Lta Nuraini
Lta Nuraini
Disusun Oleh :
i
ii
Disusun Oleh :
ii
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Medan, 2023
Pembimbing I Pembimbing II
( ) ( )
iii
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Medan, 2023
( ) ( ) ( )
iv
v
1. IDENTITAS
Agama : Islam
Pekerjaan : Almarhum
Pekerjaan : Wiraswasta
v
vi
ABSTRAK
Pada tahun 2017 di Sumatera Utara tercatat AKI sebanyak 810/100.000 kelahiran
hidup sedangkan AKB sebesar 2,5/1000 kelahiran. Penyebab utama tingginya angka
kematian ibu yaitu : perdarahan, hipertensi, dan infeksi. Asuhan kebidanan bertujuan
untuk memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan atau berkesinambungan pada ibu
Hamil, Bersalin, BBL, Nifas dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan.
Metode asuhan kebidanan yang digunakan penulis yaitu dengan menggunakan
tujuh langkah Harlen Varney dan metode SOAP sasarannya yaitu pada Ny.A usia 29
tahun dengan GII PI AB0, memantau atau memperhatikan (countinuity of care) mulai
dari Hamil dilanjutkan dengan bersalinan, BBL, Masa Nifas, dan KB.
Hasil asuhan kebidanan pada kehamilan didapatkan ibu melakukan kunjungan ANC
sebanyak 7 kali, keadaan ibu baik, namun tidak ada pemberian imunisasi TT dan tidak
melakukan pemeriksaan penunjang (test HB, protein urine, dan Glukosa Urine). Pada
persalinan dari pembukaan 6 cm sampai pembukaan lengkap berlangsung 2 jam, kala II
berlangsung 30 menit, dan kala III berlangsung 15 menit dan kala IV berlangsung 2 jam.
Setelah bayi lahir spontan dan diperiksa 1 hari postpartum hasil pemeriksaan TFU 2 jari
dibawah pusat, lochea rubra, tidak ada perdatahan masa nifas, tidqak ada kesenjangan
antara teori dan asuhan. Dan ibu memakai KB suntik 3 bulan.
Disarankan kepada ibu agar selalu memeriksa kehamilan, dan dilanjutkan kepada
ibu untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya selama 0-6 bulan, bagi tenaga
kesehatan agar tetap melakukan imunisasi Tetanus Texoid pada saat hamil untuk
mencegah terjadinya kehamilan.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas,
dan Keluarga Berencana
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas semua
berkat dan rahmat Nya penulis senantiasa dalam keadaan sehat dan diberikan Nya
2000 Medan.
Maha Esa penulis telah dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul
“Asuhan Kebidanan Pada Ny. Dari Masa Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru
mengalami berbagai kesulitan akan tetapi berkat bimbingan dan arahan serta
tuntunan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan tugas akhir ini sebagaimana mestinya untuk itu pada kesempatan ini
1. Bapak Dr. Antonius Ginting, SpOG, MARS selaku Ketua Pembina Yayasan
2. Ibu Roswitha Bukit, SE, Msi Ak selaku Ketua Yayasan Akademi Kebidanan
vii
viii
6. Ibu Desna Elfita yang telah memberikan izin untuk melakukan praktik
8. Buat yang teristimewa dan terkasih Ayahanda Alm. Rosyidin dan Ibunda
penulis serta memberikan dukungan moril, materil dan do’a yang tiada henti
9. Buat yang tercinta dan tersayang Adik Penulis (Muhammad rahmad alwi
rosdani) yang telah memberikan dukungan dan motivasi sehingga penulis bisa
10. Teruntuk yang terkasih dan tersayang kekasih penulis ( Pranata Carova
Barus)
11. Buat Keluarga Besar penulis terima kasih telah memberikan dukungan dan
12. Buat adik adik angkat di asrama (Irda syapitri dan Tiara Mutmaiana) telah
viii
ix
13. Buat kakak angkat tersayang (Sely Lubis) telah memberi dukungan dan doa.
15. Dan terima kasih pada semua pihak yang tidak dicantumkan namanya satu
Tugas Akhir.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala
amal baik yang telah diberikan dan semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat
ix
x
DAFTAR ISI
x
xi
BAB 4 PEMBAHASAN....................................................................................118
4.1
Kehamilan........................................................................................118
4.2
Persalinan.........................................................................................119
4.3
Bayi Baru Lahir................................................................................123
4.4
Nifas.................................................................................................124
4.5
Ke/luarga Berencana........................................................................124
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
xii
DAFTAR SINGKATAN
BB : Berat Badan
HB : Hemoglobin
IV : Intra Vena
xii
xiii
PX : Procesus Xipoideus
RL : Ringer Laktat
TB : Tinggi Badan
TD : Tekanan Darah
TT : Tetanus Toxoid
UK : Usia Kehamilan
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
meninggal setiap hari karena komplikasi selama masa kehamilan dan persalinan.
kehamilan dan persalinan dimana sebagian besar dari kematian masih dapat di
cegah. Rasio kematian ibu secara gelobal pada tahun 2015 adalah 216 per 1000
kelahiran hidup. Rasio AKI secara gelobal di rasa mkin cukup tinggi sebagai
mana di targetkan menjadi 70 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Angka
kematian balita (AKABA) pada tahun 2015 adalah 43 per 1000 kelahiran hidup
sedangkan angka kematian neonatal (AKN) adalah 19 per 1000 kelahiran hidup
(WHO,2017).
salah satu negara bagian dengan presentase angka kematian ibu sebesar 88%.
atau hal ini sama dengan 201.000 kasus kematian ibupertahun. Sedangkan negara
kelahiran hidup atau sama dengan 66.000 kasus kematian ibu pertahun. Hal ini
membuat Asia Tenggara merupakan negara bagian dengan kontribusi sebesar 22%
dari seluruh jumlah kematian ibu di dunia. Afrika merupakan negara bagian
dengan kontribusi sebesar 66% dari seluruh jumlah kematian ibu di dunia.
1
2
Penurunan AKI di Indonesia dari tahun 1991-2015 dari 390 menjadi 350
per 100.000 KH. Meskipun sesudah mengalami penurunan, namun hal itu belum
Indonesia,2018).
menunjukan AKN sebesar 15 per 100.000 kelahiran hidup, AKB sebesar 24 per
1000 kelahiran hidup dan AKABA sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup. Angka
2030 taitu sebesar 25 per 1000 kelahiran hidup dan diharapkan AKN juga dapat
Indonesia,2018).
Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi dengan tingkat kematian ibu
yang cukup tinggi. Tercatat AKI sebesar 239 per 100.000 KH. (Dinas Kesehatan
selama 4 tahun terakhir. Pada tahun 2013, jumlah kematian ibu di kota medan
Kabupaten/Kota. Angka ini menurun menjadi 3 kematian ibu dari total 47.541
sumatra utara pada tahun 2019 menurut hasil dari data pemerintahan provinsi
sumatra utara adalah 2,02/1000 KH dan jumlah ini menurun jika di bandingkan
infeksi sebesar 7,3%. Partus lama juga merupakan salah satu penyebab kematian
ibu di indonesia yang angka kejadiannya terus meningkat yaitu 1% pada tahun
2010 1,1% pada tahun 2011 dan 1,8% pada tahun 2012.(Kemenkes RI,2016).
antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan) dan K4 (kunjungan ibu hamil yang
anjurkan yaitu 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II, 2 kali pada
trimester III).
kembali meningkat yakni sebesar 88,03% berarti target K4 tela mencapai target
cakupan yakni sebesar 78% namun masih terdapat juga provinsi yang belum
tahun 2016 meningkat menjadi 100% dan telah melampaui target yang ditetapkan.
Angka cakupan K4 tshun 2015 yaitu 87,48% dan pada tahun 2016 mengalami
terdapat sekitar 16% persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan namun tidak
Analisis kematian ibu pada tahun 2010 membuktikan bahwa kematian ibu
yang di tolong oleh tenaga kesehatan dan persalinan yang dilakukan di fasilitas
manfaatkan oleh ibu hamil yaitu rumah sakit sebesar 32,7%, praktek nakes 29.6%,
rendah memiliki akses ke fasilitas pelayanan yang lebih sulit. (Profil Kesehatan
Indonesia,2018).
pada ibu selma periode 6 jam sampai 42 hari setelah melahirkan. Kementrian
Kesehatan menetapkan program pelayanan atau kontak ibu nifas yang dinyatakan
dalam indokator: KF1 yaitu kontak ibu nifas pada periode 6 jam sampai 3 hari
setelah melahirkan: KF2 yaitu kontak ibu nifas pada periode 7 sampi 28 hari
5
setelah melahirkan dan KF3 yaitu kontak ibu nifas pada periode 29 hari sampai 42
cendrung meningkat dari 17,9% menjadi 85,92%. Cakupan pelayanan ibu nifas di
Sumatera Utara pada tahun 2018 mencapai 82,60%, dan ini sudah mencapai target
Upaya untuk menurunkan AKN (0-28 hari) yaitu 6-48bjam setelah lahir
adalah melakukan kunjungan neonatal minimal 3 kali yaitu usai 0-7 hari (KNI)
dan dua kali lagi npada usia 828 hari (KN3) yang meliputi konseling perwatan
bayi baru lahir, ASI esklusif, pemberian vitamin K1 injeksi, dan hepatitis B0
injeksi bila belum diberikan. Capaian KNI indonesia tahun 2018 sebesar 97,36%
lebih tinggi dari tahun 2017 yaitu sebesar 92,62%. Capain KNI di provinsi
sumatra utara sebesar 89,76%. Capaian ini sudah memenuhi target renstra tahun
dengan menjarangkan kelahiran dan salah satu upaya untuk mengurangi angka
kematian dan kesakitan pada ibu, Sasaran program KB adalah Pasangan Usai
tercatat wanita yang menggunakan KB aktif di antara PUS tahun 2017 sebesar
63,22% sedangkan yang tidak pernah ber KB sebesar 18,63%. KB aktif tertinggi
terdapat dibengkulu yaitu sebesar 71,98% dan yang terendah di papua sebesar
25,73%. Terdapat lima provinsi dengan cakupan KB aktif kurang dari 50% yaitu
6
peserta KB aktif memilih suntikan dan pil sebagai alat kontrasepsi bahkan sangat
dominan (lebih dari 80%) di banding metode lainnya: suntikan (62,77%) dan pil
dapat diketahui bahwa partisipasi laki-laki dalam ber-KB masih sangat rendah
yaitu pada MOP sebanyak 0,53% dan kondom sebanyak 1,22%. Padahal suntikan
sebesar 63,71%, pil sebesar 17,24%, kondom sebsar 1,24%, implant sebesar 7,2%,
MOP sebesar 0,5%, MOW sebesar 2,76%, IUD sebesar 7,35%. (Profil Kesehatan
Indonesi,2018).
MKJP dan keterbatasan jumlah tenaga terlatih serta sarana yang ada. Dari
tertinggi terdapat di Bali (40,54%), D.I Yogyakarta (37,38%), dan Nusa Tenggara
Indonesia,2018).
30 orang dalam 3 bulan terakhir, Internatal Care (INC) sebanyak 15 orang dalam
3 bulan terakhir, Postnatal Care sebanyak 15 orang dalam 3 bulan terakhir, BBL
bulan terakhir dan sebagian besar peserta KB memilih suntikan satu bulan dan
G1P0A0, dimulai dari masa Kehamilan, Bersalin, Nifas dan KB sebagai Laporan
Tugas Akhir yang dilakukan di Klinik Bersalin Nurlaila Tarigan Jl. Tengku Amir
1.3. Tujuan
a) Melakukan pengumpulan data pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir,
b) Menginterprestasikan data dasar pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir,
d) Menyusun kebutuhan akan tindakan segera pada ibu hamil, bersalin, bayi
1.4. Manfaat
asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, BBL, nifas, dan KB.
1.5.3 Waktu
Waktu melakukan Asuhan Kebidanan mulai dilakukan Maret-
April 2023.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kehamil
gambaran embrio.
a. Rahim membesar.
b. Tanda hegar.
c. Tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina, dan vulva.
mudah berkontraksi.
g. Tes urine kehamilan (tes HCG) positif. Tes urine dilaksanakan minimal
kehamilan.
cairan per vagina, f. gerakan jalan tidak terasa, g. nyeri perut yang
hebat.
1) Kondisi fisik ibu hamil dengan usisa lebih dari 35 tahun akan sangat
janin.
