Disusun Oleh :
Kelompok VIII
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
M. KING “ . Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
berbagai pihak. Oleh karena itu kami menyadari bahwa dalam menyusun
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................4
A. Konsep Falsafah dan Paradigma..................................................................................4
B. Teori Konsep Utama Imogene M. King...................................................................6
C. Landasan dasar Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King.............7
D. Asumsi Model Konsep dan Teori Imogene M. King...................................................8
E. Model Konsep dan Teori Imogene M. King terdiri dari 3 sistem atau karakteristik
teori Imogene King (Christensen & Kenney,1995):............................................................9
F. Konsep Interaksi Imogene M. King...........................................................................12
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................13
A. Hubungan Paradigma Keperawatan dan Teori Keperawatan Menurut King...........13
B. Tujuan, Domain dan Fungsi Perawat Profesional Menurut King..............................16
C. Analisa teori / Penegasan Teoritis.............................................................................17
D. Penerimaan Oleh Komunitas Keperawatan..............................................................18
E. Aplikasi Dalam Proses Keperawatan.........................................................................19
F. Contoh Implementasi Teori Imogene M King dalam Praktik Keperawatan..............20
A. Pengkajian Keperawatan berdasarkan Middle - Range Theory of Goal..........21
Attaintment Imogene M.King......................................................................................21
B. Fokus Analisa Data Pasien Myocardial Infarction:...........................................23
C. Diagnosa Keperawatan.......................................................................................25
D. Intervensi Keperawatan......................................................................................25
E. Implementasi........................................................................................................27
F. Evaluasi................................................................................................................28
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................30
3
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
4
Paradigma Keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut
oleh mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau hubungan berbagai
teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan diantara
teori tersebut guna mengembangkan model konseptual dan teori – teori
keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan. Elemen dari paradigma
keperawatan berhubungan langsung dengan kegiatan profesi keperawatan,
termasuk perkembangan pengetahuan, filosofi, teori, pengalaman
pendidikan, penelitian, dan praktik ( Asmadi, 2008; Potter & Perry, 2009 ).
Paradigma Keperawatan atau dikenal juga dengan istilah metaparadigma
terdiri dari 4 komponen yaitu : manusia, kesehatan, lingkungan dan
keperawatan
a. Manusia
Merupakan penerima asuhan keperawatan, termasuk klien, keluarga
dan komunitas. Manusia merupakan sentral asuhan keperawatan yang
dilakukan perawat. Karena kebutuhan manusia biasanya kompleks,
maka penting untuk menyediakan pelayanan yang berfokus pada
klien ( Potter dan Perry, 2009 )
b. Kesehatan ( sehat – sakit )
Kesehatan adalah suatu kondisi dinamis manusia dalam rentang sehat
sakit yang merupakan hasil interaksi dengan lingkungan.
Sehat adalah keadaan seimbang bio-psiko-sosial-spiritual yang
dinamis yang memungkinkan individu untuk menyesuaikan diri
sehingga dapat berfungsi secara optimal guna memenuhi kebutuhan
dasar melalui aktivitas hidup sehari – hari sesuai dengan tumbuh
kembangnya.
Sakit adalah suatu keadaan tidak seimbang antara bio-psiko-sosio-
spiritual sebagai respon tubuh terhadap interaksinya dengan
lingkungan, baik internal maupun eksternal.
c. Lingkungan/ Situasi
Kondisi yang mungkin mempengaruhi klien dan tempatnya berada,
dimana kebutuhan pelayanan kesehatan ada. Hubungan ini dapat
berupa pengaruh positif dan negative pada tingkat kesehatan manusia
dan kebutuhan pelayanan kesehatan ( Potter dan Perry, 2009 ).
d. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi kepada manusia
dan kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan masyarakat
diatas kpentingan sendiri, suatu bentuk pelayanan / asuhan yang
5
bersifat humanistic, menggunakan pendekatan holistic, dilaksanakan
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berpegang pada standar
pelayanan/asuhan keperawatan serta menggunakan kode etik
keperawatan sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan.
