Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN KEJANG DEMAM PADA An.

DI RUANG ALAMANDA RUMAH SAKIT CIPUTRA

I. PENGKAJIAN

A. Identitas Klien
Nama Klien : An. A

Usia : 1 tahun 11 bulan

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : Belum sekolah

Agama : Islam

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

Alamat : JL TAMAN TORAM RT/RW: 003/010

B. Kalideres, DKI Jakarta

Diagnosa Medis : Kejang Demam

Tanggal Masuk RS : 28 Maret 2017

Ruang / Kelas : Alamanda / 115-3

Tanggal Pengkajian : 28 Maret 2017

No.Rekam Medis : 12002

Nama Ayah : Tn. T

Nama Ibu : Ny. M

Usia Ayah : 32 tahun

Usia Ibu : 26 tahun

Pekerjaan Ayah : Buruh

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Ayah : SLTA

Pendidikan Ibu : SLTA

Agama : Islam

Alamat : JL TAMAN TORAM RT/RW: 003/010

Kalideres, DKI Jakarta


STATUS FUNGSI KESEHATAN

1. Keluhan utama

Pada saat dilakukan pengkajian ibu klien

mengatakan anaknya panas 6 jam lalu dan kejang +/-

10 menit sebelum masuk RS selama kurang lebih 3

menit dengan suhu 38,2°C, batuk, pilek, ingus warna

hijau kental.

2. Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang dari IGD dengan keluhan kejang +/- 10 menit

sebelum masuk rumah sakit, frekuensi 1 kali, durasi +/- 3 menit.

Demam sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit, batuk ada, pilek

ada, ingus tampak kental hijau kekuningan, muntah 1 kali, keluhan

bab tidak ada keluhan, keluhan bak tidak ada keluhan. Riwayat

kejang saat demam sebelumnya usia 4-5 bulan sebanyak 3 kali,

berobat ke dokter anak, sampai dirawat di RS sudah di EEG dan

dikatakan normal. tidak pernah CT scan. Riwayat alergi tidak ada.

3. Riwayat kesehatan dahulu

a. Prenatal

Ny. M mengatakan pada saat mengandung An. A sering

memeriksakan kehamilannya ke puskesmas dan mendapatkan

suntik TT 2 kali. Selama hamil Ny. M tidak pernah

mengonsumsi makanan yang mengandung alkohol dan obat-

obatan, kecuali obat-obatan yang didapat dari puskesmas


seperti vitamin dan tablet Fe untuk penambah darah. Ny. M

mengatakan selama hamil mempunyai keluhan sering mual-

mual.

b. Natal

Ibu pasien mengatakan An. A lahir pada tanggal 15 Agustus

2014 lahir Secara SC pada usia kehamilan 39 minggu dengan

ditolong oleh dokter.

c. Post Natal

An. A lahir langsung menangis dengan berat badan lahir 3800

gram dan panjang badan 50 cm.

d. Penyakit yang dialami waktu kecil

Ibu pasien mengatakan An.A pernah mengalami kejang demam

pada usia 4 bulan sebanyak 3 kali.

e. Riwayat perawatan di Rumah Sakit

Ibu pasien mengatakan ini merupakan kedua kalinya An.A

dirawat di Rumah Sakit. Sebelumnya pada bulan Maret 2016

An. A pernah di rawat di Rumah Sakit Hermina karena kejang

demam. Terapi yang didapat An. A selama dirawat di RS

Hermina terapi parenteral dan terapi oral. Terapi parenteral

otang tua lupa nama obatnya, untuk terapi oral meliputi

Paracetamol sirup 3x ½ sendok (3 x 2,5 ml), Elkana sirup 2x ¼

sendok (3 x 1,25 ml), Depaken sirup 2x ¼ sendok (2x 1,25 ml ).

Ibu pasien juga mengatakan pasien pernah di EEG dengan hasil

yang normal
f. Alergi

Menurut keterangan orang tua, An. A tidak memiliki riwayat

alergi baik alergi terhadap makanan, minuman, ataupun obat-

obatan serta tidak memiliki alergi terhadap binatang terutama

binatang yang berbulu seperti kucing, dan lain-lain.

g. Riwayat imunisasi

Ibu pasien mengatakan An. A sudah mendapatkan imunisasi:

Campak,Hepatitis B, BCG, Polio (I, II, III, IV), DPT (I, II, III),

namun An.A belum mendapatkan imunisasi HIB.

A. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum : Sakit Sedang

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : 15 (E4 M6 V5)

2. Tanda-tanda Vital

Suhu : 38,5oC

Nadi : 116 x/menit

Pernapasan : 24 x/menit

Spo2 : 99%

3. Pemeriksaan neurologis:

a. Pemeriksaan tingkat kesadaran (GCS)

Pada saat dilakukan pengkajian didapatkan hasil kesadaran

An.A adalah composmentis dan GCS 15, E4 M6 V5.

b. Gerakan, kekuatan dan koordinasi otot ekstremitas.


Pada saat dilakukan pengkajian pada An.A didapatkan hasil

tidak terdapat adanya kelemahan otot.

c. Status mental

Pada saat dilakukan pengkajian pada An.A tidak didapatkan

hasil adanya perubahan status mental seperti perhatian, daya

ingat terhadap orang yang dikenalnya, afek, dan bahasa.

d. Refleks

Pada saat dilakukan pengkajian pada An.A tidak didapatkan

hasil adanya refleks abnormal seperti refleks Babinski.

e. Gerakan involunter

Pada saat dilakukan pengkajian pada An.A tidak didapatkan

hasil gerakan abnormal seperti gerakan involunter.

f. Perubahan pupil

Pada saat dilakukan pengkajian pada An.A tidak didapatkan

hasil adanya perubahan ukuran, bentuk, serta respon pupil

terhadap cahaya.

1. Kepala : Bentuk kepala mesocephal, tidak terdapat lesi,

tidak terpadat nyeri tekan, kulit kepala bersih dan

rambut berwarna hitam.

2. Mata : Bentuk dan letak simetris, konjungtiva tidak

anemis, sklera tidak ikterik, gerakan mata normal

3. Hidung : Bentuk simetris, tidak terdapat polip, tidak

terlihat pernapasan cuping hidung, terdapat


sekret.

4. Mulut : Kemampuan menelan baik, membran mukosa

kering, bibir tidak sianosis, tidak ada stomatitis.

5. Leher Keadaan leher bersih, tidak terdapat pembesaran

kelenjar tiroid dan vena jugularis, reflek menelan

baik.

6. Telinga : Bentuk simetris antara kiri dan kanan, keadaan

telinga bersih, tidak terdapat lesi, tidak terdapat

serumen

7. Dada

a.Paru-paru

Inspeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan dada kanan dan

kiri simetris pada saat inspirasi dan ekspirasi,

irama napas teratur, tidak ada tarikan dinding

dada

Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan

Perkusi : Sonor

Auskultasi : Tidak terdapat suara napas tambahan (ronchi,

whezing)

b. Jantung

Inspeksi : Bentuk dada simetris

Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan

Perkusi : Terdengar bunyi pekak dan kuat

Auskultasi : Bunyi jantung I dan II lup dup murni tidak ada


jejas

8. Abdomen

Inspeksi : Bentuk perut datar (tidak tampak adanya asites),

bersih, dan tidak terdapat lesi

Auskultasi : Bising usus 12 x/menit (Normal : 5 – 20 x/menit)

Palpasi : Tidak ada benjolan abnormal, tidak teraba adanya

pembesaran hati, dan tidak terdapat nyeri tekan

Perkusi : Tympani

9. Genitalia & Anus

Inspeksi : Jenis kelamin perempun, genetalia bersih,

keadaan lengkap (labiya mayora,labiya minora ,

clitoris dan lubang uretra),tidak terdapat

gangguan pada sistem perkemihan, dan terdapat

lubang anus.

Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba adanya

benjolan abnormal

10. Ekstremitas

a. Atas

1) Dextra

Inspeksi : Bentuk simetris, kuku pendek dan bersih,

terpasang infus D 1/2 NS 45 cc/jam.

Palpasi : Tidak terdapat oedema dan benjolan abnormal.

2) Sinistra
Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan bebas karena tidak

terpasang infus, kuku pendek dan bersih, tidak

terdapat lesi ataupun bekas luka.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat oedema dan

benjolan abnormal.

b. Bawah

1)Dextra

Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan bebas, tidak terdapat

lesi

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat oedema dan

benjolan abnormal.

2)Sinistra

Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan bebas

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema dan

benjolan abnormal.

11. Kulit

Inspeksi : Tidak ada lesi, warna kulit putih kemerahan.

Palpasi : Turgor kulit kering, temperatur hangat, tidak ada

nyeri tekan, tidak tidak ada oedema dan benjolan

abnormal.

