Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

PENGEMBANGAN SAINS KEPERAWATAN,


HUBUNGAN FALSAFAH, PARADIGMA DAN SAINS KEPERAWATAN

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
INA YUHANA 1906427881
INDAH RESKI AMALLIA 1906337904
ROBIYATUL ADAWIYAH 1906338131
TITIK AMBAR ASMARINI 1906338245
URAY PARDINAN 1906428032
YAYAH 1906338296

PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


KEKHUSUSAN KEPERAWATAN ANAK
FIK-UI
2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat,
karunia, serta hidayah-Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan tugas kelompok di mata
kuliah sains keperawatan tepat pada waktunya. Dalam menyelesaikan makalah ini, kelompok
banyak mendapatkan pengarahan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu kelompok mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Achir Yani Syuhaimie Hamid, M. N., D. N. Sc. Selaku Narasumber mata kuliah
Sains Keperawatan.
2. Ibu Yeni Rustina, SKp., M.App.Sc., PhD. Selaku Koordinator Mata kuliah Sains
Keperawatanm kelas peminatan Komunitas dan Anak
3. Ibu Dra Juniati Sahar, S.Kp, M.App, Sc, Phd selaku Tim Pengajar dan Fasilitator Mata
Kuliah Sains Keperawatan kelas peminatan Komunitas dan Anak.
4. Semua teman-teman seperjuangan dan pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,
yang juga turut berpartisipasi sehingga terselesaikannya penulisan makalah ini.
Kami menyadari di dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kelompok mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga penulisan makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
bagi kami khususnya.

Jakarta, 24 September 2019

Kelompok 3
Peminatan Anak
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1


B. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2
C. Manfaat Penulisan ....................................................................................... 2
D. Metode Penulisan ........................................................................................ 2
E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN TEORI

A. Falsafah Keperawatan ................................................................................. 3


B. Paradigma Keperawatan ............................................................................ 4
C. Sains Keperawatan .................................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................... 7

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada awal abad kedua puluh, keperawatan tidak diakui sebagai suatu disiplin
akademis atau profesi. Pencapaian dari abad yang lalu menyebabkan pengakuan
keperawatan di kedua area; disiplin dan profesi. Istilah disiplin dan profesi yang
saling terkait, dan dalam beberapa hal bahkan mungkin menggunakannya secara
bergantian; namun keduanya tidak sama (Alligood, 2017)

Pengembangan teori merupakan suatu komponen yang sangat penting untuk


menigkatkan pengetahuan dalam ilmu keperawatan. Suatu profesi dapat diakui secara
resmi jika dibangun berdasarkan pada kemampuannya untuk menghasilkan dan
menerapkan suatu teori. Teori yang menggambarkan suatu fenomena dengan jelas dan
dapat memberikan tuntunan yang jelas terhadap proses pengembangan keilmuawan
melalui riset keperawatan. (Alligood, 2017).

Keperawatan juga merupakan pengetahuan tentang perilaku dan kesehatan manusia


sepanjang daur kehidupan manusia berlandaskan falsafah keperawatan yang
menyakini manusia sebagai individu yang unik dan holistik. Falsafah keperawatan,
paradigma keperawatan, model konseptual dapat melandasi perkembangan suatu teori
keperawatan yang merupakan komponen disiplin keilmuan keperawatan yang
kemudian dapat lebih memperluas suatu pengetahuan keperawatan. Keterkaitan dari
setiap komponen ini menghasilkan suatu pengayaan dan pengembangan ilmu
keperawatan melalui suatu penggunaan metoda ilmiah yang dapat menganalisis dan
mensintesis ilmu keperawatan dari berbagai disiplin ilmu lain (Alligood, 2014). Oleh
karena itu, makalah ini disusun untuk mengetahui landasan dari ilmu keperawatan
yaitu falsafah, paradigma, dan sains keperawatan itu sendiri.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menguraikan konsep yang mendasari pengembangan falsafah,
paradigm dan sains keperawatan
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu menguraikan konsep yang mendasari falsafah keperawatan
b. Mahasiswa mampu menganalisis konsep sentral dalam paradigma keperawatan
c. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara falsafah, paradigma dan sains
keperawatan.

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi perorangan
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang sifat-sifat dan karakteristik
sains keperawatan, filosofi dasar sains keperawatan. Paradigma sains
keperawatan dan falsafah sains keperawatan.
2. Bagi anggota kelompok
Sebagai evaluasi dan diskusi pembelajaran terhadap sains terutama di bidang
keperawatan.

