Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Teori Keperawatan Menurut MARTHA ROGERS

DOSEN PEMBIMBING
Yunita Carolina , Ns.M.Kep

DISUSUN OLEH :
Kelompok 7

1. Febriana Ines
2. Femmy
3.Yunis Meilin Bara’
4. Yenni Rambung Mada’

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS


S1 KEPERAWATAN
2019/2020
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkatnyalah saya bisa menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan . Saya menyadari bahwa makalah yang saya sajikan ini bentuknya
masih sederhana dan jauh dari kesempurnaan karena pengetahuan yang saya miliki
sangatlah terbatas . Disamping itu juga saya berharap agar ibu selaku dosen mata
kuliah falsafah dan teori keperawatan sudi kiranya memberikan kritik ataupun saran
yang membangun demi perbaikan karya tulis ini untuk menjadi lebih baik .
Demikianlah sepatah kata pengantar yang bisa saya sampaikan dan bila ada hal yang
kurang berkenan saya meminta maaf sebesar besarnya . Atas perhatian ibu saya
mengucapkan banyak terima kasih.
Makassar, 22 Agustus 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BIOGRAFI MARTHA E. ROGERS

LATAR BELAKANG TEORI KEPERAWATAN MARTHA E. ROGERS

DEFINISI DAN KONSEP UTAMA TEORI MARTHA E. ROGERS

ASUMSI UTAMA TEORI KEPERAWATAN MARTHA E. ROGERS

MANFAAT TEORI KEPERAWATAN MARTHA E. ROGERS

KESIMPULAN

SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI MARTHA E. ROGERS

Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas.
Beliau memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas
Tennessee di Knoxville pada tahun 1931. Beliau masuk sekolah keperawatan
di RSU Knoxville pada September 1933. Beliau menerima gelar Diploma
Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George Peabody
College di Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mandapat gelar
MA dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan
Universitas Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari
pelayanan keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada
tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah di Universitas Johns Hopkins,
Baltimre MD dg memperoleh gelar MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954.
Beliau di tetapkan menjadi Kepala Bagian Keperawatan di New York
University pada tahun 1954.
Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala
Bagian Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan.
Pada tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar
Professornya dan terus aktif mengembangkan dunia keperawatan sampai
beliau meninggal pada 13 maret 1994.
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia
(kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam
semesta. Manusia berada dalam interaksi yang terus menerus dengan
lingkungan (lutjens,1995). Selain itu, manusia merupakan satu kesatuan utuh
memiliki integritas diri dan menunjukkan karakteristik yang lebih dari
sekedar gabungan dari beberapa bagian (Rogers 1970).
Keempat dimensi yang digunakan oleh Martha E. Rogers sumber energi,
keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas
manusia digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana
berkembang.

LATAR BELAKANG TEORI KEPERAWATAN MARTHA E. ROGERS

Teori menghasilkan pengetahuan keperawatan yang dapat digunakan


dalam praktik. Integrasi teori ke dalam praktik merupakan dasar profesi
keperawatan (McEwen dan Wills, 2007). Selain itu, teori dapat menunjukkan
bagaiman perawat menggunakan proses keperawatan.
Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan
untuk mancapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirahkan, dan
pelaksanaan asuhan keperawatan (Meleis, 2006). Teori kepearawatan
membuata perawat- perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah
cara untuk mengolah data,dan sebuah metode untuk menganalisis dan
menginterpretasi informasi. Teori keperawatan membuat perawat-perawat
melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah data, dan
sebuah metode untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi.
Misalnya, Teori Rogers yang memiliki tujuan keperawatan yaitu
mengelola dan mempromosikan kesehatan, pencegahan penyakit, pelayanan,serta
rehabilitasi penyakit dank lien yang cacat melalui ilmu kemanusiaan keperawatan.
Martha Rogers (1970)
menganggap individu sebagai energi lingkungan yang berada dalam jagat
raya. Individu secara keseluruhan berinteraksi terus-menerus dengan
lingkungan, mempunyai integritas pribadi dan karakter (Rogers, 1970 &
1990).
Manusia tunggal adalah suatu bentuk enenrgi empat dimensi yang dikenali dalam
bentuk dan karakteristik tertentu dan tidak dapat diperkirakan dari bagian
pengetahuan.

