Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP TERORI UNITRY HUMAN BEING

MARTHA E. ROGERS

Oleh

1. Pudensiana Melita (23201146)


2. Lusia Tengkum (23201168)
3. Verena B. W Rema (23201141)
4. Maria G. B. Koten (23201142)
5. Fransiskus Y. P. Barut (23201167)
6. Fladamir Opans (23201145)
7. Bernadeta Anes (23201173)
8. Ferdirikus Erik (23201172)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS SANTU PAULUS RUTENG
2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas hubungan Teori
Keperawatan Martha E. Rogers.Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak
mendapat tantangan danhambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai
pihak tantangan ini bias teratasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jau dari kata sempurah. Oleh karna itu
kami menerima saran yang bersifat membangun mahalah ini agar lebih baik.
Terutama bagi teman-teman yang ingin meneruskan karya tulis ini sehingga
menjadi lebih baik lagi.

Ruteng, 20 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................................3
A. Biografi Martha Elizabeth ...................................................................3
B. Definisi Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers........................4
C. Konsep Utama Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers.............5
D. Bagan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers...........................6
E. Aplikasi dari Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers................7

BAB 3 PENUTUP........................................................................................9

A. Kesimpulan............................................................................................9
B. Saran......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini secara jelas menggambarkan signifikansi teori-teori
keperawatan dalam meningkatkan praktek keperawatan melalui riset dan
penerapan langsung dalam layanan keperawatan. Penulis menyajikan argumen
yang kuat bahwa teori keperawatan, yang dibentuk dengan jelas, tidak hanya
meningkatkan pemahaman terhadap fenomena keperawatan, tetapi juga
memandu perkembangan ilmiah di bidang keperawatan itu sendiri.
Perkembangan teori keperawatan dilihat sebagai bagian integral dari
evolusi pemikiran dan ide-ide ahli keperawatan, yang dipengaruhi oleh filosofi,
paradigma, serta latar belakang pendidikan dan kehidupan para ahli tersebut.
Pemahaman bahwa setiap teori memiliki asumsi yang berbeda terhadap praktek
keperawatan menjadi poin kunci, meskipun pada dasarnya semua teori
memberikan apresiasi terhadap proses pemberian asuhan keperawatan dengan
memberikan kesempatan dan ruang bagi klien untuk berkembang secara
mandiri selama rentang kehidupan.
Penerapan teori keperawatan, terutama dalam konteks layanan
keperawatan, ditekankan sebagai landasan kerja dan kerangka kerja bagi
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Penulis menyajikan
perkembangan teori keperawatan dari berbagai ranah, termasuk filosofi, grand
theory, middle-range theory, dan practice theory, dengan fokus khusus pada
grand theory dalam konteks Martha E. Rogers.
Teori "Unitary Human Beings" dari Martha E. Rogers dianggap relevan
dan dapat diaplikasikan oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien. Pemahaman bahwa manusia merupakan individu holistik yang
saling berinteraksi dengan lingkungan menjadi dasar untuk memberikan asuhan

iv
keperawatan yang komprehensif, disesuaikan dengan situasi dan kondisi
individu serta lingkungan.
Makalah ini memberikan penekanan yang kuat pada pentingnya perawat
memiliki landasan teori keperawatan yang memadai untuk memilih dan
menerapkan teori yang sesuai dengan kondisi lingkungan di instansi pelayanan
kesehatan. Analisis mendalam tentang teori Martha E. Rogers dan
penerapannya di lapangan memberikan panduan yang konkret, dengan harapan
dapat meningkatkan kualitas layanan keperawatan berdasarkan pada suatu teori
keperawatan. Kesimpulannya, makalah ini berhasil membahas dan menyajikan
informasi yang relevan serta mendalam mengenai teori keperawatan,
memberikan dorongan untuk meningkatkan kualitas praktek keperawatan
secara keseluruhan.