2) Pada peoses pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini sudah
menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada wanita dengan usia
12
2. Kehamilan Multipel.
biasanya kondisi ibu lemah. Hal ini di sebabkan oleh adanya beban
dan lain-lain.
tubuh bayi.
13
4. Status Gizi
dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi
5. Gaya Hidup
6. Perokok/Alkoholik
melalui rokok dapat ditransfer lewat plasenta kedalam tubuh bayi. Pada
A. Stresor Internal
terlihat ketika bayi lahir., seperti anak yang menjadi seorang dengan
diri (minder).
B. Stresor Eksternal
C. Dukungan Keluarga
D. Penyalahgunaan Obat
a. Kebutuhan fisik
Diet makan
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi. Kekurangan nutrisi
b. Kebutuhan Energi
hamil untuk meningkatkan asupan energinya sebesar 285 kkal per hari.
c. Protein
hari atau 75-100 gram Asam folat. Asam folat merupakan satu-satunya
d. Zat besi
karena itu perlu ditekankan pada ibu hamil untuk mengonsumsi zat besi
e. Asam folat
meningkat dua kali lipat selama hamil. Asam folat sangat berperan
f. Kalsium
sangat berarti. Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drasris
sebanyak 5%. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya,
g. Obat-obatan
16
kemungkinan terpapar kuman dan zat toksik yang berbahaya bagi ibu
i. Senam hamil
lebih nyenyak.
j. Pakaian
1) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada
daerah perut.
beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak
jarang ibu akan mengalami kelelahan, oleh karena itu istirahat dan tidur
l. Kebersihan Tubuh
keringat.
m. Perawatan Payudara
n. Eliminasi
mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus.
o. Seksual
kehamilan.
18
q. Imunisasi
Kehamilan
1. Kehamilan Muda
a. Abortus imminens
b. Abortus insipiens
ketuban.
c. Abortus habitualis
d. Abortus Inklompletus
e. Abortus kompletus
2. Kehamilan Molahidatidosa
3. Kehamilan Ektopik
4. Hiperemesis Gravidarum
membahayakan kehidupan.
5. Kehamilan Lanjut
Plasenta previa, dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal yaitu, pada
segmen bawah Rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.
1. Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan
2. Sakit kepala menunjukkan masalah serius adalah sakit kepala yang hebat
4. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklamsi.
c. Penglihatan Kabur
1. Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal
pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang
muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan
3. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-
eklamsi.
2. Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan berwarna putih
3. Jika kurang dari itu, maka waspada akan adanya gangguan janin dalam
Rahim.
22
2. Pada kehamilan, jika ibu merasakan nyeri yang hebat, tidak berhenti
perdarahan yang tidak sesuai dengan beratnya syok, maka kita harus
Sulistyawati,2013).
1. Pengertian
e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
2.2 Persalinan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahiratau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
a. Penurunan kepala
Terjadi selama proses persalinan karena daya dorong dari kontraksi uterus yang
b. Penguncian (engagement)
Tahap penurunan pada waktu diameter biparietal dari kepala janin telah melalui
c. Fleksi
Dalam proses masuknya kepala janin ke dalam panggul, fleksi menjadi hal yang
sangat penting karena dengan fleksi diameter kepala janin terkecil dapat
Putaran internal dari kepala janin akan membuat diameter anteroposterior (yang
dari oanggul pasien. Kepala akan berputar dari arah diameter kanan, miring
ke arah diameter PAP dari panggul tetapi bahu tetap miring ke kiri, dengan
Cara kelahiran ini untuk kepala dengan posisi oksiput posterior. Proses ini terjadi
karena gaya tahanan dari dasar panggul, dimana gaya tersebut membentuk
f. Restitusi
Restitusi ialah perputaran kepala sebesar 45 derajat baik ke kanan atau ke kiri,
oksiput anterior.
Putaran ini terjadi secara bersamaan dengan putarab internal dari bahu. Pada saat
kepala janin mencapai dasar panggul, bahu akan mengalami perputaran dalam
arah yang sama dengan kepala janin agar terletak dalam diameter yang besar
dari ronggal panggul. Bahu anterior akan terlihat pada lubang vulva-vagina,
cara fleksi lateral. Setelah bahu dilahirkan, seluruh tubuh janin lainnya akan
Distribusi otot polos tidak merata di uterus, paling banyak di Segmen Atas Rahim
b. Kontraksi uterus
Pada tiap kontraksi sumbu panjang rahim bertambah panjang sedangkan ukuran
melintang berkurang.
Setelah ketuban pecah, segala perubahan akan terjadi, terutama pada dasar
panggul ditimbulkan oleh bagian depan janin. Oleh bagian depan janin yang
tipis.
sistolik rata-rata naik 10-20 mmHg dan kenaikan distolik 5-10 MmHg.
f. Perubahan metabolisme
meningkat disebabkan kekhawatiran dan aktifitas otot skeletal dan akan turun
setelah kelahiran.
Suhu tubuh sedikit meningkat selama persalinan terutama selama dan sesudah
h. Perubahan pernafasan
j. Perubahan gastrointestinal
k. Perubahan hematologi
l. Perubahan endokrin
oksitosin.
kehamilan aterm. Pada saat persalinan ibu bersalin dapat merasakan kram
kaki.
4. Sering berkemih.
c. Tidak ada perubahan pada serviks atau tidak ada tanda-tanda kemajuan
persalinan.
d. Durasi pendek.
b) Sifat his teratur, interval makin pendek, dan kekuatan makin besar.
kekuatannya bertambah.
Jika ketuban sudah pecah, maka ditargetkan persalinan dapat berlangsung dalam
24 jam. Namun jila ternyata tidak tercapai, maka persalinan akhirnya dengan
tindakan tertentu.
1. Asuhan Kala I
a. Pengertian Partograf
Partograf merupakan alat bantu yang digunakan untuk memantau kemajuan kala I
b. Fungsi Partograf
3. Sebagai alat komunikasi yang unik namun praktis antar bidan atau antara
2. Asuhan Kala II
1. Kontraksi
His atau kontraksi harus selalu dipantau selama kala II persalinan karena selain
persalinan.
2. Tanda-tanda kala II
b. Perenium menonjol.
3. Tanda Vital
4. Kandung kemih
5. Hidrasi
Pemberian hidrasi pada kala II didasarkan pada perubahan fisiologi pada pasien
banyak keringat.
