Dosen Pengampun:
Dibuat oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah “Teori
Keperawatan Model (Sister Calist Roy” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan
dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik dari
segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan. oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan semuanya,
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah
selanjutnya.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................................4
1.4 Manfaat....................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................4
2.4 Paradigma...........................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan............................................................................................................10
3.2 Saran......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
4
keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan perawat melaksanakan asuhan
keperawatan tanpa menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan pada klien
adalah penerapan konsep teori Roy. Oleh karena itu, kami memandang perlu
untuk mengetahui dan mengkaji lebih jauh tentang penerapan model
keperawatan yang sesuai dengan teori Sister Callista Roy di lapangan atau
rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah teori pelayanan keperawatan/
asuhan keperawatan Roy dapat diaplikasikan dengan baik.
1. Apa saja yang termasuk sumber teori untuk pengembangan teori calista roy?
2. Apa konsep dan definisi umum dari model keperawatan calista roy?
3. Bagaimana penggunaan temuan empiris calista roy dalam asuhan
keperawatan?
4. Bagaimana pengaruh paradigma keperawatan calista roy?
5. Bagaimana pengaplikasian teori calista roy?
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Helson dikembangkan dari penyesuaian tingkat zona yang mana menentukan
stimulus akan mendatangkan respon hal yang positif maupun negatif. Sesuai dengan
teori Helson, adaptasi adalah proses yang berdampak positif terhadap perubahan
lingkungan. Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan
pandangan terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. Dengan teori adaptif Helson
Roy mengembangkan dan memperluas model dengan konsep dan teori dari
Dohrenwed,R.S. Latarus, N.Malaznik, D.Mechanic dan H.Selye. Roy memberi kredit
spesial ke Driever penulis, Subdivisi garis besar dari kejujuran sendiri dan Martinez
serta Sarto, identitas keduanya umum dan stimuli sangat mempengaruhi mode. Teman
sekerja lain konsepnya juga rumit yaitu M.Poush dan J.Van Landingham dalam keadaan
saling bergantung dan B. Randa untuk fungsi aturan mode.
6
menyaring dan memperluas model. Penggunaan model praktek juga memegang peranan
penting untuk penyaringan model.
Perkembangan model keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan
profesionalismenya. Roy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan dan nilai
kemanusiaan. Pengalaman klinisnya membantu perkembangan kepercayaan dari tubuh
manusia dan spiritnya.
Roy mendefinisikan tujuan dari asuhan keperawatan adalah sebagai peningkatan dari
respon adaptasi ke empat model adaptasi. Kondisi seseorang sangat ditentukan oleh
tingkat adaptasinya, yaitu apakah seseorang berespon secara positif terhadap rangsang
interna atau eksterna. Adapun pengertian klien sendiri adalah suatu kesatuan utuh yang
mempunyai 4 model adaptasi berdasarkan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi
peran dan hubungan interdependensi.
Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy(1969).
Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi sepertidiuraikan di
bawah ini. Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :
7
1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus
berinteraksi dengan lingkungan.
5.Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari darikehidupan
manusia
Dari awal ini, model adaptasi Callista Roy telah didukung melalui penelitian praktik dan
pendidikan pada tahun 1999 (Roy & Andrews,1999), sekelompok tujuh cendekiawan
yang bekerja dengan Roy melakukan meta-analisis, kritik, dan sintesis dari 163 studi
berdasarkan Adaptasi Model Roy yang telah diterbitkan dalam 44 jurnal Bahasa Inggris
di lima benua dan disertai tesis dari Amerika Serikat. Roy (2011) mempresentasikan
tinjauan kommprehensif penelitian bedasarkan model adaptasi selama 25 tahun terakhir
di Nursing Science Quarterly, volume 24, nomor 4. Masalah lengkap didedikasikan
untuk menghormati Callista Roy dan pekerjaan hidupnya. Ketika menggunakan proses
keperawatan enam langkah Roy, perawat melakukan enam fungsi berikut :
8
6. Mengevaluasi apakah tujuan adaptif telah terpenuhi dengan memanipulasi
rangsangan dan bukan pasien, perawat meningkatkan “interaksi orang tersebut
dengan lingkungannya, sehingga meningkatkan kesehatan” (Andrews & Roy,
1986, hlm. 51).
Model Adaptasi Roy mendefinisikan tujuan keperawatan yang berbeda bagi siswa,
yaitu untuk mempromosikan adaptasi orang dalam setiap mode adaptif dalam situasi
kesehatan dan penyakit. Model ini membedakan ilmu keperawatan dari ilmu kedokteran
dengan memiliki isi dari bidang-bidang ini diajarkan dalam kursus terpisah. Dia
menekankan kolaborasi tetapi menggambarkan tujuan terpisah untuk perawat dan
dokter.