DEFINISI DAN KONSEP UTAMA TEORI MARTHA E. ROGERS

 DEFINISI

Keperawatan adalah ilmu humanisti yang menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia
dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipoteis secara umum dengan
memperkirakan prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis . Ilmu keperawatan adalah ilmu
kemanusiaan yang mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia .
Rogers mengatakan bahwa aktivits manusia yang didasari oleh prinsip yang kreativ , seni dan
imaginasi . Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin dalam ilmu yag
mengutamakan keterampilan atau skill dan teknologi . Aktivitas keperawatan meliputi
pengkajian , intervensi dan pelayanan rehabilitative yang berdasar pada konsep pengetahaun
atau individu seutuhnya .

 KONSEP UTAMA

Maria Elizabeth Rogers mengemukakan empat konsep besar . beliau menghadirkan 5 asumsi
tentang manusia . yang dimana setiap orang merupakan suatu individu yang utuh . Proses yang
terjadi pada seseorang tidak dapat diubah dan berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang
dan waktu . Yang pada akhirnya seseoramg dapat berbicar , berfikir , merasakan ,
membayangkan dan meisahkan . Manusia mempunyai empat dimensi yang terlihat dari
kebiasaan dan ditujukan dengan ciri ciri dan tingkah laku yang berbeda beda satu sama lain.
Tujuan dalam diagnose keperawatan memberikan kerangka kerja dalam intervensi keperawatan
yang direncanakan dan dilaksanakan . . Konsep yang menyebutkan bahwa manusia yang unik
dan dapat dikenali dalam kemampuannya dalam merasakan , memberi kesempatan perawat
untuk memecahkan masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat mencapai
kesehatan
1. Teori yang berkaitan pada konsep menciptakan perbedaab cara pandang pada suatu
kejadian .
2. Teori harus masuk akal , mengetahui perkembangan yang masuk akal merupakan hal
penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai asumsi pada prinsip
hemodinamika
3. Teori harus sederhana dan mampu disosialisasikan . teori dapat disosialisasiakn sejak
tidak bergantung pada beberapa keadaan .
4. Teori dapat didasarkan pada hipotesa dan bisa di uji
5. Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin ilmu melalui
penelitian sehingga teori tersebut sah
6. Teori bisa digunakan sebagi pedoman dan peningkatan dalam praktek
7. Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah , hukum dan prinsip tetapi harus
menghindari pernyataan terbuka yang perlu diperiksa

