Anda di halaman 1dari 19

PRAKTIKUM KONSEP DASAR

KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI

“Paper dan Analisis Jurnal Teori Keperawatan Florance Nightingale”


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Konsep Dasar Keperawatan Anestesiologi

Disusun Oleh:

Kelas C

1. Nayla Asri Yusviputri Ashani (V8223021)


2. Nihla Thifala Azzah (V8223022)
3. Nurfadila Cahyani (V8223023)
4. Riga Alurienz (V8223024)
5. Tasya Aulia Wirnawati (V8223025)
6. Yaasmiin Dzakiyyah Nesya Putri (V8223026)
7. Elsa Maulana Oktavia (V8223027)
8. Shabrina Najwa Shahlani (V8223028)
9. Mahfudh Ubaydillah (V8223029)

Dosen Pengampu:
Anis Laela Megasari., S. Tr. Kep., M.Tr. Kep

PROGRAM STUDI D4 KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur yang sebesar-besarnya kami panjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
paper dan analisis jurnal tentang “Teori Keperawatan Florance Nightingale”. Paper ini
disusun untuk mengeskplorasi dan mengkaji Teori Keperawatan Florance
Nightingale.
Keperawatan merupakan profesi yang bersifat humanistik, menggunakan
pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang
berorientasi pada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standar profesional
keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama.
Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin
ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan memperkirakan, dan
mengontrol hasil asuhan keperawatan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
Paper ini kami susun secara sederhana dengan mempertimbangkan dari
beberapa jurnal dan buku, kemudian kami ringkas agar mudah dipahami oleh para
pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan paper ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan kami. Oleh
sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar
paper ini dapat bermanfaat serta memberikan nilai positif bagi yang membacanya.

Surakarta, 14 September 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1. 1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1. 2 Tujuan .................................................................................................................. 2
BAB II ISI ........................................................................................................................... 3
2. 1 Sejarah Florance Nightingale................................................................................. 3
2. 2 Konsep dan Teori Keperawatan Menurut Teori Florance Nightingale ..................... 4
2. 3 Komponen Lingkungan Menurut Teori Florance Nightingale ................................. 6
2. 4 Hubungan Teori Florance Nightingale Dengan Beberapa Konsep ........................... 7
2. 5 Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Teori lain ....................................... 8
2. 6 Aplikasi Teori Florance Nightingale Dalam Proses Keperawatan ............................ 9
2. 7 Asumsi Utama Teori Florence Nightingale ............................................................11
2. 8 Analisis Jurnal .....................................................................................................12
BAB III PENUTUPAN .......................................................................................................15
3. 1 Kesimpulan ..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Hingga 80% dari keberhasilan pembangunan dan pelayanan kesehatan


dipengaruhi oleh tenaga kesehatan (Kemenkes RI, 2011). Sebagai petugas kesehatan,
perawat memainkan peran penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang
kesehatan, perawat adalah individu yang memiliki kemampuan dan kewenangan untuk
melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang mereka peroleh melalui
pendidikan keperawatan (Yulihastin, 2009). Oleh karena itu, seorang perawat harus
memiliki kemampuan yang diperlukan untuk memberikan keperawatan yang efektif
kepada orang-orang agar mereka dapat mencapai tingkat kesehatan yang diinginkan.
Keperawatan adalah pelayanan atau asuhan keperawatan profesional yang
bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu
dan kiat keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada
standar profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai
tuntunan utama. Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan
disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan,
dan mengontrol hasil asuhan keperawatan atau pelayanan keperawatan yang
dilakukan. Teori keperawatan juga digunakan untuk menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari
struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara
mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai perawat. Pandangan model konsep
dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang akan
diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan tindakan dan
lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan.

