Anda di halaman 1dari 26

MK.

FALSAFAH KEPERAWATAN

MAKALAH TEORI KEPERAWATAN

MENURUT WATSON, OREM, DAN ROY

OLEH

Kelompok 5

1. Dewi Priyanti Pilok (PO7120421006)


2. Ferdiyanto Ibrahim (PO7120421009)
3. Hasriani K (PO7120421041)
4. Meylan A. Kalay (PO7120421022)
5. Nurlaila (PO7120421026)

PRODI PROFESI NERS PALU


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur yang mendalam kehadirat yang


Maha Besar Ilahi atas Rahmat dan Hidayah-Nya yang telah menganugrahkan
kekuatan lahir dan batin kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Teori Keperawatan Menurut Watson, Orem, dan Roy”Makalah
inidisusun untuk memenuhi tugas pada mata kulia falsafah dan teori keperawatan.

Dalam menyelesaikan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa


penyusunan makalah ini tentunya tidak luput dari kesalahan. Namun berkat ijin
dan ridho Allah SWT, serta bimbingan dosen dan bantuan semua pihak yang
terlibat sehingga makalah ini bisa selesai tepat waktu. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan seluruh pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Lebih khusus lagi, kami
menyampaikan terima kasih kepada dosen pengajar yang telah memberikan
bimbingan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Mohon maaf bila malakah yang kami buat ini mungkin masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu kami sebagai penulis memohon kritikan dan saran
dari pembaca sekalian.Karena saran dan kritikan dari pembaca merupakan suatu
motivasi buat kami agar supaya lebih baik lagi dalam menyusun sebuah
makalah.Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman
sekalian.

Palu, Agustus 2021

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar belakang ...................................................................................... 1


B. Tujuan .................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 4

A. Teori Keperawatan Menurut Jean Broades Watson ............................. 4


B. Teori Keperawatan Dorothea Elizabeth Orem ..................................... 10
C. Teori Keperawatan Menurut Sister Callista Roy ................................. 14

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 20

A. Kesimpulan .......................................................................................... 20
B. Saran ..................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 21

ii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Jean Broades Watson ...................................................................... 4

Gambar 2 Cabang kebutuhan manusia menurut Jean Watson ......................... 6

Gambar 3 Dorothea E. Orem ........................................................................... 10

Gambar 4 Teori Defisit Perawatan diri ............................................................ 11

Gambar 5 Sister Callista Roy ........................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep


dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti
aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat
untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja
dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan
ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan
diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut bekerja.
Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar
seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya
tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun
asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya
pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien (Dyah Setyorini; 2007).1
Keperawatan sebagai sebuah ilmu mempunyai objek formal dan objek
material. Objek formalnya, sebagai dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar
manusia maka keperawatan memiliki cara pandang terhadap respon manusia
pada masalah kesehatan, bantuan pada manusia diberikan kepada individu,
kelompok atau masyarakat yang mengalami ketidakmampuan untuk berfungsi
secara sempurna dalam berbagai masalah kesehatan dan proses penyembuhan
serta Ilmu keperawatan sangat memperhatikan dan berfokus pada masalah-
masalah keperawatan yang dilaksanakan dengan cara mencari secara ilmiah
(Asmadi, 2009).2

1
Dyah Setyorini, Teori Dan Model KeperawatanJean Watson, (Fakuktas Ilmu Keperawatan-
Unpad, 2007) hlm. 11.
2
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 26.

1
Teori adalah deskripsi atau penjelasan dari suatu fenomena dan
hubungan antara fenomena-fenomena semacam itu. Secara inti, konsep seperti
deskripsi simbolik dari fenomena dihubungkan dengan preposisi yang
menyatakan hubungan di antara fenomena-fenomena tersebut (Aini Nur,
2018).3

Stevenson juga mengemukakan apa itu teori keperawatan, teori


keperawatan ini adalah usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai
fenomena dalam keperawatan. Teori ini berperan dalam membedakan
keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,
menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan keperawatan atau
pelayanan keperawatan yang dilakukan (Budiono, 2016).4

