Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Teori Keperawatan : Adaptation Model (Sister Calista Roy)

Dosen Pengampun:

Dr. Rika Sabri,, S.Kp., M.Kes.,Sp.Kep.Kom

Dibuat oleh :

Khaira Agusda Dasril (1911313044)


Puja Juniza (1911312064)
Merlin Mutiara Manurung (2111312019)
Mesi putri mainurmasen (2111313043)
Ayumi Aprillia Diharja (1911311045)
Syalsa Salsabil (2111313034)
Rinna Firati (2111311052)
Finatri Handayani (2111313046)
Aulia Sasia Berlian (2111312046)
Elvira Rahma Yuni (1911311024)
Khalisa Alifia (1911312039)

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah “Teori
Keperawatan Model (Sister Calist Roy” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan
dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik dari
segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan. oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan semuanya,
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah
selanjutnya.

Padang , 16 November 2021

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4

1.3 Tujuan......................................................................................................................4

1.4 Manfaat....................................................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................4

TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................4

2.1 Sumber Teori Untuk Pengembangan Teori.............................................................5

2.2 Konsep Dan Definisi Umum Model Keperawatan Calista Roy..............................5

2.3 Penggunaan Temuan Empiris.............................................................................5

2.4 Paradigma...........................................................................................................7

2.5 Aplikasi Model Teori Calista Roy Dalam Asuhan Keperawatan.......................8

BAB III..................................................................................................................10

PENUTUP.............................................................................................................10

3.1 Kesimpulan............................................................................................................10

3.2 Saran......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Model konseptual mengacu pada ide – ide global mengenai individu,


kelompok situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang
spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan
yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin
ilmu. Model konseptual keperawatan dikembangkan atas pengetahuan para ahli
keperawatan tentang keperawatan yang bertolak dari paradigma keperawatan.
Model konseptual dalam keperawatan dapat memungkinkan perawat untuk
menerapkan cara perawat bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang
perawat. Perawat perlu memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam
memberikan asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan atau sebagai
filosofi dalam dunia pendidikan dan kerangka kerja dalam riset keperawatan.
Keperawatan sebagai suatu profesi yang sampai saat ini masih dianggap
profesi yang kurang eksis, kurang profesional, bahkan kurang menjanjikan
dalam hal finansial. Oleh karena itu keperawatan harus berusaha keras
untukmenunjukkan pada dunia luar, di luar dunia keperawatan bahwa
keperawatan juga bisa sejajar dengan profesi – profesi lain. Tugas ini akan terasa
berat bila perawat-perawat Indonesia tidak menyadari bahwa eksistensi
keperawatan hanya akan dapat dicapai dengan kerja keras perawat itu sendiri
untuk menunjukkan profesionalismenya dalam memberikan pelayanan
kesehatan terutama pelayanan keperawatan baik kepada individu, keluarga
maupun masyarakat. Salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi keperawatan
adalah dengan mengembangkan salah satu model pelayanan keperawatan yang
sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.
Model keperawatan Roy, dikenal dengan model “adaptasi” dimana Roy
memandang setiap manusia pasti mempunyai potensi untuk dapat beradaptasi
terhadap stimulus baik stimulus internal maupun eksternal dan kemampuan
adaptasi ini dapat dilihat dari berbagai tingkatan usia. Aplikasi proses
keperawatan menurut konsep teori Roy di Rumah Sakit telah banyak diterapkan
namun sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami bahwa tindakan

4
keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan perawat melaksanakan asuhan
keperawatan tanpa menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan pada klien
adalah penerapan konsep teori Roy. Oleh karena itu, kami memandang perlu
untuk mengetahui dan mengkaji lebih jauh tentang penerapan model
keperawatan yang sesuai dengan teori Sister Callista Roy di lapangan atau
rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah teori pelayanan keperawatan/
asuhan keperawatan Roy dapat diaplikasikan dengan baik.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja yang termasuk sumber teori untuk pengembangan teori calista roy?
2. Apa konsep dan definisi umum dari model keperawatan calista roy?
3. Bagaimana penggunaan temuan empiris calista roy dalam asuhan
keperawatan?
4. Bagaimana pengaruh paradigma keperawatan calista roy?
5. Bagaimana pengaplikasian teori calista roy?

