MAKALAH
Di Susun Oleh :
Puji syukur senantiasa kami panjatkan Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan dengan judul “ Komponen
Paradigma Keperawatan “
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karna
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
KATAPENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................
1.3 Tujuan .......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................
2.1 Paradigma Keperawatan ............................................................................
2.2 Konsep Manusia ........................................................................................
2.3 Konsep Kesehatan .....................................................................................
2.4 Konsep Lingkungan ..................................................................................
2.5 Konsep Keperawatan .................................................................................
BAB III PENUTUP ..............................................................................................
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................
3.2 Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk
pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu
ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan
pelayanan kepada masyarakat secara aradigmnal sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat
keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan
Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu dan profesi yang memiliki ciri khas yang
berbeda dari cabang ilmu dan profesi lainnya. Dalam menjalankan tugas profesi dan praktik
berbagai macam permasalahan yang ada. Cara pandang dasar dalam melihat suatu
permasalahan dalam suatu disiplin ilmu disebut dengan paradigma. Paradigma juga sering
diartikan sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai dan sangat menentukan bagi
penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar dalam melihat, memikirkan,
menentukan makna serta menyikapi dan memilih tindakan dalam menyelesaikan masalah
keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja aradi yang sifatnya membantu orang
sakit atas instruksi – instruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun kadang – kadang
masih memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat dilihat di
sangat membantu masyarakat secara umum maupun perawat khususnya dalam menyikapi dan
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena
yang ada dalam keperawatan. Paradigma keperawatan adalah cara pandangan secara global
yang dianut atau dipakai oleh mayoritas kelompok keperawatan atau menghubungkan berbagai
teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan diantara teori guna
mengembangkan model konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja kepera
kesehatan, dan keperawatan. Metaparadigma pada manusia berfokus pada pasien yang
eksternal yang berhubungan dengan pasien. Metaparadigma kesehatan mengacu pada kualitas
dan kesejahteraan pasien. Metaparadigma keperawatan mengacu pada perawat dan bagaimana
dia akan menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka ketika merawat pasien, dan juga
mengacu pada atribut perawat yang memberikan perawatan (Branch et al., 2016).
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena
yang ada dalam keperawatan. Paradigma keperawatan adalah cara pandangan secara global
yang dianut atau dipakai oleh mayoritas kelompok keperawatan atau menghubungkan berbagai
teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan diantara teori guna
mengembangkan model konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja kepera
(Budiana, 2016).
keperawatan. Metaparadigma pada manusia berfokus pada pasien yang merupakan penerima
kesejahteraan pasien. Metaparadigma keperawatan mengacu pada perawat dan bagaimana dia
akan menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka ketika merawat pasien, dan juga
mengacu pada atribut perawat yang memberikan perawatan (Branch et al., 2016).
organisasi profesi.
d. Lingkungan : keadaan internal dan eksternal yang mempengaruhi klien. Hal ini meliputi
lingkungan fisik.
terbuka, sistem adaptif, personal dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan holistik
atau utuh. Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari
keperawatan ini bersifat individu, kelompok dan masyarakat dalam suatu sistem. Sistem
a) sistem terbuka: manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan baik
fisik, psikologis, sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia
c) sistem personal, interpersonal dan social, manusia memiliki persepsi, pola kepribadian
Manusia dipandang sebagai makhluk hidup (bio). Sebagai makhluk hidup manusia
1) Terdiri atas sekumpulan organ tubuh yang semuanya mempunyai fungsi yang
kemudian tumbuh dan berkembang menjadi remaja, dewasa, menua, dan akhirnya
meninggal.
harus dipenuhi. Kebutuhan dasar yang paling utama adalah keyakinan kepada Tuhan,
kebutuhan biologis dan fisiologis, seperti oksigen, air, makanan, eliminasi dan
lainnya.
Manusia sebagai makhluk psiko. Manusia mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki
oleh makhluk lain. Manusia mempunyai kemampuan berpikir, kesadaran pribadi dan kata hati
(perasaan). Selain itu, manusia juga merupakan makhluk yang dinamis yang dapat berubah dari
waktu kewaktu dan bertindak atas motif tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkannya
(Budiana, 2016). Manusia sebagai social. Manusia tidak bisa lepas dari orang lain dan selalu
berinteraksi dengan orang lain. Sifat atau ciri manusia sebagai makhluk sosial akan terbentuk
selama manusia bergaul dengan manusia lain. Memiliki kepentingan dengan orang lain,
mengabdi kepada kepentingan sosial, dan tidak dapat terlepas dari lingkungannya, terutama
lingkungan sosial. Faktor lingkungan sosial dapat berpengaruh terhadap derajat kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan
berada diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian (Budiana, 2016).