v
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Biografi Martha Elizabeth


Martha Elizabeth Rogers, lahir pada 12 Mei 1914 di Dallas, Texas,
adalah seorang tokoh perawat yang karirnya sangat berpengaruh dalam
pengembangan keperawatan. Perjalanan pendidikan Rogers dimulai di
Universitas Tennessee di Knoxville pada tahun 1931, dan ia menerima gelar
Diploma Keperawatan pada tahun 1936 serta gelar B.S dari George Peabody
College di Masville pada tahun 1937. Pendidikannya tidak berhenti di situ,
karena pada tahun 1945, Rogers meraih gelar MA dalam bidang pengawasan
kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan Universitas Columbia, New
York.
Rogers memainkan peran penting sebagai Eksekutif Direktur pelayanan
keperawatan di Phoenix, AZ, sebelum kemudian kembali melanjutkan
pendidikannya di Universitas Johns Hopkins, Baltimore, MD. Di sana, ia
memperoleh gelar MPH pada tahun 1952 dan Sc.D pada tahun 1954. Setelah
menyelesaikan studinya, Rogers diangkat sebagai Kepala Bagian Keperawatan
di New York University pada tahun 1954. Dedikasinya terhadap dunia
keperawatan terus berlanjut selama 21 tahun dalam pelayanan, sebelum secara
resmi mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian Keperawatan
pada tahun 1975.
Walaupun resmi pensiun pada tahun 1979, Martha E. Rogers terus aktif
mengembangkan dunia keperawatan hingga meninggal pada 13 Maret 1994,
dengan tetap memakai gelar Profesornya.
Dalam teorinya, Martha Rogers, yang dijelaskan pada tahun 1970,
memandang manusia sebagai kesatuan yang menyatu dengan energi alam
semesta. Konsep interaksi manusia dengan lingkungan menjadi pokok
pemikirannya. Manusia, menurut Rogers, adalah suatu kesatuan utuh yang
memiliki integritas diri dan karakteristik unik yang tidak dapat direduksi hanya
sebagai gabungan dari beberapa bagian.

vi
Rogers mengidentifikasi empat dimensi energi manusia, yaitu sumber
energi, keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, serta empat
dimensionalitas manusia. Keempat dimensi ini menjadi landasan bagi prinsip-
prinsip perkembangan dalam teori Martha E. Rogers. Dengan konsep ini,
Rogers berusaha menjelaskan bagaimana manusia berkembang melalui
interaksi dengan lingkungan dan energi alam semesta.
B. Definisi Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers
Deskripsi tentang keperawatan sebagai ilmu humanistis atau humaniter
memberikan pemahaman bahwa keperawatan tidak hanya sekadar disiplin
ilmu, tetapi juga menggambarkan hubungan antara manusia dalam strategi
yang utuh. Pernyataan ini menegaskan bahwa ilmu keperawatan
mempertimbangkan aspek kemanusiaan, mempelajari alam dan hubungannya
dengan perkembangan manusia secara umum.
Pendekatan Martha E. Rogers dalam merumuskan keperawatan
mencerminkan prinsip-prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Aktivitas
keperawatan, menurut Rogers, memiliki dasar prinsip kreativitas, seni, dan
imaginasi. Ia menganggap bahwa keperawatan bukan hanya sebuah rutinitas
teknis, tetapi juga melibatkan aspek-absek abstrak, pemikiran intelektual, dan
hati nurani.
Rogers menonjolkan bahwa keperawatan bukan hanya suatu disiplin
ilmu, tetapi juga melibatkan penerapan keterampilan dan teknologi. Aktivitas
keperawatan, seperti pengkajian, intervensi, dan pelayanan rehabilitatif,
senantiasa didasarkan pada konsep pemahaman manusia sebagai individu
seutuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam praktik keperawatan, perawat
tidak hanya menangani gejala fisik tetapi juga memahami dan merespons
kebutuhan holistik klien.
Dengan demikian, pandangan Rogers mengenai keperawatan
menciptakan landasan yang kuat untuk mengakui dan menerapkan dimensi
kemanusiaan dalam praktik keperawatan, serta menekankan pentingnya
kreativitas, seni, dan pemikiran abstrak dalam menyelenggarakan asuhan
keperawatan yang berkualitas.