Kriteria kemajuan persalinan hasil dari upaya mendorong pasien yang efektif
7. Integritas Perineum
kondisi pasien serta TBJ (taksiran berat janin) untuk membuat keputusan
dilakukannya episiotomy.
9. Pemantauan Janin
belakang)
mendorong ke luar setiap gumpalan darah yang ada dalam uterus (Ari
4. Asuhan Kala IV
a. Tanda vital
pemantauan pada tekanan darah dan nadi setiap 15 menit dan pada
b. Kontraksi uterus
pertama dan setiap 30 menit selama satu jam kedua. Pemantauan ini
ligament kardinale.
c. Lokea
dengan baik maka aliran lika akan terlihat banyak, namun jika saat
d. Kandung Kemih
Pada kala IV bidan harus memastikan bahwa kandung kemih selalu dalam
e. Perineum
Bayi baru lahir adalah bayi yang dilahirkan sampai dengan usia empat minggu.
(Sari Wahyuni,SST.2013).
10. Genetalia : labia mayor sudah menutupi labia minor (perempuan), testis
13. Eliminasi, baik urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama
(Rochmah, 2012).
Refleks ini dinilai dengan mengetuk daerah pangkal hidung secara perlahan
b. Refleks Hisap
Refleks ini dinilai dengan memberikan tekanan pada mulut bayi di langit
bagian dalam gusi atas yang akan menimbulkan isapan yang kuat dan
cepat. Refleks ini juga dapat dilihat pada waktu bayi menyusui.
Bayi menoleh ke arah benda yang menyentuh pipi. Dapat dinilai dengan
mengusap pipi bayi dengan lembut. Bayi akan menolehkan ke arah jari
Refleks ini dinilai dengan meletakkan jari telunjuk pemeriksaan pada telapak
menggenggam dengan kuat. Jika telapak secara bayi di tekan bayi akan
mengepalkan tinjunya.
e. Refleks Babinski
dari tumit. Gores sisi lateral telapak kaki kearah lateral kemudian
gerakkan jari sepanjang telapak kaki hiperekstensi dengan ibu jari dorso
fleksi.
f. Refleks Moro
h. Refleks Merangkak
38
Bayi akan berusaha untuk merangkak ke depan dengan kedua tangan dan kaki
Ekstremitas pada satu sisi ketika kepala di tolehkan akan ekstensi, dan
satu sisi saat istirahat. Respon ini mungkin tidak ada atau tidak lengkap
j. Refleks Ekstrusi
Bayi baru lahir menjulurkan lidah keluar bila ujung lidah disentuh dengan jari
baik subjektif maupun objektif. Pengkajian fisik bayi baru lahir dan
2.3.3 Asuhan Pada Neonatus dan Balita Dengan Masalah Yang Lazim
Terjadi
perawatan yang diberikan oleh bidan pada bayi baru lahir, bayi, dan
dan balita apabila tidak diberikan asuhan yang tepat dan benar.
A. Bercak mongol
Bercak berwarna biru yang biasanya terlihat di bagian sakral, walaupun kadang
B. Hemangioma
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak atau tumor vaskular jinak akibat
C. Ikterus
Ikterus adalah salah satu keadaan menyerupai penyakit hati yang terdapat pada
25-50% pada bayi cukup bulan dan 80% pada bayi berat lahir rendah.
D. Muntah
Muntah adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi
setelah makanan masuk lambung agak lama, disertai kontraksi lambung dan
abdomen.
E. Oral trush
Oral trush adalah terinfeksinya mermbran mukosa mulut bayi oleh jamur
F. Diare
G. Obstipasi
Obstipasi adalah penimbunan feses yang keras akibat adanya penyakit atau
H. Infeksi
Infeksi perinatal adalah infeksi pada neonatus yang terjadi pada masa antenatal,
death syndrome), Sindrom kematian mati mendadak terjadi pada bayi pada
bayi yang sehat, saat di tidurkan tiba-tiba ditemukan meninggal beberapa jam
kemudian. SIDS terjadi kurang lebih 4 dari 1.000 kelahiran hidup, insiden
puncak dari SIDS pada bayi usia 2 minggu dan 1 tahun (Dewi, 2011).
Imunisasi BCG (Bacille Calmette Guerin). Vaksin BCG adalah vaksin untuk
2. Hepatitis B
Hepaptitis B merupakan penyakit peradangan atau infeksi hati pada manusia yang
3. Imunisasi DPT, difteri adalah suatu penyakit akut yang bersifat toxin
Dasar diberikan 3 kali sejak usia 2 bulan dengan interval 4-6 minggu. DPT 1
diberikan pada usia 2-4 bulan, DPT 2 pada usia 3-5 bulan, DPT 3 diberikan
pada usia 4-6 bulan. Selanjutnya DPT 4 diberikan pada usia 1 tahun, setelah
DPT 3 yaitu 18-24 bulan, dan DPT 5 pada saat masuk sekolah 5-7 tahun.
Dosis DPT 0,5 ml intramuscular, baik untuk imunisasi dasar maupun ulangan.
4. Polio
Vaksin virus polio berisi suku sabin yang sudah dilemahkan. Penyakit yang akan
lumpuh layu. Untuk imunisasi dasar polio (1, 2, 3) vaksin diberikan 2 tetes
per oral dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Mengingat Indonesia
cakupan imunisasi. Imunisasi polio 4 diberikan pada saat masuk sekolah (5-6
tahun).
Tidak ada resiko penyebaran nosokomial polio akibat mengimunisasi bayi dengan
vaksin polio oral (VPO). Berikan 4 dosis VPO untuk perlindungan efektif di
daerah endemic polio, berikan satu dosis tunggal VPO pada saat lahir atau
pertama diberikan pada saat lahir. Berikan dosis VPO pada usia 6, 10 dan 14
5. Campak
42
Penyebab penyakit campak adalah virus yang masuk dalam genus virus morbili.
Penyakit ini merupakan penyakit menular yang bersifat akut dan menular
penderita. Vaksin campak diberikan pada usia 9 bulan dalam satu dosis 0,5 ml
pada anak usia 6-11 tahun oleh Badan Penelitian dan Penggembangan Depkes
dan Kesos tahun 1999 mendapatkan bahwa hanya 71,9% anak yang masih
SST.2013).
