TEORI KEPERAWATAN
“FLORENCE NIGHTINGALE DAN SISTER CALISTA ROY”
Mata kuliah: Falsafah Teori Keperawatan
Disusun Oleh:
1. Jauhari (22142010126)
2. Dinda Hariyani (22142010113)
3. Lusi Anggraini Saputri (22142010135)
4. Mon Hidayatullah (22142010143)
5. Puji Annisa Rahayu (22142010147)
6. Alfiandra Setyo Prabowo (22142010109)
7. Kamila Desyifa Ikrimah (22142010131)
8. Jumaisah (22142010128)
Dibuat untuk melengkapi sebagian tugas Falsafah Teori keperawatan Program Studi
Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura. Makalah ini telah diperiksa, dikonsultasikan
dan siap untuk dipresentasikan.pada SGD pada tanggal dan dinyatakan memenuhi syarat sah
sebagai Tugas pada Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura.
Pembimbing
NIDN. 0705079003
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena Rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berisi “Teori Florence Nightinghale dan Sister Calista
Roy”. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Falsafah keperawatan. Kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang membantu mengerjakan makalah ini,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini jauh dari sempurna, untuk
itu kami mohon maaf yang sebesar-besar nya apabila ada kekurangan atau kesalahan
penulisan pada makalah ini. Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan
pemahaman kami tentang teori florence nightingale dan Sister Calista Roy menjadikan
keterbatasan kami pula, untuk itu kami meminta kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini. Harapan kami,
semoga karya tulis ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk sekedar membuka
cakrawala berpikir kita Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 latar belakang....................................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................................2
1.3 Rumusan masalah.............................................................................................................2
1.4 Tujuan...............................................................................................................................2
a. Tujuan Umum.................................................................................................................2
b. Tujuan Khusus................................................................................................................3
1.5 Manfaat.............................................................................................................................3
BAB 2.........................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................4
2.1 Florence Nightingale........................................................................................................4
2.1.1 BIOGRAFI.................................................................................................................4
2.1.2 DEFINISI KONSEP KEPERAWATAN...................................................................5
2.1.3 KONSEP MAYOR....................................................................................................6
2.1.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN......................................................................7
2.1.5 STUDI KASUS MODEL KONSEPTUAL...............................................................8
2.2 Sister Calista Roy.............................................................................................................9
2.2.1 BIOGRAFI.................................................................................................................9
2.2.2 DEFINISI KONSEP KEPERAWATAN.................................................................10
2.2.3 KONSEP MAYOR..................................................................................................11
2.2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN....................................................................15
2.2.5 STUDI KASUS MODEL KONSEPTUAL.............................................................16
BAB 3.......................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................18
3.2 Saran...............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................21
ii
Teori Lingkungan Florence Nightingale...........................................................................21
Teori Adaptasi Calista Roy...............................................................................................22
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Teori bukan sekedar pernyataan atau asumsi untuk dihafal kita sering kali mendengar
perkataan “Ah itu kan cuma teori, kenyataannya kan berbeda”. Ini merupakan pandangan
orang-orang yang sinis terhadap keilmuan karena kesalahan mereka sendiri dalam memahami
konsep teori.Pada dasarnya,teori dibentuk sebagai landasan bagi kita dalam melakukan
sesuatu.Teori sendiri dibentuk melalui proses metode metodologi ilmiah.
Secara umum,teori dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori, yaitu kumpulan dalil
(Set of Laws), aksiomatic, dan proses sebab akibat (causal proses) (Zubair 2002).
Keperawatan sebagai sebuah ilmu tentu harus didukung oleh teori keperawatan.Teori
keperawatan di sini sangat penting artinya bagi pengembangan profesionalisme
keperawatan.Teori tersebut membedakan Ilmu Keperawatan dengan disiplin ilmu yang lain
dan berfungsi menggambarkan,menjelaskan,memperkirakan,serta mengontrol hasil Asuhan
Keperawatan yang diberikan.Karenanya salah satu manfaat teori keperawatan adalah
membantu menyampaikan pengetahuan dalam rangka memperbaiki praktik keperawatan
melalui upaya pengembaran,penjelasan,prediksi,dan pengendalian fenomena dalam ranah
keperawat Tujuan perkembangan teori keperawatan sendiri adalah untuk
menumbuhkan serta mengembangkan pengetahuan yang diharapkan mampu membantu serta
mengembangkan praktik keperawatan.
1
2
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa/i mampu mengaplikasikan teori keperawatan menurut florence
nightingale dan sister calista roy.
3. Jelaskan Konsep Mayor dari tokoh teori keperawatan Florence Nightingale dan Sister
Calista Roy?
4. Apa saja Kelebihan dan Kelemahan dari tokoh teori keperawatan Florence
Nightingale dan Sister Calista Roy?
5. Bagaimana Aplikasi teori dari tokoh teori keperawatan Florence Nightingale dan
Sister Calista Roy?
6. Bagaimana Studi kasus model konseptual dari tokoh teori keperawatan Florence
Nightingale dan Sister Calista Roy?
1.4 Tujuan
a. Tujuan Umum
1. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk
memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan
kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah
keperawatan.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui Biografi dari tokoh keperawatan Florence Nightingale dan
Sister Calista Roy?
3. Untuk mengetahui Konsep Mayor dari tokoh Florence Nightingale dan Sister
Calista Roy?
6. Untuk mengetahui Studi kasus model konseptual keperawatan dari tokoh Florence
Nightingale dan Sister Calista Roy?
1.5 Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis dan
pembaca. Dapat dijadikan referensi bagi penulis selanjutnya dalam penulisan makalah
falsafah teori keperawatan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Florence Nightingale
2.1.1 BIOGRAFI
Florence nightingale, pendiri keperawatan moderen, lahir lpada tanggal 14 mei 1820
di florence, itali, ketika orangtuanya sedang dalam perjalanan wisata ke eropa yang di
perpanjang. Dia di beri nama berdasarkan tempat kelahirannya. Keluarga nightingale
adalah keluarga yang terdidik, makmur, keluarga aristokrak victoria yang tinggal di
derbyshire dan hampshire.
Pada 1837, Nightingale menulis tentang "panggilan jiwanya" di buku hariannya:
"Tuhan berbicara kepada lagu dan memanggilku untuk melayaninya" (Holliday &
Parker, 1997, hal 491). Setelah dia mengerti bahwa dia dipanggil untuk menjadi perawat,
dia bisa menyelesaikan pelatihan perawatnya pada tahun 1851 di Kaiserwerth, Jerman,
sebuah komunitas agama Protestan dengan fasilitas Rumah Sakit. Hanya 2 tahun setelah
menyelesaikan pelatihannya (pada tahun 1853), ia menjadi pengawas di Hospital for
Invalid Gentlewomen di London.
Selama Perang Krimea, Nightingale menerima permintaan dari Sidney Herbert
(seseorang teman keluarga dan Sekretaris Perang) untuk melakukan perjalanan ke
Scutari, Turki, bersama sekelompok perawat untuk merawat tentara Inggris yang terluka.
Kerja Nightingale dalam memperbaiki kondisi menyedihkan ini membuatnya populer
dan dihormati oleh tentara, tapi dukungan dari dokter dan perwira militer kurang
antusias. Dia disebut The Lady of the Lamp , karena dia berkeliling bangsal pada malam
hari, memberikan kenyamanan emosional kepada para prajurit.
Setelah perang, Nightingale kembali ke Inggris untuk menerima penghargaan yang
besar. Dia dianugerahi sejumlah dana sebagai pengakuan terhadap hasil kerjanya ini,
yang kemudian digunakan untuk membangun sekolah-sekolah untuk pelatihan
Keperawatan di St.
4
5
Ventilasi yang memadai menjadi perhatian besar Florence saat melayani di barak
tentara kepada para perawat Florence menekankan bahwa pertukaran udara sangat
baik dengan tetap mempertahankan pasien tetap merasa hangat tanpa
kedinginan.Udara yang dihirup dalam ruangan harus segar seperti udara luar dengan
membuka jendela. Para perawat perlu mengobservasi suhu tubuh pasien dengan cara
memeriksa dengan teknik perabaan pada ekstremitas untuk mencegah terjadi
kehilangan panas tubuh. Florence menyadari bahwa lingkungan dapat menjadi
penyebab penyakit dan dapat mendukung proses penyembuhan pasien sehingga
mengatur lingkungan menjadi hal yang sangat penting.
2. Air bersih
4. Kebersihan
6
Lingkungan yang kotor termasuk lantai ruangan dinding karpet dan linen atau alas
tempat tidur yang digunakan pasien merupakan sumber. Cairan tubuh pasien dapat
mencemari lingkungan sehingga perlu untuk dibersihkan.
