Dosen Pembimbing :
Disusun oleh:
KELOMPOK 4
1. Gita Andita Sari
2. Melzita Lestari
3. Nathasa Nur Rahmah
4. Ruth Kristiani Dolok Saribu
5. Wisti Agustina
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
yang dikaruniakan-Nya sehingga tugas makalah yang berjudul “Hospital
Information System” ini dapat kami selesaikan. Makalah ini dibuat sebagai
kewajiban untuk memenuhi salah satu tugas matrikulasi mata kuliah Sistem
Informasi Keperawatan. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran demi
terwujudnya makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca. Sekian dan terima kasih.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan..................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 3
C. Tujuan.............................................................................................. 3
BAB II Pembahasan..................................................................................... 4
A. Hospital Information System (HIS)................................................. 4
B. Sistem Informasi Rumah Sakit........................................................ 8
C. Perkembangan tingkat kemampuan pengguna (user)
sistem informasi............................................................................... 11
D. Outsourcing dalam Rancang Bangun (desain) Sistem
Informasi Rumah Sakit.................................................................... 15
BAB III Penutup.......................................................................................... 18
Daftar Pustaka.............................................................................................. 19
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan akan data dan informasi saat ini berkembang sangat
pesat, dilihat dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Dengan telah
berlakunya Undang–Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (KIP) maka tersedianya data dan informasi mutlak
dibutuhkan terutama oleh badan layanan umum seperti rumah sakit.
Setiap rumah sakit wajib melaksanakan Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS) seperti yang tertuang dalamPeraturan Menteri Kesehatan
Republik IndonesiaNomor 1171/MENKES/PER/VI/2011. SIRS
merupakan aplikasi sistem pelaporan rumah sakit kepada Kementerian
Kesehatan yang meliputi data identitas rumah sakit, data ketenagaan yang
bekerja di rumah sakit, data rekapitulasi kegiatan pelayanan, data
kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat inap dan data kompilasi
penyakit/morbiditas pasien rawat jalan.
SIRS dapat digunakan untuk proses pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data rumah sakit. Pengumpulan data di rumah sakit merupakan
data yang dikumpulkan setiap hari dari pasien rawat inap dan rawat jalan.
Data tersebut berguna untuk memantau perawatan pasien setiap hari,
minggu, bulan dan lain-lain.
Informasi dari statistik rumah sakit digunakan untuk perencanaan,
memantau pendapatan dan pengeluaran dari pasien oleh pihak manajemen
rumah sakit (Hatta, 2012).Sesuai ketentuan pasal 52 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, setiap rumah sakit
wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan
penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen
rumah sakit. Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh rumah sakit
bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembinaan dan pengawasan
rumah sakit
1
2
B. Rumusan masalah
1. Apa itu Hospital Information System (HIS)?
2. Apa itu Radiology Information System (RIS) ?
3. Apa itu Laboratory Information System (LIS) ?
4. Apa saja Sistem Informasi Rumah Sakit?
5. Bagaimana Perkembangan tingkat kemampuan pengguna (user) sistem
informasi?
C. Tujuan
Untuk mengetahui secara umum dan keseluruhan mengenai Hospital
Information System
BAB II
LANDASAN TEORI
4
5
Shamsudin, & Nik Ariffin, 2013,p. 115). Tetapi pada penulisan ini bagian
pada HIS yang dibahas lebih berfokus pada RIS dan LIS.
1. Radiology Information System (RIS)
Radiology Information System merupakan sistem komputer
yang dirancang untuk mendukung alur kerja operasional dan analisis
bisnis dalam departemen radiologi. RIS juga merupakan penyimpanan
data pasien dan laporan dan kontribusi pada record pasien elektronik
(Royal College of Radiologists, 2008, p. 3). Pengertian radiologi itu
sendiri merupakan cabang kedokteran yang berhubungan dengan
penggunaan zat radioaktif dalam diagnosis dan pengobatan penyakit.
Secara sederhana, radiologi adalah pemeriksaan untuk mendiagnosis
penyakit dengan menggunakan alat pencitraan medis seperti MRI,
CT-scan, Sinar-X, dan USG (Lu, Li, & Gisler, 2011, p. 299).
Departemen radiologi merupakan departemen pertama dalam
dunia kesehatan yang mengimplementasi sistem elektronik sebagai
bagian dari alur kerja, dengan sistem tersebut proses pelaporan
muncul pada awal pertengahan 1960. Keuntungan dasar dari RIS
adalah pada kemampuannya menyimpan data yang sangat banyak
dengan berbagai tipe seperti gambar, demografi, informasi klinis,
tagihan, penjadwalan, dan keuangan yang siap diakses dan
menghilangkan proses-proses sebelumnya sehingga memiliki
pengaturan alur kegiatan yang lebih efisien (Nance, Meenan, & Nagy,
2012, p. 1064).