Teori keperawatan adalah seperangkat ide, defenisi, hubungan,dan


harapan atau saran yang berasal dari model keperawatan atau dari disiplin
(bidang ilmu) lain dan rancangan purposif, pandangan metodis fenomena
dengan merancang inter-relationship khusus di antara ide-ide yang bertujuan
menggambarkan, menjelaskan, peramalan, atau merekomendasikan (Arora,
2015).5
Teori keperawatan membedakan keperawatan dari disiplin lain, dimana
teori ini memiliki tujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memprediksi,
dan mengendalikan hasil yang diinginkan dari praktik asuhan keperawatan
(Ahmad, 2016 dalam Risnah, Irwan Muhammad, 2021; 52).
Karakteristik ilmu keperawatan meliputi beberapa hal, yaitu: (Asmadi,
2009).
1. Pengetahuan umum (public knowledge).
Siapa saja yang mempunyai minat akan mampu mempelajari ilmu
keperawatan.
2. Objektif

3
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 52.
4
HYPERLINK https://osf.io/ebazh/download/?format=pdf (di Akses tanggal 19 agustus 2021)
5
Ibid

2
Ilmu keperawatan mampu menginterprestaikan objek yang sama dengan
cara yang sama hingga pada akhirnya akan diperoleh hasil yang sama pula.
3. Abstraksi
Ilmu keperawatan diperuntukkan bagi seluruh umat manusia yang tidak
akan lepas dari kebutuhan sepanjang hidupnya.
4. Konseptual.
Ilmu keperawatan memiliki konsepsi yang membangun dari teori keperaw-
atan.
Sebagai objek materi, maka keperawatan mempunyai sebuah bahasan
yang telah disusun secara sistematis dengan mempergunakan metode ilmiah.
Asuhan keperawatan yang ditujukan pada manusia diperuntukkan kepada
bagian yang tidak mampu berfungsi secara sempurna yang mempunyai kaitan
dengan kondisi kesehatan dan sebagai manusia sebagai makhluk yang utuh dan
unik (Asmadi, 2009).6

B. Tujuan
Penulisan makalah ini memilki tujuan antara lain sebagai berikut :
1. Mengetahui teori keperawatan menurut Jean Broades Watson
2. Mengetahui teori keperawatan menurut Dorothea Elizabeth Orem
3. Mengetahui teori keperawatan menurut Sister Callista Roy

6
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 26.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Keperawatan Menurut Jean Broades Watson


“Teori peduli antar manusia (Theory of Transpersonal Caring)”

Gambar 1.Jean Broades Watson

(Sumber: https://searcharchives.vancouver.ca/jean-watson-
https://searcharchives.vancouver.ca/jean -portrait)

Jean Watson, dilahirkan pada tanggal 10 Juni 1940 di Williamson,


Virginia Barat, Amerika.Watson lulus dari Sekolah Keperawatan Gale Lewis
pada tahun 1961, dan kemudian melanjutkan studi keperawatan di University
of Colorado di Boulder. Dia memperoleh gelar sarjana pada tahun 1964, gelar
Master di bidang keperawatan kesehatan jiwa dan mental pada tahun 1966 dan
Ph.D. dalam psikolofi pendidikan dan konseling pada tahun 1973. (Risnah &
Muhammad 2021; 242)7
Irwan Muhammad,

Jean watson dalam memahami konsep keperawatan dikenal dengan teori


pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini

7
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 242.
24

4
didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini
memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang
saling berhubungan diantara kebutuhan dasar biofisikal:
1) Kebutuhan untuk hidup yang meliputi butuhan makanan dan cairan,
kebutuhan eliminiasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal
2) Kebutuhan fungsional yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat,
kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial
3) Kebutuhan untuk intergrasi yang meliputi kebutuhan berprestasi, kebutuhan
organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal
4) Kebutuhan untuk pengembangan yaitu kebutuhan aktualisasi diri (Aziz AH,
2004 dalam Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 243).8
Berdasarkan pada keempat kebutuhan tersebut, dia memahami bahwa
manusia merupakan makhluk sempurna yang mempunyai berbagai macam
perbedaan.Sehingga dalam upaya mencapai kesehatan maka manusia
seharusnya dalam keadaan sejahtera secara fisik, mental dan spiritual.Karena
sejahtera merupakan kondisi harmonis antara pikiran, badan dan jiwa.
Sehingga untuk mencapai keadaantersebut keperawatan harus mempunyai
peran dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah penyakit, mengobati
berbagai macam penyakit dan penyembuhan kesehatan (Watson,1979 dalam
Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 243-244).9

