Oleh :
Kelompok 1
Defa Maulia
Nazella Angry
Siti Nurhasanah
Al Husna
Muhammad Al Hilman Hady
Elma Febriani
Leni Tawarrati
Naufal Akram
Kelas 1 A
Assalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatu.
Alhamdulilah, segala puji bagi Allah S.W.T. Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya
makalah atau paper yang penulis susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Falsafah
dan Teori Keperawatan dengan judul tugas “Teori Keperawatan Dorothea Orem” telah dapat
terselesaikan.
Makalah atau paper ini disusun dengan mengambil sumber bacaan dari akses internet seperti
yang tercantum dalam daftar pustaka. Penulis menyadari bahwa paper ini jauh dari kata
sempurna karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah S.W.T. harapan penulis semoga isi
dari paper ini bisa bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca. Aamiin Ya Rabbal’alamin
Wassalamualaikum........
Penyusun
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi
oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus
mampu berfikir logis dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena
respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis
harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-
model keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam
praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam teori keperawatan bila kita perhatikan, kesemua teori tersebut akan
berorientasi pada satu bidang cakupan dalam keperawatan, misalkan Nightingale
menyoroti masalah lingkungan, Henderson lebih pada pemenuhan kebutuhan
dasarnya, selain itu ada juga teori yang berorientasi pada optimalisasi peran klien
dalam proses penyembuhanya. Semua teori tersebut bersinergi dalam membentuk
suatu sistem yang holistik dengan penjelasan masalah yang detail, sehingga mampu
memberikan konstribusi dalam memberikan arah asuhan.
A. Rumusan Masalah
1. Sejarah dorothea elizabhet orem?
2. Biografi dorothea elizabhet orem ?
3. Teori utama dorothea elizabhet orem?
4. Apliksi teori pada kasus keperawan dorothea elizabhet orem ?
B Tujuan Penulisan
1. Untuk melengkapi tugas yang diberikan dosen dalam mata kuliah falsafah
Untuk mengetahui apa itu teori keperawatan dorothea elizabhet orem .
2. Untuk mengetahui apa keuntungannya kita melakukan dan mempraktikan teori
keperawatan dorothea elizabhet orem dalam kehidupan sehari-hari dalam
keperawatan
3. Serta untuk mengetahui dan bisa memecahkan masalah dalam teori
keperawatan dorothea elizabhet orem
BAB II
PEMBAHASAN
Teori ini mengungkapkan hubungan antara tindakan untuk merawat diri dengan
perkembangan fungsi individu. Self care adalah performance atau praktek kegiatan individu
untuk berinisiatif dan membentuk perilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan
dan kesejahteraan. Bila self care dibentuk dengan efektif maka hal tersebut akan membantu
membentuk integritas struktur dan fungsi manusia dan erat kaitannya dengan perkembangan.
Self care agency adalah kemampuan individu atau kekuatan untuk melakukan self care.
Kemampuan untuk melakukan self care dipengaruhi oleh faktor kondisi seperti usia, jenis
kelamin, status perkembangan, status kesehatan, orientasi sosial budaya, sistem perawatan
kesehatan, keluarga, pola kehidupan, serta ketersediaan sumber.
Therapeutic self care demand adalah totalitas dari tindakan self care yang diinisiatif dan
dibentuk untuk memenuhi kebutuhan self care.
Konsep lain yang berhubungan dengan teori self care adalah self care requisite yang terdiri
dari tiga kategori yakni:
Universal: Pemeliharaan asupan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas dan istirahat,
kesendirian dan interaksi sosial, pencegahan bahaya, peningkatan fungsi manusia.
Developmental: lebih spesifik dari universal. Pengembangan siklus kehidupan seperti pekerjaan
baru, perubahan struktur tubuh.
Health Deviation: perubahan kesehatan akibat terjadinya kerusakan integritas individu untuk
melakukan self care akibat suatu penyakit atau injury.
Teori ini mengungkapkan tentang ketidakmampuan klien dalam hal ini lansia dalam merawat
diri. Dalam teori ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (pada kasus ketergantungan)
tidak mampu atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif. Asuhan keperawatan
diberikan jika kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau adanya
ketergantungan.
Dalam teori ini Orem mengungkapkan ada lima metode yang dapat digunakan dalam
membantu self care, yakni:
Nursing system dibuat oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care. Jika ada self care
deficit, self care agency, dan self therapeutic maka keperawatan akan diberikan. Orem
mengidentifikasi tiga klasifikasi dari nursing system yaitu:
Wholly Compensatory system: Situasi dimana individu tidak dapat melakukan tindakan self care.
Partly compensatory nursing system: Perawat dan klien memiliki peran yang sama dalam
melakukan tindakan self care.
Supportive educative system: Pada sistem ini orang dapat membentuk atau dapat belajar
membentuk internal atau eksternal self care tetapi tidak dapat melakukannya tanpa bantuan.
D.Aplikasi teori pada kasus keperwatan
Pada kondisi ini perawat melakukan pengkajian mengapa tidak mampu memenuhi
kebutuhan, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan tersebut dan menilai seberapa jauh mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
Asuhan keperawatan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis,
perkembangan, dan sosial usia lanjut. Tingkat kemampuan perawatan pada usia lanjut dengan
hipertensi, terdapat tiga klasifikasi yang meliputi:
1) Pengkajian
Pengkajian bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidak adanya defisit perawatan
diri usia lanjut. Perawat perlu mengumpulkan data tentang adanya tuntutan
perawatan diri untuk meningkatkan dan memperbaiki fungsi keluarga,
mempertahankan fungsi keluarga serta meningkatkan koping usia lanjut dalam
menyelesaikan masalah berdasarkan berbagai sumber. Pengkajian yang harus
dilakukan menurut Orem (2001) diawali dengan pengkajian identitas usia lanjut,
selanjutnya pengkajian juga didasarkan pada 3 (tiga) kategori perawatan diri usia
lanjut yang meliputi universal self care, developmental self care, dan health
deviation.
2) Diagnosis Keperawatan
Penjelasan secara spesifik tentang perumusan diagnosis keperawatan komunitas tidak
ditemukan pada model self care, namun menurut Orem (2001) diagnosis keperawatan
berfokus pada fungsi keluarga yang telah diidentifikasi dan dampak dalam memenuhi
therapeutic self care demand pada individu anggota keluarga dan pada struktur dan
fungsi keluarga. Misalnya, komunikasi antara suami istri, komunikasi pada anak, dan
perilaku interpersonal anggota keluarga
4) Implementasi
5) Evaluasi
A Kesimpula
Teori keperawatan menurut Dorothea Orem yaitu salah satunya seorang individu
atau komunitas harus mampu merawat dirinya ketika mereka mengalami sakit. Teori
ini sangat bagus untuk di jadikan pedoman bagi perawat, agar klien tidak selalu
bergantung pada perawat.
B Saran
Seorang pasien harus juga mampu menjadi perawat bagi dirinya sendiri ketika
telah mendapat edukasi dari seorang perawat untuk merawat dirinya.
C
DAFTAR PUSTAKA