapat menerapkan konsep keperawatan ini perlu suatu
pengetahuan dan keterampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan.
Pada model konsep atau teori keperawatan Florence Nightingale,
menjelaskan lebih memprioritaskan lingkungan sebagai aspek paling utama
dalam penyembuhan klien. Jika ada seseorang yang sakit maka lingkungannya
harus diperbaiki sedemikian rupa agar mendukung proses penyembuhan pasien.
Florence mengajarkan kepada perawat untuk berfikir tentang memberikan
15
kenyamanan lingkungan pada pasien baik secara fisik maupun psikologi.
Disamping itu Florence percaya bahwa tindakan pencegahan dan promosi
kesehatan adalah hal yang tak kalah penting dibanding dengan merawat pasien
hingga sembuh.
B. Saran
Saran bagi mahasiswa agar lebih memahami , mengerti serta dapat
mengaplikasikan teori ke dalam praktik asuhan keperawatan. Saran bagi
pembaca agar memberikan masukan untuk melengkapi makalah teori
keperawatan Dorothea Orem dan Florence Nightingale.
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan,
kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik di
kemudian hari.
16
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, R, M., (2001). Pakar teori keperawatan dan karya mereka. (Achir Yani S.
Hamid & Kusman Ibrahim, penerjemah). Jakarta: Elsevier bekerjasama dengan
AIPNI.
Alligood, R. M & Tomey, A. (2002). Nursing theorists and their work. (6th ed).
Toronto: Mosby.
Asmadi. (2005). Konsep dasar keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Fawcett, J. (2006). Contemporary nursing knowledge: Analysis and evaluation of
nursing models and theoriest. (2nd ed). Philadelphia: F. A. Davis Company.
Marriner, A. (2001). Teori ilmu keperawatan: Para ahli dan berbagai
pandangannya. (Ismail Ekawijaya & Ridlo Riyono, penerjemah). Jakarta.
Orem, D., E. (2001). Nursing concepts of practice.(6th ed). St. Louis: Mosby. Inc.
Petiprin, A. (2016). Nursing theory. October 19, 2016.
http://www.nursingtheory.org/nursing-theorists/Dorothea-E-Orem.php
Karimi, H. & Alavi, N.M., 2015. Florence Nightingale : The Mother of Nursing. ,
4(August 1910), pp.4–6.
17