B. THERAPY

Terapi tanggal 28 Maret 2017 yaitu :

1. Terapi parenteral
 IVFD D 1/2 NS 45 cc/jam

 Pyrex 4 x 125 mg iv

 Stesolid 3,5 mg iv k/p

2. Therapi supp

 Pamol 250 mg supp bila demam > 38,7 c

3. Terapi per oral

 Racikan rhinofed (1/5)/interpect(1/5)/cetirizine(1/5)/trilac(1/5)->3

C. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Hasil Laboratorium

Pemeriksaan Laboratorium tanggal 28 Maret 2017 jam 22:42

WIB
D. ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem


.
1. Data subjektif : Proses penyakit Hipertermi
 Ny.M mengatakan badan
An.A panas
 An.A kejang sebelum
masuk ke rumah sakit,
durasi kurang lebih 10
menit
Data objektif
- Keadaan umum klien
tampak lemah
- Rewel
- Suhu tubuh klien 38,5 °C
- Akral hangat

2. Data Subjektif Penumpukan Bersihan jalan


- Ibu pasien mengatakan sekret nafas tidak
anaknya ada batuk dan efektif
pilek
Data Objektif
- Tampak pasien ada batuk
- Tampak pasien
mengeluarkan ingus
3. Data Subjektif Thermoregulasi Resiko kejang
- Ibu klien mengatakan tidak efektif berulang
anaknya demam.
Data Objektif
- KU : Lemas
- Kesadaran :
Composmentis
- TTV : S : 38,5 °C
RR : 24 x/menit
Nadi : 116x/menit
Spo2 : 99%
- Akral teraba hangat

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Berdasarkan analisa keperawatan yang telah dilakukan pada pasien An. A

dengan Kejang Demam di ruang Alamanda Ciputra Hospital, diagnosa

yang muncul adalah :

A. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit

B. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan

sekret

C. Resiko kejang berulang berhubungan dengan thermoregulasi tidak

efektif

III. RENCANA KEPERAWATAN


No Hari/ Diagnosa Tujuan&Kriteria Intervensi TTD
Tgl/ Keperawatan Hasil
Jam
1 Selasa Hipertermi Setelah a. Ukur tanda-tanda Desy
,28 berhubungan dilakukan vital
Maret dengan tindakan b. Monitor suhu 2
2017 proses keperawatan jam sekali
Jam penyakit selama 3x24 jam c. Beri kompres
23.30 diharapkan hangat
WIB Hipertermi d. Anjurkan pasien
teratasi dengan untuk banyak
kriteria hasil : minum
a. Suhu tubuh e. Anjurkan pasien
dalam batas dan keluarga untuk
normal (36,5 tidak memakai
– 37,0 °c) selimut yang tebal
- Badan tidak ketika suhu tubuh
panas lagi pasien tinggi
- Tidak terjadi f. Anjurkan pasien
kejang untuk memakai
- Warna kulit pakaian tipis yang
tidak menyerap keringat
kemerahan g. Kolaborasi
pemberian obat
antipiretik
2 Selasa Bersihan Setelah 1. Posisikan pasien Desy
,28 jalan nafas dilakukan untuk
Maret tidak efektif tindakan memaksimalkan
2017 b/d keperawatan ventilasi
Jam penumpukan selama 3x24 2. Lakukan
23.30 sekret jam, diharapkan fisioterapi dada
WIB a. Menunjukka jika perlu
n jalan nafas 3. Keluarkan sekret
yang paten dengan batuk
(klien tidak 4. Auskultasi suara
merasa nafas, catat adanya
tercekik, suara tambahan
irama nafas, 5. Atur intake untuk
frekuensi cairan
pernafasan mengoptimalkan
dalam keseimbangan.
rentang 6. Monitor respirasi
normal 20- dan status O2
30x/menit, 7. Pertahankan
tidak ada hidrasi yang
suara nafas adekuat untuk
abnormal) mengencerkan
b. Mampu sekret
mengidentifi
kasikan dan
mencegah
faktor yang
penyebab.
c. Saturasi O2
dalam batas
normal lebih
dari 96%

3 Selasa Resiko Setelah 1. Pantau aktivitas Desy


,28 kejang dilakukan kejang dan KU
Maret berulang tindakan pasien
2017 berhubungan keperawatan 2. Pantau tanda-
Jam dengan selama 3x24 tanda vital pasien
23.30 thermoregula jam, diharapkan 3. Ajarkan kompres
WIB si tidak tidak terjadi air hangat pada
efektif kejang berulang keluarga,
dengan kriteria 4. Ganti pakaian
hasil pasien dengan
a. Suhu tubuh pakaian yang tipis
dalam batas 5. Kolaborasi dengan
normal 36,5 – dokter dalam
37,0 °c pemberian
b. Thermoregula antipiretik.
si kembali
efektif
c. Akral tidak
hangat dan
warna kulit
tidak
kemerahan.

IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Implementasi Selasa Malam
No. Hari/Tgl Dx Jam Tindakann Respon Pasien Paraf
Keperawatan
1 Selasa, 23.3 1. Melakukan DS : ibu Desi
28 0 pengkajian mengatakan
Maret pada An.A anaknya panas
2017 dan kejang 1x
23.30 pada saat
WIB dirumah,
riwayat kejang
sebelumnya ada
3x umur 4-5
bulan sudah
pernah di
lakukan EEG
dikatakan
normal.
DO: pengkajian
dilakukan
dikamar pasien
1 23.4 2. Mengkaji DO : Desi
0 tanda-tanda - Suhu : 38,5°C
vital pasien - Respiration
Rate : 24 x/
menit
Nadi : 116
x/menit
1,3 23.4 3. Memantau DS : ibu klien Desi
0 aktivitasi mengatakan
kejang pasien anaknya tidak
kejang lagi
1,2 23.5 1. Monitor respirasi DS : ibu klien Desi
0 dan status O2 mengatakan
2. Pertahankan anaknya mau
hidrasi yang minum susu
adekuat untuk dengan kuat dan
mengencerkan lancar
sekret DO:
- nampak tidak
ada sesak
- Rr 23x/menit

1 23.5 4. Melakukan DO : Desi


5 kompres hangat - Kompres pada
lipatan ketiak
- Suhu tubuh
38,3ºC dan
akral teraba
hangat
1 23.5 5. Menganjurkan DO : Desi
6 orang tua untuk Terlihat An.A
mengganti hanya
pakaian menggunakan
anaknya pakaian dalam
dengan pakaian
yang tipis dan
menyerap
keringat
1 23.5 6. Menganjurkan DS : Desi
6 orang tua untuk Ibu pasien
tidak mengatakan
memakaian akan mengikuti
selimut tebal anjuran perawat
jika suhu tubuh
tinggi
2 00.0 7. Memonitor DO : terlihat Desi
0 tetesan infus infus IVFD
D51/2NS
45cc/jam
menetes lancar

Implementasi rabu pagi

No Hari Dx Jam Implementasi Respon Paraf


Tgl
1. Rabu, 1,3 02.59 1. memantau DO : Desy
29 tanda-tanda - Suhu : 38,3°C
Maret vital pasien - Respiration
2017 Rate : 34 x/
menit
- Nadi : 124
x/menit
2 03.00 2. Mempertahan DO : terpasang Desy
kan catatan infus D 1/2 NS
intake dan 45 cc/jam
output akurat An.A ganti
pampers 3 jam
sekali
1,3 03.02 3. Memberikan DS : Desy
obat sesuai - Ibu pasien
advis dokter mengatakan
-Memberikan An.A tidak
therapy pyrex 125 mempunyai
mg/drip riwayat alergi
-memberikan obat
kompres air hangat
DO :
Terpasang pyrex
tetesan lancar
tidak ada alergi
2 05.00 4. Mengganti DO : Desy
cairan infus Terpasang infus
D 1/2 NS 45
cc/jam
pada tangan
kanan pasien
dan terlihat
lancar
1,3 05.15 5. Mengukur DO : Suhu Desy
suhu tubuh tubuh pasien
pasien 37,8C, kulit
pasien teraba
hangat

05.45 6. Mengobservasi DS:-orang tua


KU dan ttv pasien pasien
mengatakan
minum susu mau,
muntah tidak ada,
demam masih
naik turun.

-Mengukur vital DO:Vital sign n


sign pasien 137x/m, rr 26x/m,
s 38 c.

05.55 -Obs KU pasien DO:-


-Memberikan Pasien kejang
stesolit supp 10 mg, tampak kaku
dan oksigen 2 lpm bagian
ekstremitas atas,
mata tertutup +-
30 detik,

06.02 Mengukur Vital -N :84x/m, spo2


sign pasien 94%, s 37,8 c.

