Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Ahmad Suryani 7. Dwi Mulyaningtyas
(0121042B) (0121056B)
2. Aprilia Ayu Eka C. 8. Mega Sigit S.
(0121044B) (0121068B)
3. Ashari 9. Mita Puji Rahayu
(0121045B) (0121069B)
4. Atik Arfiyanti 10. Neneng Ariska
(0121046B) (0121071B)
5. Avrina Dyah 11. Rohmatul Fitriyah
Pratiwi(0121048B) (0121077B)
6. Devi Laila Wati 12. Tumiran
(0121054B) (0121084B)
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2021/2022
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi..............................................................................................ii
BAB I ..................................................................................................1
Pendahuluan .....................................................................................1
Pembahasan.......................................................................................4
A. Dorothea E. Orem.........................................................................4
1. Biografi Dorothea E. Orem......................................................4
2. Teori Keperawatan menurut Dorothea E. Orem......................5
3. Tujuan teori Dorothea E. Orem................................................9
4. Teori Orem & Proses Keperawatan.......................................10
5. Kekuatan dan kelemahan Dorothea E. Orem.......................12
6. Paradigma Dorothea E. Orem...............................................12
B. Dorothy E. Jhonson.....................................................................13
1. Biografi Dorothy E. Jhonson...................................................13
2. Teori Keperawatan menurut Dorothy E. Jhonson..................13
3. Tujuan teori Dorothy E. Jhonson............................................17
4. Kekuatan dan kelemahan Dorothy E. Jhonson......................17
5. Paradigma Dorothy E. Jhonson..............................................18
BAB III ..............................................................................................19
Penutup.............................................................................................19
ii
A. Kesimpulan..................................................................................19
B. Saran...........................................................................................19
Daftar Pustaka..................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk
memandang situasi kerja melibatkan perawat didalamnya. Model
konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi
dimana perawat mendapatkan informasi untuk menjadikan perawat
peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang
harus dikerjakan. Model konseptual keperawatan digunakan dalam
praktek, penelitian dan pengajaran.
Teori keperawatan dikembangkan dan diterapkan serta diuji
melalui pendidikan dan praktek keperawatan. Semua model
menggambarkan 4 konsep yang sama, yaitu manusia, lingkungan,
kesehatan dan keperawatan. Teori - teori keperawatan tersebut
untuk menghasilkan suatu model keperawatan. Model keperawatan
digunakan dalam praktek, penelitian dan pengajaran.
Model konsep keperawatan menurut Dorothea E. Orem yang
dikenal dengan model Self Care memberikan pengertian jelas bahwa
bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan
kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar
dengan tujuan mempertahankan kehidupan,kesehatan,kesejahteraan
sesuai dengan keadaan sehat dan sakit. Ia pertama kali
mempubilkasikan ide-idenya dalam “Keperawatan : Konsep praktik”,
pada tahun 1971, yang kedua pada tahun 1980 dan yang terakhir di
tahun 1995.
Model konseptual keperawatan menurut Dorothy E. Johnson yaitu
behavioral system modelnya sedang dalam proses pengembangan
hampir sepanjang seluruh hidupnya (Johnson, 1990). Melalui analisis
yang komprehensif, Fawcett (2005) mengidentifikasi sistem model
perilaku Johnson sebagai salah satu model dari tujuh model
1
konseptual keperawatan. Akar model teori ini dapat ditelusuri kembali
dari karya perilaku ilmuwan pada bidang psikologi, sosiologi, dan
etnologi yang sangat tergantung pada teori sistem (Loveland-Cherry
& Wilkerson, 1989). Teori sistem perilaku Johnson juga tumbuh
dari keyakinan Nightingale yakni tujuan perawatan adalah
membantu individu untuk mencegah atau mengobati dari penyakit
ataupun cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien
sebagai individu dan bukan pada entitas yang
spesifik(Johnson,1990).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana teori keperawatan menurut Dorothea E. Orem ?
2. Bagaimana teori keperawatan menurut Dorothy E. Jhonson ?
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Untuk menjelaskan filosofi dalam keperawatan yang dikemukakan
oleh Dorothy E.Orem dan Dorothy E. Johnson.
2. TUJUAN KHUSUS
a) Menjelaskan biografi Dorothea E. Orem
b) Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh Dorothea Orem
c) Menjelaskan tujuan teori Orem
d) Menjelaskan Teori Orem dan Proses Keperawatan
e) Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Orem
f) Menjelaskan Paradigma Keperawatan Menurut Dorothea E. Orem
g) Menjelaskan biografi Dorothy E. Jhonson
h) Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh Dorothy E. Jhonson
i) Menjelaskan tujuan teori Jhonson
j) Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Jhonson
k) Menjelaskan Paradigma Keperawatan Menurut Dorothy E.
Jhonson
2
D. MANFAAT
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. DOROTHEA E. OREM
1. BIOGRAFI DOROTHEA E. OREM
4
7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang
perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan
(Concept of Pratice tahun 1971).
8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang
edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga
teori, yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory
system keperawatan.
1. Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The
nepeutic sesuai dengan kebutuhan Perawatan diri sendiri adalah
suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang
berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.
5
tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal,
persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang
menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena
perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan.
Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh)
tidak mampu atau keterbatasan dalam melakukan self care yang
efektif.
6
3. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi
untuk masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan
kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
4. Nursing system
7
Keyakinan dan nilai - nilai
8
a) Pemeliaharaan kecukupan intake udara
b) Pemeliharaan kecukupan intake cairan
c) Pemeliharaan kecukupan makanan
d) Pemeliharaan keseimbangan antara aktifitas dan istirahat
e) Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi
kemanusiaan dan kesejahteraan manusia
f) Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses
eliminasi.
g) Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan
ke dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi
seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan
seseorang untuk menjadi normal.
2. Developmental self care requisite : terjadi berhubungan
dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan
dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan
perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
3. Health deviation self care requisite : timbul karena
kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan-
kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau
ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam
perilaku self care.
9
Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
10
• Pengkajian
• Diagnosa keperawatan
• Perencanaan
• Implementasi
• Evaluasi
11
kemampuan terapi perawatan diri yang telah ditentukan dan
mengatur kemampuan untuk mengembangkan perawatan diri. Di
tahap ini, tindakan perawat adalah menghasilkan dan mengatur
system keperawatan. (Orem,1991).
12
dan meminimalisasi efek dari penyakit/kondisi yang kronis atau
kondisi ketidakmampuan
B. DOROTHY E. JHONSON
1. BIOGRAFI DOROTHY E. JHONSON
13
sepenuhnya pada teori sistem-sistem dan menggunakan konsep dan
definisi dari A. Rapoport, R. Chin dan W.Buckley.
Struktur teori sistem perilaku dipolakan sesudah model sistem
yakni sistem yang terdiri dari bagian yang berkaitan untuk melakukan
sebuah fungsi yang bersama-sama untuk membentuk
keseluruhan.Dalam tulisanya, Johnson mengkonseptualkan manusia
sebagai sistem perilaku dimana fungsi adalah observasi, perilaku
adalah teori sistem biologi, yang menyatakan bahwa manusia
merupakan sistem biologi yang terdiri dari bagian biologi dan penyakit
adalah hasil gangguan sistem biologi.
Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson
menulis bahwa perawatan merupakan konstribusi penyediaan fungsi
perilaku efektif pada pasien sebelum, selama dan sesudah penyakit.Ia
memakai konsep dari disiplin ilmu lain seperti sosialisasi, motivasi,
stimulus, kepekaan, adaptasi dan modifikasi perilaku untuk
mengembangkan teorinya.
Johnson mencatat bahwa meski literatur menunjukkan ide
dukungan lain yaitu bahwa manusia merupakan sistem perilaku,
sejauh yang dia tahu, ide tersebut adalah asli dari dirinya.
Pengetahuan bagian-bagian sistem perilaku dicikung dalam ilmu-ilmu
perilaku, tetapi literature empiris mendukung dugaan bahwa system
perilaku merupakan keseluruhan yang belum dikembangkan.Dalam
sistem biologis, pengetahuan atas bagian-bagianya lebih dahulu dari
pengetahuan keseluruhan sistem.
Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah
dengan pendekatan sistem perilaku, dimana individu dipandang
sebagai sistem perilaku yang selalu ingin mencapai keseimgangan dan
stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki
keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang
ditimbulkanya. Sebagai suatu sistem didalamnya terdapat komponen
sub sistem yang membentuka system tersebut, diantaranya komponen
sub sistem yang membentuk sistem perilaku menurut Johnson adalah :
14
1. Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai
kesenangan dalam pencapaian pengakuan dari lingkungan.
2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui
keterampilan yang kreatif.
3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau
perlindungan dan
berbagai ancaman yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, merupakan bentuk pengelauran segala sesuatu dari
sampah atau barang yang tidak berguna secara biologis
5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai
dan dicintai.
6. Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan
tambahan dalam mempertahankan lingkungan yang kondusif
dengan penyesuaian dalam kehidupan social, keamanan, dan
kelangsungan hidup.
15
1. Perawatan (nursing)
Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tindakan
eksternal untuk memberikan organisasi perilakupasien ketika
pasien dalam kondisi stres dengan memakai mekanisasi
pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya.
Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama
gangguan keseimbangan system dan karenanya membutuhkan
pengetahuan tentang order, disorder dan control. Aktivitas
perawatan tadak bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat
pelengkap(komplementer) bagi medis/ pengobatan.
2. Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan
pola, pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang
menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon
spesifik manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan
terintegrasi.Person adalah system dari bagian-bagian interpedent
yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk
menjaga keseimbangan. Johnson lebih jauh menganggap bahwa
behavioral system adalah penting untuk manusia dan apabila ada
tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu
keseimbangan sistemt perilaku , integritas manusia terancam.
Usaha-usaha mausia untuk menbangun kembali keseimbangan
membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa, yang
menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis
dan penyembuhan.
3. Kesehatan(health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit
dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
biologis, psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang
diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada
person bukanya penyakit. Kesehatan direfleksikan oleh organisasi,
16
interaksi, saling ketergantungan subsistem –subsistem dari system
perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam
system ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional.
Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural atau
fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan.
Ketika system membutuhkan sejumlah energi minimum untuk
pemeliharaan , suplai energi yang lebih besar yang tersedia
mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.
4. Lingkungan
Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor
yang bukan bagian system perilaku individu tetapi hal itu
mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk
mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu
menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-
nya.System perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon
terhadap factor lilngkungan dengan mengatur dan adaptasi
terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat
secara berlebihan mengganggu keseimbangan system perilaku dan
mengancam stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak tentu
dibutuhkan supaya system membangun kembali eqilibrium dalam
menghadapi tekanan-tekanan berikutnya.Ketika lingkungan stabil,
individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.
17
4. KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI DOROTHY E. JHONSON
Kekuatan : Dia memberikan kerangka acuan bagi perawat yang
bersangkutan dengan karakter klien tertentu. Model perilaku
jhonson dapat digeneralisasikan diseleluruh jangka hidup dan lintas
budaya.
Kelemahan : Teori Jhonson tidak jelas hubungan konsep sub
sistemnya. Kurangnya definisi yang jelas untuk hubungan timbal
balik antara subsistem membuat sulit untuk melihat seluruh sistem
perilaku sebagai suatu entitas. Kurangnya keterkaitan yang jelas
antara konsep menciptakan kesulitan dalam mengikuti logika kerja
Jhonson.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan Model konsep Menurut Dorothea E. Orem setiap
individu dituntut untuk mampu melakukan perawatan diri (self care)
secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan dasar agar dapat
menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau
kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya, tetapi
pelaksanaaan perawatan diri berdasarkan tingkat kemampuan setiap
individu seperti faktor usia atau perkembangan, contohnya bayi dan
lansia termasuk kelompok individu yang tidak dapat melakukan
perawatan diri sendiri sedangkan dewasa yang masih memiliki
kemampuan dapat melakukan perawatan secara mandiri.
Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan
dilakukan untuk membantu individu menfasilitasi tingkah laku yang
efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia
adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari dua system yaitu sitem
biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat
adalah system eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku
seseorang. Menurut Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan
kepada individu yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan
19
dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan
fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau
produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang
dialaminya.
B. SARAN
Mahasiswa diharapkan lebih menambah pengetahuan
tentang sejarah-sejarah keperawatan agar dapat mengetahui
secara luas tentang keperawatan sehingga dapat mambantu dalam
proses pembelajaran dan tindakan-tindakan yang akan kita
lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
https://tarzz.wordpress.com/2012/05/23/teory-dorothy-johnson/
http://lailybajangmasruri.blogspot.co.id/2014/05/model-konseptual-
dorothhi-e-jhonson.html
20