Disusun Oleh :
Kelompok VIII
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
M. KING “ . Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
berbagai pihak. Oleh karena itu kami menyadari bahwa dalam menyusun
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………2
DAFTAR ISI……………………………...……………………..3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………..…………4
A. Konsep Falsafah dan Paradigma……………………..….4
B. Teori Konsep Utama Imogene M.King…………………6
C. Landasan Dasar Model Konseptual Keperawatan
Menurut Imogene M. King……………………….…….7
D. Asumsi Model Konsep dan Teori Imogene King……….8
E. Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri Dari
3 sistem atau Karakteristik Teori Imogene King
(Christensen & Kenney, 1995)………………………..9
F. Konsep Interaksi Imogene King……………………….12
BAB III PEMBAHASAN……………………………………….15
A. Hubungan Paradigma Keperawatan dan Teori
Keperawatan Menurut King………………………….15
B. Tujuan, Dominan dan Fungsi Perawat Profesional
Menurut King……………………………………….. 17
C. Analisi Teori/ Penegasan Teoritis…………………….18
D. Penerimaan Oleh Komunikasi Kpeperawatan…………19
E. Aplikasi Dalam Proses Keperawatan………………….20
F. Contoh Implementasi Teori Imagine King Dalam
Praktik Keperawatan……………………………….…21
BAB IV KESIMPULAN…………………………………….…..30
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………31
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Falsafah juga mempengaruhi karakteristik perawat, perilaku mereka,
sudut pandang, tindakan dan gagasan yang dibentuk oleh pemahaman
filosofis keperawatan.
2. Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memaknai, menyikapi, serta memilih tindakan atas
fenomena yang ada.
5
Sakit adalah suatu keadaan tidak seimbang antara bio-psiko-sosio-
spiritual sebagai respon tubuh terhadap interaksinya dengan
lingkungan, baik internal maupun eksternal.
c. Lingkungan/ Situasi
Kondisi yang mungkin mempengaruhi klien dan tempatnya berada,
dimana kebutuhan pelayanan kesehatan ada. Hubungan ini dapat
berupa pengaruh positif dan negative pada tingkat kesehatan manusia
dan kebutuhan pelayanan kesehatan ( Potter dan Perry, 2009 )
d. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi kepada manusia
dan kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan masyarakat
diatas kpentingan sendiri, suatu bentuk pelayanan / asuhan yang
bersifat humanistic, menggunakan pendekatan holistic, dilaksanakan
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berpegang pada standar
pelayanan/asuhan keperawatan serta menggunakan kode etik
keperawatan sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan.
King (1971) berbicara tentang konsep – konsep sebagai “ide – ide abstrak
yang memberi makna persepsi pengertian kita, mengizinkan generalisasi, dan
cenderung untuk disimpan di dalam memori kita untuk mengingat dan
menggunakan di lain waktu dalam situasi baru dan berbeda” (hal. 11 – 12).
King (1984) mendefinisikan teori sebagai “satu perangkat konsep, yang
ketika didefinisikan, saling terkait dan dapat diamati dalam dunia praktik
keperawatan” (hal. 11).Teori berfungsi untuk membangun “pengetahuan
ilmiah untuk keperawatan” (King, 1995b, hal. 24).Konsep – konsep memberi
6
makna pada persepsi rasa kita dan memungkinkan generalisasi tentang orang,
benda, dan banyak hal” (King, 1995a, hal. 16).
1. Kesehatan
Kesehatan didefinisikan sebagai pengalaman hidup yang dinamis dari seorang
manusia, yang berarti penyesuaian terus – menerus terhadap stressor di dalam
lingkungan internal dan eksternal melalui penggunaan sumber daya seseorang
secara optimal untuk mencapai potensi maksimal dalam hidup sehari – hari”
(King, 1981, hal. 5).
2. Keperawatan
“Keperawatan didefinisikan sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi ketika
perawat dank lien berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam situasi
keperawatan” (King, 1981, hal. 2).
