Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN NURSING PHILOSOPHIES


( JEAN WATSON )
“HUMAN CARE IS THE HEART OF NURSING”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dan Sains dalam Keperawatan
Dosen Pengampu : Fauziah Rudhiati, M.Kep, Ns, Sp. Kep. An

KELOMPOK 2
NAJWATUSSIKHA 2350311037
NENENG NURDIANTI NINGSIH 2350311036
RESSA AFFILLIA SUWANDI 2350311034
SITI SOLIHAT HOLIDA 2260311010
WAHYUNI 2350311028
WIWIN AFRIDIANTI 2350311005

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN


PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI- BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat waktu. Tak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang
syafa’at kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “ Teori keperawatan Nursing Philosophies ( Jean


Watson ) “ Human Care is the heart of nursing “ ini disusun guna menyelesaikan tugas dari
dosen mata kuliah filsafat ilmu dan sains dalam keperawatan.

Penulisan menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan
pada penyusunan serta penulisannya. Pemulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
supaya makalah ini dapat lebih sempurna, serta menambah wawasan bagi penelitian
selanjutnya.

Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis memohon maaf.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Cimahi, Oktober 2023

\ Penyusun

Page ii
DAFTAR ISI

Cover ...................................................................................................................................
Kata pengantar .................................................................................................................... ii
Daftar isi............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1


1.2 Tujuan ......................................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 2

2.1 Pengertian ..................................................................................................................... 2


2.2 Konsep sehat sakit......................................................................................................... 3
2.3 Teori Watson................................................................................................................. 3
2.4 Asumsi dasar tentang ilmu keperawatan Watson ......................................................... 5
2.5 Grand theory menurut Jean Watson .............................................................................. 7
2.6 . Paradigma Keperawatan Menurut Watson ................................................................. 9
2.7 Asumsi Dasar Science of Caring .................................................................................. 10
2.8 Proses Keperawatan Dalam Teori Caring ..................................................................... 11
BAB III APLIKASI TEORI ............................................................................................... 12
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 17

Page
iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keperawatan adalah suatu bentuk profesi pelayanan kesehatan sebagai bagian


integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan yang bersifat biologi-psikologi-sosial-spiritual yang
komprehensif, ditujukan pada individu siapa pun baik yang sakit maupun yang sehat
yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Dunia keperawatan memang
tidaklah mudah seperti yang banyak orang kira. Begitu banyak hal yang harus
dimengerti dan juga dipahami untuk bisa melaksanakan tugas dengan baik sebagai
seorang perawat. Di dalam keperawatan ada empat konsep utama yaitu manusia,
lingkungan, sehat-sakit, dan keperawatan itu sendiri. Semua itu merupakan buah pikir
pakar keperawatan yang menjadi dasar pengembangan keilmuan keperawatan atau teori
model konseptual. Dan dari banyak pakar yang mengungkapkan hal tersebut, disini
saya akan menjelaskan teori model konseptual yang dikemukakan oleh Jean Watson,
seorang theorist keperawatan dengan model monsep teorinya yaitu Human Caring.
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan dengan dasar adalah
“ Human Science and Human Care “. Watson percaya bahwa fokus utama dalam
keperawatan adalah pada careative factor, yang bermula dari prespektif humanistik
yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah. Oleh karena itu, perawat perlu
mengembangkan filosofi humanistik dan sistem nilai, serta seni yang kuat.
Banyak faktor yang bisa mempengaruhi faktor caring, misalnya umur, jenis
kelamin, lingkungan kerja dan kualifikasi perawat.

1.2. Tujuan

1. Agar dapat mengetahui bagaimana teori konseptual dari Jean Watson;

2. Agar dapat mengetahui pengembangan dari teori keperawatan;

3. Agar dapat mengetahui apa itu 10 carative factor dan bagaimana carative factor itu;

4. Supaya kita dapat mengaplikasikan teori keperawatan dari Jean Watson dalam
keperawatan.

Page 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian

“Human care is the heart of nursing” (Watson: 1985)


Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkam pada asumsi bahwa human
science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan.
Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan
estetika, humanities, dan kiat/art (Watson, 1985).
Dalam pandangan keperawatan manusia dilihat sebagai sosok yang utuh. Karena keutuhan ini
maka manusia itu unik, berbeda dari manusia lain. Manusia juga diyakini sebagai sistem
terbuka (openned system), yang berinteraksi dengan manusia lain dan lingkungannya secara
dinamis, dan berkesinambungan itu semua penting untuk perkembangan personalnya.

Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang
menjadi inti keperawatan, seperti yang dinyatakan oleh Watson (1985) “human care is the
heart of nursing”. Pandangan tentang keperawatan sebagai science tentang human care
adalah komprehensif. Ini termasuk pengembangan pengetahuan sebagai basis dalam area:
1. Pengkajian terhadap kondisi manusia.
2. Implikasi dari pengalaman manusia dan responnya terhadap kondisi sehat sakit.
3. Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya.
4. Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship.
5. Studi tentang sistem bagaimana human care harus diwujudkan.

Page 2
2.2. Konsep Sehat Sakit
Dalam pandangan keperawatan Jean Watson, manusia diyakini sebagai person as a whole, as
a fully functional integrated self. Jean Watson mendefinisikan sehat sebagai kondisi yang
utuh dan selaras antara badan, pikiran, dan jiwa, ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian
antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Dari beberapa konsep sehat sakit di
atas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip, antara lain:
1. Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya multidimensional,
yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-faktor yang
mempengaruhi.
2. Kondisi sehat dapat dicapai, karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi
terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
3. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang terhenti pada titik tertentu, tetapi
berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang
dinamis.

2.3. Teori Watson


Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsure teori
kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat
cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal
(kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi
dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi
kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk
integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan

Page 3
intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa manusia adalah
makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental
dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa
sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan
status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan
penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Teori human caring


Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah “human science and
human care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada carative
factor yang bermula dari perspektif humanistik yang dikombinasikan dengan dasar
pengetahuan ilmiah. Oleh karena itu, perawat perlu mengembangkan filososfi humanistik dan
sistem nilai serta seni yang kuat. Filosofi humanistik dan sistem nilai ini memberi fondasi
yang kokoh bagi ilmu keperawatan, sedangkan dasar seni dapat membantu perawat
mengembangkan visi mereka serta nilai-nilai dunia dan keterampilan berpikir kritis.
Pengembangan keterampilan berpikir kritis dibutuhkan dalam asuhan keperawatan, namun
fokusnya lebih pada peningkatan kesehatan, bukan pengobatan penyakit.

Page 4
2.4. Asumsi dasar tentang ilmu keperawatan Watson
Beberapa asumsi dasar tentang teori Watson adalah sebagai berikut:
1. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan diperaktikkan secara interpersonal.
2. Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya factor carative yang menghasilkan kepuasan
pada kebutuhan manusia.
3. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan perkembangan
individu dan keluarga.
4. Respons asuhan keperawatan tidak ahanya menerima seseorang sebagaimana mereka
sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi padanya nantinya.
5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan kemungkinan
perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi seseorang untuk memilih kegiatan
yang tebaik bagi dirinya dalam waktu yang telah ditentukan.
6. Asuhan keperawatan lebih bersifat healthgenic (menyehatkan) dari pada curing
(mengobati).
7. Praktik caring merupakan pusat keperawatan.

Watson (1988) dan George (1990) mendefenisikan caring lebih dari sebuah exisestensial
philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah ideal moral dari
keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spritualnya meningkat ditunjukkan
dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif.
Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggung jawaban hubungan antara
perawat-klien, dimana perawat membantu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan
kesehatan.
“Theory of Human Caring” (Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi yang
diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien
sebagai manusia yang mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.
Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini caring
merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu,
artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien
dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa
respon setiap individu terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik

Page 5
keperawatan, seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien
terhadap penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat
dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi. Selain itu, caring
hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yaitu hubungan yang terjadi antara
perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi
untuk mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang diberikan pada klien. Watson
juga berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan
keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat di tantang
untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik
keperawatan.
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan Human Caring
Theory. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Jean
Watson, 1985 (dalam B. Talento, 1995) membagi kebutuhan dasar manusia dalam dua
peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan
kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs).
Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks
manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya
terhadap kebutuhan lain dan semuanya dianggap penting. Kebutuhan manusia yang saling
berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup yang meliputi
kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi, kebutuhan ventilasi, kebutuhan
psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebuthan
seksualitas; kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan
intrapersonal dan interpersonal (kebutuhan aktualisasi diri).
Berdasarkan kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk
yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya
mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, dan
spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga
untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status
kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan
kesehatan.

