Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN KELUARGA

TEORI MODEL MARTHA E. ROGERS

DOSEN PENGAMPU :
Meria Woro. L , Mkep. Ns. Sp.Kep.Kom

KELOMPOK 2

Nama Kelompok :

1. Aliffia (0432950318003)
2. Ananda April Rianti (0432950318004)
3. Dewi Lestari (0432950318008)
4. Dwinita Alaitussyam (0432950318014)
5. Ega Fionanda (0432950318015)
6. Erika suryani (0432950318019)
7. Fahmi Aditya Yahya (0432950318020)
8. Lala Nabila SR (0432950318029)
9. Tuti Nurnaningsih (0432950318052)
10. Wartinah (0432950318053)

Jurusan Keperawatan Program Studi Keperawatan S1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH


Jl. RA Kartini NO.66, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat 17113
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Keperawatan Keluarga.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengena Teori Model Martha E. Rogers. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang
kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang-
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan makalah ini.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................ii

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………....1

B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………………..2

C. TUJUAN………………………………………………………………….....2

BAB II PEMBAHASAN

DEFINISI TEORI MARTHA E. ROGERS …

A.

B. KONSEP UTAMA MARTHA E. ROGERS...............................................3

C. ASUMSI DASAR MARTHA E. ROGERS.................................................5

D. TEORI-TEORI KEPERAWATAN (Martha E. Rogers).............................6

BAB III APLIKASI MODEL KEPERAWATAN MARTHA E. ROGERS

A. APLIKASI DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN....................................8

B. APLIKASI DALAM PENDIDIKAN KEPERAWATAN.............................8

C. APLIKASI DALAM PENELITIAN..............................................................8

D. APLIKASI DALAM AGAMA......................................................................9

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN…………………………………………………………....10

B. SARAN…………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori menghasilkan pengetahuan keperawatan yang dapat digunakan dalam


praktik. Integrasi teori ke dalam praktik merupakan dasar profesi keperawatan
(McEwen dan Wils, 2007). Selain itu, teori dapat menunjukkan bagaimana perawat
menggunakan proses keperawatan.

Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan untuk


mencapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirahkan, dan / atau
pelaksanaan asuhan keperawatan (Meleis, 2006). Teori keperawatan membuat
perawat-perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah
data, dan sebuah metode untuk menganilisis dan menginterpretasi informasi. Teori
keperawatan membuat perawat-perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah
cara untuk mengolah data, dan sebuah metode menganalisis dan menginterpretasi
informasi.

Misalnya, Teori Rogers yang memiliki tujuan keperawatan yaitu mengelola dan
mempromosikan kesehatan, pencegahan penyakit, pelayanan, serta rehabilitasi
penyakit dan klien yang cacat melalui “ilmu kemanusiaan keperawatan” (Rogers 1970
& 1990). Menurut Martha Rogers (1970) menganggap individu sebagai energi
lingkungan yang berada dalam jagat raya. Individu secara keseluruhan berinteraksi
terus-menerus dengan lingkungan, mempunyai integritas pribadi dan karakter
(Rogers, 1970 & 1990).

Manusia tunggal adalah suatu “energi lingkungan empat dimensi yang dikenali
dari bentuk dan karakteristik tertentu dan tidak dapat diperkirakan dari bagian
pengetahuan” (Tomey dan Aligood, 2006). Empat dimensi dari teori Rogers-energi:
lingkungan keterbukaan, bentuk dan organisasi, serta dimensionalitas-membantu
dalam perkembangan ptinsip yang berhubungan dengan perkembangan manusia.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Apa definisi dan konsep utama teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers?
2. Bagaimana asumsi dasar teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers?
3. Bagaimana teori-teori keperawatan menurut Martha Elizabeth Rogers?
4. Dalam bidang apa saja teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers dapat
teraplikasikan serta bagaimana teraplikasi teori tersebut?

