Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bahasa Indonesia

Di susun oleh :
Sarah Ayu Aulia (3022041130)
Siti Suntini (3022041138)
Helma Trisna Kusmawati (3022041052)
Zahratunnisa Aulia Fatmah (3022041168)
Neng Rina Salsabila (3022041101)

Dosen Pengampu :
Drs. Ojo Suparjo M.Si

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
2023

1
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep Model Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale”.
Makalah ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan yang nantinya
di harapkan makalah ini untuk memberikan informasi semua tentang konsep model teori
keperawatan. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata “Sempurna”, oleh karena
itu kritik dan saran semua pihak yang bersifat membangun selalu di harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya, semoga Allah S.W.T
senantiasa meridhai segala urusan kita.

Serang, 6 Januari 2023.


Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................

A. LATAR BELAKANG ..............................................................................................


B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................
C. TUJUAN....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................

1.1 Biografi Florence Nightingale.........................................................................................

1.2 Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale.........................................................

1.3 Paradigma Konsep Metode Teori Keperawatan Florence Nightingale...........................

1.4 Proses Konsep Dan Model Keperawatan Florence Nightingale......................................

1.5 Hubungan Teori Menurut Florence Nightingale Dengan Teori lain...............................

1.6 Asumsi Utama Teori Nightingale....................................................................................

1.7 Pengaruh Teori Nightingale Terhadap Keperawatan.......................................................

1.8 Kekurangan Dan Kelebihan Nightingale.........................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................

2.1 KESIMPULAN................................................................................................................

2.2 SARAN............................................................................................................................

2.3 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia telah berusaha mengumpulkan fakta-fakta yang kemudian di susun dan di
simpulkan menjadi berbagai teori, sesuai fakta yang di kumpulkan tersebut. Teori-teori
tersebut kemudian di gunakan untuk memahami gejala gejala alam dan kemasyarakatan yang
lain. Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, sosial, politik, ekonomi dan teknologi umat
manusia, teori-teori tersebut makin berkembang baik kualitas maupun kuantitasnya, seperti
apa yang telah kita rasakan saat ini.a
Makalah ini berisikan tentang teori Florence Nightingale, yang di dalamnya juga tentang
isi dari teori menurut Nightingale, Kajian Konsep Metode Teori Keperawatan juga hubungan
dengan Teori menurut Nightingale. Nightingale sendiri adalah seorang perawat yang pertama
kali ada di dunia dan beliau di kenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat
pasien dan memiliki jiwa penolong serta berperan penting dalam perkembangan ilmu
keperawatan yang di juluki “The Lady Of The Lamp” Memberi cahaya pada dunia
keperawatan.

B. Rumusan Masalah
1. Siapa Itu Florence Nightingale ?
2. Apa Itu Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale?
3. Apa Itu Paradigma Konsep Model Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale?
4. Bagaimana Proses Konsep Dan Model Teori Keperawatan Nightingale?
5. Hubungan Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale Dan Teori Lainnya.
6. Asumsi Utama Teori Nightingale.
7. Pengaruh Teori Nightingale Terhadap Keperawatan.
8. Kekurangan Dan Kelebihan Nightingale.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui siapa itu Florence Nightingale.
2. Untuk mengetahui teori keperawatan menurut Florence Nightingale.
3. Untuk mengetahui apa itu paradigma konsep model teori keperawatan menurut Florence
Nightingale.
4. Untuk mengetahui proses konsep metode teori Florence Nightingale.
5. Untuk mengetahui hubungan teori keperawatan dengan teori lainnya.
6. Untuk mengetahui asumsi utama teori Nightingale.
7. Untuk mengetahui pengaruh teori Nightingale terhadap keperawatan.
8. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan teori Nightingale.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Biografi Florence Nightingale

FLORENCE NIGHTINGALE

Florence Nightingale
Lahir : 12 Mei 1820
Firenze, Kadipaten Agung
Toscana
Meninggal : 13 Agustus 1910 (Umur 90 Thn)
Park Lane, London, Britnia Raya
Dikenal Atas : Memelopori Perawatan Modern
Profesi : Perawat dan Statistikawan
Institusi : Selimiye Barracks, Scutari
Spesialisasi : Kebersihan dan Sanitasi Rumah Sakit.