Dalam memahami konsep keperawatan Jean Watson dikenal dengan


teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Pandangan teori Jean
Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan
manusia yang saling terkait yakni (Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 244):
1) Kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi:
kebutuhan ventilasi
2) Kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan
aktifitas kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan

8
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 243.
9
Ibid, hlm. 243-244.

5
3) dan istirahat, kebutuhan seksual
4) Kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi
kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi
5) Kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu
kebutuhan aktualisasi diri.

Gambar 2. Cabang Kebutuhan Manusia menurut Jean Watson


(Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 244).

Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan yakni


“human science and human care”. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Watson
(1985) human care is the heart of nursing. Oleh karenanya untuk memberikan
pondasi yang kokoh untuk ilmu keperawatan maka perawat seharusnya
mengembangkan filosofi humanistik dan sistem nilai serta seni yang kuat.
(Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 245).10

Berdasarkan pada empat cabang kebutuhan manusia maka Jean Waston


memahami bahwa dalam upaya mencapai kesehatan maka manusia seharusnya
dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual.Sejahtera merupakan
keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa karena manusia ialah makhluk

10
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 245.

6
sempurna yang mempunyai berbagai macam perbedaan.Hingga untuk
mencapai sejahtera maka diperlukan peran keperawatan yang fokusnya pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit selain mengobati berbagai
penyakit dan penyembuhan kesehatan. (Risnah & Irwan Muhammad, 2021;
245)11

Carative factor dipercaya Watson sebagai fokus utama dalam kepe-


rawatan yaang berawal dari perspektif humanistik yang dikombinasikan
dengan dasar pengetahuan ilmiah. Keperawatan berupaya untuk mengin-
tegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, kemanusiaan dan kiat sebagai
human science (Watson, 1985). Berfokus pada pengembangan pengetahuan
yang menjadi inti keperawatan, sebagai pengetahuan tentang human care.
(Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 245)12

Konsep Utama Keperawatan Menurut Jean Watson yaitu (Risnah & Irwan
Muhammad, 2021; 245 dan 246):

1) Kemanusiaan
Orang yang bernilai bagi dirinya atau orang lain dalam memberikan
pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh,
mau mengerti dan membantu orang yang sakit hal ini menurut pandangan
Watson.

2) Kesehatan Menurut World Health Organization bahwa kesehatan memiliki


bagian positif yang baik dari fisik, mental dan juga sosial. Tetapi Jean
Watson mempercayai bahwa beberapa faktor yang lain juga diperlukan
untuk masuk dalam pengertian sehat.
3) Keperawatan
Menurut Watson fokus keperawatan lebih kepada promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, pemulihan keadaan fisik dan perawatan. Asumsinya

11
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 245
12
Ibid

7
juga mengatakan bahwa kondisi sosial, moral serta ilmu dan pengetahuan
sangat berperan penting pada kondisi kesehatan masyarakat, sehingga
perawat seharusnya mempunyai komitmen dalam memberikan asuhan
keperawatan yang ideal. 13
Adapun hubungan teori Jean dengan suatu konsep utama keperawatan
yakni adanya unsur teori kemanusiaan di dalam pandangannya yang
mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang sempurna dan
mempunyaiberbagai macam perbedaan dan hubungannya dengan proses. Jean
Watson menganjurkan agar riset dalam bidang keperawatan dapat dihubungkan
dengan proses keperawatan. Tahapan pengkajian, penentuan diagnose
keperawatan, perencana-an, implementasi dan evaluasi merupakan penerapan
teori Jean Watson. (Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 246)

Fokus keperawatan ditujukan pada promosi kesehatan dan penyem-


buhan penyakit dan dibangun dari sepuluh faktor, yang meliputi (Risnah &
Irwan Muhammad, 2021; 247): 14
1) Pembentukan sistem humanistik dan altruistik.