1.3. Tujuan

1. Menyelesaikan tugas makalah kelompok tentang penerapan teori calista roy.


2. Menjawab dan menjelaskan hasil dari rumusan masalah teori calista roy
yang sudah dirumuskan kelompok.

1.4. Manfaat

Para pembaca khususnya mahasiswa keperawatan ataupun perawat dapat


menambah ilmu pengetahuannya dalam penerapan teori calista roy dalam
asuhan keperawatan.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumber Teori Untuk Pengembangan Teori

Teori adaptasi Calista Roy merupakan model keperawatan yang menguraikan


bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan
perilaku adaptif serta mampu merubah perilaku yang inadaptif. Dimulai dengan
pendekatan teori sistem Roy menambahkan kerja adaptasi dari Harry Helson ( 1964 )
seorang ahli fisiologis-psikologis. Untuk memulai membangun pengertian konsepnya
Harry Helson mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus
sampai tercapainya derajat adaptasi yang dibutuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk
oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu :
- Focal stimuli : Individu segera menghadap
- Konsektual stimuli : semua kehadiran stimuli yang menyumbangkan efek dari focal
stimuli.
- Residual stimuli : faktor lingkungan mengakibatkan tercemarnya keadaan.

Teori Helson dikembangkan dari penyesuaian tingkat zona yang mana menentukan
stimulus akan mendatangkan respon hal yang positif maupun negatif. Sesuai dengan
teori Helson, adaptasi adalah proses yang berdampak positif terhadap perubahan
lingkungan. Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan
pandangan terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. Dengan teori adaptif Helson
Roy mengembangkan dan memperluas model dengan konsep dan teori dari
Dohrenwed,R.S. Latarus, N.Malaznik, D.Mechanic dan H.Selye. Roy memberi kredit
spesial ke Driever penulis, Subdivisi garis besar dari kejujuran sendiri dan Martinez
serta Sarto, identitas keduanya umum dan stimuli sangat mempengaruhi mode. Teman
sekerja lain konsepnya juga rumit yaitu M.Poush dan J.Van Landingham dalam keadaan
saling bergantung dan B. Randa untuk fungsi aturan mode.

Setelah mengembangkan teorinya Roy mengembangkan model sebagai suatu


kerangka kerja pendidikan keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. Sejak itu
lebih dari 1500 staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk mengklasifikasi,

6
menyaring dan memperluas model. Penggunaan model praktek juga memegang peranan
penting untuk penyaringan model.
Perkembangan model keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan
profesionalismenya. Roy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan dan nilai
kemanusiaan. Pengalaman klinisnya membantu perkembangan kepercayaan dari tubuh
manusia dan spiritnya.

2.2 Konsep Dan Definisi Umum Model Keperawatan Calista Roy

Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima asuhan


keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang dipandang
sebagai “Holistic Adaptif System” dalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan

Teori adaptasi Calista Roy merupakan model keperawatan yang menguraikan


bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatan dengan cara
mempertahankan perilaku adaptif serta mampu merubah perilaku yang inadaptif.
Penerapan teori ini akan membantu seseorang beradaptasi terhadap perubahan
kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi selama sehat
dan sakit (Suryanti, 2017). Aplikasi proses keperawatan menurut konsep teori Roy di
Rumah Sakit telah banyak diterapkan namun sedikit sekali perawat yang mengetahui
dan memahami bahwa tindakan keperawatan tersebut telah sesuai dengan teori
keperawatan atau belum (Azuma dkk, 2018)

Roy mendefinisikan tujuan dari asuhan keperawatan adalah sebagai peningkatan dari
respon adaptasi ke empat model adaptasi. Kondisi seseorang sangat ditentukan oleh
tingkat adaptasinya, yaitu apakah seseorang berespon secara positif terhadap rangsang
interna atau eksterna. Adapun pengertian klien sendiri adalah suatu kesatuan utuh yang
mempunyai 4 model adaptasi berdasarkan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi
peran dan hubungan interdependensi.

Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy(1969).
Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi sepertidiuraikan di
bawah ini. Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :

7
1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus
berinteraksi dengan lingkungan.

2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-


perubahan biopsikososial.

3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk


beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semuarangsangan
baik positif maupun negatif.

4.Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya,


jikaseseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia
mempunyaikemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif.

5.Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari darikehidupan
manusia

2.3 Penggunaan Temuan Empiris

Dari awal ini, model adaptasi Callista Roy telah didukung melalui penelitian praktik dan
pendidikan pada tahun 1999 (Roy & Andrews,1999), sekelompok tujuh cendekiawan
yang bekerja dengan Roy melakukan meta-analisis, kritik, dan sintesis dari 163 studi
berdasarkan Adaptasi Model Roy yang telah diterbitkan dalam 44 jurnal Bahasa Inggris
di lima benua dan disertai tesis dari Amerika Serikat. Roy (2011) mempresentasikan
tinjauan kommprehensif penelitian bedasarkan model adaptasi selama 25 tahun terakhir
di Nursing Science Quarterly, volume 24, nomor 4. Masalah lengkap didedikasikan
untuk menghormati Callista Roy dan pekerjaan hidupnya. Ketika menggunakan proses
keperawatan enam langkah Roy, perawat melakukan enam fungsi berikut :