Menurut Roy (1971), itu adalah tujuan perawat untuk membantu pasien
mengerahkan energinya untuk sembuh, sedangkan mahasiswa kedokteran berfokus pada
posisi pasien pada kontinum penyakit-penyakit dengan tujuan menyebabkan gerakan di
sepanjang kontinum. Dia memandang model sebagai alat yang berharga untuk
menganalisis perbedaan antara dua profesi keperawatan dan kedokteran. Roy (1979)
percaya bahwa kurikulum berdasarkan model ini mendukung pemahaman siswa tentang
pengembangan teori ketika mereka belajar tentang pengujian teori dan pengalaman
wawasan teoritis.
2.4 Paradigma
a. Manusia
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem
adaptif,manusia dapat digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang
mempunyai input, control, output, dan proses umpan balik. Proses control adalah
mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara adaptasi. Lebih spesifik manusia
di definisikan sabagai sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator
untuk mempertahankan adaptasi dalam empat cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologi,
konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi. Manusia dipandang sebagai makhluk
bio-psiko-spiritual yang selalu berinteraksi dengan perubahan lingkungan, serta
9
berinteraksi dengan menggunakan inisiasi bawaan dan mekanisme didapat. Mereka
termasuk individu, grup , keluarga, organisasi, dan komunitas.
b. Lingkungan
Lebih luas lagi lingkungan didefinisikan sebagai segala kondisi, keadaan disekitar dan
mempengaruhi keadaan, perkembangan dan perilaku manusia sebagai individu atau
kelompok.
c. Kesehatan
Menurut Roy, kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia
secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Integritas atau keutuhan manusia
menyatakan secara tidak langsung bahwa kesehatan atau kondisi tidak terganggu
mengacu kelengkapan atau kesatuan dan kemungkinan tertinggi dari pemenuhan potensi
manusia. Jadi Integritas adalah sehat, sebaliknya kondisi yang tidak ada integritas
kurang sehat. Definisi kesehatan ini lebih dari tidak adanya sakit tapi termasuk
penekanan pada kondisi sehat sejahtera. Dalam model adaptasi keperawatan, konsep
sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi.
Manusia dikatakan berada dalam suatu rentang sehat dan sakit, yang merupakan suatu
dimensi yang tidak dapat dihindari oleh manusia.
d. Keperawatan
10
Roy (1983) menggambarkan keperawatan sebagai disiplin ilmu dan praktek. Sebagai
ilmu, keperawatan mengobservasi, mengklasifikasikan dan menghubungkan proses
yang secara positif berpengaruh pada status kesehatan. Sebagai disiplin, praktek,
keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan pelayanan
pada orang-orang. Lebih spesifik dia mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu dan
praktek dari peningkatan adaptasi untuk meningkatkan kesehatan sebagai tujuan untuk
mempengaruhi kesehatan secara positif. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu
dan kelompok dalam situasi yang berkaitan dengan kesehatan, Jadi model adaptasi
keperawatan menggambarkan lebih spesifik perkembangan ilmu keperawatan dan
praktek keperawatan yang berdasarkan ilmu keperawatan tersebut. Dalam model
tersebut, keperawatan terdiri dari tujuan keperawatan dan aktivitas keperawatan.
a. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
suatuproses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk
mengevaluasi danmengidentifikasi status kesehatan klien.
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan intervensi keperawatan,
untuk mencapai hasil yang merupakan tanggung jawab perawat. Roy mendefenisikan
untuk menyusundiagnosa keperawatan, menggunakan tipologidiagnosa yang
dikembangkan oleh roy dan berhubungan dengan 4 mode adaptif. Jadi peningkatan
adaptasi dalam tiap 4 cara menyesuaikan diri yaitu: fungsi fisiologi,konsep diri, fungsi
peran dan interpendensi. Harapan terhadap peningkatan integritasadaptasi dan
berkontribusi terhadap kesehatanmanusia, kualitas hidup dan kematian yangbermanfaat.
Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus vokal berada didalam suatu area tingkatan
11
adaptasi manusia, danketikastimulus vokal tersebut tidak ada dalam area,manusia dapat
membuat suatu penyesuaiandiri atau respon efektif.
c. Intervensi
d. Implementasi
Pada pelaksanaan tindakan keperawatanpada klien seluruh rencana tindakan dapat
diaplikasikan dengan baik dan tidak adamasalah yang berarti. Karena banyak hal yang
mendukung dalam pelaksanaan asuhan keperawatan ini. Adapun faktor
yangmendukung implementasi ini adalah:adanya keinginan pasien untuk sembuh
sehinggapasien menerima saran dan anjuran perawat, adanya keinginan pasien dan
untukmengetahui penanganan penyakitnya. Semua masalah yang ada penulis dapat
melaksanakannya dan dari tindakan yang telah direncanakan dan diimplementasikan
atas persetujuan pasien serta berdasarkan standar praktek keperawatan. Implementasi
keperawatan direncanakan dengan tujuan merubah atau memanipulasi fokal,
kontekstual, dan residual stimuli dan juga memperluas kemampuan koping seseorang
pada zona adaptasi sehingga total stimuli berkurang dan kemampuan adaptasimeningkat
(Asmadi, 2008).
12
Roy (1983) menggambarkan keperawatan sebagai disiplin ilmu dan praktek.
Sebagai ilmu keperawatan, mengobservasi, mengklasifikasikan danmenghubungkan
proses yang secara positifberpengaruh pada status kesehatan. Sebagaidisiplin, praktek,
keperawatan menggunakanpendekatan pengetahuan untuk menyediakanpelayanan pada
orang – orang. Lebih spesifikdia mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu dan praktek
dari peningkatan adaptasi untukmeningkatkan kesehatan sebagai tujuan untuk
mempengaruhi kesehatan secara positif.Keperawatan meningkatkan adaptasi
individudan kelompok dalam situasi yang berkaitan dengan kesehatan, jadi model
adaptasikeperawatan menggambarkan lebih spesifikperkembangan ilmu keperawatan
dan praktek keperawatan yang berdasarkan ilmukeperawatan tersebut. Dalam model
tersebut, keperawatan terdiri dari tujuan keperawatandan aktivitas keperawatan.
e. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah proseskeperawatan mengukur respon klien
terhadaptindakan keperawatan dan kemajuan klien ke arah pencapaian tujuan (potter
dan perry2006).
Menurut Roy penilaian terakhir dari proses keperawatan berdasarkan tujuan
keperawatan yang ditetapkan. Penetapan keberhasilan suatu asuhan keperawatan
didasarkan pada perubahan perilaku darikriteria hasil yang ditetapkan, yaitu
terjadinyaadaptasi pada individu (Asmadi, 2008).
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Roy menyampaikan bahwa secara umum tujuan pada intervensi keperawatan adalah
untuk mempertahankan dan mempertinggi perilaku adaptif dan mengubah perilaku
inefektif menjadi adaptif. Penentuan tujuan dibagi atas tujuan jangka panjang dan tujuan
jangka pendek. Tujuan jangka panjang yang akan dicapai meliputi : hidup, tumbuh,
reproduksi dan kekuasaan. Tujuan jangka pendek meliputi tercapainya tingkah laku
yang diharapkan setelah dilakukan manipulasi terhadap stimulus focal, konteksual dan
residual.Konsep-konsepnya tentang person Roy menjelaskan bahwa person bisa berarti
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat luas dan masing-masing sebagai sistem
adaptasi holistik. Roy memandang person secara menyeluruh atau holistik yang
merupakan suatu kesatuan yang hidup secara konstan dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Antara sistem dan lingkungan terjadi pertukaran informasi. Interaksi
yang konstan antara orang dan lingkungannya akan menyebabkan perubahan baik
internal maupun eksternal.
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Suryanti. 2017. Aplikasi konsep model keperawatan Callista Roy terhadap Tn. T
post op hernia ingualis di ruangan safa Rs. Bengkulu Kota Bengkulu. Journal of nursing
and public health. Volume 5 (2).
Azuma, Anindita Paramastuti dan Anggariyanti, Sinta. 2018. KONSEP
ASUHAN KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL TEORI KEPERAWATAN ROY
PADA IBU HAMIL TRIMESTER III. Jurnal Ilmiah Kesehatan. Volume 8 (1).
Sudarta, I.Wayan. 2015. Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Gosyen Publishing
Mahira, Zita Inka Putri, dkk. 2020. Teori Keperawatan Adaption Model : Callista Roy.
https://www.scribd.com/embeds/492735929/content?
start_page=1&view_mode=scroll&accsess_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
(diakses tanggal 16 November 2020)
Rakhman, Sundari. 2021. Makalah Teori Keperawatan Menurut Sister Callista Roy.
https://www.scribd.com/doc/214117927/Teori-Keperawatan-Menurut-Sister-Calista-
Roy-Fon3, diakses pada 16 November 2021, pukul 17.00 WIB.
15
16