C. Tujuan
Untuk mengetahui dan lebih memahami apa itu Teori Martha E. Rogers adalah
ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia
dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum dengan
memperkirakan prinsip-prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu
keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya
dengan perkembangan manusia..
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Teori Martha E. Rogers

Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan


memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan
hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip-prinsip dasar untuk ilmu
pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari
tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia.

Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip-prinsip kreatifitas,


seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan aktifitas
yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati
nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam
aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. Aktivitas
keperawatan meliputi pengkajian, intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa
berdasar pada konsep pemahaman manusia/individu seutuhnya.

B. Konsep Utama Martha E. Rogers

Martha Elizabeth Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau


menghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang
individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses yang
terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan berhubungan satu sama lain
pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut merupakan pola kehidupan. Pada
akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir, merasakan, emosi, membayangkan dan
memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi, medan energi negentropik dapat
diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku yang
berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu
lingkungan, keperawatan dan kesehatan.
Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam intervensi
keperawatan direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi keperawatan akan tergantung
pada fokus diagnosa keperawatan. Fokus pada integralitas akan diimplementasikan
dengan lingkungan sama dengan pada individu. Diharapkan perubahan pada suatu hal
yang akan menyebabkan perubahan di sisi yang lain secara simultan terpisah dari
dunia penyakit. Di sana masalah tidak dapat disetujui dengan efektif dalam arti
umumnya perubahan diterima, ukuran penyakit. Kreativitas dan imaginasi menjadi
sangat penting.

Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk


mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia yang utuh.
Karena proses kehidupan manusia merupakan suatu fenomense.

Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan individu


terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan memodifikasi irama
dan tujuan hidup. Untuk ini dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien pada
proses keperawatan. Kosnep nyang menyebutkan manusia adalah uniuk dan dapat
dikenali karena kemampuannya dalam merasakan, memberi kesempatan perawat
untuk membantu memecahkan masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya
dapat mecapai kesehatan.

Prinsip homeodinamika terdiri dari 3 pemisahan prinsip, yaitu integral,


resonansi dan helivy (Roger (1970, 1998, 1992). Dengan kombinasi prinsip
homeodinamika dan konsep manusia dari definisi perawat, sebuah teori menyatakan
dapat di jadikan dalil. Sebuah teori yang tepat mungkin menyatakan jika perawat
menggunakan prinsip hemodinamika untuk melayani umat manusia.

Dinamisme proses prinsip hemodinamika dalam keperawatan, menurut rogers


adalah sebagai berikut :

1. Integritas (integrality) merupakan proses hubungan yang menguntungkan


antar manusia dan lingkungannya secara berkesinambungan.
2. Resonansi (resonancy) merupakan prinsip yang membicarakan tentag alam
dan perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan
3. Helicy merupakan prinsip yang menyatakan bahwa keadaa alami,
hubungan manusia, dan lingkungan adalah berkesinambungan,
menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan
lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.

C. Asumsi Dasar Martha E. Rogers


Dasar teori rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alamsemesta
seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi.
Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh.
Berdasarkan pada kerangka konsep yang di kembangkan oleh rogers (1970)
ada lima dasar asumsi tentang manusia, yaitu :
1. Mansuia adalah satu kesatuan
Proses integritas individu dan mewujudkan karakteristik yang lebih
dan perbedaan dari jumlah bagian-bagiannya. Manusia kelihatan seperti
bagian terkecil dan menghilang lenyap dari pandangan. Karena kesatuan
ini menghasilkan variabel dan secara konstan mengubah pola ini.
2. Individu dan lingkungan terus mengalami perubahan materi dan energi
Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar
energi dan material atu sama lain. Beberapa individu mendefinisikan
lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang individu dan merupakan
satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
3. Mempercayai bahwa proses hidup manusia tidak dapat diulang dan tidak
dapat di prediksi sepanjang ruang dan waktu
Individu tidak pernah dapat mundur atau jadilah sesuatu ia atau tidak
sebelum nya. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap
dan saling bergantung dalam satu-kesatuan ruang waktu secara terus
menerus.
4. Prilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif
Mengidentifikasi pola manusia dan mencerminkan keutuhan yang
inovatif. Pola teladan ini mempertimbangkan pengaturan diri, ritme, dan
teori pengaruh energi. Mereka memberi kesatuan keanekaragaman dan
mencerminkan suatu alam semesta yang kreatif dan dinamis.
5. Individu di cirikan oleh kapasitas abstrak dan citra, bahasa dan berfikir,
sensasi dan emosi
Hanya manusia yang mampu untuk berfikir menjadi siapa dan
keluasan dari alam semesta ini. Dari seluruh bentu kehidupan di dunia
hanya manusia yang mampu berfikir dan menerima dan dan
mempertimbangkan luas nya dunia.
Berdasarkan pada asumsi-asumsi tersebut, terdapat 4 batasan utama
yang di tunjukan oleh Martha E. Roger :
1. Sumber energi
2. Keterbukaan
3. Pola-pola prilaku
4. Ukuran-ukuran 4 dimensi

Disini terdapat elemen-elemen yang saling berhubungan pada ini dalah manusia dan
lingkungannnya. Sebagai sistem hidup dan sumber energi, individu mampu mengambil
energi dan informasi dari lingkungan dan menggunakan energi informasi untuk lingkungan.

Terdapat persamaan kekuatan antara anggapan dasar Roger dan teori sistem umum
lainnya. Menurut Von Bertalanffy (1968), sebuah sistem adalah kumpulan dari elemen-
elemen yang di hubungkan, wujud manusia dan lingkungannya. Seperti sebuah sistem hidup
dan energi dasar, individu memiliki kecakapan dalam memanfaatkan energi dan informasi
dari lingkungan dan energi bebas dan informasi kepada lingkungan.

D. Teori-teori Keperawatan (Martha E. Rogers)


1. Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang pada
suatu fenomena. Kerangka kerja Martha E. Rogers akan memberikan alternatif
dalam memandang manusia dan dunia.
2. Teori yang menyatakan keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika dalam
memberikan pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang keperawatan
dari satu sisis. Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan pada pola
kebiasaan dan ritual.
3. Teori harus masuk akal, mengetahui perkembangan yang masuk akal merupakan
hal penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai asumsi pada
prinsip hemodinamika.
4. Teori harus sederhana dan dapat disosialiasasikan sejak tidak tergantung pada
beberapa keadaan. Itu di nyatakan oleh Martha E. Rogers konsepsi manusia
sangatlah sederhana. Meskipun memberikan kaitan dalam pemahaman. Di
tambahkan teori ini di landaskan pada penggunaan sistem terbuka yang sangat
kompoleks.
5. Teori di dasarkan pada hipotesa dan bisa di uji
6. Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam di siplin ilmu
melalui penelitian sehingga teori tersebut sah.
7. Teori bisa di gunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek.
8. Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip tetapi harus
menghindari pernyataan terbuka yang perlu di periksa.
BAB III

APLIKASI MODEL KEPERAWATAN MARTHA E. ROGERS

A. Apliksi dalam praktik keperawatan


Martha E. Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari konsep
nya sangat mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan. Malinski (1986)
mencatat ada tujuh trend yang ada dalam praktik keperawatan, yang kesemua nya
berdasar pada kosnep teori yang di kemukakan Martha E. Rogers.

1. Pemberian kewenangan penuh dala hubungan perawat klien.


2. Merima pebedaan sebagia sesuatu yang wajar
3. Penyesuaian terhadap pola
4. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan dalam
proses penyembuhan.
5. Menunjukan dalam suatu perubahan yang positif
6. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
7. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup

B. Aplikasi dalam pendidikan keperawatan


Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali program
undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di
lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan.
Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan
adalah profesi yang di pelajari, unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka
ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk menempuh pendidikan dalam keperawatn.

C. Aplikasi dalam penelitian


Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E. Rogers secara
langsung memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu keperawatan.
Model konseptual nya memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan
tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukan betapa unik nya realita profesi
keperawatan. Peneliti yang memiliki asumsi dan pemahaman seperti konsep Martha
E. Rogers akan menemukan mendapatkan pandangan yang jelas tentang seperti
apakah sesungguh nya bekerja sebagai perawat. Secara jelas dalam konsep nya
Martha E. Rogers menunjukan bahwa kebutuhan kritis dalam keperawatan adalah
merupakan dasar pengetahuan dalam aktifitas penelitian keperawatan.

D. Aplikasi dalam agama


Fokus dari teori keperawatan Marth E. Rogers adalah memndang manusia secara
utuh dan saling bertukar energi dengan lingkungan nya. Hal ini seperti hal nya prinsip
dasar hubungan mansuia dengan alam atau makhluk lain di sekitar nya pada dasra nya
ada dua, yaitu : pertama, kewajiban menggali dan mengelola alam dengan segala
kekayaannya; dan Kedua, manusia sebagai pengelola alam tidak di perkenankan
merusak lingkungan, karena pada kahir nya hal itu akan merusak kehidupan manusia
itu sendiri. Mengenai prinsip yang pertama.
- Allah berfirman alam al-Qur’an surat Hud ayat 61 :

“Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan memerintahkan kalian
memakmurkannya (mengurusnya).”

Adapun mengenai prinsip yang kedua, yaitu agar manusia jangan merusak alam,
dinyatakan oleh Allah melalui berbagai ayat dalam al qur’an, di anataranya dalam
surat Al A’raf ayat 56 :

“Janganlah kamu berbuat kereusakan dimuka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya”

Dengan demikian, dapat di pahami dengan jelas bahwa kesadaran melestarikan


lingkungan, sebagaimana yang di kampanyekan oleh orang-orang sekarang ini, dasar-dasar
nya telah di gariskan oleh islam sejak lima belas abad yang lalu. Hanya saja, karena
keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan dari kehidupan umat.

Apa yang di kemukakan di atas merupakan prinsip dasar hubungan manusia dengan
alam sekitar, yaitu prinsip dasar hubungan manusia dengan alam sekitar, yaitu prinsip
pemanfataan dan sekaligus pelestarian lingkungan alam. Agama memberi motivasi kepada
manusia untuk mewujudkan kedua hubungan itu dengan sebaik-baik nya.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Model konsep dan teori keperawatan menurut Martha E. Rogers dikenal
dengan nama konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori
ini, Martha berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, yang
memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Dalam proses kehidupan manusia
yang dinamis, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan yang saling
mempengaruhi dan dipengaruhi, serta dalam proses kehidupan manusia setiap
individu akan berbeda satu dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan
karakteristik dan keunikan tersendiri. Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang
berkembang secara alamiah yaitu keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian
system ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta proses kehidupan manusia
berdasarkan konsep homeodinamik yang terdiri dari :

1. Integritas: Individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat
dipisahkan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.
2. Resonansi: Proses kehidupan antara individu dengan lingkungan berlangsung
dengan berirama dengan frekuensi yang bervariasi.
3. Helicy: terjadinya proses interaksi antara manusia dengan lingkungan akan
terjadi perubahan baik perlahan-lahan maupun berlangsung dengan cepat.

B. Saran
Dengan adanya teori keperawatan Martha E. Rogers Keperawatan merupakan
seni dan ilmu yang berhubungan lansung terhadap kebutuhan manusia dengan sifat
dasar dan perkembangan manusia. Maka perawat memerlukan kreatifitas dalam
pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Untuk meningkatkan status kesehatan manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi N.S. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Hidayat Aziz Alimul. A. 2009, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan edisi 2,

Salemba medika, Jakarta.

Mariner-tomey & Alligood. (2006). Nursing Theorists and Their Works. 6th

Ed.St.Louis: Mosby Elsevier, Inc Medika

Merriner, Ann. 1986. Nursing Theory and Their Work. Masby Company.

Mubarak, Iqbal Wahit. 2005. Pengantar Keperawatan Komonitas 1. Cv Sagung

Seto. Jakarta.

Perry and Potter. Fundamental Keperawatan. ed 7. Jakarta: Salemba

Anda mungkin juga menyukai