Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ILMU KEPERAWATAN DASAR I


PROFESI KEPERAWATAN
TEORI HENDERSON DAN OREM

Disusunoleh:
1.

SuutDyahChasanah

(26)

2.

NorikaboAysah

(27)

3.

AyunSulufiatulF

(28)

4.

ShelmaOktaviany K.N

(29)

5.

Raflesia Arum S.R

(30)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
berkat serta rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu
Keperawatan Dasar I, yang berjudul Retensi Urine.
Makalah ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam menyelesaikan
tugas Ilmu Keperawatan Dasar I. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan jalan kemudahan dan segalanya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan
lancar.
2. (PAK WINDU), selaku dosen pengajar Ilmu Dasar Keperawatan I yang
telah membimbing kami sehingga kami bisa menyusun makalah ini secara
objektif.
Kami meyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari(PAK
WINDU), agar penyusunan makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi ke
depannya.

Mojokerto,

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................

ii

BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................

1.1. Latar Belakang.....................................................................

1.2. Rumusan Masalah ...............................................................

1.3. Tujuan ..................................................................................

1.4. Manfaat ................................................................................

BAB II.PEMBAHASAN .......................................................................................


3.1.

17

Pemeriksaan Penunjang ...............................................................

17

3.2. Penatalaksanaan Retensi Urine ...........................................

17

3.3. Asuhan Keperawatan ...........................................................

19

BAB IV. PENUTUP ...................................................................................

24

4.1 Simpulan .................................................................................

24

4.2 Saran .......................................................................................

24

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

25

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1

Latar Belakang
Virginia

Henderson

mendefinisikan

keperawatan

sebagai

penolong individu, saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan


tersebut yang bertujuan untuk kesehatan, pemulihan , atau kematian yang
damai dan individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka
mempunyai

kakuatan,

Henderson, 1955;

keinginan,

atau

pengetahuan(Harmer

dan

Henderson, 1996). Henderson dalam teorinya

mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua orang dan


mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini :
fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama
perawat dan klien bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan dan
mencampai tujuannya, tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson
1955 bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya
(Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien mendapatkan kekuatannya
lagi.
Dorothea E. Orem mendefinisikan Keperawatan sebagai pelayanan
profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan
keperawatan yang kokoh. Dari beberapa model konsep, salah satu
diantaranya adalah model self care yang diperkenalkan oleh Dorothea E.
Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal
tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul "Nursing
Conceps of Practice Self Care". Model ini pada awalnya berfokus pada
individu kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada multi
person's unit (keluarga, kelompok dan komunitas) . Teori ini merupakan
teori pelayanan keperawatan yang sangat penting ketika klien tidak dapat
memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan, atau sosial .
1.2

Rumusan Masalah
1. Apa definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson?
2. Bagaimana model keperawatan menurut Virginia Henderson?

3. Apa hubungan antara model dengan paradigma keperawatan?


4. Bagaimana mengaplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan?
5. Apakah tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson?
6. Apa pengertian dari teori Dorothea Orem?
7. Apa makna model keperawatan self care Dorothea Orem?
8. Sebutkan macam-macam teori self care?
9. Bagaimana cara menerapkan teori Dorothea Orem?
10. Apa tujuan keperawatan pada model Orem?
1.3

Tujuan

1.

Untuk mengetahui definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson

2.

Untuk mengetahui model keperawatan menurut Virginia Henderson

3.

Untuk mengetahui Hubungan antara model dengan paradigm keperawatan

4.

Untuk mengetahui sistem aplikasi teori Henderson proses keperawatan

5.

Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson

6.

Untuk mengetahui pengertian dari dorothea Orem

7.

Untuk mengetahui makna model keperawatan self care Dorothea Orem

8.

Untuk mengetahui macam-macam teori self care

9.

Untuk mengetahui cara menerapkan teori Dorothea Orem

10. Untuk mengetahui tujuan keperawatan model Orem


1.3

Manfaat
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang teori keperawatan
menurut Virginia Henderson dan Dorothea Orem. Serta menambah bahwa
pentingnya

mempelajari

teori

ini

untuk

melaksanakan

praktik

keperawatan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson


Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing
(definisi keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi
oleh latar belakang pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi
keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi
ini dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli
fisiologis

bernama

Stackpole.

Henderson

sendiri

kemudian

mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi


fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu,
baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Di samping itu, Henderson juga
mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal dengan The
Actifities of Living. Model tersebut
2.2

Model Keperawatan Virginia Henderson


Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting
yang telah memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi
yang mendunia. Ia membuat model konseptualnya pada awal 1960-an,
ketika profesi keperawatan mulai mencari identitasnya sendiri. Pertanyaan
ini merupakan hal yang penting sampai 1950-an, perawat lebih sering
melakuakan instruksi dokter. Virginia Henderson adalah orang pertama
yang mencari fungsi unik dalam keperawatan.
Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan model
konseptual oleh International Council of Nurses (ICN). Henderson
memberi tugas keperawatan menjadi empat belas jenis tugas yang
berusaha

untuk

memenuhi

kebutuhan

manusia.Pembagian

asuhan

keperawatan menjadi empat belas kebutuhan manusia ini menjadi pilar


dari model keperawatannya. Ia menyatakan bahwa :
1.

Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien


yang harus dipenuhi

2.

Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi


pasien sebanyak mungkin
Sayangnya tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk

menempatkan diri pada posisi pasien. Agar perawat dapat membantu


pasien memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, diperlukan asuhan
keperawatan dasar. Oleh karena ituHenderson menyimpulkan bahwa
asuhan keperawatan dasar ada pada setiap situasi keperawatan. Situasi
tersebut sebagai contoh adalah :
1. Rumah sakit umum
2. Rumah sakit jiwa
3. Institusi untuk penderita cacat mental
4. Rumah perawatan
5. Keperawatan distrik
6. Perawatan di rumah
Kita dapat meringkas prinsip-prinsip dasar dari model Henderson sebagai
berikut :
Fungsi unik dari keperawatan
1. Upaya pasien ke arah kemandirian
2. Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar
3. Perencanaan asuhan yang akan diberikan
Sedangkan model keperawatan menurut Orem dikenal dengan
Model Self Care. Model Self Care ini memberi pengertian bahwa bentuk
pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat
dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan
memperthankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan
keadaan sehat dan sakit. Model keperawatan ini berkembang sejak tahun
1959-2001.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai
yang ada dalam keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdaarkan
tindakan atas keampuan. Self Care didasarkan atas kesengajaan serta
dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan.

Dalam

pemahaman

konsep

keperawatan

khususnya

dalam

pandangan mengenai pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam


konsep kebutuhan dasar yang terdiri dari:
1.

Air (udara) : Pemeliharaan dalam pengambilan udara

2.

Water (air) : Pemeliharaan pengambilan air

3.

Food (makanan) : pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan

4.

Elimination (eliminiasi) : pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi

5.

Rest and activity (istirahat dan kegiatan) : keseimbangan antara


istirahat dan aktivitas

6.

Solitude and social interaction (kesendirian dan interaksi sosial) :


pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi
sosial.

7.

Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan


risiko pada

8.

kehidupan manusia dalam keadaan sehat.

Promotion of Normality

Dalam konsep praktik keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk


teori Self Care, di antaranya :
1.

Kebutuhan perawatan diri universal / Universal self care requisite :


Universal self care requisite yang dimaksudkan adalah :
1) Pemeliharaan kecukupan intake udara
2) Pemeliharaan kecukupan intake cairan
3) Pemeliharaan kecukupan intake makanan
4) Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
5) Pemeliharaan keseimbangan antara solitut dan interaksi sosial
6) Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan
kesejahteraan manusia.
7) Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses-proses eleminasi
dan exrement.

2. Kebutuhan perawatan diri pengembangan / Developmental self care


requisite : terjadi berhubungan dengan tingkat perkembangan individu
dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal, yang berkaitan dengan
perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan. Kebutuhan

deviasi kesehatan / Health Deviation self care requisite : timbul karena


kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan-kebutuhan yang
menjadi nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang
2.3

Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan


1. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan
raga adalah satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, individu dan keluarganya
dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk
memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional. Sedangkan
menurut Orem yang membahas dengan jelas individu dan berfokus pada
ide diri dan perawatan diri . namun demikian seseorang dianggap paling
eksklusif dalam konteks ini, sedangkan kompleksitas perawatan manusia
dan tindakan manusia tiddak dipertimbangkan .
2. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor
eksternal dan kondisi yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan
manusia. Sedangkan menurut Orem lingkungan adalah hal terutama yang
dianggap sebagai situasi tempat terjadinya perawatan diri atau kurangnya
perawatan diri.
3. Sehat dan Sakit
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson
dihubungkan dengan kemandirian.Karakteristik utama dari sakit, adalah
ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas individu (sekarang
pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya.Menganggap bahwa
sehat adalah kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat
dipandang sebagai simplifikasi. Sedangkan Menurut Orem, sehat dan sakit
akan dibahas dalam kaitanya dengan perawatan diri. Alasanya adalah
bahwa jika individu dalam keadaan sehat mereka dapat memenuhi sendiri
deficit perawatan diri yang mereka alami.

2.4

Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan


Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan
praktik keperawatan menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama

sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat


asuhan keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang semula
bergantung pada orang lain menjadi mandiri. Perawat dapat membantu
pasien beralih dari kondisi bergantung (dependent) menjadi mandiri
(independent) dengan mengkaji, merencanakan, mengimplementasikan,
serta mengevaluasi 14 komponen penanganan perawatan dasar.
Pada tahap pengkajian, perawat menilai kebutuhan dasar pasien
berdasarkan 14 komponen tersebut. Dalam mengumpulkan data, perawat
menggunakan

