Disusun oleh
Kelompok 2 :
1. ZAINAL KHALID THAROB
2. ARIANI RASYID
3. AMELIA ULUELANG
4. JULHAM NUKUHEHE
5. FADJAR ALAMSYAH TOMIA
6. NURSITI ASRIANTI
7. SALSAFIRA MARASABESSY
8. YESSY KRISTI MARAYATE
9. MARSELA SIMAELA
Penulis bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang kami beri judul “teori
dorothea orem dan Calista orem”, sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini.
Dan kami memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan
saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di lain waktu.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................i
i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan.................................................................................16
b. Saran..........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebagaimana kita ketahui pengetahuan memiliki perkembangan yang
sangat pesat di era globalisasi ini. Bahkan banyak ahli yang mengemukakan
tentang teori keperawatan.
Berfikir kritis harus dilakukan perawat kepada setiap klien. Antara lain
salah satunya dengan memahami Teori Keperawatan menurut Dorothea E.
Orem dan Calista Roy. Dan dalam teori keperawatan itu dapat diterapkan
pada setiap klien yang membutuhkan perawatan.
B. Rumusan masalah
1. Apa biodata dan teori keperawatan menururt Dorothea E. Orem dan
Calista Roy?
2. Apa kelebihan dan kelemahan model teori Dorothea E. Orem dan Calista
Roy?
3. Apakah teori Dorothea E. Orem dan Calista Roy masi di pakai sampai
sekarang atau tidak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui biodata dan teori keperawatan menurut Dorothea E.
Orem dan Calista Roy?
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori Dorethea E. Orem dan
Calista Roy
3. Untuk mengetahui apakah teori Orem dan Roy masih dipakai sampai
sekarang atau tidak.
1
BAB II
PEMBAHASAN
TEOTI DOROTHEA E. OREM
a) Biografi Dorothea E. Orem
Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914
di Baltimore, Maryland. Pendidikan: Diploma
(awal tahun 1930). Pendiri Hospital School Of
Nursing, Washington DC, Orem mendapat Titel
BSN Ed (1939) dan MSN Ed (1945) di The
Catholik University of America, Washington DC.
Orem mendapat gelar kehormatan Dokter Ilmu
Pengetahuan dari Georgetown University (1976)
dan Pendiri Perguruan Tinggi di San Antonio,
Texas (1980); Dokter Surat Kemanusiaan dari
Illinois Wesleyan University, Bloomington, Illinois
(1988) kehormatan dokter, University of Missouri-
Columbia (1998). Dr. Orem melanjutkan untuk
aktif dalam pengembangan teori Dia
menyelesaikan edisi ke-6 dari keperawatan: konsep praktik, yang diterbitkan oleh
Mosby pada Januari 2001.
2
dikenal sebagai Self-Care (perawatan diri) atau Self Care Defisit Teori. Orang
dewasa dapat merawat diri mereka sendiri. Sedangkan bayi, lansia, dan
orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas Self Care
mereka.
Dorothea Orem (1971) mengklasifikasikan definisi keperawatan yang
menekankan ada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Orem
menggambarkan filosofi tentang keperawatan dengan cara sebagai berikut
Keperawatan memiliki perhatian tertentu pada kebutuhan manusia terhadap
tindakan perawatan darinya sendiri dan kondisi serta penatalaksanaannya
secara terus menerus dalam upaya mempertahankan kehidupan dan
kesehatan, penyembuhan dari penyakit, atau cidera, dan mengatasi kendala
yang ditimbulkan.
Perawatan diri sendiri dibutuhkan oleh setiap manusia. Baik laki- laki
perempuan dan anak-anak. Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan
akan terjadi kesakitan atau kematian. Keperawatan berupa mengatur dan
mempertahankan kebutuhan keperawatan diri secara terus
3
1) Universal Self-Care Requisites
Tujuan universally required adalah untuk mencapai perawatan diri atau
kebebasan merawat diri dimana harus memiliki kemampuan untuk
mengenal, memvalidasi dan proses dalam memvalidasi mengenai anatomi
dan fisiologi manusia yang berintegrasi dalam lingkaran. kehidupan.
Dibawah ini terdapat 8 teori self care secara umum yaitu:
a. Pemeliharaan kecukupan pemasukan udara
b. Pemeliharaan kecukupan pemasukan makanan
c. Pemeliharaan kecukupan pemasukan cairan
d. Mempertahankan hubungan perawatan proses eliminasi dan ekskresi
e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
f. Pemeliharaan kesemimbangan antara solitude dan interaksi social
g. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan
manusia
h. Peningkatan promosi fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam
kemlompok social sesuai dengan potensinya
Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh, fisiologi dan
psikologi tetapi juga konsep diri seutuhnya. Ketika konsep diri manusia
mengalami gangguan (termasuk retardasi mental atau autism),
perkembangan individu akan memberikan dampak baik permanen
maupun sementara. Dinegara-negara yang warganya banyak mengalami
gangguan kesehatan, self-care (perawatan diri) digunakan. sebagai alat
dalam proses pengobatan dan terapi kesehatan.
4
Perawatan diri (self-care) adalah komponen system tindakan perawatan
diri individu yang merupakan langkah-langkah dalam perawatan ketika
terjadi gangguan kesehatan. Kompleksitas dari self- care atau system
dependent-care (ketergantungan perawatan) adalah meningkatnya jumlah
penyakit yang terjadi dalam waktu-waktu tertentu.
6) Agent
Pihak atau perawat yang isa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar
pasien adalah perawat dengan keahlian dan ketrampilan yang
berkompeten dan memiliki kewenangan untuk memberikan pemenuhan
kebutuhan dasar pada pasien secara holistic.
5
Dependent care agency merupakan perawat professional yang memiliki
tanggunag jawab dan tanggung gugat dalam upaya perawatan kebutuhan
dasar termasuk pasien dalam derajat kesehatan yang masih baik atau
masih mampu atau sebagian besar memenuhi kebutuhan dasar pada
pasien. Pemberian kebutuhan dasartetap menekankan pada kemandirian
pasien sesuai dengan tingkat kemampuannya. Perawatan yang diberikan
bisa bersifat promoting, preventive dan lain lain
9) Nursing Agency
Perawat harus mampu meningkatkan dan mengembangkan
kemampuannya secara terus menerus untuk bisa memeberikan
pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistic, sehingga
mereka mampu membuktikan dirinya bahwa mereka adaah perawat yang
berkompeten untuk bisa memberikan pelayanan professional untuk
memenuhi kebutuhan dasar pasien. Beberapa ketrampilan selain
psikomotor yang juga harus dikuasai perawat adalah komunikasi
terapeutik, keterampilan interpersonal, pemberdayaan sumberdaya di
sekitar lingkungan perawat dan pasien untuk bisa memberikan pelayanan
yang professional
10)Nursing design
Penampilan perawat yang dibutuhkan untuk bisa memberikan asuhan
keperawatan yang bisa memenuhi kebutuhan dasar pasien secara holistic
adalah perawatan yang professional, mampu berfikir kritis, memiliki dan
menjalankan standar kerja dll
.
11)System keperawatan
Merupakan serangkaian tindakan praktik keperawatan yang dilakukan
pada satu waktu untuk koordinasi dalam melakukan tindakan.
keperawatan pada klien untuh memenuhi dan mengetahui komponen
kebutuhan perawatan diri klien yang terapeutik untuk melindungi serta
mengetahui perkembangan perawatan diri klien.
6
Teori Orem menyediakan dasar yang komperhensif untuk tindakan
keperawatan. Teori ini dapat digunakan dalam keperawatan professional
pada area pendidikan, tindakan klinis, administrasi, riset, dan system
informasi keperawatan.
Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan
praktek keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing
system, dan self-care deficit mudah dipahamai oelh mahasiswa keperawatan
dan dapat dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan penelitian.
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan
bersifat statis, namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan
selalu berubah. Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan
pasien dalam system mencangkup kapasitas individu untuk gerakan fisik.
