Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FALSAFAH

1. Miguel Dwicky Kanadjara


2. Nadira Thiodoris
3. Noftianto Yohanis Talan
4. Noor Zainudin A.ulumando

UNIVERSITAS CITRA BANGSA KUPANG


FAKULTAS KESEHATAN PRODI KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat,
taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Falsafah dalam
Keperawatn tepat pada waktu. Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampuh
pembimbing yang selalu memberikan dukungan dan bimbingannya Makalah ini kami buat
dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Falsafah. Tak hanya itu, kami juga berharap makalah
ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Walaupun
demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kata,
kami berharap semoga makalah Ilmu Falsafah ini bisa memberikan informasi dan ilmu yang
bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima kami kepada para pembaca yang
telah membaca makalah ini hingga akhir.

Kupang, 16 September 2022

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... II
DAFTAR ISI...................................................................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1


A. Latar belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah .................................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

A. ILMU FALSAFAH ................................................................................................. 3


B. BERFIKIR LOGIS(DEDUKATIF,INDUKTIF) .................................................... 4
C. KEPERAWATAN SEBAGAI ILMU
D. ASPEK ONTOLOGI ............................................................................................. 8
E. ASPEK EPISTEMOLOGI DAN METODOLOGI ................................................ 8
F. TERMINOLOGI OF TEORY DEVELOPMET ..................................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11
A. KESIMPULAN ...................................................................................................... 11
B. SARAN ................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Falsafah atau philosophy merupakan istilah sebagai cinta hikmat atau pengetahuan.
Falsafah bertuiun memahami hakikat keberadaan dan fenomena yang berhubungan
dengan keberadaan manusia dalam menyesuaikan diri dalam kehidupan dan dunia.
Falsafah juga diartikan sebagai gagasan, pandangan hidup, dan sikap batin yang dimiliki
oleh orang atau masyarakat. Para ahli juga meyebutkan bahwa falsafat merupakan hikmat
atau kebijaksanaan yang diperlukan dalam memahami pertanyaan tentang kebenaran.
Definisi tentang falsafah
Falsafah keperawalan tetap fokus pada konsep manusia. Setiap manusia diartikan
sebagai makhluk yang memiliki nilai-nilai intrinsik yang sifatnya unik.
Hal ini diartikan sebagai pemahaman bahwa manusia akan belajar secara terus menerus
sampai seumur hidup. Masalah yang sering terjadi pada falsafah keperawatan adalah
terkait dengan kesehatan dan penvakit. Falsafah keperawatan tidak: lepas dari peran
perawat, perilaku, sudut pandang, dan kepedulian perawat. Falsafah keperawatan ini
dipengaruhi oleh aliran filsafat dan falsafah individu itu sendiri, Aliran filsafat yang
sering mempengaruhi pemahaman dan konsep dari pakar teori keperawatan seperti
idealisme, materialisme, humanisme, holisme, dan rasionalisme (Nursalem, 2014).
Falsafah keperawatan berkaitan dengan fenomena yang menarik bagai profesi
keperawatan dan disiplin ilmu lainnya. Sebagai konten perawat secara ontologis
memeriksa sifat keperawatan, lingkungan, kepribadian, kesehatan, dan penyakit.Praktik
keperawatan dijadikan sebuah pusat pemnikiran falsafah; apakah arti keperawatan? Apa
pengetahuan yang didaptkan perawat? Apa keperawatan itu baik?
Hal ini menjadikan perawat memikirkan akan ide dengan falsafah untuk membuat sebuah
keputusan terkait tentang praktik keperawatan (Ismoyowati & Sinaga, 2019).
Falsafah diartikan sebagai pandangan hidup. Sebagai perawat memperlakukan falsafah
dalam sistem nilai kepercayaan sehari-hari meskipun perawat tidak mengidentifikasi
dengan benar keberadaannya.
Misalnya perilaku caring perawat dinilai sebagai sentral vang dimiliki oleh perawat.
Falsafah

