Anda di halaman 1dari 13

Tugas Makalah

TEORI DOROTHEA E. OREM DALAM KEPERAWATAN

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Falsafah dan Teori


Keperawatan

Dosen Pengajar : 1. Ns. Martha K. Silalahi,S.Kep M.Kep


2. Ns. Siti Jubaedah,S.Kep M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 8 :

Muhtadi Surya Hanif 1032221040

Dessyca Eka Fitriany 1032221020

Dityarani Nur Subawardi 1032221025

Alifah Shabrina Talitha 1032221099

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MH THAMRIN JAKARTA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahanRahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Konsep Teori
dalam Keperawatan menurut Dorothea E. Orem. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan Ns. Martha K. Silalahi, S.Kep. Dalam mata kuliah falsafah dan teori
keperawatan.

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagaipihak
untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalahini.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semuapihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makala ini dapat memberikan
manfaat bagi kita sekalian.

5 Oktober 2022

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I..............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2

D. Manfaat Penulisan...........................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.............................................................................................................................3

A. Riwayat Hidup Ahli Teori...............................................................................................3

B. Sumber Teori...................................................................................................................5

C. Penggunaan Bukti Empiris..............................................................................................5

D. Konsep Utama dan Kegunaannya...................................................................................6

BAB III...........................................................................................................................................9

PENUTUP.......................................................................................................................................9

A. Kesimpulan.....................................................................................................................9

B. Saran................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi dengan


dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Berfikir krtitis harus dilakukan pada setiap situasi
pasien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses
keperawatan. Setiap model keperawatan dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatan
sesuai dengan kebutuhan. 
Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan yang
tepat untuk kasus spesifik adalah mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan
klien, umur, pola hidup dan aktivitas sehari-hari untuk memahami dan mengidentifikasi
keunikan pasien, kemudian perawat mempertimbangkan model keperawatan yang tepat
dengan menganalisa asumsi yang melandasi, dan defisini konsep.
Dari beberapa model konsep , salah satu diantaranya adalah model self care yang
diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini
pada tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul “Nursing Concept of
Practice Self Care”. Model ini pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi kedua
tahun 1980 dikembangkan pada multi personal unit (keluarga, kelompok, dan komunitas).
Teori ini merupakan teori keperawatan yang sangat penting ketika klien tidak dapat
memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan atau social.
Oleh karena itu, perlu dipahami bagaimana awal mula muncul teori Self Care menurut
Dorothea Orem, aplikasinya dalam praktik keperawatan, serta hubungannya dengan falsafah
dan paradigma keperawatan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
diidentifikasikan dalam beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana biografi tokoh keperawatan Dorothea E. Orem ?
2. Bagaimana pengembangan teori Dorothea E. Orem ?
3. Bagaimana penggunaan bukti-bukti Empiris teori Dorothea E. Orem ?
4. Apa yang sudah terlaksana dalam konsep keperawatan Dorothea E. Orem?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang tercantum, maka tujuan pembuatan makalah
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui biografi Dorothea E. Orem.
2. Untuk mengetahui pengembangan teori Dorothea E. Orem.
3. Untuk mengetahui penggunaan bukti Empiris teori Dorothea E. Orem.
4. Untuk mengetahui konsep Dorothea E. Orem beserta kegunaannya.

D. Manfaat Penulisan
1. Agar lebih memahami mengenai biografi Dorothea E. Orem.
2. Agar lebih memahami mengenai pengembangan teori Dorothea E. Orem.
3. Agar lebih memahami penggunaan bukti Empiris Dorothea E. Orem.
4. Agar lebih memahami konsep dari Dorothea E. Orem beserta kegunaannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Riwayat Hidup Ahli Teori


Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di Baltimore, Maryland. Orem adalah
anak terakhir dari dua bersaudara. Dorothea E. Orem memulai karir keperawatannya sejak
terdaftar sebagai siswa di Providence di Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930.
Lulus Master tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik
di Amerika sebagai asisten direktur.
Selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas
pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970). Tahun 1958-1959
sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan
berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan. Tahun 1959 konsep perawatan Orem
dipublikasikan pertama kali. Tahun 1965 Orem bergabung dengan Universitas Katolik di
Amerika membentuk model teori keperawatan komunitas. Tahun 1968 membentuk kelompok
konferensi perkembangan keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan
dan disiplin keperawatan. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa. Tahun 1980
mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang teori
keperawatan. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri
sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971). Tahun 1980
mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga,
kelompok dan masyarakat. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang
tiga teori, yaitu : Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.

Dorothea E. Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di Savannah, USA.


Orem meninggal pada umur 93 tahun. Dunia keperawatan telah kehilangan seorang ahli dan
dianggap sebagai orang terpenting serta memiliki wawasan yang sangat luas di bidang
keperawatan. Dalam bidang keperawatan dapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari
Amerika, Dorothea E Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang
mengembangkan pandangan dalam bidang Keperawatan.