Page 6
2.5. Grand theory menurut Jean Watson
a. Carrative Factor
Elemen-elemen yang terdapat dalam carative factor adalah:
1. Membentuk sistem nilai humanistic-alturistik.
2. Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).
3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain.
4. Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust).
5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negative.
6. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistemantis dalam pengambilan
keputusan.
7. Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal.
8. Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan memeperbaiki mental,
sosialkultural, dan spiritual.
9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
10. Mengembangkan factor kekuatan eksistensial-fenomenologis.

Tetapi kesepuluh carative factors ini sebagai suatu kerangka untuk memberikan suatu bentuk
dan focus terhadap fenomena keperawatan. Watson menganggap istilah “factors” terlalu
standart terhadap sensibilitasnya di masa kini. Ia pun kemudian menawarkan suatu konsep
yang lebih sesuai dengan evolusi teorinya dan arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah
“clinical caritas” dan “caritas processes”, yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan
arah perkembangan teorinya (Watson,2004). Dimana clinical caritas process terdiri dari yaitu.
1. Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan dalam
konteks kesadaran terhadap caring.
2. Hadir dengan sepenuhnya dan mewujudkan serta mempertahankan sistem kepercayaan
yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang dirawat.
3. Memberikan perhatian terhadap praktik-praktik spiritual dan transpersonal diri orang lain,
melebihi ego dirinya.
4. Mengembangkan dan mempertahankan suatu hubungan caring yang sebenarnya, yang
saling bantu dan saling percaya.
5. Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan posotif dan negatif sebagai
suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan orang yang dirawat.

Page 7
6. Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai bangian
dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-healing yang artistic.
7. Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui keutuhan
diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain.
8. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun nonfisik,
lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki keholistikan,
keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian.
9. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang penuh,
memberikan “human care essentials“, yang memunculkan penyusuaian jiwa, raga dan
pikiran, keholistikan dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa
dan keberadaan secara spiritual.
10. Menelaah dan menghargai misteri spiritual, dan dimensi eksistensial dari kehidupan dan
kematian seseorang, “soul care” bagi diri sendiri dan orang yang dirawat.

b. Transpersonal Caring Relationship


Menurut Watson (1999), Transpersonal caring relationship berkarakteristikkan hubungan
khusus manusia yang tergantung pada moral perawat yang berkomitmen, melindungi, dan
meningkatkan martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya. Perawat
merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan dan menghargai
spiritual, oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang sebagai sebuah objek.
Perawat sadar bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk menyembuhkan. Hubungan ini
menjelaskan bagaimana perawat telah melampaui penilain secara objektif, menunjukkan
perhatian kepada subjektifitas seseorang, dan lebih mendalami situasi kesehatan diri mereka
sendiri. Kesadaran perawat menjadi perhatian penting untuk berkelanjutan dan pemahaman
terhadap persepsi orang lain. Pendekatan ini melihat keunikan dari kedua belah pihak, yaitu
perawat dan pasien, dan juga hubungan saling menguntungkan antara dua individu, yang
menjadi dasar dari suatu hubungan. Oleh karena itu, yang merawat dan yang di rawat
keduanya terhubung dalam mencari makna dan kesatuan, dan mungkin mampu merasakan
penderitaan pasien. Istilah transpersonal berarti pergi keluar dari diri sendiri dan
memungkinkan untuk menggapai kedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan dan
penyembuhan pasien. Pada akhirnya, tujuan dari transpersonal caring relationship adalah
berkaitan dengan melindungi, meningkatkan dan mempertahankan martabat, kemanusiaan,
kesatuan dan keselarasan batin.