1
memberikan kesempatan kepada perawat untuk memahami bagaimana nilai dan
keyakinan sctiap individu dapat mempengaruhi praktik keperawatan.
Hakikat suatau kebenaran dan realitas serta asal mula akan pengetahuan membentuk cara
perawat untuk memandang dunia dan diri sendiri dalam berinteraksi dengan orang lain.
Perawat dalam menjalankan falsafah dalam kehidupan schari-hari tidak lepas dari ilmu
pengetahuan yang dimiliki, dan etika untuk dapat merawat orang lain. Falsafah
keperawatan sebagai pandangan hidup termasuk rasa kepedulian, dan rasa hormat yang
- mendasari
keputusan dalam melakukan praktik keperawatan.perawat dalam menaggapi untuk
memastikan akses yang sama ke pelayanan kesehatan untuk semua orang dan berpusat
pada manusia yang bersifat professional (Mardivah, 20181).

Rumusan Masalah
1. Apa itu ilmu falsafah?
2. Bagaimana Berfikir logis (dedukatif ,induktif)
3. Apa itu keperawatan sebagai ilmu ?
4. Apa itu aspek ontologi
5. Apa itu aspek epitemologi, dan metodologi?
6. Bagaimana termonology of theory devlopment?
Tujuan
1. Menjelaskan apa itu ilmu falsafah dalam keperawatan
2. Menjelaskan bagaimana berfikir logis
3. Menjelaskan apa itu aspek ontologi, epitemologi dan metedologi
4. Menjelaskan perkembangan termonology

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ilmu falsafah
Setiap manusia memerlukan falsafah dalam dirinya. Karena dengan falsafah seseorang
dapat mengartikan nilai, kepercayaan dan pendapat mereka tentang dunia, dan
menginformasikan ide-ide yang dimilikinya. Falsafah hadir dalam diri seseorang berdasarkan
pada pengalaman hidup yang dialaminya, dari cara mereka mengevaluasi suatu pengamatan dan
percobaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Falsafah dalam keperawatan sendiri
merupakan keyakinan perawat terhadap nilai-nilai yang dimilikinya, yang dapat meningkatkan
kemampuan perawat dalam mengaplikasikan teori keperawatan dan memberikan ruang bagi
perawat untuk lebih memahami tentang keperawatan terutama yang berkaitan dengan praktik
keperawatan (Mcintyre & Medonald 2013). Falsafah keperawatan juga berhubungan erat dengan
hubungan yang holistik menyelurth yang berpusat pada klien sebagai sasaan dan layanan yang
diberik an juga tidak hanya berpusat pada individu yang sakit melainkan individu yang sehat
juga (Asmadi, 2008).
Bruce et al. 2014 mendefinisil.an falsafah keperawatan menggunakan kerangla konseptual yang
berfokus pada isi, metode dan pandangan hidup. Berkut kerangk a konsep falsafah keperawatan
menurut Bruce et al. 2014
1. Falsafah sebagai bagian dari keperawatan :
Falsafah merupakan bagian dari keperawatan yang berhubungan dengan adanya
fenomena utama dalam suatu profesi dan keilmuan yang terkait dengan manusia, sehat
sakit dan lingkungan. Praktik keperawatan merupakan central dari perikiran filosofis
yaitu mengenai apa itu perawat, apa itu keperawatan, dan apa yang dimaksud dengan
keperawatan yang benar. Falsafah digunakan untuk membuat keputusan yang tepat dalam
praktik keperawatan. Falsafah sebagai bagian dari keperawatan berguna untuk perawat
praktik, perawat pendidik, dan mahasiswa keperawatan.
2. Falsafah sebagai metode keperawatan
Falsafah sebagai metode keperawatan membantu perawat dalam melakukan analisis,
kritik, menghadapi tantangan, dan mengatasi kejadian situasional terkait dengan patient
safety, dan etika keperawatan. Falsafah keperawatan dapat membantu perawat dalam
mengembangkan kapasitas dirinya sebagai perawat yang menjunjung tinggi moral.

