Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TEORI DOROTHEA E OREM

OLEH KELOMPOK 3:

BAMBANG RIYANTO (B2001005)


BAYU KRISNANTA (B2001006)
FENTI OKTA MUSTIKAWATI (B2001014)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ALIH JALUR

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Teori Dorothea E Orem”ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kelompok dalam Mata
kuliah Falsafah Teori Keperawatan.Makalah ini diharapkan bisa dipahami bagi Mahasiswa dalam
Seminar Perkuliahan Falsafah Teori Keperawatan.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih memiliki banyak
kekurangan.Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.,sehingga memberikan manfaat lebih banyak.

Klaten, 26 April 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
D. Manfaat 2
BAB II
A. Sejarah Dorothea Orem 3
B. Pengertian 4
C. Theory Self Care Deficit 4
D. Model Konseptual dan Kebutuhan Dasar 5
E. Keyakinan dan Nilai – nilai 6
F. Tujuan 6
G. Pengetahuan dan Keterampilan 7
H. Aplikasi Terhadap Keperawatan Keluarga 9
BAB III
A. Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang professional,


dilakukan oleh tenaga keperawatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan
pasien, keluarga maupun masyarakat. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat
dituntut untuk bisa mengembangkan segala kratifitasnya dalam bentuk pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan, dan tindakan keperawatan.
Teori orem adalah teori yang berpusat pada kemandirian pasien, keluarga dan
masyarakat, teori ini memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidup, kesehatan dan
kesejahteraan dengan cara memandirikan pasien, keluarga dan masyarakat dalam
pemenuhan kebutuhan sehari – hari. Dalam hal ini, perawat memiliki peran untuk
memberikan bantuan dan dukungan dengan cara mengajarkan, mengarahkan dan
mensuport pasien, keluarga maupuan masyarakat, agar mereka dapat memenuhi
kebutuhan self care, tanpa bantuan dari orang ketiga dalam hal ini perawat ataupun
tenaga kesehatan lainnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut ;
1. Apa yang dimaksud dengan teori orem…?
2. Apa saja model konseptual dari teori Orem …?
3. Apa tujuan dari teori Orem …?
4. Teori Orem bagus diaplikasikan pada komunitas yang seperti apa..?

C. Tujuan
Dengan rumusan masalah yang telah ada sebelumnya, tujuan dari makalah ini adalah ;
1. Mengetahui definisi dari teori Orem
2. Mengetahui model konseptual dari teori orem.
3. Mengetahui tujuan dari teori Orem.
4. Mengetahui komunitas yang sesuai untuk pengaplikasian teori Orem.
1
D. Manfaat
Adapun manfaat yang dari penulisan makalah ini adalah ;
1. Menambah wawasan masyarakat tentang teori Orem dan aplikasinya dalam
komunitas atau kehidupan sehari – hari.
2. Menambah wawasan penulis tentang teori Orem, model konseptual dan
pengaplikasiannya.
3. Sebagai referensi bagi teman sejawat maupun masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Dorothea Orem

Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914. Ia menerima diploma di
keperawatan pada tahun 1934 dari Providence Hospital School of Nursing, Washington,
DC Orem menerima sarjana sains dalam pendidikan keperawatan pada tahun 1939 dan
master ilmu dalam pendidikan keperawatan pada tahun 1945 dari Catholic University of
America, Washington DC .

Selama tahun 1958-1959 Dorothea Orem bekerja sebagai seorang konsultan pada bagian
pendidikan Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan dan berpartisipasi
dalam suatu proyek pelatihan peningkatan praktek perawat (vokasional). Pekerjaan ini
menstimulasi Orem untuk membuat suatu pertanyaan : “Kondisi apa dan kapan seseorang
membutuhkan pelayanann keperawatan?” Orem kemudian menekankan ide bahwa
seorang perawat itu adalah “Diri sendiri”. Ide inilah yang kemudian dikembangkan dalam
konsep keperawatannya “Self Care”. Pada tahun 1959 konsep keperawatn Orem ini
pertama sekali dipublikasikan. Tahun 1965 Orem bekerjasama dengan beberapa anggota
fakultas dari Universitas di Amerika untuk membentuk suatu Comite Model Keperawatan
(Nursing Model Commitee). Tahun 1968 bagian dari Nursing Model Commitee
termasuk Orem melanjutkan pekerjaan mereka melalui Nursing Development Conference
Group (NDCG). Kelompok ini kemudian dibentuk untuk menghasilkan suatu kerangka
kerja konseptual dari keperawatan dan menetapkan disiplin keperawatan. Orem
Kemudian mengembangkan konsep keperawatanya “self care” dan pada tahun 1971
dipublikasikan Nursing; Concepts of Practice. Pada edisi pertama fokusnya terhadap
individu, sedangkan edisi kedua (1980), menjadi lebih luas lagi meliputi multi person unit
(keluarga, kelompok dan masyarakat). Edisi ketiga (1985) Orem menghadirkan General
Theory Keperawatan dan pada edisi keempat (1991) Orem memberikan penekanan yang
lebih besar terhadap anak-anak, kelompok dan masyarakat. Sepanjang karirnya, Orem
banyak menerima gelar kehormatan, seperti penghargaan Sigma Theta Tau International.
Dorothea Orem meninggal dunia pada bulan Juni 2007.

3
B. Pengertian

Keperawatan mandiri “self care” menurut orem adalah : “Suatu pelaksanaan kegiatan
yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan sesuai keadaan, baik sehat
maupun sakit.” (orem’s 1980).

C. Theory Self Care Deficit

Orem mengembangkan teori Self Care Deficit meliputi 3 teori yang berkaitan yaitu :

1. Self Care

Self care adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk berinisiatif dan
membentuk prilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan. Jika self care dibentuk dengan efektif maka hal tersebut akan
membantu membentuk integritas struktur dan fungsi manusia dan erat kaitannya
dengan perkembangan manusia.

2. Self care deficit

Merupakan hal utama dari teori general keperawatan menurut Orem. Dalam teori
ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (atau pada kasus ketergantungan)
tidak mampu atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif. Keperawatan
diberikan jika kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau
adanya ketergantungan. Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat
digunakan dalam membantu self care:

a. Tindakan untuk atau lakukan untuk orang lain.

b. Memberikan petunjuk dan pengarahan.

c. Memberikan dukungan fisik dan psychologis.

d. Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung pengembangan


personal.

e. Pendidikan. Perawat dapat membantu individu dengan menggunakan


beberapa atau semua metode tersebut dalam memenuhi self care.
4
3. Nursing system

Nursing system didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care dan
kemampuan pasien melakukan self care. Orem mengidentifikasi tiga klasifikasi
nursing system yaitu Wholly Compensatory , Partially Compensatory , Supportie
Education. Ketiga nursing system ini digunakan sebagai dasar pengetahuan dan
keterampilan praktek perawat.

D. Model Konseptual dan Kebutuhan Dasar

1. Model konseptual keperawatan mandiri didasari oleh enam pasal berikut ini.

a. Keperawatan mandiri didasarkan pada tindakan dimana manusia


melaksanakannya.

b. Keperawatan mandiri didasarkan pada kesengajaan dan pengambilan keputusan


sebagai pedoman tindakan.

c. Setiap orang menghendaki keperawatan mandiri dan menjadi kebutuhan dasar


manusia.

d. Orang dewasa mempunyai hak dan tanggung jawab untuk merawat diri sendiri
dan orang lain untuk memelihara kesehatan mereka agar hidup sehat.

e. Keperawatan mandiri adalah perubahan tingkah laku secara lambat dan terus –
menerus didukung dari pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal.

f. Keperawatan mandiri akan meningkatkan harga diri seseorang, sehingga


memengaruhi konsep diri.

2. Orem mengemukakan beberapa kebutuhan mendasar dalam keperawatan mandiri


(self care) yang dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengkajian dan
menetukan masalah atau diagnosis keperawatan, diantaranya yaitu :

a. Pemeliharaan dengan cukup pengambilan udara;

b. Pemeliharaan dengan cukup pengambilan air;

c. Pemeliharaan dengan cukup pengambilan makanan;

5
d. Pemeliharaan proses eliminasi;

e. Pemeliharaan dengan keseimbangan antara aktifitas dan istirahat;

f. Pemeliharaan dan keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial;

g. Pencegahan risiko pada kehidupan dan keadaan sehat manusia;

h. Perkembangan dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi, pengetahuan dan


keinginan manusia.

E. Keyakinan dan Nilai – nilai

Keyakinan orem’s tentang empat konsep utama Keperawatan adalah ;

1. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit / trauma
atau coping dan efeknya.

2. Sehat : kemapuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi
dan perkembangan.

3. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan


Keperawatan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.

4. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang


dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan self care yang mencakup integritas structural, fungsi dan
perkembangan berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s
mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan.

F. Tujuan

Tujuan model keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :

1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya,
ini berarti menghilangkan self care deficit.

6
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan
self care.

3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan


asuhan dependent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh
karena self care deficit apapun dihilangkan.

4. Jika ketiganya diatas tidak ada yang bisa tercapai, perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan – kebutuhan self care klien.

Tujuan keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan
keluarga atau komunitas adalah :

1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
therapeutic.

2. Menolong klien bergerak kearah tindakan – tindakan asuhan mandiri.

3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami


gangguan secara kompoten.

Dengan demikian maka focus asuhan keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan
pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :

1. Aspek Interpersonal : Hubungan didalam keluarga

2. Aspek Sosial : Hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.

3. Aspek Prosedural : Melatih keterampilan dasar keluarga sehingga mampu


mengantisipasi perubahan yang terjadi.

4. Aspek Tehnis : Mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang


dilakukan dirumah misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

G. Pengetahuan dan Keterampilan untuk praktek

Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan menggunakan
tiga kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode bantuan :

1. Kategori Bantuan
7
a. Wholly Compensatory : Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk
klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan
tidak berespon terhadap rangsangan.

b. Partially Compensatory : Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang


mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.

c. Supportie Education : Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang


memerlukannya untuk dipelajari, agar mmapu melakukan perawatan
mandiri.

2. Metode Bantuan :

Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima metode
bantuan yang meliputi :

a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien

b. Mengajarkan klien

c. Mengarahkan klien

d. Mensupport klien

e. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.

Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan
didiskripsikan sebagai berikut :

a. Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan


individu, keluarga atau kelompok sampai klien dapat diizinkan pulang dari
perawatan.

b. Menetapkan jika dan bagaiman klien dapat dibantu melalui perawatan.

c. Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak


dengan perawat dan asisten.

d. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan


sehari – hari klien, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima.
8
e. Pelayanan sosial dan penyuluhan yang dibutuhkan atau yang diterima.

Model konsep / teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua
manusia mempunyai kebutuhan – kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak
untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian
perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri
pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan
yang akan diberikan.

Untuk menetapkan model konsep / teori keperawatan ini diperlukan suatu


pengetahuan dan keterampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan
sehingga diperoleh kemampuan teknikal dan sikap yang terapeutik.

H.Teori Orem dan Proses Keperawatan


Menurut Orem (1991), proses keperawatan adalah istilah yang digunakan oleh perawat
untuk menunjukkan proses profesional-teknologi dari tindakan keperawatan beserta proses
perencanaan dan evaluasi
Perbandingan antara proses keperawatan Orem dengan proses keperawatan
Proses Keperawatan Proses Keperawatan Orem
1.      Pengkajian 1. Diagnosa dan resep dokter
2.      Diagnosa keperawatan 2. Merancang system keperawatan dan
3.      Perencanaan perencanaan untuk melaksanakan self care
4.      Implementasi 3.      Produksi dan manajemen system
5.      Evaluasi keperawatan

Orem (1991) menjelaskan tiga tahap proses keperawatan yaitu:


 Step 1 : Diagnosa dan resep keperawatan
Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan. Analisa dan interprestasi
membuat keputusan tentang perawatan dini, juga memberikan manajemen kasus.
“Diagnosa keperawatan penting untuk pemeriksaan dan pengumpulan data tentang
kemampuan pasien dalam perawatan diri dan kebutuhan akan terapi perawatan diri serta
hubungan antara keduanya” (Orem, 1991, hal. 270)
9
 Step 2 : Merancang system keperawatan dan merencanakan pelaksanaan perawatan
diri
Merancang  system keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data yang valid
tentang kondisi pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan pasien dalam
hubungan melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi perawatan diri , melindungi
pengembangan kemampuan perawatan diri. ( Orem, 1991).

 Step 3 : Produksi dan manajemen sistem keperawatan (Planning and Controlling)


Pengaturan system keperawatan dihasilkan ketika berinteraksi dengan pasien secara terus
menerus untuk mencapai kemampuan terapi perawatan diri yang telah ditentukan dan
mengatur kemampuan untuk mengembangkan perawatan diri. Di tahap ini, tindakan
perawat adalah menghasilkan dan mengatur system keperawatan. (Orem, 1991)

H. Aplikasi Terhadap Keperawatan Keluarga

Model konseptual menurut Orem ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena
tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan
upaya kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga, yaitu : mengenal
masalah, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, merawat anggota keluarga
yang mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang
kesehatan dan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara tepat.

Sebagai contoh perawatan anggota keluarga yang mengidap diabetes mellitus dengan tipe
ketergantungan insulin, sehingga perlu dilakukan penyuntikan insulinberkala diperlukan
pelatihan kemandirian klien dan keluarga dalam melakukan penyuntikan insulin tersebut.

I. Kekuatan Dan Kelemahan Teori Orem


Teori Orem menyediakan dasar yang komprehensif untuk tindakan keperawatan. Teori ini
dapat digunakan dalam keperawatan profesional pada area pendidikan, tindakan klinis,
administrasi, riset, dan system informasi keperawatan.
 Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan
praktek keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing system,

10
dan self-care deficit mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapat
dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan penelitian.
 Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis,
namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah.
Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam system
mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dorothea Orem adalah salah satu pakar dalam ilmu keperawatan yang mengembangkan
konsep keperawatan “self care”. Menurut orem konsep keperawatan “self care” adalah
suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan
sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit.

Konsep keperawatan ini berfokus pada pengembangan keperawatan mandiri yang


dilakukan oleh pasien, maupun anggota keluarga guna meningkatkan kemandirian pasien
dengan memperhatikan unsur fisiologis, psikologis dan lingkungan. Model keperawatan
orem menyediakan hubungan antara perawat dan pasien maupun anggota keluarga, terdiri
dari tindakan untuk memenuhi perawatan diri yang dipelukan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Denden dermawan. 2012. “Buku Ajar Keperawatan Komunitas”. Yogyakarta : Gosyen


Publishing

Wahit iqbal mubarak, Nurul chayatin. 2009. “Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan
Teori”. 2009. Jakarta : Salemba Medika

Muslim Shah. 2015. “Compare and Contrast of Grand Theories: Orem’s Self-Care Deficit
Theory and Roy’s Adaptation Model”. International Journal Of Nursing Didactics. Vol 5. No
1 : 40-42

Abi Muhlisin. 2010. “Teori Self Care Dari Orem Dan Pendekatan Dalam Praktek
Keperawatan” . Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697. Vol 2. No 2 ; 97-100

A Working Document. 2016. “Theory Based Nursing Practice” . The University of


Tennessee at Chattanooga School of Nursing Faculty & Students

13

Anda mungkin juga menyukai