2 07.10 6. Memonitor DS : Desy


masukan - Ibu pasien
makanan dan mengatakan
cairan yang An.A
masuk minum susu
dengan kuat.
- Ibu pasien
mengatakan
An.A sehari
makan 3 kali
sehari
dengan
bubur sereal
dan
makanan
ringan
seperti
biskut

Implementasi rabu pagi

No Hari Dx Jam Implementasi Respon Paraf


Tgl
1 Rabu 1,2,3 07.30 1. Mengobservas DS : ibu klien Desy
29 i KU dan mengatakan
Maret keluhan pasien panas anaknya
2017 masih naik turun
DO : KU : Baik
Suhu
38,3C

2 07.30 2. Memonitor DO : Desy


tetesan infus Terpasang Infus
D 1/2 NS 45
cc/jam terlihat
lancar
1,2 07.45 3. Menganjurkan DS : Desy
orang tua Ibu pasien
untuk mengatakan
memberikan An.A minum
minum sedikit susu dengan
tapi sering kuat, mual
muntah tidak
ada
2 08.00 4. Memonitor DS : Tika
adanya tanda- - Ibu pasien
tanda mengatakan
dehidrasi yang An.A minum
berlebih susu dengan
lancar dan
kuat mual
muntah tidak
ada
DO :
- Tidak
ditemukan
adanya
dehidrasi
yang
berlebih
- Turgor kulit
sedikit mulai
membaik
- Mukosa
bibir lembab
1,3 08.15 5. Mengukur DS : Tika
suhu tubuh - Ny.M
An.A mengatakan
suhu tubuh
An.A sudah
sedikit turun
DO :
- Suhu 37,8 ºC
1,3 08.20 6. Memberikan DS : Tika
therapi obat Ibu pasien
sesuai advis mengatakan
dokter An.A tidak
Pyrex mempunyai
drip 130 alergi terhadap
mg -> obat
drip iv DO :
Terpasang infus
pyrex tetesan
lancar tidak ada
plebitis.
3 08.30 7. Memantau DS : Tika
aktivitas - Orang tua
kejang dan pasien
keadaan mengatakan
umum pasien An.A sudah
tidak kejang
lagi
- Orang tua
pasien
mengatakan
suhu tubuh
An.A masih
hangat dengan
suhu 37,8ºC
DO :
- Keadaan
umum
Sedang
- Suhu =
37,8ºC
3 08.45 8. Menganjurkan DS : Tika
orang tua Ibu pasien
pasien untuk mengatakan
melakukan akan mengikuti
kompes anjuran perawat
hangat jika
suhu tubuh
An.A tinggi
3 09.00 9. Menggantikan DO : Tika
pakaian An.A Terlihat An.A
dengan tidak
pakaian yang menggunakan
tipis dan pakaian
menyerap tebal,hanya
keringat menggunakan
pakaian dalam
saja

1,2,3 11.20 10. Mengukur DO : Tika


tanda-tanda - Suhu
vital 37,6C
- Nadi 118
x/menit
- RR: 34
x/menit
2 11.40 11. Memonitor DO : Tika
tetesan infus Terpasang Infus
D 1/2 NS 45
cc/jam terlihat
lancar

2 12.10 12. Memberikan DS : Tika


makan siang Ibu pasien
dan mengatakan
memonitor An.A mau
status nutrisi makan
klien DO :
- Terlihat An.A
mau makan
dan tidak
muntah
- Terlihat An.A
menghabiskan
¼ dari porsi
yang
disediakan
oleh rumah
sakit

Implementasi Rabu siang

No Hari Dx Jam Implementasi Respon Paraf


Tgl
1. Rabu, 1,2,3 14.05 1. Mengkaji DS : ibu pasien Elisa
29/3/20 keadaan mengatakan
17 umum pasien An.A panas
sudah mulai
turun dan sudah
mulai aktif
bermain.
DO :
Terlihat An.A
sedang bermain
dengan orang
tuanya di dalam
kamar
2 14:40 13. Mengukur DO: Elisa
tanda-tanda - Suhu
vital 36,8C
- Nadi 115
x/menit
RR: 34 x/menit
1,3 16:00 2. Memberikan DS : Elisa
therapi sesuai Ibu pasien
advis dokter mengatakan
Pyrex drip An.A Demam
130 mg -> sudah turun
drip iv DO :
Terpasang infus
pyrex tetesan
lancar tidak ada
plebitis.
2 17.15 3. Mengobservas DO : Elisa
i keadaan Pasien sedang
umum pasien makan malam
disuapin oleh
ibunya, suhu:
36,2 C
Terpasang infus
pyrex tetesan
lancar tidak ada
plebitis
2 18.12 4. Memonitor DO: Elisa
adanya tanda- - Tidak
tanda ditemukan
dehidrasi adanya tanda-
tanda
5. Melaporkan dehidrasi yang
ke dokter jaga berlebih
anak, pasien - Turgor kulit
mengeluh baik
ingin BAB - Mukosa bibir
namun tidak lembab
ada - anak rewel
mengeluh
6. Memberikan ingin BAB
terapi sesuai tapi tidak ada
dokter BAB,
- lapor
dr.michael a/i
dr.raden.,SpA
berikan
kompres
hangat
dibagian perut,
jika masih
belum BAB
berikan
microlax supp
- Anak tidak
jadi bab
1,3 18:15 7. Mengukur DS : Peraw
suhu tubuh Ibu pasien at
An.A mengatakan
An.A sudah
tidak demam, n:
110x/mnt, rr:
24x/mnt, spO2
8. Mengobservas 98% S: 36 c
i keadaan Makan malam
umum pasien habis 3/4 porsi,
mual muntah
tidak ada.
Terapi suda
diberikan sesuai
advice dokter

