Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

“TEORI DOROTHEA E. OREM DAN TEORI CALISTA ROY”

Disusun oleh

Kelompok 2 :
1. ZAINAL KHALID THAROB
2. ARIANI RASYID
3. AMELIA ULUELANG
4. JULHAM NUKUHEHE
5. FADJAR ALAMSYAH TOMIA
6. NURSITI ASRIANTI
7. SALSAFIRA MARASABESSY
8. YESSY KRISTI MARAYATE
9. MARSELA SIMAELA

PRODI D-III KEPERAWATAN AMBON

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES


MALUKU
Kata pengantar
Puji dan syukur marilah kita ungkapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Wsa yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan
kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus
berupa ajaran agama yang sempurna dengan bahasa yang sangat indah.

Penulis bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang kami beri judul “teori
dorothea orem dan Calista orem”, sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini.

Dan kami memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan
saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di lain waktu.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................i

i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ...........................................................................1


B. Rumusan masalah.....................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

 Teori Dorothea E. Orem.............................................................2


a. Biografi Dororthea E. Orem...................................................2
b. Pengertian keperawatan Dororthea E. Orem........................2
c. Teori self care Dorothea E. Orem.........................................4
d. Kelebihan dan kelemahan
teori Dorothea E. Orem.........................................................7
e. Penerapan teori Dorothea E. Orem
di era sekarang......................................................................7
 Teori Calista Roy
a. Biografi Calista Roy...............................................................10
b. Teori keperawatan menurut Calista Roy...............................11
c. Konsep dasar dan model konseptual
keperawatan menurut Roy....................................................12
d. Kelebihan dan kelemahan teori
keperawatan menurut Calista Roy........................................13
e. Penerapan teori Calista Roy di era sekarang.......................14

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan.................................................................................16
b. Saran..........................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebagaimana kita ketahui pengetahuan memiliki perkembangan yang
sangat pesat di era globalisasi ini. Bahkan banyak ahli yang mengemukakan
tentang teori keperawatan.

Keperawatan dalam pelayanan professional dalam aplikasinya harus di


landasi dengan ilmu keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat
harus bisa berfikir logis, dan krits dalam menelaah dan mengidentifikasi
fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan seperti
contohnya Teori Keperawatan menurut dorothea E. Orem dan Calista Roy
yang akan di bahas dalam makalah ini.

Berfikir kritis harus dilakukan perawat kepada setiap klien. Antara lain
salah satunya dengan memahami Teori Keperawatan menurut Dorothea E.
Orem dan Calista Roy. Dan dalam teori keperawatan itu dapat diterapkan
pada setiap klien yang membutuhkan perawatan.

Melihat perkembangan teori yang pesat maka perawat-perawat harus


mempelajari tentang berbagai teori keperawatan. Sehingga perawat dapat
memberikan pelayanan yang optimal. Dengan demikian penulis membuat
makalah tentang Teori Keperawatan menurut Orem dan Roy.

B. Rumusan masalah
1. Apa biodata dan teori keperawatan menururt Dorothea E. Orem dan
Calista Roy?
2. Apa kelebihan dan kelemahan model teori Dorothea E. Orem dan Calista
Roy?
3. Apakah teori Dorothea E. Orem dan Calista Roy masi di pakai sampai
sekarang atau tidak?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui biodata dan teori keperawatan menurut Dorothea E.
Orem dan Calista Roy?
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori Dorethea E. Orem dan
Calista Roy
3. Untuk mengetahui apakah teori Orem dan Roy masih dipakai sampai
sekarang atau tidak.

1
BAB II

PEMBAHASAN
 TEOTI DOROTHEA E. OREM
a) Biografi Dorothea E. Orem
Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914
di Baltimore, Maryland. Pendidikan: Diploma
(awal tahun 1930). Pendiri Hospital School Of
Nursing, Washington DC, Orem mendapat Titel
BSN Ed (1939) dan MSN Ed (1945) di The
Catholik University of America, Washington DC.
Orem mendapat gelar kehormatan Dokter Ilmu
Pengetahuan dari Georgetown University (1976)
dan Pendiri Perguruan Tinggi di San Antonio,
Texas (1980); Dokter Surat Kemanusiaan dari
Illinois Wesleyan University, Bloomington, Illinois
(1988) kehormatan dokter, University of Missouri-
Columbia (1998). Dr. Orem melanjutkan untuk
aktif dalam pengembangan teori Dia
menyelesaikan edisi ke-6 dari keperawatan: konsep praktik, yang diterbitkan oleh
Mosby pada Januari 2001.