1. Menilai perilaku yang dimanifestasikan dari empat mode adaptif.


2. Menilai rangsangan untuk perilaku tersebut dan mengkategorikannya sebagai
rangsangan fokal, konstektual, atau residual.
3. Membuat pernyataan atau diagnosis keperawatan tentang keadaan adaptif
seseorang.
4. Menetapkan tujuan untuk mempromosikan adaptasi.
5. Menerapkan intervensi yang ditujukan untuk mengelola rangsangan untuk
mempromosikan adaptasi.

8
6. Mengevaluasi apakah tujuan adaptif telah terpenuhi dengan memanipulasi
rangsangan dan bukan pasien, perawat meningkatkan “interaksi orang tersebut
dengan lingkungannya, sehingga meningkatkan kesehatan” (Andrews & Roy,
1986, hlm. 51).

Model Adaptasi Roy mendefinisikan tujuan keperawatan yang berbeda bagi siswa,
yaitu untuk mempromosikan adaptasi orang dalam setiap mode adaptif dalam situasi
kesehatan dan penyakit. Model ini membedakan ilmu keperawatan dari ilmu kedokteran
dengan memiliki isi dari bidang-bidang ini diajarkan dalam kursus terpisah. Dia
menekankan kolaborasi tetapi menggambarkan tujuan terpisah untuk perawat dan
dokter.

Menurut Roy (1971), itu adalah tujuan perawat untuk membantu pasien
mengerahkan energinya untuk sembuh, sedangkan mahasiswa kedokteran berfokus pada
posisi pasien pada kontinum penyakit-penyakit dengan tujuan menyebabkan gerakan di
sepanjang kontinum. Dia memandang model sebagai alat yang berharga untuk
menganalisis perbedaan antara dua profesi keperawatan dan kedokteran. Roy (1979)
percaya bahwa kurikulum berdasarkan model ini mendukung pemahaman siswa tentang
pengembangan teori ketika mereka belajar tentang pengujian teori dan pengalaman
wawasan teoritis.

2.4 Paradigma

a. Manusia

Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem
adaptif,manusia dapat digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang
mempunyai input, control, output, dan proses umpan balik. Proses control adalah
mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara adaptasi. Lebih spesifik manusia
di definisikan sabagai sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator
untuk mempertahankan adaptasi dalam empat cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologi,
konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi. Manusia dipandang sebagai makhluk
bio-psiko-spiritual yang selalu berinteraksi dengan perubahan lingkungan, serta

9
berinteraksi dengan menggunakan inisiasi bawaan dan mekanisme didapat. Mereka
termasuk individu, grup , keluarga, organisasi, dan komunitas.

b. Lingkungan

Lingkungan digambarkan sebagai dunia di dalam dan di luar manusia. Lingkungan


merupakan masukan (input) bagi manusia sebagai sistem yang adaptif sama halnya
lingkungan sebagai stimulus eksternal dan internal. Lebih lanjut stimulus itu di
kelompokkan menjadi tiga jenis stimulus yaitu : fokal, konstektual, dan residual.

1. Fokal : Mencakup lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi manusia .

2. Kontekstual : Semua stimulus pada setiap situasi yang bekontribusi memberikan


pengaruh terhadap lingkungan fokal.

3. Residual : Faktor yang efeknya tidak jelas dalam suatu kondisi.

Lebih luas lagi lingkungan didefinisikan sebagai segala kondisi, keadaan disekitar dan
mempengaruhi keadaan, perkembangan dan perilaku manusia sebagai individu atau
kelompok.

c. Kesehatan

Menurut Roy, kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia
secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Integritas atau keutuhan manusia
menyatakan secara tidak langsung bahwa kesehatan atau kondisi tidak terganggu
mengacu kelengkapan atau kesatuan dan kemungkinan tertinggi dari pemenuhan potensi
manusia. Jadi Integritas adalah sehat, sebaliknya kondisi yang tidak ada integritas
kurang sehat. Definisi kesehatan ini lebih dari tidak adanya sakit tapi termasuk
penekanan pada kondisi sehat sejahtera. Dalam model adaptasi keperawatan, konsep
sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi.