Nightingale merupakan pelopor ilmu keperawatan yang lahir pada tanggal 12 Mei 1820,
Di Florence, Italia. Pada tahun 1851, ia mengikuti pelatihan perawatan untuk pertama
kalinya di Kaiserwerth, Jerman. Selama perang Crimea, Nightingale menjadi tenaga suka
relawan di Scutari, Turki. Di sana, ia mengelola departemen perawatan dan mencurahkan
seluruh usahanya untuk mengatasi masalah kebersihan di bangsal rumah sakit dan barak
barak militer.
Pekerjaan Nightingale membuatnya di kenal sebagai “Lady Of The Lamp” oleh kaum
laki-laki. Sebutan ini di berikan karena ia selalu membawa lentera lilin buatan turki setiap
kali melewati koridor koridor yang di penuhi oleh prajurit yang terluka. Seusai perang, ia
pindah ke inggris dan mendirikan sekolah perawat di rumah sakit
St. Thomas dan King’s College di London. Sejak itu, ia di juluki sebagai pelopor ilmu
keperawatan modern.

5
1.2 Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, devinisi yang
memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena fenomena
dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep konsep tersebut dengan maksud untuk
menguraikan, menerangkan, meramaikan atau mengendalikan suatu fenomena.
Nightingale membuat sebuah teori yang di kenal sebagai teori keperawatan modern
(Model Nursing). Titik berat model ini adalah pada aspek lingkungan. Nightingale meyakini
bahwa kondisi lingkungan yang sehat penting untuk penanganan perawatan yang layak.
Komponen lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan, antara lain.
 Udara Segar
 Air Bersih
 Saluran Pembuangan Yang Efesien
 Kebersihan
 Cahaya
Aspek lingkungan yang di utamakan Nightingale dalam merawat klien adalah ventilasi
yang cukup bagi klien. Ia berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus menerus
merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga
udara yang di hirup klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya
kedinginan. Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya
matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi manfaat yang besar bagi kesehatan
klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan
sinar matahari selama tidak terdapat kontraindikasi. Fokus perawatan klien menurut
Nightingale adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat di
pengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat, maupun lingkungan.
Selain kelima komponen lingkungan di atas, seorang perawat juga harus
memerhatikan kehangatan, ketenangan, dan makanan klien.

Klien

Perawat Kesehatan

6
Lingkungan
1.3 Paradigma Konsep Metode Teori Keperawatan Nightingale
Paradigma menurut KKBI :
 Daftar semua bentukan dari
 Sebuah kata yang memperlihatkan konjugasi dan deklinasi kata tersebut
 Model dalam teori ilmu pengetahuan
 Kerangka berfikir
Dalam membuat teori keperawatan Florence Nightingale menitikberatkan kekhususan pada
hal-hal dibawah ini sebagai pandangan (Paradigma) dasar sehingga tercipta “TEORI
ENVIRONMENT” atau yang biasa kita kenal dengan teori Lingkungan.
A. Individu/Manusia
Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit.
B. Keperawatan
Bertujuan membawa / mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat
melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
C. Sehat/Sakit
Fokus untuk perbaikan sehat.
D. Masyarakat
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.

1.4 Proses Konsep Dan Model Keperawatan Florence Nightingale


Konsep Model Florence Nightingale
Teori Environmental Nightngale yang dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari
keperawatan modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi
oleh seorang wanita. Teorinya difokuskan pada lingkungan keperawatan, walaupun tema ini
tidak pernah dimunculkan di tiap tulisannya, ia menghubungkan kesehatan dengan Tiga
faktor lingkungannya.
1. Lingkungan Fisik (Physical Enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor
tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan
mempengaruhi pasien dimanapun dia berada di dalam ruangan harus bebas dari debu, asap,
bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab,

7
bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan
baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus
memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus
mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posiis pasien
ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.