8
diri) Dorothea Orem efektif diterapkan dalam asuhan keperawatan
pada pasien dengan gangguan kardiovaskular (gagal jantung).
Suster Callista Roy adalah suster dari Saint Joseph of Carondet. Roy
dilahirkan pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles California. Roy
menerima Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys
College di Los Angeles dan Magister Saint in Nursing pada tahun 1966 di
Universitas California Los Angeles. Setelah mendapat gelar perawat Roy
memulai pendidikannya di sosiologi dan menerima gelar M.A tahun 1973 dan
ph.D tahun 1977 di Universitas California.
9
perubahan fisiologis-psikologis. Konsep adaptasi mempengaruhi Roy dalam
kerangka konsepnya yang sesuai dengan
keperawatan. Konsep pokok dan model ini dikembangkan saat Roy lulus dari
Universitas di California Los Angeles dari tahun 1964-1966. Roy mulai
mengoperasikan modelnya pada tahun 1968 ketika Mount Saint Marys
Collage menggunakan kerangka adaptasi yang didirikan oleh seseorang
Pisipol dari kurikulum keperawatan. Roy menyesuaikan model pertama yang
dihadirkan dari literature dalam artikel yang diterbitkan in nursing outlook
pada tahun 1970.
1982 Roy adalh seorang dari Sigma Theta dan Roy pun menerima hadian
National Founder selama betahan di Fosterus. Professional Nursing
Standarts. Prestasinya msuk pada tahun 1984 sebagai kehormatan dokter
dari Humane Letters oleh Alverno College. Pada tahun 1985 mendapat
kehormatan dokter dari timur Michigan University dan pada tahun 1986 A.J.N
menghadiahi buku untuk model adaptasi utama Roy. Roy diakui di dunia
siapa wanita itu? kepribadian dari Amerika dan sebagai Follow of the
American Academy of Nursing.
2. Manusia
Menurut Roy manusia adalah sebuah system adaptif, sebagai system
yang adaptif manusia digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan
yang memiliki input, control, dan output dan proses feedback. Lebih
khusus manusia didefinisikan sebagai system adaptif dengan aktivitas
kognator dan legurator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara
adaptasinya yaitu fungsi fisiologis, kosep diri, dan fungsi peran dan
interdependensi. Sebagai system yang adaptif. manusia digambarkan
dalam istilah karakteristik, jadi manusia dilihat secara keseluruhan atau
beberapa unit untuk beberapa tujuan
4. Lingkungan
Lingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam dan
diluar manusia. Lingkungan merupakan input bagi manusia sebagai suatu
system yang adaptif.
Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995): Roy
memiliki delapan falsafah yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu
11
berdasarkan falsafah humanism dan empat lainnya berdasarkan falsafah
veritivity.
Falsafah humanisme / kemanusiaan berarti bahwa manusia itu memiliki rasa
ingin tau dan menghargai, jadi seorang individu akan memiliki rasa saling
berbagi dengan sesame dalam kemampuannya memecahkan suatu
persoalan atau untuk mencari solusi, bertindak laku untuk mencapai tujuan
tertentu, memiliki holism bisa berhubungan dengan orang lain.
Falsafah verivity yaitu kebenaran, yang dimaksud adalah bahwa ada hal yang
bersifat absolute. Empat falsafah tersebut adalah:
1) Tujuan aksistensi manusia
2) Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
3) Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan umum.
4) Nilai dan arti kehidupan Roy kemudian mengemukakan mengenai konsep
mayor, berikut beberapa
12
13. Penampilan peran adalah penampilanfungsi peran dalam hubungannya di
dalam hubungannya di lingkungan social.
14. Interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain sebgai
support system Model konseptual menurut Callista Roy adalah suatu
kerangka kerja. konseptual, system atau skema yang menerangkan
tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok,
situasi atau kejadian terhadap suatu ilmu dan pengembangannya.
