Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

DOSEN PEMBIMBING

SUSITO, SKM, M.Kes

NIP. 196503071987031000

DISUSUN OLEH

JADA TRI YOPY NADIANI 191111007

NUR ISYA MALINI 191111012

RIZKIA NIRVANANDA 191111013

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

PRODI SARJANA TERAPANNKEPERAWATAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah Mata Kuliah
Sistem Informasi Kesehatan di Prodi Sarjana Terapan Keperawatan
Singkawang, Poltekkes Kemenkes Pontianak.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih Bapak


Susito, SKM, M.Kes selaku dosen pengampu yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya tugas ini. Rekan-rekan dan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan pendahuluan
ini yang berjudul “Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit”

Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya pada makalah


ini, dan saya berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami
dan umumnya bagi pembaca, dengan segala kerendahan hati saran dan kritik
dari pembaca guna peningkatan pembuatan laporan pada tugas yang lain
diwaktu mendatang.

Singkawang , 3 Juni 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................1
A. Rumusan Masalah.........................................................................2
B. Tujuan..........................................................................................2
Adapun maksud dan tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui sistem informasi adinistrasi di rumah sakit................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................3
A. Pengertian Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit..........................3
B. Rumah Sakit...................................................................................4
C. Fungsi Administrasi Kesehatan..........................................................5
D. Upaya Rumah Sakit Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan.......................6
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pasien..............................6
F. Sistem Informasi Manajemen................................................................7
G. Sistem Informasi.............................................................................8
BAB III.............................................................................................12
KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................12
B. Saran...........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai suatu lembaga sosial yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, memiliki sifat sebagai suatu lembaga yang tidak
ditujukan untuk mencari keuntungan atau non profit organization. Walaupun
demikian kita tidak dapat menutup mata bahwa dibutuhkan suatu sistem informasi
di dalam intern rumah sakit.
Rumah Sakit sebagai salah satu organisasi pelayanan di bidang kesehatan
telah memiliki otonomi,sehingga pihak rumah sakit dituntut untuk memberikan
pelayanan yang sebaik baiknya dengan manajemen yang seefektif mungkin. Hal ini
disebabkan oleh setiap pengambilan keputusan yang tidak tepat akan berakibat pada
inefisiensi dan penurunan kinerja rumah sakit.
Hal tersebut dapat menjadi kendala jika informasi yang tersedia tidak mampu
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.
Kecanggihan teknologi bukan merupakan suatu jaminan akan terpenuhinya
informasi, melainkan system yang terstruktur, handal dan mampu
mengakodomodasi seluruh informasi yang dibutuhkan yang harus dapat menjawab
tantangan yang dihadapi.
Integrasi Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan aplikasi yang didevelop
untuk kebutuhan management Rumah Sakit baik swasta maupun negeri, dimana
sistem ini sudah didukung dengan fitur dan modul yang lengkap untuk operasional
Rumah Sakit
Sistem informasi administrasi digunakan untuk memberikan kepuasan
pelayaan terhadap pasien, baik pasien yang rawat inap maupun pasien yang rawat
jalan. Bagi pasien rawat jalan akan membahas alur proses dari pendaftaran,
pemilihan poli berobat, memilih kamar inap, dan proses pembayaran.

1
A. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit?


2. Bagaimana Ruang Lingkup Sistem Informasi Administrasi?
3. Apa Saja Unsur-unsur Sistem Informasi Administrasi?

B. Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui sistem informasi adinistrasi di rumah sakit.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit


Sutarbi dalam bukunya (2012 : 46) mendefinisikan sistem informasi adalah suatu
sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kapada pihak luar
tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan. Menurut Turban, McLean, dkk
(dalam Sutarbi 2012: 38) “Sistem Infomasi adalah sebuah sistem informasi
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi
untuk tujuaan yang spesifik”. Sistem Infomasi adalah sebuah sistem informasi
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi
untuk tujuaan yang spesifik
Secara etimologi atau menurut bahasa Rumah sakit dalam bahasa Inggris disebut
hospital. Kata hospita berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berarti tamu.
(Bambang Hartono 2010: 57). Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, yang dilaksanakan secara serasi dan
terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dalam suatu
tatanan rujukan, serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga dan penelitian
Pengertian Administrasi dalam Arti Sempit “Administrasi secara sempit berasal
dari kata Administratie (bahasa Belanda) yaitu meliputi kegiatan cata-mencatat, surat-
menyurat, pembu-kuan ringan, ketik-mengetik, agenda dan seba-gainya yang bersifat
teknis ketatausahaan”. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan administrasi dalam arti
sempit merupakan kegiatan ketata usahaan yang mliputi kegiatan cata-mencatat, surat-
menyurat, pembukuan dan pengarsipan surat serta hal-hal lainnya yang dimaksudkan
untuk menyediakan informasi serta mempermudah memperoleh informasi kembali jika
dibutuhkan.

3
Pengertian Administrasi dalam Arti Luas “Administrasi secara luas adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerjasama
untuk mencapai tujuan ter-tentu”. Administrasi secara luas dapat disimpulkan pada
dasarnya semua mengandung unsur pokok yang sama yaitu adanya kegiatan tertentu,
adanya manusia yang melakukan kerja-sama serta mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.

B. Rumah Sakit
RS adalah Suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang
terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan
kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan
penyakit yang diderita oleh pasien(Menurut American Hospital Assocition).
Menurut Kotter (1983) definisi rumah sakit adalah merupakan suatu perusahaan yang
bergerak di bidang pelayanan atau jasa kesehatan, berbagai faktor mempengaruhi
perkembangan RS, antara lain; teknologi, epidemiologi, demografi, sosial ekonomi,
faktor kebutuhan masyarakat terhadap mutu pelayanan dan peraturan, serta faktor
kebijaksanaan pemerintah yang berlaku.
Sedangkan menurut Wolper dan Pena (1987), mereka mendefinisikan rumah
sakit sebagai tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran
serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat serta
berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan.
a.  Jenis Rumah Sakit
Rumah sakit dapat dibagi dalam beberapa jenis menurut kategorinya masing-masing
1. Menurut pemilik : pemerintah, swasta
2. Menurut filosofi yang dianut : profit hospital dan non profit hospital
3. Menurut jenis pelayanan yang diselenggarakan : General Hospital dan Specialty
Hospital
Menurut lokasi (pemerintah) : pusat, provinsi dan kabupaten
Sedangkan menurut kemampuan yang dimiliki rumah sakit di Indonesia dapat
digolongkan dalam beberapa kategori, yaitu :

4
1. Rumah sakit tipe A, ciri-ciri : Specialis dan sub specialis lebih luas, Top referral
hospital
2. Rumah sakit tipe B, ciri-ciri : Specialis dan sub specialis terbatas, pelayanan
rujukan dari kabupaten
3. Rumah Sakit tipe C, ciri-ciri : Spesialis terbatas, Pelayanan rujukan dari
Puskesmas
4. Rumah sakit tipe D, ciri-ciri : Pelayanan rujukan dari Puskesmas
5. Rumah sakit tipe E (rumah sakit khusus) : RS Jiwa, RS Jantung, RS Paru,
kanker, Kusta dll
Dalam beberapa kebutuhan rumah sakit juga dapat di golongkan menjadi 2, yaitu :
RS pendidikan dan non pendidikan. RS pendidikan dikelompokkan menjadi 2
golongan: (1) pusat ilmu kesehatan pada universitas besar yang mengadakan penelitian
ilmu kesehatan dasar; dan (2) RS pendidikan yang mengadakan tiga atau lebih program
kedokteran spesialis (Trisnantoro, 1992).
b.  Fungsi Rumah Sakit
1.   Pelayanan pasien.
2.   Pelayanan komunitas berupa suatu kerjasama dengan pihak-pihak lain di luar rumah
sakit yang biasanya berupa upaya-upaya preventif, promotif dan rehabilitatif
3.   Pendidikan, terutama bagi rumah sakit-rumah sakit besar yang berfungsi sebagai
tempat pendidikan.
4.   Penelitian
5.   Pelayanan Informasi

