Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

“Kasus Ny.X dengan Masalah DM”

DOSEN PENGAMPU
Ns. Achmad Fauji M.Kep., Sp. Kep.MB

DISUSUN OLEH
Kelompok 2

Nama Kelompok

1) Erika Suryani (0432950318019)


2) Fahmi Aditya Y (0432950318020)
3) Leni Permatasari (0432950318030)
4) Robiatul Adawiyah (0432950318044)
5) Santi Lestari (0432950318045)
6) Siska Tri Silviani (0432950318050)

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S-1


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH
Jl. RA Kartini No.66, RT.003/RW.005, Margahayu, Kec. Bekasi Tim., Kota Bks, Jawa Barat
17113
2021/2022

KASUS 2

Pasien usia 75th dibawa oleh keluarga ke ruang IGD. Keluarga mengatakan pasien seperti bukan
dirinya, pasien dirawat DM dan penggunaan insulin. Status mental bingung dan disorientasi. TD
140/85 mmHg, N 95x/M, RR 18x/M, S 37,7C SpO2 99%

Asuhan Keperawatan Ny.X

Pengkajian awal

Pengkajian Primer :

ABCDE

Airway :

-Tidak ada sumbatan jalan napas

-Tidak ada Sumbatan jalan karena lidah (Snoring), karena tersedak benda (gurgling), Karena
secret/ Sputum (Stridor)

Breathing :

- Frekuensi pernafasan 18 x/mnt


- Ada pengembangan dinding dada

- Tidak ada bunyi ronchi

- Tidak ada bunyi wheezing

- tidak ada gasping


Circulation :

- TD = 150/85 mmHg
- Nadi = 95x/mnt

- Akral = hangat,tidak terdapat tanda sianosis central dan perifer ekstremitas pasien pucat

-tidak ada pengeluaran darah/ bleeding

Disability :

- Kesadaran Compos Mentis, GCS = 13 (E:4 M:5 V:4)

Exposure :

- Ada bekas luka suntikan insulin

- pastikan agar pasien tidak hipotermi


Secondary Survey

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. X

Umur : 75 Tahun

Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 25 Juni 1946

Alamat : Jl. Soekarno Hatta

Agama : Islam

Pendidikan : -

Suku : Jawa

B. RE-EVALUASI TTV

TD : 140/85 mmHg

N : 95 x/mnt

C. SAMPLE

 S (Sign and symptoms)


 Pasien riwayat DM
 Status mental bingung dan disorientasi
 GCS 13
 A (Alergic)
 Pasien tidak memiliki alergi makanan, obat atau lain-lain.
 M (Medication)
 Pasien dalam penggunaan insulin.
 P (Past Medical History)
 Pasien memiliki riwayat penyakit DM
 L (Last meal)
 Keluarga pasien mengatakan, pasien terakhir makan bubur. Terakhir ia makan 5 jam sebelum
dibawa ke Rumah Sakit.
 E (Event Leading)
 Keluarga Tn. X mengantarkan ke rumah sakit karena pasien merasa bukan dirinya. Status mental
bingung dan disorientasi. dan pasien mempunyai riwayat DM.
Pemeriksaan Head To Toe

Tidak adanya nyeri tekan, rambut hitam pekat, kepala tidak adanya
Kepala
benjolan, mata simetris, konjungtiva anemis, dan tidak ada lesi.

Leher Tidak pembengkakan dan tidak ada lesi.

Inspeksi :

Tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi, terlihat simetris,


pengembangan dinding dada normal.

Auskultasi :

Bunyi paru-paru vesikuler dan tidak ada suara napas tambahan. Dan
Dada bunyi jantung lup-dup dan tidak ada suara tambahan.

Perkusi :

Bunyi paru-paru sonor dan bunyi jantung redup.

Palpasi :

Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada kelainan
lainnya.

Inspeksi :

Tidak ada kemerahan, tidak ada lesi, dinding abdomen simetris.

Auskultasi :

Bising usus normal 15x/mnt


Abdomen Palpasi :

Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, dan tidak ada kelainan
lainnya.

Perkusi :

Timpani dan pekak

Punggung Tidak ada lebam atau perdarahan.

Ekstremitas Pada bagian ekstremitas bawah terdapat luka DM


Reassessment

Beberapa komponen yang perlu untuk dilakukan pengkajian kembali yang penting untuk
melengkapi primery survey pada pasien di gawat darurat.

Komponen Pertimbangan

Tidak perlu dilakukan tindakan kembali Airwaty karena Tidak


ada sumbatan jalan napas, Tidak ada Sumbatan jalan karena
Airway
lidah (Snoring), karena tersedak benda (gurgling), Karena
secret/ Sputum (Stridor). Pola nafas Norml RR : 18x/menit

tidak perlu dilakukan pemeriksaan definitive rongga dada


dengan rontgen foto dan tidak perlu menggunakan ventilator
mekanik, karena :

 pola pernafasan pasien Normal 18x/menit


Breathing  saturasi oksigen normal 99%
 Ada pengembangan dinding dada
 Tidak ada bunyi ronchi
 Tidak ada bunyi wheezing
 tidak ada gasping

 Dilakukan pemasang kateter urin karena pada


ekstremitas bawah terdapat luka DM
Circulation  Balance cairan
 Pemeriksaan analisa gas darah karena insuline dalam
tubuh pasien sudah tidak cukup

Setelah pemeriksaan GCS dan didapat nilai gcs :13 pada


primary survey perlu didukung dengan :

Disability  Pemeriksaan spesifik neurologic yang lain seperti reflex


patologis, deefisit neurologi, pemeriksaan persepsi
sensori dan pemeriksaan yang lainnya.

Exposure Konfirmasi hasil data primary survey dengan


 Rontgen foto pada daerah yang mungkin dicurigai
trauma atau fraktur

Anda mungkin juga menyukai