3. Diri
“Diri adalah gabungan dari pikiran dan perasaan yang merupakan kesadaran
seseorang tentang eksistensi dirinya, konsepsinya tentang siapakah dan
apakah dia. Diri adalah jumlah total dari semua yang dia bisa sebut. Diri
termasuk antara lain : sistem ide, sikap, nilai, dan komitmen. Diri adalah total
lingkungan subjektif seseorang. Diri merupakan pusat khas dari pengalaman
dan signifikansi. Diri merupakan dunia batin seseorang yang dibedakan dari
dunia luar yang terdiri dari semua orang dan hal – hal lain. Diri adalah
individu sebagai diketahui oleh individu tersebut.Diri adalah yang kita sebut
ketika kita mengatakan, “Aku” (Jersild, 1952, hal. 10).
7
Menurut King system personal merupakan system terbuka dimana
didalamnya terdapat persepsi, adanya pola tumbuh kembang, gambaran
tubuh, ruang dan waktu dari individu dan lingkungan, kemudian hubungan
interpersonal merupakan suatu hubungan antara perawat dan pasien serta
hubungan social yang mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan
pasien dalam menegakkan system social, sesuai dengan situasi yang ada.
Melalui dasar sistem tersebut, maka King memandang manusia merupakan
individu yang reaktif yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan objek.
Manusia sebagai makhluk yang berorientasi terhadap waktu tidak lepas dari
masa lalu dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa yang akan datang
dan sebagai makhluk social manusia akan hidup bersama orang lain yang
akan berinteraksi satu dengan yang lain.
Berdasarkan hal tersebut, maka manusia memiliki tiga kebutuhan dasar
yaitu:
1. Informasi kesehatan
2. Pencegah penyakit
3. Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit.
8
d. Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat dan klien terjadi
suatu
persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan
(Murwani A, 2009).
9
E. Model Konsep dan Teori Imogene M. King terdiri dari 3 sistem atau
karakteristik teori Imogene King (Christensen & Kenney,1995):
a. Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai sistem
terbuka, mampu berinteraksi, mengubah energi, dan informasi dengan
lingkungannya. Individu merupakan anggota masyarakat, mempunyai
perasaan, rasional, dan kemampuan dalam bereaksi, menerima,
mengontrol, mempunyai maksud-maksud tertentu sesuai dengan hak dan
respon yang dimilikinya serta berorientasi pada tindakan dan waktu.
Sistem personal dapat dipahami dengan memperhatikan konsep yang
berinteraksi yaitu: persepsi, diri, gambaran diri, pertumbuhan dan
perkembangan, waktu dan jarak.
1) Persepsi
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan
kejadian- kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang dan orang lain
dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang,
pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal
atau dialami oleh semua, selekltif untuk semua orang, subjektif atau
personal.
2) Diri
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan
orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”.
Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, system terbuka dan
orientasi pada tujuan.
3) Pertumbuhan dan perkembangan
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku
manusia. Perubah ini biasanya terjadi dengan cara yang tertib, dan
dapat diprediksikan walaupun individu itu bervariasi, dan sumbangan
fungsi genetic, pengalaman yang berarti dan memuaskan. Tumbuh
kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan
seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai
aktualisasi diri.
4) Citra tubuh
King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan
tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.
5) Ruang
10
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang,
personal atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan
hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau
berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara
operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah,
didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan perilaku
orang yang menempatinya.
6) Waktu
King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan
kejadian yang lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan
hubungan antara satu kejadian dengan kejadian yang lain
b. Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang
berinteraksi. Interaksi ini dapat dipahami dengan melihat lebih jauh
konsep tentang peran, interaksi, komunikasi, transaksi, stress, dan koping.
11
3) Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan
personal, esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber
dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.
4) Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur
setiap kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal,
subjektif, situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi
pada tujuan.
5) Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dapat diubah.
King mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam
kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain
di dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan
hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.
12
perasaan, rasional, reaksi, kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi
pada waktu. Dari keyakinannya tentang human being ini, King telah
menderivatasumsi tersebut lebih spesifik terhadap interaksi perawat – klien:
13
mengontrol stressor.Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue
dalam diri individu.
7. Tumbuh kembang mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilaku yang
kondusif untuk membantu individu mencapai kematangan.
8. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian atau peristiwa kemasa yang
akandatang. Waktu adalah perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa
yang lain sebagai pengalaman yang unik dari setiap manusia.
9. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area
dimana terjadi interaksi antara perawat dengan klien.
