Anda di halaman 1dari 6

MODEL KONSEPTUAL HUMAN BEING ROGER

Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Gerotik

Dosen Pembimbing : Sudaryanto,S.Kep,.Ns., M.K.M

Disusun oleh :

Ari Priandana (20001)


Ilham Aji Nur S (20008)
Raesha Ajeng P (20015)

AKADEMI KEPERAWATAN YAPPI SRAGEN

2022
Biografi Martha Elizabeth Rogers
Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas.
Beliau memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di
Knoxville pada tahun 1931. Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville
pada September 1933. Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936
dan menerima gelar B.S dari George Peabody College di Masville pada tahun 1937.
Pada tahun 1945 beliau mandapat gelar MA dalam bidang pengawasan kesehatan
masyarakat dari Fakultas Keguruan Universitas Columbia, New York. Beliau menjadi
Eksekutif Direktur dari pelayanan keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan
Arizona pada tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah di Universitas Johns
Hopkins, Baltimre MD dg memperoleh gelar MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954.
Beliau di tetapkan menjadi Kepala Bagian Keperawatan di New York University pada
tahun 1954.

Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian
Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979
beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif
mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994.

Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia


(kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta.
Manusia berada dalam interaksi yang terus menerus dengan lingkungan
(lutjens,1995). Selain itu, manusia merupakan satu kesatuan utuh memiliki integritas
diri dan menunjukkan karakteristik yang lebih dari sekedar gabungan dari beberapa
bagian (Rogers 1970).

Manusia yang utuh merupakan ”Empat sumber dimensi energi yang


diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan
kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya”
(Maminer-Toey,1994).

Definisi Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers

Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan


memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan
hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip-prinsip dasar untuk ilmu
pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari
tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia.

Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip-prinsip


kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan
aktifitas yangmberakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual
dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang
dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan dan teknologi. Aktivitas
keperawatan meliputi pengkajian, intervensi dan pelayanan rehabilitatif senantiasa
berdasar pada konsep pemahaman manusia/individu seutuhnya.
Konsep Utama Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers

Martha Elizabeth Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau menghadirkan


lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu utuh.
Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses yang terjadi dalam
kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan berhubungan satu sama lain pada dimensi
ruang dan waktu. Hal tersebut merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya seseorang
mampu berbicara, berfikir, merasakan, emosi, membayangkan dan memisahkan. Manusia
mempunyai empat dimensi, medan energi negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan
ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat
diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu lingkungan, keperawatan dan kesehatan.

Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam intervensi


keperawatan direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi keperawatan akan tergantung
pada fokus diagnosa keperawatan. Fokus pada integralitas akan diimplementasikan
dengan lingkungan sama dengan pada individu. Diharapkan perubahan pada suatu hal
yang akan menyebabkan perubahan di sisi yang lain secara simultan terpisah dari dunia
penyakit. Di sana masalah tidak dapat disetujui dengan efektif dalam arti umumnya
perubahan diterima, ukuran penyakit. Kreativitas dan imaginasi menjadi sangat penting.

Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk mendukung atau


memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia yang utuh. Karena proses
kehidupan manusia merupakan suatu fenomense.

Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan individu


terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan memodifikasi irama
dan tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien pada proses
keperawatan. konsep yang menyebutkan manusia adalah unik dan dapat dikenali karena
kemampuannya dalam merasakan, memberi kesempatan perawat untuk membantu
memecahkan masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat mencapai
kesehatan.

1. Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang pada suatu
fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan memberikan alternatif dalam
memandang manusia dan dunia. Teori yang menyatakan keperawatan menggunakan
prinsip hemodinamika dalam memberikan pelayanan kebutuhan manusia atau cara
memandang keperawatan dari satu sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan
pada pola kebiasaan dan ritual.

2. Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal merupakan hal
penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai asumsi pada prinsip
hemodinamika.

3. Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat disosialisasikan sejak tidak
tergantung pada beberapa keadaan. Itu dinyatakan oleh Martha E Roger konsepsi manusia
sangatlah sederhana. Meskipun memberikan kaitan dalam pemahaman. Ditambahkan
teori ini dilandaskan pada penggunaan sistem terbuka yang sangat kompleks.
4. Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.

5. Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin ilmu melalui
penelitian sehingga teori tersebut sah.

6. Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek

7. Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip-prinsip tetapi harus
menghindari pertanyaan terbuka yang perlu diperiksa.