5. Cahaya
Cahaya yang dimaksud adalah sinar matahari langsung yang berguna untuk
membantu penyembuhan. Sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan sangat
penting. Perawat diminta untuk memindahkan dan memposisikan pasien untuk
terpapar sinar matahari
1. Salah satu kisah fakta yang mencetuskan teori modern dalam dunia
keperawatan.
5. Semua tindakan yang dilakukan penuh kasih sayang dan bekerja untuk Tuhan
Y.M.E.
2. Perawat pada saat itu dianggap pekerjaan remeh dan disepelekan oleh banyak
orang.
Pada saat memasuki rumah pasien r perawat dia sadar akan kekurangan udara segar
kegelapan lingkungan yang disebabkan oleh tirai berdebu tua yang menutupi jendelanya
9
dan di kamar tidur.Setelah kunjungan itu, perawat Lia menghubungi tetangga pasien R
untuk mengatur rencana untuk memperbaiki lingkungannya. Tirai itu harus dilepas dan
ganti dengan tirai sederhana yang akan membiarkan matahari pagi memasuki ruangan,
pintu harus tetap terbuka selama udara masih diperlukan dalam periode tertentu dalam
sehari. Nightingale berpendapat lingkungan pasien sangat mempengaruhi meskipun ia
tidak secara khusus membedakan antara lingkungan fisik, sosial, maupun psikologis. Ia
berbicara tentang ketiganya dalam praktik keperawatan. Penekanan ditempatkan pada
lingkungan pasien dalam konteks waktunya hal ini tepat sebagai sebuah profesi dan etika
sebuah lingkungan fisik yang optimal perhatian yang lebih besar dapat diberikan dengan
kebutuhan emosional pasien serta pencegahan penyakit pada pasien perlu dilakukan
adanya diet seimbang entilsi, garis kebutuhan,udara, keramaian,cahaya, air kebutuhan
tempat tidur, drainase, kehangatan, pola makan.
2.2.1 BIOGRAFI
Sister Callista Roy, anggota susteran Saint Joseph, Carondelet, dilahirkan pada
tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles, California. Ia mendapatkan gelar sarjana
keperawatan di Mount Saint Mary's college di Los Angeles tahun 1963 dan gelar
magister dari University of California, Los Angeles, tahun 1966. Setelah mendapatkan
gelar keperawatan, Roy mengawali pendidikannya di bidang sosiologi, menerima gelar
master sosiologi tahun 1973 dan gelar doktor sosiologi tahun 1977 dari University of
California
Pada waktu menjalani program masternya, dalam sebuah seminar, Roy ditantang oleh
Dorothy E. Johnson untuk mengembangkan model konseptual keperawatan titik ketika
ia bekerja sebagai perawat di bagian pediatric coma Ray menyadari bahwa anak-anak
memiliki ketahanan dan kemampuan adaptasi yang baik dalam menghadapi perubahan
fisik dan psikologis yang besar. Terkesan dengan "adaptasi" sebagai suatu Kerangka
kerja konseptual yang sesuai bagi keperawatan. Mengembangkan konsep dasar model ini
pada saat ia menjadi mahasiswa pasca sarjana di University of California Los Angeles,
dari tahun 1964 sampai 1966. Raimuna mengoperasionalisasikan modelnya pada tahun
1968 ketika mount Saint Mary's college mengadopsi Kerangka kerja adaptasi sebagai
landasan filosofis pada kurikulum keperawatannya. Model adaptasi Android pertama
10
kali diterbitkan dalam bentuk artikel di jurnal Nursing outlook tahun 2970 dengan judul
"Adaptation: A Conseptual Framework of Nursing" (Roy 1970).
Roy adalah Profesor asosiet dan ketua Departemen keperawatan dan ketua
Departemen keperawatan di Mount Saint Mary's Collage 1982. Iya diangkat menjadi
Profesor pada tahun 1983 oleh Mount Saint Mary's College dan University of Portland.
Roy merupakan anggota Sigma Theta Tahu, dan pada tahun 1981 ia menerima
penghargaan dari pendiri bangsa atas prestasinya dalam mengembangkan standar
keperawatan profesional. Pencapaian lainnya termasuk gelar doktor kehormatan Humane
Latters dan Alverno Collage (1984), Doktor kehormatan dari Eastern Michigan
University (1985) dan St. Joseph's Collage di Maine (1999), dan penghargaan buku
tahun ini dari American Journal of Nursing untuk Essential of the Roy Adaptation Model
(Andrews & Roy, 1986).
keperawatan adalah Sister Callista Roy. Perawat harus fleksibel untuk memberikan
perawatan terbaik bagi pasien mereka. Bagaimanapun, setiap pasien berbeda dan harus
dirawat berdasarkan Kebutuhan individu pasien tersebut. Untuk lebih memahami sifat
adaptif keperawatan, maka akan sangat membantu jika perawat mempelajari teori Model
Adaptasi Keperawatan yang dikemukakan oleh Sister Callista Roy.