Page 8
c. Caring Occation Moment
Caring Occation menurut Watson (1988,1999) adalah kesempatan (mengenai tempat dan
waktu) pada saat perawat dan orang lain datang pada saat human caring dilaksanakan, dan
dari keduanya dengan fenomena tempat yang unik mempunyai kesempatan secara bersama
datang dalam moment interaksi human to human. Bagi Watson (1988, 1999) bidang yang
luar biasa yang sesuai dengan kerangka refensi seseorang atau perasaan-perasaan yang
dialami seseorang, sensasi tubuh, pikiran atau kepercayaan spiritual, tujuan-tujuan, harapan-
harapan pertimbangan dari lingkungan, arti persepsi seseorang kesemuanya berdasar pada
pengalaman hidup yang dialami seseorang, sekarang atau masa yang akan datang. Watson
(1999) menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver juga perlu memahami
kesadaan dan kehadiranya dalam moment merawat dengan pasiennya, lebih lanjut dari kedua
belah pihak perawat maupun yang dirawat dapat dipengaruhi oleh perawatan dan tindakan
yang dilakukan keduanya, dengan demikian akan menjadi bagian dari pengalaman hidupnya
sendiri. Caring occation bisa menjadi transpersonal jika memungkinkan adanya semangat
dari keduanya (perawat dan pasien) kemudian adanya kesempatan yang memungkinkan
keterbukaan dan kemampuan–kemampuan untuk berkembang (Watson 1999 , pp. 116-117).

2.6. Paradigma Keperawatan Menurut Watson


1. Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi transpersonal caring
untuk membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran, jiwa dan raga yang
menimbulkan selfknowlegde, self-control, self-care, dan selfhealing.
Salah satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan
sangat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga perawat
perlu berkomitmen terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori,
praktek, dan riset keperawatan.

Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:

1. Membentuk sistem nilai humanistik altruistik.


2. Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
3. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain.
4. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”.

Page 9
5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun
negative.
6. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil
keputusan.
7. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
8. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi mental,
fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
9. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
10. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.

2. Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan pikiran, jiwa dan
raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan tentang kondisi sehat-
sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi, self-control, pilihan dan selfdetermination.

3. Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri
dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.

4. Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan perawat.

2.7. Asumsi Dasar Science of Caring


Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal caring.
Watson meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Watson
mengatakan 7 asumsi tentang science of caring. Asumsi dasar tersebut yaitu :
1. Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya secara
interpersonal.
2. Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan
manusia tertentu.
3. Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga.

Page
10
4. Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga menerima
akan jadi apa dia dikemudian.
5. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi yang ada,
dan disaat yang sama membiarkan seseorang untuk memilih tindakan yang terbaik bagi
dirinya saat itu.
6. Caring lebih ”healthogenic” daripada curing.
7. Praktik caring merupakan sentral bagi keperawatan.

2.8. Proses Keperawatan Dalam Teori Caring


Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah-langkah yang sama
dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan
masalah dan menemukan solusi yang terbaik. Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua
proses tersebut sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan menandakan proses riset yang
terdapat dalam proses keperawatan):
1. Pengkajian
Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan pengetahuan dari
literature yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan konseptual untuk pembentukan
dan konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji
masalah. (Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :147-
150)
Pengkajian juga meliputi pendefinisian variabel yang akan diteliti dalam memecahkan
masalah.
Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat
yaitu:
1. Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi
kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
2. Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi,
meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.
3. Higher order needs (psychosocial needs) ,yaitu kebutuhan integritas yang
meliputi kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.
4. Higher order needs (intrapersonali needs), yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.

Page
11
BAB III APLIKASI TEORI

1. What
Apa saja kebutuhan dasar menurut Henderson?
Jawab :

2. Who
Siapa yang menyatakan bahwa keperawatan sebagai sains tentang human care?
Jawab :
Jean Watson

3. Where
Dimana fokus keperawatan pada teori Jean Watson?
Jawab :
fokus utama dalam keperawatan adalah pada carative factor yang bermula dari
perspektif humanistik yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah. Oleh
karena itu, perawat perlu mengembangkan filososfi humanistik dan sistem nilai serta
seni yang kuat. Filosofi humanistik dan sistem nilai ini memberi fondasi yang kokoh
bagi ilmu keperawatan, sedangkan dasar seni dapat membantu perawat
mengembangkan visi mereka serta nilai-nilai dunia dan keterampilan berpikir kritis.
Pengembangan keterampilan berpikir kritis dibutuhkan dalam asuhan keperawatan,
namun fokusnya lebih pada peningkatan kesehatan, bukan pengobatan penyakit.

