Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

“Teori Keperawatan : Adaptation Model (Calista Roy)”

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Afra Raudhati Khairiyyah (2111312030) 7. Haura Syadini Firzatulah (2111312057)

2. Amanda Rahma Yunita (2111311039) 8. Melia Atifa (2111313009)

3. Annisa Prihastiwi (2111313042) 9. Muhammad Naufal Al-Hanif (2111312063)

4. Desi Wulan Sari (2111311018) 10. Silvia Azari (2111312024)

5. Fricelia Aura Guselsa (2111312066) 11. Zahra Hayaturrahma (2111312051)

6. Gea Amanda Ramadhani (2111312060)

Dosen Pengampu :

Dr.Rika Sabri, S.Kp., Sp. Kom

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan yang berjudul “Teori
Keperawatan : Adaptation Model (Calista Roy)” dengan dosen pengampu Dr.Rika Sabri, S.Kp.,
Sp. Kom.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr.Rika Sabri, S.Kp., Sp. Kom. selaku dosen
Mata Kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan lebih kepada
kami dan bermanfaat bagi para pembaca. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna sehingga kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai kita semua.

Padang, 18 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................1
D. Manfaat..................................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Teori / Sejarah Calista Roy.........................................................................3
B. Sumber Teori Untuk Pengembangan Teori..........................................................................4
C. Definisi dan Konsep Umum.................................................................................................5
D. Penggunaan Penemuan Empiris......................................................................................................6
E. Paradigma Keperawatan Menurut Calista Roy................................................................................7
F. Aplikasi Teori Calista Roy Pada Asuhan Keperawatan...................................................................9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berprofesi sebagai perawat sampai saat ini masih dianggap sebagai profesi yang kurang
menjanjikan dalam hal finansial, bahkan keperawatan dianggap kurang eksis, kurang
profesional. Oleh karena itu para perawat dituntut untuk bekerja lebih keras untuk menunjukan
bahwa keperawatan dapat berdiri sejajar dengan profesi-profesi lain. Eksistensi keperawatan
dapat dicapai apabila seorang perawat dapat melaksanakan tugasnya dengan profesional dan
memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada individu, keluarga maupun masyarakat
umum. Salah satu cara menunjukkan eksistensi keperawatan adalah dengan mengembangkan
model pelayanan keperawatan yang menyesuaikan kondisi dimana kita bekerja.

Teori keperawatan menurut Calista Roy, yang dikenal dengan model adaptasi dimana
Roy menganggap manusia pastinya memiliki potensi untuk dapat beradaptasi terhadap stimulus
baik internal maupun eksternal dan kemampuan adaptasi ini juga dapat dilihat dari berbagai
tingkatan manusia. Pengaplikasian teori Calissta Roy sudah banyak diterapkan di rumah sakit
sedikit namun sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami bahwa tindakan
keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan perawat melaksanakan asuhan keperawatan tanpa
menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan pada klien merupakan teori dari Calissta Roy.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang menjadi latar belakang dan sejarah dari teori Calissta Roy?.
2. Dari mana saja sumber-sumber teori Calissta Roy?.
3. Apa saja yang menjadi konsep umum dan definisi dari teori Calissta Roy?.
4. Bagaimana penggunaan temuan empiris dari teori Calissta Roy?.
5. Apakah yang dimaksud dengan paradigma keperawatan?.

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui latar belakang dan sejarah dari teori Calissta Roy.

1
2. Untuk mengetahui apa-apa saja yang menjadi sumber teori Calissta Roy.
3. Untuk mengetahui apa yang menjadi konsep umum dan definisi dari teori Calissta
Roy.
4. Untuk mengetahui cara penggunaan temuan empiris dari teori Calissta Roy.
5. Untuk mengetahui apa itu paradigma keperawatan.

