LEVINE
SECARA EMPIRIS
DISUSUN OLEH:
DOSEN:
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta
kemudahan yang berlimpah, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Sains Keperawatan. SHalawat
Kepada Rahmatan lil’alamin, Rasulullah SAW yang telah membawa kita menuju alam yang penuh
pengetahuan. Semoga Rahmat selalu tercurah buat beliau, keluarga dan seluruh pengikutnya.
Terima Kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada. Ibu Dr. Deswita, M.Kep,
Sp.Kep.An sebagai pembimbing dalam makalah ini. Terimaksih kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Untuk itu kami
membutuhkan kritikan dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah kami kedepannya.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Atas semua perhatian pembaca, kami
ucapkan terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1
Oleh karena itu model konsep dan teori keperawatan yang menjadi landasan untuk
mengembangkan format pengkajian keperawatan terhadap anak yaitu model konseptual menurut
Myra Levine yang memiliki model konservasi yang merupakan sarana untuk menilai apakah
anak cukup memiliki bekal untuk melakukan proses adaptasi.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengkritisi model konseptual dan teori keperawatan Myra Estrin Levine secara empiris
2. Tujuan Khusus
a. Memahami konsep teori Myra Estrine Levine
b. Memahami konsep model Myra Estrine Levine
c. Memahami format pengkajian keperawatan Myra Estrine Levine
1.3 Manfaat
1. Menganalisis teori keperawatan Myra Estrin Levine yang terdapat didalam jurnal
2. Menjelaskan perkembangan empiris teori keperawatan Myra Estrin Levine melalui jurnal
terkait
2
BAB II
PEMBAHASAN
Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illinois. Ia adalah anak tertua dari tiga bersaudara.
Levine mengembangkan minat dalam perawatan karena ayahnya sering sakit (mengalami masalah
gastrointestinal) dan memerlukan perawatan(George, 2002). Levine lulus dari Cook County School of
Nursing tahun 1944 dan memperoleh gelar Bachelor Science of Nursing (BSN) dari University of
Chicago pada tahun 1949. Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat sipil untuk US Army, sebagai
supervisor perawat bedah, dan administrasi keperawatan. Setelah mendapatkan gelar Master Science of
Nursing (MSN) di Wayne State University pada tahun 1962, ia mengajar keperawatan di berbagai
lembaga seperti University of Illinois di Chicago dan Tel Aviv University di Israel. Levine menulis 77
artikel yang dipublikasikan yang termasuk artikel “An Introduction to Clinical Nursing” yang
dipublikasikan berulang kali pada tahun pada tahun 1969, 1973 & 1989.Ia juga menerima gelar doktor
kehormatan dari Loyola University pada tahun 1992(Tomey&Alligood, 2006).
Levine meninggal pada tanggal 20 Maret 1996 di usianya ke 75 tahun. Levine pribadi menyatakan
bahwa ia tidak bertujuan khusus untuk mengembangkan “Teori keperawatan,” tetapi ingin menemukan
cara untuk mengajarkan konsep-konsep utama dalam Keperawatan Medikal Bedah dan berusaha untuk
mengajarkan siswa keperawatan sebuah pendekatan baru dalam kegiatan keperawatan. Levine juga ingin
berpindah dari praktek keperawatan pendidikan yang menurutnya sangat prosedural dan kembali fokus
pada pemecahan masalah secara aktif dan perawatan pasien (George, 2002).
Levine adalah seorang pemimpin aktif di dalam Asosiasi Perawat Amerika dan Asosiasi Perawat
Illinois. Seorang penyuara dinamik, dia menjadi pembawa acara pada program, tempat kerja, seminar
3
dan panel, dan seorang penulis berbakat mengenai ilmu perawatan dan pendidikan. Walaupun dia tidak
pernah berniat untuk mengembangkan teorinya, akan tetapi dia menyajikan suatu struktural pengajaran
tentang medical-surgical dan suatu stimulus untuk pengembangan teori. " Empat Prinsip Konservasi
Keperawatan" adalah statmen pertama dari prinsip konservasi.
Levine memiliki berbagai macam karir. Pengalamannya dalam ilmu keperawatan seperti menjadi
staff keperrawatan, administrasi dan tenaga pengajar, instruksi teknis dan pengarah dalam jasa
keperawatan. Levine menulis 77 artikel yang dipublikasikan yang termasuk artikel “An Introduction to
Clinical Nursing” yang dipublikasikan berulang kali pada tahun pada tahun 1969, 1973 & 1989. Ia juga
menerima gelar doktor kehormatan dari Loyola University pada tahun 1992.
Penghargaan :
1. A charter fellow of the American Academy of Nursing(1973)
2. An honorary membership in the American Mental Health Aid to Israel (1976)
3. Honorary Recognition from the Illinois Nurses' Association
4. Member of Sigma Theta Tau (Alpha Beta Chapter, Loyola University)
5. Enlisted in Who's Who in Americal Women (1977-1988)
6. Enlisted in Who's Who in American Nursing (1987)
7. Elected fellow in the Institute of Medicine of Chicago (1987-1991)
8. First recipient of the Elizabeth Russel Belford Award for excellence in teaching from Sigma
Theta Tau (1977)
9. Both the first and second editions of her book, Introduction to Clinical Nursing, received
American Journal of Nursing (AJN) Book of the Year awards and her 1971 book, Renewal for
Nursing was translated to Hebrew
10. Awarded Honorary Doctorate of Humane Letters from Loyola University of Chicago (1992)
4
perubahan lingkungan atau suatu penyakit. Bentuk respon tersebut dapat berupa ketakutan,
stress, inflamasi dan respons panca indra.