2) Penanaman (melalui pendidikan) faith-hope.

3) Pengembangan sensitifitas atau kepekaan diri kepada orang lain

4) Pengembangan hubungan yang bersifat membantu dan saling percaya


(ahelping trust relationship)

5) Meningkatkan dan saling pengungkapan ekspresi perasaan

6) Menggunakan metode ilmiah, menyelesaikan masalah dan pengambilan


keputusan.

7) Meningkatkan dan memfasilitasi proses belajar mengajar yang bersifat


interpersonal.

13
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 245-246
14
Ibid, hlm. 246-247

8
8) Menciptakan lindungan yang mendukung, melindungi dan meningkatkan
atau memperbaiki keadaan mental, sosial, kultural, dan lingkungan
spiritual.

9) Membantu dengan antusias upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia

10) Mengembangkan pada kekuatan faktor eksistensial phenomonologic kom-


ponen model.

Beberapa asusmsi dasar Jean Watson yakni (Risnah & Irwan Muhammad,
2021; 247 dan 248):

1) Asuhan keperawatan secara interpersonal mampu dilakukan dan dipraktik-


kan
2) Asuhan keperawatan dapat terlaksana karena adanya faktor carative
3) Adanya asuhan keperawatan yang efektif mengakibatkan peningkatkan
kesehatan dan perkembangan individu dan keluarga
4) Respon caring juga menerima hal-hal yang mungkin terjadi pada
seseorang nantinya selain menerima sebagaimana kondisi mereka sekarang
5) Lingkungan asuhan keperawatan ialah sesuatu yang menyediakan
perkembangan potensi dan memberikan keluasan dalam waktu yang telah
ditentukan untuk memilih kegiatan yang terbaik bagi diri seseorang
6) Asuhan keperawatan lebih bersifat healthegenic (menyehatkan)
7) Praktik caring merupakan pusat keperawatan.15

15
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 247-248

9
B. Teori Keperawatan Menurut Dorothea Elizabeth Orem
“Teori Defisit Perawatan Diri (Self Care Deficit Theory)”

Gambar 3. Dorothea E. Orem


(Sumber:https://www.google.com/search?q=dorothea+elizabeth+orem
https://www.google.com/search?q=dorothea+elizabeth+orem
https://www.google.com/search?q=dorothea+elizabeth+orem)
Dorothea lahir pada tanggal 15 Juli 1914, Baltimore, Maryland,
Amerika.Wafat 22 Juni 2007, Savannah, Georgia, Amerika. Dia mengambil
mengambi
pendidikan di Providence Hospital School Of Nursing kemudian lulus pada
tahun 1930. Ia kemudian melanjutkan pendidikan dan meraih gelar Bachelor
Of Science (BSc) pada bidang pendidikan keperawatan di tahun 1939, serta
gelar master of science pada bidang pendidikan keperawatan di tahun 1945 dari
Universitas Katolik Amerika dan terakhir, ia mendapat gelar doktor
kehormatan dari Georgetown University di Washington, D.C., Pada tahun 1976
dengan latar belakang pendidikan tinggi, Orem disebut sebagai Ners Teorist
Teori
105 16
(Asmadi, 2005 dalam (Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 104 dan 105).

Menurut Orem, untuk melakukan proses asuhan keperawatan maka


harus dengan keyakinan bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk
melakukan perawatan pada dirinya sendiri sehingga akan membantu individu
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, memelihara kesehatannya dan

16
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 104-105

10
mencapai kesejahteraan. Teori Orem ini dikenal sebagai self-care deficit
theory. Orem memberikan label pada teorinya sebagai teori umum yang terdiri
atas 3 teori terkait, yaitu teori self-care, teori self-care deficit, dan teori nursing
sistem (Asmadi, 2005 dalam Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 105). 17

Gambar 4. Teori Defisit Perawatan Diri

Self-care atau Perawatan diri adalah sebuah kontribusi berke-


lanjutan orang dewasa bagi eksistensinya, kesehatannya dan keseja-
hteraannya. Self-care menggambarkan dan menjelaskan beberapa manfaat
dari perawatan diri guna mempertahankan hidup, kesehatan dan juga
kesejahteraannya jika dilakukan secara efektif, upaya perawatan diri ini
dapat memberi kontribusi bagi integritas struktural fungsi dan
perkembangan manusia (Asmadi, 2005 dalam Risnah & Irwan Muham-
mad, 2021; 106).18
Kebutuhan dari perawatan diri, menurut Orem, meliputi pemeliha-
raan udara, air/cairan, makanan, proses eliminasi normal, keseimbangan
antara istirahat dan aktifitas, keseimbangan antara interkasi sosial dan
solitud, pencegahan bahaya bagi kehidupan manusia, fungsi, dan
kesejahteraan manusia, serta upaya untuk meningkatkan fungsi dan

17
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 105.
18
Ibid, hlm. 106.

11
perkembangan individu dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi,
keterbatasan, dan juga keinginan untuk normal. Kebutuhan perawatan diri
ini merupakan sifat umum bagi setiap manusia, berkaitan dengan proses
kehidupan dan pemeliharaan integritas struktur dan fungsi manusia
(Asmadi, 2005 dalam Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 106).
Kemampuan dari individu untuk melakukan perawatan diri atau
self-care agency merupakan suatu kekuatan/kemampuan individu yang
mempunyai hubungan pada perkiraan dan esensial dari operasi produksi
untuk perawatan diri. Self-care agency ini dipengaruhi oleh usia, status
perkembangan, pengalaman hidup, orientasi sosial budaya, kesehatan dan
juga sumber daya yang tersedia (Asmadi, 2005 dalam Risnah & Irwan
Muhammad, 2021; 106).19
Di dalam teori self-care disebutkan pula mengenai therapeutic self-
care demand, yaitu totalitas aktifitas perawatan diri yang dilakukan untuk
jangka waktu tertentu guna memenuhi kebutuhan perawatan diri dengan
menggunakan metode yang valid. Perawatan diri sendiri memiliki
beberapa prinsip. Pertama, perawatan diri dilakukan secara holistik,
mencakup delapan komponen kebutuhan perawatan diri diatas. Kedua,
perawatan dilaksanakan sesuai dengan tahapan tumbuh-kembang manusia.
Ketiga, perawatan diri dilaksanakan karena adanya masalah pada
kesehatan dengan tujuan mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan
(Asmadi, 2005 dalam Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 107).20
Orem melihat individu sebagai suatu kesatuan utuh yang terdiri
atas suatu fisik, psikologik dan sosial, dengan derajat kemampuan
mengasuh diri sendiri (self-care ability) yang berbeda-beda. Berdasarkan
pandangan ini, ia berpendapat bahwa kegiatan atau tindakan keperawatan
ditujukan kepada upaya memacuh kemampuan mengasuh diri sendiri. Ia
menyatakan bahwa teorinya, yaitu self-care defisit teori of nursing

19
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 106.
20
Ibid, hlm. 107.

12
merupakan teori umum (general theory) (Kusnanto, 2003 dalam Risnah &
Muhammad Irwan, 2021; 107).
Pada teori ini, ia menggambarkan kapan perawatan diperlukan,
keperawatan diberikan jika:
1) kemampuan kurang dibandingkan dengan kebutuhan,
2) kemampuan sebanding dengan kebutuhan, tetapi diprediksi untuk
masa yang akan datang kemungkinan terjadi penurunan dan peningka-
tan kebutuhan (Kusnanto, 2003 dalam Risnah & Irwan Muhammad,
2021; 107).

