Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN MARTHA ELIZABET ROGER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Konsep Dasar Keperawatan
Dosen Pengampu : Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

(Kelas 1B)

1. Vinka Dwi Meyanti (2101065)


2. Mochammad Iqbal (2101068)
3. Ratri Indah Prasetia Warna (2101081)
4. Niken Wahyu Eka Aprilia (2101066)
5. Siti Nurjannah (2101071)

PRODI D III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KERTA CENDEKIA SIDOARJO

2022/2023

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun sebuah makalah yang berjudul “ Teori
Keperawatan Martha Elizabeth Roger”.

Makalah ini kami susun dengan bantuan dan dukungan dari beragai pihak di antaranya Ibu
Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku dosen Konsep Dasar Keperawatan dan bantuan
dari berbagai sumber di internet maupun di buku. Oleh karena itu, kami sampaikan terima kasih
atas sumber, waktu, tenaga dan pikiranya yang telah membantu.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi, wawasan, manfaat serta
pengetahuan mengenai teori keperawatan Martha Elizabeth Roger. Kami juga menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Sehingga kami
selaku penyusun berharap adanya kritik, saran serta usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami susun ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sidoarjo, Maret 2022

Penyusun/Penulis

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................I

DAFTAR ISI.............................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1

1.2 Tujuan...................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................2

2.1 Definisi Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers.............................................2

2.2 Teori Keperawatan Martha Elizabeth Roger............................................................2

2.3 Tujuan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Roger................................................3

2.4 Karakteristik Teori Keperawatan Martha Elizabeth Roger......................................4

BAB III PENUTUPAN...........................................................................................................................5

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................5

3.2 Saran....................................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................6

II

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori menghasilkan pengetahuan keperawatan yang dapat digunakan dalam praktik.


Integrasi teori ke dalam praktik merupakan dasar profesi keperawatan (McEwen dan Wills,
2007). Selain itu, teori dapat menunjukkan bagaiman perawat menggunakan proses
keperawatan. Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan
untuk mancapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirahkan, dan pelaksanaan
asuhan keperawatan (Meleis, 2006). Teori kepearawatan membuat perawat- perawat melihat
situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah data,dan sebuah metode untuk
menganalisis dan menginterpretasi informasi. Teori keperawatan membuat perawat-perawat
melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah data, dan sebuah metode
untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi. Model konsep dan teori keperawatan
digunakan untuk memberikan pengetahuan untuk meningkatakan praktek, penuntun
penelitian dan kurikulum, serta mengidentifikasi bidang dan tujuan dari praktek keperawatan.
Teori-teori tersebut digunakan sebagai arah dalam melakukan penelitian, pendidikan dan
praktek keperawatan (Potter dan Perry, 2005). Terdapat beberapa model konsep keperawatan
berdasarkan pandangan ahli dalam bidang keperawatan, yang memiliki keyakinan dan nilai
yang mendasarinya, tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan keterampilan yang
ada diantaranya adalah Martha E. Rogers. Teori ini dikenal dengan konsep manusia sebagai
unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini, Martha mempunyai anggapan bahwa
manusia merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan, yang
memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda (Muwarni, 2008).

1.2.1 Tujuan

1. Mengetahui definisi teori Martha Elizabeth Rogers.

2. Menjelaskan teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers.

3. Mengetahui tujuan teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers.

4. Mengetahui karakteristik teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah definisi teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers ?

2. Bagaimanakah teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers ?


3. Apa tujuan teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers ?

4. Bagaimanakah karakteristik teori keperawatan Martha Elizaeth Roger ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers

Keperawatan adalah ilmu humanistis/humanitarian yang menggambarkan dan


memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis
secara umum dengan memperkirakan prinsip – prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis.
Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya
dengan perkembangan manusia. Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari
prinsip – prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers
merupakan aktifitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran
intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu
yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. Aktivitas
keperawatan meliputi pengkajian, intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar
pada konsep pemahaman manusia/individu seutuhnya.

2.2 Teori Keperawatan Martha Elizabeth Roger

Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers
berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang
mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung. Beliau
menghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu
utuh. Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan
seseorang tidak dapat diubah dan berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal
tersebut merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir,
merasakan, emosi, membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi, medan
energi negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah
laku yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu
lingkungan, keperawatan dan kesehatan.

Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Rogers (1970) ada lima dasar
asumsi tentang manusia, yaitu:

1. Manusia adalah satu kesatuan, proses integritas individu dan mewujudkan karakteristik
yang lebih dan perbedaan dari jumlah bagian-bagiannya. Manusia kelihatan seperti bagian
terkecil dan menghilang lenyap dari pandangan. Karena kesatuan ini menghasilkan variabel
dan secara konstan mengubah pola ini. Manusia merupakan makhluk yang memiliki
kepribadian unik, antara satu dan lainnya berbeda di beberapa bagian. Secara signifikan
mempunyai sifat-sifat yang khusus jika semuanya jika dilihat secara bagian perbagian ilmu
pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila seseorang memperhatikan sifat-sifat dari
sistem kehidupan manusia. Manusia akan terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.

2. Individu dan lingkungan terus mengalami perubahan materi dan energi. Berasumsi
bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu sama lain.
Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang individu
dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.

2
3.Mempercayai bahwa proses hidup manusia tidak dapat diulang dan tidak dapat diprediksi
sepanjang ruang dan waktu. Individu tidak pernah dapat mundur atau jadilah sesuatu ia atau
dia sebelumnya. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling
bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang
individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.

4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif. Mengidentifikasi


pola manusia dan mencerminkan keutuhan yg inovatif, pola teladan ini mempertimbangkan
pengaturan diri, ritme, dan teori pengaruh energi. Mereka memberi kesatuan keanekaragaman
dan mencerminkan suatu alam semesta yang kreatif dan dinamis.

5. Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berpikir, sensasi dan
emosi. Hanya manusia yang mampu untuk berfikir menjadi siapa dan keluasan dari alam
semesta ini. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang mampu berfikir dan
menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.
Berdasarkan pada asumsi-asumsi, terdapat 4 batasan utama yang ditunjukkan oleh Martha
E. Roger :

1. Sumber energi
2. Keterbukaan
3. Pola-pola perilaku
4. Ukuran-ukuran 4 dimensi

Disini terdapat elemen-elemen yang saling berhubungan pada ini adalah manusia dan
lingkungannya. Sebagai sistem hidup dan sumber energi, individu mampu mengambil energi
dan informasi dari lingkungan dan menggunakan energi dan informasi untuk lingkungan.
Karena pertukaran ini individu adalah sistem terbuka yang mendasari dan membatasi asumsi-
asumsi utama Martha E. Roger.
Terdapat persamaan kekuatan antara anggapan dasar Roger dan sistem teori umum lainnya.
Martha E. Roger mengemukakan empat konsep besar tersebut dan menghadirkan lima asumsi
tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu utuh. Manusia dan
lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang
tidak dapat diubah dan berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal
tersebut merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir,
merasakan, emosi, membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi,
medan energi negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri
dan tingkah laku yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu
pengetahuan yaitu lingkungan, keperawatan dan kesehatan. 0

2.3 Tujuan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Roger

Teori Rogers yang memiliki tujuan keperawatan yaitu mengelola dan


mempromosikan kesehatan, pencegahan penyakit, pelayanan, serta rehabilitasi penyakit dan
klien yang cacat melalui “ilmu kemanusiaan keperawatan”(Rogers 1970 & 1990). Menurut
Martha Rogers (1970) menganggap individu sebagai energi lingkungan yang berada dalam
jagat raya. Individu secara keseluruhan berinteraksi terus-menerus dengan lingkungan,
mempunyai integritas pribadi dan karakter (Rogers, 1970 & 1990).

3
2.4 Karakteristik Teori Keperawatan Martha Elizabeth Roger

Teori dapat saling berhubungan menciptakan perbedaan pandangan suatu fenomena


tertentu. Teori keperawatan utamanya digunakan dalam prinsip homeodynamic untuk
pelayanan kemanusiaan memaksa untuk melihat keperawatan dengan cara berbeda. Teori
harus murni logis. Pasti ada perkembangan logis dalam konstruksi utama. Hasil
perkembangan logis ini di proses dari identifikasi anggapan, melalui blok bangunan, dengan
prinsip homeodynamic. Teori harus relatif sederhana namun umum. Telah dinyatakan bahwa
konsepsi Rogers manusia yang elegan di dalamnya terdapat kesederhanaan (Fawcert,1989).
Namun, teori jauh lebih sederhana dalam tingkat abstraksi dan berkontribusi pada kesulitan
pemahaman. Serta didasarkan pada penggunaan sistem terbuka yang kompleks. Teori dapat
menjadi dasar untuk hipotesis yang dapat diuji untuk memperluas teori. Teori berkontribusi
dan membantu meningkatkan pengetahuan umum tubuh dalam tanpa menghilangkan
kedisiplinan melalui penelitian yang dilakukan untuk memvalidasi mereka. Teori ini
dirancang untuk meminimalkan masalah penelitian, kurangnya kesederhanaan, definisi
operasional, dan instrumen yang valid untuk mengukur hasil sehingga keperawatan benar-
benar bisa mendapatkan keuntungan dari sistem abstrak Roger. Teori digunakan oleh praktisi
untuk membimbing dan meningkatkan praktek mereka. Ketika ide tersebut diaplikasikan
untuk praktek keperawatan, pemahaman perilaku klien mengambil dimensi baru. Selain itu,
intervensi keperawatan seperti sentuhan terapeutik dan penggunaan cahaya, warna, musik,
dan gerakan telah diturunkan dari ajaran Rogers. Teori harus konsisten dengan validasi teori
lain, hukum, dan prinsip-prinsip. Sifat abstrak dari sistem menyediakan potensi besar untuk
menghasilkan pertanyaan untuk studi lebih lanjut dan yang berasal intervensi untuk praktek
keperawatan. Sistem Rogersjuga telah berperan dalam pengembangan teori-teorilainnya.
Newman (1994) Parse dan (1992) karya dua contoh tersebut.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil penulisan makalah teori keperawatan Martha E. Rogers penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa model Rogerian muncul dari basis sejarah yang luas dan telah
pindah ke garis terdepan sebagai pengetahuan ilmiah telah berkembang. memahami konsep
dan prinsip-prinsip ilmu manusia kesatuan memerlukan pondasi dalam pendidikan umum,
kesediaan untuk melepaskan tradisional, dan kemampuan untuk melihat dunia dalam cara
baru dan kreatif. muncul dari dasar pendidikan yang kuat, model memberikan kerangka kerja
yang menantang dari yang untuk memberikan asuhan keperawatan. ide-ide abstrak diuraikan
dalam model Rogerian congruance mereka dengan knowlodge ilmiah modern memacu teori-
teori baru dan menantang yang lebih pemahaman manusia kesatuan. keperawatan sarjana
dan praktisi yang membawa ide-ide rogers ke abad berikutnya.

3.2 Saran

Dengan adanya teori keperawatan Martha E. Rogers yang memandang manusia secara
keseluruahn dan terus-menerus terjadi pertukaran energi dengan lingkungannya.
Keperawatan merupakan seni dan ilmu yang berhubungan lansung terhadap kebutuhan
manusia dengan sifat dasar dan perkembangan manusia. Maka perawat memerlukan
kreatifitas dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Untuk meningkatkan status kesehatan
manusia.

5
DAFTAR PUSTAKA

1. Delisiwae (2019) Makala Teori menurut Martha E Roger. Diakses pada Tanggal 09 Maret
2022 melalui https://delisiwae.wordpress.com/

2. D’iwan Star’z Gea (2022) Makala Teori Menurut Martha E Roger. Diakses Pada Tanggal 09
Maret 2022 melalui https://delisiwae.wordpress.com/

3. Safridan (2018) Makala Teori Keperawatan menurut Martha E Roger. Diakses Pada Tanggal
10 Maret 2022 melalui https://id.scribd.com/document/393448399/190664168-Makalah-Teori-
Keperawatan-Martha-E-Rogers

4. Likka Septtiana (2014) Makala Teori Keperawatan Martha E Roger. Diakses Pada Tanggal 11
Maret 2022 melalui https://id.scribd.com/document/393448399/190664168-Makalah-Teori-
Keperawatan-Martha-E-Rogers

Anda mungkin juga menyukai