3. Fungsi perawat adalah melakukan intervensi keperawatan serta membina hubungan terapeutik.
Intervensi keperawatan bertujuan untuk membantu meningkatkan kesehatan dan mencegah
penyakit serta memperbaiki status kesehatan.
2.3 Konsep Utama Teori Konservasi Levine
Teori Myra Estin Levine dikenal dangan Konservasi Model. Model Konservasi Levine
difokuskan dalam mempromosikan keseluruhan adaptasi dan pemeliharaan dengan menggunakan
prinsip-prinsip konservasi.Model ini memandu perawat untuk berfokus pada pengaruh-pengaruh dan
respon-respon di tingkatan yang organismik.Perawat memenuhi sasaran dari model melalui
konservasi energi, struktur, dan integritas sosial dan pribadi (Levine, 1967 dalam Tomey & Alligood,
2006).Walaupun konservasi adalah fundamental terhadap hasil-hasil yang diharapkan ketika model
itu digunakan.
Tiga Konsep utama model konservasi yaitu keutuhan, adaptasi, dan konservasi.
1. Wholeness (Keutuhan)
Erikson dalam Levine (1973) menyatakan wholeness sebagai sebuah sistem
terbuka:“Wholeness emphasizes a sound, organic, progressive mutuality between diversified
functions and parts within an entirety, the boundaries of which are open and fluid. (Keutuhan
menekankan pada suara, organik, mutualitas progresif antara fungsi yang beragam dan bagian-
bagian dalam keseluruhan, batas-batas yang terbuka) (hal 63)” Levine (1973, hal 11)
menyatakan bahwa “interaksi terus-menerus dari organisme individu dengan lingkungannya
merupakan sistem yang ‘terbuka dan cair’, dan kondisi kesehatan, keutuhan, terwujud ketika
interaksi atau adaptasi konstan lingkungan, memungkinkan kemudahan (jaminan integritas) di
semua dimensi kehidupan”. Kondisi dinamis dalam interaksi terbuka antara lingkungan internal
dan eksternal menyediakan dasar untuk berpikir holistik, memandang individu secara
keseluruhan.
2. Adaptasi
Adaptasi merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan mempertahankan integritas
individu dalam menghadapi realitas lingkungan internal dan eksternal. Konservasi adalah hasil
dari adaptasi.Beberapa adaptasi dapat berhasil dan sebagian tidak berhasil. Penekanan pada
proses adaptasi ini adalah mengenai tingkatan bukan pada proses berhasil atau gagal, jadi tidak
mengenal proses maladaptasi.
5
Levine (1991) mengemukakan 3 (tiga) karakteristik adaptasi, yaitu: historis, spesificity, dan
redundancy.
a) Historisitas (Historicity)
Historisitas mengacu pada gagasan bahwa respon adaptif sebagian manusia didasarkan pada
genetik dan sejarah masa lalu.Setiap manusia terdiri dari kombinasi genetic dan sejarah, dan
respon adaptif merupakan hasil dari keduanya.
b) Kekhususan(Specifity)
Kekhususan mengacu pada fakta bahwa setiap sistem yang membentuk manusia memiliki
jalur stimulus respon yang unik. Tanggapan yang distimulasi oleh stress spesifik dan
berorientasi tugas. Tanggapan yang dipicu dalam beberapa jalur cenderung akan
disinkronisasi.
c) Redundansi (Redundancy)
Redundansi menggambarkan pengertian bahwa jika suatu system atau jalur tidak dapat
memastikan adaptasi, maka jalur lain mungkin dapat mengambil alih dan menyelesaikan
pekerjaan. Ini mungkin berguna bila respon korektif (misalnya, penggunaan suntikan alergi
selama periode waktu yang panjang untuk mengurangi keparahan alergi secara bertahap dari
system kekebalan tubuh).Namun, redundansi dapat merugikan, seperti ketika tanggapan
yang sebelumnya gagal membangun kembali (misalnya, ketika kondisi autoimun
menyebabkan system kekebalan manusia itu sendiri menyerang jaringan yang sebelumnya
sehat).Levin menyatakan bahwa setiap individu mempunyai pola respon tertentu untuk
menjamin keberhasilan dalam aktivitas kehidupannya yang menunjukkan adaptasi historis
dan spesificity. Pada kenyataannya, pola adaptasi dapat disembunyikan dalam kode genetik
individu. Redundancy menggambarkan pilihan kegagalan yang terselamatkan dari individu
untuk menjamin adaptasi. Kehilangan redundancy memilih apakah melalui trauma, umur,
penyakit, atau kondisi lingkungan yang membuat individu sulit mempertahankan
hidup.Levine (1991) menduga “adanya kemungkinan bahwa penuaan itu sendiri merupakan
konsekuensi dari gagalnya redundansi proses fisiologis dan psikologis.
d) Lingkungan
Dalam menjalani proses adaptasi individu sangat dipengaruhi oleh lingkungan baik internal
maupun eksternal. Levine memandang setiap individu memiliki lingkungannya sendiri baik
lingkungan internal maupun eksternal. Perawat dapat menghubungkan lingkungan internal
6
individu dengan aspek fisiologis dan patofisiologis, dan lingkungan eksternal sebagai level
persepsi, opersional dan konseptual.
