Anda di halaman 1dari 15

Makalah

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN DAN PERAN
PERAWAT PROFESSIONAL

Di Susun Oleh :
Nama Kelompok 4 :
1. Siti Nurhasanah
2. Nikmah Fitri
3. Nauval Akram
4. Muhammad Sulthan
5. Muhammad Al Hilman Hadi

Dosen Pengampu : Ns. Novia Rizana, M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH LHOKSEUMAWE
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-nya kami
telah berhasil menyusun makalah tentang standar praktik dan peran keperawatan profesional.
Makalah ini di buat untuk menunjang proses pembelajaran konsep dasar keperawatan.
Sesuai dengan kurikulum terbaru program ilmu keperawatan, Maka makalah ini sudah
mengarahkan mahasiswa untuk belajar dengann kurikulum terbaru sehingga lebih
memudahkan mahasiswa untuk mempelajari makalah ini.
Pada penulisan makalah ini kami menggunakan bahasa sederhana dan mudah
dimengerti sehingga dapat dengan mudah dicerna dan di ambil intisari dari materi
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Makalah ini juga di harapkan dapat digunakan oleh mahasiswa ilmu keperawatan
karena kami telah berusaha melengkapi materi makalah sesuai dengan kebutuhan materi
pembelajaran yang di sempurnakan.
Demikian kami sangat mengharapkan kritik yang sifatnya membangun demi tercapai
suatu kesempurnaan dalam memenuhi kebutuhan dalam bidang keperawatan profesional.

Lhokseumawe, Oktober 2022


Tim Penyusun

i
Daftar Isi

Kata pengantar .......................................................................................................... i


Daftar isi .................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan masalah ............................................................................................ 2
Bab II Pembahasan .................................................................................................... 3
A. Definisi........................................................................................................... 3
B. Klasifikasi Praktek Keperawatan ................................................................... 4
C. Ciri – ciri Standar Praktek Keperawatan ....................................................... 4
D. Tipe Standar Keperawatan ............................................................................ 4
E. Tujuan Standar Praktek Keperawatan............................................................ 5
F. Manfaat Praktek Keperawatan ....................................................................... 5
G. Metode dan Implementasi Standar Praktek Keperawatan ............................. 6
H. Peran Dan Fungsi Perawat Indonesia ........................................................ 9
Bab III Penutup .......................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 11
3.2 Saran................................................................................................................ 11
Daftar pustaka ............................................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia
dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan potensial.
Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan
membutuhkan penerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai
upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan ners dan
klien harus dipelihara interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya. Penerimaan dan
pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat
professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di
Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan
eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh
dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.
Dalam kaitannya dengan tanggungjawab utama dan komitmen tersebut di atas
maka PPNI harus memberikan respon, sensitive serta peduli untuk mengembangkan
standar praktek keperawatan. Diharapkan dengan pemberlakuan standar praktek
keperawatan di Indonesia akan menjadi titik inovasi baru yang dapat digunakan sebagai
: pertama falsafah dasar pengembangan aspek – aspek keperawatan di Indonesia, kedua
salah satu tolak ukur efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan dan ketiga
perwujudan diri keperawatan professional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan praktek keperawatan ?
2. Bagaimana klasifikasi standar praktek keperawatan ?
3. Apa ciri – ciri standar praktek keperawatan ?
4. Bagaimana tipe standar praktek keperawatan ?
5. Apa tujuan praktek standar keperawatan ?
6. Apa manfaat praktek keperawatan ?
7. Bagaimana metode dan implementasi standar keperawatan ?
8. Bagaiman pengembangan standar keperawatan ?
9. Apa saja peran dan Fungsi Perawat Indonesia?

1
1.3 Tujuan masalah
Mahasiswa diharapkan mampu :
1) Memahami definisi standar praktek keperawatan
2) Memahami klasifikasi standar praktek keperawatan
3) Memahami ciri – ciri standar praktek keperawatan
4) Memahami tipe standar praktek keperawatan
5) Memahami tujuan standar keperawatan
6) Memahami manfaat praktek keperawatan
7) Memahami metode dan implementasi standar keperawatan
8) Mengetahui pengembangan standar keperawatan
9) Mengetahui Apa saja peran dan Fungsi Perawat Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Standar Praktek Keperawatan


Menurut (Gillies, 1989,h.121), standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang
menguraikan penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses
dan hasil. Sedangkan menurut (ANA,1992,hl.1), standar merupakan pernyataan yang
mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada praktek keperawatan
profesional. (Sumber : Khotimah, Standar Praktek Keperawatan,
Menurut (Lokakarya Keperawatan Nasional tahun 1983), keperawatan adalah
suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosio-spiritual yang komprehensif (dikutip oleh Priharjo, 1995). Pelayanannya
juga ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat
yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia. (Sumber : Potter, P.A., dan Perry,
A.G. (2009). Fundamental of Nursing. Seven Edition.)
Menurut ( Gillies, 1989, h. 121), standar praktek keperawatan adalah suatu
pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan
keperawatan yang diberikan untuk klien. (Sumber : . (Sumber : Khotimah, Standar
Praktek Keperawatan,
Jadi dapat disimpulkan, bahwa standar praktek keperawatan adalah batas
ukuran baku minimal yang harus dilakukan perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan.
Karena keperawatan telah meningkat kemandiriannya sebagai suatu profesi,
sejumlah standar praktek keperawatan telah ditetapkan. Standar untuk praktek sangat
penting sebagai petunjuk yang obyektif untuk perawat memberikan perawatan dan
sebagai kriteria untuk melakukan evaluasi asuhan ketika standar telah didefinisikan
secara jelas, klien dapat diyakinkan bahwa mereka mendapatkan asuhan keperawatan
yang berkualitas tinggi, perawat mengetahui secara pasti apakah yang penting dalam
pemberian askep dan staf administrasi dapat menentukan apakah asuhan yang
diberikan memenuhi standar yang berlaku.

3
B. Klasifikasi Praktek Keperawatan

1. Perawat dan pelaksana praktek keperawatan


Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan
standar praktek keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai
dengan standar pendidikan
Keperawatan. Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat
mempertahankan sikap sesuai dengan standart profesi keperawatan.
2. Nilai-nilai pribadi dan praktek profesional
Adanya perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup praktek
keperawatan dan bidang teknologi medis akan mengakibatkan terjadinya
peningkatan konflik antara nilai- nilai pribadi yang memiliki perawat dengan
pelaksana praktek yang dilakukan sehari-hari selain itu pihak atasan
membutuhkan bantuan dari perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan
keperawatan tertentu, dilain pihak perawat mempunyai hak untuk menerima
atau menolak tugas tersebut sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.

C. Ciri – ciri Standar Praktek Keperawatan


Standar praktek keperawatan ini digunakan untuk mengetahui proses dan
hasil pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien sebagai fokus
utamanya.
Praktek keperawatan profesional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Otonomi dalam pekerjaan
2. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat
3. Pengambilan keputusan yang mandiri
4. Kolaborasi dengan disiplin lain
5. Pemberian pembelaan
6. Memfasilitasi kepentingan pasien

D. Tipe Standar Keperawatan


Dua kategori standar keperawatan yang diterima secara luas adalah standar
asuhan (standar of care) atau pertanyaan yang menguraikan level asuhan yang akan
diterima oleh pasien,dan standar praktek. (standar of practice) atau harapan terhadap

4
kinerja perawat dalam memberikan standar asuhan . Aktifitas pemantaan dan evaluasi
memastikan bahwa level perawatan pasien dan kinerja perawat telah dicapai dengan
baik. Dua macam kinerja ini di rancang untuk mendukung perawat dalam praktek
sehari-hari dengan menyediakan suatu sruktur untuk praktek tersebut dan untuk
membantu perawat dalam mengidentifikasi kontribusi keperawatan dalam perawatan
pasien.
1. Standar praktek
Standar praktek meliputi kebijakan (police), uraian tugas (job deskription),
dan standar kinerja (performance standar). Ia menuntun perawat dalam
melaksanakan perawatan pasien. Ia juga menetapkan level kinerja yang perlu
diperlihatkan oleh perawat untuk memastikan

