Anda di halaman 1dari 5

Chapter 1 Teori Keperawatan Keluarga Menurut Dorothea E.

Orem (Family Nursing


Theory) 

Chapter 2

A.    Sejarah Dorothea E. Orem.


Dorothea E. Orem mengenyam pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di
Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 bidang
pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika. selama
perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik,
administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970). Selanjutnya Orem mengembangkan
konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipublikasikan dalam keperawatan
(Concept of Pratice tahun 1971).
Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu :
1.      Theory self care.
2.      Theory self care deficit.
3.      Theory system keperawatan.
Dalam bidang keperawatan dapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari Amerika, Dorothea
E Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang mengembangkan
pandangan dalam bidang Keperawatan. Dorothea Orem melihat bahwa perawatan
propesional mendapat bantuan pengambil alihan tugas sebahagian atau pun keseluruhan atau
perawatan diri atau perawatan. Model konsep atau teori keperawatan self care milik Orem
mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan
mereka mempunyai hak untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan
demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada
tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan
diberikan. Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan
suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga
diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem’s adalah : “Suatu pelaksanaan kegiatan yang
diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik
sehat maupun sakit ” (Orem’s, 1980). Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu
mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan
kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.
B.     Teori Sistem Keperawatan Orem. 

Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong
keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of
Nursing.
Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :
1.      Self Care.
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai
dengan kebutuhan. Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang
dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan
keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan. Perawatan
diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara
kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar
pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem
mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal,
persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Penekanan teori self care secara umum :
a.      Pemeliharaan intake udara.
b.      Pemeliharaan intake air.
c.       Pemeliharaan intake makanan.
d.      Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi.
e.       Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.
f.       Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi social.
g.      Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia.
h.      Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok
sosial sesuai dengan potensinya.
2.      Self Care Deficit.
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan
kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat
perawatan yang dibutuhkan. Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua,
pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif.
Teori self care deficit diterapkan bila :
a.      Anak belum dewasa.
b.      Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan.
c.       Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa
yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan
peningkatan kebutuhan.
3.      Nursing System. 

Teori yang membahas bagaimana kebutuhan “Self Care” pasien dapat dipenuhi
oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan / direncanakan
berdasarkan kebutuhan “Self Care” dan kemampuan pasien untuk menjalani
aktifitas “Self Care”.
Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
a.      The Wholly compensatory system.
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu
mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap rangsangan.
b.      The Partly compensantory system.
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak
karena sakit atau kecelakaan.
c.       The supportive – Educative system.
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk
dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima metode
bantuan yang meliputi :
1.      Acting atau melakukan sesuatu untuk klien.
2.      Mengajarkan klien.
3.      Mengarahkan klien.
4.      Mensupport klien.
5.      Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.
Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
1.      Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma
atu koping dan efeknya.
2.      Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi
dan perkembangan.
3.      Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan
self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
4.      Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang
dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural, fungsi dan
perkembangan.
C.     Tujuan Keperawatan Keluarga.
Tujuan Keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktik
Keperawatan Keluarga :
1.      Menolong klien dalam hal keluarga untuk keperawatan mandiri secara
terapeutik.
2.      Menolong klien bergerak ke arah tindakan tindakan asuhan mandiri.
3.      Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model Orem’s yang
diterapkan pada praktik keperawatan keluarga adalah sebagai berikut :
1.      Aspek interpersonal : hubungan di dalam keluarga.
2.      Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3.      Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi.
4.      Aspek teknis : mengajarkan kepada keluarga tentang teknik dasar yang
dilakukan dirumah, misalnyamelakukan tindakan kompres secara benar.
D.    Teori Orem dan Proses Keperawatan. 

Menurut Orem (1991), proses keperawatan adalah istilah yang digunakan oleh perawat untuk
menunjukkan proses profesional-teknologi dari tindakan keperawatan beserta proses
perencanaan dan evaluasi.
Orem (1991) menjelaskan tiga tahap proses keperawatan yaitu :
1.      Step 1 : Diagnosa dan resep keperawatan. Tahap ini menjelaskan mengapa
keperawatan diperlukan. Analisa dan interprestasi membuat keputusan tentang
perawatan dini, juga memberikan manajemen kasus. “Diagnosa keperawatan
penting untuk pemeriksaan dan pengumpulan data tentang kemampuan pasien
dalam perawatan diri dan kebutuhan akan terapi perawatan diri serta hubungan
antara keduanya” (Orem, 1991, hal. 270).
2.      Step 2 : Merancang system keperawatan dan merencanakan pelaksanaan
perawatan diri. Merancang system keperawatan yang efektif dan efisien
menghasilkan data yang valid tentang kondisi pasien. Rancangan ini termasuk
peran dari perawat dan pasien dalam hubungan melakukan self care, mengatur
kebutuhan terapi perawatan diri , melindungi pengembangan kemampuan
perawatan diri. ( Orem, 1991).
3.      Step 3 : Produksi dan manajemen sistem keperawatan (Planning and
Controlling). Pengaturan system keperawatan dihasilkan ketika berinteraksi
dengan pasien secara terus menerus untuk mencapai kemampuan terapi perawatan
diri yang telah ditentukan dan mengatur kemampuan untuk mengembangkan
perawatan diri. Di tahap ini, tindakan perawat adalah menghasilkan dan mengatur
system keperawatan. (Orem, 1991).
E.     Kekuatan Dan Kelemahan Teori Orem.
Teori Orem menyediakan dasar yang komprehensif untuk tindakan keperawatan. Teori ini
dapat digunakan dalam keperawatan profesional pada area pendidikan, tindakan klinis,
administrasi, riset, dan system informasi keperawatan.
1.      Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan
praktek keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing
system, dan self-care deficit mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan
dapat dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan penelitian.
2.      Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat
statis, namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu
berubah.

Anda mungkin juga menyukai