Anda di halaman 1dari 16

NURSING CONSEPTUAL MODELS

“ DOROTHEA E. OREM ”

DISUSUN OLEH :

1. A’isyah Adinda Qothrunnada 6. Delima Salsa Risanti


2. Angelina Natasya 7. Fatih Hadiyani
3. Arinda Rizki Cahyati 8. Ithriy Akmalia
4. Bunga Destianda 9. Manda Tiarani
5. Chelsi Satya Syafa’atin 10. Nafshah Siti Maharani

YAYASAN PENDIDIKAN UMMI CENDEKIA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) UMMI BOGOR
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

Jalan Raya Pemda No.100 Parakan Kembang RT.002/RW.013, Pasir


Jambu, Sukaraja Kabupaten Bogor - Provinsi Jawa Barat Tlpn. 0251-
7508154, E-mail :
stikesummicendekia@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami, khususnya bagi kelompok tiga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Nursing Conceptual Models Dorothea Orem” yang telah kami susun
berdasarkan proses-proses yang telah kami lalui sebelumnya.
Penulisan metode ilmiah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata
kuliah falsafah dan teori keperawatan. Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini
berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa, selaku guru pembimbing yang telah
memberikan dorongan dan motivasi, dan tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, untuk itu
dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Disini kami juga sampaikan, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya, jika seandainya dalam penulisan terdapat hal-hal yang tidak
sesuai dengan harapan, kami dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun. Akhir kata semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan memberikan manfaat kepada para pembaca.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG........................................................................................................4

B. TUJUAN KHUSUS.............................................................................................................5

C. TUJUAN UMUM................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.............................................................................................................................6

A. TINJAUAN TEORI............................................................................................................6

B. KONSEP TEORI................................................................................................................7

BAB III.........................................................................................................................................10

A. KASUS...............................................................................................................................10

B. PENGKJIAN.....................................................................................................................10

C. DIAGNOSA.......................................................................................................................11

D. IMPLEMENTASI.............................................................................................................11

E. EVALUASI........................................................................................................................12

BAB IV..........................................................................................................................................13

PENUTUP....................................................................................................................................13

A. KESIMPULAN.................................................................................................................13

B. SARAN...............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan


aktivitas berpikiryang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai
individu, kelompok, situasiatau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang
spesifik. Konsep merupakan suatu idedimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata,sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual ataumodel keperawatan.
Teori keperawatan itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah
pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,peristiwa atau
kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau
bukti langsung. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan
yangberfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin (Fawcet,
1992). Teorimempunyai kontribusi pada pembentukan dasar praktik keperawatan (Chinn
& Jacob, 1995). Suatumetode untuk menghasilkan dasar pengetahuan keperawatan ilmiah
adalah melalui pengembangandan memanfaatan teori keperawatan. Definisi teori
keperawatan dapat membantu mahasiswakeperawatana dalam memahami bagaimana
peran dan tindakan keperawatan yang sesuai dengan peran keperawatan.
Teori Dorothi Orem menjadi salah satu dari teori dalam dunia keperawatan yang
mana teori ini memiliki fokus utama dimana kemampuan seseorang untuk merawat
dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan
kesehatan dan kesejahteraannya.

4
B. TUJUAN KHUSUS

1. Untuk mengetahui bagaimana model konsep keperawatan Dorothea Orem


2. Agar penyusun mampu memberikan gambaran tentang model konteks Dorothea
orem.
3. Mengetahuin paradigma keperawatan teori Dorothea Orem.
4. Mengetahui pengaplikasian teori dari Dorothea Orem di dunia keperawatan.

C. TUJUAN UMUM

1. Agar mahasiswa mampu memahami, mengaplikasi, dan menerapkan model-


model konsep dan teori keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan di
berbagai situasi.
2. Mampu menganalisis tentang model konteks Dorothea orem.
3. Mengetahui apa teori keperawatan dari Dorothea Orem.
4. Mengetahui konsep umum dari teori Dorothea Orem.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. TINJAUAN TEORI

Teori Defisit Perawatan Diri Dorothea Orem berfokus pada “kemampuan individu
untuk melakukan perawatan diri, yang didefinisikan sebagai 'praktik aktivitas yang
dimulai dan dilakukan individu atas nama mereka sendiri dalam mempertahankan
kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan.'” Diri -Teori Keperawatan Defisit Perawatan
atau Self-Care terdiri dari tiga teori yang saling berkaitan: (1) teori perawatan diri, (2)
teori defisit perawatan diri, dan (3) teori sistem keperawatan, yang selanjutnya
diklasifikasikan menjadi kompensasi penuh, kompensasi sebagian, dan suportif-edukatif.
Hal ini dibahas lebih lanjut bahwa : Profesi perawat memiliki tanggung jawab penting
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien ( individu/ keluarga/masyarakat).
Pelayanan kesehatan/ keperawatan yang diberikan oleh perawat sangat mempengaruhi
muti asuhan keperawatan yang diterima oleh klien/pasien. Untuk itu guna meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan perwat perlu mempelajari dan menerapkan model konsep
teori yang telah ditemukan oleh para ahli.Salah satu model konseptual yang diterapkan
oleh perawat adalah teori Self Care Deficit oleh Dorothea Orem.
Fokus utama dari model konseptual ini adalah kemampuan sesorang untuk
merawat dirinya sendiri secara mandiri sehinhha tercapai kemampuan untuk
mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya. Teori ini landasan bagi perawat
pentingnya memandirikan klien sesuai tingkat ketergantungannya bukan menepatkan
klien dalam posisi dependen. Orem menyatakan bahwa self care itu bukan proses intuisi
tetapi merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari. Asuhan keperawatan yang
diberikan perawat dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai
kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu dalam memenuhi
kebutuhan hidup memeliara kesehatan dan mencapai kesejahteraan.

6
B. KONSEP TEORI

Pada bagian ini adalah definisi konsep utama Teori Defisit Perawatan Diri
Dorothea Orem:

1) Perawatan diri (Self Care)


Perawatan diri adalah kinerja atau praktik aktivitas yang dimulai dan dilakukan
individu atas nama mereka sendiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan
kesejahteraan.
"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri
untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit" (Orem's, 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mel punyai kebutuhan-
kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu
sendiri, kecuali bila tidak mampu.Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan
diri yang The nepeutic sesuai dengan kebutuhan Perawatan diri sendiri adalah suatu
langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue
sesuai dengan keadaan dan keberadaannya, keadaan kesehatan dan kesempurna.
Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam
memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan
antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem
mengemukakan tiga kategori/persyaratan self care yaitu persyaratan universal.
persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Penekanan teori self care secara umum :

● Pemeliharaan intake udara

● Pemeliharaan intake air

● Pemeliharaan intake makanan

● Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi

● Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat


7

● Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial

● Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia

● Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok

sosial sesuai dengan potensinya.

2) Self Care Deficit


Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang
menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan
keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan. Bila dewasa (pud kasus
ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam
melakukan self care yang efektif, Teori self care deficit diterapkan apabila:

● Anak belum dewasa.

● Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan.

● Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang

akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan


kebutuhan.

3) Nursing system

“Sistem Keperawatan adalah produk dari serangkaian hubungan antara orang-orang:


perawat yang sah dan klien yang sah. Sistem ini diaktifkan ketika permintaan
perawatan diri terapeutik klien melebihi agen perawatan diri yang tersedia, sehingga
mengarah pada keperawatan..”
Nursing system ditentukan/direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan
kemampuan pasien untuk menjalani tifitas "Self Care".

Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System:

● The Wholly compensatory system

Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu


mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap rangsangan.

● The Partly compensantory system

Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak


karena sakit atau kecelakaan.

● The supportive - Educative system

Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk


dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.

● Metode bantuan:

Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima


metode bantuan yang meliputi:
a) Acting atau melakukan sesuatu untuk klien.
b) Mengajarkan klien.
c) Mengarahkan klien.
d) Mensupport klien.
9
BAB III

A. KASUS

Dorothea Orem, seorang ahli keperawatan, dikenal karena mengembangkan Teori


Keperawatan Orem. Teorinya berfokus pada konsep self-care atau perawatan diri, di
mana individu dianggap memiliki kemampuan untuk merawat diri mereka sendiri.
Beberapa kasus atau situasi di mana teori ini dapat diterapkan mencakup: Pasien dengan
Keterbatasan Fisik: Individu yang mengalami keterbatasan fisik mungkin memerlukan
bantuan eksternal untuk beberapa aspek perawatan diri, tetapi Teori Orem menekankan
pada pengembangan kemampuan mereka untuk melakukan sebanyak mungkin perawatan
sendiri. Pasien dengan Penyakit Kronis: Orang yang hidup dengan penyakit kronis seperti
diabetes atau penyakit jantung dapat memanfaatkan konsep self-care untuk mengelola
kondisi mereka sehari-hari melalui tindakan perawatan diri yang terencana. Proses
Pemulihan Pasca-Operasi: Setelah menjalani operasi, pasien perlu terlibat aktif dalam
perawatan diri mereka, termasuk mengikuti panduan medis, melakukan latihan fisik yang
direkomendasikan, dan menjaga kebersihan luka operasi. Teori Keperawatan Orem
memberikan landasan konseptual untuk memahami bagaimana perawat dapat mendukung
dan memberdayakan pasien dalam perawatan diri mereka, sehingga kasus-kasus tersebut
dapat dikelola secara holistik.

B. PENGKAJIAN
Teori Keperawatan Dorothea Orem , pengkajian akan berfokus pada pemahaman
kemampuan pasien untuk melakuakn perwatan diri. Hal ini mencakup penilaian terhadap
kemampuan fisik , mental, dan sosial pasien untuk memenuhi kebutuhan perwatan diri
mereka. Perawat menggunakan pengkajian ini untuk mengindetifikasi area dimana pasien
memerlukan dukungan atau intervensi sekaligus memahami sejauh mana pasien dapat
terlibat dalam perawatan diri mereka sendiri.

10
C. DIAGNOSA
Menurut Dorothea Orem Diagnosis keperawatan termasuk tahap pertama yaitu
proses analisis data dan pengkajian yang valid untuk membuat keputusan
keperawatan,Kebutuhan dan perubahan untuk menjelaskan hubungan satu atau seluruh
komponen self care requisites terhadap self care demand.Masalah keperawatan Muncul
pada konsisi adanya perbedaan antara kemampuan dalam memenuhi self care dan self
deficit/ ketergantungan kemampuan merawat diri

D. IMPLEMENTASI
Implementasi teori keperawatan Dorothea Orem melibatkan langkah-langkah
untuk membantu pasien mengembangkan dan meningkatkan kemampuan perawatan diri
mereka. Beberapa langkah implementasi termasuk:
1) Perencanaan Intervensi:
Identifikasi kebutuhan perawatan diri pasien berdasarkan hasil pengkajian.
Rencanakan intervensi yang mendukung dan memperkuat kemampuan perawatan diri
pasien.
2) Edukasi Pasien:
Berikan edukasi kepada pasien mengenai cara menjalankan perawatan diri mereka
sendiri. Dorong pemahaman pasien tentang pentingnya peran aktif mereka dalam
pemeliharaan kesehatan.
3) Dukungan dan Bimbingan:
Berikan dukungan emosional dan bimbingan dalam pengembangan keterampilan
perawatan diri. Fasilitasi kolaborasi antara pasien dan perawat untuk mencapai tujuan
perawatan diri.
4) Evaluasi Kemajuan:
a. Evaluasi secara berkala kemajuan pasien dalam melaksanakan perawatan diri.

b. Sesuaikan rencana perawatan jika diperlukan berdasarkan evaluasi tersebut.

11
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, perawat dapat mendukung pasien dalam
meningkatkan independensi mereka dalam merawat diri, sesuai dengan prinsip-prinsip
teori keperawatan Orem.

E. EVALUASI

Evaluasi dalam konteks teori keperawatan Dorothea Orem melibatkan penilaian


terhadap kemajuan pasien dalam melaksanakan perawatan diri. Beberapa langkah
evaluasi yang dapat dilakukan melibatkan:

- Penilaian Kemampuan Perawatan Diri: Evaluasi apakah pasien telah meningkatkan


kemampuan mereka untuk melakukan perawatan diri sejak dimulainya intervensi.
- Pencapaian Tujuan Perawatan Diri: Tinjau apakah pasien telah mencapai tujuan
yang telah ditetapkan untuk meningkatkan kemandirian mereka dalam perawatan
diri.
- Evaluasi Kolaborasi dan Dukungan:
Tinjau sejauh mana pasien dan perawat telah bekerja sama dalam mendukung
perawatan diri pasien.
Evaluasi apakah ada perubahan yang diperlukan dalam strategi dukungan atau
edukasi.
- Pengukuran Kemandirian: Gunakan alat pengukuran untuk menilai tingkat
kemandirian pasien dalam aktivitas perawatan diri tertentu.
- Revisi Rencana Perawatan: Sesuaikan rencana perawatan berdasarkan temuan
evaluasi untuk memenuhi perubahan kebutuhan pasien.

Melalui evaluasi yang berkelanjutan, perawat dapat menilai efektivitas intervensi


berdasarkan prinsip-prinsip teori Orem dan memastikan bahwa perawatan diri pasien
ditingkatkan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
12
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan model konsep menurut dorothea orem, setiap individu dituntut untuk
mampu melakukan perawatan diri (self care) secara mandiri untuk memenuhi
kebutuhan dasar agar dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari
penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya,tetapi pelaksanaan
perawatan diri berdasarkan tingkat kemampuan setiap individu seperti faktor usia atau
perkembangan,Contohnya bayi dan lansia termasuk kelompok individu yang tidak
dapat melakukan perawatan diri sendiri sedangkan dewasa masih memiliki
kemampuan untuk dapat melakukan perawatan secara mandiri.

B. SARAN
Mahasiswa di harapkan lebih menambah pengetahuan tentang sejarah-sejarah
keperawatan agar dapat mengetahui secara luas tentang keperawatan sehingga dapat
membantu dalam proses pembelajaran dan tindakan-tindakan yang akan dilakukan.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-andalas/fakultas-ilmu-keperawatan/
makalah-teori-dorothea-orem-kelompok-6-a3-2021/45670529
https://idoc.pub/documents/makalah-teori-dorothea-orem-x4ew955gw343
https://slideplayer.info/slide/13728916/
Temukan Dazzle Wave Case - Softcase Fullcover For iPhone 6 7 8 SE2020 6+ 7+ 8+ X
XS XR XSMAX 11 11PRO 11PROMAX 12 13 MINI 14 PLUS PRO PROMAX
seharga Rp14.300. Dapatkan sekarang juga di Shopee! https://shp.ee/283afti

14

Anda mungkin juga menyukai