Level perseptual melibatkan kemampuan menangkap dan menginterpretasi dunia dengan
organ indera. Level operasional terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi individu
secara fisiologis meskipun mereka tidak dapat mempersepsikannya secara langsung, seperti
mkroorganisme. Pada konseptual level, lingkungan dibentuk dari pola budaya,
dikarakteristikkan dengan keberadaan spiritual, dan ditengahi oleh simbol bahasa, pikiran
dan pengalaman.
e) Respon organisme
Kemampuan individu untuk beradaptasi dengan lingkungan disebut sebagai respon
Organismik. Respon tersebut terdiri dari 4 tingkatan, yaitu : ( Menurut Levine (1973))
1) Fight-flight merupakan respon yang paling primitif dimana ancaman yang diterima
individu baik nyata maupun tidak, merupakan respon terhadap ketakutan melalui
menyerang atau menghindar hal ini bersifat reaksi yang tiba-tiba. Respon yang
disampaikan adalah kewaspadaan untuk mencari informasi untuk rasa aman dan
sejahtera.
2) Respon peradangan atau inflamasi
Merupakan mekanisme pertahanan untuk melindungi diri dari lingkungan yang tidak
bersahabat, merupakan cara untuk penyembuhan diri. Respon individu adalah
menggunakan energi sistemik yang ada dalam dirinya untuk menghapus atau mencegah
iritasi patogen yang merugikan.untuk hal ini sangat dibutuhkan kontrol lingkungan.
3) Respon terhadap stress menghasilkan respon defensif dalam bentuk perubahan yang
tidak spesifik pada manusia, perubahan structural dan kehilangan energi untuk
beradaptasi secara bertahap terjadi sampai rasa lelah terjadi, dikarakteristikkan dengan
pengaruh yang menyebabkan pasien atau individu berespon terhadap pelayanan
keperawatan.
4) Kewaspadaan perceptual, respon sensori menghasilkan kesadaran persepsi, informasi
dan pengalaman dalam hidup hanya bermanfaat ketika diterima secara utuh oleh
individu, semua pertukaran energi terjadi dari individu ke lingkungan dan sebaliknya.
Hasilnya adalah aktivitas fisiologi atau tingkah laku. Respon ini sangat tergantung
kepada kewaspadaan perceptual individu, hanya terjadi saat individu menghadapi dunia
7
(lingkungan) baru disekitarnya dengan cara mencari dan mengumpulkan informasi
dimana hal ini bertujuan untuk mempertahankan keamanan dirinya.
f) Trophicognosis
Levine merekomendasikan trophicognosis sebagai alternatif untuk diagnosa
keperawatan.Ini merupakan metode ilmiah untuk menentukan sebuah penentuan rencana
keperawatan.
1) Konsep Konservasi
Konservasi berasal dari bahasa latinconservatio yang berarti “tokeep together”atau
menjaga bersama-sama (Levine, 1973). Konservasi menggambarkan cara system yang
kompleks dibutuhkan untuk melanjutkan fungsi bahkan jika terjadi hambatan yang berat
sekalipun (Levine, 1990). Selama konservasi, individu dapat melawan rintangan,
melakukan adaptasi yang sesuai, dan mempertahankan keunikannya.Tujuan konservasi
adalah kesehatan dan kekuatan untuk untuk menghadapi ketidakmampuan.Fokus utama
konservasi adalah menjaga bersama-sama seluruh aspek dari
manusia/individu.Meskipun intervensi keperawatan mungkin mengacu pada satu bagian
prinsip konservasi, perawat juga harus mengkaji pengaruh prinsip konservasi lainnya
(Levine, 1990).Konservasi berfokus pada keseimbangan antara suplai dan kebutuhan
energy dalam realitas biologis yang unik untuk setiap individu. Terdapat 4 (empat)
prinsip konservasi, yaitu sebagai berikut :
1) Konservasi Energi
Individu membutuhkan keseimbangan energi dan pembaharuan konstan dari energi
untuk mempertahankan aktifitas hidup. Proses seperti penyembuhan dan penuaan
merupakan hambatan bagi energy tersebut. Hukum termodinamika yang kedua
diterapkan pada apapun di dunia, termasuk manusia.Konservasi energi telah lama
dipakai dalam praktik keperawatan meskipun kebanyakan pada prosedur
dasar.Tujuan dari konversi energy ini adalah untuk menghindari penggunaan energy
yang berlebihan atau kelelahan.Karena individu memerlukan keseimbangan energy
dan memperbaharui energy secara konstan untuk mempertahankan aktivitas
hidup.Dalam praktek keperwatan, hal ini terlihat di ruang rawat pasien.
2) Konservasi Integritas Struktur
Penyembuhan merupakan proses memulihkan integritas structural dan fungsi
selama konservasi dalam mempertahanka keutuhan levine’s 1991).
8
Ketidakmampuan akan ditunjukkan kepada level baru adaptasi (Levine, 1996).
Perawat dapat membatasi jumlah jaringan yang terlibat dalam penyakit dengan
deteksi dini terhadap perubahan fungsi dan dengan intervensi keperawatan.
Konservasi integritas struktur bertujuan untuk mempertahankan atau memulihkan
struktur tubuh sehingga mencegah terjadinya kerusakan fisik dan meningkatkan
proses penyembuhan. Contoh: Membantu pasien dalam latihan ROM, Pemeliharaan
kebersihan diri pasien.
9
adalah tidak lagi pasien sendiri namun ada orang-orang yang terlibat dalam
perawatan kesehatannya.
2.4 Konsep Metaparadigma dalam Teori Levine
Myra Estrin Levine mengembangkan teori tentang model konservasi.Teorinya dibagi dalam 4
(empat) asumsi utama yaitu manusia, lingkungan, keperawatan, dan kesehatan.Teori tentang model
konservasi ini dibagi dalam 4 (empat) asumsi utama yaitu :
1. Manusia
Manusia digambarkan sebagai individu yang holistic yang terus-menerus berusaha untuk
mempertahankan keutuhan dan integritas sebagai makhluk yang berfikir, berorientasi pada masa
depan, dan masa lalu. Manusia memliki kepekaan identitas dan harga diri. Berdasarkan Levine
(1989), proses kehidupan adalah proses perubahan.
