Dosen Pengampu:
Ibu Siti Kistimbar, SPd., Skep., Ns., MKes
Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Ulfatun Khasanah 02/P1337420423002
2. Dina Lorenza 26/P1337420423062
3. Tiara Shinta Ramadhani 30/P1337420423081
4. Dita Fatika 32/P1337420423086
5. Dewi Nurtiti Sari 33/P1337420423091
6. Nabila Ramadhani 36/P1337420423099
7. Cindy Gustin Elvitasari 38/P1337420423111
8. Najwa Ramadhani 41/P1337420423120
9. Atma Estiningtyas 42/P1337420423119
10. Umi Dwi Rahmawati 46/P1337240423130
11. Siti Dian Rahmawati 52/P1337420423150
12. Anggita Septiana Putri 56/P1337420423158
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………..........……………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………...……………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…...………………………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………..……………………………………………………………1
C. Tujuan Penulisan……………...……………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
C. Tujuan Konsep……………....……….……………………………………………………..3
A. Kesimpulan ……………………………………………………………...……………..….5
B. Saran……………………………………………………………………...……..…………5
DAFTAR PUSTAKA…………………….………………………………..………………….6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Profesi perawat memiliki tanggung jawab penting dalam memberikan pelayanan kesehata
n kepada klien, baik yang bersifat individu, keluarga dan masyarakat. Pelayanan kesehata
n atau keperawatan yang diberikan oleh perawat sangat mempengaruhi mutu asuhan kepe
rawatan yang diterima oleh klien/pasien. Untuk itu, guna meningkatkan kualitas asuhan k
eperawatan perawat perlu mempelajari dan menerapkan model konsep teori yang telah dit
emukan oleh para ahli.
Salah satu model konseptual yang diterapkan oleh perawat adalah teori Self Care Deficit
oleh Dorothe E.Orem. Fokus utama dari model konseptual ini adalah kemampuan seseora
ng untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk me
mpertahankan kesehatan dan kesejahteraanya. Teori ini memberikan landasan bagi peraw
at pentingnya memandirikan klien sesuai tingkat ketergantungannya bukan menempatkan
klien dalam posisi dependen. Orem menyatakan bahwa self care itu bukan proses intuisi t
etapi merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari.
Asuhan keperawatan yang diberikan perawat dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap o
rang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu dal
am memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan, dan mencapai kesejahteraan.
1.3 Tujuan
A. Mengetahui sejarah Dorothe E.Orem dalam dunia keperawatan?
B. Mengetahui teori model konseptual menurut Dorothe E.Orem?
C. Mengetahui tujuan model konseptual Dorothe E.Orem?
D. Mengetahui kelebihan dan kelemahan teori model konseptual menurut Dorothe E. Ore
m?
E. Mengetahui implementasi teori model konseptual Dorothe E. Orem dalam dunia kepe
rawatan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Tahun 1968 bagian dari Nursing Model Commitee termasuk Orem melanjutkan pekerjaan me
reka melalui Nursing Development Conference Group (NDCG). Kelompok ini kemudian dib
entuk untuk menghasilkan suatu kerangka kerja konseptual dari keperawatan dan menetapkan
disiplin keperawatan.
Orem Kemudian mengembangkan konsep keperawatanya “self care” dan pada tahun 1971 di
publikasikan Nursing; Concepts of Practice. Pada edisi pertama fokusnya terhadap individu, s
edangkan edisi kedua (1980), menjadi lebih luas lagi meliputi multi person unit (keluarga, kel
ompok dan masyarakat). Edisi ketiga (1985) Orem menghadirkan General Theory Keperawat
an dan pada edisi keempat (1991) Orem memberikan penekanan yang lebih besar terhadap an
ak-anak, kelompok dan masyarakat.
Orem mengembangkan teori Self Care Deficit meliputi 3 teori yang berkaitan yaitu : 1). Self
Care, 2). Self care defisit dan 3) nursing system. Ketiga teori tersebut dihubungkan oleh enam
konsep sentral yaitu; self care, self care agency, kebutuhan self care therapeutik, self care defi
sit, nursing agency, dan nursing system, serta satu konsep perifer yaitu basic conditioning fact
or (faktor kondisi dasar).