3
Falsafah juga dapat membantu perawat untuk mengek splorasi pertanyaan yang berkaitan
dengan bidang non keilmuan yang mungk in penting bagi Lemajuan keilmuan
keperawatan itu sendiri, Contohnya denganmenggunak anpenyelidik an filoso fis perawat
dapat mengajukan pertanyaan seperti apa saja prinsip-prinsip praktik. keperawatan? Apa
saja batasan, keperarvatan?
Bagaimana cara mengembangkan hubungan perawvat-klien?
• Dengan memikirk an pertanyaan-pertanyaan tersebut perawat dapat terlatih untuk
berpiki kritis dan
Logika dalam mendefinisikan ilmu keperawatan.
3. Falsafah sebagai pandanan hidup
Perawat mewujudkan falsafah keperawatan sebagai pandangan hidup dalam setiap
Tindakan praktik keperawatan yang dilakukannya meliputi pengetahuan, etika dan
lainnya.Dengan menjadikan falsafah keperawatan sebagai pandangan hidup perawat
dapat mengembangkan tori, praktik keperawatan dan meningkatkan profesionalitas
(Bruce et al. 2014).

B. Berfikir logis (dedukatif,induktif)

A. Deduksi

• Deduksi adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus, selain itu metode deduksi ialah cara penanganan
terhadap sesuatu objek tertentu dengan jalan menarik kesimpulan mengenai hal-hal
yang bersifat umum.
• Logika deduktif adalah suatu ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran
yang bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan suatu kesimpulan
sebagai kemestian dari pangkal pikirnya sehingga bersifat betul menurut bentuk saja.
• Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola pikir yang
dinamakan silogismus. Pernyataan yang mendukung silogismus ini disebut premis
yang kemudian dapat dibedakan sebagai permis mayor dan permis minor.
Kesimpulan merupakan pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif
berdasarkan kedua permis tersebut. Logika deduktif membicarakan cara-cara untuk

4
mencapai kesimpulan-kesimpulan bila lebih dahulu telah diajukan pertanyaan-
pertanyaan mengenai semua atau sejumlah ini di antara suatu kelompok barang
sesuatu. Kesimpulan yang sah pada suatu penalaran deduktif selalu merupakan akibat
yang bersifat keharusan dari pertnyaan-pertanyaan yang lebih dahulu diajukan.
Pembahasan mengenai logika deduktif itu sangat luas dan meliputi salah satu di
antara persoalan-persoalan yang menarik

Guna memenuhi dan membatasi maksud logika deduktif bagian terkenal sebagai
logika Aristoteles. Cabang loka ini membicarakan pernyataan-pernyataan yang dapat
dijadikan bentuk ‘S’ adalah ‘P’, misalnya, “manusia (adalah) mengenal mati.
Tampaklah pada kita bahwa ‘S’ merupakan huruf pertama perkataan ‘Subjek’ dan ‘P’
merupakan huruf pertama perkataan ‘Predikat’. Dari pernyataan-pernyataan semacam
itu, kita dapat memilah empat cara pokok untuk mengatakan sesuatu dari setiap atau
sementara subjek yang dapat diterapi simbol ‘S’.

B. Induktif

Induksi merupakan cara berpikir di mana ditarik kesimpulan umum dari berbagai
kasus yang bersifat individual, selain itu metode induksi ialah cara penanganan terhadap
suatu objek tertentu dengn jalan menarik kesimpulan yang bersifat umum atau bersifat
lebih umum berdasarkan atas pemahaman atau pengamatan terhadap sejumlah hal yang
bersifat khusus. Logika induktif merupakan suatu ragam logika yang mempelajari asas-
asas penalaran yang betul dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan
umum yang bersifat boleh jadi. Kesimpulan yang bersifat umum ini penting artinya
sebab mempunyai dua keuntungan. Keuntungan yang pertama ialah bahwa pernyataan
yang bersifat umum ini bersifat ekonomis.

Kehidupan yang beranekaragam dengan berbagai corak dan segi dapat direduksikan
menjadi beberapa pernyataan. Pengetahuan yang dikumpulkan manusia bukanlah
merupakan koleksi dari berbagai fakta melainkan esensi dan fakta-fakta tersebut.
Demikian juga dalam pernyataan mengenai fakta yang dipaparkan, pengetahuan tidak
bermaksud membuat reproduksi dari obyek tertentu, melainkan menekankan kepada

5
struktur dasar yang menyangga wujud fakta tersebut. pernyataan bagaimanapun lengkap
dan cermatnya tidak bisa mereproduksikan betapa manisnya semangkuk kopi atau
pahitnya sebutir pil kina. Pengetahuan cukup puas dengan pernyataan elementer yang
bersifat kategoris bahwa kopi itu manis dan pil kina itu pahit. Pernyataan seperti ini
sudah cukup bagi manusia untuk bersifat fungsional dalam kehidupan praktis dan
berpikir teoritis.