Page
12
4. When
Kapan perawat berperan care giver?
Jawab :
Ketika berhadapan dengan pasien perawat berperan sebagai care giver Watson juga
berpendapat bahwa perawat mempunyai caring meliputi komitmen untuk memberikan
pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya,
perawat di tantang untuk tidak ragu dalam menggunakan pengeta

huan yang dimilikinya dalam praktik

5. How
Bagaimana Paradigma Keperawatan Menurut Watson ?
1. Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi
transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran,
jiwa dan raga yang menimbulkan selfknowlegde, self-control, self-
care, dan selfhealing.

2. Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan pikiran,
jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan
tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi, self-control,
pilihan dan selfdetermination.

3. Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara
diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.

4. Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan
perawat.

Page
13
3.2. IMPLIKASI DALAM ILMU KEPERAWATAN
Watson merekomendasikan suatu pendekatan penelitian keperawatan yang lebih dalam, agar
menghasilkan suatu hubungan keperawatan yang baik dengan kebutuhan manusia. Agar
hasilnya sempurna, maka perawat perlu melakukan metoda pemecahan masalah secara
ilmiah. Watson juga menyatakan proses keperawatan terdiri atas langkah-langkah yang sama
dengan proses ilmiah. Watson kemudian mengkolaborasikannya dalam dokumentasi (tulisan
yang dicetak miring mengidikasikan adanya keterkaitan dengan adanya penelitian dalam
proses keperawatan).

1. Pengkajian
a. Pengkajian meliputi: tindakan pengamatan, melakukan identifikasi, dan
menelaah masalah yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil studi literature.
b. Untuk dapat menelaah dan memprediksi suatu masalah dengan baik
sesuai kerangka kerja yang telah dibuat, maka perlu menggali lebih
dalam pengetahuan yang terkait secara konseptual.
c. Dalam pengkajian juga mencakup formulasi hipotesis mengenai hubungan
dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah.
d. Selain itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan definisi dari variable-
variable yang akan diperiksa dalam pemecahan masalah ini.
2. Perencanaan
Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam menentukan bagaimana
variabel-variabel dapat diuji atau diukur.
Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu pada rencana asuhan
keperawatan tetap melalui pendekatan konseptual.
Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah dikumpulkan &
sesuai.
3. Intervensi
Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan.

4. Evaluasi
Evaluasi merupakan sebuah metoda dan proses untuk menganalisa hasil pelaksanaan
inter-vensi dari setiap masalah yang ada.

Page
14
5. Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu memberikan generalisasi
terhadap hipotesa-hipotesa tambahan atau kejadian yang mungkin akan terjadi untuk
mendorong teori keperawatan secara umum didasarkan pada studi pemecahan masalah.

Page
15
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan apa yang telah kita bahas, dapat disimpulkan bahwa Jean Watson
adalah seorang teori keperawatan ( theorist) yang menganut Human Caring.
Akhirnya kerangka ini untuk Merawat Sains dan praktek keperawatan yang
mengusulkan, secara individu dan kolektif, memberikan kontribusi untuk pelestarian
kemanusiaan dan berusaha untuk mempertahankan peduli dalam kasus di mana itu
terancam. The Carative Faktor / Caritas Proses berfungsi sebagai struktur dan agar
teoritis - landasan filosofis untuk disiplin dan profesi keperawatan. Cita-cita moral
dan faktor peduli dan proses yang diusulkan asuh evolusi dan pendalaman manusia
dan berfungsi untuk mempertahankan kemanusiaan dan keseimbangan dalam dirinya
sendiri.

4.2 SARAN
Diharapkan semoga perawat dapat meneladani sikap caring Jean Watson.

Page
16
DAFTAR PUSTAKA

Christensen, J, Paula., Kenney,W, Janet. 2009. Proses Keperawatan: Aplikasi Model


Konseptual. Jakarta: EGC

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Hidayat, Aziz Alimul dan Hamid, Achir Yani S. 2005. Buku Saku Praktikum
Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC

Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta:


EGC

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Jean Watson. 2007. “Watson’s Theory of Human Caring and Subjective Living
Experiences: Carative Factors/Caritas Pricesses As a Disciplinary Guide
To The Professional Nursing Practice”. Diakses pada tanggal 11
Desember 2013 dari www.scielo.br/pdf/tce/v16n1/a16v16n1.pdf

Nelson, John., Watson, Jean. 2012. Measuring Caring. LLC: Springer Publishing
Company.

Watson, Jean. 1940. Caring Science: A Theory of Nursing. LLC: Springer Pulishing
Company.

Page
17

Anda mungkin juga menyukai