D. Metode Penulisan
Dalam menyusun makalah ini kelompok menggunakan cara studi kepustakaan yaitu
dengan menggumpulkan dan mempelajari beberapa literatur dan sumber buku yang
berkaitan dengan tugas yang dibahas.

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penuliasan makalah ini terdiri dari BAB I pendahuluan yang berisi
tentang latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan
sistematika penulisan. BAB II yeng berisi landasan teori yang membahas tentang
falsafah keperawatan, paradigma keperawatan dan sains keperawatan. BAB III
pembahasan dan BAB IV terdiri dari kesimpulan dan saran, serta daftar pustaka pada
akhir halaman makalah ini.
BAB II TINJAUAN
TEORITIS

A. Falsafah Keperawatan
Menurut KBBI (2019) filosofi adalah filsafat. Sedangkan filsafat/falsafah adalah
pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada,
sebab, asal, dan hukumnya atau ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan
epistemology.
Filosofi atau Falsafah adalah seperangkat nilai atau kepercayaan. Filosofi dikatakan
juga sebagai fenomena sentral yang menjadi minat dalam disiplin ilimu, tentang
bagaimana proses fenomena tersebut diketahui, dan tentang nilai-nilai yang diyakini
anggota disiplin tsb (Fawcet, 2005).
Menurut Alligood (2017), Filosofi adalah jenis yang paling abstrak dan menetapkan
makna fenomena keperawatan melalui analisis, penalaran, dan presentasi logis.
Maka kesimpulannya definisi Falsafah keperawatan adalah seperangkat nilai yang
diyakini oleh disiplin ilmu keperawatan berdasarkan kejadian melalui analisis,
penalaran, dan presentasi logis. Maka Falsafah keperawatan memiliki 3 point utama,
yaitu :
1. Disiplin ilmu keperawatan
2. Meletakkan kepercayaan yang diyakini
3. Bagaimana berfikir dan melakukan pelayanan keperawatan → fenomena ilmu &
praktek keperawatan
Konsep falsafah keperawatan menjadi keyakinan dan proses berfikir kritis dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan keperawatan, terdiri dari (Alligood, 2014;
Nursalam, 2008):
1. Humanism/Naturalism
2. Holism
3. Caring
B. Paradigma Keperawatan
Paradigma keperawatan adalah cara pandang secara global yang dianut oleh mayoritas
tenaga keperawatan atau menghubungkan berbagai teori yang membentuk suatu
susunan yang m engatur hubungan antara teori guna mengembangkan model
konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan (Budiono,
2016). Paradigma mengandung berbagai konsep (suatu fondasi membangun teori) yang
terkait dengan fokus keilmuan. Empat konsep sentral metaparadigma oleh Fawcet
(1984) yaitu: manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan (Aligood, 2017).
Kesimpulan dari definisi Paradigma Keperawatan adalah cara pandang perawat
terhadap hubungan 4 konsep sentral dan teori-teori keperawatan sehingga membentuk
konsep model sebagai kerangka kerja.
Empat konsep sentral metaparadigma oleh Fawcet (1984, dalam Budiono, 2016):
1. Manusia
Konsep manusia diartikan bukan hanya sebagai mahluk ‘bio-psiko-sosial-spiritual’
namun juga mencakup tanggungjawabyang diembannya (Aligood, 2017). Manusia
atau Klien sebagai penerimaan asuhan keperawatan (individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
2. Kesehatan
Kesehatan meliputi derajat kesehatan dan kesejahteraan klien.
3. Lingkungan
Lingkungan yakni: keadaan internal dan eksternal yang mempengaruhi klien, hal
ini meliputi lingkungan fisik.
4. Keperawatan
Keperawatan, atribut, karakteristik dan tindakan dari perawat yang memberikan
asuhan bersama-sama dengan klien.

C. Sains Keperawatan
Sains adalah Ilmu pengetahuan sistematis yang diperoleh dari sesuatu observasi,
penelitian, dan uji coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu
yang sedang diselidiki, dipelajari, dan sebagainya (KBBI, 2019). Chiappetta (dalam
Fatonah & Prasetyo, 2013) mengutarakan bahwa hakikat sains adalah sebagai a way of
thingking (cara berfikir), a way of investigating (cara penyelidikan) dan a body of
knowledge (sekumpulan pengetahuan).
Maka Sains keperawatan dapat disimpulkan adalah ilmu pengetahuan keperawatan
yang terbentuk dari hasil pemikiran, penyelidikan, dan uji coba terhadap sebuah
fenomena dari sisi manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.
Dalam sains keperawatan ada beberapa karakteristik yang merupakan ciri khusus dalam
proses pelaksanaan asuhan keperawatan karakteristik tersebut sebagai berikut (Fatonah
& Prasetyo, 2013):
1. Kelompok pengetahuan itu yang melandasi keterampilan untuk menyelesaikan
masalah dalam tatanan praktek keperawatan. Pada awalnya praktek keperawatan
hanya didasari ketrampilan yang bersifat intuitif. Sebagai suatu disiplin ilmu
sekarang keperawatan dapat disebut sebagai sasekali menerapkan ilmu-ilmu dasar
seperti prilaku, sisial, fisika, biomedik, dan lain-lain. Ilmu keperawatan juga
mempelajari pengetahuan inti yang menunjang praktik keperawatan yaitu, fisiologi
manusia yang berkaitan dengan sehat dan sakit serta pokok bahasan pemberian
asuhan keperawatan secara langsung kepada pasien.
2. Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada klien. Fungsi unik ini
adalah perawat memberikan bantuan kepada seseorang dalam melakukan kegiatan
untuk menunjang kesehatan dan proses penyembuhan serta membantu
kemandirian.
3. Memiliki pendidikan yang memenuhi standar yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi atau universitas. Hal ini untuk memberikan kesempatan kepada perawat
untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan intelektual, interpersonal dan
teknikal yang memungkinkan perawat menjalankan peran yang lebih terpadu
dalam menjalankan keperawatan yang komprehensif dan berkesinambungan.
Perawat juga dituntut mengembangkan IPTEK keperawatan.
4. Adanya pengendalian terhadap standar praktik. Standar adalah suatu kriteria
tentang kwalitas praktik. Standar praktik keperawatan ini menekankan di tanggung
jawab dan tanggung gugat perawat untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan
dengan tujuan untuk melindungi klien maupun perawat. Perawat juga bekerja tidak
dibawah pengawasan dan pengendalian profesi lain.
5. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan.
6. Karir seumur hidup yaitu perawat melakukan pelayanan berdasarkan pendidikan
dan ketrampilan yang telah menjadi pilihan hidupnya sendiri dan mendapat
kontribusi dari pekerjaannya.
7. Memiliki fungsi yang otonom yaitu perawat memiliki kewenangan dalam
memberikan asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan klien.
8. Metode ilmiah sebagai ciri sains. Dimana pendekatan yang dilakukan oleh orang
yunani dalam memperoleh pengetahuan yang didasarkan atas deduksi. Pendekatan
deduksi ini berdasarkan hal-hal yang sudah dianggap benar, diambil dari hal-hal
yang dianggap benar, dan demikian seterusnya saling terkait antara cara yang lain
yang dikenal dengan metode ilmiah.
BAB III
PEMBAHASAN