1. Input
Input atau masukan terdiri dari stimulus dan level adaptasi. Stimulus terdiri dari:
a. Stimulus fokal
b. Stimulus kontekstual
yaitu semua stimulus lain yang dialami seseorang baik internal maupun eksternal
yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur dan secara subyektif
12
c. Stimulus residual
yaitu ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan situasi yang ada tetapi
sukar untuk diobservasi meliputi kepercayan, sikap, sifat individu berkembang
sesuai pengalaman yang lalu, hal ini memberi proses belajar untuk toleransi.
Misalnya pengalaman nyeri pada pinggang ada yang toleransi tetapi ada yang tidak.
Level adaptasi dapat menjadi data masukan yang akan mempengaruhi respon
adaptasi seseorang. Menurut Roy level adaptasi seseorang dibagi menjadi 3,yaitu:
integrated , compensatory, compromised.
2. Proses
a. Subsistem regulator.
b. Subsistem kognator.
3) Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari metabolisme dari instestinal dan ginjal.
yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri, moral- etik dan
spiritual diri orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya kekuatan atau takut
merupakan hal yang berat dalam area ini.
4) Mode interdependensi
adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan oleh Roy. Fokusnya
adalah interaksi untuk saling memberi dan menerima cinta/ kasih sayang,
perhatian dan saling menghargai.
5) Interdependensi
3. Output
Output dari suatu sistem adalah perilaku yang dapt di amati, diukur atau secara
subyektif dapat dilaporkan baik berasal dari dalam maupun dari luar. Perilaku ini
merupakan umpan balik untuk sistem. Roy mengkategorikan output sistem sebagai
respon yang adaptif atau respon yang tidak efektif/maladaptif. Respon yang adaptif
dapat meningkatkan integritas seseorang yang secara keseluruhan dapat terlihat
bila seseorang tersebut mampu melaksanakan tujuan yang berkenaan dengan
kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi dan keunggulan. Sedangkan
respon yang mal adaptif perilaku yang tidak mendukung tujuan ini.
16
Menurut angelo gonzalu 2021 kelebihan model adaptasi roy sebagai berikut:
2. Urutan konsep dalam model roy mengikuti secara logis dalam presentasi masing-
masing konsep kunci ada ide adaptasi berulang untuk menjaga integritas setiap
konsep diidentifikasikan secara operasional. konsep model rok dinyatakan dalam
istilah yang relatif sederhana.
Kelemahan
Menurut angelo gonza lu 2021 kelemahan model adaptasi roy sebagai berikut:
2. Analisis dari angelo gonzales 2021: ketika seorang individu menunjukkan respon
yang tidak efektif selama proses adaptasi peran perawat tidak didiskusikan
dengan jelas poin utama dari konsep tersebut adalah untuk mempromosikan
17
tetapi tidak ada yang menyatakan tentang pencegahan dan penyelesaian mall
adaptasi.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Florence Nightingale Ibu adalah sosok yang unik dalam sejarah dunia. Fotonya
muncul di uang Inggris 10-pound selama 100 tahun. Tidak ada wanita lain yang telah dan
masih dipuja sebagai ikon oleh begitu banyak orang di begitu banyak lokasi geografis yang
beragam. Beberapa tokoh lain terus terangsang minat, kontroversi, dan interpretasi dalam
kehidupan dan pekerjaan mereka. Profesi keperawatan melibatkan nya sebagai pendiri
keperawatan modern.
Nightingale mendefinisikan keterampilan, perilaku, dan pengetahuan yang diperlukan
untuk keperawatan profesional. Sisa-sisa deskripsi ini melayani profesi keperawatan
dengan baik pada hari ini, meskipun asal-usulnya mungkin tidak diketahui oleh perawat
masa sekarang. Perawat, baik mahasiswa maupun praktisi, akan bijaksana untuk menjadi
akrab dengan tulisan asli Nightingale dan untuk meninjau banyak buku dan dokumen yang
tersedia (McDonald, 2001 sampai sekarang). Jika anda telah membaca Notes on Nursing,
membacanya ulang akan mengungkapkan ide-ide baru dan inspiratif serta memberikan
sekilas rasa masam humornya. Logika dan akal sehat yang terwujud dalam tulisan-tulisan
Nightingale berfungsi untuk merangsang pemikiran produktif bagi perawat secara
individual dan profesi keperawatan. Meniru kehidupan Nightingale adalah cara menjadi
warga negara yang baik dan pemimpin yang baik dalam masyarakat, negara, dan dunia.
