Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FALSAFAH

Teori keperawatan Dorothea E. Orem

DOSEN PENGAMPU : El Rahmayati, SKp.,M.Kes

Kelompok 2

Aliah Tazkia (23143010112)

Buwaithi Nur Setya (23143021018)

Fera Rianti Sonia ( 2314301026)

Vemi febriyanti (2314301064)

Widia astuti (2314301075)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TANJUNG


KARANG

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG

TAHUN AJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karen aberkat rahmat dan
karunia Beliaulah kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul” Teori Keperawatan
Orem” Dorothea E. Orem, seorang perawat dan teoritikus keperawatan terkemuka. Teori
Orem, juga dikenal sebagai Teori Keperawatan Orem atau Teori Keperawatan Defisit
Perawatan, menitikberatkan pada konsep perawatan diri dan mengidentifikasi tiga konsep
utama yaitu perawatan diri sendiri, perawatan diri terbantu, dan perawatan diri tergantung.
Teori ini digunakan sebagai dasar dalam pengembangan praktik keperawatan dan merinci
hubungan antara perawat dan pasien dalam mencapai kesehatan optimal.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih juga terhadap sumber sumber dari berbagai pihak
yang telah berkontribusi untuk menyelesaikan makalah ini. Kami sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca dan kami berharap
agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karna itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi lebih sempurnanya
hasil makalah ini. Akhir kata, penulis hanya dapat berharap agar hasil makalah ini dapat
berguna bagi semua pihak serta menjadi sesuatu yang berarti.

Bandar Lampung, 24 Januari 2024

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i

KATA PENGANTAR........................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................1
1. Latar Belakang.....................................................................................................................1

2. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

3. Tujuan....................................................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN..................................................................................2
1. Filosofi Orem ……………….......................................................................................2
2. Ilmuan yang mempengaruhi pemikiran Orem…………………………………….6
3. Pandangan dunia mengenai model keperawatan orem…………………………...6
4. Fokus model konseptual Dorothea E.Orem………………………………………..7
5. Teori sistem keperawatan…………………………………………………………...8

BAB III PENUTUP...........................................................................................13


1. Kesimpulan..................................................................................................................13
2. Saran..........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14

BAB 1

iii
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memiliki peran penting dalam pelayanan
kesehatan disamping keperawatan sedang mengalami perkembangan yang begitu pesat, baik
dibidang praktik, penelitian, maupun pendidikan keperawatan. Ilmu keperawatan sebagai
salah satu cabang pengetahuan, memiliki teori-teori yang terbentuk dari filosofi dan
paradigma yang berbeda dari para pencetus teori keperawatan. Tidak semua teori dapat
diaplikasikan secara langsung pada praktik keperawatan sehari-hari, tergantung pada kondisi
pasien dan situasi lingkungan yang dialami pasien (Fawcett, 2005). Sehingga, perawat
sebagai profesi yang menjalankan praktik berdasarkan batang tubuh ilmu keperawatannya,
harus dapat mengenali dan memahami teori-teori yang berkembang dalam dunia
keperawatan. Berbagai teori yang telah berkembang saat ini salah satunya adalah teori yang
dikemukakan oleh Dorothea E. Orem yang dimana teorinya kini telah berkembang dalam
dunia keperawatan mengenai self care deficit. Teori ini begitu banyak bermanfaat dalam
penegakan diagnosa keperawatan. Makalah ini akan menganalisis tentang teori model
konseptual keperawatan yang dikemukakan oleh Dorothea E. Orem yang memperkenalkan
teori self care deficit. Kerangka kerja dalam menganalisis teori Orem ini kami mengacu pada
buku yang ditulis oleh Fawcett (2005).

1.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud filosofi Orem?
2. Siapa ilmuwan yang mempengaruhi pemikiran Orem?
3. Bagaimana pandangan dunia mengenai model keperawatan Orem?
4. Bagaiman fokus model konseptual Dorothea E. Orem?
5. Apa yang dimaksud teori system keperawatan?

2.Tujuan

1. Mengetahui filosofi Orem


2. Mengetahui ilmuwan yang mempengaruhi pemikiran Orem
3. Mengetahui pandangan dunia mengenai model keperawatan Orem
4. Mengetahui fokus model konseptual Dorothea E. Orem
5. Mengetahui teori system keperawatan

iv
BAB II

PEMBAHASAN

1.FILOSOFI OREM
Orem (2001, dalam Alligood, 2014) menyatakan bahwa keperawatan merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada orang yang benear-benar membutuhkan
pelayanan perawatan kesehatan karena memiliki gangguan kesehatan. Menurutnya
keperawatan memiliki karakteristik sosial dan interpersonal yang mencirikan hubungan
saling membutuhkan kepada pelayanan keperawatan. Awal mulanya, Orem mengakui bahwa
keperawatan adalah bidang keilmuan yang terdepan dalam praktik sehingga membutuhkan
tubuh pengetahuan keperawatan yang terstruktur. Sumber utama munculnya ide-ide Orem
adalah pengalamannya selama di dunia keperawatan. Orem mampu merefleksi dan
mengidentifikasi situasi dan objek keperawatan dengan tepat. Orem menemukan kondisi
dimana manusia membutuhkan perawat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, dan ini
menjadi objek dan focus Orem dalam menentukan domain dan batas-batas keperawatan
dalam bidang pengetahuan maupun praktik keperawatan. Orem fasih dalam literature dan
pemikiran Self-care Deficit Nursing Theory (SCDNT) Orem adalah system filsafat realisme
moderat dimana mengungkapkan konsistensi antara pandangan orem mengenai sifat realitas,
manusia, lingkungan, dan keperawatan sebagai ilmu yang terkait. Orem tidak membahas
secara khusus sifat realitas, namun pernyataan yang diungkapkan mencerminkan sebuah
pandangan realis moderat. Orem (2001, dalam Alligood, 2014) ada empat kategori entitas
yang membangun ontology dari SCDNT. Keempat kategori tersebut adalah orang dibatasi
oleh ruang dan waktu, atribut dan karakter dari manusia, gerakan atau perubahan, dan produk
yang dihasilkan. Hal ini sejalan seperti pendapat Marriner (2001), yang menyatakan bahwa di
tahun 1958, Orem memiliki pandangan spontan mengenai mengapa individu-individu
merumuskan dan mengekspresikan konsep keperawatannya, sehingga Orem melakukan
strategi dalam menyusun pengembangan teorinya. Strateginya dilihat dari pandangan spontan
Orem membawanya untuk memformalkan dan kemudian mengekspresikan suatu konsep
umum ilmu keperawatan. Generalisasi hal itu memungkinkan membuat cara berpikir deduktif
mengenai keperawatan (Mariner, 2001). Pendapat lain menyatakan wawasan Orem menuntun
pada formalisasi awal dan ekspresi berikutnya dari konsep umum keperawatan. Generalisasi
ini kemudian memungkinkan pemikiran induktif dan deduktif tentang keperawatan (Alligood,
2014).

Teori Orem, atau dikenal juga sebagai Teori Keperawatan Orem, dikembangkan oleh
Dorothea Orem. Teori ini merupakan kerangka konseptual yang digunakan dalam praktek
keperawatan untuk memandu perawat dalam memberikan perawatan yang terkoordinasi dan
terstruktur. Berikut adalah komponen utama dari Teori Orem:

Definisi Dasar:

v
Teori Orem berfokus pada konsep perawatan diri, yang didefinisikan sebagai upaya
individu untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan dan kesejahteraan. Orem percaya
bahwa individu memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan diri sebanyak mungkin
dan bahwa perawat dapat memberikan dukungan atau intervensi ketika diperlukan.

1. Model Perawatan Dasar

Teori ini mengidentifikasi tiga kategori perawatan dasar:

1. Perawatan Dasar Pemeliharaan Kesehatan: Upaya untuk mempertahankan keadaan


kesehatan yang sudah ada.
2. Perawatan Dasar Pemulihan Kesehatan: Upaya yang diarahkan pada pemulihan
kondisi kesehatan setelah terjadi penyakit atau cedera.
3. Perawatan Dasar Pencegahan Kesehatan: Tindakan pencegahan untuk mencegah
penyakit atau masalah kesehatan.

2. Konsep Kepatuhan

Teori Orem mencakup konsep kepatuhan, yang melibatkan sejauh mana individu dapat atau
bersedia mengikuti rekomendasi perawatan yang diberikan. Perawat diharapkan untuk
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien dan berupaya mendukung
pasien agar dapat melibatkan diri dalam perawatan mereka.

3. Sistem Perawatan Keperawatan

Orem mengusulkan tiga sistem perawatan keperawatan:

1. Wholly Compensatory Nursing System: Perawat memberikan perawatan


sepenuhnya kepada pasien yang tidak dapat melakukan perawatan diri.
2. Partly Compensatory Nursing System: Perawat memberikan bantuan sebagian
kepada pasien yang memiliki keterbatasan dalam melakukan perawatan diri.
3. Supportive-Educative Nursing System: Perawat memberikan dukungan dan edukasi
kepada pasien untuk meningkatkan kemampuan perawatan diri mereka.

5. Proses Keperawatan

Teori Orem memberikan struktur untuk proses keperawatan, yang mencakup penilaian,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Perawat memahami kebutuhan perawatan diri
pasien dan bekerja sama dengan pasien untuk mencapai tujuan perawatan yang telah
ditetapkan. Teori Orem memberikan dasar untuk praktek keperawatan yang terfokus pada
autonomi dan kemandirian pasien. Perawat diharapkan untuk merancang perawatan yang

vi
sesuai dengan tingkat kemandirian pasien, membantu pasien mempertahankan atau
meningkatkan kemampuan perawatan diri mereka.

Paradigma Keperawatan menurut Dorothea Orem

1.Manusia

Orem memandang manusia secara total dan bersifat universal, dimana mereka membutuhkan
perkembangan dan kemampuan perawatan diri sendiri secara berkelanjutan. Manusia
merupakan suatu kesatuan dari fungsi biologi, simbolik dan sosial.

2.Lingkungan

Lingkungan meliputi elemen lingkungan, kondisi lingkungan serta perkembangan


lingkungan.

3.Keperawatan

Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni, pelayanan/bantuan dan teknologi. Tujuan dari
keperawatan adalah membuat pasien dan keluarganya mampu melakukan perawatan sendiri,
diantaranya mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi normal ketika terjadi kecelakaan
atau bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi dan meminimalisasi efek dari pnyakit/kondisi
yang kronis atau kondisi ketidakmampuan.

4.Kesehatan

Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan fungsi saling terintegrasi dengan
baik. Hal ini memungkinkan manusia mampu menghubungkan berbagai macam mekanisme
secara psikologis, fisiologis serta melakukan interaksi dengan orang lain.

Teori Keperawatan Orem dapat dijelaskan dalam beberapa kelompok konsep utama:

1. Konsep Dasar

1. Orem berfokus pada perawatan diri, diartikan sebagai upaya individu untuk
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan dan kesejahteraan.

vii
2. Percaya bahwa individu memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan diri
sebanyak mungkin, dan perawat dapat memberikan dukungan atau intervensi sesuai
kebutuhan.

2. Model Perawatan Dasar

1. Memiliki tiga kategori perawatan dasar: pemeliharaan kesehatan, pemulihan


kesehatan, dan pencegahan kesehatan.
2. Mengakui pentingnya tindakan preventif, perawatan selama penyakit, dan usaha
pemeliharaan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan.

3. Konsep Kepatuhan

1. Menyertakan konsep kepatuhan, yang melibatkan sejauh mana individu dapat atau
bersedia mengikuti rekomendasi perawatan yang diberikan.
2. Perawat diharapkan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien
dan memberikan dukungan agar pasien terlibat dalam perawatan mereka.

4. Sistem Perawatan Keperawatan

1. Terdiri dari tiga sistem: sepenuhnya kompensatori, sebagian kompensatori, dan


dukungan-edukatif.
2. Masing-masing sistem dirancang untuk mengakomodasi tingkat kemandirian
pasien, dengan memberikan perawatan yang sepenuhnya diberikan oleh perawat
atau memungkinkan pasien untuk melakukan sebagian atau seluruh perawatan diri
mereka.

5. Proses Keperawatan

1. Memberikan struktur untuk proses keperawatan, termasuk penilaian, perencanaan,


implementasi, dan evaluasi.
2. Perawat bekerja sama dengan pasien untuk merancang dan melaksanakan rencana
perawatan yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemandirian pasien.

6. Konsep Kesehatan dan Kesejahteraan

1. Memandang kesehatan sebagai keadaan dinamis yang melibatkan aspek fisik,


mental, dan sosial.

viii
2. Mendorong perawat untuk membantu pasien mencapai dan mempertahankan
kesehatan melalui perawatan diri yang efektif.

7. Peran Perawat

1. Perawat berperan sebagai fasilitator perawatan diri, memberikan dukungan,


edukasi, dan bantuan sesuai kebutuhan pasien.
2. Membangun kemitraan dengan pasien untuk meningkatkan kemandirian
mereka dalam perawatan.

8. Pola Kehidupan dan Interaksi Sosial

1. Memahami bahwa pola kehidupan dan interaksi sosial mempengaruhi


kemampuan individu untuk melakukan perawatan diri.
2. Memerlukan pemahaman yang holistik terhadap kehidupan pasien untuk
merancang intervensi yang sesuai.

2.ILMUWAN YANG MEMPENGARUHI PEMIKIRAN OREM


Orem menyebutkan Eugenia K. Spaulding sebagai teman terhebat dan gurunya, namun ia
tidak menunjukkan telah dipengaruhi secara langsung oleh pemimpinpemimpin dalam ilmu
keperawatan dalam karyanya. Ia meyakini kerjasama dengan banyak perawat selama
bertahun-tahun memberikan banyak sekali pengalaman belajar. Ia memandang kerjasamanya
dengan mahasiswa-mahasiswa serta kerjasama dengan kolega-koleganya sebagai usaha yang
berharga. Pemikiran Orem juga dipengaruhi oleh rekannya saat masih bekerja di
CUA dimana Orem membentuk komite dalam pengembangan konsep (Marriner, 2001).
Orem juga menyebutkan beberapa nama perawat-perawat lain yang memberikan sumbangan-
sumbangan bagi ilmu keperawatan diantaranya Abdellah, Henderson, Jhonson, King, Levine,
Nightingale, Orlando, Peplau, Riehl, Rogers, Roy, Travelbee dan Wiedenbach (Alligood,
2014). Orem juga menyebutkan sejumlah penulis dari displin ilmu lain, diantaranya yang
paling berpengaruh adalah Arnold (1960) dan Kotarbinski (1965) tentang pemikirannya
mengenai kegiatan manusia secara normal, parsons (1937, 1951) yang mempengaruhi
pemikirannya tentang actions (kegiatan). Lonergans (1958) juga mempengaruhi
pemikirannya dan masih banyak lagi ilmuwan yang mempengaruhi dasar pemikiran Orem
(Fawcett, 2005).

3.PANDANGAN DUNIA MENGENAI MODEL KEPERAWATAN OREM

ix
SCDNT Orem telah mencapai tingkat penerimaan yang signifikan oleh masyarakat
keperawatan internasional, terbukti dengan besarnya materi yang dipublikasikan dan
presentasi di International Orem Society World Congresses 2008, 2011, 2012. Pengaruh
SCDNT Orem telah berlanjut di tingkat Internasional melalui penjabaran Nursing Concept of
Practice ke dalam beberapa bahasa dan poliferasi praktik berbasis SCDNT, pendidikan, dan
penelitian di seluruh dunia.

4.FOKUS MODEL KONSEPTUAL Dorethea E. Orem

Teori keperawatan yang Orem kemukakan merupakan teori umum yang terdiri dari tiga teori
yang terkait yang meliputi: teori perawatan diri, yang menjelaskan. mengapa dan bagaimana
seseorang merawat diri mereka sendiri, teori ketergantungan perawatan, yang menjelaskan
bagamana anggota keluarga dan/atau teman-teman pasien memberikan perawatan untuk
orang yang ketergantungan. secara social; teori deficit perawatan diri, yang menggambarkan
dan menjelaskan. mengapa orang dapat dibantu melalui keperawatan dan teori system
keperawatan, yang menggambarkan dan menjelaskan hubungan yang harus dilakukan dan
dipelihara untuk menghasilkan keperawatan.Konsep Orem yang dijelaskan pada gambar 2.1
dalam penerapannya dalam praktik terbagi menjadi tiga kategori yaitu tiga yaitu sistem
kompensatori penuh (wholly compensatory system), sistem kompensatori sebagian (partly
compensatory system) dan sistem dukungan-pendidikan (supportive-educative system).
Pertama yaitu sistem keperawatan kompensatori penuh (wholly compensatory nursing
system) memandang bahwa individu tidak mampu melakukan kemandirian dan ambulasi
yang terkontrol atau penatalaksanaan medis untuk menahan diri dari aktivitas sehingga
individu tidak mampu terlibat dalam tindakan pemenuhan kebutuhan self-care. Perawat
membantu secara penuh kebutuhan self-care pasien contoh pada pasien koma.

Kedua, sistem keperawatan kompensatori sebagian (partly compensatory nursing system)


memandang Situasi dimana baik perawat dan klien melakukan tidakan care atau tindakan lain
yang bersifat manipulatif atau ambulasi dan mempunyai peran yang besar dalam pelaksanaan
tindakan perawatan. Perawat mambantu pemenuhan kebuttuhan self-care pasien sebagian.
Contoh pada pasiien kasus keterbatasan gerak. Keiga, system keperawatan dukungan
Pendidikan (supportive,educative,nursing,sisytem) yang berupa pemberian Pendidikan
Kesehatan untuk mendukung klien melakukan self-care tindakan berupa pemulihan ringan.

x
5.TEORI SISTEM KEPERAWATAN
Orem dalam teori sistem keperawatannya berfokus kepada kebutuhan pasien yang harus
dipenuhi oleh perawat atau pasien itu sendiri atau oleh kedua duanya. Sistem keperawatan
dirancang oleh perawat untuk meningkatkan self agency dari pasien dan kemampuan pasien
dalam menampilkan aktivitas self-care. Apabila terjadi defisit antara apa yang bisa dilakukan
(self-care agency) dan apa yang perlu dilakukan untuk mempertahankan fungsi optimum
(self-care demand) maka pasien mengalami self-care deficit yang memerlukan bantuan
keperawatan. Unsur keperawatan (nursing agency) adalah orang yang dididik dan dilatih
sebagai perawat dimana mereka mampu dan dapat membantu orang lain dalam pemenuhan
kebutuhan self-care dengan cara melaksanakan self-care agency mereka sendiri.

xi
Teori self-care

Teori Self-care yang menggambarkan mengapa dan bagaimana orang-orang peduli untuk diri
mereka sendiri tindakan yang mementingkan orang lain untuk berkembang dan
memanfaatkan kemampuannya agar dapat menggunakan secara tepat, nyata dan Valid untuk
mempertahankan fungsi dengan stabil sesuai perubahan lingkungan, Self-care digunakan
untuk mengontrol atau faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang
untuk menjalankan fungsinya dan berperanan untuk mencapai kesejahteraannya, klien akan
mengalami defisit perawatan diri apabila dia tidak mampu melakukan perawatan secara
sendiri, maka perawat akan membantu klien untuk melakukan tugas perawatan dirinya.

Perawatan diri merupakan kegiatan yang terjadi sehari-hari yang jelas berbeda. dengan
aktivitas atau kegiatan sistem lainnya, seperti sistem-sistem organ dalam tubuh. Perawatan
diri didapat dengan belajar dan dipraktikkan setiap hari dan secara berkelanjutan di dalam
kehidupan sebagai sebuah kebutuhan. Kebutuhan perawatan diri akan berbeda pada tiap
individu sesuai tahap perkembangan masing- masing individu tersebut (Alligood, 2014).
Perawatan diri tidak hanya dapat diberikan oleh seorang perawat kepada pasien, akan tetapi
dapat diberikan melalui keluarga ataupun suatu kelompok kepada individu yang memerlukan
bantuan dalam pemenuhan perawatan diri, baik itu perawatan jangka panjang maupun jangka
pendek (Graham, 2006).

Model Orem's, meyebutkan ada beberapa kebutuhan self care atau yang disebutkan sebagai
keperluan self care, yaitu:

1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal)


Kebutuhan yang umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya
seperti kebutuhan fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan,
eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal tersebut dibutuhkan
manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian terhadap lingkungan,
dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.

xii
2. Development self care requisites
Kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses.
Perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalam siklus
kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian yang dapat
berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk meningkatkan
proses perkembangan sepanjang siklus hidup.

3. Health deviation self care requisites


Kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan): kebutuhan yang berhubungan
dengan genetik atau ketunman, kerusakan struktur manusia, kerusakan atau
penyimpangan cara, struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan
pengaruhnya, diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, dan
integritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care.

