Disusun Oleh :
Aktania Br Sembiring ( P07520121084 )
Anita Rambe ( P07520121086)
Catarina Situmorang ( P07520121089 )
Diana Manurung ( P07520121090 )
Evi Era Wati ( P07520121093 )
Grecia Angel Sirait ( P07520121098 )
Juwita Permata Sari Br Tarigan ( P07520121101 )
Maria Friscilla Purba ( P07520121104 )
Sabrina Nurfadila ( P07520121112 )
i
Kata Pengantar
Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam Makalah Teori Model
Keperawatan Menurut Virginia Henderson ini masih terdapat banyak kekurangan,
baik menyangkut isi maupun tulisan. Kekurangan-kekurangan tersebut disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis sendiri. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif sehingga kami dapat
berbenah diri dan dapat memberikan yang terbaik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Pengertian ............................................................................................................4
B. Manusia/ Klien ...................................................................................................4
C. Perawat ...............................................................................................................5
D. Keperawatan .........................................................................................................5
E. Tujuan Keperawatan ............................................................................................6
F. Kerangka Kerja ....................................................................................................6
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10
ii
BAB I PENDAHULUAN
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan
menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama
tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak menerima atau
menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai muncul klien
tergantung pada perawat/tim kesehatan. Pada dasarnya tanggung jawab seorang
perawat adalah menolong klien dalam membantu klien menjalankan
pekerjaanpekerjaan yang biasanya dia lakukan tanpa bantuan.
1
6. Aktifitas berpakaian dan melepas pakaian
7. Aktifitas mempertahankan suhu tubuh normal dengan berpakaian dan
modifikasi lingkungan
8. Aktifitas menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
9. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
10. Aktifitas berkomunikasi dengan orang lain
11. Aktifitas beribadah menurut keyakinan
12. Aktifitas bekerja
13. Aktifitas bermain dan rekreasi
14. Aktifitas belajar atau memuaskan keingintahuan.
1.2 Tujuan
2
BAB II TINJAUAN TEORI
Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting, yang telah
memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai teori yang mendunia. Ia lahir
pada tahun 1897 di kota Kansas, Missouri, Amerika Serikat. Ia memulai karir
keperawatan di Army School of Nursing psds tahun 1918. Pada tahun 1960-an, ia
membuat model konseptual ketika profesi keperawatan mencari identitasnya
sendiri. Masalah intinya adalah apakah perawat cukup berbeda dengan prrofesi
yang lain dalam layanan kesehatan dalam kinerjanya. Pertanyaan ini merupakan
hal penting sampai tahun 1950-an sebab perawat lebih sering hanya melakukan
instruksi dokter. Virgina Henderson merupakan orang pertama yang mencari
fungsi unik dari keperawatan. Pada saat menulis pada tahun 1960-an ia
dipengaruhi oleh aspek negative dan positif dari praktek keperawatan pada masa
itu. Hal tersebut meliputi :
3
jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. dan melakukannya dengan
cara tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin.
- Manusia
Individu sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan jiwa dan raga
adalah satu kesatuan
- Lingkungan
Seluruh faktor eksternal dan kondisi yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan manusia
A. Pengertian
Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Handerson adalah
model konsep aktivitas sehari hari dengan memberikan gambaran tentang Fungsi
utama perawat yaitu menolong seseorang yang sehat/sakit dalam usaha menjaga
kesehatan atau penyembuhan atau untuk menghadapi kematiannya dengan tenang.
Usaha tersebut dapat dilakukan sendiri oleh klien bila ia sadar, berkemauan dan
cukup kuat, oleh karena itu perawat berperan untuk memandirikan klien sebagai
kemampuan yang harus dimiliki.
B. Manusia/ Klien
Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya,
yaitu bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan. Menurut
Handerson, manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yang sama.
Kebutuhan dasar individu tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan
dasar (basic nursing care). Pemahaman konsep teori keperawatan dari Virginia
4
Handerson didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilikinya manusia akan
mengalami perkembangan mulai dari prtumbuhan dan perkembangan dalam
rentang kehidupan, dalam melaksanakan aktifitas sehari – hari individu akan
mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang
dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan, dan dalam
melaksanakan aktifitas sehari hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktifitas, belum dapat
melaksanakan aktifitas dan tidak dapat melakukan aktifitas.
C. Perawat
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan
menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama
tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak menerima atau
menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai muncul klien
tergantung pada perawat/tim kesehatan. Jadi pada dasarnya tanggung jawab
seorang perawat adalah menolong klien dalam membantu klien dalam
menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dia lakukan tanpa bantuan.
Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan klien, diantaranya:
D. Keperawatan
5
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Kebutuhan dasar
manusia menurut Virginia handerson adalah makanan, perumahan, pakaian, kasih
sayang, dan pujian, perasaan dibutuhkan, dan perasaan saling membantu
sesamanya. Semua orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, tetapi perlu
disadari bahwa kebutuhannya itu dipenuhi dengan berbagai macam cara, yang
berbeda satu dengan yang lainnya. Artinya betapapun arif dan bijaksananya atau
bagaimanapun kerasnya usaha perawat, ia tidak mungkin pernah bisa sepenuhnya
menyelami atau memenuhi segala sesuatu yang diperlukan klien dalam mencapai
kebutuhan hidupnya. Hal itu disebabkan kesanggupan manusia untuk mengetahui
kebutuhan orang lain adalah sangat terbatas sekali.
E. Tujuan Keperawatan
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh
Handerson adalah Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan
kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya
secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang
sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas
kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut
Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai
kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam
memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan,
kemauan dan pengetahuan adealah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh
kemandiriannya. Untuk itu diperlukan focus intervensi yaitu mengurangi
penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan,
melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.
F. Kerangka Kerja
Kerangka kerja praktek dari model konsep dan teori keperawatan Virginia
Handerson adalah praktek keperawatan yang membentuk klien untuk
melaksanakan 14 kebutuhan dasar dari Handerson. Dimana Virginia Handerson
mengidentifikasikan 14 komponen tersebut dalam asuhan keperawatan dasar pada
tingkat asuhan individual, mengacu kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari
6
dari seseorang, perawat membantunya dengan fungsi-fungsi ini, atau membuat
kondisi sehingga memungkinkan klien melakukan hal-hal berikut ini:
3. Kebutuhan eliminasi
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan
normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran.
6. Kebutuhan berpakaian
Perawat dasarnya meliputi membantu klien memilihkan pakaian yang
tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu untuk memakainya.
7
temperature, kelembapan atau pergerakan udara, atau dengan
memotivasi klien untuk meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya.
8. Kebutuhan akan personal hygiene
Perawat harus mampu untuk memotivasi klien mengenai konsep konsep
kesehatan bahwa walaupun sakit klien tidak perlu untuk menurunkan
standard kesehatannya, dan bisa menjaga tetap bersih baik fisik maupun
jiwanya.
10. Berkomunikasi
Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi,
keinginan, rasa takut dan pendapat. Perawat menjadi penerjemah dalam
hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan
kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga
mampu menciptakan lingkungan yang teraupeutik.
8
14. Kebutuhan belajar
Perawat dapat membantu klien belajar dalam mendorong usaha
penyembuhan dan meningkatkan kesehatan, serta memperkuat dan
mengikuti rencana terapi yang diberikan.
9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Keperawatan.
11
Poter PA & Perry AG, 1991, Fundamental of Nursing ; Concept, Process
and Practice
terj 3th Edition, ST Louis CV Mosby Company
12