Keuntungan yang kedua dari pernyataan yang bersifat umum adalah dimungkinkan
proses penalaran selanjutnya baik secara induktif maupun deduktif. Secara induktif
maka dari berbagai pernyataan yang bersifat umum dapat disimpulkan pernyataan yang
bersifat lebih umum lagi. Melihat dari contoh bahwa semua binatang mempunyai mata
dan semua manusia mata, dapat ditarik kesimpulan bahwa semua makhluk mempunyai
mata. Penalaran ini memungkinkan disusunnya pengetahuan secara sistematis yang
mengarah kepada pernyataan-pernyataan yang makin lama makin bersifat fudamental.

C. Keperawatan sebagai ilmu


Body of Knowledge adalah unsur utama dalam mengembangkan pendidikan
keperawatan. Berawal dari pernyataan Florence Nightingale (1859) sebagal orang
pertama yang mengidentifikasi bahwa keperawatan sebagai suatu disiplin limu yang
terpissh dengan limu medis (kedokteran), Dalam rangka membuktikan pernyataan
tersebut, maka beberapa pakar teori keperawatan berupaya untuk mendefinisikan
keperawatan menjadi suatu konsep. Dari konsep-konsep keperawatan tersebut akan
diketahui dan ditentukan bidang ilmu dan rumpun ilma Reperawatan
Konsep keperawatan dikembangkan berdasarkan filosofi dan paradigma
Reperawatan. Pada filosofi Reperawatan terdapat tiga unsur utama yang menjadi
keyakinan dan proses berpikir kritis dalam mengembangkan ilmu keperawaton, yaitu
furianise, holism, dan care. Dari ketiga unsur utama diyakini bahwa manusia person
merupakan pusat/sentral asuhan Reperawalan dan care seb agai dasar/landasan dalam
praktik/asuhan keperawatan. Berdasarkan filosof Kepetawatan, maka dikembangkan
empat konsop utama paradigma Reperavatan yatru manusia, lingkungan. Reschatan, dan
keperawatan. Manusia dipandang sebagal individe yang berstfat holistik, dan human
stik yang dalam kehidupannya selalu berinteraksi dengan lingkungan, baik internal

6
maupun eksternal yang akan berpengaruh terhadap status Reschatannya,
asuhan/pelayanan Reperavatan merupakan praktik/tindakan Reperawatan mandiri yang
diberikan karena adanya ketidaRnampuan manusia dalam memenuhi Rebutuhan
dasarny.
Keperawatan sebagal suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat adalah
llma keschatan tentang asuhan/pelayanan keperawatan atau the health science of caring
(Lindberg,1990-40), Caring adalah memberikan perhatian atau penghargaan kepada
seorang manusia. Caring juga dapat diartikan memberikan bantuan Repada individu
atau sebagat advokasi pada individu yang tidik mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
Keperawatan sebagai ilmu keschatan tentang asuhan/pelayanan keperawatan adalah
"ysuhan/ pelayanan keperawatan sebagal pendukung/bagian dalam ilmu keschatan/",
sama halnya dengan seni sebagel bagian yang tidak terpisahkan dari ilmu keperawatan
(Lindberg, 1990:40) . Beberapa konsep Reperawatan yang digunakan untuk mendukung
pernyataan bahwa keperawatan adalah Umu keschatan tentang asuhan/pelayanan
keperawatan (nursing is the health science of caring) adalah sebagal berikut:

A. "The unique function of the nurse is to assist the individwal, sick or well, in the
performance of those activities contributing to HEALTH or its recovery (or to peacefill
death) that the would perform unaided he had the necessary strength, will, or knowledge.
And to do this in such a way as to help him gain independence as rapidly as possible.
This aspect of her work, this part of her function, she initiates and control; of this she is
master. In addition she helps the patient to carry out the therapeutic plan as initiated by
the physician" (Virginia Henderson, 1966-432)
B. "The practice of nursing means assisting individuals or groups to maintain or attain
optimal HEALTH throughout the life process by assessing their HEALTH status,
establishing a diagnosis, planning and implementing a strategy of eare to accomplish
defined goals, and evaluating responses to care and treatment (The National Council of
State Boards of Nursing, 19822).
C. "Nursing is the diagnosis and treatment of human responses to actual or potential
health problems" (ANA, 1980),
Berdasarkan pernyataan di atas dapat dijelaskan bahwa asuhan Reperawatan (caring)
merupakan bagian yang tidak terpisahkan darf ilmu keschatan (health) dan Reperawatan