bahwa standar asuhan akan dicapai dan menggambarkan definisi institusi tentang
apa yang dapat dilakukan oleh perawat. Kebijakan menetapkan sumber-sumber atau
kondisi yang harus tersedia untuk menfasilitasi pemberian asuhan.
Uraian tugas mencerminkan kompetensi, pendidikan, dan pengalaman yang
diperlukan bagi semua staf yang memiliki peran atau posisi sebagai perawat.
Sedangkan standar kinerja diturunkan dari uraian tugas dan menyediakan ukuran
untuk mengevaluasi level perilaku perawat yang didasarkan atas pengetahuan,
ketrampilan, dan pencapaian aktifitas kemajuan profesional.
2. Standar Asuhan
Standar asuhan meliputi prosedur, standar asuhan genetik, dan rencana asuhan (care
plans). Mereka merupakan alat untuk memastikan perawatan pasien yang aman dan
memastikan hasil yang berasal dari pasien ini. Prosedur adalah urain tahap pertahap
tentang bagaimana melakukan keterampilan psikomotor dan bersifat orientasi tugas.
Protokol meliputi lima kategori utama: manajemen pasien dengan peralatan invasi,
manajemen pasien dengan peralatan non invatif; manajemen status fisiologis dan
psikologis; dan diagnosa keperawatan tertentu. Standar asuhan genetik menguraikan
harapan asuhan minimal yang disediakan bagi semua pasien diamanapun pasien
dirawat. Rencana asuhan dibuat dan biasanya mempunyai hubungan dengan diagnosa
medis pasien dan diagnosa keperawatan pasien.

5
E. Tujuan Standar Praktek Keperawatan
Standar praktek keperawatan mempunyai tujuan umum untuk meningkatkan
asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses
pada usaha pelayanan untuk memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan berguna
bagi :
1. Perawat
Pedoman membimbing perawat dalam menentukan tindakan keperawatan
yang dilakukan terhadap klien.
2. Rumah sakit
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan keperawatan di rumah sakit.
3. Klien
Perawatan yang tidak lama, biaya yang ditanggung keluarga menjadi ringan.
4. Profesi
Alat perencanaan mencapai target dan sebagai ukuran evaluasi.
5. Tenaga kesehatan lain

Mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling


menghormati dan bekerja sama dengan baik.

6
F. Manfaat Praktek Keperawatan
1. Praktek Klinis
Memberikan serangkaian kondisi untuk mengevaluasi kualitas askep dan
merupakan alat mengukur mutu penampilan kerja perawat guna memberikan
feeedback untuk perbaikan.
2. Administrasi Pelayanan Keperawatan
Memberikan informasi kepada administrator yang sangat penting dalam
perencanaan pola staf, program pengembangan staf dan mengidentifikasi isi dari
program orientasi.
3. Pendidikan Keperawatan
Membantu dalan merencanakan isi kurikulum dan mengevaluasi
penampilan kerja mahasiswa.
4. Riset Keperawatan
Hasil proses evaluasi merupakan penilitian yang pertemuannya dapat
memperbaiki dan meningkatkan kualitas askep.
5. Sistem Pelayanan Kesehatan
Implementasi standar dapat meningkatkan fungsi kerja tim kesehatan dalam
mengembangkan mutu askep dan peran perawat dalam tim kesehatan sehingga terbina
hubungan kerja yang baik dan memberikan kepuasan bagi anggota tim kesehatan.