vii
C. Konsep Utama Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers
Martha Elizabeth Roger mengemukakan empat konsep besar.
Beliaumenghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan
sebagaisuatu yang individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu saling
bertukarenergi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat
diubah dan berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal
tersebut merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu
berbicara, berfikir, merasakan, emosi, membayangkan dan memisahkan.
Manusiamempunyai empat dimensi, medan energi negentropik dapat diketahui
darikebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku yang berbeda
satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan
yaitulingkungan, keperawatan dan kesehatan.Tujuan diagnosa keperawatan
memberikan kerangka kerja dalamintervensi keperawatan direncanakan dan
dilaksanakan. Intervensikeperawatan akan tergantung pada fokus diagnosa
keperawatan. Fokus padaintegralitas akan diimplementasikan dengan
lingkungan sama dengan padaindividu. Diharapkan perubahan pada suatu hal
yang akan menyebabkan perubahan di sisi yang lain secara simultan terpisah
dari dunia penyakit. Disana masalah tidak dapat disetujui dengan efektif dalam
arti umumnya perubahan diterima, ukuran penyakit. Kreativitas dan imaginasi
menjadisangat penting.Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan
ditujukan untukmendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan
sebagai manusiayang utuh. Karena proses kehidupan manusia merupakan suatu
fenomense.Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan
penerimaanindividu terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk
meningkatkan danmemodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan
informasi dan partisipasi aktif klien pada proses keperawatan. konsep yang
menyebutkanmanusia adalah unik dan dapat dikenali karena kemampuannya
dalammerasakan, memberi kesempatan perawat untuk membantu
memecahkanmasalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat
mencapaikesehatan.

viii
1. Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang
pada suatu fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akanmemberikan
alternatif dalam memandang manusia dan dunia. Teori yangmenyatakan
keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika dalammemberikan
pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandangkeperawatan dari satu sisi.
Contoh adalah prinsip helicy yangmenekankan pada pola kebiasaan dan ritual.
2. Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk
akalmerupakan hal penting perkembangan yang logis menyebabkan
mengenaiasumsi pada prinsip hemodinamika.
3. Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapatdisosialisasikan
sejak tidak tergantung pada beberapa keadaan. Itudinyatakan oleh Martha E
Roger konsepsi manusia sangatlah sederhana.Meskipun memberikan kaitan
dalam pemahaman. Ditambahkan teori inidilandaskan pada penggunaan sistem
terbuka yang sangat kompleks.
4. Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji
5. Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalamdisiplin
ilmu melalui penelitian sehingga teori tersebut sah.
6. Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek.
7. Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip- prinsip
tetapi harus menghindari pertanyaanterbuka yang perlu diperiksa.
D. Bagan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers
Untuk menggambarkan dinamisme proses dalam keperawatan,
Rogersmembuat ilustrasi dalam bentuk bagan sebagai berikut:
a. Integritas (Integrality)
Merupakan proses hubungan yang menguntungkanantar manusia dan
lingkungannya secara berkesinambungan.
b. Resonansi (Resonancy)
Merupakan prinsip yang membicarakan tentangalam dan perubahan yang
terjadi antara manusia dan lingkungan.Resonansi dapat dijelaskan sebagai
suatu pola-pola gelombang yangditunjukkan denagn perubahan-perubahan dari
frekuensi terendah kefrekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.

ix
c. Helicy
Merupakan prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami,hubungan
manusia, dan lingkungan adalah berkesinambungan, menguntungkan,
merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan bukan
menyatakan ritmitasi.

E. Aplikasih dari Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


1) Praktik
Martha elizabet rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari
konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan.
Maliski (1986) mencatat ada tuju yang ada dalam keperawatan, yang
kesemuanya berdasar pada konsep teori yang dikemukakan Martha elizabeth
rogers.
1. Pemberian kewenangan penuh dalam hubugan perawat klien.
2. Menerima perbedaan sebagai suatu yang wajar
3. Penyesuaian terhadap pola
4. Mengunakan modalitas global seperti lampu music pengerakan dalam proses
penyebuhan
5. Menjunjung suatu perubahan yang positif
6. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
7. Menerima hubngan yang menyeluruh dalam hidup
2) Pendidkan
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikankembali
program undergraduated dan graduated dalam pendidikankeperawatan. Hal ini
adalah di lakukannya sebagai refleksi terhadapevolusi perubahan dalam ilmu
keperawatan. Konsistensi terhadapdefinisi yang ia berikan untuk keperawatan
bahwa keperawatan adalah profesi yang di pelajari, unik serta memiliki batang
tubuh pengetahuan,maka ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk
menempuh pendidikan dalam keperawatan.
3) Penelitian