2. Keperawatan
Keperawatan adalah interaksi manusia (Levine, 1973).Perawat masuk ke dalam satu kemitraan
dengan pasien dan berbagi pengalaman dengan setiap pasien (Levine, 1977).Tujuan
keperawatan adalah untuk mempromosikan adaptasi dan mempertahankan keutuhan baik
individu maupun masyarakat.Keperawatan adalah untuk mempromosikan kesehatan, menyadari
bahwa setiap individu memiliki respon yang unik sebagai individu dan anggota kelompok.
Integritas individu yaitu keutuhan individu (bio,psiko, sosial, dan spiritual) dan merupakan
tanggung jawab perawat untuk membantu pasien mempertahankan dan mencari realisasinya.
Tujuan keperawatan dicapai melalui penggunaan prinsip-prinsip konservasi : energi, struktur,
personal, dan sosial.
3. Sehat sakit
Kesehatan secara umum didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan fungsi secara
normal (Levine, 1969).Kesehatan bukan hanya tidak adanya kondisi patologis.Kesehatan juga
diartikan sebagai terjaganya keutuhan tubuh dan keberhasilan adaptasi. Perubahan status
kesehatan tidak hanya perubahan fungsi fisiologis (konservasi integritas struktural) tetapi dapat
juga terjadi gangguan pada beberapa prinsip konservasi yang lain.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah "di mana kita terus-menerus dan secara aktif terlibat" dalam menjalani
kehidupan.Levine juga memandang bahwa setiap individu memiliki lingkungan sendiri, baik
secara internal maupun eksternal.Lingkungan internal meliputi fisiolosis dan pathofisiologis,
10
dan lingkungan eksternal sebagai level persepsi, opersional dan konseptual.
Levine menggunakan definisi Bates (1967) dalam Tomey & Alligood (2006) dalam
mendefinisikan lingkungan eksternal yang terdiri dari tiga level, yaitu :
a. Perseptual
Lingkungan perseptual adalah bagian dari lingkungan eksternal dimana individu berespon
terhadap sumber sensori seperti cahaya, suara, sentuhan, suhu, perubahan kimia yang dibau
atau yang dirasa.
b. Operasional
Lingkungan operasional adalah bagian dari lingkungan eksternal yang berinteraksi dengan
kehidupan yang mungkin secara fisik mempengaruhi individu, tetapi tidak disadari oleh
manusia karena merupakan bagian dari lingkungan eksternal yang berinteraksi dengan
jaringan kehidupan seperti semua bentuk radiasi, mikroorganisme, dan polutan. Dengan
kata lain, elemen-elemen ini mempengaruhi manusia secara fisik tetapi tidak bisa dirasakan.
c. Konseptual
Lingkungan konseptual merupakan lingkungan eksternal yang terdiri dari bahasa,
ide,symbol, spiritual, keyakinan, dan tradisi, budaya dan etnis, pola psikologis individu
yang diperoleh dari pengalaman hidup.
1. Pertanyaan Klinis
Berdasarkan latar belakang yang sudah penulis uraikan diatas maka dapat dirumuskan
masalah dalam pertanyaan klinis “Pengembangan empiris tentang model konseptual dan teori
11
keperawatan Myra Levine. Untuk lebih jelasnya akan digambarkan dalam bentuk PICO seperti
pada table dibawah ini:
Tabel 1
Analisa PICO
Penelusuran jurnal yang yang berhubungan dengan penerapan theory Myra Levine
pada anak menggunakan internet online data base yaitu:
1. http://www.search.google scholar.com
2. http://www.sciencedirect.com
3. http://www.search.proquest.com
4. http://www.Pubmed.com
12
4. Telaah Jurnal
Tabel 2.2
Telaah Jurnal
13
penentuan diagnosa dapat mendukung promosi
(tropikognosis), kesehatan
intervensi dan evaluasi.
Data hasil penerapan
model konservasi Levine
pada tiap-tiap kasus
disajikan secara naratif
berupa gambaran kasus.
2. Judul : Sampel dalam 1. konservasi energi : Hasil penelitian ini Berdasarkan Kekuatan :
Case Report : penelitian terdiri Bayi terpasang monitor teori konsep Myra Levine yang Pada artikel ini, sudah
Application Of dari 1 orang yaitu Heart rate, Respirasi dan berfokus pada masalah pasien dilengkapi dengan kasus yang
Theory Of Myra E bayi dengan Berat SPO2. Bayi tidur selama untuk jangka pendek. Maka ditemukan dan penerapan
Levine Bayi Lahir Rendah dalam incubator dan konservasi energi pada pasien model konservasi Myra
Conservation (BBLR) dan suara bising tiba tiba dari BBLR dan Prematur dapat Levine berdasarkan kasus
Model For Baby E prematur diruang alat alat monitor dan diatasi tanpa masalah baru yang Kelemahan :
With Lbw And isolasi Covid syiringe pump sering dapat menurunkan kemampuan Metode dalam penelitian ini
Prematures Rumah Sakit C membuat bayi terkejut. adaptasinya. kurang lengkap, tidak terdapat
Treated By 2. Konservasi Integritas penjelasan lengkap tentang
Isolation Of Struktural : Mulut bayi populasi, sampel dan tehnik
Covid RS C terpasang OGT pengumpulan data
Penulis : dekompresi. Ekstremitas
lengkap, Plantar Creasis
1-2 belum garis penuh.