G. Metode dan Implementasi Standar Praktek Keperawatan


Metode yang digunakan untuk menyusun standar keperawatan, yaitu:
1. Proses Normatif: Standar dirumuskan berdasarkan pendapat ahli profesional dan
pola praktek klinis perawat di dalam suatu badan/institusi tertentu.
2. Proses Empiris: Standar dirumuskan berdasarkan hasil penilitian dan praktek
keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Hubungan Standar dan Legislasi
Legislasi diperlukan untuk menopang, melaksanakan, membina dan memberi pemantauan
Standar Praktek Keperawatan untuk melindungi pasien dan perawat.
Lisensi Praktik
Badan yang berwenang memberikan lisensi berhak dan bertanggung jawab terhadap
pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh praktisi yang melakukan pelanggaran etis. Hukum

7
atau undang-undang tidak mengidentifikasi mutu kinerja, akan tetapi akan menjamin
keselamatan pelaksanaan standar praktik keperawatan secara minimal.
Undang-Undang kesehatan RI No.23 tahun 1992, Bab V Pasal 32 ayat 2 dan 3 menyebutkan:
Ayat 2:
Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengobatan dan atau
perawatan.
Ayat 3:
Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu
keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggung jawabkan.
Isi undang-undang tersebut, dapat diartikan bahwa lisensi sangat diperlukan oleh perawat
profesional dalam melakukan kegiatan praktik secara brtanggung jawab. Pengertian lisensi
adalah kegiatan administrasi yang dilakukan oleh profesi atau departemen kesehatan berupa
penerbitan surat ijin praktek bagi perawat profesional diberbagai tatanan layanan kesehatan.
Lisensi diberikan bagi perawat sesuai keputusan menteri kesehatan RI
No.647/Menkes/SK/IV/2000 tentang registrsi dan praktik perawat.
Whasington State Nursing Practice Act(The State Nurses Association) menyatakan bahwa
orang yang terdaftar secara langsung bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap
individu untuk memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas. American nurse
Association(ANA) membuat pernyataan yang sama dalam undang-undang lisensi institusional
menjadi lisensi individual, keperawatan secara konsisten dapat mempertahankan:
1) Asuhan keperawatan yang berkualitas, baik sesuai tanggung jawab maupun tanggung
gugat perawat yang merupakan bagian dari lisensi profesi.
2) Bila perawat meyakini bahwa profesi serta kontribusinya terhadap asuhan kesehatan
adalah penting, maka mereka akan tampil dengan percaya diri dan penuh tanggung jawab.
UU Praktek Keperawatan
Setiap negara bagian dan provinsi mendefinisikan sendiri cakupan praktek keperawatan, tetapi
sebagian besar memiliki aturan yang serupa. Definisi tentang praktek keperawatan
dipublikasikan oleh ANA pada tahun 1955 mencakup beberapa definisi yang mewakili
cakupan praktek keperawatan sebagaimana didefinisikan dalam sebagian besar negara bagian
dan provinsi. Namun demikian pada dekade terakhir beberapa negara bagian merevisi UU
praktek keperawatan mereka untuk menggambarkan pertumbuhan otonomi dan meluasnya
peran keperawatan dalam praktek keperawatan.

H. Peran Dan Fungsi Perawat Indonesia


Perawat Indonesia adalah profesi yang disepakati dan dideklarasikan dalam Lokakarya
Nasional Keperawatan pada tahun 1983 dan telah tercantum pada Undang - Undang Kesehatan
nomor 36 tahun 2009.
Asuhan Keperawatan adalah rangkaian interaksi Perawat dengan Klien dan
Iingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian Klien dalam
merawat dirinya. Standar asuhan yang tercantum dalam Standar Praktik Klinis Keperawatan
terdiri dari lima fase asuhan keperawatan: 1) Pengkajian; 2) Diagnosa; 3) Perencanaan; 4)
Implementasi; dan 5) Evaluasi.
1. Peran Perawat
Menurut Hidayat (2007), peran perawat merupakan perilaku yang diinginkan
orang lain kepada seseorang sesuai dengan kedudukan di dalam sistem, di mana hal
tersebut dipengaruhi oleh keadaan sosial dari profesi perawat atau di luar profesi
keperawatan dan bersifat konstan.
Peran perawat telah dituangkan dalam Konsorsium Ilmu Keperawatan tahun 1989 yang
menjabarkan adanya 7 peran penting bagi perawat, yaitu:
a) Pemberi Asuhan Keperawatan.
Perawat berperan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan
memperhatikan kebutuhan dasar manusia.
b) Sebagai Advokat Pasien.
Peran perawat sebagai advokat membantu pasien dan keluarga mendapatkan hak-
haknya sebaik mungkin atas pelayanan kesehatan seperti hak mengetahui informasi
penyakit, hak privasi dan lain sebagainya.
c) Sebagai Edukator.
Pasien atau keluarga berhak mendapatkan pengetahuan mengenai kesehatan, gejala
dari penyakit hingga tindakan yang dapat dilakukan guna mengubah perilaku pasien
hidup sehat.
d) Sebagai Koordinator.
Perawat harus bisa mengkoordinasikan pelayanan kesehatan seperti mengarahkan
dan merencanakan secara tim untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik
kepada pasien.

