Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN MAKALAH KELOMPOK 13

MODEK KONSEPTUAL KEPERAWATAN

DOROTHEA E. OREM

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Dewi Kurnia Putri,M.Kep

DISUSUN OLEH :

NAMA KELOMPOK 13

1. Eva Nurul Dianti (19031010) 4. Retno Wianda Sari (20031014)

2. Rice Pertiwi (19031036) 5. Cindy Novita Sari (20031049)

3. Siti Maisarah (19031075) 6. Widya Wulandari (20031055)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKes HANGTUAH PEKANBARU

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah Model
konseptual keperawatan Dorothea E. orem. ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada bapak Ns. Dewi Kurnia Putri,M.Kep yang telah
memberikan tugas ini kepada kelompok kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa
yang kami harapkan.

Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.

Pekanbaru,2 Agustus 2021

Kelompok 13

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................................................5
1.3 Manfaat Penulisan...................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................6
2.1 Sejarah Dorothea E. Orem...........................................................................................................6
2.2 Model Teori Keperawatan Orem................................................................................................7
2.3 Model konseptual dan Kebutuhan Dasar.....................................................................................9
2.4 Tujuan model keperawatan Orem..............................................................................................10
2.5 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea E Orem.....................................................................11
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................12
3.2 Saran.........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teori keperawatan dapat diartikan sebagai konseptuasi aspek keperawatan yang
bertujuan untuk menggambarkan fenomena, menjelaskan beberapa aspek fenomena,
menentukan diagnosa keperawatan, dan menentukan asuhan keperawatan (Afaf Ibrahim), di
dunia keperawatan banyak banyak fenomena dan masalah yang sulit serta belum dapat
dijelaskan. Tetapi keperawatan mempunyai teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan
dan memberikan solusi yang tepat untuk menyelesaikan. Para ahli keperawatan
mengemukaan berbagai solusi yang dapat diterapkan di berbagai lingkup keperawatan. Teori
teori tersebut terus dikembangkan sehingga akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas
pelayanan keperawatan.

Salah satu ahli teori keperawatan yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan
dalam tatanan pelayanan keperawatan adalah Dorothea Orem. Dalam teori self care nya ia
menganggap bahwa perawatan diri merupakan suatu suatu kegiatan membentuk kemandirian
individu yang akan meningkatkan taraf kesehatannya, sehingga jika mengalami defisit, ia
membutuhkan bantuan perawat untuk memperoleh kemandiriannya kembali.Teori ini
merupakan suatu pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk meningkatkan
kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan menempatkan klien pada posisi
tergantung pada self care merupakan prilaku yang dapat dipelajari, teori D. E. Orem
merupakan teori yang harus dikaji dan ditelaah karena termasuk teori yang banyak digunakan
dalam aplikasi praktik keperawatan.

4
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
       Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Falsafah dan
teori Keperawatan. ”Self Care Deficit Theory Of Nursing” Selain itu, dapat memberi
pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai bagaimana tindakan yang
diberikan untuk masalah tersebut.

     1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu dan memahami Sejarah Dorothea E. Orem


2. Mahasiswa mampu dan memahami Model Teori Keperawatm Dorothea E. Orem
3. Mahasiswa memahami dan memahami model konseptual dan kebutuhan dasar
4. Mahasiswa memahami dan memahami Tujuan Model keperawatm Dorothea E. Orem
5. Mahasiawa mampu dam memahami Asuhan Keprawatn Dorothea E.Orem

1.3 Manfaat Penulisan
       Makalah ini sekiranya dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan mengenai Falsafah
dan Teori Keperawatan dan menambah wawasan mahasiswa/i keperawatan secara lebih

dalam mengenai Self Care Deficit Theory of Nursing.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Dorothea E. Orem

Dorothea Elizabeth Orem, salah satu yang terkemuka di Amerika ahli teori
keperawatan, lahir di Baltimore, Maryland, pada tahun 1914. Dia memulai karir
keperawatannya di Providence Sekolah Keperawatan Rumah Sakit di Washington, DC, di
mana dia menerima diploma keperawatan di awal1930-an. Orem menerima gelar BS dalam
Pendidikan Keperawatan dari Catholic University of America (CUA) pada tahun 1939, dan
dia menerima gelar MS dalam Pendidikan Keperawatan dari universitas yang sama pada
tahun 1946.

Pengalaman keperawatan awal Orem termasuk keperawatan ruang operasi,


keperawatan tugas pribadi (rumah dan rumah sakit), staf rumah sakit yang merawat anak dan
dewasa unit medis dan bedah, pengawas malam di ruang gawat darurat, dan pengajaran ilmu
biologi. Orem memegang jabatan direktur dari kedua sekolah perawat dan Departemen
Keperawatan di Rumah Sakit Providence, Detroit, dari tahun 1940 hingga 1949. Setelah
meninggalkan Detroit, dia menghabiskan 8 tahun (1949 hingga 1957) di Indiana bekerja di
Divisi Pelayanan Rumah Sakit dan Kelembagaan Dewan Kesehatan Negara Bagian Indiana.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas keperawatan di rumah sakit umum di seluruh
negara bagian. Selama waktu ini, Orem mengembangkan definisi praktik keperawatannya
(Orem, 1956).

6
2.2 Model Teori Keperawatan Orem
Disajikan sebagai teori umum keperawatan, yang merupakan gambaran lengkap
keperawatan, SCDNT diungkapkan dalam tiga teori berikut:
1. Self Care
2. Self Care Deficit
3. Nursing Theory
Tiga teori konstituen, diambil bersama-sama dalam hubungan, merupakan SCDNT (Sel
care deficit nursing theory). teori dari sistem keperawatan adalah teori pemersatu dan mencakup
semua elemen penting. Ini memasukkan teori Self Care Deficit dan teori Self Care. Teori Self
Care Defisit mengembangkan alasan mengapa seseorang dapat mengambil manfaat dari
keperawatan. Teori Self Care, mendasar bagi yang lain, mengungkapkan tujuan, metode, dan
hasil perawatan diri.
1. Self Care
Self Care terdiri dari praktik kegiatan yang dimulai dan dilakukan oleh orang yang
matang dan matang, dalam kerangka waktu, atas nama mereka sendiri demi kepentingan
mempertahankan hidup, fungsi yang sehat, melanjutkan pengembangan pribadi, dan
kesejahteraan melalui pertemuan persyaratan yang diketahui untuk fungsional dan
perkembangan peraturan (Orem, 2001, hal. 522).
Self Care adalah fungsi pengaturan manusia yang individu harus, dengan pertimbangan,
melakukan sendiri atau harus dilakukan bagi mereka untuk mempertahankan hidup,
kesehatan, perkembangan, dan kesejahteraan. Perawatan diri adalah sistem tindakan.
Elaborasi konsep perawatan diri, permintaan perawatan diri, dan agen perawatan diri
memberikandasar untuk memahami tindakan tersebut memerlukan persyaratan dan batasan
tindakan dari orang-orang yang mungkin manfaat dari keperawatan. Perawatan diri, sebagai
pengatur manusia fungsi, berbeda dari jenis regulasi lainnya fungsi dan perkembangan
manusia, seperti regulasi neuro endokrin. Perawatan diri harus dipelajari, dan itu harus
dilakukan dengan sengaja dan terus menerus tepat waktu dan sesuai dengan peraturan
persyaratan individu. Persyaratan ini adalah terkait dengan tahap pertumbuhan dan
perkembangan mereka, keadaan kesehatan, ciri-ciri khusus kesehatan atau perkembangan,
tingkat pengeluaran energi, dan faktor lingkungan.
2. Self Care Deficit
Self Care Deficit adalah hubungan antara tuntutan perawatan diri terapeutik dan
kekuatannya dari lembaga perawatan diri di mana konstituen-dikembangkan kemampuan

7
perawatan diri dalam agen perawatan diri dapat dioperasikan atau tidak memadai untuk
mengetahui dan memenuhi beberapa atau semua komponen yang ada atau diproyeksikan
permintaan perawatan diri terapeutik (Orem, 2001, hlm. 522).
Ide sentral dari teori Self Care Deficit ]untuk keperawatan adalah terkait dengan
subjektivitas dewasa dan orang dewasa yang berhubungan dengan kesehatan atau perawatan
kesehatan- keterbatasan tindakan terkait. Keterbatasan ini membuat mereka sepenuhnya atau
sebagian tidak dapat mengetahui keberadaan dan persyaratan yang muncul untuk perawatan
regulasi untuk sendiri atau tanggungan mereka. Mereka juga membatasi kemampuan untuk
terlibat dalam kinerja yang berkelanjutan tindakan perawatan untuk mengontrol atau dalam
beberapa cara mengelola faktor-faktor yang mengatur mereka sendiri atau mereka fungsi dan
perkembangan ketergantungan. Self Care Deficit adalah istilah yang menyatakan hubungan
antara kemampuan tindakan individu dan tuntutan mereka untuk perawatan. Self Care Deficit
adalah konsep abstrak yang jika dinyatakan dalam bentuk batasan tindakan, memberikan
panduan untuk pemilihan metode untuk membantu dan memahami pasien peran dalam
perawatan diri.
3. Nursing System
Nursing System merupakan rangkaian dan urutan tindakan praktis yang disengaja oleh
perawat yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu koordinasi dengan tindakan pasien
mereka untuk mengetahui dan memenuhi komponen terapi pasien tuntutan perawatan diri dan
untuk melindungi dan mengatur latihan atau pengembangan agen perawatan diri pasien
(Orem, 2001, hlm. 519). Orem mengidentifikasi tiga klasifikasi nursing system yaitu
Wholly Compensatory , Partially Compensatory , Supportie Education. Ketiga nursing
system ini digunakan sebagai dasar pengetahuan dan keterampilan praktek perawat.
a. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Compensatory Nursing)
Suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien
dikarenakan ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri
yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan, dan ambulansi serta adanya
manipulasi gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada pasien lama.
Tindakan perawat :
- Menyelesaikan perawatan diri terapeutik pasien
- Mengkompensasi ketidakmampuan pasien untuk terlibat dalam perawatan diri
- Mendukung dan melindungi pasien

8
b. Sistem Bantuan Lama (Partly Compensatory Nursing)
Merupakan system dalam pemberian perawatan diri sendiri secara minimal. Contoh:
perawatan pada pasien post operasi abdomen dimana pasien tidak memiliki kemampuan
untuk melakukan perawatan luka.
Tindakan perawat :
- Melakukan beberapa tindakan perawatan diri untuk pasien
- Melakukan beberapa tindakan perawatan diri untuk pasien
- Bantu pasien sesuai kebutuhan
- Mengatur agen perawatan diri
Tindakan Pasien :
- Melakukan beberapa tindakan perawatan diri
- Menerima perawatan dan bantuan dari perawat
- Menerima perawatan dan bantuan dari perawat

c. Sistem Supportif dan Edukatif (Supportive-Developmental Nursing)


Merupakan system bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan
pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. System
ini dilakukan agar pasien mampu melakukan tindaknan keperawatan setelah melakukan
pembelajatan. Contoh: pemberian system ini dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan
informasi pada pengaturan kelahiran.
Tindakan perawat :
- Mengatur latihan dan pengembangan lembaga perawatan diri
Tindakan Pasien :
- Menyelesaikan perawatan diri
- Mengatur latihan dan pengembangan lembaga perawatan diri

2.3 Model konseptual dan Kebutuhan Dasar


Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan mengenai
pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep kebutuhan dasar yang terdiri
dari:
a. Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.
b. Water (air): pemeliaraan pengambilan air

9
c. Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan
d. Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi
e. Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat dan
aktivitas.
f. Solitude and Social Interaction (kesendirian dan interaksi sosial) : pemeliharaan
dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial
g. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko pada
kehidupan manusia dalam keadaan sehat .
h. Promotion of Normality
Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah clien Individu
atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self care
untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau coping dan
efeknya.SehatKemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas struktural fungsi dan
perkembangan.Lingkungan Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
keperluan self care dan perawat termasuk di dalamnya tetapi tidak
spesifik.Keperawatan Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang
dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan seft care yang mencakup integrias struktural, fungsi dan
perkembangan.

2.4 Tujuan model keperawatan Orem


Tujuan keperawatan pada model Orem”s secara umum adalah :

1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat diamna klien dapat memenuhinya, ini
berarti menghilangkan self care deficit.

2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self


care.

3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan
dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun
dihilangkan.

4. Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara lngsung dapat memenuhi
kebutuhan- kebutuhan self care klien.

10
Tujuan keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan
keluarga/ komunitas adalah :

1. Menolong klien dalam hal ini keluraga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik

2. Menolong klien bergerak kearha tidaakan- tidakan asuahan mandiri

3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluraganya yang mengalami


gangguan secara kompeten.

4. Dengan demikian maka focus asuhan keperawatan pada model orem’s yang diterapkan
pada praktek keperawtan keutrga/ mkomunitas adalah:

- aspek interpersonal : hubungna didalam kelurga

- aspek social : hubungan keurga dengan masyarakat disekitarnya.

- aspek procedural ; melatihn ketrampilan darar keuraga sehingga mampu mengantisipasi


perubahan yang terajdi

- aspek tehnis : mengajarkan keapda keluarga tentang tehnik dasar yang dialkukan di rumah,
misalnya melakukan tindakan kompres secra benar.
2.5 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea E Orem
Teori Dorothea E Orem (1971):
Menurut Orem, Asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga dapat membantu individu untuk
memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraannya. Menurut orem ada
tiga prinsip dalam perawatan diri sendiri atau perawatan mandiri, yaitu:
- Perawatan mandiri yang dilakukan bersifat holistik, yang meliputi: kebutuhan
oksigen, air, makanan, eliminasi, aktifitas dan istirahat, mencegah trauma serta
kebutuhan hidup lainnya.
- Perawatan mandiri yang harus dilakukan sesuai dengan tumbuh kembang manusia.
Perawatan mandiri dilakukan karena adanya masalah kesehatan atau penyakit untuk
pencegahan dan peningkatan kesehatan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan Model konsep Menurut Dorothea E. Orem setiap individu dituntut untuk
mampu melakukan perawatan diri (self care) secara Mandiri untuk memenuhi kebutuhan
dasar agar dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau
kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya, tetapi pelaksanaaan perawatan diri
berdasarkan tingkat kemampuan setiap individu seperti faktor usia atau perkembangan,
contohnya bayi dan lansia termasuk kelompok individu yang tidak dapat melakukan
perawatan diri sendiri sedangkan dewasa yang masih memiliki kemampuan dapat
melakukan perawatan secara mandiri.

3.2 Saran
Mahasiswa diharapkan lebih menambah pengetahuan tentang sejarah-sejarah
keperawatan agar dapat mengetahui secara Luas tentang Keperawatan sehingga dapat
mambantu dalam proses pembelajaran dan tindakan-tindakan yang akan kita lakukan

12
DAFTAR PUSTAKA

Banfield, B. E. (2011). Environment: A perspective of the self-care deficit nursing


theory. Nursing Science Quarterly, 24(2), 96–100.

Bekel, G. (2002). Development of therapeutic self-care demand for nursing practice


situations (Abstract). 7th International Self-Care Deficit Nursing Theory Conference
(Abstract 18). MU Sinclair School of Nursing.

Fathi, A., & Simamora, R. H. (2019, March). Investigating nurses’ coping strategies in


their workplace as an indicator of quality of nurses’ life in Indonesia: a preliminary
study. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 248, No.
1, p. 012031). IOP Publishing.

13

Anda mungkin juga menyukai