1
Salah satunya adalah model konsep dan teori keperawatan Florence
Nightingale pada abad ke 19. Teori Florence ini adalah teori yang mengemukakan
tentang lingkungan (environment theory) (Meleis, 2006). Florence Nightingale sendiri
disebut ibu dari keperawatan modern. Florence Nightingale adalah perawat yang
pertama kali ada di dunia dan beliau di kenal sebagai wanita yang pantang menyerah
dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting
dalam perkembangan ilmu keperawatan.
Teori Florence Nightingale lebih mengemukakan tentang lingkungan.
Pandangan model konsep dan teori ini memberikan gambaran tentang bagaimana
pelayanan keperawatan akan diberikan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan. Pelayanan keperawatan akan diberikan
dengan arah yang jelas dalam pelayanan. Ada banyak model konsep keperawatan yang
berbeda, masing-masing didasarkan pada ahli dalam bidang keperawatan, yang
memiliki prinsip, keyakinan, dan keterampilan dasar, serta tujuan yang ingin dicapai.
Teori dan Model Keperawatan Florence Nightingale adalah salah satunya. Sejalan
dengan perkembangan kebudayaan, sosial, politik. Ekonomi dan teknologi umat
manusia, teori teori tersebut makin berkembang baik kualitas maupun maupun
kuantitasnya, seperti apa yang telah kita rasakan dewasa ini.

1. 2 Tujuan
1) Untuk memahami sejarah Florance Nightingale
2) Untuk memahami konsep dan teori keperawatan Florance Nightingale
3) Untuk memahami hubungan teori Florance Nightingale dengan beberapa konsep dan
teori lainnya
4) Untuk mengetahui aplikasi teori Florance Nightingale dalam proses keperawatan
5) Untuk mengetahui asumsi utama teori Florance Nightingale

2
BAB II
ISI

2. 1 Sejarah Florance Nightingale

Dilahirkan dalam keluarga kaya, Florence Nightingale lahir di Firenze, Italia,


pada 12 Mei 1820. Namanya diambil dari kota tempat dia dilahirkan, yang disebut
Firenze dalam bahasa Italia dan Florence dalam bahasa Inggris. Saat kecil, ia tinggal
di Lea Hurst, rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Nightingale. Ayahnya
adalah tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris, dan ibunya adalah keturunan
bangsawan, sehingga keluarga Nightingale terkenal. Parthenope adalah saudari
Florence Nightingale. Mereka mulai menunjukkan perilaku yang berbeda saat mereka
remaja. Dengan statusnya sebagai putri seorang tuan tanah, Parthenope menjalani
kehidupan yang sesuai dengan martabatnya. Wanita bangsawan, kaya, dan
berpendidikan pada masa itu biasanya bersenang-senang dan bersantai, sementara
Florence lebih banyak keluar rumah dan membantu orang-orang miskin di sekitarnya.
Secara intelektual, Florance kecil tergolong sudah menjadi anak yang dewasa
sebelum waktunya. Dia belajar banyak dari sejarah, filsafat, dan literatur karena
ayahnya sangat memperhatikan pendidikannya. Sejak kecil, dia sangat mahir dalam
matematika dan berbagai bahasa.. Tidak pernah puas dengan keterampilan tradisional
perempuan dalam mengatur rumah, Florence lebih suka berpartisipasi dalam diskusi
politik dan sosial yang mendalam dengan ayahnya dan membaca karya para filsuf
terkemuka.
Florence sangat percaya pada agamanya. Dia mengalami salah satu dari
banyak "panggilan dari Tuhan" pada usia 16 tahun, dan dia melihat panggilan tersebut
terutama sebagai pengurangan penderitaan manusia. Keperawatan tampaknya
merupakan jalan yang cocok untuk melayani Tuhan dan umat manusia. Meski telah
merawat sanak saudara dan penyewa yang sakit di perkebunan keluarga, usahanya
untuk mendapatkan pelatihan perawat digagalkan oleh keluarganya karena dianggap
sebagai kegiatan yang tidak pantas bagi wanita setinggi dia.

3
Meskipun keluarganya menentang, Florence akhirnya dapat mendaftar di
Institution of Protestant Deaconesses di Kaiserswerth di Jerman dan menerima
pelatihan selama dua minggu pada bulan Juli 1850 dan tiga bulan lagi pada bulan Juli
1851. Di sana, ia memperoleh pengetahuan tentang keterampilan keperawatan dasar,
pentingnya melakukan observasi pasien, dan keuntungan dari organisasi rumah sakit
yang baik. Pada tahun 1853, Nightingale melakukan upaya untuk menghindari
lingkungan keluarganya. Ia menjadi pengawas Institution for Sick Gentlewomen
(pengasuh) di London melalui hubungan sosial, di mana ia berhasil menunjukkan
keahliannya sebagai administrator dengan meningkatkan pelayanan keperawatan,
kondisi kerja, dan efisiensi dari rumah sakit.
Selama Perang Krimea, Nightingale ditugaskan untuk merawat tentara Inggris
dan sekutu di Turki. Dia menghabiskan waktu berjam-jam di bangsal dan membangun
citranya sebagai "Nyonya dengan Pelita" setiap hari. Dalam upayanya untuk
memformalkan pendidikan keperawatan, dia mendirikan Sekolah Keperawatan
Nightingale di Rumah Sakit St. Thomas di London (dibuka tahun 1860). Dia juga
memainkan peran penting dalam mempersiapkan bidan dan perawat untuk rumah sakit
sosial. Dia adalah wanita pertama yang diberi penghargaan Order of Merit (1907). 12
Mei yang di mana merupakan hari lahir Florance Nightingale dijadikan sebagai Hari
Perawat Internasional.