metode

observasi,indera

penciuman,peraba,

dan

pendengaran. Setelah data terkumpul perawat menganalisis data tersebut


dan membandingkan dengan pengetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil
analisis tersebut menentukan diagnosa keperawatan yang akan muncul.
Diagnosa keperawatan menurut Henderson dibuat dengan mengenali
kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya dengan atau tanpa
bantuan serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan yang
dimiliki individu.
Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas
penyusunan rencana perawatan sesuai kebutuhan individu,termasuk di
dalamnya perbaikan rencana jika ditemukan adanya perubahan,serta
dokumentasi bagaimana perawat membantu individu dalam keadaan sakit
atau sehat. Selanjutnya, pada tahap implementasi, perawat membantu
individu memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam rencana
keperawatan guna memelihara kesehatan individu, memulihkannya dari
kondisi sakit, atau membantunya meninggal dalam damai. Intervensi yang
diberikan perawat sifatnya individual, bergantung pada prinsip fisiologis,
usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, dan kemampuan
intelektual serta fisik individu. Tarakhir, perawat mengevaluasi pencapaian
kriteria yang diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam
melakukan aktivitas sehari-hari.
Sedangkan aplikasi model keperawatan Orem, dapat dilihat dari
contoh kasus berikut:
Kasus:

Tn. J (50 th), didiagnosis DM tipe 2. Dia memiliki riwayat hipertensi dan
dia seorang perokok berat (30 batang per hari). Perawatan yang dapat
diberikan kepada Tn. J berdasarkan model keperawatan Orem adalah:
1.

Air (educative/supportif). Perawat

harus mampu

memberikan

informasi tentang hubungan hipertensi dengan merokok.


2.

Water (educative/supportif). Perawat harus mampu meykinkan adanya


hydration-risk

yang

cukup

dari

polydipsia

yang

memicu

hyperglycaemia (kadar gula yang tinggi dalam darah)


3.

Food (partial compensatory). Perawat memberikan diet yan cocok


untuk hipertensi dan diabetes, serta mengontrol gula darah setelah
makan.

4.

Elimination (educative/supporif). Klien membutuhkan monitoring.

5.

Activity and Rest (adecative/ suportif). Perawat menginformasikan


pada pasien tentang kegiatan yang cocok untuk pasien diabetes.

6.

Solitude and Social Interaction (partial compensatory). Interaksi social


dengan perawat dapat memberikan perubahan interaksi dan tigkah
sosial.

7.

Hazard Prevention (partial compensatory). Perawat memberikan


pendidikan pada pasien tentang kelebihan dan kekurangan pengobatan
yang akan diambil oleh pasien.

8.

Promote Normality (partial compensatory). Perawat diharapkan dapat


membantu pasien untuk mengembalikan pola hidup pasien, sehingga
menjadi normal kembali.

2.5

Tujuan Keperawatan Menurut Henderson dan Orem


Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan
oleh Handerson adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga
pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan
kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan
mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural,
dan spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi
model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran
perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan

untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi


empat belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan,
kemauan dan pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam
memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu
mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan,
menyempurnakan,

melengkapi,

menambah,

menguatkan

kekuatan,

kemauan, dan pengetahuan.


1.

Sedangkan tujuan keperawatan menurut Orem adalah :

Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat


memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.

Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk


memenuhi tuntutan self care.

Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk


memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan,
oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan.

2.

Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam


praktek keperawatan keluarga atau komunitas adalah :

Menolong klien dalam hal ini, keluarga untuk keperawatan


mandiri secara therapeutik

Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan


mandiri

Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya


yang mengalami gangguan secara kompeten

Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orems


yang diterapkan pada praktik keperawatan keluarga/komunitas adalah:

Aspek interpersonal

:Hubungan di dalam keluarga

Aspek social

:Hubungan keluarga dengan masyarakat

disekitarnya

Aspek procedural

:Melatih keterampilan dasar keluarga

Aspek tehnis

:Mengajarkan kepada keluarga tentang

teknik dasar yang dilakukan di rumah

BAB III
PENUTUP
3.1

Simpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson
dalam definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen
asuhan keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu,
dapat digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian
besar perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di
seluruh dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk
memandu kurikulum keperawatan dan praktik. Hal ini divalidasi oleh
permintaan untuk publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan
ketujuh.
Sedangkan kesimpulan dari Orem yaitu dengan mempelajari model
konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka
mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu.
Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi
merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat
menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan. Keperawatan mandiri
(self care) menurut Orem's adalah :
"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh
individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik
sehat maupun sakit " (Orem's, 1980). Ada tiga macam theory self care .
Serta Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini
diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap
teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang
therapeutik.

3.2

Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari
tentang

teori-teori

keperawatan

yang

lain.

Setelah

mengetahui

pengetahuan tentang teori keperawatan menurut Virginia Henderson yang

10

telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu


memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting bagi perawat
untuk menjalankan praktik keperawatan.
Sedangkan Saran menurut teori Orem yang sudah dipaparkan
sebaiknya konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya terutama dalam praktik
keperawatan .

11

DAFTAR PUSTAKA
Asmadi,Ns.,S.Kep.2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta :
Penerbit Buku Kedokterran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S.Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan
Profesional di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta :
Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik
keperawatan. New York:Macmillan

12

Anda mungkin juga menyukai