Konsep Sehat menurut Travis and Ryan adalah (Travis & Ryan, 2004):
2. Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju pencapaian potensial tertinggi
untuk sehat
3. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah putus,
4. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan, ditransfer
5. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan, pikirkan,
menusia dan mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan. Perawat
Lingkungan ini harus menjadi tempat dimana pasien merasa aman seperti tinggal di rumah
mereka sendiri. Mungkin bermanfaat bagi pasien tertentu untuk melihat alam, yang
memungkinkan mereka merasa lebih tenang dan santai. Perawat dapat mempertimbangkan
warna ruangan, menambahkan bunga atau tanaman atau dekorasi dinding tertentu untuk
lingkungan pasien berdasarkan kebutuhan individu pasien, agar pasien merasa aman, nyaman
yang termasuk didalamnya. Lingkungan adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap
perkembangan menusia dan mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan
kesehatan. Fokus ingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologi, sosial,budaya dan spiritual.
Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan
mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap,
bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab,
perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat
tidur harus memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur
harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi
pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan
kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang
menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien
atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya
sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar
lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan
yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu
membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang
menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk
observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data
yang ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti juga hubungan komuniti dengan
lingkungan actor dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu
lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau
lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap
2. Lingkungan luar ( kultur, adat, struktur masyarakat, status actor, udara, suara,
pendidikan, pekerjaan dan actor ekonomi budaya )Lingkungan dengan kesehatan sangat
berpengaruh karena dengan cara terapi lingkungan dapat membantu perawat dalam
menjaga pola pertahanan tubuh terhadap penyakit untuk meningkatkan pola interaksi yang
sehat dengan klien. Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu apabila lingkungan kita
kotor dan tidak bersih maka akan berpotensi sekali untuk terciptanya banyak penyakit –
penyakit.
actor yang mempengaruhi kesehatan dimana apabila lingkungan itu kotor maka kesehatan
manusia akan terganggu sehingga manusia perlu merawat dirinya atau membutuhkan
perawatan dari orang lain. Keperawatan dengan lingkungan juga sangat berpengaruh dimana
jika seseorang sedang rehabilitasi maka akan memerlukan lingkungan yang bersih.
Keperawatan merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada
komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat
maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan masyarakat (Budiana, 2016).
Keperawatan menganut pandangan yang holistik terhadap manusia yaitu menganggap manusia
sebagai makhluk bio – psiko – sosial – spiritual dan kultural. Kegiatan keperawatan dilakukan
dengan pendekatan humanistik dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia,
memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia.
Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak dibedakan atas ras, jenis kelamin, usia,
warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi sosial. Keperawatan menganggap
klien sebagai partner aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam
memahami ilmu dan fisiologi penyakit ketika merawat pasien, tetapi juga harus benar-benar
Kasih sayang dan empati harus menjadi kualitas dalam diri seorang perawat dan dia
harus mampu mengesampingkan penilaian pribadi, terlepas dari hal-hal seperti ras, agama atau
status sosial ekonomi. perawat meluangkan waktu untuk menunjukkan prosedur dan mengajar
pasien untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Perawat tidak hanya mengobati penyakit
yang ada, tetapi mengambil inisiatif untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu faktor
yang memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan
berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan
klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan
memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat
profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan
asuhan keperawata pada klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan secara individual
3.2 Saran
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan perawat disarankan untuk bersikap profesional dalam memberikan
Budiana. (2016). Konsep Dasar Keperawatan (Edisi 1, Vol. 148). Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Branch, C., Deak, H., Hiner, C., & Holzwart, T. (2016). Four Nursing Metaparadigms.
Undergraduate Research Journal, 16.
Carper, B. (1978). Fundamental Patterns of Fundamental Patterns of Knowing in Nursing.
Advances in Nursing Science, 1(1), 13–24.
Chinn, P. L., & Kramer, M. K. (1999). Theory and nursing a systematic approach (Fourth
Edi). St. Louis Philadelphia: Mosby-Year Book, Inc.
Davies, G. M., & Malloy, L. C. (2011). Relationship Between Research and Practice.
Children’s Testimony: A Handbook of Psychological Research and Forensic
Practice, 371–401. https://doi.org/10.1002/9781119998495.ch18
Reed, P. G. (1997). Nursing: The Ontology of the Discipline. Nursing Science Quarterly,
10(2), 76–79. https://doi.org/10.1177/089431849701000207.
Travis, J. W., & Ryan, R. S. (2004). Wellness Workbook: How to 160 Achieve Enduring
Health and Vitality. New York: Random House LLC.