D. Manfaat

Manfaat penulisan makalah ini adalah supaya kami anggota kelompok dapat lebih
memahami mengenai teori Calissta Roy, yang pastinya akan sangat bermanfaat di perkuliahan
hingga kami menempuh profesi sebagai perawat

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Teori / Sejarah Calista Roy

Seorang perawat, guru, dan ahli teori agama yang dilahirkan di Los Angeles, California,
Amerika pada tanggal 14 Oktober 1939. Tumbuh di lingkungan religious dengan latar belakang
katolik. Dibaptis kemudian diberi nama yang memiliki arti “orang suci” yang dirayakan di hari
kelahirannya, Santo Callisto. Ibunya juga seorang perawat yang bekerja dan memiliki andil
dalam mengajar anaknya mengenai perawatan yang diperlukan oleh orang sakit serta bagaimana
seharusnya seorang perawat berperilaku altruistik dengan cara yang sepenuhnya. Callista sudah
mulai bekerja pada rumah sakit besar ketika masih berusia 14 tahun. Awalnya, dia hanya
bertanggung jawab atas pekerjaan di sebuah toko makanan, tetapi segera dipromosikan menjadi
seorang asisten perawat.

Callista mempunyai panggilan pada aspek agama yang kuat. Setelah melakukan meditasi,
maka diputuskannya untuk bergabung dengan Kongregasi Suster-suster San José de Carondelet
di tempat tinggalnya. Pada tahun 1963, Sister Callista Roy menamatkan pendidikan keperawatan
di Mount Saint Mary's College di Los Angeles tahun 1966. Selanjutnya ia lalu menyelesaikan
gelar masternya dalam disiplin ilmu yang sama di University of California. Selain dari gelar itu,
Roy juga mempunyai gelar master lain dalam bidang ilmu sosiologi di tahun 1973 dan meraih
gelar doktor dalam bidang yang sama pada tahun 1977, kedua gelar itu diperoleh pada
University of California.

Pada saat studi meraih gelar master pada bidang keperawatan, dia menerima sebuah misi
yang pada akhirnya mengubah kehidupannya. Salah seorang gurunya, yaitu Dorothy E. Johnson
memberikan tugas agar ia mengembangkan sebuah model keperawatan yang baru. Sementara itu
ia juga sedang bekerja menjadi perawat di ruangan bangsal anak. Dengan memperhatikan
lingkungannya, maka ia melihat kemampuan anak untuk beradaptasi terhadap perubahan, baik
secara fisik maupun mental. Hal ini menemukan sebuah dampak yang sangat besar sehingga Roy
mempergunakannya sebagai dasar konseptual proyeknya. Dengan menggunakan cara ini maka
Roy memperkenalkan model keperawatannya pada tahun 1968.

Setelah dua tahun, ia mendirikan sebuah yayasan dalam Nursing Outlook for Nursing.
Yang berprinsip dasar bahwa manusia, merupakan sebuah sistem holistik (kompleks yang
dipengaruhi oleh berbagai sisi) dan mampu beradaptasi baik secara individu atau kelompok.
Setelah keberhasilan yang telah dicapai dengan modelnya, maka Callista Roy mulai melihat
kondisi karirnya yang mulai lepas landas.

Roy juga telah menerbitkan banyak artikel dan buku tentang hal tersebut. Dia juga telah
menawarkan banyak sekali kegiatan konferensi di seluruh dunia. Pada tahun 1978, Roy diterima

3
di American Academy of Nursing. Diantara tahun 1983 dan 1985, Roy juga bekerja sebagai
perawat di klinik neurologi milik University of California. Pada tahun 1991 Roy mendirikan
sebuah organisasi yang kemudian mengadopsi namanya yakni Roy Adaptation Associations.
Pada tahun 2007, Roy diakui sebagai sosok legenda hidup oleh American Academy of Nursing.
Saat itu, Roy memegang posisi profesor dan ahli teori di School of Nursing di Boston College.

B. Sumber Teori Untuk Pengembangan Teori

Konsep adaptasi mempengaruhi Roy dalam kerangka konsepnya yang sesuai dengan
keperawatan. Dimulai dengan pendekatan teori sistem, Roy menambahkan kerja adaptasi dari
Helson (1964) seorang ahli fisiologis-psikologis. Untuk memulai membangun pengertian
konsepnya. Helson mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai
tercapainya derajat adaptasi yang dibutuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan
tiga jenis stimulus yaitu :

