DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 1/IF
Puji syukur kami panjatkan kehadirat TUHAN YESUS yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas hubungan Teori Keperawatan menurut Martha E. Rogers.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan ini bisa teratasi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makala
ini. Semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari TUHAN YESUS.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua
terutama bagi teman-teman yang ingin meneruskan karya tulis ini sehingga menjadi lebih
baik lagi.
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................3
1.2 Ruang Lingkup Penulisan..................................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum.......................................................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus......................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................6
2.1 Biografi Martha E. Rogers.................................................................................................................6
2.2 Konsep Teori Martha E. Rogers.........................................................................................................6
2.3 Asumsi Utama dari Model Konseptual Martha E. Rogers..................................................................7
2.3.1 Keperawatan........................................................................................................................7
2.3.2 Kesehatan.............................................................................................................................7
2.3.3 Lingkungan,..........................................................................................................................7
2.3.4 Manusia................................................................................................................................8
2.4 Kegunaan prinsip roger dalam konsep keperawatan.........................................................................8
2.5 Prinsip-prinsip Roger sebagai pendekatan aplikatif dalam pemberian asuhan Keperawatan........10
2.6 Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Riset Keperawatan................................11
2.7 Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Pendidikan Keperawatan......................12
2.8 Hubungan teori keperawatan Martha E. Rogers dengan Praktik Keperawatan.............................12
BAB III........................................................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................................13
3.2 SARAN.............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut McEwen & Wills (2006) yang termasuk dalam grand theory adalah Myra E.
Levine: The Conservation Model, Martha E. Roger: Unitary of Human Being,Dorothea E. Orem:
Self Care Deficit Theory of Nursing, Imogene King: Interacting System Framework and Middle
Range Theory of Goal Attainment, Betty Neuman:System Model, Sister Calista Roy: Adaptation
Model, Dorothy E. Johnson: Behavior Syastem Model, Anne Boykin & Savina O.S.: Nursing as
Caring : A Model for Transforming Practice, Salah satu teori keperawatan yang dapat di
terapkan oleh perawat dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien adalah teori dari
Martha E. Rogers tentang “Unitary Human Beings”. Menurut Roger dalam teorinya berpendapat
bahwa manusia merupakan individu yang holistik, saling memberikan timbal balik dengan
individu yang lain dan lingkungan disekitarnya. Rogers, memandang keempat konsep dalam
paradigma keperawatan yang terdiri dari manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan
merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Perawat
sebagai pemberi layanan keperawatan seyogyanya mampu memberikan asuhan keperawatan
yang komprehensif, disesuaikan dengan situasi dan kondisi individu yang dirawat maupun
lingkungan yang mempengaruhi individu tersebut.
Perawat harus mempunyai landasan teori keperawatan yang memadai agar dapat memilih
dan menerapkan teori yang tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan di Instansi pelayanan
kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, maka kelompok akan menganalisa dan membahas teori
Rogers dan penerapannya agar perawat dapat menggunakan suatu kerangka kerja dalam asuhan
keperawatan kepada pasien berdasarkan teori ini, Oleh karena itu Teori Martha E. Rogers serta
penerapannya di lapangan sangat diperlukan dibahas dan disajikan, sehingga pada akhirnya
perawat diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan berdasarkan pada suatu teori keperawatan.
Ruang lingkup penulisan dalam makalah ini yaitu membahas tentang aplikasi model teori
keperawatan “Martha Elizabeth Roger”.
1.3 Tujuan
Menganalisa dan membahas teori Rogers dan penerapannya agar perawat dapat
menggunakan suatu kerangka kerja dalam asuhan keperawatan kepada pasien berdasarkan teori
ini,
PEMBAHASAN
TEORI KEPERAWATAN
Martha E. Rogers dilahirkan pada tanggal 12 Mei tahun 1914 di Dalas Texas, tertua dari
4 bersaudara pasangan Bruce Taylor Rogers dan Lucy Mulholland tajam rogers. Dia menerima
gelar diploma keperawatan dari sekolah rumah sakit Knoxvillepada tahun 1936. Pada tahun 1937
ia menerima gelar B.S. dari george peabodyperguruan tinggi di nashville, tennessee.(Tomey &
Alligood, 1998). Setelah aktif sebagai perawat kesehatan dia melanjutkan pendidikan yang lebih
tinggi, sampai mendapatkan gelar doktor dari universitas Johns Hopkins di Baltimore.
Menduduki posisi staf dalam keperawatan kesehatan masyarakat, serta membentuk pelayanan
perawat pertama di Arizona, kemudian ia pindah ke perguruan tinggi sebagai dosen tamu dan
bergabung dengan asosiasi penelitian selama 21 tahun. Rogers adalah Profesor dan Kepala Divisi
Perawat Pendidikan di Universitas New York sampai tahun 1954, disini Roger focus mengajar,
memformulasi dan mengelaborasi teorinya. Dia meninggal pada 13 Maret 1994, pada umur 79.
(Hector, 1989 dalam McEwen & Wills, 2011).
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers
berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang
mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung. (Tomey & Alligood,
1998).
2.3.1 Keperawatan
Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human Being, yaitu
manusia sebagai unit. Dia mengartikan bahwa tidak ada ilmu lain yang mempelajari manusia
secara keseluruhan atau utuh. Rogers menjelaskan keperawatan sebagai profesi yang
menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan adalah ilmu pengetahuan
humanistik yang didedikasikan untuk menghibur agar dapat menjaga dan memperbaiki
kesehatan, mencegah penyakit, dan merawat serta merehabilitasi seseorang yang sakit dan cacat.
Praktek professional keperawatan bersifat kreatif, imajinatif, eksis untuk melayani orang, hal
tersebut berakar dalam keputusan intelektual, pengetahuan abstrak dan perasaan mahkluk.