Paradigma keperawatan bertujuan untuk :
a. Memberi arah dalam pengembangan keperawatan suatu profesi.
b. Memberi arah kepada perawat dalam menyikapi dan menyelesaikan
berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan seperti
aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan serta kehidupan
profesi.
King (1971) berbicara tentang konsep – konsep sebagai “ide – ide abstrak
yang memberi makna persepsi pengertian kita, mengizinkan generalisasi, dan
cenderung untuk disimpan di dalam memori kita untuk mengingat dan
menggunakan di lain waktu dalam situasi baru dan berbeda” (hal. 11 – 12).
King (1984) mendefinisikan teori sebagai “satu perangkat konsep, yang
ketika didefinisikan, saling terkait dan dapat diamati dalam dunia praktik
keperawatan” (hal. 11).
Teori berfungsi untuk membangun “pengetahuan ilmiah untuk
keperawatan” (King, 1995b, hal. 24).Konsep – konsep memberi makna pada
persepsi rasa kita dan memungkinkan generalisasi tentang orang, benda, dan
banyak hal” (King, 1995a, hal. 16).
1. Kesehatan
Kesehatan didefinisikan sebagai pengalaman hidup yang dinamis dari
seorang manusia, yang berarti penyesuaian terus – menerus terhadap
stressor di dalam lingkungan internal dan eksternal melalui penggunaan
sumber daya seseorang secara optimal untuk mencapai potensi maksimal
dalam hidup sehari – hari” (King, 1981, hal. 5).
2. Keperawatan
Keperawatan didefinisikan sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi
ketika perawat dank lien berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam
situasi keperawatan” (King, 1981, hal. 2).
3. Diri
Diri adalah gabungan dari pikiran dan perasaan yang merupakan
kesadaran seseorang tentang eksistensi dirinya, konsepsinya tentang
6
siapakah dan apakah dia. Diri adalah jumlah total dari semua yang dia
bisa sebut. Diri termasuk antara lain : sistem ide, sikap, nilai, dan
komitmen. Diri adalah total lingkungan subjektif seseorang. Diri
merupakan pusat khas dari pengalaman dan signifikansi. Diri merupakan
dunia batin seseorang yang dibedakan dari dunia luar yang terdiri dari
semua orang dan hal – hal lain. Diri adalah individu sebagai diketahui
oleh individu tersebut.Diri adalah yang kita sebut ketika kita mengatakan,
“Aku” (Jersild, 1952, hal. 10).
7
Berdasarkan hal tersebut, maka manusia memiliki tiga kebutuhan dasar
yaitu:
1. Informasi kesehatan
2. Pencegah penyakit
3. Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit.
8
3. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan
nilai klien serta perawat.
4. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi, berpartisipasi dalam membuat keputusan yng
mempengaruhi kehidupanya, kesehatan, dan pelayanan komunitas dan
menerima atau menolak keperawatan.
5. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan
informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk
membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.
6. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan
mungkin tidak sama.
E. Model Konsep dan Teori Imogene M. King terdiri dari 3 sistem atau
karakteristik teori Imogene King (Christensen & Kenney,1995):
a. Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai sistem
terbuka, mampu berinteraksi, mengubah energi, dan informasi dengan
lingkungannya. Individu merupakan anggota masyarakat, mempunyai
perasaan, rasional, dan kemampuan dalam bereaksi, menerima,
mengontrol, mempunyai maksud-maksud tertentu sesuai dengan hak dan
respon yang dimilikinya serta berorientasi pada tindakan dan waktu.
Sistem personal dapat dipahami dengan memperhatikan konsep yang
berinteraksi yaitu: persepsi, diri, gambaran diri, pertumbuhan dan
perkembangan, waktu dan jarak.
1) Persepsi
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan
kejadian- kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang dan orang lain
dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang,
pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal
9
atau dialami oleh semua, selekltif untuk semua orang, subjektif atau
personal.
2) Diri
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan
orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”.
Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, system terbuka dan
orientasi pada tujuan.
3) Pertumbuhan dan perkembangan
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku
manusia. Perubah ini biasanya terjadi dengan cara yang tertib, dan
dapat diprediksikan walaupun individu itu bervariasi, dan sumbangan
fungsi genetic, pengalaman yang berarti dan memuaskan. Tumbuh
kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan
seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai
aktualisasi diri.