Implementasi rabu malam

No. Hari Dx Jam Implementasi Respon Paraf


Tgl
1 Rabu 1,2,3 21.30 1. Mengobservas DS : ibu pasien Desy
29/3/20 i KU dan mengatakan
17 keluhan An.A panasnya
22:00 pasien sudah mulai
wib turun tampak
sedang, akral
hangat, nadi
kuat dan teratur
bayi sedang
tidur tenang
ibu bayi
mengatakan
batuk pilek
masih ada, nafsu
makan mulai
baik, mual tidak
ada, muntah
tidak ada
obs s: 36, n:
110x/mnt, rr:
24x/mnt, spO2
98%
1,3 00.10 2. Mengobservas DS : Desy
i pasien Ibu pasien
mengatakan
An.A tidak
demam
DO :
An.A sedang
tidur disamping
ayahnya,
terpasang
venlow dalam
keadaan baik. S:
36 C
1,3 05.15 3. Mengukur DS : Desy
tanda-tanda Ibu pasien
vital An.A mengatakan
malam ini
anaknya tidak
ada demam, dan
anaknya bisa
tidur dengan
nyenyak An.A
sudah tidak
panas
DO :
- Suhu 36,3°C
- Nadi 118 kali/
menit
- Respiration
rate 32 kali/
menit
- Pasien tidak
mau
dimandikan

Implementasi Kamis pagi


No Hari Dx Jam Implementasi Respon TTD
Tgl
1 30/03/2 1,2,3 07.10 1. Mengobservas DS : ibu klien Tika
017 i KU dan mengatakan
07:00 keluhan anaknya sudah
wib pasien tidak ada
demam
2 07.30 2. Memonitor DS : Tika
cairan dan - Ibu pasien
makanan yang mengatakan
masuk An.A minum
susu, tidak
ada mual
3. Mengobservas dan muntah
i pasien - Ibu pasien
mengatakan
An.A sehari
makan 3 kali
sehari
dengan
bubur dan
makanan
ringan
seperti
biskut
- Sarapan pagi
habis 1/2
porsi mual
muntah tidak
- observasi ttv
:
suhu 37,1'c
nadi
130x/mnt
rr 22x/mnt
spo2 99%
1,2,3 08.10 - Memberikan DS : Tika
therapy sesuai Ibu pasien
advice dokter mengatakan
An.A tidak
mempunyai
alergi terhadap
obat
DO :
An.A mau
minum obat dan
tidak muntah
2 08.30 4. Menganjurkan DS : Tika
ibu pasien Ibu pasien
untuk mengatakan
memberikan An.A minum
An.A minum susu.
sedikit tapi
sering

2 12.10 5. Menjelaskan DS : Tika


pesanan Ibu pasien
pulang sesuai mengatakan
pesanan senang karena
pulang anaknya pulang
DO :
- An.A terbebas
24 jam dari
demam.
- An.A boleh
pulang
- An.A kontrol
tanggal 1 april
2017 di RS
Ciputra
ataupun klinik
citra 2 daftar
sudah

V. EVALUASI

Evaluasi Rabu pagi


Hari Diagnosa Evaluasi Paraf
Tanggal Keperawatan
Rabu Hipertermi S : Ibu pasien mengatakan An.A masih Desy
29/3/2017 berhubungan demam
01.13 WIB dengan proses mengatakan keluhan kejang +/- 10
penyakit menit jam 16.00, frekuensi 1 kali,
durasi +/- 3 menit. Demam sejak jam
14.00 siang tadi
O : Keadaan umum : sedang
- demam di UGD ada 38,2 sudah
diberikan pamol 125mg/ supp jam
21:45 , di ruangan demam sudah
turun 36,8 c
- Respiration Rate : 26 x/ menit
- Nadi : 116 x/menit
- Akral teraba hangat
- Pasien menggunakan kaos tipis
(kaos dalam)
- Pasien sering minum susu
A : Hipertermi
P :Lanjutkan Intervensi
- Ukur tanda-tanda vital
- Monitor suhu 2 jam sekali
- Beri kompres hangat
- Anjurkan pasien untuk memakai
pakaian tipis yang menyerap
keringat
- Kolaborasi pemberian obat
antipiretik
bersihan jalan S : - Ibu pasien mengatakan An.A ada Desy
nafas tidak batuk sampai saat ini
efektif -Pilek ada ingus keluar kental
warna hijau kekuningan
O : - Batuk ada
-Pilek ada tampak ada ingus warna
kuning kehijauan
- Akral teraba hangat
A : Bersihan jalan nafas tidak efektif
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor vital sign,
- Monitor masukan makanan dan
cairan
- Anjurkan banyak minum air putih
hangat
- Lakukan claping chest
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian therapy
- Laksanakan program medik
Resiko kejang S : - Ibu pasien mengatakan An.A Desy
berulang sudah tidak kejang
berhubungan - Ibu pasien mengatakan demam
dengan An.A masih naik turun
thermoregulasi O: Keadaan umum : sedang
tidak efektif - Suhu 36,8°C
- Respiration Rate : 26x/ menit
- Nadi : 116 x/menit
- Akral teraba hangat
- Pasien menggunakan kaos tipis
(kaos dalam)
- Pasien sering minum susu
A : resiko kejang berulang
P : Pertahankan intervensi
- Pantau aktivitas kejang dan KU
pasien
- Pantau tanda-tanda vital pasien
- Ajarkan kompres air hangat pada
keluarga
- Ganti pakaian pasien dengan
pakaian yang tipis
- Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian antipiretik

Evaluasi Rabu siang


Hari Diagnosa Evaluasi Paraf
Tanggal Keperawatan
Kamis Hipertermi S : Ibu pasien mengatakan An.A masih Elisa
29/3/2017 berhubungan demam
13.02 WIB dengan proses O : Keadaan umum : sedang
penyakit - Suhu : 37,8°C
- Respiration Rate : 26 x/ menit
- Nadi : 122 x/menit
- Akral teraba hangat
- Pasien menggunakan kaos tipis
(kaos dalam)
- Pasien sering minum susu
A : Hipertermi
P :Lanjutkan Intervensi
- Ukur tanda-tanda vital
- Monitor suhu 2 jam sekali
- Beri kompres hangat
- Anjurkan pasien untuk memakai
pakaian tipis yang menyerap
keringat
- Kolaborasi pemberian obat
antipiretik

bersihan jalan S : - Ibu pasien mengatakan An.A Elisa


nafas tidak batuk masih ada sampai saat ini
efektif -Pilek masih ada dan ingus masih
keluar kental warna putih
kekuningan
O : - Batuk ada
-Pilek ada tampak ada ingus warna
putih kekuningan
- Akral teraba hangat
A : Bersihan jalan nafas tidak efektif
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor vital sign,
- Monitor masukan makanan dan
cairan
- Anjurkan banyak minum air putih
hangat
- Lakukan claping chest
- Pantau adanya bunyi nafas
tambahan
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian therapy
- Laksanakan program medik
Resiko kejang S : - Ibu pasien mengatakan An.A Elisa
berulang sudah tidak kejang
berhubungan - Ibu pasien mengatakan An.A
dengan masih demam
thermoregulasi O: Keadaan umum : sedang
tidak efektif - Suhu 37,8°C
- Respiration Rate : 26 x/ menit
- Nadi : 122 x/menit
- Akral teraba hangat
- Pasien menggunakan kaos tipis
(kaos dalam)
- Pasien sering minum susu
A : resiko kejang berulang
P : Pertahankan intervensi
- Pantau aktivitas kejang dan KU
pasien
- Pantau tanda-tanda vital pasien
- Ajarkan kompres air hangat pada
keluarga,
- Ganti pakaian pasien dengan
pakaian yang tipis
- Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian antipiretik

Evaluasi Kamis pagi


Hari Diagnosa Evaluasi Paraf
Tanggal Keperawatan
Kamis Hipertermi S : Ibu pasien mengatakan panas An.A sudah Tika
30/4/201 berhubungan agak turun
7 dengan proses O : Keadaan umum : sedang
06.46 penyakit - Suhu 36,4C
WIB - Nadi 110 x/menit
- RR: 24 x/menit
- Akral teraba hangat
- Pasien menggunakan kaos tipis (kaos
dalam)
- Pasien sering minum susu
A : Hipertermi
P :Lanjutkan Intervensi
- Ukur tanda-tanda vital
- Monitor suhu 2 jam sekali
- Beri kompres hangat
- Anjurkan pasien untuk memakai pakaian
tipis yang menyerap keringat
- Kolaborasi pemberian obat antipiretik
bersihan jalan S : - Ibu pasien mengatakan batuk An.A sudah Tika
nafas tidak mulai berkurang
efektif -Pilek masih ada dan ingus masih keluar
kental warna putih kekuningan
O : - Batuk ada
-Pilek ada tampak ada ingus warna putih
kekuningan
- Akral teraba hangat
A : Bersihan jalan nafas tidak efektif
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor vital sign,
- Monitor masukan makanan dan cairan
- Anjurkan banyak minum air putih hangat
- Lakukan claping chest
- Pantau adanya bunyi nafas tambahan
- Kolaborasi dengan dokter pemberian
therapy
-
- Laksanakan program medik
Resiko kejang S : - Ibu pasien mengatakan An.A sudah tidak Tika
berulang kejang
berhubungan - Ibu pasien mengatakan panas An.A sudah
dengan agak turun
thermoregulasi O: Keadaan umum : sedang
tidak efektif - Suhu 3,64C
- Nadi 110 x/menit
- RR: 24 x/menit
- Akral teraba hangat
- Pasien menggunakan kaos tipis (kaos
dalam)
- Pasien sering minum Susu
A: resiko kejang berulang
P : Pertahankan intervensi
- Pantau aktivitas kejang dan KU pasien
- Pantau tanda-tanda vital pasien
- Ajarkan kompres air hangat pada
keluarga,
- Ganti pakaian pasien dengan pakaian
yang tipis
- Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian antipiretik

Evaluasi Kamis Siang


Hari Diagnosa Evaluasi Paraf
Tanggal Keperawatan
Kamis Hipertermi S : Ibu pasien mengatakan panas An.A Elisa
30/04/2017 berhubungan sudah turun
12.17WIB dengan proses O : Keadaan umum : sedang
penyakit - Suhu 37,1C
- Akral teraba hangat
- Pasien menggunakan kaos tipis
(kaos dalam)
- Pasien sering minum susu
A : Hipertermi teratasi
P :Intervensi dihentikan

S : - Ibu pasien mengatakan An.A Elisa


minum ASI dengan kuat dan
lancar
- Ibu pasien mengatakan biasanya
An.A minum ASI setiap 2 atau 3
jam sekali
O : - Terlihat An.A sering menetek
ibunya
- Mukosa bibir lembab
- Turgor kulit membaik
- Akral teraba hangat
A : Masalah defisit volume cairan
teratasi
P : Pertahankan intervensi
- Monitor vital sign,
- Monitor masukan makanan dan
cairan
- Monitor tetesan infus
- Anjurkan pada keluarga untuk
memberikan makanan sedikit tapi
sering
- Hitung intake harian, monitor
status nutrisi
- Kolaborasi dengan dokter jika
tanda cairan berlebih muncul
Resiko kejang S : - Ibu pasien mengatakan An.A Elisa
berulang sudah tidak kejang
berhubungan - Ibu pasien mengatakan An.A
dengan sudah tidak demam
thermoregulasi O: Keadaan umum : sedang
tidak efektif - Suhu 37,1°C C
- Akral teraba hangat
- Pasien menggunakan kaos tipis
(kaos dalam)
- Pasien sering minum susu
A : Resiko kejang berulang teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Pantau aktivitas kejang dan KU
pasien
- Pantau tanda-tanda vital pasien
- Ajarkan kompres air hangat pada
keluarga,
- Ganti pakaian pasien dengan
pakaian yang tipis
- Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian antipiretik
Pertanyaan saat presentasi:

1. Bangun lumbantoruan (IGD): apakah saat di ruangan pasien mengalami kejang


lagi dan bagaimana penanganan untuk kejang tersebut

2. Nitha (Poli): mohon di jelaskan untuk riwayat penyakit sekarang


ASUHAN KEPERAWATAN

KEJANG DEMAM PADA An. A

DI RUANG ALAMANDA DI CIPUTRA HOSPITAL


2017

Anda mungkin juga menyukai