Adalah benar bahwa Nightingale seharusnya terus diakui sebagai pendiri keperawatan
modern yang brilian dan kreatif akan ahli teori keperawatan yang pertama. Apa yang akan
Nightingale katakan tentang keperawatan saat ini? Apapun yang akan dikatakan, mungkin
dia akan menetapkan tujuan, logika, serta mengungkapkan analisis dan kritik.
dan kuantitatif dengan menggunakan landasan model tersebut. Model adaptasi Roy telah
menginspirasi pengembangan banyak teori middle-range keperawatan dan berbagai
adaptasi instrumen. Sister Callista Roy terus menyempurnakan model adaptasi untuk
penelitian pendidikan dan praktik keperawatan. Tujuan keperawatan adalah untuk
meningkatkan respon adaptif. Ini dapat dicapai melalui enam langkah proses keperawatan
yaitu: pengkajian perilaku, Pengkajian stimulus, diagnosis keperawatan, penetapan tujuan,
intervensi, dan evaluasi. Intervensi keperawatan berfokus pada pengelolaan stimulus
lingkungan dengan "mengubah, meningkatkan menurunkan, memindahkan, atau
mempertahankan stimulus lingkungan tersebut" (Roy & Andrews, 1999, hal 86) Meleis
(1985) mengajukan berikufokus dari teori keperawatan kedalam tiga jenis berikut :
Meleis (1985, 2007) mengklasifikasikan model adaptasi Roy sebagai teori hasil.
Pada penerapan konsep sistem dan adaptasi terhadap manusia sebagai fokus dari
keperawatan, Roy menyampaikan bahwa manusia adalah perangkat untuk praktik,
pendidikan, dan penelitian bagi perawat. Konsep tentang manusia dan proses keperawatan
telah berkontribusi pada ilmu dan seni keperawatan. Model adaptasi Roy layak dipelajari
dan dikembangkan lebih lanjut oleh perawat pendidik, peneliti, maupun praktisi.
3.2 Saran
Florence nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses
keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Dia merupakan lady with the lamp bagi
pasien yang sakit. Maka kita sebagai perawat hasuslah sebagi penerang bagi pasien yang
kita rawat. Marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan penderitaan pasien
yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita sayang. Agar
pasien merasa nyaman pada saat di sakit bukan menderita lagi. jangan pantang menyerah
dan berputus asa dalam merawat pasien. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah,
tetapi kalau kita tidak menacoba kita tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang
tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih dan rajin.
Dan juga karena itu, perawat/mahasiswa keperawatan perlu untuk mengetahui dan
20
mengkaji lebih jauh tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan teori
Callista Roy di lapangan atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah teori Roy dapat
diaplikasikan dengan baik dalam pelayanan keperawatan/asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, Martha Raile. (2017). Pakar Teori Keperawatan Dan Karya Mereka. Singapura:
Pte Ltd
Milinti. Yunus Elon Evelin, Sihombing. Riama Marlyb, Rukmi. Dwi kartika, Rahmi. Abigail
Asfas Tandilangi Upik, Damayanti. Dewi, Manula. Novita Verayantu, Manurung.
Aprida, Shintiya. Andy, Widodo. Zulfa Khusniyah Dyah. (2021). Teori dan model
keperawatan. Yayasan menulis
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=C3g6EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA163&dq=teori+florence+nightingal
e&ots=lqYLkqdCaR&sig=RhX9SDk61GcBheh2zL9O3Qsmoi8&redir_esc=y -
v=twopage&q=teori%20florence%20nightingale&f=true (Diakses pada 7 april 2022).
Didik, Sasyono. Jamaluddin, Ahmad. Fahrora, Aida Yudia. (2017). Teori Florence
Nightingale.
21
Teori Adaptasi Calista Roy
(PDF) Teori Dan Model Adaptasi Sister Calista Roy: Pendekatan Keperawatan
(researchgate.net)
https://pdfcoffee.com/makalah-calista-roy-pdf-free.html
22