Teori self-care deficit

Inti dari teori ini menggambarkan manusia yang memiliki keterbatasan dalam mencapai taraf
kesehatan yang optimal sebagai penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
perawatan dirinya. Perawatan yang diberikan didasarkan kepada tingkat ketergantungan,
yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit perawatan diri menjelaskan hubungan antar
kemampuan seseorang dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga dia akan
mengalami defisit perawatan diri apabila tuntutan lebih besar dari kemampuan, Teori defisit
perawatan diri, yang menggambarkan dan menjelaskan mengapa orang dapat dibantu melalui
perawatan.

Self-care deficit adalah sebuah konsep abstrak yang dinyatakan dalam hal keterbatasan
tindakan, memberikan panduan memilih metode untuk membantu dan memahami peran
pasien dalam perawatan diri (Alligood, 2014). Pelaksanaan self- care deficit dapat diterapkan
apabila terjadi penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self-
care, baik secara kualitas maupun kuantitas, bisa juga pada anak yang belum dewasa, atau
kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan. Orem memiliki metode
mengatasi masalah sebagai pembimbing orang lain, memberi support, meningkatkan
pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik
pada orang lain.

Dalam teori ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (atau pada kasus ketergantungan)
tidak mampu atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif. Keperawatan diberikan
jika kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau adanya ketergantungan.
Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat digunakan yaitu:

1. Bertindak untuk atau melakukan untuk orang lain.

xiii
2. Memberikan petunjuk dan pengarahan.
3. Memberikan dukungan fisik dan psychologis.
4. Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung pengembangan
personal,
5. Pendidikan, Perawat dapat membantu individu dengan menggunakan. beberapa
atau semua metode tersebut dalam memenuhi self care

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat hahwa jika kebutuhan lebih banyak dari
kemampuan, maka keperawatan akan dibutuhkan. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan
oleh perawat pada saat memberikan pelayanan keperawatan dapat digambarkan sebagi
domain keperawatan. Orem (1991) mengidentifikasikan lima area aktifitas keperawatan
yaitu:

1. Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat klien dengan individu,keluarga,


kelompok sampai pasien dapat melegitimasi perencanaan keperawatan.
2. Menentukan jika dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui keperawatan.
3. Bertanggungjawab terhadap permintaan pasien, keinginan dan kebutuhan untuk
kontak dan dibantu perawat.
4. Menjelaskan, memberikan dan melindungi klien secara langsung dalam bentuk
keperawatan.
5. Mengkoordinasikan dan mengintegrasi keperawatan dengan kehidupan sehari-hari
klien, atau perawatan kesehatan lain jika dibutuhkan serta pelayanan sosial dan
edukasional yang dibutuhkan atau yang akan diterima.

Proses keperawatan menggunakan Teori Keperawatan Orem melibatkan langkah-langkah


khusus untuk memastikan perawatan yang terkoordinasi dan terstruktur. Berikut adalah
langkah-langkah dalam nursing proses dengan pendekatan Orem:

xiv
1. Penilaian (Assessment)

1. Identifikasi kebutuhan perawatan diri pasien. Fokus pada pemeliharaan


kesehatan, pemulihan, dan pencegahan.
2. Tinjau kemampuan perawatan diri pasien dan identifikasi hambatan atau
keterbatasan yang mungkin ada.

2. Diagnosa (Diagnosis):

1. Tentukan diagnosis keperawatan berdasarkan penilaian. Identifikasi


ketidakmampuan atau kebutuhan khusus yang dapat memerlukan intervensi
perawatan.
2. Pastikan bahwa diagnosis mencerminkan keadaan kesehatan dan tingkat
kemandirian pasien.

3. Perencanaan (Planning):

1. Buat rencana keperawatan yang mencakup tujuan jangka pendek dan panjang. Tujuan
tersebut harus terfokus pada meningkatkan atau mempertahankan kemampuan
perawatan diri pasien.
2. Tentukan intervensi perawatan yang sesuai dengan sistem perawatan keperawatan
Orem yang dipilih (sepenuhnya kompensatori, sebagian kompensatori, atau
dukungan-edukatif).