(Rogers,1992 dalam Meleis 2007).
2.3.2 Kesehatan
Istilah kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang ditentukan oleh budaya atau
individu. Kesehatan dan penyakit merupakan manifestasi pola dan diangap menunjukkan pola
perilaku yang nilainya tinggi dan rendah. Rogers memandang konsep sehat-sakit sebagai suatu
ekspresi dari interaksi manusia dengan lingkungannya dalam proses yang mendasar (Fitzpatrick
dan Whall, 1986).
2.3.3 Lingkungan,
Lingkungan sebagai empat bangunan energi yang tidak dapat direduksi yang
diidentifikasi dengan pola dan manifestasi karakteristik yang spesifik. Lingkungan mencakup
segala sesuatu yang berada diluar yang diberikan oleh bangunan manusia. (Meleis 2007)
2.3.4 Manusia
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan karakter yang
berbeda-beda. Proses kehidupan manusia dinamis selalu berinteraksi dengan lingkungan, saling
mempengaruhi dan dipengaruhi atau sebagai system terbuka. Rogers juga mengkonsepkan
manusia sebagai unit yang mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan. (Meleis, 2007).
Jika profesi keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat manusia, prinsip-
prinsip homeodynamics memberikan pedoman untuk memprediksi sifat dan arah perkembangan
individu sebagai respon terhadap masalah kesehatan. Diharapkan, praktik keperawatan
profesional kemudian akan meningkatkan dinamika integrasimanusia dan lingkungannya, untuk
memperkuat hubungan dan integritas bidang manusia, dan untuk mengarahkan pola dari bidang
manusia dan lingkungan untuk realisasi maksimum kesehatan (Rogers, 1992). Tujuan ini akan
tercermin dalam proses keperawatan.
Dalam tahap keperawatan, semua fakta dan opini tentang klien dan lingkungan
dikumpulkan. Karena keterbatasan kita dalam mengukur dan alat pengumpulan data, informasi
yang dikumpulkan sesering mungkin dari suatu pemisahan diri atau bagian lainnya. Namun,
untuk melaksanakan pedoman, analisis data harus dalam keadaan yang mencerminkan keutuhan,
yang mungkin dicapai dengan menanyakan beberapa pertanyaan dan mendapat respon dari data
yang ada. Pertanyaan seri pertama mencerminkan prinsip Integrasi. Seri berikutnya akan
mencerminkan prinsip resonancy. Seri terakhir dari pertanyaan akan dipengaruhi oleh prinsip
helicy.
Jika profesi keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat manusia, prinsip-
prinsip homeodynamics memberikan pedoman untuk memprediksi sifat dan arah perkembangan
individu sebagai respon terhadap masalah kesehatan. Keberhasilan menggunakan prinsip-prinsip
homeodinamik memerlukan pertimbangan perawat dalam melibatkan klien pada proses
keperawatan. (Alligood, 2006).
Dalam tahap pengkajian keperawatan, semua fakta dan opini tentang klien dan
lingkungan dikumpulkan. Pertanyaan tahap pertama mencerminkan prinsip Integrasi, seri
berikutnya akan mencerminkan prinsip resonancy, dan tahap akhir dari pertanyaan akan
dipengaruhi oleh prinsip helicy. Untuk mencerminkan pola gagasan, terkadang akan
ditambahkan beberapa pertanyaan untuk prinsip helicy sebagai pertimbangan.
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers
berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh, sehingga pengkajian didasarkan pada lima
asumsi dasar dan prinsip-prinsip hemodinamik Rogers dan yang merupakan bagian dari Building
Blocks.
Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara langsung memiliki
hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu keperawatan. Model konseptualnya memberikan
arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukkan
betapa uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti yang memiliki asumsi dan pemahaman
seperti konsep Martha E Rogers akan menemukan mendapatkan pandangan yang jelas tentang
seperti apakah sesungguhnya bekerja sebagai perawat. Secara jelas dalam konsepnya Martha E
Roger menunjukkan bahwa kebutuhan kritis dalam keperawatan adalah merupakan dasar
pengetahuan dalam aktifitas penelitian keperawatan.
2.7 Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Pendidikan Keperawatan
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali program
undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di lakukannya
sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan. Konsistensi terhadap
definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan adalah profesi yang di pelajari,
unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk
menempuh pendidikan dalam keperawatan.
Martha E Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari konsepnya sangat
mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend
yang ada dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada konsep teori yang di
kemukakan Martha E Rogers.
“Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu semua orang di manapun mereka
berada dan menunjang kesejahteraan yang maksimal bagi individu, keluarga dan kelompok
(Rogers, 1985)”
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Model konsep dan teori keperawaran menurut Martha E. Rogers dikenal dengan nama
konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini, Rogers berasumsi
bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh,yang memiliki sifat dan karakter yang
berbeda – beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia dalam proses
kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu dengan yang lain dan manusia deciptakan
dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.
Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara alamiah yaitu
keutuhan manusia dan lingkungan,kemudian system ketersediaan sebagai satu kesatuan yang
utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang terdiri dari
integritas,resonansi dan helicy.
Integritas berarti individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat
dipisahkan, dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Resonansi mengandung arti bahwa
proses kehidupan antara individu dengan lingkungan berlangsung dengan berirama dengan
frekuensi yang bervariasi dan helicy merupakan proses terjadinya interaksi antara manusia
dengan lingkungan akan terjadi perubahan baik perlahan – lahan maupun berlangsung dengan
cepat.
3.2 SARAN
Kita dapat mengacu pada teory proses keperawatan oleh roger’s untuk acuan tindakan
proses keperawatan
DAFTAR PUSTAKA