ASUMSI UTAMA TEORI KEPERAWATAN MARTHA E. ROGERS

 Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang di pelajari terdiri dari ilmu dan seni.ini
merupakan ilmu empiris dan,sama halnya dengan di siplin ilmu lainnya,bersandar pada
sentral fenomena sebagai fokusnya.keperawatan rogers memfokuskan kepada subyek
manusia dan alam semesta sebagain tempat tinggalnya sesuai dengan sifat asuhan
keperawatan,yang mencakup manusia dan lingkungannya.integralitas manusia dan
lingkungan,dilihat dari sistem terbuka pandimensional,menunjukkan paradigma baru dan
mengawali identitas keperawatan sebagai ilmu pengetahuan. Tujuan keperawatan adalah
mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan untuk semua orang. Seni dalam
keperawatan adalah kreatifitas aplikasi ilmu keperawatan untuk kehidupan manusia yang
lebih baik (Rogers, 1994b) “Praktik profesional keperawatan berusaha untuk
mempromosikan interaksi antara manusia dan lingkungannya yang seirama untuk
memperkuat integritas lahan manusia, mengarahkan dan mengembalikan ukuran lahan
manusia dan lingkungan, untuk merealisasikan potensi maksimal kesehatannya” (Rogers,
1970,hal 122). Eksistensi keperawatan adalah memberikan pelayanan kesehatan untuk
semua orang dan memelihara proses kehidupan manusia.
 Manusia
Rogers mendefinisikan manusia sebagai sistem terbuka dan merupakan proses interaksi yang
terus menerus dalam sistem tersebut, yaitu dengan (integritas). Rogers mendefinisikan konsep
manusia sebagai suatu uni yang utuh, tidak dapat diperkecil lagi, tidak dapat di bagi-bagi dan lahan
energi pandimensional yang dikenali dari polanya, mulai dari karakteristik khusu sampai
karakteristik keseluruhan” (Rogers, 1992, hal. 29). Manusia bukan merupakan entitas yang
terpisah-pisah, bukan pula kesatuan mekanis. Manusia merupakan unit yang utuh yang memiliki
integritas dengan karakteristiknya sendiri yang dimanifeestasikan lebih dari dan berbeda dengan
totalitas dari bagian-bagiannya” (Rogers, 1970,hal.46-47). Pada model konseptualnya yang
spesifik pada area keperawatan, manusia dan lingkungan dipersepsikan sebagai lahan energi yang
terintegrasi satu sama lain, tidak dapat diperkecil lagi, dan memiliki banyak cara dalam berevolusi.
 Kesehatan
Rogers menggunakan istilah kesehatan pada tulisan-tulisan sebelumnya tanpa definisi yang
jelas. Rogert menggunakan istilah kesehatan dan pasien sebagi simbol kesejahteraan yaitu tidak
mengalami sakit dan kesakitan yang serius(Rogers,1970). Promosi Rogers tentang kesehatan
yang pasif memiliki konotasi dalam membantu manusia dengan memberikan kesempatnsistensi
dan keteraturan (Rogers,1970
Rogers menggunakan istilah kesehatan sebagai suatu konsep yang didefenisikan berdasarkan
budaya dan individu.sehat dan sakit merupakan manifestasi dari suatu pola dan dianggap
mendefinisikan perilaku-perilaku yang memiliki nilai tinggi(baik) dan perilaku bernilai
rendah(Rogers,1980). Peristiwa yang dimanifestasikan dalam proses kehidupan
memperlihatkan usaha manusia mencapai kesehatan maksimal berdasarkan beberapa sistem
nilai. Ilmu menurut aliran Rogerian,adalah sentral fenomena pada sistem konseptual
keperawatan yaitu proses kehidupan manusia .proses kehidupan bersifat dinamis dan utuh yang
kreatif dan tidak terpisahkan dari lingkungannya dan dikarakteristikan oleh keutuhannya
(Rogers,1970). Penggunaan definisi ini merupakan landasan bagi penelitian Gueldner dan para
sejawatnya (2005) yang memiliki hipotesis bahwa manifestasi dari kondisi sejahtera manusia
dimanifestasikan dengan peningkatan frekuensi dan keragaman pola.
Pada dimensi “kesehatan,sebuah pandangan dari ruang angkasa “Rogers, (1986b) menegaskan
kembali penekan teori sebelumnya menambahkan tantangan filosofis pada persepsi kesehatan
yang telah dianut. Menekankan pandangan baru yang berfokus pada manusia dan
lingkungannya Roger menyatakan istilah iatrogenesis ,kondisi nosokomial dan hipochrondriasis
sebagai masalah kesehatan utama di Amerika serikat .Rogers (1986b). Menuliskan “sebuah
pandangan baru yang sesuai dengan kebanyakan pengetahuan progresif yang ada saat ini
adalah suatu pengantar yang dibutuhkan untuk mempelajari kesehatan manusia dan untuk
menentukan modalitas promosi kesehatan yang ada di bumi maupun di luar angkasa”hal 2.
 Lingkungan
Rogers (1994a) mendefinisikan lingkungan sebagai “suatu yang tidak dapat
diperkecil,dan meruppakan ruang dan waktu(bersifat pandimensional)yang didefinisikan
sebagai pola dan memiliki manifestasi karakteristik yang berbeda dari karakteristik
bagian-bagiannyasetiap lahan lingkungan spesifik terhadap lahan
manusiannya.keduannya berubah secara kontinyu dan kreativ melalui banyak cara”lahan
lingkungan adalah tidak bersifat terbatas dan perubahannya bersifat terbarukan secara
kontinyu,tidak dapat diprediksi,dan memiliki karakteristik yang beragam.lahan manusia
dan lingkungan dikenali dari perubahan timbal balik yang terus menerus dan
manifestasikan oleh pola-pola yang bergelombang.
MANFAAT TEORI KEPERAWATAN MARTHA E. ROGERS

Martha Elizabeth Rogers mengungkapkan bahwa teori yang


diambilnya dari konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan dalam
praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend yang
ada dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada
konsep teori yang di kemukakan Martha E Rogers.
1. Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien
2. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
3. Penyesuaian terhadap pola
4. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik,
pergerakan dalam proses penyembuhan.
5. Menunjukkan suatu perubahan yang positif
6. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
7. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup

A. Pendidikan

Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan


kembali program undergraduated dan graduated dalam pendidikan
keperawatan. Hal ini adalah di lakukannya sebagai refleksi terhadap
evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan. Konsistensi terhadap
definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan adalah
profesi yang di pelajari, unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan,
maka ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk menempuh pendidikan dalam
keperawatan.