7
adalah Ilmu (science) karena jelas lingkup bidang ilmunya/fokus Regiatannya dan ada
petunjuk yang jelas serta sistematis dalam mempelajari ilia keperawatan

D. Aspek Ontologi
aspek Ontologi Dalam IImu Keperawatan (Setiyo, 2021) yaitu:
a. Prinsip penafsiran tentang realitas.
Di mana prinsip penafriran tentang keilmuan keperawatan mencakup beberapa
pernyataan seperti realitas adalah gejala fisik yang berwujud sebagai fakta data. Di dalam
ilmu keperawatan dalam mengartikan realitas mempunyai beberapa anggapan dasar
(asumsi, premis ) yaitu uniformitas, relative tetap dan memiliki pola kejadian baku.
• Uniformitas: Wujud kchidupan manusia mempunyai kemiripan dengan wujud lainnya
dilihat dari kriteria tertentu seperti kualitas, kuantitas atau modus.
• Relative: Setiap wujud memiliki bentuk yang tetap contoh ketegangan, kecemasan,
depresi, kesedihan, penolakan dan coping .sebelum berubah bentuk menjadi wujud
lain Seperti stress, gembira, penerimaan.

E. Aspek Epistemologi dan Metodologi


• Epistemologi
merupakan sudut pandang tentang bagaimana metode atau proses prosedur yang
digunakan untuk mendapatkan pengetahuan. Epistemologi menjadi dasar pijakan
dalam memberikan legitimasi suatu ilmu pengetahuan untuk diakui sebagai disiplin
ilmu dan menentukan keabsahan disiplin ilmu tertentu (Ihsan, 2010]. Berdasarkan hal
ini, maka epistemology berperan penting dalam meberikan kerangka acuan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. Landasan epistemologi ilmu menyangkut cara
berfikir keilmuan berkenaan dengan kriteria tertentu agar sampai pada kebenaran
ilmiah. Aplikasi epistemologi dalam ilmu
keperawatan tergambar dari pengembangan struktur ilmu keperawatan mulai dari
falsafah keperawatan, paradigm, model konseptual keperawatan dan fM'ri middle
range keperawatan.

8
• Metodologi
Metodologi keperawatan berfungsi sebagal panduan dalam penyclesalan masalah
klien-pasten. Sfelodologi keperavatan penting bagi perawal dan klien, dan itu edalsh
sebagai berilut:
1. Menunjukkan profesionalisme perawat
2. Membiarkan klien mendapalkon pelayonan beperawatin dengan persyaratannya sendiri.
3. Meningkatken bemampusn intelektual dan teknis. kegiatan Reperawalan, karena proses
keperawalan memer/ukan keman-puan perawat dalam enemecahkan masslat klien.
4. Meningkalkan rasa percaya diri perawat dalam menjalankan tugasnya, karena terdapat
motode ilmiah Reperawalen (Durs= ing method)
5. Rasa tanggung jawab dan akuntabilitas perawat dapat dimanfaatnkan untuk merugikan
klien atau untuk mencegah terjadinya kegiatan yang melanggar hukum.
6. Klien merasa bebas untuk mengekspresikan tuntutanya, yang mempercepat proses
penyembuhan, den klien meresakan tingkat kepedulian yang terhadap kebutuhan akan
asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi dan efisien
7. Pelayanan keperawatan dapat memberikan kepuasan kepada klien karena asuhan
keperawatan yang diberikan sesuai dengan tahapan dalam menyelesaikan masalah
keperawatan.
• Tujuan metodologi keperawatan
Metodologi keperawatan dirancang untuk memberikan perawat fleksibilitas yang
mereka butuhkan untuk membantu klien memecahkan masalah kesehatan.