14
Fauziah Rudhiati, 3. Konservasi Integritas
Yunita Ida Rianti Sosial : ibu dan ayah
Sipahutar, Andria dirawat diruang isolasi
Tahun: covid dalam tempat yang
2021 berbeda. Setiap hari
keluarga selalu membawa
keperluan ibu dan bayi.
Dukungan keluarga agar
bayi cepet sembuh dan
pulang bebas covid 19.
3. Judul : Untuk Metode yang digunakan Hasil pengkajian dari kelima Kekuatan :
Aplikasi Teori memberikan dalam studi ini adalah kasus tersebut berdasarkan Pada askep berdasarkan
Konservasi gambaran tentang studi kasus. Kasus yang model konservasi Levine model konservasi Levine
Levine Pada pelaksanaan diambil adalah anak didapatkan bahwa kelima ditemukan bahwa masalah
Asuhan penerapan teori dengan penyakit infeksi pasien memiliki masalah pada ketidakseimbangan cairan
Keperawatan konservasi Levine yang memiliki gangguan ketidakseimbangan cairan dan dan elektrolit merupakan
Anak Dengan pada anak dengan cairan dan elektrolit. elektrolit. Melalui pengkajian salah satu tropichognosis
kasus infeksi dan masalah infeksi Lima kasus yang diambil berdasarkan konservasi Levine, yang muncul walaupun
Cairan. yang mengalami pada studi ini perawat berhasil menemukan tidak selalu menjadi
Penulis : gangguan cairan berlangsung mulai dari data-data yang menunjang masalah yang utama.
dan elektrolit. Februari sampai dengan masalah gangguan Pengkajian pada askep
April 2017 keseimbangan cairan dan berdasarkan model
15
Fitri Annisa, Nani elektrolit. Pada pengkajian konservasi Levine mampu
Nurhaeni, Dessie aspek konservasi energi dan mengeksplorasi data yang
Wanda konservasi integritas struktur, diperlukan terkait masalah
Tahun : data terkait asupan dan haluaran ketidakseimbangan cairan
2017 cairan, faktor-faktor risiko yang dan elektrolit.
meningkatkan jumlah IWL dan
Kelemahan :
faktor lain yang mengganggu
Sampel yang digunakan pada
keseimbangan cairan dan
penelitian ini hanya lima
elektrolit dapat tereksplorasi
kasus pada rentang bulan
secara maksimal.
Februari s.d April 2017
16
2021 dengan menggunakan metode closed suction system diastolik dibandingkan
kata kunci Pediatric sehingga closed suction dengan metode open suction
AND system dapat system.
Endotracheal Closed direkomendasikan pada pasien
suction system AND pasca operasi jantung bawaan
saturation (PJB).
Hasil temuan dianalisis
berdasarkan teori konservasi
Levine yang terdiri
dari(konservasi),
adaptasi dan wholeness,
yang mana konsep konservasi
ini terdiri dari
konservasi energi, konservasi
integritas sosial, konservasi
integritas personal dan
konservasi integritas
struktural. Pertukaran oksigen
yang baik setelah dilakukan
suctioning dan terbebas dari
mukus plak atau sekret
merupakan bagian dari respon
17
adaptasi tubuh konservasi
energi menurut levine
5. Judul : Sampel pada Melakukan pengkajian Model Konservasi Levine dapat Kekuatan :
Effectiveness Of penenlitian ini nutrisi secara berkala diterapkan pada pasien anak 1. Studi komprehensif
A Conservation yaitu lima anak pasien kanker rawat inap dengan kanker yang mengalami menggunakan Model
Energy Model For penderita kanker minimal untuk gangguan nutrisi dan menjadi Konservasi Levine pada
Nutrition dengan mengevaluasi hasil pedoman bagi perawat untuk anak penderita kanker
Problems In menggunakan intervensi perawatan melakukan pengkajian, yang memiliki masalah
Children With pendekatan yang dilakukan. Penilaian memutuskan diagnosis, dan gizi dapat
Cancer asuhan dilakukan dengan menyusun intervensi untuk mengidentifikasi masalah
Penulis : keperawatan. menggunakan Model meningkatkan kualitas asuhan keperawatan secara cepat
La Saudi, Lima kasus Konservasi Levine keperawatan. dan tepat
Alleniekania, Nur dipertimbangkan, berdasarkan domain 2. Penerapan model
Agustini yaitu leukemia konservasi energi, konservasi Levine
Tahun : limfoblastik akut integritas struktural, berpengaruh terhadap
2022 (ALL), integritas personal, dan pelaksanaan asuhan
neuroblastoma, integritas sosial. keperawatan yang lebih
leukemia myeloid baik
akut (AML),
Kekurangan :
karsinoma
nasofaring (NPC),
dan osteosarkoma,
18
pada anak dengan 1. Sampel pada penelitian
gangguan gizi di ini hanya dilakukan pada
ruang non-infeksi lima anak
RS Cipto
Mangunkusumo
6. Judul : Sampel pada Memberikan intervensi Meningkatnya praktik Kekuatan :
Developmental penelitian ini yaitu pelatihan tentang keperawatan dan bagaimana 1. Penelitian ini
Care of Premature tim dokter dan pengurangan kebisingan teori keperawatan dapat menjelaskan secara rinci
Newborns: A perawat yang ada dan pencacahayaan di berkontribusi tidak hanya untuk mengenai factor
Success Story di ruangan NICU NICU. Pelatihan kemajuan disiplin keperawatan, pencahayaan dan
from Evidence- dilakukan sesuai dengan tetapi juga untuk peningkatan kebisingan dapat
based Research jadwal sfift, rata-rata asuhan yang diberikan mempengaruhi bayi
Penulis : pelatihan dilakukan 1 jam premature
Philomene Marie per shift. 2. Penelitian ini dilakukan
Missi, Clemence setelah peneliti
Dallaire, Marie- melakukan penelitian di
Soleil Hardy beberapa Negara dan
Tahun : menghasilkan hasil yang
2022 sama terkait pengaruh
model konservasi Levine
terhadap perkembangan
bayi premature
Kekurangan :
19
1. Pada penelitian ini tidak
menggambarkan secara
jelas mengenai jumlah
sampel yang dijadikan
sampel pelatihan
7. Judul : Jumlah kasus yang Konservasi energi : Model konservasi Levine Kekuatan :
Penelitian yang dilakkan paa
Penerapan Model diteliti adalah 5 mempertahankan cairan sangat tepat digunakan untuk
setiap sampel sudah dengan
Konservasi
kasus. Sampel dan elektrolit melalui mengatasi masalah kekurangan pemberian implemetasi
Levine Pada
berdasarkan pada 4 struktur
Pemenuhan yang diambil oral, enteral maupun cairan dan elektrolit anak yang
integritas sesuai dengan teori
Kebutuhan Cairan
adalah anak yang parenteral. Perawat juga dirawat. Pemenuhan kebutuhan Levine
Dan Elektrolit
Anak Yang dirawat di ruang berkolaborasi tim gizi cairan dan elektrolit merupakan
Kekurangan :
Dirawat
rawat infeksi anak untuk pemenuhan bagian konservasi energi yang Pengkajian konservasi
Penulis : Diah RSUPN Cipto kebutuhan elektrolit dibutuhkan anak untuk integritas personal pada kasus
Ayu Agustin
Mangunkusumo dalam asupan nutrisi, beradaptasi mempertahankan 1, 2, 4 dan 5 hanya dapat dikaji
Tahun : 2018 dan RSAB enteral dan parenteral fungsi tubuh secara utuh pencapaian tumbuh kembang,
Harapan Kita konservasi integritas (wholeness) namun tidak dapat mengkaji
Jakarta dengan struktural : tindakan konsep diri. Hal ini
masalah mandiri berupa disebabkan usia klien dibawah
kekurangan cairan penimbangan berat 2 tahun dan belum bisa
dan elektrolit. badan, pengukuran tanda berkomunikasi dengan baik.
vital, kelopak mata, Pada kasus 3 konsep diri
mukosa bibir, turgor mulai dapat dikaji karena
kulit, waktu pengisian klien usia hampir 4 tahun dan
20
kapiler, benghitung dapat berkomunikasi cukup
balance cairan dan baik.
diuresis
konservasi integritas
personal : memberikan
terapi bermain dan
stimulasi tumbuh
kembang sesuai usia
dengan cara mengajak
klien bernyanyi,
bercerita, mendengarkan
musik, bermain game
gadget.
konservasi integritas
sosial : bekerjasama
dengan keluarga
melakukan perawatan
klien diawali dengan
memberikan edukasi
perawatan klien pada
orang tua.
21
8. Judul : Studi kasus Perawat berkontribusi Penerapan Teori Konservasi Kekuatan :
Sleep Positioning perawat spesialis anak secara
dilakukan dengan dalam intervensi Levine dapat mengoptimalkan
By Levine’s langsung memberikan asuhan
Conservation lima bayi berat keperawatan untuk nutrisi enteral. Kepatuhan pada
keperawatan pada bayi BBLR
Theory Approach lahir rendah yang penanganan intoleransi lima kasus terpilih dengan
Can Optimize yang mengalami intoleransi
mengalami makanan enteral pada memberikan intervensi
Enteral Nutition makan enteral. Selain itu
In Low Birth intoleransi BBLR. Intervensinya keperawatan dengan
penerapan intervensi
Weight Infants makanan enteral. adalah pemberian makan menggunakan prinsip
keperawatan juga berdasarkan
enteral dengan posisi konservasi energi, konservasi
Penulis : keperawatan berbasis bukti
Dyah Dwi Astuti, tidur dengan menerapka integritas struktural, konservasi
Yeni Rustina, dengan tinjauan sistematis
Pendekatan teori integritas personal, dan
Fajar Tri penelitian keperawatan
Waluyanti konservasi Levine. konservasi integritas sosial.
berdsarkan teori Levine.
Posisi tidur pada bayi BBLR
Tahun : 2021
selama proses pemberian
Kelemahan :
makanan enteral dapat kesulitan dalam evaluasi
menurunkan frekuensi muntah integritas pribadi, termasuk
dan menurunkan risiko harga diri, identitas diri, dan
desaturasi, serta risiko citra diri bayi BBLR Karena
kembung. Perawat dapat adanya keterbatasan dalam
menerapkan intervensi tersebut komunikasi.
sebagai standar prosedur
operasional intervensi yang
diberikan pada bayi BBLR
22
yang mengalami intoleransi
makan enteral.
9 Judul : Subyek penelitian Menerapkan Proses Hasil penelitian didapatkan : Kekuatan:
Effectiveness of a ini adalah lima keperawatan, menurut Hasil akhir dari proses Penelitian memakai Metode
conservation
anak penderita model keperawatan keseimbangan energi pada anak yang digunakan adalah studi
energy model for
febrile kanker yang Levine Energy berfokus adalah adaptasinya terhadap kasus lima anak penderita
neutropenia in
mengalami pada mempertahankan gangguan tersebut, yang dapat kanker yang dirawat karena
children with
cancer demam Model Konservasi, meningkatkan kualitas demam neutropenia dengan
neutropenia berfokus pada hidupnya. menggunakan pendekatan
Penulis :
dengan peningkatan ing adaptasi proses keperawatan.
Khoirunnisa
menggunakan tubuh melalui empat
Khoirunnisa,1,2
pendekatan proses bentuk konservasi, yaitu, Kelemahan :
Allenidekania
keperawatan. konservasi energi, Hanya dilakukan pada 5 anak
Allenidekania,1
integritas pribadi, demanpenderita kanker yang
Happy Hayati1
integritas struktural, dan dirawat karena demam
integritas sosial. neutropenia
Tahun :
2020
24
11 Judul : Untuk Kasus : 1. Konservasi energi Kelebihan.
Kasusnya adalah seorang Maka konservasi
Nursing Model and memeriksakan bayi kadar glukosa darah tetap normal
bayi lakilaki berusia 4 bulan energi pada pasien BBLR dan
Care: Evaluation of yang ditindak selama periode perawatan setelah
yang lahir melalui operasi Prematur
a Diagnosed Infant lanjuti di klinik intervensi, asupan kalori harian
caesar elektif dengan berat harus bisa diatasi tanpa
with Short Bowel Gastroenterologi terpenuhi (sekitar 20 g berat badan
badan 3450 gram. Ketika menimbulkan
Syndrome by dengan diagnosis per hari), dan asupan dan keluaran
dia berusia satu setengah masalah baru yang dapat
Levine Protection “Short Bowel cairan seimbang (±10-80), skala
bulan, dia dirawat di rumah menurunkan
Syndrome” dengan nyeri antara 2 dan 4, cairan
sakit dengan keluhan kemampuan adaptasinya.
menggunakan intravena diberikan dua kali, kadar
muntah berlebihan dan Rekomendasi
Mode Penulis : model perlindungan elektrolit normal 2. Perlindungan
ketidakmampuan untuk yang bisa diberikan adalah SOP
Merve Gumus, Levine Integritas Struktural integritas
menerima nutrisi secara Peripheral Inserted Central
Yasemin Yildirim, membran mukosa mulutnya
oral. Anak kemudian Cateter
Fisun Senuzun dipertahankan, terus menerima
dirujuk ke Rumah Sakit, (PICC) sesegera mungkin setelah
Aykar, Cicek ASI dari 6x40 cc NG dan tidak ada
kemudian dilakukan bayi
Fadiloglu komplikasi yang terkait dengan
prosedur ileostomy dan lahir dikarenakan penggunaan
NG yang berkembang. 3.
anak diruang diruang nutrisi
Tahun : Perlindungan Interpersonal
gastroenterology anak. parenteral yang berosmolaritas
2020 Kasus. pada periode Basic Trust
Anak kemudian dilakukan tinggi.
vs. Distrust tergantung pada
perawatan menggunakan
ibunya. Jika ibu memberi makan
model konservasi Levine.
bayinya cukup, melindunginya,
dan menunjukkan cinta dan
perhatian, bayi akan
mengembangkan perasaan
percaya. Ibu kasus menyatakan
25
bahwa dia menyusui bayinya sejak
lahir sampai bulan kedua, tetapi
ASInya tidak cukup selama sakit.
Ibu melaporkan bahwa dia
khawatir tentang perawatan stoma
dan sangat ingin belajar. Dia
menyatakan bahwa dia merasa
putus asa ketika dia melihat pasien
lain dengan sindrom usus pendek
yang dia lihat di klinik dan dia
berpikir bahwa akhirnya akan
buruk 4. Perlindungan Integritas
Sosial Karena perkembangan
psikososialnya sesuai dengan
usianya, diagnosis keperawatan
tidak dibuat. untuk melanjutkan
perkembangannya, setelah
intervensi apa pun atau ketika dia
menangis, dia perlu digendong dan
diberi kepercayaan
12 Judul Tujuan: Kasus: Result Kelebihan
konservasi energy By E Lahir di RS C jam Tripocognosis alternatif
Case report : Berdasarkan teori konsep
dalam perawatan 17.15 dengan berat badan diagnosa keperawatan a.
application of Myra Levine
bayi resiko tinggi lahir 1,960 , usia gestasi 33- yang berfokus terhadap
theory of myra e Gangguan pola nafas b. Defisit
adalah menghemat masalah pasien
levine conservation nutrisi kurang dari kebutuhan
26
Model for baby e energi, Hal ini 34 minggu, lahir spontan tubuh c. Resiko infeksi d. untuk jangka pendek. Maka
with lbw and sesuai dengan letak kepala dengan kondisi Gangguan konsep diri orangtua konservasi
prematures treated konsep Myra levine, ibu rapid Ig G test reaktip. energi pada pasien BBLR dan
e. Gangguan Bonding
Prematur
by isolation of penghematan Disebabkan karena situasi
Hipotesis adalah rencana harus bisa diatasi tanpa
Covid rs c energy bayi BBLR pandemi, bayi BBLR menimbulkan
penerapan asuhan keperawatan
adalah dengan dengan APGAR Score 5-7 masalah baru yang dapat
Penulis: berdasarkan prinsip model
disentuh seminim dan down score >3 yang menurunkan
konservasi. Dalam teori model kemampuan adaptasinya.