e) Sebagai kolaborator.
Peran perawat sebagai kolaborator harus mempu berkolaborasi dengan tim
kesehatan seperti dokter, ahli gizi, fisioterapi atau bahkan dengan sesama perawat
untuk menentukan tindakan terbaik saat memberikan pelayanan kesehatan.
f) Sebagai Konsultan.
Peran konsultan ini sangat penting karena pasien dapat mengetahui tindakan
keperawatan terbaik apa yang bisa ia terima dan mengetahui informasi mengenai
tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
g) Sebagai Pembaharu.
Peran perawat sebagai pembeharu bisa dijalankan dengan pengadaan perencanaan,
kolaborasi, perubahan yang terukur atau sistematis dan terarah sesuai dalam metode
pemberian pelayanan keperawatan.
2. Fungsi Perawat
Fungsi perawat dilakukan sesuai dengan perannya dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien menyesuaikan kondisi dengan kondisi riil. Ada pun fungsi
perawat dijabarkan ke dalam tiga poin, yaitu:
1) Fungsi Indipenden.
Perawat dapat mengambil keputusan dan melakukan tindakan terbaik secara
independen berdasarkan ilmu keperawatan dengan tanggung jawab penuh terhadap
akibat yang akan terjadi tanpa melibatkan pihak lain seperti dokter.
2) Fungsi Dependen.
Perawat mempunyai wewenang untuk melakukan atau memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien atas perintah dokter seperti pemasangan infus,
penyuntikan, pengambilan darah, pemberian obat dan lain sebagainya yang mana
dokter menjadi penanggung jawab penuh terhadap tindakan tersebut.
3) Fungsi Interdependen.
Dalam memberikan tindakan layananan keperawatan kepada pasien, perawat dapat
bekerja sama dengan profesi lain seperti dokter, ahli gizi, fisioterapi dan lain
sebagainya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan tanggung jawab


PPNI karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap kualitas asuhan keperawatan makin
tinggi. Pengertian standar sangat luas namun harus dapat diterima dan dicapai. Dalam
pengembangan standar dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standar keperawatan.
Tujuan dan manfaat standar keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas asuhan
kinerja perawat dan efektifitas menejemen organisasi. Dalam pengembangan standar
menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang
bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut.
Berbagai jenis keperawatan dapat dikembangkan dengan focus, orientasi dan
pendekatan yang saling mendukung. Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar
praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses
keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan
sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan.

B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah makalah ini
sebagai referensi dalam belajar. Untuk teman-teman mahasiswa supaya lebih giat dalam
belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Potter, P.A., dan Perry, A.G. (2009). Fundamental of Nursing. Seven Edition. (Terj. Andrina
Ferderika). Jakarta: Salemba Medika. Khotimah, Standar Praktek
Keperawatan, https://sites.google.com/site/stikeshusada/ikd-
1/standar-praktek-keperawaan Mindya Rina, Standar Profesional
dalam Praktik Keperawatan, 12 May 2011,
http://regional.kompasiana.com/2011/05/12/standar-profesional-dalam-praktik-keperawatan/
PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) 2012, http://www.inna-ppni.or.id
Yohana R. Kawonal, standar praktek keperawatan profesional di – indonesia, 2011
http://wahyubraddasouljah.blogspot.com/2011/11/standar-praktek-
keperawatan- profesional.html
Dewi elizadiani suza, standard untuk praktek, 2003
KEPERAWATANhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3584/1/keperawatan-
dewi.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai