OLEH KELOMPOK 3:
2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Teori Dorothea E Orem”ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kelompok dalam Mata
kuliah Falsafah Teori Keperawatan.Makalah ini diharapkan bisa dipahami bagi Mahasiswa dalam
Seminar Perkuliahan Falsafah Teori Keperawatan.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih memiliki banyak
kekurangan.Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.,sehingga memberikan manfaat lebih banyak.
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
D. Manfaat 2
BAB II
A. Sejarah Dorothea Orem 3
B. Pengertian 4
C. Theory Self Care Deficit 4
D. Model Konseptual dan Kebutuhan Dasar 5
E. Keyakinan dan Nilai – nilai 6
F. Tujuan 6
G. Pengetahuan dan Keterampilan 7
H. Aplikasi Terhadap Keperawatan Keluarga 9
BAB III
A. Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut ;
1. Apa yang dimaksud dengan teori orem…?
2. Apa saja model konseptual dari teori Orem …?
3. Apa tujuan dari teori Orem …?
4. Teori Orem bagus diaplikasikan pada komunitas yang seperti apa..?
C. Tujuan
Dengan rumusan masalah yang telah ada sebelumnya, tujuan dari makalah ini adalah ;
1. Mengetahui definisi dari teori Orem
2. Mengetahui model konseptual dari teori orem.
3. Mengetahui tujuan dari teori Orem.
4. Mengetahui komunitas yang sesuai untuk pengaplikasian teori Orem.
1
D. Manfaat
Adapun manfaat yang dari penulisan makalah ini adalah ;
1. Menambah wawasan masyarakat tentang teori Orem dan aplikasinya dalam
komunitas atau kehidupan sehari – hari.
2. Menambah wawasan penulis tentang teori Orem, model konseptual dan
pengaplikasiannya.
3. Sebagai referensi bagi teman sejawat maupun masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914. Ia menerima diploma di
keperawatan pada tahun 1934 dari Providence Hospital School of Nursing, Washington,
DC Orem menerima sarjana sains dalam pendidikan keperawatan pada tahun 1939 dan
master ilmu dalam pendidikan keperawatan pada tahun 1945 dari Catholic University of
America, Washington DC .
Selama tahun 1958-1959 Dorothea Orem bekerja sebagai seorang konsultan pada bagian
pendidikan Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan dan berpartisipasi
dalam suatu proyek pelatihan peningkatan praktek perawat (vokasional). Pekerjaan ini
menstimulasi Orem untuk membuat suatu pertanyaan : “Kondisi apa dan kapan seseorang
membutuhkan pelayanann keperawatan?” Orem kemudian menekankan ide bahwa
seorang perawat itu adalah “Diri sendiri”. Ide inilah yang kemudian dikembangkan dalam
konsep keperawatannya “Self Care”. Pada tahun 1959 konsep keperawatn Orem ini
pertama sekali dipublikasikan. Tahun 1965 Orem bekerjasama dengan beberapa anggota
fakultas dari Universitas di Amerika untuk membentuk suatu Comite Model Keperawatan
(Nursing Model Commitee). Tahun 1968 bagian dari Nursing Model Commitee
termasuk Orem melanjutkan pekerjaan mereka melalui Nursing Development Conference
Group (NDCG). Kelompok ini kemudian dibentuk untuk menghasilkan suatu kerangka
kerja konseptual dari keperawatan dan menetapkan disiplin keperawatan. Orem
Kemudian mengembangkan konsep keperawatanya “self care” dan pada tahun 1971
dipublikasikan Nursing; Concepts of Practice. Pada edisi pertama fokusnya terhadap
individu, sedangkan edisi kedua (1980), menjadi lebih luas lagi meliputi multi person unit
(keluarga, kelompok dan masyarakat). Edisi ketiga (1985) Orem menghadirkan General
Theory Keperawatan dan pada edisi keempat (1991) Orem memberikan penekanan yang
lebih besar terhadap anak-anak, kelompok dan masyarakat. Sepanjang karirnya, Orem
banyak menerima gelar kehormatan, seperti penghargaan Sigma Theta Tau International.
Dorothea Orem meninggal dunia pada bulan Juni 2007.
3
B. Pengertian
Keperawatan mandiri “self care” menurut orem adalah : “Suatu pelaksanaan kegiatan
yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan sesuai keadaan, baik sehat
maupun sakit.” (orem’s 1980).
Orem mengembangkan teori Self Care Deficit meliputi 3 teori yang berkaitan yaitu :
1. Self Care
Self care adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk berinisiatif dan
membentuk prilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan. Jika self care dibentuk dengan efektif maka hal tersebut akan
membantu membentuk integritas struktur dan fungsi manusia dan erat kaitannya
dengan perkembangan manusia.
Merupakan hal utama dari teori general keperawatan menurut Orem. Dalam teori
ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (atau pada kasus ketergantungan)
tidak mampu atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif. Keperawatan
diberikan jika kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau
adanya ketergantungan. Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat
digunakan dalam membantu self care:
Nursing system didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care dan
kemampuan pasien melakukan self care. Orem mengidentifikasi tiga klasifikasi
nursing system yaitu Wholly Compensatory , Partially Compensatory , Supportie
Education. Ketiga nursing system ini digunakan sebagai dasar pengetahuan dan
keterampilan praktek perawat.
1. Model konseptual keperawatan mandiri didasari oleh enam pasal berikut ini.
d. Orang dewasa mempunyai hak dan tanggung jawab untuk merawat diri sendiri
dan orang lain untuk memelihara kesehatan mereka agar hidup sehat.
e. Keperawatan mandiri adalah perubahan tingkah laku secara lambat dan terus –
menerus didukung dari pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal.
5
d. Pemeliharaan proses eliminasi;
1. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit / trauma
atau coping dan efeknya.
2. Sehat : kemapuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi
dan perkembangan.
F. Tujuan
1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya,
ini berarti menghilangkan self care deficit.
6
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan
self care.
4. Jika ketiganya diatas tidak ada yang bisa tercapai, perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan – kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan
keluarga atau komunitas adalah :
1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
therapeutic.
Dengan demikian maka focus asuhan keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan
pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan menggunakan
tiga kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode bantuan :
1. Kategori Bantuan
7
a. Wholly Compensatory : Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk
klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan
tidak berespon terhadap rangsangan.
2. Metode Bantuan :
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima metode
bantuan yang meliputi :
b. Mengajarkan klien
c. Mengarahkan klien
d. Mensupport klien
Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan
didiskripsikan sebagai berikut :
Model konsep / teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua
manusia mempunyai kebutuhan – kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak
untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian
perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri
pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan
yang akan diberikan.
Model konseptual menurut Orem ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena
tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan
upaya kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga, yaitu : mengenal
masalah, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, merawat anggota keluarga
yang mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang
kesehatan dan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara tepat.
Sebagai contoh perawatan anggota keluarga yang mengidap diabetes mellitus dengan tipe
ketergantungan insulin, sehingga perlu dilakukan penyuntikan insulinberkala diperlukan
pelatihan kemandirian klien dan keluarga dalam melakukan penyuntikan insulin tersebut.
10
dan self-care deficit mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapat
dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan penelitian.
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis,
namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah.
Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam system
mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dorothea Orem adalah salah satu pakar dalam ilmu keperawatan yang mengembangkan
konsep keperawatan “self care”. Menurut orem konsep keperawatan “self care” adalah
suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan
sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit.
12
DAFTAR PUSTAKA
Wahit iqbal mubarak, Nurul chayatin. 2009. “Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan
Teori”. 2009. Jakarta : Salemba Medika
Muslim Shah. 2015. “Compare and Contrast of Grand Theories: Orem’s Self-Care Deficit
Theory and Roy’s Adaptation Model”. International Journal Of Nursing Didactics. Vol 5. No
1 : 40-42
Abi Muhlisin. 2010. “Teori Self Care Dari Orem Dan Pendekatan Dalam Praktek
Keperawatan” . Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697. Vol 2. No 2 ; 97-100
13