 Stimulus fokal adalah stimulus internal atau eksternal menghadapi sistem manusia yang
efeknya lebih segera
 Stimulus kontekstual yaitu semua stimulus lain yang dialami seseorang baik internal
maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur dan secara
bersamaan.(Sudarta, 2015) dimana stimulus kontekstual merupakan semua faktor
lingkungan yang hadir kepada seseorang dari dalam tetapi bukan pusat dari atensi dan
energy seseorang
 Stimulus residual adalah faktor lingkungan dalam tanpa system manusia yang
mempengaruhi dalam situasi arus yang tidak jelas (Alligot & Tomey, 2010). Stimulus
residual yaitu ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan situasi yang ada tetapi
sukar untuk diobservasi meliputi kepercayaan, sikap, sifat individu berkembang sesuai
pengalaman yang lalu hal ini member proses belajar untuk toleransi (Sudarta, 2015).
Contohnya adalah keyakinan, sikap dan sifat individu yang berkembang sesuai dengan
pengalaman masa lalu

Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandangan terhadap manusia
sebagai sistem yang adaptif. Selain konsep-konsep tersebut, Roy juga mengadaptasi nilai “
Humanisme” dalam model konseptualnya berasal dari konsep A.H. Maslow untuk menggali
keyakinan dan nilai dari manusia. Menurut Roy humanisme dalam keperawatan adalah
keyakinan, terhadap kemampuan koping manusia dapat meningkatkan derajat kesehatan.

Teori helson dikembangkan dari penyesuaian tingkat zona yang mana menentukan stimulus akan
mendapatkan respon hal yang positif maupun negatif. Sesuai dengan teori Helson, adaptasi
adalah proses yang berdampak positif terhadap perubahan lingkungan. Roy mengkombinasikan
teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandangan terhadap manusia sebagai sistem yang
adaptif. Dengan teori adaptif Helson, Roy mengembangkan dan memperluas model dengan
konsep dan teori dari Dohrenwed, R S Latarus, N Malaznik, D Mechanic, dan H Selye. Roy
memberikan penghargaan khusus kepada rekan penulis Driever, untuk menguraikan subdivisi
integritas diri, dan Martinez dan Sato, untuk mengidentifikasi rangsangan umum dan utama yang

4
memengaruhi mode. Rekan kerja lainnya juga menguraikan konsep tersebut. Poush-Tedrow dan
Van Landingham memberikan kontribusi pada mode saling ketergantungan, dan Randell
memberikan kontribusi pada mode fungsi peran.

Setelah mengembangkan teorinya, Roy mengembangkan model sebagai suatu kerangka kerja
pendidikan keperawatan, praktek Keperawatan, dan penelitian. Sejak itu lebih dari 1500 staf
pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk mengklasifikasi, menyaring, dan
memperluas model. Penggunaan model praktek juga memegang peranan penting untuk
penyaringan model.

Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan survey penelitian pada tahun 1976-1977
menunjukkan beberapa penegasan sementara dari model adaptasi. Perkembangan model adaptasi
keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan profesionalismenya. Secara filosofi Roy
mempercayai kemampuan bawaan, tujuan,, dan nilai kemanusiaan, pengalaman klinisnya telah
membantu perkembangan kepercayaannya itu dalam keselarasan dari tubuh manusia dan spirit.
Keyakinan filosofi Roy lebih jelas dalam kerjanya yang baru pada model adaptasi keperawatan.

C. Definisi dan Konsep Umum

Definisi

Model keperawatan adaptasi Roy adalah model yang memandang manusia sebagai suatu sistem
adaptasi mulai dari tingkatan individu itu sendiri sampai ke adaptasi dengan lingkungan. Teori
ini menjelaskan proses keperawatan yang bertujuan membantu seseorang untuk beradaptasi
terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan hubungan
interdependensi selama sehat sakit (Marriner Tomery, 1994 dan Rofikoh, 2014).

Konsep Umum

Sebelum mengenal konsep dasar keperawatan Callista Roy akan lebih baik jika mengetahui
filosofi, falsafah keperawatan. Filsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum
yang mendasari realitas serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan
pada alasan logis dan metode empiris.

Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy ( Mc Quiston, 1995 ) : Roy memiliki delapan
falsafah yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu empat berdasarkan falsafah humanisme dan
empat yang lainnya berdasarkan falsafah veritivity.

Falsafah humanisme / kemanusiaan berarti bahwa manusia itu memiliki rasa ingin tahu dan
menghargai, jadi seorang individu akan memiliki rasa saling berbagi dengan sesama dalam
kemampuannya memecahkan suatu persoalan atau untuk mencari solusi, bertingkah laku untuk

5
mencapai tujuan tertentu, memiliki holism intrinsik dan selalu berjuang untuk mempertahankan
integritas agar senantiasa bisa berhubungan dengan orang lain.

