Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH TEORI KEPERAWATAN DOROTHEA E.

OREM DAN DOROTHY E. JHONSON

Dosen Mata Kuliah :


Anik Supriani, S.Kep.Ns.,M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Ahmad Suryani 7. Dwi Mulyaningtyas
(0121042B) (0121056B)
2. Aprilia Ayu Eka C. 8. Mega Sigit S.
(0121044B) (0121068B)
3. Ashari 9. Mita Puji Rahayu
(0121045B) (0121069B)
4. Atik Arfiyanti 10. Neneng Ariska
(0121046B) (0121071B)
5. Avrina Dyah 11. Rohmatul Fitriyah
Pratiwi(0121048B) (0121077B)
6. Devi Laila Wati 12. Tumiran
(0121054B) (0121084B)
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Banyak
rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah
“Teori Model Konsep Keperawatan Dorothea E.Orem dan Dorothea
E.Johnson”. Namun berkat kerja sama dari anggota kelompok kami
serta bimbingan dari dosen pembimbing, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam


proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para
pembaca. Penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan
dan doa untuk terselesaikannya makalah ini. Seperti kata pepatah, “Tak
ada gading yang tak retak”, begitu pula dalam penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari teman-teman, dosen dan para pembaca sekalian demi
penyempurnaan makalah ini. Demikian sedikit kata dari kami, semoga
makalah ini bermanfaat.

Mojokerto, 23 Juli 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................ii

BAB I ..................................................................................................1

Pendahuluan .....................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................1


B. Rumusan Masalah........................................................................2
C. Tujuan ...........................................................................................2
Tujuan Umum................................................................................2
Tujuan Khusus..............................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................3
BAB II..................................................................................................4

Pembahasan.......................................................................................4

A. Dorothea E. Orem.........................................................................4
1. Biografi Dorothea E. Orem......................................................4
2. Teori Keperawatan menurut Dorothea E. Orem......................5
3. Tujuan teori Dorothea E. Orem................................................9
4. Teori Orem & Proses Keperawatan.......................................10
5. Kekuatan dan kelemahan Dorothea E. Orem.......................12
6. Paradigma Dorothea E. Orem...............................................12
B. Dorothy E. Jhonson.....................................................................13
1. Biografi Dorothy E. Jhonson...................................................13
2. Teori Keperawatan menurut Dorothy E. Jhonson..................13
3. Tujuan teori Dorothy E. Jhonson............................................17
4. Kekuatan dan kelemahan Dorothy E. Jhonson......................17
5. Paradigma Dorothy E. Jhonson..............................................18
BAB III ..............................................................................................19

Penutup.............................................................................................19

ii
A. Kesimpulan..................................................................................19
B. Saran...........................................................................................19
Daftar Pustaka..................................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk
memandang situasi kerja melibatkan perawat didalamnya. Model
konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi
dimana perawat mendapatkan informasi untuk menjadikan perawat
peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang
harus dikerjakan. Model konseptual keperawatan digunakan dalam
praktek, penelitian dan pengajaran.
Teori keperawatan dikembangkan dan diterapkan serta diuji
melalui pendidikan dan praktek keperawatan. Semua model
menggambarkan 4 konsep yang sama, yaitu manusia, lingkungan,
kesehatan dan keperawatan. Teori - teori keperawatan tersebut
untuk menghasilkan suatu model keperawatan. Model keperawatan
digunakan dalam praktek, penelitian dan pengajaran.
Model konsep keperawatan menurut Dorothea E. Orem yang
dikenal dengan model Self Care memberikan pengertian jelas bahwa
bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan
kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar
dengan tujuan mempertahankan kehidupan,kesehatan,kesejahteraan
sesuai dengan keadaan sehat dan sakit. Ia pertama kali
mempubilkasikan ide-idenya dalam “Keperawatan : Konsep praktik”,
pada tahun 1971, yang kedua pada tahun 1980 dan yang terakhir di
tahun 1995.
Model konseptual keperawatan menurut Dorothy E. Johnson yaitu
behavioral system modelnya sedang dalam proses pengembangan
hampir sepanjang seluruh hidupnya (Johnson, 1990). Melalui analisis
yang komprehensif, Fawcett (2005) mengidentifikasi sistem model
perilaku Johnson sebagai salah satu model dari tujuh model

1
konseptual keperawatan. Akar model teori ini dapat ditelusuri kembali
dari karya perilaku ilmuwan pada bidang psikologi, sosiologi, dan
etnologi yang sangat tergantung pada teori sistem (Loveland-Cherry
& Wilkerson, 1989). Teori sistem perilaku Johnson juga tumbuh
dari keyakinan Nightingale yakni tujuan perawatan adalah
membantu individu untuk mencegah atau mengobati dari penyakit
ataupun cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien
sebagai individu dan bukan pada entitas yang
spesifik(Johnson,1990).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana teori keperawatan menurut Dorothea E. Orem ?
2. Bagaimana teori keperawatan menurut Dorothy E. Jhonson ?

C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Untuk menjelaskan filosofi dalam keperawatan yang dikemukakan
oleh Dorothy E.Orem dan Dorothy E. Johnson.

2. TUJUAN KHUSUS
a) Menjelaskan biografi Dorothea E. Orem
b) Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh Dorothea Orem
c) Menjelaskan tujuan teori Orem
d) Menjelaskan Teori Orem dan Proses Keperawatan
e) Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Orem
f) Menjelaskan Paradigma Keperawatan Menurut Dorothea E. Orem
g) Menjelaskan biografi Dorothy E. Jhonson
h) Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh Dorothy E. Jhonson
i) Menjelaskan tujuan teori Jhonson
j) Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Jhonson
k) Menjelaskan Paradigma Keperawatan Menurut Dorothy E.
Jhonson

2
D. MANFAAT

Makalah ini dapat memberikan bahan tambahan terhadap


pengembangan sains dalam keperawatan khususnya tentang
filosofi keperawatan menurut Dorothy E.Orem dan Dorothy E.
Johnson.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. DOROTHEA E. OREM
1. BIOGRAFI DOROTHEA E. OREM

Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan


terkemuka di Amerika. Dorothea Orem lahir di Baltimore,
Maryland di tahun 1914. Dorothea E. Orem pendidikan sekolah
perawatan di rumah sakit Providence di Washington DC. Lulus
Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939
pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas
Katolik di Amerika selama perjalanan kariernya ia telah bekerja
sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik,
administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970) dan
menerima gelar Doktor pada tahun 1976.

1. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen


kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan
berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika
membentuk model teori keperawatan komunitas
4. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan
keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan
dan disiplin keperawatan
5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas
Katolik Amerika tentang teori keperawatan

4
7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang
perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan
(Concept of Pratice tahun 1971).
8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang
edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga
teori, yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory
system keperawatan.

2. TEORI KEPERAWATAN MENURUT DOROTHEA E. OREM


"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan
oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya
sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai
kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk
mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu. Teori
ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan
menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem
tentang Self Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem
dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :

1. Self Care

Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The
nepeutic sesuai dengan kebutuhan Perawatan diri sendiri adalah
suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang
berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.

Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari


seseorang dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan
kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan
penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan

5
tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal,
persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.

Penekanan teori self care secara umum :

1. Pemeliharaan intake udara

2. Pemeliharaan intake air

3. Pemeliharaan intake makanan

4. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan


eksresi

5. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

6. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial

7. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan


manusia

8. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam


kelompok sosial sesuai dengan potensinya.

2. Self Care Deficit

Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang
menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena
perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan.
Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh)
tidak mampu atau keterbatasan dalam melakukan self care yang
efektif.

Teori self care deficit diterapkan bila :

1. Anak belum dewasa

2. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan

6
3. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi
untuk masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan
kemampuan dan peningkatan kebutuhan.

4. Nursing system

Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien


dapat dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya.

Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan


"Self Care"dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self
Care".

Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :

1) The Wholly compensatory system


Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak
mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon
terhadap rangsangan.
2) The Partly compensantory system
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami
keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
3) The supportive - Educative system
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang
memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan
perawatan mandiri.
4) Metode bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan
melalui lima metode bantuan yang meliputi:
a) Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
b) Mengajarkan klien
c) Mengarahkan klien
d) Mensupport klien

7
Keyakinan dan nilai - nilai

Keyakinan Orem's tentang empat konsep utama keperawatan


adalah :

1. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus


menerus memperthankan self care untuk hidup dan sehat,
pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya.
2. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn
self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan
integritas structural fungsi dan perkembangan.
3. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi
kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya
tetapi tidak spesifik.
4. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau
kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan
kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang
mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan.

Tiga kategori self care

Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self


care yang disebutkan sebagai keperluan self care (self care
requisite), yaitu :

1. Universal self care requisite ; keperluan self care


universal dan ada pada setiap manusia dan berkaitan
dengan fungsi kemanusiaan dan proses kehidupan,
biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia.
Universal requisite yang dimaksudkan adalah :

8
a) Pemeliaharaan kecukupan intake udara
b) Pemeliharaan kecukupan intake cairan
c) Pemeliharaan kecukupan makanan
d) Pemeliharaan keseimbangan antara aktifitas dan istirahat
e) Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi
kemanusiaan dan kesejahteraan manusia
f) Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses
eliminasi.
g) Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan
ke dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi
seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan
seseorang untuk menjadi normal.
2. Developmental self care requisite : terjadi berhubungan
dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan
dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan
perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
3. Health deviation self care requisite : timbul karena
kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan-
kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau
ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam
perilaku self care.

3. TUJUAN TEORI DOROTHEA E. OREM

Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :

1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat


memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk
memenuhi tuntutan self care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan dependen jika self care tidak
memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun
dihilangkan.

9
Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.

Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan


kedalam praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
1) Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan
mandiri secara terapeutik
2) Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan
mandiri
3) Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota
keluarganya yang mengalami gangguan secara kompeten.

Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan


pada model orem's yang diterapkan pada praktek
keperawatan keluarga/komunitas adalah :

1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga


2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat
disekitarnya.
3. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga
sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang
tehnik dasar yang dilakukan di rumah, misalnya
melakukan tindakan kompres secara benar.

4. TEORI OREM DAN PROSES KEPERAWATAN


Menurut Orem (1991), proses keperawatan adalah istilah yang
digunakan oleh perawat untuk menunjukkan proses profesional-
teknologi dari tindakan keperawatan beserta proses perencanaan dan
evaluasi.
Perbandingan antara proses keperawatan Orem dengan proses
keperawatan
Proses Keperawatan Orem :

10
• Pengkajian
• Diagnosa keperawatan
• Perencanaan
• Implementasi
• Evaluasi

1. Diagnosa dan resep dokter


2. Merancang system keperawatan dan perencanaan untuk
melaksanakan self care
3. Produksi dan manajemen system keperawatan
Orem (1991) menjelaskan tiga tahap proses
keperawatan yaitu:
1) Step 1 : Diagnosa dan resep keperawatan
Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan.
Analisa dan interprestasi membuat keputusan tentang perawatan
dini, juga memberikan manajemen kasus.
“Diagnosa keperawatan penting untuk pemeriksaan dan
pengumpulan data tentang kemampuan pasien dalam perawatan
diri dan kebutuhan akan terapi perawatan diri serta hubungan
antara keduanya” (Orem, 1991, hal. 270)
2) Step 2 : Merancang system keperawatan dan merencanakan
pelaksanaan perawatan diri
Merancang system keperawatan yang efektif dan efisien
menghasilkan data yang valid tentang kondisi pasien.
Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan pasien dalam
hubungan melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi
perawatan diri , melindungi pengembangan kemampuan
perawatan diri. ( Orem, 1991).
3) Step 3 : Produksi dan manajemen sistem keperawatan (Planning
and Controlling).
Pengaturan system keperawatan dihasilkan ketika berinteraksi
dengan pasien secara terus menerus untuk mencapai

11
kemampuan terapi perawatan diri yang telah ditentukan dan
mengatur kemampuan untuk mengembangkan perawatan diri. Di
tahap ini, tindakan perawat adalah menghasilkan dan mengatur
system keperawatan. (Orem,1991).

5. KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI DOROTHEA E. OREM


Teori Orem menyediakan dasar yang komprehensif
untuk tindakan keperawatan. Teori ini dapat digunakan
dalam keperawatan profesional pada area pendidikan,
tindakan klinis, administrasi, riset, dan system informasi
keperawatan.
Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah
aplikasinya untuk pelaksanaan praktek keperawatan
sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing
system, dan self- care deficit mudah dipahami oleh
mahasiswa keperawatan dan dapat dikembangkan dengan
ilmu pengetahuan dan penelitian.
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat
bahwa kesehatan bersifat statis, namun dalam
kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu
berubah.
Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk
penempatan pasien dalam system mencakup kapasitas
individu untuk gerakan fisik.

6. PARADIGMA DOROTHEA E. OREM


Keperawatan adalah suatu seni, pelayanan/bantuan dan
teknologi. Tujuan dari keperawatan adalah membuat pasien dan
keluarganya mampu melakukan perawatan sendiri, diantaranya
mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi normal ketika
terjadi kecelakaan atau bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi

12
dan meminimalisasi efek dari penyakit/kondisi yang kronis atau
kondisi ketidakmampuan

B. DOROTHY E. JHONSON
1. BIOGRAFI DOROTHY E. JHONSON

Dorothy E. Johnson dilahirkan pada tanggal 21 Agustus 1919 di


Savannah, Georgia. Dia lulus dari sekolah perawat pada tahun 1938,
memperoleh gelar bachelor of science dalam Keperawatan
Universitas vanderbilt pada tahun 1942, dan menerima master
kesehatan masyarakat gelar dari Universitas harvard pada tahun
1948. Pada tahun 1949-1978 Johnson menjadi instruktur dan asisten
profesor dalam perawat kesehatan anak di Vanderbilt University
School of Nursing. Prestasi-prestasi dari Johnson ini dilanjutkan pada
tahun 1955-1956, beliau menjabat sebagai penasehat pediatric
nursing yang ditugaskan di Sekolah kesehatan Kristen bidang
Keperawatan di Vellore, India Selatan. Selama kariernya, dia
menerbitkan lebih dari 30 artikel, 4 buah buku, dan banyak laporan,
serta disajikan dengan banyak penghargaan. Penghargaan yang
paling dibanggakan dari Johnson adalah Faculty Award.

2. TEORI KEPERAWATAN MENURUT DOROTHY E. JHONSON


Teori sistem perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan seorang
Nightingale yaitu tujuan perawatan yang merupakan membantu untuk
mencegah atau mengobati individu atau orang dari penyakit atau
cidera.Ilmu dan seni merawat haruslah berfokus pada pasien sebagai
individu dan bukan merupakan pada entitas yang spesifik.
Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi,
sosiologi dan etnologi untuk membangun teorinya.Ia menyandarkan

13
sepenuhnya pada teori sistem-sistem dan menggunakan konsep dan
definisi dari A. Rapoport, R. Chin dan W.Buckley.
Struktur teori sistem perilaku dipolakan sesudah model sistem
yakni sistem yang terdiri dari bagian yang berkaitan untuk melakukan
sebuah fungsi yang bersama-sama untuk membentuk
keseluruhan.Dalam tulisanya, Johnson mengkonseptualkan manusia
sebagai sistem perilaku dimana fungsi adalah observasi, perilaku
adalah teori sistem biologi, yang menyatakan bahwa manusia
merupakan sistem biologi yang terdiri dari bagian biologi dan penyakit
adalah hasil gangguan sistem biologi.
Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson
menulis bahwa perawatan merupakan konstribusi penyediaan fungsi
perilaku efektif pada pasien sebelum, selama dan sesudah penyakit.Ia
memakai konsep dari disiplin ilmu lain seperti sosialisasi, motivasi,
stimulus, kepekaan, adaptasi dan modifikasi perilaku untuk
mengembangkan teorinya.
Johnson mencatat bahwa meski literatur menunjukkan ide
dukungan lain yaitu bahwa manusia merupakan sistem perilaku,
sejauh yang dia tahu, ide tersebut adalah asli dari dirinya.
Pengetahuan bagian-bagian sistem perilaku dicikung dalam ilmu-ilmu
perilaku, tetapi literature empiris mendukung dugaan bahwa system
perilaku merupakan keseluruhan yang belum dikembangkan.Dalam
sistem biologis, pengetahuan atas bagian-bagianya lebih dahulu dari
pengetahuan keseluruhan sistem.
Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah
dengan pendekatan sistem perilaku, dimana individu dipandang
sebagai sistem perilaku yang selalu ingin mencapai keseimgangan dan
stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki
keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang
ditimbulkanya. Sebagai suatu sistem didalamnya terdapat komponen
sub sistem yang membentuka system tersebut, diantaranya komponen
sub sistem yang membentuk sistem perilaku menurut Johnson adalah :

14
1. Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai
kesenangan dalam pencapaian pengakuan dari lingkungan.
2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui
keterampilan yang kreatif.
3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau
perlindungan dan
berbagai ancaman yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, merupakan bentuk pengelauran segala sesuatu dari
sampah atau barang yang tidak berguna secara biologis
5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai
dan dicintai.
6. Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan
tambahan dalam mempertahankan lingkungan yang kondusif
dengan penyesuaian dalam kehidupan social, keamanan, dan
kelangsungan hidup.

Ketergantungan, merupakan bagian yang membentuk system


perilaku dalam
mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan.
Berdasarkan sub system tersebut diatas, maka akan terbentuk
sebuah system perilaku individu, sehingga Johnson memiliki
pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi permasalahan
tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat
menyeimbangkan system perilaku tersebut. Klien dalam hal ini adalah
manusia yang mendapat bantuan perawatan dengan keadaan
terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidak seimbangan
penyesuaian dengan lingkungan.Status kesehatan yang ingin dicapai
adalah mereka yang mampu berperilaku untuk memelihara
keseimbangan atau stabilitas
dengan lingkungan.

ASUMSI-ASUMSI MENURUT DOROTHY E. JHONSON

15
1. Perawatan (nursing)
Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tindakan
eksternal untuk memberikan organisasi perilakupasien ketika
pasien dalam kondisi stres dengan memakai mekanisasi
pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya.
Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama
gangguan keseimbangan system dan karenanya membutuhkan
pengetahuan tentang order, disorder dan control. Aktivitas
perawatan tadak bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat
pelengkap(komplementer) bagi medis/ pengobatan.
2. Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan
pola, pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang
menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon
spesifik manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan
terintegrasi.Person adalah system dari bagian-bagian interpedent
yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk
menjaga keseimbangan. Johnson lebih jauh menganggap bahwa
behavioral system adalah penting untuk manusia dan apabila ada
tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu
keseimbangan sistemt perilaku , integritas manusia terancam.
Usaha-usaha mausia untuk menbangun kembali keseimbangan
membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa, yang
menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis
dan penyembuhan.
3. Kesehatan(health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit
dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
biologis, psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang
diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada
person bukanya penyakit. Kesehatan direfleksikan oleh organisasi,

16
interaksi, saling ketergantungan subsistem –subsistem dari system
perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam
system ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional.
Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural atau
fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan.
Ketika system membutuhkan sejumlah energi minimum untuk
pemeliharaan , suplai energi yang lebih besar yang tersedia
mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.

4. Lingkungan
Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor
yang bukan bagian system perilaku individu tetapi hal itu
mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk
mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu
menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-
nya.System perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon
terhadap factor lilngkungan dengan mengatur dan adaptasi
terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat
secara berlebihan mengganggu keseimbangan system perilaku dan
mengancam stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak tentu
dibutuhkan supaya system membangun kembali eqilibrium dalam
menghadapi tekanan-tekanan berikutnya.Ketika lingkungan stabil,
individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.

3. TUJUAN TEORI DOROTHY E. JHONSON

Teori Dorothy Jhonson berfokus pada bagaimana klien


beradapasi terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana stress akual
atau potensial dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi.
Tujuan keperawatan pada teori ini adalah menurunkan stress
sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa
penyembuhannya.

17
4. KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI DOROTHY E. JHONSON
Kekuatan : Dia memberikan kerangka acuan bagi perawat yang
bersangkutan dengan karakter klien tertentu. Model perilaku
jhonson dapat digeneralisasikan diseleluruh jangka hidup dan lintas
budaya.
Kelemahan : Teori Jhonson tidak jelas hubungan konsep sub
sistemnya. Kurangnya definisi yang jelas untuk hubungan timbal
balik antara subsistem membuat sulit untuk melihat seluruh sistem
perilaku sebagai suatu entitas. Kurangnya keterkaitan yang jelas
antara konsep menciptakan kesulitan dalam mengikuti logika kerja
Jhonson.

5. PARADIGMA DOROTHY E. JHONSON


a. Manusia : Jhonson berpendapat bahwa manusia memiliki dua
sistem mayor yaitu sistem biologis dan sistem behavior.
Pengobatan merupakan fokus untuk biologis sistem, sedangkan
fokus keperawatan adalah behavioral system (sistem perilaku).
b. Lingkungan : lingkungan berhubungan dengan dimana individu
berada, dimana perilaku individu diperngaruhi oleh hal-hal yang
terjadi dilingkungannya.
c. Kesehatan : Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu
respon yang adaptif secara fisik, mental, emosisonal dan sosial
dari internal dan eksternal stimulus yang mencapai stabilitas
dan kenyamanan.
d. Keperawatan : tujuan primer keperawatan adalah mempercepa
terjadinya keadaan equilibrium dan perawat harus
berkonsentrasi pada semua kebutuhan klien secara terintegrasi,
namun fokus utamanya adalah mempertahankan keseimbangan
sistem perilaku ketika dalam keadaan sakit.

18
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan Model konsep Menurut Dorothea E. Orem setiap
individu dituntut untuk mampu melakukan perawatan diri (self care)
secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan dasar agar dapat
menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau
kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya, tetapi
pelaksanaaan perawatan diri berdasarkan tingkat kemampuan setiap
individu seperti faktor usia atau perkembangan, contohnya bayi dan
lansia termasuk kelompok individu yang tidak dapat melakukan
perawatan diri sendiri sedangkan dewasa yang masih memiliki
kemampuan dapat melakukan perawatan secara mandiri.
Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan
dilakukan untuk membantu individu menfasilitasi tingkah laku yang
efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia
adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari dua system yaitu sitem
biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat
adalah system eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku
seseorang. Menurut Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan
kepada individu yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan

19
dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan
fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau
produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang
dialaminya.

B. SARAN
Mahasiswa diharapkan lebih menambah pengetahuan
tentang sejarah-sejarah keperawatan agar dapat mengetahui
secara luas tentang keperawatan sehingga dapat mambantu dalam
proses pembelajaran dan tindakan-tindakan yang akan kita
lakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4.


Jakarta : EGC

Marriner Tomey, Ann ., Raile Alligood, Martha . 2002. Nursing Theorist


and Their

Work. United State of America : Mosby Elsevier

Goerge, B. Julia. 1995. Nursing Theories The base for Professional


Nursing Practice. Fourth Edition.

Bajank Alel. “ MODEL KONSEPTUAL DOROTHY E JHOHNSON”.29


November 2015

Baskoro. “TEORI KEPERAWATAN DOROTHY E JOHSON”. 29


November 2015

https://tarzz.wordpress.com/2012/05/23/teory-dorothy-johnson/

http://lailybajangmasruri.blogspot.co.id/2014/05/model-konseptual-
dorothhi-e-jhonson.html

20

Anda mungkin juga menyukai