x
Model konseptual apstrak yang dikemukakan Martha E Rogers secara
langsung memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu
keperawatan. Model konseptual memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas
keilmuhan tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukan betapa uniknya
realita profesi keperawatan. Penelitian memiliki asumsi dan pemahaman
seperti konsep Martha E Rogers akan menemukan mendapatkan pandangan
yang jelas tentang seperti apakah sesunguhnya bekerja sebagai perawat. Secara
jelas dalam konsepnya Martha E Rogers menunjukan bahwa kebutuhan kritis
dalamkeperawatan adalah merupakan dasar pengetahuan dalam aktifitas
penelitian keperawatan.2.5.4 Perkembangan dimasa depanRogers (1986a)
percaya bahwa pengetahuan pengembangan dalammodel nya adalah "proses
yang tiada akhir" menggunakan "banyaknya pengetahuan dari berbagai sumber
... kemungkinan untuk membuatkaleidoskop. Eksplorasi filsafat baru oleh para
sarjana Rogerian ke budha, hindu, dan aborigin contoh kepercayaan ini dalam
kesatuanesensial (madrid, 1997). Fawcett (2000) mengidentifikasi tiga theoris
berikut dasar yang dikembangkan oleh rogers dari ilmu kesatuanmanusia:
1. Teori percepatan evolusi
2. Teori kolerasi ritmis perubahan
3. Teori fenomena paranormal penjelasan lebih lanjut dan pengujian teori-teori
dan prinsip-prinsiphomeodynamic akan memberikan kontribusi untuk ilmu
pengetahuankeperawatan.
4) Agama
Fokus dari teori keperawatan Martah E. Rogers adalah
memandangmanusia secara utuh dan saling bertukar enegi dengan
lingkungannya.Hal ini seperti halnya Prinsip dasar hubungan manusia dengan
alamatau makhluk lain di sekitarnya pada dasarnya ada dua: pertama,kewajiban
menggali dan mengelola alam dengan segala kekayaannya;dan kedua, manusia
sebagai pengelola alam tidak diperkenankanmerusak lingkungan, karena pada
kahirnya hal itu akan merusakkehidupan manusia itu sendiri.

xi
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penulisan makalah teori keperawatan Martha E. Rogers
penulisdapat menarik kesimpulan bahwa model Rogerian muncul dari basis
sejarahyang luas dan telah pindah ke garis terdepan sebagai pengetahuan
ilmiah telah berkembang. memahami konsep dan prinsip-prinsip ilmu manusia
kesatuanmemerlukan pondasi dalam pendidikan umum, kesediaan untuk
melepaskantradisional, dan kemampuan untuk melihat dunia dalam cara baru
dan kreatif.muncul dari dasar pendidikan yang kuat, model memberikan
kerangka kerjayang menantang dari yang untuk memberikan asuhan
keperawatan. ide-ideabstrak diuraikan dalam model Rogerian congruance
mereka denganknowlodge ilmiah modern memacu teori-teori baru dan
menantang yang lebih pemahaman manusia kesatuan. keperawatan sarjana dan
praktisi yangmembawa ide-ide rogers ke abad berikutnya.
B. Saran
Dengan adanya teori keperawatan Martha E. Rogers yang
memandangmanusia secara keseluruahn dan terus-menerus terjadi pertukaran
energy dengan lingkungannya. Keperawatan merupakan seni dan ilmu yang
berhubungan lansung terhadap kebutuhan manusia dengan sifat dasar dan
perkembangan manusia. Maka perawat memerlukan kreatifitas dalam
pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Untuk meningkatkan status kesehatan
manusia.

xii
DAFTAR ISI
Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGCMariner tomey & Alligood.
(2006).
Nursing Theorists and Their Works. 6 th Ed.St.Louis: Mosby Elsevier,
IncPerry dan Potter. (2009).
Fundamental keperawatan ed 7 Jakarta:
SalembaMedikahttps://www.scribd.com/document/352714561/Model-Rogers-
Interpersonal-Relation

xiii

Anda mungkin juga menyukai