Fauziah Rudhiati1 mungkin dengan lahir dengan ibu rapid
levine prinsip model Rekomendasi
, Yunita Ida Rianti menempatkan bayi reaktip harus masuk ruang
yang bisa diberikan adalah
Sipahutar1 dirawat di dalam rawat isolasi covid anak. konservasi energi, integritas
SOP
, Andria inkubator tidak Bayi dikirim dari ruang struktural , integritas personal Peripheral Inserted Central
Pragholapati2 membutuhkan perina dengan dan integritas sosial harus Cateter
pakaian, tetapi menggunakan inkubator diatasi agar tercapai respon (PICC) sesegera mungkin
setelah bayi
Tahun: hanya ditemani oleh ayah bayi. adaptasi yang dapat
lahir dikarenakan penggunaan
2021 membutuhkan Pada tanggal 16 -11-20 bayi meningkatkan kebutuhan nutrisi
popok atau alas. dilakukan swab pertama parenteral yang berosmolaritas
energi terhadap fungsi lainnya.
beserta ayah. Tgl 17 bayi tinggi.
Intervensi Penggunaan
dilakukan swab ke 2. Hasil
intervensi keperawatan
swab bayi I dan II positif
berdasarkan masalah dan
juga hasil swab pertama
hipotesis disesuaikan dengan
ayah. Berdasarkan kondisi
ini. Ayah dirawat diruang konsep teori dan evidence base
isolasi dan bayi yang dilakukan perawat di
terpisah dari orang tua Indonesia dan diluar negri .
selama masih menunggu Juga berdasarkan buku
27
hasil swab ke 2 ibu bayi panduan dari pelayanan
yang lebih dahulu dirawat di kesehatan Indonesia di masa
ruang isolasi. Penemuan pandemi yang dikeluarkan oleh
klinis berdasarkan
KEMENKES 2020.
pemeriksaan dilakukan
dengan menggunakan teori
konsep Myra levine
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori keperawatan adalah seperangkat ide, defenisi, hubungan,dan harapan atau saran
yang berasal dari model keperawatan atau dari disiplin (bidang ilmu) lain dan rancangan purposif,
pandangan metodis fenomena dengan merancang inter-relationship khusus di antara ide-ide yang
bertujuan menggambarkan, menjelaskan, peramalan, atau merekomendasikan. Teori
keperawatan bertujuan untuk menggambarkan dan menjeaskan fenomena keperawatan,
memberikan dasar dalam praktik keperawatan, membantu menciptakan pengetahuan (body of
knowledge) yang lebih maju dan menunjukkan bagaimana keperawatan akan berkembang di masa
depan.
Salah satu model keperawatan yang telah dikembangkan dalam tata layanan keperawatan
adalah model konservasi yang dikembangkan oleh Mira E. Levine. Model konservasi
mendeskripsikan tentang cara yang kompleks yang memungkinkan individu (anak) untuk
melanjutkan fungsi meskipun dihadapkan pada tantangan/hambatan yang sangat berat. Selama
konservasi ini, anak dapat menghadapi rintangan/hambatan, beradaptasi, dan mempertahankan
keunikannya. Perawat sebagai care provider harus mampu melakukan pengkajian dengan model
konservasi ini, karena pengkajian 4 (empat) prinsip konservasi Levine, yaitu konservasi energi,
konservasi integritas struktural, konservasi integritas personal, dan konservasi integritas sosial,
merupakan sarana untuk menilai apakah anak cukup memiliki bekal untuk melakukan proses
adaptasi.
3.2 Saran
Penulis berharap agar teori keperawatan ini dapat digunakan dalam lingkungan praktek
keperawatan. Dan juga penulis berharap makalah ini dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan dalam
praktek keperawatan sehari hari, terutama pada bayi baru lahir, sehingga pelaksanaan proses
keperawatan dan derjad Kesehatan dapat lebih optimal.
29
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2009). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Salemba
Medika.
Annisa, F., Nurhaeni, N., & Wanda, D. (2017). APLIKASI TEORI KONSERVASI LEVINE PADA
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KASUS INFEKSI DAN CAIRAN. Jurnal
Keperawatan, 6(2), 10-Pages.
Khoirunnisa, K., Allenidekania, A., & Hayati, H. (2020). Effectiveness of a conservation energy model
for febrile neutropenia in children with cancer. Pediatric Reports, 12(s1), 8697.
Missi, P. M., Dallaire, C., & Hardy, M. S. (2022). Developmental Care of Premature Newborns: A
Success Story from Evidence-based Research. American Journal of Nursing, 11(1), 30-42.
Mawaddah, E., Nurhaeni, N., & Wanda, D. (2021). Aplikasi Model Keperawatan Levine pada Asuhan
Keperawatan Anak dengan Masalah Oksigenasi. Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated
Nursing Journal), 2(2), 141-155.
Moreira, D. A. A., Braga, D. V., Viana, M. C. A., Oliveira, D. R. D., Oliveira, C. J. D., & Cavalcante,
E. G. R. (2022). Nursing care to patients with sepsis: analysis in the light of Myra Levine's
conceptual model. Escola Anna Nery, 26.
Parker, & Smith, M. E. &. (2010). Nusing Theories and Nursing Practice (3rd ed.). F.A Davis Company.
Rudhiati, F., Sipahutar, Y. I. R., & Pragholapati, A. (2021). CASE REPORT: APPLICATION OF
THEORY OF MYRA E LEVINE CONSERVATION MODEL FOR BABY E WITH LBW
AND PREMATURES TREATED BY ISOLATION OF COVID RS C. NURSING UPDATE:
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN: 2085-5931 e-ISSN: 2623-2871, 12(2), 33-41.
Saudi, L., Allenidekania, A., & Agustini, N. (2021). Effectiveness of a conservation energy model for
nutrition problems in children with cancer. Enfermería Clínica, 31, S82-S85.
Yuhana, I., & Nurhaeni, N. (2021). Closed Suction System terhadap Saturasi Pasca Operasi Jantung
Bawaan (PJB) pada Anak. Journal of Telenursing (JOTING), 3(1), 326-333.
30