4. Implementasi (Implementation):

1. Terapkan rencana keperawatan dengan memperhatikan metode intervensi yang telah


ditentukan.
2. Berikan dukungan, edukasi, atau bantuan sebagaimana diperlukan agar pasien dapat
melibatkan diri secara efektif dalam perawatan diri mereka.

5. Evaluasi (Evaluation):

1. Evaluasi efektivitas rencana keperawatan dengan memantau kemajuan terhadap


tujuan yang ditetapkan.
2. Revisi rencana jika diperlukan berdasarkan respons pasien atau perubahan dalam
kondisi kesehatan.

Contoh penerapan nursing proses dengan Teori Orem:

xv
Misalkan seorang pasien memiliki diagnosis keperawatan "Keterbatasan Mobilitas Fisik"
karena penyakit kronis. Dalam rencana keperawatan, perawat menggunakan sistem sebagian
kompensatori, memberikan bantuan sebagian agar pasien dapat melakukan aktivitas fisik
mandiri sebanyak mungkin. Intervensi melibatkan sesi latihan fisik yang sesuai dengan
kondisi pasien dan memberikan alat bantu yang diperlukan. Evaluasi dilakukan secara
berkala untuk memastikan peningkatan dalam kemandirian pasien atau untuk menyesuaikan
rencana perawatan jika diperlukan.

BAB III

A. KESIMPULAN

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memiliki peran penting dalam pelayanan
kesehatan disamping keperawatan sedang mengalami perkembangan yang begitu pesat, baik
dibidang praktik, penelitian, maupun Pendidikan keperawatan. Ilmu keperawatan sebagai
salah satu cabang ilmu pengetahuan, memiliki teori-teori yang terbentuk dari filosofi dan
paradigma yang berbeda dari para pencetus teori keperawatan, tidak semua teori dapat
diaplikasikan secara langsung pada praktik keperawatan sehari-hari, tergantung pada kondisi
pasien dan situasi lingkungan yang dialami pasien (Fawcett, 2005). Sehingga, perawat
sebagai profesi yang menjalankan praktik berdasarkan batang tubuh ilmu keperawatannya,
harus dapat mengenali dan memahami teori-teori yang berkembang dalam dunia
keperawatan. Berbagai teori yang telah berkembang saat ini salah satunya adalah teori yang
dikemukakan oleh Dorothea E. Orem yang dimana teorinya kini telah berkembang dalam
dunia keperawatan mengenai self care deficit. Teori ini begitu banyak bermanfaat dalam
penegakan diagnosa keperawatan. Makalah ini akan menganalisis tentang teori model
konseptual keperawatan yang dikemukakan oleh Dorothea E. Orem yang memperkenalkan
teori self care deficit. Kerangka kerja dalam menganalisis teori Orem ini kami mengacu pada
buku yang ditulis oleh Fawcett (2005).

B. SARAN

Demikian atas ulasan dari makalah ini untuk memperjelas dalam pembahasan tentang teori
Keperawatan Orem . Apabila ada kekeliruan atau tidak jelasnya dalam membuat makalah ini
dapat menghubungi penyusun, dan apabila ada kekurangan dari materi ini diharapkan
pembaca dapat membantu dalam memperbaiki makalah ini,Terima Kasih.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, R, M., (2001). Pakar teori keperawatan dan karya mereka. (Achir Yani S. Hamid &
Kusman Ibrahim, penerjemah). Jakarta: Elsevier bekerjasama dengan AIPNI..

Alligood, R.M & Tomey. A.(2002). Ahli teori keperawatan dan pekerjaan mereka. (Edisi ke-
6). Toronto: Mosby.

Asmadi. (2005). Konsep dasar keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Fawcett, J. (2006). Pengetahuan keperawatan kontemporer: Analisis dan evaluasi model dan
teori keperawatan. (Edisi ke-2). Philadelphia: Perusahaan F.A. Davis.

Marriner, A. (2001), Teori ilmu keperawatan: Para ahli dan berbagai pandangannya. (Ismail
Ekawijaya & Ridlo Riyono, penerjemah). Jakarta.

Orem, D., E. (2001). Konsep praktik keperawatan. (Edisi ke-6). St.Louis: Mosby. Inc.

Petiprin, A. (2016). Teori keperawatan, 19 Oktober 2016.

http://www.nursing- theory.org/nursing-theorists/Dorothea-E-Orem.php

xvii

Anda mungkin juga menyukai