Dorothea Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamanya di Savannah,


USA. Orem meninggal pada umur 93 tahun. Dunia keperawatan telah kehilangan
seorang ahli dan dianggap sebagai orang terpenting serta memiliki wawasan yang
sangata luas di bidang keperawatan.

Dalam bidang keperawatan dapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari


USA, Dorothea E Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang
yang mengembangkan pandangan dalam bidang keperawatan. Dorothea Orem
melihat bahwa perawatan professional mendapat bantuan pengambilalihan tugas
sebagian atau pun keseluruhan atau perawatan diri atau perawatan. Dorothea Orem
melihat bahwa perawat professional mendapat bantuan pengambil alih tugas
sebagian ataupun keseluruhan atau perawatan diri atau perawatan.

b) Pengertian Keperawatan Dorothea Orem (1971) Menurut nya keperawatan


adalah: Pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan manusia untuk
mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus menerus untuk dapat
menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan
dan menanggulangi akibat-akibatnya. Menurut Orem asuhan keperawatan
dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan
untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan
hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraannya. Oleh karena itu, teori ini

2
dikenal sebagai Self-Care (perawatan diri) atau Self Care Defisit Teori. Orang
dewasa dapat merawat diri mereka sendiri. Sedangkan bayi, lansia, dan
orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas Self Care
mereka.
Dorothea Orem (1971) mengklasifikasikan definisi keperawatan yang
menekankan ada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Orem
menggambarkan filosofi tentang keperawatan dengan cara sebagai berikut
Keperawatan memiliki perhatian tertentu pada kebutuhan manusia terhadap
tindakan perawatan darinya sendiri dan kondisi serta penatalaksanaannya
secara terus menerus dalam upaya mempertahankan kehidupan dan
kesehatan, penyembuhan dari penyakit, atau cidera, dan mengatasi kendala
yang ditimbulkan.

Perawatan diri sendiri dibutuhkan oleh setiap manusia. Baik laki- laki
perempuan dan anak-anak. Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan
akan terjadi kesakitan atau kematian. Keperawatan berupa mengatur dan
mempertahankan kebutuhan keperawatan diri secara terus

menerus bagi mereka yang secara total tidak mampu melakukannya.


Dalam situasi lain, perawat membatu klien untuk mempertahankan perawatan
diri dengan melakukannya sebagian, tetapi tidak seluruh prosedur, melainkan
pengawasan pada orang yang membantu klien dengan memberikan instruksi
dan pengarahan secara individual sehingga secara bertahap klien mampu
melakukannya sendiri.

Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan


mengenai pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep
kebutuhan dasar yang terdiri dari:
1. Air (udara) pemeliharaan dalam pengambilan udara
2. Water (air) : pemeliharaan pengambilan air
3. Food (makanan) pemeliharaan dalam mengonsumsi makanan
4. Elimination (eliminasi) pemeliharaan kebtuhan proses eliminasi
5. Rest and Activity (istirahat dan kegiatan) keseimbangan antara istirahat
dan aktivitas
6. Solitude and Social Interaction (kesendirian dan interaksi social):
pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi
social
7. Hazard Preventio (pencegahan resiko) kebutuhan akan pencegahan.
resiko pda kehidupan manusia dalam keadaan sehat

c) Konsep Utama Teori Self Care Dorothea E. Orem


Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi. lansia,
dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktifitas Self-Care
mereka.