2. Lingkungan Psikologi (Psychologi Enviroment)


Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan
stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada
pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik
dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam
mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara
menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan di
lingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari
pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang
berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna
dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik
dapat memberikan rasa nyaman.

3. Lingkungan Sosial (Social Environment)


Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik, kumpulan data-data
yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan
penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam
hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan
pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu
dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak
hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan
komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.

8
Proses Keperawatan Menurut Florence Nightingale
Proses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam pemecahan
masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan terhadap setiap orang.
Dalam proses keperawatan, ada lima tahan dimana tahap-tahap tersebut tidak dapat
dipisahkan dan saling berhubungan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama membentuk
lingkaran pemikiran dan tindakan yang kontinu, yang mengulangi kembali kontak dengan
pasien.
A. Pengkajian/Pengumpulan Data
Data pengkajian Florence N. lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan (lingkungan
fisik, psikis dan sosial).
B. Analisa Data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan dengan
kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.
C. Masalah
Di fokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya :
 Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan.
 Ventilasi.
 Pembuangan sampah.
 Pencemaran lingkungan.
 Komunikasi sosial.
D. Diagnosa Keperawatan
Berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain :
 Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
 Penyesuaian terhadap lingkungan.
 Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
E. Inplementasi
Upaya dasar merubah / mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi
lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan
individu.
F. Evaluasi
G. Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu

9
1.5 Hubungan Teori Menurut Florence Nightingale Dengan Teori lain
Dibawah ini adalah Teori yang dicetuskan oleh beberapa Ahli yang dihubungkan dengan
Teori Environment :
A. Teori Adaptasi (Roy,1968)
Roy menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk Biopsikososial sebagai satu kesatuan
yang utuh. Dalam memenuhi kebutuhannya manusia selalu dihadapkan berbagai persoalan
yang kompleks sehingga dituntut adanya melakukan adaptasi.
Adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kekuatan
dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berhasil
tidak nya respon adapatsi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan
Florence N. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari
lingkungannya berperanpenting pada setiap individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif.
B. Teori kebutuhan (Hierarki Maslow)
Menurut Maslow pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence Nightingale,
sebagai conotoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan
kebutuhan lingkungan yang aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih.
Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan
kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.
C. Teori stress (Sarafino, 1994)
Sarafino mendefinisikan Stress sebagai suatu kondisi yang muncul ketika individu
berhubungan dengan lingkungannya, individu merasakan ketidaksesuaian antara tuntutan-
tuntutan situasional dengan sumber daya biologis, psikologi, sosial dan spiritual yang
dimilikinya. Sarafino juga mengungkapkan bahwa stres dapat dilihat dari 3 sudut pandang
yakni stress sebagai stimulus, stress sebagai respon dan terakhir stres sebagai interaksi
anatara individu dan lingkungannya.
Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak
dapat mengatasi, Florence Nightingale menekankan penempatan pasien dalam lingkungan
yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh,
membangunkan pasien dengan tiba-tiba, ,semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang
negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan
koping individu.