Lima metode bantuan menurut Orem: (Kusnanto,2003 dalam Risnah &


Irwan Muhammad, 2021; 107-108)
1) Bertindak untuk orang lain
2) Membimbing
3) Memberikan dukungan fisik maupun psikis
4) Menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan peerkembangan
personal dalam memenuhi kebutuhan saat ini dan yang akan datang
5) Mengajarkan 21

Lima Area aktifitas untuk praktik keperawatan, meliputi: (Kusnanto, 2003


dalam Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 108)
1) Membina dan memelihara hubungan dengan individu, keluarga dan
kelompok sampai pasien mampu untuk merawat dirinya
2) Menentukan kapan dapat dibantu
3) Memberikan respon terhadap permintaan, keinginan dan kebutuhan
pasien untuk bantuan perawat
4) Memberikan dan mengatur bantuan langsung
5) Koordinasi dan integrasi keperawatan dan pasien, sosial kultural dan
edukasinya

21
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 107-108.

13
Menurut Orem, manusia berbeda deri makhluk lain dalam kapas-
kapas
itas untuk merefleksikan diri dan lingkungannya, menyimpulkan apa yang
mereka alami, menggunakan simbol (ide, kata-kata)
kata kata) dalam berpikir dan
berkomunikasi membimbing untuk melakukan sesuatu dan membuatnya
berguna untu dirinya atau orang lain.
lain. Manusia mempunyai kemampuan
untuk belajar dan berkembang, fungsi manusia terintegrasi antara fisik,
psikis, interpersonal dan aspek sosial Orem mempertimbangkan manusi
dari 2 persektif yang berbeda, yaitu:
a) Bergerak menuju kematangan dan pencapaian potensi manusia, dan
b) perbedaan struktur dan fungsi dalam kebutuhan manusianya
(Kusnanto, 2003 dalam Risnah & Irwan Muhammad,
Muhammad 2021; 108-
109).22

C. Teori Keperawatan Menurut Sister Callista Roy


“Model adaptasi Keperawatan (Adaptation Model)”

Gambar 5. Sister Callista Roy


(Sumber: https://sites.google.com/site/sistercallistastheory/about-sister-callista)
https://sites.google.com/site/sistercallistastheory/about

22
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 108-109.

14
Seorang perawat, guru, dan ahli teori agama yang dilahirkan di Los
Angeles, California, Amerika pada tanggal 14 Oktober 1939. Tumbuh di
lingkungan religious dengan latar belakang katolik. Dibaptis kemudian diberi
nama yang memiliki arti “orang suci” yang dirayakan diharikelahirannya,
Santo Callisto. Ibunya juga seorang perawat yang bekerja dan memiliki andil
dalam mengajar anaknya mengenai perawatan yang diperlukan oleh orang sakit
serta bagaimana seharusnya seorang perawat berperilaku altruistik dengan cara
yang sepenuhnya. Callista sudah mulai bekerja pada rumah sakit besar ketika
masih berusia 14 tahun.Awalnya, dia hanya bertanggung jawab atas pekerjaan
di sebuah toko makanan, tetapi segera dipromosikan menjadi seorang asisten
perawat.(Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 235-236).23

Terdapat 4 elemen penting yang termasuk dalam model adaptasi


keperawatan menurut model konseptual adaptasi Roy ialah: manusia,
kesehatan, lingkungan, dan keperawatan.(Risnah & Irwan Muhammad, 2021;
237)

1) Manusia
Dikemukakan oleh Roy bahwa manusia sebagai sebuah sistem
adaptif. Sebuah kesatuan yang memiliki input, kontrol, output dan proses
umpan balik yang dapat digambarkan secara holistik. Proses kontrol ialah
sebuah mekanisme koping yang dapat dimanifestasikan secara adaptasi.
Lebih spesifik lagi bahwa manusia dengan kemampuan aktivitas kognator
dan regulator didefinisikan sebagai sebuah sistem yang adaptif. Agar
manusia mampu beradaptasi dengan mempergunakan 4 cara yakni: fungsi
fisiologi, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi.24
Manusia di jelaskan sebagai sebuah sistem yang hidup pada model
adaptasi keperawatan, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan

23
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 235-236.
24
Ibid, hlm. 237.

15
menghadapi perubahan lingkungan.Manusia dapat di gambarkan dengan
istilah karakteristik sistem, sebagai yang sistem adaptif.