D. Penggunaan Penemuan Empiris

Dari awal ini, model adaptasi Callista Roy telah didukung melalui penelitian dalam
praktik dan pendidikan pada tahun 1999 (Roy & Andrews, 1999), sekelompok tujuh
cendekiawan yang bekerja dengan Roy melakukan meta-analisis, kritik, dan sintesis dari 163
studi berdasarkan Adaptasi Model Roy yang telah diterbitkan dalam 44 jurnal Bahasa Inggris Di
lima benua dan disertai tesis dari Amerika Serikat. Dari 163 penelitian ini, 116 memenuhi
kriteria yang ditetapkan untuk menguji proposisi dari model. Dua belas proposisi generik
berdasarkan karya Roy sebelumnya diturunkan.

Untuk mensintesis penelitian, temuan masing-masing studi digunakan untuk menyatakan


proposisi pendukung dan praktik, dan dukungan untuk proposisi diperiksa. Dari 265 proposisi
yang diuji, 216 (82%) didukung. Roy (2011) mempresentasikan tinjauan komprehensif
penelitian berdasarkan model adaptasi selama 25 tahun terakhir di Nursing Science Quarterly,
volume 24, nomor 4. Masalah lengkap didedikasikan untuk menghormati Callista Roy dan
pekerjaan hidupnya.

Ketika menggunakan proses keperawatan enam langkah Roy, perawat melakukan enam
fungsi berikut :

1. Menilai perilaku yang dimanifestasikan dari empat mode adaptif


2. Menilai rangsangan untuk perilaku tersebut dan mengkategorikannya sebagai rangsangan
fokal, kontekstual, atau residual
3. Membuat pernyataan atau diagnosis keperawatan tentang keadaan adaptif seseorang
4. Menetapkan tujuan untuk mempromosikan adaptasi
5. Menerapkan intervensi yang ditujukan untuk mengelola rangsangan untuk
mempromosikan adaptasi
6. Mengevaluasi apakah tujuan adaptif telah terpenuhi Dengan memanipulasi rangsangan
dan bukan pasien, perawat meningkatkan "interaksi orang tersebut dengan
lingkungannya, sehingga meningkatkan kesehatan" (Andrews & Roy, 1986, hlm. 51).

Proses keperawatan sangat cocok untuk digunakan dalam pengaturan praktik.Penilaian


dua tingkat adalah unik untuk model ini dan mengarah pada identifikasi masalah adaptasi atau
diagnosis keperawatan. Roy dan rekannya telah mengembangkan tipologi diagnosis keperawatan
dari perspektif Roy Adaptation Model (Roy, 1984; Roy & Roberts,1981). Dalam tipologi ini,
masalah yang sering muncul terkait dengan kebutuhan dasar empat mode adaptif (Andrews &
Roy, 1991). Intervensi didasarkan secara spesifik pada model,tetapi ada kebutuhan untuk
mengembangkan organisasi kategori intervensi keperawatan (Roy& Roberts, 1981). Perawat
memberikan intervensi yang mengubah, menambah, mengurangi,menghilangkan, atau
mempertahankan rangsangan (Roy & Andrews, 1999).

6
Model penilaian keperawatan yang digariskan oleh Mc Donald dan Harms (1966)
direkomendasikan oleh Roy untuk memandu pemilihan intervensi terbaik untuk memodifikasi
stimulus tertentu. Menurut model ini, sejumlah intervensi alternatif dihasilkan yang mungkin
sesuai untuk memodifikasi stimulus. Setiap intervensi yang mungkin dinilai untuk konsekuensi
yang diharapkan dari memodifikasi stimulus, kemungkinan yang terjadi bahwa konsekuensi
akan terjadi (tinggi, sedang, atau rendah), dan nilai perubahan(diinginkan atau tidak diinginkan).

Model Adaptasi Roy mendefinisikan tujuan keperawatan yang berbeda bagi siswa,yaitu
untuk mempromosikan adaptasi orang dalam setiap mode adaptif dalam situasi kesehatan dan
penyakit. Model ini membedakan ilmu keperawatan dari ilmu kedokteran dengan memiliki isi
dari bidang-bidang ini diajarkan dalam kursus terpisah. Dia menekankan kolaborasi tetapi
menggambarkan tujuan terpisah untuk perawat dan dokter.