4) Citra tubuh
King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan
tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.
5) Ruang
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang,
personal atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan
hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau
berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara
operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah,
didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan perilaku
orang yang menempatinya.
6) Waktu
King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan
kejadian yang lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan
hubungan antara satu kejadian dengan kejadian yang lain
b. Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang
berinteraksi. Interaksi ini dapat dipahami dengan melihat lebih jauh
konsep tentang peran, interaksi, komunikasi, transaksi, stress, dan koping.
10
masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan.Sistem sosial dapat
mengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep organisasi,
kekuatan, wewenang, dan pengambilan keputusan.
11
Gambar 2.3.1.Bagan Bentuk interaksi sistem yang dinamis
12
Dalam interaksi tersebut terjadi aktivitas-aktivitas yang dijelaskan sebagai
sembilan konsep utama, dimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan
dalam setiap situasi praktek keperawatan (Christensen J.P, 2009), meliputi:
1. Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari
persepsi dan komunikasi antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, individu dengan lingkungan yang dimanifestasikan
sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.
2. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita,
persepsi berhubungan dengan pengalaman yang lalu, konsep diri,
sosial ekonomi, genetika dan latarbelakang pendidikan.
3. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi
dari seseorang kepada orang lain secara langsung maupun tidak
langsung.
4. Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud
tertentu dalam pencapaian tujuan. Yang termasuk dalam transaksi
adalah pengamatan perilaku dari interaksi manusia dengan
lingkungannya.
5. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi
pekerjaannya dalam sistem sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan
kewajiban sesuai dengan posisinya.
6. Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat
interaksi manusia dengan lingkungannya. Stress melibatkan
pertukaran energi dan informasi antara manusia dengan
lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.Tumbuh
kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu.
7. Tumbuh kembang mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas
perilaku yang kondusif untuk membantu individu mencapai
kematangan.
8. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian atau peristiwa kemasa
yang akandatang. Waktu adalah perputaran antara satu peristiwa
dengan peristiwa yang lain sebagai pengalaman yang unik dari setiap
manusia.
9. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang
adalah area dimana terjadi interaksi antara perawat dengan klien.
13
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang
berinteraksi dengan lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi,
dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka
konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang dinamis sebagai individu
disebut sebagai sistem personal, ketika hndividu ini bersatu dalam
kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika
kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu
komunitas atau masyarakat.
Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok:
a) Kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat
diperlukan dan dapat digunakan.
b) Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah
penyakit.
c) Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat
membantu/merawat diri mereka sendiri.
King merinci asumsi – asumsi tertentu yang terkait dengan orang pada
tahun 1981 dan dalam karya – karya berikutnya :
c) Individu adalah unik dan holistik, dari nilai intrinsik, dan mampu
berpikir rasional dan mengambil keputusan dalam kebanyakan
situasi (King, 1995b).
2. Konsep Lingkungan
14
Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam
masyarakat yang saling berinteraksi dengan sistem lainnya secara
terbuka,merupakan kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku sosial,
interaksi, persepsi, dan kesehatan.Lingkungan merupakan suatu sistem
terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi dengan
keberadaan manusia.
Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan
penukaran energi yang diatur secara terus menerus terhadap perubahan
lingkungan eksternal. Lingkungan adalah latar belakang untuk interaksi
manusia, dan melibatkan :
a) Lingkungan internal: mengubah energi untuk memungkinkan orang
untuk menyesuaikan diri dengan terus menerus perubahan
lingkungan eksternal.
b) Lingkungan eksternal: melibatkan organisasi formal dan informal.
Perawat adalah bagian dari lingkungan pasien.
3. Konsep Sehat
Kesehatan adalah sebuah keadaan dinamis dalam siklus hidup,
sementara penyakit mengganggu proses tersebut. Kesehatan “berarti
penyesuaian terus – menerus untuk memberikan tekanan di lingkungan
internal dan eksternal melalui penggunaan sumber daya seseorang secara
optimal untuk mencapai potensi maksimal untuk hidup sehari – hari (King,
1981, hal. 5).King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup
manusia yang dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan penyesuaian
terhadap stressor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit,
dengan menggunakan sumber,sumber yang dimiliki oleh seseorang atau
individu untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang maksimal.