2) Lingkungan
Diilustrasikan sebagai dunia di dalam dan di luar manusia.
Lingkungan merupakan masukan atau input bagi manusia sebagai sistem
yang adaptif. Demikian juga halnya lingkungan sebagai stimulus eksternal
dan internal, maka stimulus tersebut dibagi menjadi 3 yakni: fokal,
konsektual, dan residual.
3) Kesehatan
Defenisi kesehatan menurut Roy yakni keadaan dan proses menjadi
manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Kesehatan atau
kondisi tidak terganggu mengacu kelengkapan atau kesatuan dan
kemungkinan tertinggi dari pemenuhan potensi manusia dinyatakan secara
tidak langsung sebagai integritas atau keutuhan manusia. Jadi integritas
ialah sehat, sebaliknya kondisi yang tidak ada integritas itu kurang
sehat.Definisi kesehatan ini penekanan pada kondisi sehat sejahtera dan
lebih dari tidak adanya sakit.
Konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi dalam model
adaptasi keperawatan. Adaptasi yang bebas energi dari koping yang
infektif dan menginzinkan manusia berespon terhadap stimulus yang lain.
Pembebasan energi ini mampu meningkatkan penyembuhan dan
meningkatkan kesehatan.Yang merupakan pembebasan energi yang
menghubungkan konsep adaptasi dan kesehatan.
4) Keperawatan
Roy menggambarkan keperawatan sebagai disiplin ilmu dan
praktek. Mengobservasikan, mengklasifikasikan dan menghubungkan
proses yang secara positif berpengaruh pada status kesehatan merupakan
aktifitas keperawatan sebagai ilmu. Adaptasi untuk meningkatkan
kesehatan bertujuan untuk mempengaruhi kesehatan sebagai hal yang
positif. Model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih spesifik

16
perkembangan ilmu keperawatan dan praktek keperawatan yang
berdasarkan ilmu keperawatan tersebut sehingga keperawatan dapat
meningkatkan adaptasi individu dan kelompok pada situasi yang
berhubungan dengan kesehatan (Hidayat, A, aziz Alimul, 2009 dalam
Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 239).
Model konsep dan teori keperawatan Sister Calista Roy (Teori Roy)
merupakan model dalam keperawatan yang mengemukakan bagaimana
individu mampu meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan
perilaku secara adaptif serta mampu merubah perilaku yang mal adaptif.
Calista Roy mengemukakan konsep keperawatan dengan model adaptasi yang
memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang di milikinya
diantaranya:
a. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologis, dan sosial yang selalu
berinteraksi dengan lingkungannya.

b. Untukmencapai suatu hemeostatis atau terintegrasi, seseorang harus


beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi.

c. Sistem adaptasi memiliki empat mode adaptasi diantaranya: pertama,


fungsi fisiologis, fungsi neurologis, dan fungsi endokrin. Kedua, konsep
diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang mengenal pola-pola
interaksi sosial dalam berhubungan dengan orang lain. Ketiga, fungsi
peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan
bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi sosial
dalam berhubungan dengan orang lain. Keempat, interdependen
merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih
sayang. Secara ringkas, pandangan roy mengemukakan bahwa individu
sebagai makhluk biopsikososial dan spiritual sebagai satu kesatuan yang
utuh memiliki mekanisme kopiang untuk beradaptasi terhadap perubahan

17
lingkungan sehingga individu selalu berinteraksi terhadap perubahan
lingkungan. (Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 239-240)25

Pada tahun 1964, Sister calista roy mengembangkan model adaptasi


dalam keperawatan dan dianut dalam Model Adaptasi Roy, antara lain:
1) individu adalah makhluk bio-psiko-sosial yang merupakan suatu kesatuan
yang utuh

2) Setiap orang selalu menggunakan koping, baik yang bersifat positif


maupun negative, untuk dapat beradaptasi

3) Setiap individu berespons terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan


konsep diri yang positif, kemampuan untuk hidup mandiri atau
kemandirian, serta kemampuan melakukan peran dan fungsi secara
optimal guna memelihara integritas diri.