14
BAB III
PEMBAHASAN
King merinci asumsi – asumsi tertentu yang terkait dengan orang pada tahun
1981 dan dalam karya – karya berikutnya :
15
2. Konsep Lingkungan
3. Konsep Sehat
Kesehatan adalah sebuah keadaan dinamis dalam siklus hidup, sementara
penyakit mengganggu proses tersebut. Kesehatan “berarti penyesuaian
terus – menerus untuk memberikan tekanan di lingkungan internal dan
eksternal melalui penggunaan sumber daya seseorang secara optimal untuk
mencapai potensi maksimal untuk hidup sehari – hari (King, 1981, hal.
5).King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang
dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap
stressor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan
menggunakan sumber,sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu
untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang maksimal.
16
4. Konsep Keperawatan
17
Untuk menginterprestasikan informasi dalam proses keperawatan untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan.
King mengatakan dalam teorinya seorang perawat professional dengan
pengetahuan khusus, ketrampilan dan klien yang membutuhkan perawatan
dengan pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah pribadi, bertemu
sebagai orang asing di lingkungan alam. Mereka saling berinteraksi,
mengidentifikasi masalah, menetapkan dan mencapai tujuan.
(I)T + GD
18
6. Jika harapan peran dan performa/kinerja peran seperti yang dirasakan oleh
perawat dan klien adalah sesuai/kongruen (Role Congruency), maka akan
terjadi transaksi (Transactions).
RCN + T
7. Jika konflik peran (Role Conflict) yang dialami oleh perawat dan klien
atau keduanya, maka akan menimbulkan stres (Stress) dalam interaksi
perawat-klien.
RC (I) + ST
8. Jika perawat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus
mengkomunikasikan (Communicate) informasi yang tepat kepada klien,
maka akan terjadi penyusunan (pengaturan) tujuan dan pencapaian tujuan
bersama (Goal Attainment). Pengaturan tujuan bersama merupakan
langkah dalam transaksi dan dengan demikian telah digambarkan sebagai
transaksi (Transaction).
CM + T + GA
1. Praktik Keperawatan
Konsep King mengenai Teori Pencapaian tujuan dalam praktik keperawatan
hubungannya sangat jelas karena perawat berfungsi terutama melalui
interaksi dengan individu dan kelompok didalam lingkungan.
King mengembangkan sebuah sistem dokumentasi Goal Oriented Nursing
Record ( GONR ) / catatan keperawatan berorientasi tujuan. GONR adalah
metode pengumpulan data, mengidentifikasi masalah dan melaksanakan serta
mengevaluasi perawatan yang telah efektif dalam mengatur pasien. Unsur –
unsur utama dalam sistem rekam ini adalah :
a. Data Base
b. Diagnosis Keperawatan
c. Daftar Tujuan
d. Intervensi Keperawatan
e. Lembar Alir
f. Catatan Kemajuan
g. Ringkasan kepulangan
2. Pendidikan
19
Fakultas keperawatan di beberapa universitas menggunakan konsep – konsep
King untuk merancang kurikulum keperawatan.
Konsep King juga digunakan dalam mengembangkan kerangka kerja untuk
penggunaan dalam pendidikan keperawatan, praktik keperawatan, dan untuk
menghasilkan hipotesis penelitian
3. Penelitian
Banyak penelitian telah menggunakan karya King sebagai landasan Teori.
Para peneliti memasukan konsep transaksi dalam penelitian.
1. Pengkajian
a. Terjadi selama interaksi antara perawat dan klien. Perawat membawa
pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klien membawa
pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah yang menjadi perhatian
untuk interaksi ini.
b. Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien diantaranya
adalah :
- Tingkat tumbuh kembang
- Pandangan tentang diri sendiri
- Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi data
terhadap status kesehatan
- Pola Komunikasi diperlukan untuk memverifikasi keakuratan persepsi
untuk interaksi dan dan transaksi
2. Diagnosa Keperawatan
a. Dibuat setelah melakukan pengkajian
b. Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien
c. Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan
diagnosa keperawatan.
3. Perencanaan
a. Dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan
b. Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah
tersebut dilakukan
c. Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan tujuan
dan membuat keputusan
20
d. Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien yang dianjurkan
ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung
jawab.
4. Implementasi
a. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan actual
untuk mencapai tujuan
b. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi
5. Evaluasi
Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai dan
membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan.