3
Beberapa tahun gemilang dalam kehidupan Dorothea Orem:
a. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di departemen kesehatan pada bagian pendidikan
kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan.
b. Tahun1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali.
c. Tahun 1965 bergabung dengan Universita Katolik di Amerika membentuk model
teori keperawatan komunitas.
d. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan yang
menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan.
e. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa.
f. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universita Katolik Amerika
tentang teori keperawatan.
g. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri
sendiri dan dipublikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971)
h. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas
pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
i. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu :
Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.

4
B. Sumber teori

Keperawatan mandiri (self-care) menurut Dorothea E. Orem adalah suatu pelaksanaan kegiatan
yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat
maupun sakit. Menurut Orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu dalam memenuhi
kebutuhan hidup, memelihara kesehatan, dan mencapai kesejahteraan (Asmadi, 2008). Orem dalam
teori sistem keperawatannya menggarisbawahi tentang bagaimana kebutuhan self care klien dapat
dipenuhi oleh perawat, klien atau keduanya. Orem memberi label teorinya sebagai teori umum yang
terdiri atas tiga teori terkait, yaitu teori self-care, teori self-care deficit, dan teori nursing system
theory (Asmadi, 2008).

Self-care adalah kontribusi yang secara terus menerus dari individu dewasa terhadap
kelanjutan eksistensi kesehatan dan kesejahteraan. Self-care juga berarti individu pribadi
yang memprakarsai dan melaksanakan sendiri aktivitas yang diperlukan untuk
mempertahankan kehidupan kesehatan dan kesejahteraan. Teori self-care menekankan bahwa
setiap orang mempunyai kebutuhan untuk merawat dirinya sendiri dan berhak untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri kecuali jika tidak memungkinkan. Orang yang biasa
memenuhi kebutuhan self-care sendiri disebut self-care agent yaitu orang dewasa yang
normal dan sehat merupakan agen untuk dirinya sendiri, sedangkan bagi bayi, anak, orang
sakit berat atau tidak sadar memerlukan keluarga atau perawat sebagai dependent care agent
(Purwandari, 2008).

C. Penggunaan Bukti Empiris

Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa konsep self-care yang dicetuskan oleh Orem


mampu diterapkan di bidang keperawatan, baik pada maternitas, KMB, anak, komunitas
maupun jiwa. Konsep self-care  mampu mempengaruhi individu dalam menjalani kehidupan
normal, setelah dia dinyatakan menderita suatu penyakit, dengan self-care, pasien dengan
dukungan perawat akan mampu memahami kondisinya dan secara maksimal dapat menerima
dirinya sendiri kemudian mampu mandiri dengan keterbatasannya.

5
D. Konsep Utama dan Kegunaannya

Bila kita hubungkan teori Orem dalam paradigma keperawatan, maka seorang
perawat sebaiknya dapat menerapkan konsep Self Care Defisit pada masing-masing
paradigma keperawatan. Menurut Pearson A, Vaughan B, FitzGerald M,. (2005), paradigma
keperawatan adalah suatu pandangan secara umum yang di anut oleh mayoritas kelompok
keperawatan atau hubungan berbagai teori yang membentuk suatu susunan dan mengatur
hubungan diantara teori tersebut guna mengembangkan model  konseptual dan teori-teori
keperawatan sebargai kerangka kerja keperawatan. Paradigma keperawatan itu antara lain; 1)
Manusia, 2) Kesehatan, 3) Lingkungan, 4) Keperawatan.

1. Manusia

Manusia merupakan mahkluk yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan


tuhan,  yang mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda satu sama lainnya. Tetapi
walaupun berbeda manusia tetap memiliki kebutuhan dasar yang sama. Dalam kehidupannya
manusia tidak terlepas dari  hubungan interaksi dan ketergantungan dengan manusia yang
lain. Orem melihat individu sebagai satu kesatuan utuh yang terdiri atas suatu yang bersifat
fisik, psikologis dan sosial, dengan derajat kemampuan mengasuh diri sendiri (self care
ability) yang berbeda-beda. Menurut Orem, DE (1971), Postulat self care teori mengatakan
bahwa self care tergantung dari prilaku yang telah dipelajari, individu berinisiatif dan
membentuk sendiri untuk memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya (seperti
dikutip Orem, DE, 2001).

Hubungannya dengan manusia, Renpenning, KM. (2003) mengatakan Teori Self Care


Deficit merupakan hal utama dari teori general keperawatan menurut Orem. Dalam teori ini
keperawatan diberikan jika seorang dewasa atau pada kasus ketergantungan tidak mampu
atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif. Keperawatan diberikan jika
kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau adanya ketergantungan.
Orem, DE (1971) mengidentifikasikan lima metode yang dapat
digunakan dalam membantu self care, antara lain;
1. Bertindak untuk orang lain,
2. Memberikan petunjuk dan pengarahan,
3. Memberikan dukungan fisik dan psychologis,
4. Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung pengembangan
personal,
5. Pendidikan (seperti dikutip Orem, DE, 2001).

Perawat dapat membantu individu dengan menggunakan beberapa atau semua metode
tersebut dalam memenuhi self care klien. Kondisi yang sering dijumpai di lapangan adalah

6
belum adanya penerapan yang optimal tentang konsep self care, dimana perawat sepertinya
lebih senang memberikan bantuan kepada klien yang seharusnya sudah mampu dilakukan
secara mandiri baik oleh klien maupun keluarganya, seperti; memandikan klien ditempat
tidur, membantu pemberian makanan, eliminasi dan personal hygiene lainnya. Keadaaan ini
kemungkinan dikarenakan belum adanya standar yang baku dalam memandirikan klien dan
masih kurangnya kemampuan serta rendahnya tingkat pendidikan tenaga keperawatan.

2.      Kesehatan

Kesehatan menurut Orem, DE (1971), merupakan istilah yang digunakan untuk


menggambarkan keadaan makhluk hidup bebas dari gangguan baik struktural, fungsional,
mekanisme fisiologis, pengendalian reaksi emosional, dan fungsi mental tubuh(seperti
dikutip Orem, DE, 2001). Jadi kesehatan merupakan tujuan yang akan dicapai oleh manusia
dalam kehidupannya. Kesehatan akan dicapai bila semua unsur paradigma keperawatan
terpenuhi.

3.      Lingkungan

Orem, DE (1971) menyatakan bahwa manusia dan lingkungan terlihat seperti sistem
komunikasi yang konstan, manusia beradaptasi dengan lingkungan dan menggunakan
tehnologi untuk mengontrolnya. Perawat dibutuhkan untuk mengendalikan lingkungan klien
baik fisik, kimia, biologi, dan sosial budaya. (seperti dikutip Pearson A, Vaughan B,
FitzGerald M,. 2005). Teori self care Orem yang berhubungan dengan lingkungan adalah self
care requisite. Orem, DE (1971), mengidentifikasikan tiga katagori self care
requisite,  yaitu : 1) Universal meliputi; udara, air, makanan, eliminasi, aktifitas dan istirahat,
solitude dan interaksi sosial, pencegahan kerusakan hidup, kesejahteraan dan peningkatan
fungsi manusia. 2) Developmental; lebih khusus dari universal dihubungkan dengan kondisi
yang meningkatkan proses pengembangan siklus kehidupan seperti; pekerjaan baru,
perubahan struktur tubuh dan kehilangan rambut. 3) Perubahan kesehatan (Health
Deviation) berhubungan dengan akibat terjadinya perubahan struktur normal dan kerusakan
integritas individu untuk melakukan self care akibat suatu penyakit atau injury (seperti
dikutip Orem, DE, 2001).

Orem, DE (1971), mengidentifikasi tiga klasifikasi nursing system yaitu; 1) Totally


Compensatory System; Suatu situasi dimana individu tidak dapat melakukan tindakan self
care, dan menerima self care secara langsung serta ambulasi harus dikontrol dan pergerakan
dimanipulatif atau adanya alasan-alasan medis tertentu. Ada tiga kondisi yang termasuk
dalam kategori ini yaitu; tidak dapat melakukan tindakan self care misalnya koma, dapat
membuat keputusan / pilihan tentang self care tetapi tidak dapat melakukan ambulasi dan
pergerakan manipulatif, tidak mampu membuat keputusan yang tepat tentang self carenya.

7
2) Partially Compensatory Nursing System; suatu situasi dimana perawat dibutuhkan dalam
melayani beberapa aktivitas pemenuhan perawatan diri klien, walaupun sebenarnya klien
dapat memenuhi beberapa kebutuhan atau kebutuhan lain yang bermakna. Misalnya orang tua
yang tinggal di rumah mungkin dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan perawatan diri
mereka, namun mungkin akan mendapat perawatan yang bergantung dari keluarga mereka.
3) Supportive / Educative Nursing System; dalam sistem ini, klien berpotensi untuk
memenuhi kebutuhan perawatan diri dan aktivitas perawat berkaitan dengan pengajaran dan
dukungan mereka sehingga pada akhirnya mereka dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri.
Sebagai alternatif perawat dapat memberikan perawatan pada orang yang membutuhkan.
Misalnya, pendekatan ini berlaku untuk pasien paska operasi kolostomi yang secara fisik
mampu mengatasi peralatan stoma namun masih memerlukan perawat dalam perubahan gaya
hidup (seperti dikutip Pearson A, Vaughan B, FitzGerald M,. (2005).

4.      Keperawatan

Keperawatan yang merupakan bentuk layanan profesional yang dalam pekerjaannya


mempunyai hak dalam memberikan layanan mandiri baik kelompok maupun perseorangan.
Orem, DE (1971), mengatakan bahwa jika kebutuhan lebih banyak dari kemampuan, maka
keperawatan akan dibutuhkan. Orem mengidentifikasikan lima area aktifitas keperawatan
yaitu; 1) Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat klien dengan individu, keluarga,
kelompok sampai pasien dapat melegitimasi perencanaan keperawatan. 2) Menentukan jika
dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui keperawatan. 3) Bertanggung jawab terhadap
permintaan pasien, keinginan dan kebutuhan untuk kontak dan dibantu perawat. 4)
Menjelaskan, memberikan dan melindungi klien secara langsung dalam bentuk keperawatan.
5) Mengkoordinasikan dan mengintegrasi keperawatan dengan kehidupan sehari-hari klien,
atau perawatan kesehatan lain jika dibutuhkan serta pelayanan sosial dan edukasional yang
dibutuhkan atau yang akan diterima (seperti dikutip Orem, DE, 2001).

Bagian teori Self Care Defisite Orem yang berkaitan dengan keperawatan


adalah Teory Nursing System. Menurut Orem, DE (1971), Nursing system didesain oleh
perawat didasarkan pada kebutuhan self care dan kemampuan pasien melakukan self care.
Jika ada self care defisit, self care agency dan kebutuhan self care therapeutik maka
keperawatan akan diberikan. Orem juga mengatakan bahwa Nursing agency adalah suatu
properti atau atribut yang lengkap diberikan untuk orang-orang yang telah dididik dan dilatih
sebagai perawat yang dapat melakukan, mengetahui dan membantu orang lain untuk
menemukan kebutuhan self care terapeutik mereka, melalui pelatihan dan
pengembangan self care agency (seperti dikutip Orem, DE, 2001).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Menurut Orem, Fokus utama dari model konseptualnya adalah kemampuan


seseorang untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai
kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya. Orem juga
mengatakan mandirikan klien sesuai tingkat ketergantungannya, jangan tempatkan
klien dalam posisi dependent.

2. Orem mengembangkan teori Self Care Deficit meliputi 3 teori yang berkaitan
yaitu : Self Care, Self care defisit dan Nursing system.

B. Saran
Aplikasi teori atau model konsep keperawatan di dalam memberikan asuhan
keperawatan ke pasien baik dalam keperawatan jiwa, KMB, anak, maternitas, gerontik
perlu untuk ditingkatkan demi tercapainya keperawatan yang berkualitas.

9
DAFTAR PUSAKA

Alligood, Martha Raile. 2010. Nursing Theory : Utilization and Application. The United
States of America: Mosby Elsevier

Alligood, Martha Raile. 2014. Nursing Theorists and Their Work. USA: Mosby.

Altay, Naime and Cavusoglu, Hicran. ( 2013 ). Using Orem’s self-caare model for asthmatic
adolescents, Journal for Specialists in Pediatric Nursing, 18 , 233-242.

Berbiglia, V. A. (2011). The Self-Care Deficit Nursing Theory as a


Curriculum       Conceptual Framework in Baccalaureate Education, Journals of
Nursing           Science     

Hartweg, D. L. (2016). A Concept Analysis of Normalcy within Orem ’ s Self-


Care             Deficit Nursing Theory, journal of Nursing Vol 22 No. 1: 4–14.

Hosseini, H., Torkani, S., Tavakol, K. ( 2013). The effect of community health nurse home
visit on self-care self-efficacy of the elderly living in selected Falavarjan villages in Iran in
2010, Iranian Jurnal Nursing midwifery Res, 18, 47-53

Kumar, C. P. (2007). Standardized Nursing Languages in a Case Study of a


Woman           with Diabetes. Journal of Nursing Terminologis and
Classifications 18(3).

Merino, J.R., Canut,T.L., Alcaina, M.M., San Juan, A. F., Abad,J.M.H. ( 2014 ).
Psychometric Evaluation of a New Instrument in Spanish to Measure Self-Care
requisites in Patient With Schizophrenia, Perspectives in Psychiatric Care , 50, 93-101.

Peterson, H. (2016). Self-care Curriculum in College Social Work


Programs.St.     Catherine University. http://sophia.stkate.edu/msw_pappers

Wong, C. L., Ip, W. Y., Choi, K. C., & Lam, L. W. (2015). Examining Self-
Care   Behaviors and Their Associated Factors Among Adolescent Girls
With      Dysmenorrhea : An Application of Orem ’ s Self-Care Deficit Nursing
Theory.           Journal of Scholarship

10

Anda mungkin juga menyukai