Dengan penerapan dari teori adaptasi Roy perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan dapat mengetahui dan lebih memahami individu, tentang hal hal
yang menyebabkan stress pada individu, proses mekanisme oping dan
effektor sebagai upaya individu untuk mengatasi stress. Sedangkan
kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah terletak pada sasarannya.
Model adaptasi Roy ini hanya berfokus pada proses adaptasi pasien dan
bagaimana pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses
keperawatan dan tidak menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku cara
merawat (caring) pada pasien. Sehingga seorang perawat yang tidak
mempunyai perilaku caring ini akan menjadi stressor bagi para pasiennya
13
individu denagn lingkungan sehingga adaptasi dalam setiap aspek
semakin meningkat.
b. Elemen Manusia
Manusia adalah suatu kumpulan unit yang saling berhubungan
mempunyai masukan, proses control, keluaran dan umpan balik. Manusia
dalam sistem ini berperan sebagai penerima asuhan keperawatan.
c. Elemen Lingkungan
Perawat harus mengatasi lingkungan klien yang meliputi privasi klien,
kondisi, keadaan, dan faktor yang lainnya.
d. Elemen Sehat
Kesehatan adalah hal yang utama diinginkan semua orang begitu pula
dengan klien yang ingin sehat seperti semula, perawat dalam elemen ini
harus berpikir kedepannya bagaimana cara klien mendapatkan kesehatan
tersebut perawat harus memberikan asuhan keperawatan yang tepat
(Budiono, 2019)
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya Tarik dari dari makalah ini adalah
1. Teori Keperawatan menurut Dorothea E. Orem Pelayanan manusia yang
berpusat kepada kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana
mengaturnya secara terus menerus untuk dapat menunjang kesehatan
dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan
menanggulangi akibat-akibatnya.
2. Teori Self Care Dorothea E. Orem Orang dewasa dapat merawat diri
mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia, dan orang sakit membutuhkan
bantuan untuk memenuhi aktifitas Self-Care mereka.
3. Kelebihan dan kelemahan model teori Dororthe E. Orem
Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk
pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep
self-care, nursing system, dan self-care deficit mudah dipahamai oelh
mahasiswa keperawatan dan dapat dikembangkan dengan ilmu
pengetahuan dan penelitian.
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa
kesehatan.bersifat statis, namun dalam kenyataannya kesehatan itu
bersifat dinamis dan selalu berubah.
4. Teori Keperawatan menurut Calista Roy
Menurut Roy keperawatan didefinisikan sebagai disiplin ilmu praktek.
Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan,
dan menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap kesehatan..
5. Model Konseptual menurut Calista Roy Model konseptual menurut Callista
Roy adalah suatu kerangka kerja. konseptual, system atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu,
kelompok, situasi atau kejadian terhadap suatu ilmu dan
pengembangannya
6. Kelebihan dan kelemahan konsep dan model keperawatan menurut
Calista Roy
Kelebihan dari teori dan model konseptulnya adalah terletak pada teori
praktek dan dengan model adaptasi yang dikemukakan oleh Roy bisa
15
menkaji respon perilaku pasien terhadap stimulus yaitu fungsi fisiologis,
konsep diri, mode fungsi peran dan mode interdependensi. Sedangkan
kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah terletak pada sasarannya.
Model adaptasi Roy ini hanya berfokus pada proses adaptasi pasien dan
bagaimana pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses
keperawatan dan tidak menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku cara
merawat (caring) pada pasien.
B. Saran
Makalah ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai Teori Keperawatan
menurut Orem dan Roy. Untuk pengembangan lebih lanjut, penulis
menyarankan kepada pembaca agar:
1. Lebih memahami tentang Teori Keperawatan menurut Orem dan Roy.
2. Lebih mengkaji secara detail beberapa cara tentang aplikasi dari Teori
Keperawatan menurut Orem dan Roy.
16
17
Daftar pustaka
http://erik-acver-qincai.blogspot.com/2009/03/biografi-dorothea-elizabeth-orem.html
https://antinalatief.wordpress.com/2010/02/14/about-nurse-callista-roy/
http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/cori
iii