Bagan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers

Untuk menggambarkan dinamisme proses dalam keperawatan, Rogers membuat


ilustrasi dalam bentuk bagan sebagai berikut :

1. Integritas (Integrality) merupakan proses hubungan yang menguntungkan antar manusia


dan lingkungannya secara berkesinambungan.
2. Resonansi (Resonancy) merupakan prinsip yang membicarakan tentang alam dan
perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan
sebagai suatu pola-pola gelombang yang ditunjukkan denagn perubahan-perubahan dari
frekuensi terendah ke frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
3. Helicy merupakan prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami, hubungan manusia
dan lingkungan adalah berkesinambungan, Resonancy Floyd 1983 Barrett 1990
Bultemeler 1993 Helicy Integralitymenguntungkan, merupakan interaksi yang simultan
antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.

Aplikasi dari Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


a. Praktik
Martha Elizabeth Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari
konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan. Malinski
(1986) mencatat ada tujuh trend yang ada dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya
berdasar pada konsep teori yang di kemukakan Martha E Rogers.

1. Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien


2. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
3. Penyesuaian terhadap pola
4. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan dalam proses
penyembuhan.
5. Menunjukkan suatu perubahan yang positif
6. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
7. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.

b. Pendidikan
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali program
undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di
lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan.
Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan
adalah profesi yang di pelajari, unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia
sangat menganjurkan bagi perawat untuk menempuh pendidikan dalam keperawatan.

c. Penelitian
Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara langsung
memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu keperawatan. Model
konseptualnya memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan tersebut. Model
keperawatan Rogers menunjukkan betapa uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti
yang memiliki asumsi dan pemahaman seperti konsep Martha E Rogers akan menemukan
mendapatkan pandangan yang jelas tentang seperti apakah sesungguhnya bekerja sebagai
perawat. Secara jelas dalam konsepnya Martha E Roger menunjukkan bahwa kebutuhan
kritis dalam keperawatan adalah merupakan dasar pengetahuan dalam aktifitas penelitian
keperawatan.

d. Perkembangan dimasa depan


Rogers (1986a) percaya bahwa pengetahuan pengembangan dalam model nya adalah
"proses yang tiada akhir" menggunakan "banyaknya pengetahuan dari berbagai sumber ...
kemungkinan untuk membuat kaleidoskop. Eksplorasi filsafat baru oleh para sarjana
Rogerian ke budha, hindu, dan aborigin contoh kepercayaan ini dalam kesatuan esensial
(madrid, 1997). Fawcett (2000) mengidentifikasi tiga theoris berikut dasar yang
dikembangkan oleh rogers dari ilmu kesatuan manusia :

1. Teori percepatan evolusi


2. Teori kolerasi ritmis perubahan
3. Teori fenomena paranormal

penjelasan lebih lanjut dan pengujian teori-teori dan prinsip-prinsip homeodynamic


akan memberikan kontribusi untuk ilmu pengetahuan keperawatan.

e. Agama
Fokus dari teori keperawatan Martah E. Rogers adalah memandang manusia secara
utuh dan saling bertukar enegi dengan lingkungannya. Hal ini seperti halnya Prinsip dasar
hubungan manusia dengan alam atau makhluk lain di sekitarnya pada dasarnya ada dua :
pertama, kewajiban menggali dan mengelola alam dengan segala kekayaannya dan kedua,
manusia sebagai pengelola alam tidak diperkenankan merusak lingkungan, karena pada
kahirnya hal itu akan merusak kehidupan manusia itu sendiri. Mengenai prinsip yang
pertama, Allah berfirman dalam Al-Quran surat Hud ayat 61:
Artinya: “Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan memerintahkan
kalian memakmurkannya (mengurusnya)”.

Adapun mengenai prinsip yang kedua, yaitu agar manusia jangan merusak alam,
dinyatakan oleh Allah melalui berbagai ayat dalam Al-Quran, di antaranya dalam surat
Al-A’raf ayat 56:

Artinya: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)


memperbaikinya”.

Dengan demikian, dapat dipahami dengan jelas bahwa kesadaran melestarikan


lingkungan, sebagaimana yang dikampanyekan oleh orang-orang sekarang ini, dasar-
dasarnya telah digariskan oleh Islam sejak lima belas abad yang lalu. Hanya saja, karena
keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohannya sendiri, umat Islam seringkali kurang
memahami arti dari ayat-ayat dari Al-Quran. Oleh karena itu, salah satu tugas utama
Islam adalah menghapus keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan dari kehidupan
umat.

Apa yang dikemukakan diatas merupakan prinsip dasar hubungan manusia dengan
alam sekitar, yaitu prinsip pemanfaatan dan sekaligus pelestarian lingkungan alam.
Agama memberi motivasi kepada manusia untuk mewujudkan kedua hubungan itu
dengan sebaik-baiknya.

Anda mungkin juga menyukai