15
4. Konsep Keperawatan
Keperawatan adalah sebuah perilaku yang dapat diamati yang
ditemukan dalam sistem perawatan kesehatan di masyarakat” (King, 1971,
hal. 125).Tujuan Keperawatan adalah untuk membantu individu menjaga
kesehatan mereka sehingga mereka dapat berfungsi dalam peran – peran
mereka” (King, 1981, hal. 3 – 4).
Keperawatan adalah sebuah proses aksi, reaksi, interaksi, dan transaksi
interpersonal. Persepsi seorang perawat dan seorang pasien memengaruhi
proses interpersonal.
Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan
interaksi perawat dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi
mereka dalam situasi keperawatan. King menyampaikan pola intervensi
keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat meliputi
komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada
gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu
persetujuan dan membuat transaksi.
1) Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan terjadi.
2) Jika perawat dan pasien/klien membuat transaksi yang harmonis maka
tujuan tercapai.
3) Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan keperawatan
tercapai.
4) Jika interaksi perawat dan pasien/klien berjalan baik maka tumbuh
kembang dapatditingkatkan.
5) Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan sama maka
transaksi terjadi.
6) Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.
7) Jika perawat mempunyai komunikasi yang tepat maka pencapaian
tujuan terjadi.
1. Tujuan Perawat
Untuk membantu individu menjaga kesehatan mereka, sehingga mereka
dapat berfungsi dalam peran mereka
2. Domain Perawat
16
Termasuk mempromosikan, memelihara dan memulihkan kesehatan,
dan merawat orang sakit, terluka dan sekarat.
3. Fungsi perawat professional
Untuk menginterprestasikan informasi dalam proses keperawatan untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan.
King mengatakan dalam teorinya seorang perawat professional dengan
pengetahuan khusus, ketrampilan dan klien yang membutuhkan perawatan
dengan pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah pribadi, bertemu
sebagai orang asing di lingkungan alam. Mereka saling berinteraksi,
mengidentifikasi masalah, menetapkan dan mencapai tujuan.
17
GA + Nce
6. Jika harapan peran dan performa/kinerja peran seperti yang dirasakan oleh
perawat dan klien adalah sesuai/kongruen (Role Congruency), maka akan
terjadi transaksi (Transactions).
RCN + T
7. Jika konflik peran (Role Conflict) yang dialami oleh perawat dan klien
atau keduanya, maka akan menimbulkan stres (Stress) dalam interaksi
perawat-klien.
RC (I) + ST
18
2) Pendidikan
Fakultas keperawatan di beberapa universitas menggunakan
konsep – konsep King untuk merancang kurikulum keperawatan.
Konsep King juga digunakan dalam mengembangkan
kerangka kerja untuk penggunaan dalam pendidikan keperawatan,
praktik keperawatan, dan untuk menghasilkan hipotesis penelitian
3) Penelitian
Banyak penelitian telah menggunakan karya King sebagai
landasan Teori. Para peneliti memasukan konsep transaksi dalam
penelitian.
19
d. Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien yang
dianjurkan ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus
bertanggung jawab.
4. Implementasi
a. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan actual
untuk mencapai tujuan
b. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi
5. Evaluasi
Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai
dan membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses
keperawatan.
20
Studi Kasus
Tn. X usia 52 tahun datang dengan istri dan kedua anak laki – lakinya
ke UGD RS. B, keluhan nyeri pada dada kiri hingga ke punggung, rasanya
seperti tertusuk, sesak nafas, RR : 38 x/mnt, bibir dan kuku (aliran perifer)
terlihat sianosis. Capillary refill>3 detik. Lama nyeri dada kurang lebih 20 –
30 menit. Tn. X mengatakan ia sering mengalami mudah lelah, nyeri pada
dada kirinya saat beraktifitas yang berat seperti mengangkat beras dan barang
– barang lain ditoko, dan sesak. Namun ia tidak pernah berobat kedokter,
karena beliau sibuk dengan pekerjaannya sebagai pedagang sembako, selain
itu istri dan kedua anak Tn. X tidak mengetahui bahwa beliau menderita
penyakit jantung (nyeri dada kiri), karena Tn. X tidak pernah terlihat sering
mengalami nyeri dada saat di rumah.
1. Persepsi
a. Bagaimana perasaan anda tentang kesehatan diri anda secara
keseluruhan?
b. Bagaimana perasaan anda tentang nyeri dada yang anda rasakan?
c. Apakah anda tahu penyebab dari nyeri dada anda?
d. Apakah anda pernah berobat ke dokter untuk mengobati nyeri dada
anda?
e. Apakah anda pernah terpikirkan bahwa anda menderita penyakit yang
serius?
2. Peran
a. Bagaimana penyakit dapat berefek untuk peran kehidupan anda?
b. Bagaimana peran keluarga anda setelah anda memiliki penyakit MCI?
c. Bagaimana anda melakukan peran anda setelah anda menderita MCI?
d. Apakah menurut anda perawat dan dokter telah melakukan perannya?
3. Transaksi
21
a. Informasi apa yang perawat berikan untuk informasi yang
berhubungan untuk penyakit anda?
b. Perawatan seperti apa yang anda inginkan ?
c. Apakah anda merasakan penting bila perawat mendiskusikan dengan
anda setiap kali memberikan asuhan keperawatan?
d. Bagaimana perawatan anda ketika dokter dan perawat berdiskusi
mengenai proses perawatan?
4. Stress dan Koping
a. Apakah penyakit anda membuat anda stress?
b. Bagaimana anda berperilaku ketika anda mengalami stress?
c. Apakah anda menginginkan seseorang memotivasi anda ketika anda
stress?
d. Apakah nyeri dada membuat anda stress?
5. Komunikasi
a. Ketika anda memiliki masalah apakah anda menceritakan pada
keluarga anda?
b. Apakah dokter dan perawat memberikan informasi mengenai
penyakit anda?
c. Apakah anda mengerti anda menderita penyakit apa?
(Observasi proses komunikasi, ekspresi wajahnya, kontak matanya)
6. Ruang
a. Apa yang anda inginkan dari orang lain ketika anda mengalami nyeri
dada?
b. Siapa yang anda inginkan, untuk mendampingi anda ketika nyeri dada
?
c. Apakah anda menginginkan privasi, ketika anda berada di rumah
sakit?
d. Apakah anda merasa nyaman dengan ruangan perawatan selama di
rumah sakit ?
7. Waktu
a. Apakah anda sering mengalami nyeri dada?
b. Kapan anda mengalami nyeri dada pertama kali?
c. Apakah nyeri dada anda memberi efek kepada setiap aktivitas anda?
d. Apakah saat anda mengalami nyeri dada keluarga anda selalu
menemani anda?
22
a. Apa pengalaman anda dalam menangani nyeri dada?
b. Ketika nyeri dada, bagaimana anda menangani nyeri dada anda dan
bagaimana hasilnya?
c. Apakah aktivitas yang anda lakukan sebelum terkena penyakit MCI
(Myocardial Infarction) ?
9. Interaksi
a. Apakah anda sering berinteraksi dengan keluarga anda?
b. Bagaimana hubungan anda dengan keluarga anda?
c. Bagaimana perasaan anda ketika anda kontak dengan perawat dan
dokter?
d. Apakah anda merasa nyaman dengan interaksi pasien lain di ruang
perawatan anda?
10. Diri sendiri
a. Apakah anda merupakan manusia yang memiliki inisiatif?
b. Apakah perasaan anda ketika anda menderita penyakit MCI?
c. Apakah anda merasa diri anda dapat menyelesaikan masalah anda
sendiri?( aksi - reaksi antara perawat-klien ).
23
merintih,peka
terhadaprangsang,
dan menghela napas
panjang).
4.Gangguan tidur.
3.Pasien tampak
Menangis.
24
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia miokard akibat sumbatan arteri
koroner.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai
oksigen miokard dengan kebutuhan tubuh.
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan kesehatan status sosial -ekonomi
ancaman kematian.
D. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan & Kriteria I Intervensi Rasional
Hasil : Keperawatan Tindakan
1 Nyeri akut Tujuan: 11.Beri analgesik sesuai R1: Untuk
berhubungan Menunjukkan tingkat dosis yang dibutuhkan mengurangi nyeri.
dengan iskemia nyeri yang dibuktikan pasien.
miokard akibat oleh adanya ekspresi
sumbatan arteri nyeri pada wajah, 22.Ringankan nyeri R2: Untuk
25
dengan Kriteria hasil: fungsi.
kebutuhan 1.Respons fisiologis 33.Pantau respons R3: untuk
tubuh. terhadap gerakan kardiorespiratori mengetahui
yang memakan terhadap aktivitas respons
energi, tindakan pasien. kardiorespiratori
individu dalam 4. pasien.
mengelola energi 4.4Pantau respons O2 R4: Untuk
untuk memulai dan pasien terhadap mengetahui
menyelesaikan aktivitas keperawatan. penggunaan
aktivitas. oksigen pasien
dalam aktivitas.
55.Pantau pola tidur R5: Untuk
pasien dan lamanya menjaga pola
waktu tidur dalam jam. istirahat pasien
dan mengatasi
kelelahan pasien.
3. Ansietas Tujuan: 1. 1.Minimalkan rasa R1: Untuk koping
berhubungan Kecemasan berkurang cemas, ngeri, dan terhadap nyeri dan
dengan atau teratasi. firasat. trauma emosi
perubahan Kriteria hasil: infark miokard
kesehatan - 1.Mengenal sulit.
status sosial - perasaannya
ekonomi - 2.Mengidentifikasi 2. 2.Turunkan ansietas R2:Pasien dapat
ancaman penyebab, faktor yang pada pasien dengan takut mati dan
kematian. mempengaruhi. distres akut. cemas tentang
lingkungan.
- 3.Menyatakan 3. 3.Bantu pasien R3:Cemas
penurunan beradabtasi dengan berkelanjutan
kecemasan. ancaman yang mungkin terjadi
- 4.Mendemonstrasi- mengganggu dalam berbagai
kan sumber secara pemenuhan tuntutan derajat selama
tepat. hidup dan peran. beberapa waktu
dan dapat
dimanifestasikan
oleh gejala
depresi.
26
Nyeri, cemas, takut adalah pengalaman subyektif yang tampil dalam variasi
respon verbal, non verbal yang bersifat individual sehingga perlu
digambarkan secara rinci untuk mengevaluasi keberhasilan penanganan
respon nyeri akut pada pasien MCI (Myocardial Infarction), Intoleransi
aktivitas (pembatasan aktivitas) dapat dikaitkan dengan teori King, mewakili
keadaan diri pasien terhadap stress dan koping pasien, dan bagaimana kita
menyeting ruangan, waktu untuk interaksi, transaksi, peran pasien dalam
menjalani aktivitasnya sehari – hari di rumah sakit.
E. Implementasi
Pelaksanaan dari intervensi keperawatan yang telah dirancang yang
ditujukan kepada pasien Miocardial Infarction.
27
F. Evaluasi
Tahap akhir dari proses keperawatan dan penilaian terhadap hasil
tindakan keperawatan yang telah diberikan kepada pasien. Evaluasi
didokumentasikan dalam bentuk SOAP.Pada kasusmyocardial infarction
evaluasinya adalah :
Skala nyeri 0
Pasien tampak mampu memenuhi ADL (Activity Daily Life) secara
mandiri tanpa bantuan keluarga.
Pasien tampak duduk tenang dan rileks di atas tempat tidur.
Pasien terlihat berkomunikasi dengan keluarga.
28
BAB III
KESIMPULAN
29
DAFTAR PUSTAKA
Nur Aini, 2018. Teori Model Keperawatan Beserta Aplikasinya Dalam Keperawatan,
Meleis Ibrahim A., (1997). Theoretical nursing: development and progress, 3rd
Perry & Potter. 2005. Fundamental of Nursing, Concept, Process, and Practice:
Current nursing.com/nursing_theory/goal_attainment_theory.html.
30