Dunia Keperawatan saat ini sangat berkembang dengan pesatnya. Banyak teori
keperawatan yang hingga saat ini masih digunakan dan diaplikasikan di dalam praktek
keperawatan baik di lingkungan akademisi maupun lingkungan rumah sakit. Saat ini
perawat mempunyai fungsi yang unik dalam memberikan asuhan keperawatan yang
memperhatikan perbedaan bio-psiko-sosio dan spiritual dari masing-masing orang.
Tindakan keperawatan bersifat membantu orang yang membutuhkan yang bertujuan
untuk meningkatkan aktivitas kemandirian dalam mencegah dari sakit, memperbaiki
kesehatannya, atau menghadapi ke,atian. Dalam menjalankan fungsi dan peran
perawat maka digunakanlah ilmu pengetahuan (Sains) terapan yang mendasar dalam
melakukan /menerapkan praktik keperawatan sehari hari.
Sebagai ilmu pengetahuan (sains) terapan keperawatan menggunakan konsep, teori
dan gabungan dalam berbagai disiplin ilmu sehingga sains keperawatan menjadi
tumbuh dan berkembang hingga saat ini. Ilmu yang berkembang juga mengakibatkan
perkembangan dalam dunia pendidikan. Dahulu pendidikan keperawatan yang
tertinggi adalah sarjana keperawatan namun saat ini dimana lulusan keperawatan
sudah ada yang menyandang gelar profesor keperawatan sehingga apa yang
diinginkan oleh semua dimana keperawatan mampu memberikan pelayanan paripurna
yang mengedapankan biososio dan spiritual dapat terwujud.
Falsafah keperawatan merupakan pandangan dasar terhadap manusia secara utuh yang
menjadi kerangka dasar praktik keperawatan sehingga dibutuhkan pemahaman
mendalam tentang falsafah dan paradigm sangat dibutuhkan dalam peningkatan
profesionalisme dunia keperawatan.
Para ahli sudah mengemukakan pengertian dari falsafah keperawatan sehingga dapat
disimpulkan definisi falsafah keperawatan adalah seperangkat nilai yang diyakini oleh
disiplin ilmu keperawatan berdasarkan kejadian melalui analisis, penalaran, dan
presentasi logis. Maka Falsafah keperawatan memiliki 3 point utama, yaitu :
1. Disiplin ilmu keperawatan
2. Meletakkan kepercayaan yang diyakini
3. Bagaimana berfikir dan melakukan pelayanan keperawatan → fenomena ilmu &
praktek keperawatan
Konsep falsafah keperawatan menjadi keyakinan dan proses berfikir kritis dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan keperawatan, terdiri dari (Alligood, 2014):
1. Humanism/Naturalism
2. Holism
3. Caring
Paradigma keperawatan adalah cara pandang perawat terhadap hubungan 4 konsep
sentral dan teori-teori keperawatan sehingga membentuk konsep model sebagai
kerangka kerja. Empat konsep sentral metaparadigma oleh Fawcet (1984, dalam
Budiono, 2016) yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan yang saling
berhubungan satu sama lain.
Maka Sains keperawatan dapat disimpulkan adalah ilmu pengetahuan keperawatan
yang terbentuk dari hasil pemikiran, penyelidikan, dan uji coba terhadap sebuah
fenomena dari sisi manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.
Hubungan antara falsafah, paradigma dan sains keperawatan digambarkan dalam
bagan dibawah ini :
Falsafah Keperawatan

Paradigma Keperawatan

Sains Keperawatan

Dari bagan diatas dapat dijelaskan bahwa ilmu keperawatan berasal dari falsafah yang
dikemukan oleh tokoh keperawatan Florence Nightingale, dimana falsafah merupakan
nilai keyakinan, ide atau gagasan yang nanti menjadi konsep dasar atau cara pandang
perawat yang disebut dengan paradigma keperawatan. Paradigma keperawatan akan
berkembang menjadi sains atau ilmu keperawatan yang menjadi dasar bahwa
keperawatan merupakan sebuah profesi. Sains keperawatan berkembang terus dengan
adanya lahan praktik, riset dan pendidikan yang saling mendukung satu sama lain.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Falsafah keperawatan adalah seperangkat nilai yang diyakini oleh disiplin ilmu
keperawatan berdasarkan kejadian melalui analisis, penalaran, dan persentasi logis
2. Paradigma keperawatan adalah cara pandang perawat terhadap hubungan 4 konsep
sentral (manusia, lingkungan, keperawatan dan kesehatan) dan teori keperawatan
sehingga membentuk konsep model sebagai kerangka kerja.
3. Hubungan antara falsafah, paradigma dan sains keperawatan adalah saling berkaitan
dimana diawali dari falsafah kemudian menjadi paradigma dan menghasilkan sains
atau ilmu keperawatan
F. Saran
1. Bagi Penyusun
Makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi kami
sehingga pengetahuan kami tentang sains keperawatan bisa berkembang.
2. Bagi Pembaca
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang sains keperawatan terutama
mengenai sifat-sifat dan karakteristik sains keperawatan, filosofi dasar sains
keperawatan, paradogma sains keperawatan dan falsafah sains keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Aligood, M.R. (2014). Nursing Theoryst and Their Work. 8th Edition. Maryland Heigts,
MO: Mosby, Elseivier.
Aligood, M.R. (2017). Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka, Volume 1, Elsevier
Asmadi. (2005). Konsep Dasar Keperawatan. EGC. Jakarta
Budino. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Kemenkes RI
Fatonah, S., & Prasteyo. Z.K (2014). Pembelajaran Sains. Ombak, Yogyakarta
KBBI. (2019) diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/falsafah pada tanggal 11
September 2019.

Anda mungkin juga menyukai