2. Penyebab
Rangsangan primer dari halusinasi adalah kebutuhan perlindungan diri secara
psikologik terhadap kejadian traumatik sehubungan dengan rasa bersalah, rasa sepi,
marah, rasa takut ditinggalkan oleh orang yang dicintai, tidak dapat mengendalikan
dorongan ego, pikiran dan perasaann!a sendiri klien dengan halusinasi cenderung
menarik diri, sering didapatkan duduk terpaku dengan pandangan mata pada satu arah
tertentu, tersenyum atau berbicara sendiri, secara tiba-tiba marah atau menyerang orang
lain,gelisah, melakukan gerakan seperti menikmati sesuatu juga keterangandari klien
sendiri tentang halusinasi yang dialaminya (apa yang dilihat,didengar atau dirasakan).
3. Faktor Predisposisi
Faktor risiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat
dibangkitkan individu untuk mengatasi stress. Diperoleh baik dari klien maupun dari
keluarganya mengenai faktor perkembangan sosial kultural, biokimia, psikologis, dan
genetik yaitu faktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat
dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi stress.
4. Faktor Presipitasi
Menurut Stuart (2007), faktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi adalah :
a. Biologis Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses
informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus yang
diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
b. Stress lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor lingkungan
untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
C. Pohon Masalah
1. Masalah Keperawatan
a. Risiko Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi.
1) Data Mayor
a) Data Subyektif
(1) Mengatakan mendengar suara bisikan / melihat bayangan.
b) Data Obyektif
(1) Bicara sendiri.
(2) Tertawa sendiri.
(3) Marah tanpa sebab.
2) Data Minor
a) Data Subyektif
(1) Menyatakan kesal.
(2) Menyatakan senang dengan suara – suara.
b) Data Obyektif
(1) Menyendiri.
(2) Melamun.
2) Data Minor
a) Data Subyektif
(1) Mendengar suara – suara.
(2) Merasa orang lain mengancam.
(3) Menganggap orang lain jahat.
b) Data Obyektif
(1) Tampak tegang saat bercerita.
(2) Pembicaraan kasar jika menceritakan marahnya.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko perilaku mencederai diri berhubungan dengan halusinasi pendengaran.
b. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan menarik diri.
DAFTAR PUSTAKA
NS.Nurhalimah, S.Kep, M.Kep. Sp.Kep.J , 2016 ,KEPERAWATAN JIWA Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Yusuf, Ah, dkk.2015 Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. SalembaMedika Jakarta
Selatan.
Ns. Emi Wuri Wuryaningsih, M.Kep.,Sp.Kep.J, Dr. Heni Dwi Windarwati, M.Kep., Ns.
Sp.Kep.J , Ns. Erti Ikhtiarini Dewi, M.Kep., Sp.Kep.J .2018.Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa I. Jember : Universitas Jember.