C. Fungsi Administrasi Kesehatan


Fungsi administrasi ada banyak pembagiannya, tetapi dimakalah ini yang diambil
adalah pendapat Azrul Azwar dalam bukunya “Pengantar Ilmu Administrasi
Kesehatan”. Dia mengatakan bahwa fungsi administrasi dibedakan atas 4 macam,
yakni:
a. Perencanaan termasuk perencanaan pembiayaan.
b. Pengorganisasian, yang di dalamnya termasuk penyusunan staff.

5
c.  Pelaksanaan, yang di dalamnya termasuk pengerahan dan pengkoordinasian.
d. Penilaian, yakni dalam rangka melihat apakah rencana yang telah disusun
dapatdicapai atau tidak.
Dalam pencapaian tujuan tersebut, administrasi kesehatan melibatkan banyak
pihak, diantaranya pemerintah, asuransi, apotik, dan rumah sakit. Namun dalam
administrasi kesehatan ini tidak hanya pelayanan pengobatan tetapi juga bersifat
preventif (pencegahan).
Menurut Azrul Azwar dalam bukunya, mengatakan karena keadaan sehat yang
ingin diapai adalah untuk seluruh masyarakat, dan untuk itu setiap orgn seyogyanya
menerapkan prinsip kesehatan masyarakat, maka dalam membicarakan administrasi
kesehatan tidak boleh pula melepaskan diri dari konsep ilmu kesehatan masyarakat.
D. Upaya Rumah Sakit Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan
Salah satu upaya yang dilakukan dalam peningkatan mutu dari sarana pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit yaitu dengan meningkatkan mutu layanan di semua unit,
baik pada unit pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, ataupun pada unit
pelayanan administrasi dan manajemen melalui program jaminan mutu. Pelayanan
dikatakan bermutu apabila pelanggan puas sehingga mereka memutuskan untuk
menggunakan jasa kembali.
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pasien
Faktor empati mampu memberikan sumbangan efektif atau kontribusi yang paling
besar pengaruhnya terhadap peningkatan loyalitas pasien. Hal ini diduga karena faktor
empati sangat berkaitan erat dengan tingkat kepuasan konsumen (pasien) terhadap
segala fasilitas dan kualitas pelayanan yang telah mereka dapatkan dari semua pihak
termasuk para tenaga medis di Rumah Sakit Panti Nirmala Malang tersebut. Kunci
pemasaran profesional adalah memahami kebutuhan riil pelanggan dan memenuhinya
dengan lebih baik daripada yang dilakukan oleh para pesaing. Kemampuan dalam
menganalisis perilaku konsumen berarti keberhasilan menyelami jiwa (psikologis)
konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan adanya penelitian ini, diketahui
bahwasanya loyalitas pasien ternyata dipengaruhi secara signifikan oleh faktor
penampilan fisik (tangibles) , keandalan (reliability) , daya tanggap (responsiveness) ,

6
jaminan (assurance) , dan empati (empathy) dari kualitas jasa. Oleh karena itu, agar
perusahaan dapat meningkatkan loyalitas pasien, maka pihak manajemen perlu sekali
memperhatikan kualitas jasa, terutama dengan lebih mengintensifkan pada faktor
empati. Kata kunci : kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan,
empati.

F. Sistem Informasi Manajemen


A. Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah kumpulan elemen yang berintegarasi
untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan, informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Adapun kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:
1. Akurat informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias menyesatkan karena
dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi
gangguan yang dapat merusak informasi tersebut.
2. Tepat Waktu Informasi harus dapat bermanfaat untuk pemakainya. Menurut
jogiyanto (1999, p 11) sistem informasi adalah sistem didalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebuktian pengolahan transaksi harian, mendukung
opeasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dari laporan-laporan yang diperlukan. Model
sistem informasi ditambahkan pula media penyimpanan data (database) maka
fungsi pengolajan informasi bukan lagi mengubah sata menjadi informasi tetapi
juga menyimpan data untuk dipergunakan lebih lanjut. Basic data (database)
merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya,
tersimpan di perangkat keras komputer dan dipergunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan
penyediaan informasi lebih lanjut.
3. Operasional SIM Sistem informasi memiliki tiga elemen utama, yaitu data yang
menyediakan informasi, prosedur yang memberitahu pengguna bagaimana
mengoperasikan sistem informasi, dan orang-orang yang membuat produk,
menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan sistem