Penyempurnaan terkini pada informatika radiologi termasuk
integrasi dengan PACS dan juga RIS ke dalam alur kerja departemen
telah dilakukan untuk meningkatkan efisiensi departemen. Berbagai
kelompok sudah menandakan jumlah langkah-langkah di dalam alur
kerja yang standar ketika menggunakan sistem RIS dibandingkan
dengan paper based. Selain itu dapat meningkatkan layanan pelanggan
dengan menyediakan pelaporan yang cepat dan gambar yang siap
6
yang harus dipahami oleh para pengembang atau pembuat rancang bangun
sistem informasi (designer).
Konsep-konsep tersebut antara lain:
1. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi
Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada
penggunaan teknologi komputer. Sistem informasi yang
memanfaatkan teknologi komputer dalam implementasinya disebut
sebagai Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based
Information System).
Yang dimaksudkan dengan sistem informasi adalah sistem
informasi yang berbasis komputer. Isu penting yang mendorong
pemanfaatan teknologi komputer atau teknologi informasi dalam
sistem informasi suatu organisasi adalah :
a. Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi.
b. Informasi yang tersedia, tidak relevan.
c. Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan oleh manajemen.
d. Informasi yang ada, tidak tepat waktu.
e. Terlalu banyak informasi.
f. Informasi yang tersedia, tidak akurat.
g. Adanya duplikasi data (data redundancy).
h. Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel.
2. Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang dinamis.
Dinamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat
ditentukan oleh dinamika perkembangan organisasi tersebut. Oleh
karena itu perlu disadari bahwa pengembangan sistem informasi tidak
pernah berhenti.
3. Sistem informasi sebagai suatu sistem harus mengikuti siklus hidup
system
Seperti lahir, berkembang, mantap dan akhirnya mati atau
berubah menjadi sistem yang baru. Oleh karena itu, sistem informasi
10
terkait dengan sistem dan prosedur dari sistem informasi pada aspek
manualnya.
5. Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada
strategi yang dipilih untuk pengembangan sistem tersebut.
Strategi yang dipilih untuk melakukan pengembangan sistem
sangat bergantung kepada besar kecilnya cakupan dan tingkat
kompleksitas dari sistem informasi tersebut. Untuk sistem informasi
yang cakupannya luas dan tingkat kompleksitas yang tinggi diperlukan
tahapan pengembangan seperti: Penyusunan Rencana Induk
Pengembangan, Pembuatan Rancangan Global, Pembuatan Rancangan
Rinci, Implementasi dan Operasionalisasi.
Dalam pemilihan strategi harus dipertimbangkan berbagai
faktor seperti : keadaan yang sekarang dihadapi, keadaan pada waktu
sistem informasi siap dioperasionalkan dan keadaan dimasa
mendatang, termasuk antisipasi perkembangan organisasi dan
perkembangan teknologi.
Ketidaktepatan dalam melakukan prediksi keadaan dimasa
mendatang, merupakan salah satu penyebab kegagalam implementasi
dan operasionalisasi sistem informasi.
6. Pengembangan Sistem Informasi organisasi harus menggunakan
pendekatan fungsi dan dilakukan secara menyeluruh (holistik).
Pada banyak kasus, pengembangan sistem informasi dilakukan
dengan menggunakan pendekatan struktur organisasi dan pada
umumnya mereka mengalami kegagalan, karena struktur organisasi
sering kali kurang mencerminkan semua fungsi yang ada didalam
organisasi. Sebagai pengembang sistem informasi hanya bertanggung
jawab dalam mengintegrasikan fungsi-fungsi dan sistem yang ada
didalam organisasi tersebut menjadi satu sistem informasi yang
terpadu.
Pemetaan fungsi-fungsi dan sistem ke dalam unit-unit
struktural yang ada di dalam organisasi tersebut adalah wewenang dan
14
A. KESIMPULAN
Sistem informasi rumah sakit adalah suatu sistem informasi yang
komplek yang membutuhkan perhatian khusus dalam pembuatannya.
Namun jika sudah berjalan, hanya diperlukan pemeliharaan yang prosesnya
tidak serumit pada saat pembuatannya.
Dengan outsourcing, maka Rumah Sakit tidak perlu memberi gaji
setaraf pakar yang dapat menyusun sistem informasi rumah sakit seumur
masa kerjanya yang tentunya akan menjadi mahal dalam perhitungan proses
pengadaan sistem informasi rumah sakit. Selain itu manajemen akan
menjadi lebih focus, karena manajemen hanya menganggarkan sesuai
dengan kontrak kerja untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Namun demikian, outsourcing tidak dapat dilepas begitu saja untuk
membuat program yang diinginkan. Tetap perlu keterlibatan orang dalam
rumah sakit untuk sama-sama menyusun perencanaan dan bisnis proses
sehingga produk akhir yag dihasilkan dapat sesuai dengan kebutuhan rumah
sakit.
18
19
DAFTAR PUSTAKA