Menurut Roy (1971), itu adalah tujuan perawat untuk membantu pasien mengerahkan
energinya untuk sembuh, sedangkan mahasiswa kedokteran berfokus pada posisi pasien pada
kontinum penyakit-penyakit dengan tujuan menyebabkan gerakan di sepanjang kontinum.Dia
memandang model sebagai alat yang berharga untuk menganalisis perbedaan antara dua profesi
keperawatan dan kedokteran.

Roy (1979) percaya bahwa kurikulum berdasarkan model ini mendukung pemahaman
siswa tentang pengembangan teori ketika mereka belajar tentang pengujian teori dan
pengalaman wawasan teoritis. Roy (1971, 1979) mencatat sejak awal bahwa model tersebut
mengklarifikasi tujuan, mengidentifikasi konten, dan pola tertentu untuk pengajaran dan
pembelajaran.

Roy Adaptation Model telah digunakan dalam pengaturan pendidikan dan telah
memandu pendidikan keperawatan di Departemen Keperawatan Mount Saint Mary College di
Los Angeles sejak tahun 1970. Sejak tahun 1987, lebih dari 100.000 perawat siswa telah dididik
dalam program keperawatan berdasarkan pada Model Adaptasi Roy di Amerika Serikat dan luar
negeri. Roy Adaptation Model memberi para pendidik sebuah cara sistematis untuk mengajar
siswa menilai dan merawat pasien dalam konteks kehidupan mereka alih-alih hanya sebagai
korban penyakit.

E. Paradigma Keperawatan Menurut Calista Roy

Empat Elemen utama dari teori Roy adalah : Manusia sebagai penerima asuhan
keperawatan, Konsep lingkungan, Konsep sehat dan Keperawatan. Dimana antara keempat
elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain karena merupakan suatu sistem.

1. Manusia

a. Konsep Sistem

7
Roy memandang manusia sebagai makhluk holistik yang dalam sistem kehidupannya akan
selalu berinteraksi dengan lingkungannya, dimana diantara keduanya akan terjadi pertukaran
informasi, “matter” dan energi. Adapun karakteristik sistem menurut Roy adalah input, output,
control dan feedback

b. Konsep Adaptasi

Output dalam sistem adaptasi ini berupa respon perilaku individu yang dapat dikaji oleh perawat
baik secara objektif maupun subjektif. Respon perilaku ini dapat menjadi umpan balik bagi
individu maupun lingkungannya. Roy mengkategorikan output dari sistem adaptasi ini berupa
respon adaptif dan respon inefektif. Respon adaptif dapat meningkatkan integritas

individu sedangkan respon inefektif tidak dapat mendukung untuk pencapaian tujuan perawatan
individu. Roy menggunakan istilah mekanisme koping untuk menggambarkan proses kontrol
individu dalam sistem adaptasi ini. Beberapa koping ada yang bersifat genetik

2. Lingkungan

Stimulus yang berasal dari individu dan sekitar individu merupakan elemen dari lingkungan,
menurut Roy. Lingkungan didefinisikan oleh Roy adalah “ Semua kondisi, keadaan dan
pengaruh-pengaruh di sekitar individu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku
individu dan kelompok “(Roy and Adrews, 1991 dalam Nursing Theory : 260) . Dalam hal ini
Roy menekankan agar lingkungan dapat didesain untuk meningkatkan kemampuan adaptasi
individu atau meminimalkan resiko yang akan terjadi pada individu terhadap adanya perubahan
3. Sehat
Roy mendefinisikan sehat adalah “A State and a process of being and becoming an integrated
and whole person” (Roy and Adrews, 1991 dalam Nursing Theory : 261). Integritas individu
dapat ditunjukkan dengan kemampuan untuk mempertahankan diri, tumbuh, reproduksi dan
“mastery”.Asuhan keperawatan berdasarkan model Roy bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan individu dengan cara meningkatkan respon adaptifnya

4. Keperawatan

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa tujuan keperawatan menurut Roy adalah
meningkatkan respon adaptif individu dan menurunkan respon inefektif individu, dalam kondisi
sakit maupun sehat. Selain meningkatkan kesehatan di semua proses kehidupan, keperawatan

8
juga bertujuan untuk mengantarkan individu meninggal dengan damai. Untuk mencapai tujuan
tersebut, perawat harus dapat mengatur stimulus fokal, kontekstual dan residual yang ada pada
individu, dengan lebih menitikberatkan pada stimulus fokal, yang merupakan stimulus tertinggi.