3
1) Universal Self-Care Requisites
Tujuan universally required adalah untuk mencapai perawatan diri atau
kebebasan merawat diri dimana harus memiliki kemampuan untuk
mengenal, memvalidasi dan proses dalam memvalidasi mengenai anatomi
dan fisiologi manusia yang berintegrasi dalam lingkaran. kehidupan.
Dibawah ini terdapat 8 teori self care secara umum yaitu:
a. Pemeliharaan kecukupan pemasukan udara
b. Pemeliharaan kecukupan pemasukan makanan
c. Pemeliharaan kecukupan pemasukan cairan
d. Mempertahankan hubungan perawatan proses eliminasi dan ekskresi
e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
f. Pemeliharaan kesemimbangan antara solitude dan interaksi social
g. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan
manusia
h. Peningkatan promosi fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam
kemlompok social sesuai dengan potensinya

2) Developmental Self-Care Requisites


Berhubungan dengan tingkat perkembangan individu dan lingkungan
dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup
sesorang atau tingkat siklus kehidupan. Tiga hal yang berhubungan
dengan tingkat perkembangan perawatan diri adalah:
a. Situasi yang mendukung perkembangan perawatan diri
b. Terlibat dalam pengembangan diri
c. Mencagah dan mengatasi dampak dari situasi individu dan situasi
kehidupan yang mungkin mempengaruhi perkembangan manusia.
(Orem. 1980,p231)

3) Health deviaton self-care requisites


Istilah perawatan ditujukan kepada orang-orang yang sakit atau trauma,
yang mengalami gangguan petologi, termasuk ketidakmampuan dan
penyandang cacat juga sedang dirawat dan menjalai terapi. Adanya
gangguan kesehatan terjadi sepanjang waktu sehingga mempengaruhi
pengalaman mereka dalam menghadapi kondisi sakit sepanjang
hidupnya.

Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh, fisiologi dan
psikologi tetapi juga konsep diri seutuhnya. Ketika konsep diri manusia
mengalami gangguan (termasuk retardasi mental atau autism),
perkembangan individu akan memberikan dampak baik permanen
maupun sementara. Dinegara-negara yang warganya banyak mengalami
gangguan kesehatan, self-care (perawatan diri) digunakan. sebagai alat
dalam proses pengobatan dan terapi kesehatan.

4
Perawatan diri (self-care) adalah komponen system tindakan perawatan
diri individu yang merupakan langkah-langkah dalam perawatan ketika
terjadi gangguan kesehatan. Kompleksitas dari self- care atau system
dependent-care (ketergantungan perawatan) adalah meningkatnya jumlah
penyakit yang terjadi dalam waktu-waktu tertentu.

4) Therapeutic self-care demand


Terapi pemenuhan kebutuhan dasar berisi mengenai suatu program
perawatan dnegan tujuan pemenuhan kebutuhan dasar pasien sesuai
dengan tanda dan gejala yang ditampilkan oleh pasien. Beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh perawat ketika memberikan pemenuhan
kebutuhan dasar pasien diantaranya:
a. Mengatur dan mengontrol jenis atau macam kebutuhan dasar yang
dibutuhkan oleh pasien dan cara pemberian ke pasien
b. Meningkatkan kegiatan yang bersifat menunjang pemenuhan
kebutuhan dasar pasien sesuai dengan taraf kemandiriannya

Beberapa pemahaman terkait dengan terapi pemenuhan kebutuhan dasar,


diantaranya:

a. Perawat harus mampu mengidentifikasi factor pada pasien dan


lingkunagnya yang mengarah pada gangguan pemenuhan kebutuhan
dasar manusia
b. Perawat harus mampu melakukan pemilihan alat dan bahan. yang bisa
dipakai untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien, memanfaatkan segala
sumber daya yang ada di sekitar pasien untuk memberikan pelayanan
pemenuhan kebutuhan dasar pasien semaksimal mungkin

5) Self Care Agency Pemenuhan kebutuhan dasar psien secara holistic


hanya dapat dilakukan pada perawat yang memiliki kemampuan
komperhensif. memahami konsep dasar manusia dan perkembangan
manusia baik secara holistic (Orem, 2001.p.514)

6) Agent
Pihak atau perawat yang isa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar
pasien adalah perawat dengan keahlian dan ketrampilan yang
berkompeten dan memiliki kewenangan untuk memberikan pemenuhan
kebutuhan dasar pada pasien secara holistic.