Postulat self care teori mengatakan bahwa self care tergantung dari prilaku yang telah dipelaj
ari, individu berinisiatif dan membentuk sendiri untuk memelihara kehidupan
2
B.Teori Konsep Dorothe E.Orem
Profesi perawat memiliki tanggung jawab penting dalam memberikan pelayanan kesehatan k
epada klien (individu/keluarga/masyarakat). Pelayanan kesehatan/keperawatan yang diberika
n oleh perawat sangat mempengaruhi mutu asuhan keperawatan yang diterima oleh klien/pasi
en. Untuk itu, guna meningkatkan kualitas asuhan keperawatan perawat perlu mempelajari da
n menerapkan model konsep teori yang telah ditemukan oleh para ahli.
Salah satu model konseptual yang diterapkan oleh perawat adalah teori Self Care Deficit oleh
Dorothea Orem. Fokus utama dari model konseptual ini adalah kemampuan seseorang untuk
merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk
mempertahankan kesehatan dan kesejahteraanya. Teori ini memberikan landasan bagi
perawat pentingnya memandirikan klien sesuai tingkat ketergantungannya bukan
menempatkan klien dalam posisi dependen. Orem menyatakan bahwa self care itu bukan
proses intuisi tetapi merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari.
Asuhan keperawatan yang diberikan perawat dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap
orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu
dalam memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan, dan mencapai kesejahteraan.
Pada tahun 1971 Orem mengembangkan konsep keperawatan “self care” yang
dipublikasikan Nursing: Concepts of Practice. Terdapat tiga bentuk teori kemandirian yang
disampaikan Orem dalam capable of self care (mampu merawat diri sendiri)
C.Tujuan Konsep
Tujuan kepewatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktekkeperawatan kelu
arga/komunitas adalah:
1.Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secaratherapeutik.
2.Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri
3.Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yangmengalami ganggua
n secara kompeten.
3
D.Kelebihan & Kelemahan
•Kelebihan
Kelebihan dari teori Orem adalah teori ini mendorong pasien untuk memunculkan potensinya
yang terganggu karena kondisinya yang sakit. Perawat lebih memandirikan pasienuntuk mela
kukan
self care
atau pemenuhan kebutuhannya sendiri tanpa ketergantungankepada orang lain, perawat lebih
memberikan motivasi kepada pasien. Sehingga pasien bisalebih mandiri dan mengerti tentang
pentingnya melakukan perawatan diri, untuk mencapaikesehatan yang optimal. Teori ini mer
upakan aplikasinya untuk pelaksanaan praktekkeperawatan sebagai pekerja klinik baru. Kons
ep
self-care, nursing system
, dan
self-caredeficit
mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapat dikembangkan dengan ilmu penget
ahuan dan penelitian
•Kelemahan
kekurangan dari teori keperawatan orem ini adalah teori memandang bahwakesehatan itu bers
ifat statis padahal kesehatan individu itu lebih bersifat dinamis dan sering berubah. Pada teori
ini juga terlihat menempatkan pasien dalam sistem mencakup kapasitasindividu untuk geraka
n fisik. Ketika seseorang sakit maka kemampuannya untuk memenuhikebutuhan diri sendiri a
kan berkurang sehingga harus dibantu untuk pemenuhan tersebut.Tetapi dalam teori Orem ini
menekankan untuk individu melakukan pemenuhankebutuhannya sendiri dengan tanpa keber
gantungan terhadap orang lain, sehingga membuatsuplai pemenuhan kebutuhan pasien tidak
optimal dan bisa menghambat penyembuhan pasien.
E.Implementasi
Berikut adalah cara implementasi model konseptual Dorothea E. Orem dalam asuhan kepe
rawatan individu:
1. Memahami teori Self Care Deficit oleh Dorothea Orem dan menerapkannya dalam praktik
keperawatan.
2. Fokus pada kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga
tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya.
3. Memberikan landasan bagi perawat pentingnya memandirikan klien sesuai tingkat keterga
ntungannya bukan menempatkan klien dalam posisi dependen.
4. Asuhan keperawatan yang diberikan perawat dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap or
ang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu dalam
memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan mencegah penyakit.
5. Menerapkan teori ini dalam asuhan keperawatan individu dengan memberikan edukasi dan
pelatihan kepada pasien tentang cara merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan kesehata
nnya.
6. Melakukan evaluasi terhadap kemampuan pasien dalam merawat dirinya sendiri dan memb
erikan dukungan dan bantuan jika diperlukan.
4
7. Mempertimbangkan konteks budaya dan sosial dalam penerapan teori ini pada pasien.
Dengan menerapkan model konseptual Dorothea E. Orem dalam asuhan keperawatan individ
u, perawat dapat membantu pasien merawat dirinya sendiri dan mempertahankan kesehatann
ya secara mandiri, sehingga meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diterima oleh p
asien.