2.4 Nifas
a. Puerpurium Dini
b. Puerpurium Intermedia
lamanya 6 – 8 minggu.
c. Remote Puerpurium
43
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bagi ibu
a. Uterus
menyeluruh.
b. Lochea
Lochea adalah cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan
vagina selama masa nifas. Lochea mempunyai bau amis meskipun tidak
terdiri atas sel disidua, verniks caseosa, rambut lanugo, sisa mekonium,
44
terdiri atas lebih sedikit darah dan lebih banyak serum, juga terdiri atas
c. Serviks
persalinan ostium eksterna dapat dimasuki oleh dua hingga tiga jari
proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur.
Setelah tiga minggu vulva dan vagina kembali pada keadaan saat tidak
e. Endrometrium
selaput janin. Setelah tiga hari mulai rata sehingga tidak ada
f. Perineum
sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur dari pada keadaan
sebelum melahirkan.
g. Payudara
b) Kolostrum sudah ada saat persalinan, produksi ASI terjadi pada hari
c) Payudara menjadi besar dan kasar sebagai tanda mulanya proses laktasi.
darah sehingga timbul rasa hangat, bengkak, dan rasa sakit. Sel-sel yang
h. Sistem perkemihan
sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang
kencing.
Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-
i. Sistem Gastroinstentinal
Sering kali diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali
dua hari dan gerak tubuh yang berkurang. Rasa sakit di daerah
j. Sistem Kardiovaskular
sel darah merah dan kadar hemoglobin kembali normal pada hari ke-5.
sekitar 300 - 400 cc. Apabila kelahiran melalui SC, maka kehilangan
darah dapat dua kali lipat. Perubahan terdiri atas volume darah (blood
k. Sistem Endokrin
a) Hormon plasenta
dalam 3 jam hingga hari ke- 7 postpartum dan sebagai onset pemenuhan
b) Hormon pituitari
Prolaktin darah meningkat dengan cepat, pada wanita tidak menyusui menurun
folikuler pada minggu ke-3, dan LH tetap rendah hingga ovulasi terjadi.
rendahnya kadar estrogen dan progesteron pada wanita laktasi sekitar 15%
wanita laktasi, 80% menstruasi pertama anovulasi dan untuk wanita yang
l. Sistem hematologi
melahirkan.
psikologis ibu.
b. Ibu menjadi perhatian pada kemampuannya menjadi orang tua yang sukses
e. Pada masa ini, ibu biasanya agak sensitif dan merasa tidak mahir dalam
yang terbaik.
g. Tahapan ini merupakan waktu yang tepat bagi bidan untuk memberikan
padanya.
Post Post Partum Blues biasanya dimulai pada beberapa hari setelah kelahiran dan
Dalam bahasan kali ini, digunakan istilah berduka, yang diartikan sebagai respon
dari apa yang hilang, serta persepsi dan keterlibatan individu terhadap apapun
kegiatan (piknik, perjalanan, atau pesta) sampai kematian orang yang dicintai.
1. Mobilisasi
Kini perawatan puerperium lebih aktif dengan menganjurkan ibu nifas untuk
berikut :
b) Mempercepat involusi
2. Nutrisi
Ibu harus mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari, makan dengan diet
51
minum minimal 3 liter air setiap hari, makan tablet zat besi setidaknya selama
3. BAK
Diuresis yang nyata akan terjadi pada satu atau dua hari pertama setelah
Kadang sulit mengalami sulit untuk BAK, karena sfingter uretra di tekan oleh
4. Defekasi
BAB keras dapat diberikan obat laksatif perolal atau per rectal.
5. Kebersihan diri
Anjurkan ibu untuk membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air, serta
6. Istirahat
Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan melakukan kegiatan rumah tangga
secara hati-hati.
7. Latihan
Latihan menggerak-gerakan otot perut dan panggul sangat penting. Ibu bisa
52
8. Sanggama
Secara fisik aman untuk melakukan hubungan suami istri begitu darah berhenti
9. Keluarga berencana
1. Perdarahan pervaginam
a) Atonia uteri
Adalah robekan yang disebabkan oleh robekan spontan atau memang sengaja
di lakukan episiotiomi.
c) Retensio plasenta
Adalah jika ditemukan adanya kotiledon yang tidak lengkap dan masih adanya
e) Inversion uteri
Adalah keadaan ketika keadaan fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya
53
menjadi merah dan bengkak, jahitan mudah lepas, luka yang terbuka
3) Servisitis, luka serviks dalam dan luas dan langsung ke dasar ligamentum
6) Bila luka infeksi tertutup jahitan dan getah radang tidak dapat keluar,
C. Endometritis :
biasanya pada luka bekas insersio plasenta dan dalam waktu singkat mengikut
2. Menggigil.
4. Subin volusi.
5. Distensi abdomen.
6. Lokea sedikit dan tidak berbau, atau banyak, berbau busuk, mengandung
1. Septicemia
Pada infeksi ini, kuman-kuman dari uterus langsung masuk ke dalam peredaran
2. Pyemia
Gejala yang muncul adalah : perut nyeri, suhu meningkat disertai menggigil,
Dengan gejala demam, perut bawah nyeri, tetapi keadaan umum baik.
a) Sakit kepala, yang menunjukkan masalah serius adalah sakit kepala yang
55
yang hebat dan mungkin merupakan gejala pre-eklamsi. (Ai Yeyeh Rukiyah,
S.Si.T,2011)
a) Metode Kalender
sendiri oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama pada
56
masa subur.
Keuntungan :
Kerugian :
5. Suami istri tidak dapat melakukan hubungan seks setiap hari bila tidak
menginginkan kehamilan.
Indikasi :
3. Yang oleh karena alasan religius atau filosofi tidak bisa menggunakan metode
lain
Kontra indikasi :
57
1. Perempuan yang dari segi umur, paritas atau masalah kesehatannya membuat
kecuali MOB
Adalah alat kelamin pria (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma
Keuntungan :
4. Tidak membutuhkan alat atau obat sehingga relatif sehat untuk perempuan.
Kerugian :
2. Efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi
58
Indikasi:
1. Dapat dipakai pada suami yang ingin berpartisipasi aktif dalam keluarga
berencana
2. Pasangan yang taat beragama atau mempunyai alasan filosofi untuk tidak
Kontra indikasi :
c) Kondom
sperma.
Keuntungan :
4. Mudah dibawa.
Kerugian :
a) KB Pil
Pil yang digunakan ada dua macam, yaitu pil kombinasi dan pil
saja.