9
F. Terminology of teory development

Terminology dalam perkembangan gerak membahas pengertian beberapa istilah yang


digunakan dalam studi perkembangan pada umumnya dan studi perkembangan gerak pada
khususnya.
Ada beberapa istilah dalam studi perkembangan gerak yang perlu dijelaskan pengertiannya,
yaitu:
1. pertumbuhan ( growth)
adalah proses peningkatan yang ada pada diri seseorang yang bersifat kuantitatif, atau
peningkatan dalam hal ukuran. Biasanya ukuran fisik.
Contoh: bertambahnya timggi badan, lebar bahu, lebar panggul, ketebalan dada, dan berat
badan.
2. Perkembangan (development)
Adalah proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh
kearah keadaan yang semakin teorganisasi(organ-organ tubuh makin bisa dikendalikan sesuai
dengan kemauan) dan terspesialisasi ( organ-organ tubuh semakin bisa berfungsi sesuai dengan
fungsinya masing-masing).
Perubahan kuantitatif adalah perubahan yang bisa di ukur atu dihitung, perubahan kulitatif
adalah perubahan dalam bentuk semakin baik, semakin lancar, pada dasarnya perubahan yang
tidak bisa diukur atau sukar diukur.
Perkembangan gerak adalah suatu proses terjadi sejalan dengan bertambahnya usia
dimana secara bertahap dan berkesinambung gerakan individu meningkat dari keadaan
sederhana, tidak terorganisasi dan tidak terampil kearah penampilan gerak yang kompleks.dan
terorganisasi dengan baik pada akhirnya mengalami penurunan keterampilan menyertai
terjadinya pada masa usia tua. Dalam hal ini latihan fisik memacu atau mempercepat
peningkatan kualitas perkembangan gerak.
Contoh: belum bisa berjalan, karena berlatih 2-3 langkah pada saat mengawali masa anak
kecil dan selanjutnya menjadi bisa berjalan dengan lancar.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

uraian yang telah disampaikan pada makalah ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:

1.Falsafah keperawatan merupakan gagasan yang peling mendasar mengenai keperawatan


sebagai suatu proses, cara, perbuatan merawat membela orang sakit yang sesuai dengan sifat
sains dan akan dikembangkan dengan dasar hasil dari perawatan itu sendiri.

2. Ilmu keperawatan dapat dikatakan sains karena melalui suatu proses observasi, eksperimen
dan dapat dipertanggung jawabkan keilmuannya dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan itu
sendiri. 3.

Paradigma keperawatan merupakan cara pandang yang mendasar memkirkan, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
Pelayanan perawatan yang profesional harus dilandasi oleh sains keperawatan yang mengacu
pada empat komponen dasar yaitu menusia, perawat, kesehatan dan lingkungan.

B. Saran

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah pengetahuan tentang
falsafah dan paradikma keperawatan. Semoga makalah kami ini, dapat dijadikan referensi bagi
penulis selanjutnya.

Diharapkan para pembaca bisa memberikan kami kritik dan saran untuk dapat menjadikan kami
lebih baik lagi dalam penulisan makalah-makalah kami selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

ilmu keperawatan dasar Penulis: Lenny Erida Silalahi, Martalina Limbong, Yohanes Gamayana
Trimawang Aji, Kartini, Fhirawati, Abdi Tallulembang, Siti Latipah, Ristonilassius, Sharely Nursy
Siringoringo, Tri Suwarto, Tutik Herawati Editon: Abdul Karim Penerbit Yayasan Kita Menul's

BUKU AJAR METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN Penulis: Henny Syapitri Amila Juneris
Aritonang

Dra. Mustayah, M.Kes. Kasiati, S.Kep., Ns., М.Кер. Lucia Retnowati, S.ST., M.Kes. bahan ajar psikologi
untuk keperawatan

BUKU AJAR FALSADAH DAN TEORI KEPERAWATAN , S.KEP., NS., M.MED.ED

RISET KEPERAWATAN: SEJARAH DAN METODOLOGI

Oleh: Prof. Dt. Sudarwan Danim

FERRY EFENDI – MAKHFUDLI KEPERAWŸATAN KESEHATAN KOMUNITAS Teori dan Praktik


dalam Keperawatan

12

Anda mungkin juga menyukai