2. 2 Konsep dan Teori Keperawatan Menurut Teori Florance


Nightingale

Florence Nightingale merupakan seorang tokoh terkenal dalam sejarah


keperawatan modern, ia mengembangkan berbagai konsep dan model yang menjadi
dasar keperawatan. Namun, Florence Nightingale tidak memiliki model keperawatan
terstruktur yang dikembangkan oleh beberapa ahli teori keperawatan modern.
Sebaliknya, prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang memandu keperawatan
ditekankan.

Berikut ini adalah beberapa prinsip dan konsep yang mencerminkan pemikiran
dan pendekatan Nightingale terhadap perawatan

4
● Peran Lingkungan:
Florence Nightingale sangat menekankan peran lingkungan dalam penyembuhan
pasien. Ia meyakini lingkungan yang bersih, sehat, dan tertib dapat mempercepat
pemulihan. Oleh karena itu, perawat harus menciptakan lingkungan yang mendukung
kesehatan pasien.
● Kebersihan:
Nightingale menganggap kebersihan merupakan faktor penting dalam perawatan
pasien. Hal ini mengajarkan perawat untuk menjaga kebersihan tangan, peralatan dan
lingkungan perawatan untuk mencegah penyebaran penyakit.
● Pengamatan:
Pentingnya pemantauan pasien secara cermat adalah konsep lain yang ditekankan oleh
Nightingale. Perawat harus senantiasa memantau tanda-tanda vital pasien, tanda-tanda
penyakit dan perubahan kondisi.
• Pentingnya Nutrisi: Florence Nightingale menyadari pentingnya nutrisi dalam
pemulihan pasien. Dia mendorong para perawat untuk memastikan bahwa pasien
mendapatkan cukup makanan sesuai dengan kebutuhan mereka.
● Pendidikan keperawatan:
Nightingale mendirikan sekolah perawat pertama di dunia di Rumah Sakit St Thomas
di London. Dia sangat mendukung pelatihan formal bagi perawat, percaya bahwa
pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan standar keperawatan.
● Etika:
Florence Nightingale menekankan pentingnya etika dalam keperawatan. Ia percaya
bahwa perawat harus melakukan praktik berdasarkan prinsip moral dan nilai-nilai
yang tinggi.

Meskipun Nightingale tidak mengembangkan model keperawatan yang


terstruktur, prinsip dan konsep yang diajarkannya tetap penting dalam keperawatan
modern. Pendekatan holistiknya terhadap perawatan pasien, perhatian terhadap
lingkungan, kebersihan dan aspek perawatan lainnya, serta penekanannya pada etika
dan pendidikan merupakan aspek penting keperawatan saat ini.

5
2. 3 Komponen Lingkungan Menurut Teori Florance Nightingale

Pemahaman dasar Florence Nightingale adalah bahwa kita harus


memperhatikan tiga hal saat merawat pasien: tempat tidur dan udara di sekitarnya,
perasaan emosional pasien, dan interaksi sosialnya.

1. Tempat tidur dan lingkungan sekitarnya (Lingkungan Fisik):


Lingkungan fisik itu penting. Ruangan tempat pasien berada harus bersih dan segar.
Tempat tidurnya harus nyaman, tanpa bau tak sedap, dan tidak lembab. Tempat
tidurnya juga harus diletakkan dengan baik dan mendapat cukup cahaya. Selain itu,
perawatan harus mudah dilakukan di ruangan tersebut.

2. Perasaan emosional pasien (Lingkungan Psikologis):


Kita juga harus memperhatikan bagaimana pasien merasa secara emosional.
Mereka perlu sinar matahari, makanan yang enak, dan aktivitas yang dapat
membantu menjaga perasaan mereka tetap baik. Komunikasi dengan pasien harus
dilakukan dengan penuh perhatian dan tidak terburu-buru. Kita sebaiknya berbicara
tentang pasien di dekatnya dan hindari memberi mereka harapan yang terlalu tinggi
atau memberikan nasihat yang berlebihan tentang penyakit mereka.

3. Interaksi sosial (Lingkungan Sosial):


Ketika merawat pasien, penting juga untuk memperhatikan hubungan sosialnya.
Observasi terhadap hubungan khusus dan pengumpulan data yang relevan tentang
kondisi penyakitnya adalah hal penting untuk mencegah penyakit. Oleh karena itu,
perawat harus jeli dalam mengamati situasi sosial pasien dan mengumpulkan data
yang spesifik, bukan hanya mengandalkan informasi yang umum diberikan oleh
pasien.

6
2. 4 Hubungan Teori Florance Nightingale Dengan Beberapa Konsep

Hubungan antara teori Florence Nightingale dan konsep keperawatan :

• Individu/orang
Kemampuan memperbaiki keadaan dalam menghadapi penyakit
• Keperawatan
Bertujuan untuk menempatkan individu pada kondisi terbaik untuk mampu
melakukan aktivitas melalui upaya dasar mempengaruhi lingkungan.
• Kesehatan / Penyakit
Berfokus pada peningkatan kesehatan individu.
• Masyarakat/Lingkungan
Berkaitan dengan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu, dengan berfokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan
cahaya.

Hubungan antara teori Florence Nightingale dan proses keperawatan

• Penilaian/pengumpulan data
Data penilaian Florence Nightingale lebih berfokus pada kondisi lingkungan
(lingkungan fisik, psikologis dan sosial).
• Analisis Data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial, dan mental yang
berkaitan dengan situasi klien dalam kaitannya dengan lingkungan secara
keseluruhan.
• Isu
Berfokus pada hubungan individu dengan lingkungan, contoh:
1) Kekurangan pengetahuan tentang informasi kebersihan lingkungan
2) Ventilasi
3) Pengolahan limbah
4) Bidang pencemaran lingkungan
5) Interaksi sosial, dll

7
• Diagnosa Keperawatan
Berbagai permasalahan klien yang berhubungan dengan lingkungan antara
lain:
1) Kualitas pelayanan dipengaruhi oleh komponen lingkungan.
2) Beradaptasi terhadap lingkungan.
3) Pengaruh faktor stress lingkungan terhadap efektivitas pelayanan.
• Implementasi
Upaya dasar untuk mengubah/mempengaruhi lingkungan untuk memfasilitasi
terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan,
pertumbuhan dan perkembangan individu.
• Tinjau
Amati dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan pribadi.

2. 5 Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Teori lain

a) Teori adaptasi
Adaptasi adalah sikap beradaptasi terhadap lingkungan baru dan mengatasi
kekuatan-kekuatan kontradiktif yang terdapat dalam konteks lingkungan itu
sendiri. Keberhasilan respon adaptif seseorang ditentukan dengan mengkaji
lingkungan, seperti yang dijelaskan Florence Nightingale. Kemampuan alamiah
seseorang untuk bertindak dalam pengaruh lingkungan memegang peranan penting
dalam kemampuan beradaptasi atau respon adaptif setiap orang.

b) Teori Kebutuhan
Maslow mengakui teori kebutuhan, yang menekankan hubungan antara kebutuhan
seseorang dan kemampuan mereka untuk bertahan hidup. Teori kebutuhan,
misalnya, menganggap kebutuhan oksigen sebagai kebutuhan untuk sistem,
drainase yang baik, air bersih, dan udara segar.

8
c) Teori stresss
Stress terkait dengan ancaman atau perubahan dalam lingkungan kita. Stress dapat
berdampak positif atau negatif tergantung pada dampaknya. Stress dapat
mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang baik untuk memenuhi kebutuhan
atau keinginan mereka. Jika ketegangan menjadi terlalu tinggi sehingga seseorang
tidak dapat menahannya, stress juga dapat menyebabkan kelelahan. Florence
Nightingale menekankan bahwa pasien harus ditempatkan di tempat yang ideal
untuk mengurangi efek pemicu stress, seperti tempat bising dan terbangun secara
tiba-tiba, yang dianggap sebagai pemicu stress negatif. Kemampuan seseorang
untuk bertahan hidup sangat dipengaruhi oleh tingkat stress.

2. 6 Aplikasi Teori Florance Nightingale Dalam Proses Keperawatan

Florence Nightingale adalah pionir dalam bidang keperawatan dan memiliki


banyak kontribusi penting terhadap praktik keperawatan modern. Salah satu
kontribusinya yang paling terkenal adalah pengembangan teori keperawatan yang
berfokus pada perbaikan kondisi lingkungan pasien. Berikut penerapan teori Florence
Nightingale dalam keperawatan:
1. Memperbaiki lingkungan fisik:
● Mengikuti prinsip dasar kebersihan dan sanitasi untuk mencegah
penyebaran penyakit dan infeksi.
● Pastikan pencahayaan yang cukup dan sirkulasi udara yang baik di kamar
pasien.
● Periksa suhu ruangan agar nyaman bagi pasien.
● Memastikan kebersihan tempat tidur, peralatan medis dan lingkungan
pasien.
2. Persediaan makanan dan cairan:
● Pastikan pasien menerima nutrisi dan cairan yang cukup sesuai dengan
kebutuhan masing-masing.
● Sarankan diet berdasarkan kesehatan dan preferensi pasien.
● Pantau asupan makanan dan cairan dan atasi potensi masalah nutrisi.

9
3. Penatalaksanaan Nyeri:
● Mendengarkan dan memahami keluhan nyeri pasien.
● Memberikan obat analgesik atau pengobatan nonfarmakologis yang
sesuai untuk mengurangi nyeri pasien.
● Lakukan tindakan tindak lanjut yang tepat untuk menilai efektivitas
manajemen nyeri.
4. Komunikasi dan dukungan psikososial:
● Memberikan dukungan emosional dan psikososial kepada pasien dan
keluarganya.
● Gunakan komunikasi yang efektif untuk memahami kebutuhan dan
kekhawatiran pasien.
● Meningkatkan kenyamanan pasien dan pemahaman tentang kondisi
mereka.
5. Pencegahan infeksi:
● Menggunakan metode pengobatan yang steril dan higienis untuk
mencegah infeksi.
● Memastikan perawat dan petugas kesehatan lainnya menggunakan alat
pelindung diri dengan benar dan tepat waktu.
● Mendidik pasien dan keluarga tentang tindakan pencegahan yang dapat
mereka ambil

6. Pengelolaan data dan dokumentasi:


● Catat informasi pasien secara akurat dan lengkap.
● Menggunakan dokumentasi yang baik untuk mengkomunikasikan
informasi penting tentang kondisi pasien kepada anggota tim layanan
kesehatan lainnya.
● Ikuti pedoman dan praktik dokumentasi rumah sakit.
7. Pengembangan profesional:
● Bersaing dengan berita dan praktik terbaik dalam ilmu keperawatan.
● Pendidikan berkelanjutan diselenggarakan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan keperawatan.

10
● Mengikuti etika keperawatan dan aturan etika yang ditetapkan dalam
profesi.

Penerapan teori Florence Nightingale pada proses keperawatan memberikan


landasan yang kuat untuk perawatan yang berkualitas dan berfokus pada
penyembuhan yang mempertimbangkan faktor lingkungan, fisik, psikososial, dan
keselamatan.

2. 7 Asumsi Utama Teori Florence Nightingale


Asumsi utama dalam teori Florence Nightingale merujuk pada prinsip-prinsip
atau keyakinan mendasar yang membentuk dasar teorinya tentang kematian. Ini adalah
pandangan dasar yang memandu pendekatan dan praktik perawatannya. Dalam teori
Nightingale, terdapat 4 asumsi utama, yaitu: Keperawatan, Klien, Kesehatan, Dan
Lingkungan Hidup.

1. Asumsi keperawatan
Nightingale percaya bahwa semua wanita bisa menjadi perawat, dengan kata lain
wanita bisa membantu merawat orang lain di rumah. Nightingale juga memberikan
nasihat tentang cara berpikir seorang perawat dalam bukunya. Nightingale
berasumsi bahwa keperawatan bertanggung jawab atas kesehatan orang lain.

2. Asumsi Klien
Perawat bertugas untuk merawat klien yang dikendalikan oleh lingkungan klien,
dimana lingkungan tersebut dapat membantu dalam proses pemulihan. Akan tetapi,
menurut Nightingale selama perawatannya, klien berada dalam kondisi pasif yang
tidak akan mempengaruhi perawat maupun lingkungan. Nightingale memiliki rasa
hormat terhadap orang lain dari berbagai latar belakang dan Nightingale tidak
pernah menghakimi tentang nilai sosial klien.

3. Asumsi Kesehatan
11
Mengenai asumsi ini, Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai hal yang baik,
dimana orang dapat menggunakan setiap kekuatannya secara maksimal dalam
menjalani kehidupannya. Menurut Nightingale, pemeliharaan kesehatan dapat
dilakukan melalui pencegahan penyakit dengan melakukan pengendalian
lingkungan dan tanggung jawab sosial.

4. Asumsi Lingkungan Hidup


Kesehatan dapat dipelihara melalui upaya pencegahan penyakit melalui faktor
kesehatan lingkungan. Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal
yang mempengaruhi sakit dan sehatnya seseorang, khususnya makanan klien dan
interaksi perawat dengan klien. Jika seseorang ingin sehat, maka perawat,
lingkungan, beserta klien itu sendiri harus bekerja sama agar proses penyembuhan
dapat berjalan dengan baik. Dia berpendapat bahwa perawat harus menciptakan
lingkungan yang bersih, tenang, dan mendukung untuk memfasilitasi proses
penyembuhan. Nightingale juga percaya bahwa perbaikan lingkungan hidup klien
dapat memberikan manfaat bagi orang dengan kondisi sosial yang buruk dan
sedang sakit karena akan mempengaruhi tubuh dan pikiran mereka dalam proses
pemulihan.

2. 8 Analisis Jurnal
JUDUL Perang melawan Pandemi COVID-19 : refleksi dari teori keperawatan
Florance Nightingale

12
PENULIS Andréia Guedes Oliva Fernandes
Talita de Cássia Raminelli da Silva
NAMA JURNAL The Brazilian Journal of Nursing (Revista Brasileira de Enfermagem
– REBEn)
VOLUME; ISSUE; Vol.73(Suppl 5);2023 e20200371
TAHUN TERBIT

IMPLEMENTASI Dalam analisis jurnal ini, kita telah menyelidiki bagaimana teori
TEORI DENGAN keperawatan Florence Nightingale mencerminkan dan relevan dalam
KASUS perang melawan pandemi COVID-19. Berikut adalah implementasi
teori Florence dalam kasus pandemi COVID-19:

Pentingnya Lingkungan: Florence Nightingale menekankan


pentingnya lingkungan dalam pemulihan pasien. Hal ini terbukti
relevan dalam pandemi COVID-19, di mana sanitasi dan kebersihan
lingkungan memainkan peran kunci dalam mencegah penyebaran
virus. Langkah-langkah seperti penggunaan masker, sanitasi tangan,
dan menjaga kebersihan ruangan perawatan merupakan
implementasi konsep lingkungan yang Nightingale advokasi.

Pengamatan dan Dokumentasi: Florence Nightingale menekankan


pentingnya pengamatan yang cermat terhadap kondisi pasien dan
dokumentasi yang akurat. Dalam perang melawan COVID-19,
perawat dan tenaga medis harus secara teliti memantau gejala pasien,
memastikan dokumentasi yang tepat, dan berbagi informasi yang
relevan dengan tim perawatan lainnya. Hal ini sesuai dengan prinsip-
prinsip yang diterapkan oleh Nightingale.

13
Pencegahan Penyakit dan Pemeliharaan Kesehatan: Teori
Nightingale menekankan pencegahan penyakit sebagai bagian
penting dari peran perawat. Dalam konteks COVID-19, ini berarti
memberikan edukasi kepada pasien dan masyarakat tentang praktik-
praktik kebersihan dan protokol pencegahan yang efektif, seperti
vaksinasi.

Pemberian Kenyamanan: Florence Nightingale menggarisbawahi


pentingnya memberikan kenyamanan kepada pasien. Meskipun
banyak pasien COVID-19 harus diisolasi, perawat dapat
menciptakan kenyamanan melalui perawatan yang empatik,
komunikasi yang baik, dan dukungan psikososial.

Peran Perawat: Teori keperawatan Florence Nightingale


menggambarkan perawat sebagai agen perubahan yang bertanggung
jawab dalam menciptakan lingkungan yang mendukung
kesembuhan. Dalam pandemi COVID-19, perawat telah memainkan
peran penting dalam perawatan pasien, memberikan dukungan
emosional, dan menjadi penjaga kebersihan dan kesehatan
lingkungan.
KESIMPULAN Teori keperawatan Florence Nightingale memiliki relevansi yang
signifikan dalam konteks perang melawan COVID-19. Prinsip-
prinsip dasar seperti pentingnya lingkungan, pencegahan penyakit,
pengamatan, dan peran perawat sebagai agen perubahan masih
sangat berlaku dalam praktik perawatan pasien selama pandemi ini.
Kesadaran akan konsep-konsep ini dapat membantu perawat dan
tenaga medis dalam memberikan perawatan yang lebih baik kepada
pasien dan memerangi penyebaran COVID 19.

14
BAB III
PENUTUPAN

3. 1 Kesimpulan
Makalah ini membahas tentang teori keperawatan yang dikembangkan oleh
Florence Nightingale, seorang tokoh penting dalam sejarah keperawatan. Teori ini
disebut teori keperawatan lingkungan, yang menekankan pentingnya lingkungan
dalam proses penyembuhan pasien. Berikut beberapa poin penting dalam artikel ini,
khususnya bahwa Florence Nightingale adalah pionir dalam pengembangan teori
keperawatan. Beliau tidak hanya seorang perawat praktik tetapi juga seorang peneliti
dan ahli teori yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ilmu
keperawatan.
Teori keperawatan Florence Nightingale menekankan pentingnya peran
lingkungan dalam proses pemulihan pasien. Ia percaya lingkungan yang bersih, sehat,
dan terorganisir dapat mempercepat proses penyembuhan. Prinsip utama teori ini
adalah menjaga lingkungan yang optimal bagi pasien, meliputi aspek kebersihan,
sirkulasi udara, pencahayaan dan nutrisi. Nightingale juga menekankan pentingnya
mencatat secara cermat dan mengamati kondisi pasien. Teori keperawatan Florence
Nightingale tetap relevan saat ini, terutama dalam konteks praktik keperawatan di
rumah sakit.
Konsep seperti peran keperawatan dalam menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk penyembuhan tetap menjadi dasar praktik keperawatan yang baik.
Nightingale juga menguraikan empat prinsip penting dalam keperawatan, yaitu
pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, pemulihan dan kenyamanan pasien.
Prinsip-prinsip ini menjadi dasar desain perawatan komprehensif. Singkatnya,
teori keperawatan Florence Nightingale memberikan kontribusi yang berharga bagi
pengembangan praktik keperawatan dan kesadaran akan pentingnya peran lingkungan
dalam proses penyembuhan. Memahami prinsip-prinsipnya masih memberikan
dampak positif pada praktik keperawatan modern, dan Florence Nightingale tetap
menjadi inspirasi bagi perawat di seluruh dunia.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Nur. TEORI MODEL KEPERAWATAN: Keperawatan. UMMPress, 2018. Accessed 14


September 2023.
Ayu, Dwi. “Asumsi Utama Florence Nightingale | PDF.” Scribd,
https://id.scribd.com/document/389913393/Asumsi-Utama-Florence-Nightingale. Accessed
14 September 2023.
Daryaswanti, Putu Intan, editor. FALSAFAH & TEORI KEPERAWATAN. PT. Sonpedia Publishing
Indonesia, 2023. Accessed 14 September 2023.
Efendi, Ferry. “Konsep Model Florence Nightingle.” komunitassehat.com, 30 July 2008,
http://komunitassehat.com/konsep-model-florence-nightingle/. Accessed 14 September 2023.
Hairurrifah, and Mahti. “MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN Tentang Konsep
Metode Teori Keperawatan FLORENCE NIGHTINGALE.” Academia.edu,
https://www.academia.edu/34347633/MAKALAH_KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN
_Tentang_Konsep_Metode_Teori_Keperawatan_FLORENCE_NIGHTINGALE. Accessed
14 September 2023.
Kurniadi, Deby. “Teori Keperawatan Florence Nightingale.” PakMantri, 24 March 2020,
https://www.pakmantri.com/2020/03/teori-keperawatan-florence-nightingale.html. Accessed
14 September 2023.
Suharyanto, Fajar. “(PDF) Florence Nightingale | Fajar Suharyanto.” Academia.edu,
https://www.academia.edu/11126269/Florence_Nightingale. Accessed 14 September 2023.
“Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale.” Trend Kampus, 10 December 2020,
https://www.trendkampus.net/teori-nightingale/. Accessed 14 September 2023.

16

Anda mungkin juga menyukai