7
informasi tersebut. Orang-orang dalam sistem informasi membuat prosedur
untuk mengolah dan memanipulasi data sehingga menghasilkan informasi dan
menyebarkan informasi tersebut ke lingkungan. Suatu SIM dapat
dioperasionalisasi bila terdapat 3 unsur penting, yaitu Hardware (Perangkat
Keras), terdiri dari: Komputer dan peralatannya, jaringan komunikasi seperti
modem, telephon dll. · Software (Perangkat Lunak), terdiri dari program yang
menjalankan proses kerja pada komputer. · Brainware, merupakan unsur
manusia yang menjalankan SIM.

G. Sistem Informasi
1. Website
Madcoms (2011: 1) “Website adalah sebutan bagi sekelompok halaman web
(web page), dan umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain atau sub
domain dalam World Wide Web (WWW) di internet. Budi Raharjo (2011: 7) “Web
Browseradalah software yang berfungsi untuk menampilkan dan melakukan
interaksi dengan dokumendokumen yang tersimpan dalam suatu web server”.
Contohnya Firefox, Internet Explorer, Netscape, Opera, dan lain-lain.
2. Database (Basis Data) dan DBMS
Riyanto (2014: 61) “Basis Data (datbase) adalah sebagai kumpulan dari item
data (file atau tabel) yang saling berhubungan satu dengan lainnya yang
diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan dalam
perangkat keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya”. Madcoms (2011: 12) “Database (basis data) adalah sekumpulan
informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik dan merupakan sumber
informasi yang dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer”
Menurut Rossa A.S Shalahuddin (2013: 43) “Basis data adalah sistem yang
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah
atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”. Menurut Rossa
A.S Shalahuddin (2013: 44) “DBMS (Database Management System) ataua dalam

8
bahasa Indonesia sering disebut sebagai Sistem Manajemen Basis Data adalah suatu
sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelolah, dan menampilkan
data”.

Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi persyaratan minimal


sebagai berikut:
a. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data
b. Mampu menangani integrasi data
c. Mampu menangani akses data
d. Mampu manangani backup data

3. Metode Pengembangan Perangkat Lunak


a. USDP (Unified Software Development Process)
1) Metode Pengembangan Perangkat Lunak dengan USDP (Unified Software
Development Process)
USDP merupakan metode pengembangan/rekayasa lunak
yangberbasiskan komponen (component based software engineering), yang
berartisistem perangkat lunak yang kelak dihasilkan akan terdiri atas
komponen-komponenperangkat lunak yang saling terhubung melalui
antamuka yangterdefinisi dengan baik. 18 Dalam hal ini USDP, seperti telah
kita singgung di atas,menggunakan UML sebagai kakas bantu utama analisis
dan perancangan sistemperangkat lunak. Dalam hal ini, USDP juga
merupakan pengembangan sistem/perangkat lunakyang dikendalikan use
case (use case driven software engineering), sehingga use case diagram
merupakan kendali dalam seluruhtahapan pengembangan sistem/perangkat
lunak, mulai perencanaan –analisisperancangan-implementasi. ( Nugroho
2010:73 )
2) Karakteristik USDP
USDP dikemukakan oleh para penciptanya (Graddy Booch,
IvarJacobson, serta DR. James Rumbaugh) yang juga merupakan para

9
perancang kakas (tool) UML, memiliki karakteristik-karakteristik
sebagaimana berikut ( Adi Nugroho 2010:74 ) :
a) Use case driven, perangkat lunak yang kelak dihasilkan harus bersifat
melayani para penggunanya dan sesuai dengan kebutuhan dan harapan
pengguna. Dalam hal ini terminologi penggunaan ( dalam use case
disebut aktor ) tidak hanya orang-orang yang menggunakan perangkat
lunak, melainkan juga sistem – sistem lain yang menggunakan sistem
atau perangkat lunak yang dihasilkan.
b) Architecture Centric, merupakan peran dari arsitektur perangkat lunak
yang mirip dengan peran pada sistem konstruksi teknik sipil. Arsitektur,
baik pada konstruksi teknik sipil maupun pada rekayasa perangkat lunak,
pada prinsipnyameninjau sistem dari segala sudut pandang yang
mungkin.
c) Interative and Incremental, pengembangan perangkat lunak komersial
biasanya berlanjut selama beberapa bulan bahkan tahun. Dalam
kenyataannya suatu perangkat lunak besar biasanya dibagi kedalam
beberapa proyek yang lebih kecil dimana masing-masing proyek yang
lebih kecil dikerjakan secara interatif sehingga pada akhirnya
menghasilkan perangkat lunak terintregrasi berukuranbesar yang
terbentuk secara incremental.
3) Model USDP
USDP merupakan proses pengembangan sistem yang
berkelanjutan,dimana masing-masing bagian dilakukan secara bertahap.
Dalam hal ini USDP menggunakan diagram UML yang sesuai dengan
fungsinya masing-masing, yaitu diagram yang bersifat sentral, dimana hal
ini mudah dipahami karena sistem perangkat lunak yang dibangun adalah
sistem perangkat lunak yang berusahamemenuhi kebutuhan dan harapan
pengguna serta merupakan pengembangan sistem atau perangkat lunak yang
dipandu oleh diagram use case.(Nugroho 2010:80 )

10
1) Model analisis (Analysis) Memiliki 2 kegunaan yaitu memperhalus dan
merinci definisi masing–masing use case.
2) Model Perancangan ( Design) Mendefinisikan struktur statis sistem
seperti subsitem, kelas-kelas, dan antarmukaantarmukadan hubungannya
masing-masing dalam kerangka sistem atauperangkat lunak yang sedang
dikembangkan.
3) Model Implemantasi (Implementation) Model implementasi memuat
komponen-komponen (merepresentasikan kodekodedalam bahasa
pemograman tertentu yang dipilih) dan melakukan pemetaan kelas ke
komponen-komponen.
4) Model Deployment Mendefinisikan simpul-simpul komputer secara fisik
dan melakukan pemetaanmasing-masing komponen kesetiap simpul
komputer yang ada.
5) Model Pengujian (Testing) Mendeskripsikan kasus-kasus dan prosedure
pengujian yang tujuannya adalah melakukan verifikasi terhadap
perangkat lunak yang dihasilkan dengan cara melihat dan memastikan
apakah masing-masing use case telah diimplementasikan dengan cara
yang sesuai dengan fungsionalitas utama yangtercakup didalamnya.

11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Fungsi administrasi dibedakan atas 4 macam, yakni :


 Perencanaan termasuk perencanaan pembiayaan.
 Pengorganisasian, yang di dalamnya termasuk penyusunan staff.
 Pelaksanaan, yang di dalamnya termasuk pengerahan dan pengkoordinasian.
 Penilaian, yakni dalam rangka melihat apakah rencana yang telah disusun dapat
dicapai atau tidak.

B. Saran

Saran bagi mahasiswa agar lebih memahami , mengerti serta dapat


mengaplikasikan Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit.

12
DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta Hanif. 2017. Analisis & Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern, Andi Offset, Yogyakarta
Lilyani Asri Utami. 2015. Sistem Informasi Administrasi Pasien Pada Klinik
Depok. KNIT Bekasi, Indonesia
Andriani, Lidya. 2009. Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di Rumah
Sakit dengan Menggunakan Program Komputer. Diakses hari selasa 23 Mei
2015 pukul 20:45.
A.S Rossa dan M.Shalahudin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.

13

Anda mungkin juga menyukai