F. Aplikasi Teori Calista Roy Pada Asuhan Keperawatan

Calista Roy berpendapat bahwa ada empat elemen yang sangat penting dalam teori Roy yang
dapat diterapkan di rumah sakit yaitu:

a. Elemen Keperawatan

Keperawatan adalah sesuatu ilmu yang disiplin menjadi landasan dalam melaksanakan
praktik keperawatan.

Roy (dalam Roy dan Andrews, 1991) berpendapat bahwa keperawatan sebagai ilmu dan
praktik berperan dalam meningkatkan adaptasi individu dan kelompok terhadap kesehatan
sehingga sikap yang muncul semakin positif. Melalui elemen keperawatan perawat dapat
meningkatkan interaksi individu dengan lingkungan sehingga adaptasi dalam setiap aspek
semakin meningkat.

b. Elemen Manusia

Manusia adalah suatu kumpulan unit yang saling berhubungan mempunyai masukan, proses
control, keluaran dan umpan balik. Manusia dalam sistem ini berperan sebagai penerima
asuhan keperawatan.

c. Elemen Lingkungan

Perawat harus mengatasi lingkungan klien yang meliputi privasi klien, kondisi, keadaan, dan
faktor yang lainnya.

d. Elemen Sehat

Kesehatan adalah hal yang utama diinginkan semua orang begitu pula dengan klien yang
ingin sehat seperti semula, perawat dalam elemen ini harus berpikir kedepannya bagaimana
cara klien mendapatkan kesehatan tersebut perawat harus memberikan asuhan keperawatan
yang tepat (Budiono, 2019).

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Roy memandang person secara menyeluruh atau holistik yang merupakan suatu kesatuan
yang hidup secara konstan dan berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam asuhan keperawatan,
menurut Roy (1984) sebagai penerima asuhan keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat yang dipandang sebagai “Holistic Adaptif System” dalam segala aspek yang
merupakan satu kesatuan.

Roy mendefinisikan tujuan dari asuhan keperawatan adalah sebagai peningkatan dari
respon adaptasi ke empat model adaptasi. Kondisi seseorang sangat ditentukan oleh tingkat
adaptasinya, yaitu apakah seseorang merespon secara positif terhadap rangsang interna atau
eksterna. Adapun pengertian klien sendiri adalah suatu kesatuan utuh yang mempunyai 4 model
adaptasi berdasarkan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan hubungan
interdependensi.

B. Saran

Diharapkan kepada Perawat atau teman-teman mahasiswa keperawatan untuk


mengetahui dan mengkaji lebih jauh tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan
teori Callista Roy di lapangan atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah teori Roy dapat
diaplikasikan dalam dunia keperawatan dengan baik dalam pelayanan atau asuhan keperawatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Risnah, Risnah and Irwan, Muhammad (2021) Falsafah dan Teori Keperawatan dalam
Integrasi Keilmuan. Alauddin University Press, Makassar.

Kuliah, M., & Keperawatan, I. (2016). Tugas makalah mata kuliah : ilmu keperawatan dasar

https://id.scribd.com/doc/217354868/Makalah-Tentang-Konsep-Dan-Teori-Menurut-Sister-
Callista-Roy

https://id.scribd.com/doc/214117927/Teori-Keperawatan-Menurut-Sister-Calista-Roy-Fon3

https://www.scribd.com/document/376853732/Konsep-Dan-Teori-Calista-Roy

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/25163/BAB%20II.pdf?
sequence=3&isAllowed=y

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiJh97r-
qD0AhX_63MBHQbfAh8QFnoECBQQAw&url=https%3A%2F%2Fosf.io%2Fpreprints
%2Finarxiv%2Febazh%2Fdownload&usg=AOvVaw0gjnzyn0e6T5-UX5Evlxjt

11

Anda mungkin juga menyukai