Penelitian
Model konsep Rogers memberikan Stimulus dan arahan untuk penelitian dan pengembangan
teori dalam ilmu keperawatan. Fawcett(2000). Menegaskan bahwa tingkat atraksi memengaruhi
pengujian dan observasi empiris secara langsung bahwa mendukung karakteristik ilmu
pengetahuan humanistik sebagai model konseptualnya yang disebut grand theory. Rogers
menjabarkan dengan jelas bahwa tujuan konsep tersebut menentukan kategornya. Model-model
konseptualnya “ Mengidentifikasi tujuan dan lingkup keperawatan dan memberikan kerangka
yang objektif tentang keperawatan” (Fawcett, 2005,hal 18).
Model Rogerberasal dari teori-teori yang menjelaskan fenomena manusia dan praktik
keperawatan Secara langsung. Model Rogers, memiliki asumsi implisit, memberikan prinsip
secara luas yang mengarahkan pengembangan teori keperawatan secara konseptual. Model
konseptual memberikan stimulus dan pedoman untuk berbagai kegiatan ilmiah (penelitian).
Hubungan antara fenomena yang telah terindenfikasi menghasilkan kedua teori yaitu grand
teory (pengembangan lebih luas dari salah satu aspek model konsep) dan middle-range theory
(deskripsi, penjelasan, atau prediksi pada aspek konkret) (Fawcett, 1995).
Dua grand theory keperawatan utama yang dijadikan dasar Model Rogers adalah teori Newman
tentang kesehatan sebagai perluasan kesadaran dan teori Parse tentang pembentukan manusia
(Fawcett, 2005). Berbagai middle-range theory dihasilkan dari tiga prinsip homeodinamik
Rogers, sebagai berikut : (1) helisi, (2) resonansi, (3) integralitas (gambar7-1). Contoh-contoh
dari teori middle-range yang diturunkan dari prinsip

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil penulisan makalah teori keperawatan Martha E. Rogers penulis


dapat menarik kesimpulan bahwa model Rogerian muncul dari basis sejarah
yang luas dan telah pindah ke garis terdepan sebagai pengetahuan ilmiah telah
berkembang. memahami konsep dan prinsip-prinsip ilmu manusia kesatuan
memerlukan pondasi dalam pendidikan umum, kesediaan untuk melepaskan
tradisional, dan kemampuan untuk melihat dunia dalam cara baru dan kreatif.
muncul dari dasar pendidikan yang kuat, model memberikan kerangka kerja
yang menantang dari yang untuk memberikan asuhan keperawatan. ide-ide
abstrak diuraikan dalam model Rogerian congruance mereka dengan
knowlodge ilmiah modern memacu teori-teori baru dan menantang yang lebih
pemahaman manusia kesatuan. keperawatan sarjana dan praktisi yang
membawa ide-ide rogers ke abad berikutnya.

1.2 Saran

Dengan adanya teori keperawatan Martha E. Rogers yang memandang


manusia secara keseluruahn dan terus-menerus terjadi pertukaran energi
dengan lingkungannya. Keperawatan merupakan seni dan ilmu yang
berhubungan lansung terhadap kebutuhan manusia dengan sifat dasar dan
perkembangan manusia. Maka perawat memerlukan kreatifitas dalam
pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Untuk meningkatkan status kesehatan
manusi

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi N.S. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC


Mariner-tomey & Alligood. (2006). Nursing Theorists and Their Works. 6
th

Ed.St.Louis: Mosby Elsevier, Inc

Perry dan Potter. (2009). Fundamental keperawatan ed 7. Jakarta: Salemba


2.6

Anda mungkin juga menyukai