60
Keuntungan :
1. Efektifitas tinggi.
7. Pada pil mini tidak menggangu ASI dan efek terhadap kardiovaskuler rendah.
Kerugian :
3. Perdarahan bercak.
a. Usia reproduksi
e. Pasca keguguran
j. Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan
syaraf.
Kontra indikasi :
1. Absolut
c) Karsinoma payudara
d) Kehamilan
2. Relatif kuat
b) Hipertensi
c) Diabetes melitus
i) Myoma uteri
j) Epilepsi
62
k) KB Suntik.
A. Suntikan Kombinasi
Jenis :
Keuntungan :
3. Resiko terhadap kesehatan kecil dan efek samping keceil serta jangka
panjang.
Kerugian :
3. Dapat terjadi mual, pusing, nyeri payudara dan akan menghilang setelah
suntikan selanjutnya.
Indikasi :
1. Anemia
2. Haid teratur
3. Usia reproduksi
63
Kontra indikasi :
7. Keganasan payudara
B. Suntikan Progestin
progesteron.
Jenis :
3 bulan.
64
Keuntungan :
1. Sangat efektif.
Kerugian :
Indikasi :
d) Pasca aborsi
C) Kontrasepsi Implant
Jenis Implant :
b. Jadena dan indoplant :terdiri dua batang silastik lembut berongga dengan
Keuntungan :
Kerugian :
1. Nyeri kepala.
3. Nyeri payudara.
4. Perasaan mual.
5. Perubahan perasaan/mood.
Indikasi:
ekstrogen.
Kontra indikasi :
67
3. Kanker payudara.
4. Kelainan jiwa.
6. Penyakit tromboemboli.
Jenis AKDR :
1. AKDR yang mengandung tembaga, yaitu copper T (CuT 380A) dan nova
Keuntungan :
Kerugian :
6. Klien tidak bisa memasang ataupun melepas sendiri (Meilani, dkk 2010).
Indikasi :
1. Usia reproduksi
Kontra indikasi :
septik
5. Kelainan bawakan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang
keturunan lagi.
Keuntungan :
4. Baik bagi klien bila kehamilan akan menjadi resiko kehamilan yang
serius.
Kerugian :
anastesi umun.
tindakan.
Indikasi:
yang serius.
7. Wanita yang paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini.
Kontra indikasi :
Keuntungan :
3. Lebih aman.
4. Lebih praktis.
5. Lebih efektif.
6. Lebih ekonomis.
9. Sifatnya permanen.
Kerugian :
1. Pengertian program KB
2. Tujuan program KB
bangsa.
bangsa.
3. Sasaran program KB
pertahun.
kembang.
3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin
4. Strategi program KB
1. Strategi dasar
2. Strategi operasional
73
5. Dampak program KB
6. Ruang Lingkup KB
a. Keluarga Berencana.
kebijakan kependudukan.
Sulistyawati 2017).
75
BAB III
Pengkajian
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS / BIODATA
73
76
2. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita Ibu tidak pernah atau
Keluarga dari ibu maupun suami tidak ada yang pernah atau sedang
melitus.
c) Perilaku Kesehatan
HPHT : 11-06-2022
TTP : 18-03-2023
tahun 2021.
i) Riwayat Sosial
a) Pola Makanan
sehari
gelas susu
78
b) Pola Minum
Frekuensi : 7- 8 gelas/hari
Mandi : 2 x sehari
Keramas : 2 x seminggu
Ganti baju / celana dalam : Setiap kali mandi / setiap kali terasa basah
d) Pola eliminasi
G : II P:I A:0
HPHT : 11-06-2022
TTP : 18-03-2023
79
k) Aktivitas Seksual
imunisasi TT
1. Keadaan/Umum : Baik
3. Pemeriksaan Fisik
a. BB sebelum hamil : 50 kg
b. BB sesudah hamil : 65 kg
c. TB : 159 cm
d. Lila : 30 cm
4. Tanda Vital
a. TD : 120/80 mmHg
b. Pols : 75 x/i
c. RR : 23 x/i
d. Temp : 37°C
80
5. Kepala
6. Muka/Wajah
7. Mata
b. Sclera : Putih
8. Hidung
9. Mulut
a. Lidah : Bersih
10. Telinga
11. Leher
12. Dada
a. Mammae : Simetris
13. Axilla
15. Abdomen
b. Linea/Striae : Nigra/Albican
1. PEMERIKSAAN KEBIDANAN
a. Kontraksi : Ada
b. TFU : 33 cm
c. Palpasi Uterus
2. Leopold II
Teraba bagian keras, panjang dan memapan disebelah kanan perut ibu
(punggung kanan).
3. Leopold III
Pada bagian bawah perut ibu teraba bagian keras, bulat dan melenting
(kepala).
4. Leopold IV
5. Auskultasi
2. PEMERIKSAAN PANGGUL
a. Distansia Spinarum : 25 cm
b. Distansia Kristarum : 28 cm
c. Conjungata Ekterna : 20 cm
d. Lingkar Panggul : 90 cm
16. Genetalia
18. Ektremitas
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
HHPT : 11-06-2019
TTP : 18-03-2020
37°C.
84
Leopold III Presentase kepala, Leopold IV kepala sudah masuk pintu atas
c. Masalah : Sering buang air kecil di malam hari dan mudah lelah
d) Personal hygiene
e) Persiapan persalinan
“ Tidak ada”
“ Tidak ada”
a. TD : 120/80 mmHg
b. Pols : 75 x/i
c. RR : 23 x/i
d. Temp : 37°C
Seperti daging, nasi, ikan, sayuran hijau, buah, air. Ibu mengerti dan
akan melakukannya.
- Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup pada siang hari ±2 jam
dan malam hari ± 7 jam. Serta mengurangi aktivitas yang berat karena
keringkan daerah sekitar vagina. Dan memberitahu ibu cara basuh alat
sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, nyeri perut yang hebat,
bengkak yang berlebihan pada muka dan kaki dan bayi kurang
lama semakin kuat dan keluar cairan yang banyak dari jalan lahir. Dan
b. Tablet B1 3x sehari
mengalami keluhan.
VII. EVALUASI
I. PENGUMPULAN DATA
DATA SUBJEKTIF
2. Keluhan Utama : Ny. A datang ke Klinik Desna Elfita diantar keluarga nya,
tanggal 18-03- 2023 dengan keluhan nyeri pada bagian pinggang menjalar
a. Kontraksi uterus
b) Durasi : 40 detik
b. Pengeluaran pervaginam
b) Ketuban : Utuh
a. HPHT : 11-06-2019
b. TTP : 18-03-2020
ganti doek
9. Riwayat kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita suatu penyakit
yang serius.
DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan fisik
2. Kesadaraan : Composmentis
4. Tanda Vital
b. Nadi : 80 x/menit
c. Pernafasan : 22 x/menit
d. Suhu : 36,5 0C
e. TB : 160 cm
90
g. LILA : 30 cm
d. Mulut : Normal
6. Payudara
b. Colostrum : Ada
7. Abdomen
a. Pembesaran : Simetris
b. Linea/Striae : Nigra/Albican
d. Palpasi Leopold
a) Leopold I : TFU 33 cm
8. Pinggang : Nyeri
9. Ekstrremitas
e. Pengeluaran : Ada
11. Anus
Hasil VT : Vulva dan vagina tidak ada kelainan, portio tipis dan lunak,
b. Data dasar : G : II P : I AB : 0
- HPHT : 11-06-2022
- TTP : 18-03-2023
- Leopold I : TFU 33 cm
dengan partograf
“ Tidak ada”
“ Tidak ada”
V. PERENCANAAN
VI. PELAKSANAAN
2. Memberikan dukungan moril pada ibu dengan menjelaskan bahwa ibu tidak
perlu cemas dalam mengahadapi persalinan karena ini adalah hal yang normal
miring ke sebelah kanan atau kiri, serta jalan-jalan jika masih sanggup agar
4. Memberitahukan kepada ibu bahwa posisi bersalin itu ada jongkok, miring,
a. Bak instrumen yang berisi ½ kocher, 2 buah arteri klem, 1 buah gunting
c. Persiapan ibu dan bayi (baju, doek, topi, sarung tangan, sarung kaki,
di siapkan.
VII. EVALUASI
1. Ibu telah mengerti tentang keadaan dirinya dan ibu tampak tenang
CATATAN PERKEMBANGAN
Ny.A usia 29 tahun, GII P1 AB0 datang ke klinik pukul 13.00 WIB dengan
keluhan nyeri pada bagian pinggang menjalar ke perut serta keluar lendir
bercampur darah. Dari hasil pemeriksaan di dapat pembukaan 6 cm, ketuban utuh,
DJJ 150x/I, TD 120/70 mmHg, Nadi 80x/I, RR 22x/I, Temp 36,5 C, Urine 140 cc
13.30 WIB DJJ 150x/i, Kontraksi 4x/10 i lamanya 40 detik, pols : 80x/i
14.00 WIB DJJ 147x/i, Kontraksi 4x/10 i lamanya 41 detik, pols : 83x/i
14.30 WIB DJJ 149x/i, Kontraksi 5x/10 i lamanya 43 detik pols : 85x/i
95
15.00 WIB DJJ 150x/i, Kontraksi 5x/10 i lamanya 45 detik, pols : 83x/i
15.30 WIB DJJ 148x/i, Kontraksi 5x/10 i lamanya 45 detik, pols : 85x/i
Pembukaan 10 cm, penurunan 0/5, ketuban sudah pecah, Temp 36,5 C, TD 110/
70 mmHg.
KALA II
S:SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mulesnya semakin sering dan semakin teratur, merasa ingin
O : OBJEKTIF
- Pembukaan lengkap 10 cm
membuka
A : ANALISA
Partus kala II
P: PENATALAKSANAAN
pemeriksaan dalam kepada ibu dan keluarga, hasilnya: keadaan umum ibu
dan janin baik, pols 80 x/i dan pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm),
DJJ 130 x/i, kontraksi 5 kali dalam 10 menit lamanya 45 detik, penurunan
kepala 0/ 5.
96
2. Membantu ibu untuk menentukan posisi yang nyaman dan ibu memilih posisi
setengah duduk.
3. Melaksanakan bimbingan mengedan pada saat ibu ingin mengedan dan ibu
mampu melakukannya.
- Letakkan handuk dan kain bersih diatas perut ibu dan kain bersih yang di
menahan perenium dan tangan kiri menahan kepala bayi untuk manahan
melahirkan bahu atas dan tarik keatas untuk melahirkan bahu bawah.
ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku bagian bawah. Gunakan
- Bayi lahir spontan, bugar pukul 16.00 WIB, jenis kelamin laki-laki.
dan selimuti ibu dan bayi dengan kain dan topi bayi. Dan bayi sudah
KALA III
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu merasa lemas tetapi sangat bahagia dengan kelahiran bayinya dan ibu
B. OBJEKTIF
- Kesadaran : composmentis
- Perdarahan : ± 150 cc
- Kontraksi uterus
C. ANALISA
- Data dasar :
D. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan masase fundus uteri dengan mengelus perut ibu searah jarum jam
bahwa ibu akan di suntik oksitosin 10 UI di paha atas bagian luar pukul 16:01
WIB.
di putar searah jarum jam setelah keluar memeriksa selaput plasenta seperti
4. Memeriksa robekan jalan lahir dan memastikan kontraksi uterus baik dengan
KALA IV
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu merasa lemas dan letih, namun bahagia dengan kelahiran bayi nya.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
- Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital
- TD : 120/70 mmHg
- Pols : 85 x/i
- RR : 20 x/i
- Temp : 36,5ºC
3. Pemeriksaan Fisik
- Lochea : Rubra
C. ANALISA
2. Data dasar :
100
- Perdarahan normal
D. PENATALAKSANAAN
2. Memeriksa fundus dan jika perlu di lakukan massase fundus agar timbul
kontraksi uterus
4. Menginformasikan pada ibu, suami dan keluarga bahwa ibu dalam keadaan
b. Vitamin B1 1x1
c. Amoxilin 3x1
apabila basah.
dengan menjaga tali pusat bayi agar selalu dalam keadaan kering.
10. Menempatkan bayi dengan ibunya serta memastikan ibu merasa nyaman,
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS / BIODATA
Umur : 1 jam
1. Ibu mengatakan bayinya lahir spontan 1 jam yang lalu dengan jenis kelamin
102
perempuan.