10
1.6 Asumsi Utama Teori Nightingale
Nightingale percaya bahwa setiap wanita dapat menjadi perawat tentu dalam pengertian
perawatan sebagai wujud tanggung jawab seseorang terhadap kesehatan. Menurut
Nightingale, selama perawatannya, klien berada dalam kondisi pasif yang tidak memengaruhi
perawat maupun lingkungan.
Nightingale mendenifisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu
memanfaatkan setiap daya yang di miliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit
merupakan proses perbaikan yang di lakukan tubuh untu membebaskan diri dari gangguan
yang di alami hingga individu dapat kembali sehat. Prinsip perawatan adalah menjaga agar
proses reparative ini tidak terganggu dan menyediakan kondisi yang optimal untuk proses
tersebut. Untuk mencapai kondisi kesehatan, perawat harus menggunakan nalarnya, di sertai
ketekunan dan observasi.
Dengan demikian, kesehatan dapat di pelihara melalui upaya pencegahan penyakit
melalui factor kesehatan lingkungan. Ia menyebut hal ini sebagai health nursing dan
membedakannya dengan proper nursing yang berarti merawat klien yang sakit hinggaia
dapat bertahan atau setidaknya menjadi lebih baik hingga saat kematiannya.
Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang memengaruhi sakit dan
sehatnya seseorang termasuk disini makanan klien dan interaksi perawat dengan klien. Jika
seseorang ingin sehat, perawat, alam, dan orang yang bersangkutan harus berkerja sama agar
reparatif dapat berjalan.

1.7 Pengaruh Teori Nightingale Terhadap Keperawatan


Teori Nightingale, keperawatan modern (Modern Nursing), merupakan langkah awal
dalam formalasi dan pengembangan ilmu keperawatan selanjutnya. Ia telah meletakkan suatu
pijakkan bagi pengembangan teori keperawatan sesudahnya. Disadari atau tidak, Nightingale
telah memberi pedoman umum bagi perawat dalam merawat klien. Prinsip prinsip dasar
perbaikan lingkungan dan penanganan psikologis terhadap klien dapat di terapkan dengan
modifikasi dalam banyak tatanan perawatan kontemporer. Ide ide Nightingale telah
mendorong pemikiran produktif bagi perawat dan profesi keperawatan

11
1.8 Kelebihan Dan Kekurangan Florence Nightingale
Kelebihan teori Florence Nightingale
 Salah satu kisah fakta yang mencetuskan teori modern dunia keperawatan.
 Pada zaman keperawatan teori Florence Nightingale memandang pasien dalam kontek
keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.
 Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah
pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara,
lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi adekuat.
 Pengkajian atau observasi yang di lakukan Florence Nightingale bukan demi berbagai
informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyalamatan hidup dan
meningkatkan kesehatan dan keamanan.
 Semua tindakan yang di lakukan penuh kasih sayang dan bekerja untuk Tuhan.
 Asuhan keperawatan yang di berikan dengan penuh semangat semata mata untuk
kesembuhan pasien.
Kekurangan teori Florence Nightingale
 Teori Florence Nightingale sempat di ragukan kemampuannya.
 Perawat pada saat ini di anggap pekerjaan remeh dan di sepelekan oleh orang banyak.
 Kurangnya dukungan dari perawat lain dalam proses pelayanan dan perkembanganya
saat itu.
 Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang.

12
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” merupakan salah satu pendiri
yang meletakan dasar-dasar teoti keperawatan yang melalui model konsep dan teori
keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan dasar
manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang
sakit yang dikenal dengan “Teori Environment” atau teori Lingkungan.
Florence Nightingale menghubungkan Kesehatan denga 3 Faktor Lingkungan yakni
Lingkungan Fisik, Lingkungan Psikologi dan Lingkungan Sosial. Dalam Berbagai Teori yang
diungkapkan oleh Para ahli yakni Teori Adaptasi, kebutuhan juga stres sangat berkaitan
langsung dengan Teori Environment. Dimana teori ini sangat berperan penting dalam
menimbulkan kenyamanan dalam melakukan tindakan/asuhan keperawatan.

2.2 Saran
Saran bagi mahasiswa agar lebih memahami , mengerti serta dapat mengaplikasikan teori
Florence Nightingale ke dalam praktik asuhan keperawatan. Saran bagi pembaca agar
berkontribusi untuk melengkapi makalah teoritermasuk Florence Nightingale.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ali, H. Z. (2001). Dasar Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.


Asmandi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

14

Anda mungkin juga menyukai