4) Individu selalu berada dalam rentang sehat-sakit yang berhubungan erat


dengan keefektifan koping yang dilakukan guna mempertahankan
kemampuan adaptasi. (Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 240-241).

Menurut Roy, respons yang menyebabkan penurunan integritas tubuh


menimbulkan sejumlah kebutuhan bagi individu. Respon atau perilaku
adaptasi seseorang bergantung pada stimulus yang masuk dan
tingkat/kemampuan adaptasi orang tersebut tingkat atau kemampuan adaptasi
seseorang ditentukan oleh tiga hal yaitu masukan (input), control dan
keluaran (output). (Risnah & Irwan Muhammad, 2021; 241)26

Tiga tipe teori keperawatan yakni: terpusat pada keterikatan, timbal


balik dan out come. Konsep Roy tentang person bahwa dapat berarti individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat luas dan masing-masing sebagai sebuah
sistem adaptasi holistic. Pandangan Roy pada Person secara menyeluruh atau

25
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 239-240.
26
Ibid, hlm. 240-241.

18
holistik yakni merupakan suatu kesatuan yang hidup secara konstan dan
berinteraksi dengan lingkunganya (Asmadi; 2008 dalam Risna & Irwan
Muhammad, 2021; 241).27

27
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Leilmuan ,
(Makassar : Alauddin Universty Press, 2021 ) hlm. 241.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori keperawatan adalah seperangkat ide, defenisi, hubungan,dan


harapan atau saran yang berasal dari model keperawatan atau dari disiplin
(bidang ilmu) lain dan rancangan purposif, pandangan metodis fenomena
dengan merancang inter-relationship khusus di antara ide-ide yang bertujuan
menggambarkan, menjelaskan, peramalan, atau merekomendasikan.
Teori keperawatan bertujuan untuk menggambarkan dan menjeaskan
fenomena keperawatan, memberikan dasar dalam praktik keperawatan,
membantu menciptakan pengetahuan (body of knowledge) yang lebih maju
dan menunjukkan bagaimana keperawatan akan berkembang di masa depan.
Teori keperawatan sangat penting karena membantu memutuskan apa yang
kita ketahui dan apa yang ingin kita ketahui.

B. Saran
Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu:Sebaiknya teori
keperawatan menurut Watson, Orem, dan Roy yang telah diketahui oleh
seorang perawat dapat diaplikasikanumtuk dalam kehidupan sehari-harinya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2016. Definisi Teori Keperawatan. Diterbitkan oleh Universitas

Muham-madiya Malang

Aini Nur. 2018. Teori Model Keperawatan.Malang. Universitas

Muhammadiyah Malang

Arora. 2015. Definisi Teori Keperawatan. Malang oleh Universitas Muham-

madiyah Malang

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC

Budiono, & Pertami, S. B,. 2016. Konsep Dasar Keperawatan. .Jakarta: Bumi

Medika.

Dyah Setyorini., 2007. Teori Dan Model Keperawatan Jean Watson. Fakuktas

Ilmu Keperawatan-Unpad

Miftahul Jannah., Aplikasi Teori Keperawatan Dalam Memberikan Asuhan

Keperawatan Dirumah Sakit.

Website:https://osf.io/ebazh/download/?format=pdf (di Akses tan-

ggal 19 agustus 2021)

Nursalam & Efendi. 2009.” Pendidikan Dalam Keperawatan.”. Jakarta:

Salemba Medika

21
Risnah, & Irwan Muhammad, 2021. Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam

Integrasi Keilmuan. Alauddin University Press.

Website: http://ebooks.uin-alauddin.ac.id/ (di Akses tanggal 19 agustus

2021).

https://searcharchives.vancouver.ca/jean-watson-portrait (Gambar di akses tang-

gal 19 agustus 2021)

https://www.google.com/search?q=dorothea+elizabeth+orem (Gambar di akses ta-

nggal 19 agustus 2021)

https://sites.google.com/site/sistercallistastheory/about-sister-callista (Gambar di

akses tanggal 19 agustus 2021)

22

Anda mungkin juga menyukai