Manusia dikatakan berada dalam suatu rentang sehat dan sakit, yang merupakan suatu
dimensi yang tidak dapat dihindari oleh manusia.

d. Keperawatan

10
Roy (1983) menggambarkan keperawatan sebagai disiplin ilmu dan praktek. Sebagai
ilmu, keperawatan mengobservasi, mengklasifikasikan dan menghubungkan proses
yang secara positif berpengaruh pada status kesehatan. Sebagai disiplin, praktek,
keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan pelayanan
pada orang-orang. Lebih spesifik dia mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu dan
praktek dari peningkatan adaptasi untuk meningkatkan kesehatan sebagai tujuan untuk
mempengaruhi kesehatan secara positif. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu
dan kelompok dalam situasi yang berkaitan dengan kesehatan, Jadi model adaptasi
keperawatan menggambarkan lebih spesifik perkembangan ilmu keperawatan dan
praktek keperawatan yang berdasarkan ilmu keperawatan tersebut. Dalam model
tersebut, keperawatan terdiri dari tujuan keperawatan dan aktivitas keperawatan.

Keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu dan keluarga


terhadap 4 model adaptif. Yang berkontribusi terhadap kesehatan, kualitas kehidupan,
kematian dengan martabat dengan mengkaji perilaku dan faktor kemampuan adaptif.

2.5 Aplikasi Model Teori Calista Roy Dalam Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
suatuproses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk
mengevaluasi danmengidentifikasi status kesehatan klien.
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan intervensi keperawatan,
untuk mencapai hasil yang merupakan tanggung jawab perawat. Roy mendefenisikan
untuk menyusundiagnosa keperawatan, menggunakan tipologidiagnosa yang
dikembangkan oleh roy dan berhubungan dengan 4 mode adaptif. Jadi peningkatan
adaptasi dalam tiap 4 cara menyesuaikan diri yaitu: fungsi fisiologi,konsep diri, fungsi
peran dan interpendensi. Harapan terhadap peningkatan integritasadaptasi dan
berkontribusi terhadap kesehatanmanusia, kualitas hidup dan kematian yangbermanfaat.
Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus vokal berada didalam suatu area tingkatan

11
adaptasi manusia, danketikastimulus vokal tersebut tidak ada dalam area,manusia dapat
membuat suatu penyesuaiandiri atau respon efektif.
c. Intervensi

Dalam penyusunan perencanaan keperawatan, penulis melakukan sesuai dengan


diagnosa yang telah diprioritaskanyaitu komponen tujuan, kriteria dan
rencanakeperawatan. Dalam menentukan intervensikeperawatan pada pasien penulis
menyusunsesuai dengan apa yang dibutuhkan pasien, dimodifikasi sesuai kondisi, usia,
emosi, status sosial, kebudayaan, dan kapasitasintelektual pasien.

Menurut Roy intervensi keperawatan adalah suatu perencanaan dengan


tujuanmerubah atau memanipulasi simulasifokal, kontekstual, dan residual.
Pelaksanaannya juga ditujukan kemampuan klien dalamkoping secara luas, supaya
stimulus secara keseluruhan dapat terjadi pada klien, sehingga total stimuli berkurang
dan kemampuan adaptasi meningkat. Tujuan intervensikeperawatan adalah pencapaian
kondisi yangoptimal, dengan menggunakan koping yang konstruktif. Tujuan jangka
panjang harusdapat menggambarkan penyelesaian masalah adaptif dan ketersediaan
energi untuk memenuhi kebutuhan tersebut(mempertahankan, pertumbuhan,
reproduksi). Tujuan jangka pendek mengidentifikasi harapan perilaku klien setelah
manipulasistimulus fokal, kontekstual dan residual.

d. Implementasi
Pada pelaksanaan tindakan keperawatanpada klien seluruh rencana tindakan dapat
diaplikasikan dengan baik dan tidak adamasalah yang berarti. Karena banyak hal yang
mendukung dalam pelaksanaan asuhan keperawatan ini. Adapun faktor
yangmendukung implementasi ini adalah:adanya keinginan pasien untuk sembuh
sehinggapasien menerima saran dan anjuran perawat, adanya keinginan pasien dan
untukmengetahui penanganan penyakitnya. Semua masalah yang ada penulis dapat
melaksanakannya dan dari tindakan yang telah direncanakan dan diimplementasikan
atas persetujuan pasien serta berdasarkan standar praktek keperawatan. Implementasi
keperawatan direncanakan dengan tujuan merubah atau memanipulasi fokal,
kontekstual, dan residual stimuli dan juga memperluas kemampuan koping seseorang
pada zona adaptasi sehingga total stimuli berkurang dan kemampuan adaptasimeningkat
(Asmadi, 2008).

12
Roy (1983) menggambarkan keperawatan sebagai disiplin ilmu dan praktek.
Sebagai ilmu keperawatan, mengobservasi, mengklasifikasikan danmenghubungkan
proses yang secara positifberpengaruh pada status kesehatan. Sebagaidisiplin, praktek,
keperawatan menggunakanpendekatan pengetahuan untuk menyediakanpelayanan pada
orang – orang. Lebih spesifikdia mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu dan praktek
dari peningkatan adaptasi untukmeningkatkan kesehatan sebagai tujuan untuk
mempengaruhi kesehatan secara positif.Keperawatan meningkatkan adaptasi
individudan kelompok dalam situasi yang berkaitan dengan kesehatan, jadi model
adaptasikeperawatan menggambarkan lebih spesifikperkembangan ilmu keperawatan
dan praktek keperawatan yang berdasarkan ilmukeperawatan tersebut. Dalam model
tersebut, keperawatan terdiri dari tujuan keperawatandan aktivitas keperawatan.

e. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah proseskeperawatan mengukur respon klien
terhadaptindakan keperawatan dan kemajuan klien ke arah pencapaian tujuan (potter
dan perry2006).
Menurut Roy penilaian terakhir dari proses keperawatan berdasarkan tujuan
keperawatan yang ditetapkan. Penetapan keberhasilan suatu asuhan keperawatan
didasarkan pada perubahan perilaku darikriteria hasil yang ditetapkan, yaitu
terjadinyaadaptasi pada individu (Asmadi, 2008).

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Roy menyampaikan bahwa secara umum tujuan pada intervensi keperawatan adalah
untuk mempertahankan dan mempertinggi perilaku adaptif dan mengubah perilaku
inefektif menjadi adaptif. Penentuan tujuan dibagi atas tujuan jangka panjang dan tujuan
jangka pendek. Tujuan jangka panjang yang akan dicapai meliputi : hidup, tumbuh,
reproduksi dan kekuasaan. Tujuan jangka pendek meliputi tercapainya tingkah laku
yang diharapkan setelah dilakukan manipulasi terhadap stimulus focal, konteksual dan
residual.Konsep-konsepnya tentang person Roy menjelaskan bahwa person bisa berarti
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat luas dan masing-masing sebagai sistem
adaptasi holistik. Roy memandang person secara menyeluruh atau holistik yang
merupakan suatu kesatuan yang hidup secara konstan dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Antara sistem dan lingkungan terjadi pertukaran informasi. Interaksi
yang konstan antara orang dan lingkungannya akan menyebabkan perubahan baik
internal maupun eksternal.

3.2 Saran

Secara umum, pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari setiap


konsep dan model keperawatan yang sudah berkembang dan mampu membandingkan
teori dan model praktik yang sesuai dengan ilmu keperawatan itu sendiri sehingga tidak
bertentangan dengan etika, norma dan budaya. Juga mampu meningkatkan respon
adaptif pasien pada situasi sehat atau sakit. Perawat dapat mengambil tindakan untuk
memanipulasi stimuli fokal, kontextual maupun residual stimuli dengan melakukan
analisa sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi. Oleh karena itu, perawat /
mahasiswa keperawatan perlu untuk mengetahui dan mengkaji lebih jauh tentang
penerapan model keperawatan yang sesuai dengan teori Callista Roy di lapangan atau
rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah teori Roy dapat diaplikasikan dengan baik
dalam pelayanan keperawatan / asuhan keperawatan.

14
DAFTAR PUSTAKA
Suryanti. 2017. Aplikasi konsep model keperawatan Callista Roy terhadap Tn. T
post op hernia ingualis di ruangan safa Rs. Bengkulu Kota Bengkulu. Journal of nursing
and public health. Volume 5 (2).
Azuma, Anindita Paramastuti dan Anggariyanti, Sinta. 2018. KONSEP
ASUHAN KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL TEORI KEPERAWATAN ROY
PADA IBU HAMIL TRIMESTER III. Jurnal Ilmiah Kesehatan. Volume 8 (1).
Sudarta, I.Wayan. 2015. Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Gosyen Publishing
Mahira, Zita Inka Putri, dkk. 2020. Teori Keperawatan Adaption Model : Callista Roy.
https://www.scribd.com/embeds/492735929/content?
start_page=1&view_mode=scroll&accsess_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
(diakses tanggal 16 November 2020)

Rakhman, Sundari. 2021. Makalah Teori Keperawatan Menurut Sister Callista Roy.
https://www.scribd.com/doc/214117927/Teori-Keperawatan-Menurut-Sister-Calista-
Roy-Fon3, diakses pada 16 November 2021, pukul 17.00 WIB.

15
16

Anda mungkin juga menyukai