Anda di halaman 1dari 7

Universitas Indonesia

LEMBAR TUGAS MANDIRI


ASPEK HUKUM DALAM KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH:
IMAS MULYANI
1906337886

PASCA SARJANA ILMU KEPERAWATAN


SPESIALIS KEPERAWATAN ANAK
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2019/2020 GANJIL
ASPEK HUKUM DALAM KEPERAWATAN

PENGERTIAN HUKUM
 Hukum adalah keseluruhan kumpulan peraturan atau kaidah dalam suatu kehidupan
bersama atau keseluruhan peraturan tingkah laku yang berlaku dalam suatu kehidupan
bersama, yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu sanksi.
 Hukum adalah keseluruhan peraturan yang mengatur dan menguasai manusia dalam
kehidupan bersama. Berkembang di dalam masyarakat dalam kehendak, merupakan
sistem peraturan, sistem asas-asas, mengandung pesan kultural karena tumbuh dan
berkembang bersama masyarakat.
 Hukum kesehatan adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban baik
dari tenaga kesehatan dalam melaksanakan upaya kesehatan maupun dari individu dan
masyarakat yang menerima upaya kesehatan tersebut dalam segala aspek promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif serta organisasi dan sarana.
 Hukum Kesehatan adalah kumpulan peraturan yang berkaitan langsung dengan
pemberian perawatan dan juga penerapannya kepada hukum perdata, hukum pidana dan
hukum administrasi.
 Hukum Kesehatan lebih luas dari pada Hukum Kedokteran atau Hukum Perawatan
 Hukum keperawatan merupakan bagian dari hukum kesehatan, pedoman legal yang
dianut perawat berasaldari hukum perundangan-undangan, hukum
administratif/peraturan dan hukum umum, hukum perundang-undangan seperti UU
Keperawatan menggambarkan dan menjelaskan batasan legal profesi keperawatan.

Undang-undang Kesehatan sangat diperlukan karena :

1. Kesehatan-kesejahteraan merupakan cita-cita bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD


1945.
2. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan sumber
daya manusia yang merupakan modal pembangunan nasional.
3. Perlunya penyelenggaraan upaya kesehatan yang menyeluruh dan terpadu.
Selain itu sangat penting juga diadakannya Undang-Undang Praktik Keperawatan, hal ini
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :

1. Alasan filosofi: Perawat telah berkonstribusi besar dlm peningkatan derajat kesehatan,
tapi belum diimbangi dgn perlindungan hukum, bahkan cenderung menjadi objek
hukum.
2. Perawat memiliki kompetensi keilmuan, sikap rasional, etis dan profesional, semangat
pengabdian yang tinggi, berdisiplin, kreatif, terampil, berbudi luhur dan dapat memegang
teguh etika profesi.
3. Tujuan menyusun UU: lingkup profesi yang jelas, kemutlakan profesi, kepentingan
bersama berbagai pihak (masyarakat, profesi, pemerintah dan pihak terkait lainnya),
keterwakilan yang seimbang, optimalisasi profesi, fleksibilitas, efisiensi dan keselarasan,
universal, keadilan, serta kesetaraan dan kesesuaian interprofesional (WHO, 2002)

FUNGSI DAN TUJUAN HUKUM

Hukum:

1. Berlaku untuk umum

2. Disusun oleh badan pemerintah / kekuasaan

3. Tercantum secara rinci dalam kitab UU dan lembaran/berita negara

4. Pelanggaran diselesaikan melalui pengadilan

5. Sanksi pelanggaran tuntutan

6. Penyelesaian pelanggaran memerlukan bukti fisik

Fungsi Hukum dalam Praktik Perawat

1. Memberikan kerangka utk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai dengan
hukum

2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain


3. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri

4. Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan dengan meletakkan posisi


perawat yg memiliki akuntabilitas dibawah hukum.

Tujuan Undang- Undang praktek Keperawatan :

Tujuan utama

1. Memberi landasan hukum terhadap praktik keperawatan

2. Melindungi masyarakat maupun perawat

Tujuan Khusus

1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan yang


diberikan oleh perawat.

2. Melindungi masyarakat dari tindakan yang dilakukan perawat .

3. Menetapkanstandarpelayanankeperawatan

4. Menapis ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan

5. Menilai boleh tidaknya perawat menjalankan praktik keperawatan

6. Menilai ada tidaknya kesalahan dan atau kelalaian yang dilakukan perawat dalam
memberi pelayanan.

RUANG LINGKUP BAGI INDIVIDU DAN PROFESI

HUKUM PUBLIK DAN HUKUM PRIVAT

 Perbedaan terletak pada penitik beratan hubungan hukum yang terjadi.


Pada hukum publik titik berat hubungan hukum adalah kepentingan umum atau orang
dengan negara, yaitu hokum tata negara, hokum administrasi negara, hokum pidana dan
hokum internasional.

 Pada hukum privat titik berat hubungan hukum adalah kepentingan perseorangan atau
orang dengan orang, yaitu hukum perdata,

GAMBARN ASPEK HUKUM DALAM KEPERAWATAN DI INDONESIA


GAMBARAN ASPEK HUKUM DALAM KEPERAWATAN INTERNASIONAL

Penerapan hukum dimasing-masing negara berbeda disesuaika dengan negaranya masing-


masing, tetapi dalam hal aplikasi terhadap asuhan keperawatan adalah sama. Sebagai contoh
gambaran issue hukum keperawatan yang ada di beberapa negara yaitu mengenai penindasan
dalam profesi keperawatan semakin banyak dilaporkan selama dekade terakhir (Hutchinson,
Wilkes, Jackson, & Vickers, 2010). Meskipun perilaku penindasan itu dilakukan oleh dokter,
pasien, dan keluarga pasien, perawat juga terlibat dalam intimidasi terhadap rekan-rekan
mereka sendiri (Farrell, Bobrowski, & Bobrowski, 2006). Ini adalah fenomena yang
dilaporkan di seluruh dunia termasuk Australia, Turki, Amerika Serikat, dan Filipina
(Anderson, 2011; Cleary, Hunt, & Horsfall, 2010; Fujishiro, Gee & de Castro, 2011 ;
Kolanko et al., 2006; Yildirim, Yildirim, & Timucin, 2007). Dampak negatifnya pada retensi
dalam angkatan kerja, terutama mengingat kekurangan perawat global yang sedang
berlangsung (Jackson, Clare, & Mannix, 2002). Bahkan, menurut beberapa peneliti, ada
hubungan langsung antara agresi, tindakan kekerasan, dan pergantian dan gesekan antar staf
(Farrell, 1999; O'Connell, Young, Brooks, Hutchings, & Lofthouse, 2000; Luparell, 2011).
Mempertimbangkan bahwa perawat telah menduduki puncak profesi paling jujur dan etis
selama 11 tahun berturut-turut (Jones, 2010). Sebagai contoh terlepas dari kurangnya undang-
undang AS yang menargetkan penindasan, orang yang menjadi sasaran beberapa perilaku
yang termasuk dalam kategori umum dan penindasan memang memiliki upaya hukum, di
tingkat federal digunakan Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja tahun 1970
(OSHA, Occupational Safety and Health Act) menetapkan klausul yang mewajibkan
pengusaha untuk “melengkapi setiap pekerjaan karyawannya dan tempat kerja yang bebas
dari bahaya yang menyebabkan atau kemungkinan besar menyebabkan kematian atau
kerusakan fisik yang serius pada karyawannya ”(29 USC 654 § 5). Untuk di Indonesia hal
tersebut dikaitkan dengan adanya K3RS.

DAFTAR PUSTAKA
Matt, Susan. (2012). Ethical and Legal Issues Associated With Bullying in the Nursing
Profession. Journal of Nursing Law. 15. 9-13. 10.1891/1073-7472.15.1.9.

Ros Endah Happy P. (2013). Keperawatan Profesional Aspek Hukum Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Modul 2. Jakarta : Badan PPSDM Kemenkes RI.

Anda mungkin juga menyukai