Studi Kasus
21
Tn. X usia 52 tahun datang dengan istri dan kedua anak laki – lakinya
ke UGD RS. B, keluhan nyeri pada dada kiri hingga ke punggung, rasanya
seperti tertusuk, sesak nafas, RR : 38 x/mnt, bibir dan kuku (aliran perifer)
terlihat sianosis. Capillary refill>3 detik. Lama nyeri dada kurang lebih 20 –
30 menit. Tn. X mengatakan ia sering mengalami mudah lelah, nyeri pada
dada kirinya saat beraktifitas yang berat seperti mengangkat beras dan barang
– barang lain ditoko, dan sesak. Namun ia tidak pernah berobat kedokter,
karena beliau sibuk dengan pekerjaannya sebagai pedagang sembako, selain
itu istri dan kedua anak Tn. X tidak mengetahui bahwa beliau menderita
penyakit jantung (nyeri dada kiri), karena Tn. X tidak pernah terlihat sering
mengalami nyeri dada saat di rumah.
AttaintmentImogene M.King.
1. Persepsi
d. Apakah anda pernah berobat ke dokter untuk mengobati nyeri dada anda?
serius?
2. Peran
3. Transaksi
22
untuk penyakit anda?
proses perawatan?
5. Komunikasi
anda?
anda?
6. Ruang
a.Apa yang anda inginkan dari orang lain ketika anda mengalami nyeri dada?
b.Siapa yang anda inginkan, untuk mendampingi anda ketika nyeri dada ?
sakit ?
7. Waktu
23
c.Apakah nyeri dada anda memberi efek kepada setiap aktivitas anda?
d.Apakah saat anda mengalami nyeri dada keluarga anda selalu menemani
anda?
b.Ketika nyeri dada, bagaimana anda menangani nyeri dada anda dan
bagaimana hasilnya?
(Myocardial Infarction) ?
9. Interaksi
c.Bagaimana perasaan anda ketika anda kontak dengan perawat dan dokter?
perawatananda?
c.Apakah anda merasa diri anda dapat menyelesaikan masalah anda sendiri?
24
↓
DO: Supply O2 ke miokard turun
↓
- 1.Perubahan tonus otot Metabolisme anaerob
(rentang dari lemas ↓
Timbunan asam Laktat
tidak bertenaga ↓
sampai kaku). Nyeri
- 2.Perubahan tekanan
darah, pernapasan,
nadi, dilatasi pupil.
3.Perilaku ekspresif
(misal : gelisah,
merintih,peka
terhadaprangsang,
dan menghela napas
panjang).
4.Gangguan tidur.
25
penyakit yang Jaringan miokard iskemik
↓
dideritanya saat ini.
Supply O2 ke miokard menurun
↓
DO: Metabolisme anaerob
↓
1.Pasien tampak Timbunan asam Laktat
gelisah. ↓
Nyeri
2.Pasien tampak panik. ↓
3.Pasien tampak Ansietas
menangis.
H. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia miokard akibat sumbatan arteri
koroner.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai
oksigen miokard dengan kebutuhan tubuh.
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan kesehatan status sosial -ekonomi
ancaman kematian.
I. Intervensi Keperawatan
26
untuk mengendalikan menilai nyeri pada R3: Untuk
nyeri. skala 0-10. mengetahui
2.Keparahan nyeri tingkat keparahan
yang dapat diamati. nyeri pasien.
2 Intoleransi Tujuan: 11.Beri anjuran tentang R1: untuk
aktivitas 1.Menoleransi dan bantuan dalam meningkatkan
berhubungan aktivitas yang biasa aktivitas fisik, sosial, durasi aktivitas
dengan dilakukan, yang spiritual yang spesifik individu.
ketidakseimban dibuktikan oleh 22.Atur penggunaan R2: untuk
gan suplai toleransi aktivitas, energi pasien. mengatasi
oksigen penghematan energi. kelelahan dan
miokard mengoptimalkan
dengan Kriteria hasil: fungsi.
kebutuhan 1.Respons fisiologis 33.Pantau respons R3: untuk
tubuh. terhadap gerakan kardiorespiratori mengetahui
yang memakan terhadap aktivitas respons
energi, tindakan pasien. kardiorespiratori
individu dalam 4. pasien.
mengelola energi 4.4Pantau respons O2 R4: Untuk
untuk memulai dan pasien terhadap mengetahui
menyelesaikan aktivitas keperawatan. penggunaan
aktivitas. oksigen pasien
dalam aktivitas.
55.Pantau pola tidur
R5: Untuk
pasien dan lamanya
menjaga pola
waktu tidur dalam jam.
istirahat pasien
dan mengatasi
kelelahan pasien.
3. Ansietas Tujuan: 1. 1.Minimalkan rasa R1: Untuk koping
berhubungan Kecemasan berkurang cemas, ngeri, dan terhadap nyeri dan
dengan atau teratasi. firasat. trauma emosi
perubahan Kriteria hasil: infark miokard
kesehatan - 1.Mengenal sulit.
status sosial - perasaannya
ekonomi - 2.Mengidentifikasi 2. 2.Turunkan ansietas R2:Pasien dapat
ancaman penyebab, faktor yang pada pasien dengan takut mati dan
mempengaruhi. distres akut. cemas tentang
27
kematian. lingkungan.
- 3.Menyatakan 3. 3.Bantu pasien R3:Cemas
penurunan beradabtasi dengan berkelanjutan
kecemasan. ancaman yang mungkin terjadi
- 4.Mendemonstrasi- mengganggu dalam berbagai
kan sumber secara pemenuhan tuntutan derajat selama
tepat. hidup dan peran. beberapa waktu
dan dapat
dimanifestasikan
oleh gejala
depresi.
Nyeri, cemas, takut adalah pengalaman subyektif yang tampil dalam variasi
respon verbal, non verbal yang bersifat individual sehingga perlu
digambarkan secara rinci untuk mengevaluasi keberhasilan penanganan
respon nyeri akut pada pasien MCI (Myocardial Infarction), Intoleransi
aktivitas (pembatasan aktivitas) dapat dikaitkan dengan teori King, mewakili
keadaan diri pasien terhadap stress dan koping pasien, dan bagaimana kita
menyeting ruangan, waktu untuk interaksi, transaksi, peran pasien dalam
menjalani aktivitasnya sehari – hari di rumah sakit.
28
seharusnya dilakukan oleh pasien, penatalaksanaan dan pengobatan untuk
pasien. Diagnosa keperawatan dengan deficit pengetahuan akan menurun atau
berkurang apabila perawat telah memberikan penjelasan pada pasien
mengenai perihal penyakit dan cara penanganannya sehingga deficit
pengetahuan tidak dialami oleh pasien lagi. Dengan pengembangan
pengkajian dan menerapkannya pada penegakkan diagnosa, pemberian
informasi pada setiap intervensi, implementasi keperawatan dan evaluasi
hasil, maka pencapaian tujuan pasien dapat dicapai.
J. Implementasi
K. Evaluasi
Skala nyeri 0
Pasien tampak mampu memenuhi ADL (Activity Daily Life) secara
mandiri tanpa bantuan keluarga.
Pasien tampak duduk tenang dan rileks di atas tempat tidur.
Pasien terlihat berkomunikasi dengan keluarga.
BAB IV
KESIMPULAN
29
1) Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) merupakan derivat dari
kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar King
tentang Human Being.
2) Teori pencapaian tujuan berfokus pada interpersonal systems dengan
berorientasi pada pencapaian tujuan dengan sembilan konsep utama, yaitu:
interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang,
waktu, dan ruang.
3) Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan
jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan.
4) Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu
pengetahuan (Body of Knowledge), dapat dijadikan sebagai rujukan dalam
memperbaiki praktek keperawatan, konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh
pelajar, guru dan juga peneliti. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap
perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik.
5) Imogene King berkontribusi terhadap kemajuan pengetahuan keperawatan
melalui pengembangan sistem konseptual dan Teori middle – range
Pencapaian Tujuan. Pencapaian Tujuan dengan berfokus pada pencapaian
tujuan, atau hasil, dengan kemitraan perawat – pasien, King menyediakan
sebuah sistem konseptual dan teori middle – range yang telah menunjukkan
kegunaannya untuk perawat. Perawat yang bekerja di berbagai tatanan
dengan pasien dari seluruh dunia terus menggunakan karya King untuk
meningkatkan kualitas perawatan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
30
Alligood, Martha Raile.(2006). Nursing Theory :Utilization and Application 3th
Meleis Ibrahim A., (1997). Theoretical nursing: development and progress, 3rd
Perry & Potter. 2005. Fundamental of Nursing, Concept, Process, and Practice:
Current nursing.com/nursing_theory/goal_attainment_theory.html.
31