7) Dependent Care Agent

5
Dependent care agency merupakan perawat professional yang memiliki
tanggunag jawab dan tanggung gugat dalam upaya perawatan kebutuhan
dasar termasuk pasien dalam derajat kesehatan yang masih baik atau
masih mampu atau sebagian besar memenuhi kebutuhan dasar pada
pasien. Pemberian kebutuhan dasartetap menekankan pada kemandirian
pasien sesuai dengan tingkat kemampuannya. Perawatan yang diberikan
bisa bersifat promoting, preventive dan lain lain

8) Self Care Deficit


Perawat membantu pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya, utamanya pada pasien yang dalam perawatan total care.
Perawatan yang dilakukan biasanya kuratif dan rehabilitative. Pemenuhan
kebutuhan pasien hamper semuanya tergantung pada pelayanan
keperawatan yang dilakukan oleh tim tenaga kesehatan utamanya
perawat.

9) Nursing Agency
Perawat harus mampu meningkatkan dan mengembangkan
kemampuannya secara terus menerus untuk bisa memeberikan
pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistic, sehingga
mereka mampu membuktikan dirinya bahwa mereka adaah perawat yang
berkompeten untuk bisa memberikan pelayanan professional untuk
memenuhi kebutuhan dasar pasien. Beberapa ketrampilan selain
psikomotor yang juga harus dikuasai perawat adalah komunikasi
terapeutik, keterampilan interpersonal, pemberdayaan sumberdaya di
sekitar lingkungan perawat dan pasien untuk bisa memberikan pelayanan
yang professional

10)Nursing design
Penampilan perawat yang dibutuhkan untuk bisa memberikan asuhan
keperawatan yang bisa memenuhi kebutuhan dasar pasien secara holistic
adalah perawatan yang professional, mampu berfikir kritis, memiliki dan
menjalankan standar kerja dll
.

11)System keperawatan
Merupakan serangkaian tindakan praktik keperawatan yang dilakukan
pada satu waktu untuk koordinasi dalam melakukan tindakan.
keperawatan pada klien untuh memenuhi dan mengetahui komponen
kebutuhan perawatan diri klien yang terapeutik untuk melindungi serta
mengetahui perkembangan perawatan diri klien.

d) Kelebihan dan Kelemahan Teori Dorothea Orem

6
Teori Orem menyediakan dasar yang komperhensif untuk tindakan
keperawatan. Teori ini dapat digunakan dalam keperawatan professional
pada area pendidikan, tindakan klinis, administrasi, riset, dan system
informasi keperawatan.

Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan
praktek keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing
system, dan self-care deficit mudah dipahamai oelh mahasiswa keperawatan
dan dapat dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan penelitian.
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan
bersifat statis, namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan
selalu berubah. Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan
pasien dalam system mencangkup kapasitas individu untuk gerakan fisik.

e) Penerapan teori Dorothea E. Orem di era sekarang


 Penerapan teori Orem untuk tingkatkan derajat kesehatan manusia
Pentingnya penerapan teori Orem di lingkungan rumah sakit, rumah,
maupun di pelayanan kesehatan lainnya

Dorothea Elizabeth Orem merupakan salah satu ahli dalam teori


keperawatan terkemuka di Amerika. Ia lahir di Baltimore, Meryland, pada
tahun 1914. Orem memulai karir keperawatan di Providence Hospital
School of nursing di Washington DC. Orem menyatakan jika keperawatan
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang diselenggarakan untuk
memberikan perawatan langsung kepada orang-orang yang benar-benar
memiliki kebutuhan perawatan langsung akibat gangguan kesehatan
mereka atau secara alamiah mereka yang membutuhkan perawatan
kesehatan.

Orem menjelaskan syarat umum perawatan diri di antaranya asupan


udara, makanan, minuman yang cukup, BAB, BAK, keseimbangan
aktivitas, istirahat, interaksi sosial, pencegahan dari bahaya dan
perkembangan manusia dalam kelompok-kelompok sosial. Konsep utama
dari teori perawatan diri yaitu untuk sistem yang dibantu sepenuhnya,
sistem yang dibantu sebagian, dan sistem yang mendukung edukatif
(pendidikan kesehatan). Berikut penjelasannya.
1. Sistem dibantu sepenuhnya.
Sistem ini artinya perawatan diri seseorang dibantu oleh perawat di
rumah sakit. Contohnya pasien di Intensive Care Unit (ICU) yang
membutuhkan perawatan sepenuhnya oleh perawat, baik itu asupan
makan minum, mandi, BAB, BAK, kebersihan diri, dan oksigen. Contoh
lain di lingkungan keluarga adalah perawatan pada pasien stroke
dengan kelumpuhan total yang merupakan keluarga sebagai pusat
pemberi asuhan keperawatan bagi anggota keluarga yang sakit.
7
2. Sistem dibantu sebagian.
Maksudnya di sini yaitu perawatan diri pasien yang masih bisa
terpenuhi secara mandiri, namun ada sebagian pasien tidak mampu
melakukan secara mandiri dan yang harus dibantu oleh perawat
maupun keluarga. Sebagai contohnya pada pasien Diabetes Mellitus di
mana keluarga harus membantu anggota keluarga yang sakit untuk
memenuhi perawatan diri, misalnya mandi, BAK, BAB berpakaian dan
aktivitas pasien.

3. Sistem mendukung secara edukasi (pendidikan kesehatan).


Sedangkan sistem mendukung secara edukasi adalah mereka yang
mampu memenuhi perawatan diri secara mandiri, namun kurangnya
pengetahuan tentang hal itu atau kurangnya motivasi dalam memenuhi
kebutuhannya. Peran perawat di sini adalah memberikan pendidikan
kesehatan tentang pentingnya perawatan dan kebersihan diri. Sebagai
contoh adalah lansia tanpa keterbatasan. Lansia tersebut harus tetap
diberikan motivasi atau dukungan agar bisa memenuhi perawatan diri
secara mandiri. Contoh lain adalah pasien rehabilitasi pada pasien
jiwa, di mana pada pasien jiwa harus tetap diberikan dukungan untuk
memenuhi perawatan diri secara mandiri.
Pentingnya penerapan teori Orem untuk meningkatkan derajat
kesehatanyang optimal.

Penilaian keterbatasan seseorang dapat diukur dari kategori


pengkuran keterbatasan, misalnya indeks barthel atau indeks Katz.
Pengukuran tersebut menjelaskan tentang kemampuan seseorang
dapat melalukan aktifitas perawatan diri secara mandiri atau
membutuhkan orang lain untuk membantunya. Penelitian menunjukkan
bahwa pengaruh penerapan teori Orem (Self Care) dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Leila Hashemlu, Masumeh H


dan Farzaneh B, di Iran dilakukan penelitian eksperimen sebanyak 50
orang selama 1 bulan pada lanjut usia tentang pengaruh program
pendidikan perawatan diri berdasarkan teori Orem terhadap kualitas
hidup lanjut usia di Panti Jompo. Peneliti menemukan bahwa program
pendidikan sangat efektif untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Felycia Ryandani. Sebanyak 31


kasus kelolaan pada fase pemulihan untuk mengatasi intolenransi
aktivitas (gangguan aktivitas) pada pasien gangguan kardiovaskular
(gagal jantung), menunjukkan bahwa teori model Self care (perawatan

8
diri) Dorothea Orem efektif diterapkan dalam asuhan keperawatan
pada pasien dengan gangguan kardiovaskular (gagal jantung).

Oleh karena itu, teori Orem ini sangat


penting untuk diterapkan baik di
lingkungan rumah sakit, rumah,
maupun di pelayanan kesehatan
lainnya untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal.

 TEORI CALISTA ROY


a) Biografi Calista Roy

Suster Callista Roy adalah suster dari Saint Joseph of Carondet. Roy
dilahirkan pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles California. Roy
menerima Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys
College di Los Angeles dan Magister Saint in Nursing pada tahun 1966 di
Universitas California Los Angeles. Setelah mendapat gelar perawat Roy
memulai pendidikannya di sosiologi dan menerima gelar M.A tahun 1973 dan
ph.D tahun 1977 di Universitas California.

Pada saat bekerja di tingkat megister, dalam sebuah seminar dengan


Dorrothy E. Johnson, Roy tertantang untuk mengembangkan sebuah model
konsep keperawatan. Roy bekerja sebagai staf perawat pediatric dan
mengumumkan daya lenting dari anak-anak dan menambahkan respon ke

9
perubahan fisiologis-psikologis. Konsep adaptasi mempengaruhi Roy dalam
kerangka konsepnya yang sesuai dengan

keperawatan. Konsep pokok dan model ini dikembangkan saat Roy lulus dari
Universitas di California Los Angeles dari tahun 1964-1966. Roy mulai
mengoperasikan modelnya pada tahun 1968 ketika Mount Saint Marys
Collage menggunakan kerangka adaptasi yang didirikan oleh seseorang
Pisipol dari kurikulum keperawatan. Roy menyesuaikan model pertama yang
dihadirkan dari literature dalam artikel yang diterbitkan in nursing outlook
pada tahun 1970.

Roy mengasosiasikan ke professor dan ketua dari tahun 1983-1985 Roy


sebagai Robert wood Johnson Post Doctoral Fellow di universitas California
San Fransisco sebagai sarjana perawat di Neuriscience. Selama ini Roy
melakukan pencarian pada intervensi perawat bagian luka-luka dan
pengalamannya dari model perawat pada klinik. Pada tahun 1988 Roy
memulai menyusun lulusan teori perawat di sekolah Boston College og
Nursing

Roy menerbitkan banyak buku, artikel periodical dan menghadirkan banyak


kuliah dan workshops pada teori adaptasi perawatannya. Sebagian tentang
budi pekerti dan uraian yang baru dari Roy Adaption Model (RAM) yang
diterbitkan di buku The Roy Adaption Model merupakan ungkapan yang
pasti.Pada tahun

1982 Roy adalh seorang dari Sigma Theta dan Roy pun menerima hadian
National Founder selama betahan di Fosterus. Professional Nursing
Standarts. Prestasinya msuk pada tahun 1984 sebagai kehormatan dokter
dari Humane Letters oleh Alverno College. Pada tahun 1985 mendapat
kehormatan dokter dari timur Michigan University dan pada tahun 1986 A.J.N
menghadiahi buku untuk model adaptasi utama Roy. Roy diakui di dunia
siapa wanita itu? kepribadian dari Amerika dan sebagai Follow of the
American Academy of Nursing.

b) Teori Keperawatan menurut Calista Roy


Roy dengan focus adaptasi pada manusia terdapat 4 elemen esensial yaitu
keperawatan, manusia kesehatan dan lingkungan.
1. Keperawatan
Menurut Roy keperawatan didefinisikan sebagai disiplin ilmu praktek.
Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan,
dan menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan
pelayanan bagi orang-orang Keperawatan meningkatkan adaptasi individu
untuk meningkatkan kesehatan jadi model adaptasi keperawatan
menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu keperawatan dan
praktek keperawatan. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari
10
tujuan perawat dan aktifitas perawat. Tujuan keperawatan adalah
mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungannya, peningkatan
adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep diri,
fungsi peran dan interdependensı. Tujuan keperawatan diraih ketika
stimulus tokal berada dalam wilayah dengan tingkatan adaptasi manusia.
Adaptasi membebaskan energy dari upaya koping yang tidak efektif dan
memungkinkan individu untuk merespon stimulus yang lain, kondisi seperti
ini dapat meningkatkan penyembuhan dan kesehatan.

2. Manusia
Menurut Roy manusia adalah sebuah system adaptif, sebagai system
yang adaptif manusia digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan
yang memiliki input, control, dan output dan proses feedback. Lebih
khusus manusia didefinisikan sebagai system adaptif dengan aktivitas
kognator dan legurator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara
adaptasinya yaitu fungsi fisiologis, kosep diri, dan fungsi peran dan
interdependensi. Sebagai system yang adaptif. manusia digambarkan
dalam istilah karakteristik, jadi manusia dilihat secara keseluruhan atau
beberapa unit untuk beberapa tujuan

3. Kesehatan Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi.


manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Dalam model
keperawatan konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi.
Adaptasi adalah komponen pusat dalam model keperawatan, dalam hal ini
manusia digambarkan sebagai suatu system yang adaptif. Proses
adaptasi termasuk semua interaksi manusia dengan lingkungan yang
terdiri dari dua proses, proses yang pertama dimulai dengan perubahan
dalam lingkungan internal dan eksternal. Proses yang kedua adalah.
mekanisme koping yang menghasilkan respon adaptif dan inefektif.

4. Lingkungan
Lingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam dan
diluar manusia. Lingkungan merupakan input bagi manusia sebagai suatu
system yang adaptif.

c) Konsep Dasar dan Model Keperawatan Callista roy


Sebelum mengenal konsep dasar keperawatan Callista Roy akan lebuh baik
jika mengetahui falsafah keperawatan. Falsafah keperawatan megkaji
penyebab dan hokum hokum yang mendasari realistis serta keingintahuan
tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alas an logis dan
metode empiris.

Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995): Roy
memiliki delapan falsafah yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu

11
berdasarkan falsafah humanism dan empat lainnya berdasarkan falsafah
veritivity.
Falsafah humanisme / kemanusiaan berarti bahwa manusia itu memiliki rasa
ingin tau dan menghargai, jadi seorang individu akan memiliki rasa saling
berbagi dengan sesame dalam kemampuannya memecahkan suatu
persoalan atau untuk mencari solusi, bertindak laku untuk mencapai tujuan
tertentu, memiliki holism bisa berhubungan dengan orang lain.

Falsafah verivity yaitu kebenaran, yang dimaksud adalah bahwa ada hal yang
bersifat absolute. Empat falsafah tersebut adalah:
1) Tujuan aksistensi manusia
2) Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
3) Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan umum.
4) Nilai dan arti kehidupan Roy kemudian mengemukakan mengenai konsep
mayor, berikut beberapa

 definisi dari konsep mayor callista Roy.


1. System adalah kesatuan dari beberapa komponen atau elemen yang
saling berhubungan sehingga membentuk suatu kesatuan yang meliputi
adanya input, control, proses, output dan umpan balik
2. Derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal,
kosektual, dan residual
3. Problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan
4. Stimulus fokal adalah stimulus yang mengharuskan manusia berespon
adaptif
5. Stimulus konsektual adalah seluruh stimulus yang memberikan kontribusi
perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh stimulus fokal
6. Stimulus residual adalah seluruh factor yang memberikan
kontribusiterhadap perubahan tingkah laku tetapi belum dapat di validasi
7. Regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon
otomatik melalui neural, cemikal dan proses endokrin
8. Kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui
proses yang komplek dari persepsi informasi, mengambil keputusan dan
belajar
9. Model efektor adaptif adalah kognator yaitu fisiological, fungsi peran,
interdependensi dan konsep diri
10. Repon adaptif adalah respon yang menigkatkan integritas manusia dalam
mencapai tujuan manusia untuk mempertahankan kehidupan
11. Fisiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar
bagaimana proses adaptasi dilakukan
12. Konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan

12
13. Penampilan peran adalah penampilanfungsi peran dalam hubungannya di
dalam hubungannya di lingkungan social.
14. Interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain sebgai
support system Model konseptual menurut Callista Roy adalah suatu
kerangka kerja. konseptual, system atau skema yang menerangkan
tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok,
situasi atau kejadian terhadap suatu ilmu dan pengembangannya.

d) Kelebihan dan Kelemahan Teori Callista Roy


Roy mampu mengembangkan dan menggabungkan beberapa teori sehingga
dapat mengembangkan model perpaduannya. Hingga kini masih menjadi
pegangan bagi para perawat. Keeksistensiannya tentu memiliki sifat kuat atau
memiliki kelebihan dalam penerapan konsepnya disbanding dengan konsep
lainnya. Kelebihan dari teori dan model konseptulnya adalah terletak pada
teori praktek dan dengan model adaptasi yang dikemukakan oleh Roy bisa
menkaji respon perilaku pasien terhadap stimulus yaitu fungsi fisiologis,
konsep diri, mode fungsi peran dan mode interdependensi. Selain itu perawat
juga bisa mengkaji stressor yang dihadapi oleh pasien yaitu stimulus fokal,
konektual dan residual. sehingga diagnosis yang dilakukan oleh perawat bisa
lebih lengkap dan akurat.

Dengan penerapan dari teori adaptasi Roy perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan dapat mengetahui dan lebih memahami individu, tentang hal hal
yang menyebabkan stress pada individu, proses mekanisme oping dan
effektor sebagai upaya individu untuk mengatasi stress. Sedangkan
kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah terletak pada sasarannya.
Model adaptasi Roy ini hanya berfokus pada proses adaptasi pasien dan
bagaimana pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses
keperawatan dan tidak menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku cara
merawat (caring) pada pasien. Sehingga seorang perawat yang tidak
mempunyai perilaku caring ini akan menjadi stressor bagi para pasiennya

e) Penerapan teori Calista Roy di era sekarang ini


 Aplikasi Teori Calista Roy Pada Asuhan Keperawatan
Calista Roy berpendapat bahwa ada empat elemen yang sangat penting
dalam teori Roy yang dapat diterapkan di rumah sakit yaitu:
a. Eleman Keperawatan
Keperawatan adalah sesuatu ilmu yang disiplin menjadi landasan dalam
melaksanakan praktik keperawatan.
Roy (dalam Roy dan Andrews, 1991) berpendapat bahwa keperawatan
sebagai ilmu dan praktik berperan dalam meningkatkan adaptasi individu
dan kelompok terhadap kesehatan sehingga sikap yang muncul semakin
positif. Melalui elemen keperawatan perawat dapat meningkatkan interaksi

13
individu denagn lingkungan sehingga adaptasi dalam setiap aspek
semakin meningkat.

b. Elemen Manusia
Manusia adalah suatu kumpulan unit yang saling berhubungan
mempunyai masukan, proses control, keluaran dan umpan balik. Manusia
dalam sistem ini berperan sebagai penerima asuhan keperawatan.

c. Elemen Lingkungan
Perawat harus mengatasi lingkungan klien yang meliputi privasi klien,
kondisi, keadaan, dan faktor yang lainnya.

d. Elemen Sehat
Kesehatan adalah hal yang utama diinginkan semua orang begitu pula
dengan klien yang ingin sehat seperti semula, perawat dalam elemen ini
harus berpikir kedepannya bagaimana cara klien mendapatkan kesehatan
tersebut perawat harus memberikan asuhan keperawatan yang tepat
(Budiono, 2019)

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya Tarik dari dari makalah ini adalah
1. Teori Keperawatan menurut Dorothea E. Orem Pelayanan manusia yang
berpusat kepada kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana
mengaturnya secara terus menerus untuk dapat menunjang kesehatan
dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan
menanggulangi akibat-akibatnya.
2. Teori Self Care Dorothea E. Orem Orang dewasa dapat merawat diri
mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia, dan orang sakit membutuhkan
bantuan untuk memenuhi aktifitas Self-Care mereka.
3. Kelebihan dan kelemahan model teori Dororthe E. Orem
Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk
pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep
self-care, nursing system, dan self-care deficit mudah dipahamai oelh
mahasiswa keperawatan dan dapat dikembangkan dengan ilmu
pengetahuan dan penelitian.
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa
kesehatan.bersifat statis, namun dalam kenyataannya kesehatan itu
bersifat dinamis dan selalu berubah.
4. Teori Keperawatan menurut Calista Roy
Menurut Roy keperawatan didefinisikan sebagai disiplin ilmu praktek.
Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan,
dan menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap kesehatan..
5. Model Konseptual menurut Calista Roy Model konseptual menurut Callista
Roy adalah suatu kerangka kerja. konseptual, system atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu,
kelompok, situasi atau kejadian terhadap suatu ilmu dan
pengembangannya
6. Kelebihan dan kelemahan konsep dan model keperawatan menurut
Calista Roy
Kelebihan dari teori dan model konseptulnya adalah terletak pada teori
praktek dan dengan model adaptasi yang dikemukakan oleh Roy bisa

15
menkaji respon perilaku pasien terhadap stimulus yaitu fungsi fisiologis,
konsep diri, mode fungsi peran dan mode interdependensi. Sedangkan
kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah terletak pada sasarannya.
Model adaptasi Roy ini hanya berfokus pada proses adaptasi pasien dan
bagaimana pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses
keperawatan dan tidak menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku cara
merawat (caring) pada pasien.
B. Saran
Makalah ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai Teori Keperawatan
menurut Orem dan Roy. Untuk pengembangan lebih lanjut, penulis
menyarankan kepada pembaca agar:
1. Lebih memahami tentang Teori Keperawatan menurut Orem dan Roy.
2. Lebih mengkaji secara detail beberapa cara tentang aplikasi dari Teori
Keperawatan menurut Orem dan Roy.

16
17
Daftar pustaka
http://erik-acver-qincai.blogspot.com/2009/03/biografi-dorothea-elizabeth-orem.html

https://antinalatief.wordpress.com/2010/02/14/about-nurse-callista-roy/

http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/cori

iii

Anda mungkin juga menyukai