- Nilai APGAR :
1. Denyut jantung 2 2
2. Usaha nafas 2 2
3. Tonus otot 1 2
4. Refleks 1 2
5. Warna kulit 2 2
Total 8 10
3. Resusitasi
- Rangsangan : Ya
- Pengisapan lendir : Ya
- Kesadaran : Composmentis
- Tanda Vital
- Temp : 36,5 0C
- RR : 40 x/i
- Pengukuran Antropometri
- Lingkar lengan : 12 cm
103
- Panjang Badan : 50 cm
- Kepala : Normal
- Hidung : Normal
- Mata
- Mulut
- Telinga : Normal
- Leher : Normal
- Dada
- Perut : Normal
- Ekstremitas
- Genetalia
- Refleks
- Menghisap : Ada
- Menggenggam : Ada
2. Tanda vital :
a. Temp : 36,5 0C
b. RR : 40 x/i
b. Kebutuhan :
“Tidak Ada”
“Tidak Ada”
105
V. PERENCANAAN
1. Periksa keadaan bayi dan beritahu ibu dan keluarga bayi tentang keadaannya
VI. PELAKSANAAN
bayi dalam keadaan baik, tanda-tanda vital dalam batas normal dan
bayi topi.
VII. EVALUASI
CATATAN PERKEMBANGAN
A. Subjektif
Ibu mengatakan bayinya sudah mulai menyusu dan menghisap dengan kuat
106
B. Objektif
c. Temp : 36,8°C
C. Abdomen
Assesment : Tidak ada perdarahan pada tali pusat Bayi baru lahir 6 jam
D. Planing
1). Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil observasi terhadap
bayi. Keadaan umum baik, tidak ada tanda-tanda infeksi, serta tidak terjadi
b. Membungkus bayi dengan kain yang kering dan lembut serta bayi
diselimuti.
yaitu dengan menopang seluruh tubuh bayi, kemudian kepala dan tubuh
bayi lurus sehingga bayi menghadap payudara ibu dan hidung bayi
A. Subjektif
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS DATA
B. Objektif
1. Pemeriksaan umum
c. Tanda vital
a) TD : 110/ 80 mmHg
b) RR : 20 x/ i
c) Pols : 75 x/ i
d) Temp : 370 C
d. Payudara
a. Bentuk : Asimetris
b. Puting : Menonjol
c. Pengeluaran : Ada
e. Uterus
h. Kontraksi : Baik
j. Pengeluaran lochea
b. Jenis : Rubra
c. Bau : Amis
k. Vagina
C. ANALISA
Diagnosa : Ibu post partum 1 hari dengan keluhan lemas dan perut nyeri
1. Data dasar
3. Kebutuhan :
a. Pola istirahat
b. Kebersihan diri
c. Tentang nutrisi
d. Mengenali KB
110
D. PENATALAKSANAAN
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup baik siang maupun malam dan
jangan dulu melakukan kegiatan apapun karena perut ibu masih terasa mules.
genitalia dengan menggangti pembalut minimal empat kali dalam sehari atau
makanan yang bergizi, dan mengkonsumsi sayuran seperti daun katuk untuk
keluhan.
2 Riwayat Menstruasi
- Menarce : 11 tahun
- Siklus : 28 hari
3. Riwayat perkawanin
- Lamanya : 4 tahun
G : II P:I AB : 0
5. Riwayat KB sebelumnya
6. Riwayat Sosial
a. DM : Tidak ada
b. Pernafasan : 24x/i
c. Pols :83x/i
d. Temp : 36,7 °C
b. Data dasar :
b. Pernafasan : 24x/i
c. Pols : 83x/i
d. Temp : 36,7 °C
d. Kebutuhan :
“Tidak Ada”
“Tidak Ada”
V. PERENCANAAN
3. Anjurkan ibu datang atau bertanya bila ada keluhan setelah melakukan KB
Suntik.
VI. PELAKSANAAN
Yang masa kerja efeknya adalah 12 minggu atau 3 bulan sekali yang di
3. Kelebihan kontrasepsi :
b). Metode jangka waktu menengah (perlindungan untuk 2-3 bulan per satu
kali injeksi)
pemberian asi
e). Dapat dipakai atau diberikan pada pasca persalinan, pasca keguguran,
pasca menstruasi
mengandung estrogen
4. Kekurangan Kontrasepsi :
sewaktu-waktu
VII. EVALUASI
3. Ibu telah diberikan penjelasan KB Suntik dan Ibu bersedia datang kembali ke
Pelaksana Asuhan
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil asuhan yang dilakukan penulis kepada Ny. A yang telah
Klinik Bersalin Dina pada Ny.V berusia 28 Tahun dari Masa Kehamilan,
4.1 Kehamilan
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Ny.A BB: 70 kg, TB:
160 cm, Lila: 30 cm, TD: 120/80 Mmhg, Pols: 80x/i, RR: 24x/i, temp: 36,5 0C,
TFU: 33 cm DJJ: 150x/i dan Ny. A telah melakukan kunjungan sebanyak 7 kali,
dua kali pada Trimester I, dua kali pada Trimester II, dan tiga kali pada Trimester
III.
(ANC) minimal sebanyak 4 kali (Trimester I: satu kali kunjungan, Trimester II:
satu kali kunjungan, Trimester III: dua kali kunjungan) (Pantiawati, dkk, 2015).
Dari hasil yang didapat tidak ada kesenjangan antara teori dengan asuhan yang
diberikan, dan asuhan yang diberikan Kunjungan Antenatal kepada Ny. V berjalan
Toxoid dan tidak melakukan pemeriksaan penunjang (test HB, Protein urine dan
Glukosa urine).
113
116
yang dapat mencegah kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan
( Sulistiyawati, 2016)
Dari hasil yang didapat terjadi kesenjangan antara teori dengan asuhan
yang diberikan yaitu tidak ada pemberian imunisasi Tetanus Toxoid dan tidak
melakukan pemeriksaan penunjang (test HB, Protein urine dan Glukosa urine).
Keluhan yang dirasakan Ny. A pada trimester III adalah sering Buang Air Kecil
yang volumenya meningkat ( sampai 30-50% atau lebih, yang puncaknya terjadi
pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai saat sebelum persalinan. Rahim yang
semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga terjadi
Dari hasil yang didapat tidak ada kesenjangan antara teori dengan asuhan
yang diberikan, dan asuhan yang diberikan berjalan lancar dan baik.
4.2 Persalinan
A. Kala I
Ny. A dan suami datang ke Rumah Bersalin, ibu mengeluh mules- mules dan
mengeluarkan lendir bercampur darah. