Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MODEL KONSEPTUAL HUMAN BEING ROGER


KEPERAWATAN GERONTIK

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1. Asrial Ramdan
2. Niken Liendra
3. Try Mika Panidah
4. Yessi Aprisma

KELAS : 3.A
SEMESTER : 5

DOSEN PENGAMPUH :
Ns. Nova Yustisia, S.Kep,. M.Pd

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PRODI DIII KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN 2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR
ISI......................................................................................................................................
BAB I.................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................
LATAR BELAKANG........................................................................................................
RUMUSAN MASALAH............................................................ .....................................
TUJUAN MASALAH.......................................................................................................
BAB II.................................................................................................................................
PENJELASAN...................................................................................................................
Biografi Martha E. Rogers..................................................................................................
Konsep Teori Martha E. Rogers.........................................................................................
Asumsi teori Martha E. Rogers...........................................................................................
Asumsi Utama Konsep Sentral dari Model Konseptual Martha E.Rogers.........................
Kelemahan Rogers tentang homeodinamik.........................................................................
Menggunakan prinsip-prinsip Roger sebagai pendekatan aplikatif dalam pemberian asuhan
Keperawatan.........................................................................................................................
BAB......................................................................................................................................
PENUTUP............................................................................................................................
KESIMPULAN.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori-teori keperawatan berpengaruh secara signifikan dalam memperbaiki praktek


keperawatan, melalui riset keperawatan, dan praktik keperawatan memberikan fenomena
yang perlu dilakukan riset untuk dapat memperkokoh teori keperawatan. Teori-teori
keperawatan yang disusun secara jelas meningkatkan pemahaman terhadap fenomena
keperawatan yang ada dan mengarahkan perkembangan ilmiah dari ilmu dan praktek
keperawatan itu sendiri.
Teori keperawatan berkembang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
perkembangan pemikiran dan ide-ide yang dituangkan ahli keperawatan berdasarkan filosofi,
paradigma, serta latar belakang pendidikan dan kehidupan para ahli tersebut, sehingga
masing-masing teori mempunyai perbedaan asumsi terhadap praktek keperawatan. Akan
tetapi pada dasarnya semua teori keperawatan yang ada mempunyai apresiasi yang sama
yaitu terhadap proses pemberian asuhan keperawatan, dimana klien diberikan kesempatan
dan ruang untuk dapat berkembang secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya
selama rentang kehidupan.
Penerapan teori keperawatan dalam praktek layanan keperawatan memberikan dasar
kerja dan memberikan kerangka kerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Teori
keperawatan sekarang ini sedang berkembang pesat untuk menjadi sebuah sain keperawatan
mulai dari teori pada ranah filosofi, grand theory, middle range theory maupun practice
theory, dalam makalah ini akan dibahas tentang grand theory Salah satu teori keperawatan
yang dapat di terapkan oleh perawat dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
adalah teori dari Martha E. Rogers tentang “Unitary Human Beings”.
Menurut Roger dalam teorinya berpendapat bahwa manusia merupakan individu yang
holistik, saling memberikan timbal balik dengan individu yang lain dan lingkungan
disekitarnya. Rogers, memandang keempat konsep dalam paradigma keperawatan yang
terdiri dari manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan merupakan satu kesatuan yang
utuh dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Perawat sebagai pemberi layanan keperawatan seyogyanya mampu memberikan
asuhan keperawatan yang komprehensif, disesuaikan dengan situasi dan kondisi individu
yang dirawat maupun lingkungan yang mempengaruhi individu tersebut. Perawat harus
mempunyai landasan teori keperawatan yang memadai agar dapat memilih dan menerapkan
teori yang tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan di Instansi pelayanan kesehatan.
Berdasarkan hal tersebut, maka kelompok akan menganalisa dan membahas teori
Rogers dan penerapannya agar perawat dapat menggunakan suatu kerangka kerja dalam
asuhan keperawatan kepada pasien berdasarkan teori ini, Oleh karena itu Teori Martha E.
Rogers serta penerapannya di lapangan sangat diperlukan dibahas dan disajikan, sehingga
pada akhirnya perawat diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan keperawatan dalam
memberikan asuhan..

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Biografi Martha E. Rogers.?

1.TUJUAN MASALAH
1.Untuk Mengetahui Biografi Martha E. Rogers.?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Biografi Martha E. Rogers

Martha E. Rogers dilahirkan pada tanggal 12 Mei tahun 1914 di Dalas Texas, tertua
dari 4 bersaudara pasangan Bruce Taylor Rogers dan Lucy Mulholland tajam rogers. Dia
menerima gelar diploma keperawatan dari sekolah rumah sakit Knoxville pada tahun 1936.
Pada tahun 1937 ia menerima gelar B.S. dari george peabody perguruan tinggi di nashville,
tennessee.(Tomey & Alligood, 1998).
Setelah aktif sebagai perawat kesehatan dia melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,
sampai mendapatkan gelar doktor dari universitas Johns Hopkins di Baltimore. Menduduki
posisi staf dalam keperawatan kesehatan masyarakat, serta membentuk pelayanan perawat
pertama di Arizona, kemudian ia pindah ke perguruan tinggi sebagai dosen tamu dan
bergabung dengan asosiasi penelitian selama 21 tahun.
Rogers adalah Profesor dan Kepala Divisi Perawat Pendidikan di Universitas New
York sampai tahun 1954, disini Roger focus mengajar, memformulasi dan mengelaborasi
teorinya. Dia meninggal pada 13 Maret 1994, pada umur 79. (Hector, 1989 dalam McEwen &
Wills, 2011).

2. Konsep Teori Martha E. Rogers

Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers
berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang
mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung. (Tomey &
Alligood, 1998).
Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan
memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis
secara umum dengan memperkirakan prinsip - prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis.
Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan yang mempelajari tentang alam dan
hubungannya dengan perkembangan manusia. Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang
di dasari prinsip - prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan merupakan
kegiatan yang bersumber pada ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati
nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu 3 yang dalam
aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. (McEwen & Wills, 2011).

3. Asumsi teori Martha E. Rogers

Rogers dalam McEwen & Wills, 2011, mengemukakan beberapa asumsi yang terdiri
dari lima bagian, yaitu :
a. Unifield whole is greater and different than the sum of part. (kesatuan yang utuh lebih
besar dan berbeda dr jumlah bagian) Manusia adalah system yang utuh yaitu merupakan
keseluruhan dari proses yang utuh dari dirinya dan antara satu dan lainnya berbeda di
beberapa bagian dan merupakan penjumlahan dari bagian-bagiannya..
b. Mutual exchange of matter and energy.(saling tukar materi dan energi) Manusia dan
lingkungan selalu berubah secara kontinyu termasuk energi keduanya. Individu dan
lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu sama lain. Beberapa individu
mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang individu dan
merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
c. Unidirectionality: life process does not reverse nor repeat.(proses kehidupan tdk
membalikkan atau mengulang) Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang
tetap dan saling bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus.
Akibatnya seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang
diharapkan semula.
d. Pattern and organization identify the human field.(pola dan organisasi mengidentifikasi
bidang manusia) Pola dan organisasi mengidentifikasi perilaku pada individu merupakan
suatu bentuk kesatuan yang inovatif
e. Human beings have abstraction, imagery, language, and thought, sensation and emotion.
(manusia memiliki abstrak, citra, bahasa, pikiran, sensasi dan emosi )

Lima asumsi diatas, definisi, dan Prinsip-prinsip hemodinamik merupakan inti teori
Martha E. Rogers yang merupakan bagian dari Building Blocks, yang terdiri dari: (Tomey &
Alligood, 1998).
a. Energy Fields (Bidang Energi) Bidang Energi merupakan satuan dasar kehidupan dan
non kehidupan, seperti energi manusia dan energi lingkungan. Bangunan ini bersifat tak
terbatas terdiri dari mahluk hidup dan lingkungannya. Kedua komponen ini tidak dapat
dikurangi, manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya.
b. Universe of Open System (Sistem terbuka). Konsep ini menganggap bahwa bangunan
energi bersifat tak terbatas dan terbuka, menyatu antara satu dengan yang lainnya.
c. Pattern (Pola) Sifat pola berubah secara kontinyu dan inovatif, unik dan menyatu dengan
bangunan lingkungannya sendiri. Pola yang konstan dan tidak berubah bisa menjadi
suatu indikasi sakit atau penyakit.
d. Pandimensionality (Empat kedimensian) Manusia yang utuh merupakan ”Empat sumber
dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang
menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian
pembentuknya” Empat kedimensian didefinisikan sebagai domain non linier tanpa
atribut, atau mengenai ruang tanpa batas.
4. Asumsi Utama Konsep Sentral dari Model Konseptual Martha E.RogerS
Rogers meletakan sekumpulan asumsi-asumsi dasar yang menggambarkan proses
kehidupan manusia. Asumsi-asumsi yang merupakan kunci utama Martha E. Rogers terhadap
empat konsep sentral adalah sebagai berikut :
 Keperawatan Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human
Being, yaitu manusia sebagai unit. Dia mengartikan bahwa tidak ada ilmu lain yang
mempelajari manusia secara keseluruhan atau utuh. Rogers menjelaskan keperawatan
sebagai profesi yang menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan
adalah ilmu pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk menghibur agar dapat
menjaga dan memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit, dan merawat serta
merehabilitasi seseorang yang sakit dan cacat. Praktek professional keperawatan bersifat
kreatif, imajinatif, eksis untuk melayani orang, hal tersebut berakar dalam keputusan
intelektual, pengetahuan abstrak dan perasaan mahkluk. (Rogers,1992 dalam Meleis
2007).
 Kesehatan Istilah kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang ditentukan oleh
budaya atau individu. Kesehatan dan penyakit merupakan manifestasi pola dan diangap
menunjukkan pola perilaku yang nilainya tinggi dan rendah. Rogers memandang konsep
sehat-sakit sebagai suatu ekspresi dari interaksi manusia dengan lingkungannya dalam
proses yang mendasar (Fitzpatrick dan Whall, 1986).
 Lingkungan, Lingkungan sebagai empat bangunan energi yang tidak dapat direduksi
yang diidentifikasi dengan pola dan manifestasi karakteristik yang spesifik. Lingkungan
mencakup segala sesuatu yang berada diluar yang diberikan oleh bangunan manusia.
(Meleis 2007)
 Manusia Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan karakter
yang berbeda-beda. Proses kehidupan manusia dinamis selalu berinteraksi dengan
lingkungan, saling mempengaruhi dan dipengaruhi atau sebagai system terbuka. Rogers
juga mengkonsepkan manusia sebagai unit yang mampu berpartisipasi secara kreatif

5. Kelemahan Rogers

Tentang homeodinamik Walaupun prinsip-prinsip homeodinamik konsisten dengan


tujuan universal, ada keterbatasan utama pelaksanaan prinsip-prinsip universal. Banyak orang
mengalami kesulitan untuk memahami prinsip-prinsipnya. Meskipun asumsi dasar yang
diberikan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan, sistem tetap abstrak. Persyaratan belum cukup
untuk dioperasionalkan untuk menyediakan pemahaman yang jelas.
Kesulitan definisi pengoperasian konsep serta membawa keabstrakan konsep dan
hubungan ke tingkat empiris untuk pengujian yang mengganggu banyak ilmuwan perawat
(Kim, 1986). Definisi operasional diperlukan untuk pengembangan hipotesis bahwa tes
konsep teoritis dan untuk pemilihan instrumen yang memadai akan mengukur konsep-konsep
yang terlibat (Hardy, 1974).

6. Menggunakan prinsip-prinsip
Roger sebagai pendekatan aplikatif dalam pemberian asuhan Keperawatan Jika profesi
keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat manusia, prinsipprinsip
homeodynamics memberikan pedoman untuk memprediksi sifat dan
arah perkembangan individu sebagai respon terhadap masalah kesehatan. Keberhasilan
menggunakan prinsip-prinsip homeodinamik memerlukan pertimbangan perawat dalam
melibatkan klien pada proses keperawatan. (Alligood, 2006).
Dalam tahap pengkajian keperawatan, semua fakta dan opini tentang klien dan
lingkungan dikumpulkan. Pertanyaan tahap pertama mencerminkan prinsip Integrasi, seri
berikutnya akan mencerminkan prinsip resonancy, dan tahap akhir dari pertanyaan akan
dipengaruhi oleh prinsip helicy. Untuk mencerminkan pola gagasan, terkadang akan
ditambahkan beberapa pertanyaan untuk prinsip helicy sebagai pertimbangan.
Sebagai hasil dari penilaian keperawatan, ditarik kesimpulan tentang kemandirian.
Kesimpulan ini merupakan diagnosis keperawatan, langkah kedua dalam proses keperawatan,
dan itu mencerminkan prinsip-prinsip homeodynamik. Irama, pola, keanekaragaman,
interaksi, dan variasi proses kehidupan terlihat dengan jelas.
Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengetahui pola pertukaran bagian-bagian
tersebut dalam proses kehidupan yang mencakup hubungan manusia-lingkunga.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya
dengan perkembangan manusia.
2. Rogers meletakan sekumpulan asumsi-asumsi dasar yang menggambarkan proses
kehidupan manusia. Asumsi-asumsi yang merupakan kunci utama Martha E. Rogers
terhadap empat konsep sentral adalah sebagai berikut :

 Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan karakter
yang berbeda-beda.
 Lingkungan sebagai tempat bangunan energi yang tidak dapat direduksi yang
diidentifikasi dengan pola dan manifestasi karakteristik yang spesifik.
 Istilah kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang ditentukan oleh
budaya atau individu.
 Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human Being, yaitu
manusia sebagai unit.
3. Beberapa pengaplikasian teori Martha Roger
 Perawat di tuntut untuk mampu mengelola dan mempromosikan keperwatan dalam
upaya pencegahan penyakit.
 Perawata dalam merawat pasien cacat tetap mengedepankan ilmu kemanusian
keperawatan.
 Perawat harus dalam melakukan keperawatan harus berpedoman bahwa klien akan
mengalami perubahan sesuai dengan lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.galihpriambodo.com/2013/02/teori-keperawatan-martha-elizabeth-roger
Perry, potter. (2005). Fundamental keperawatan.Jakarta: Kedokteran EGC http://anita-
kesehatan.blogspot.com/2012/02/makalah-model-konsep-dan-teori.html

Anda mungkin juga menyukai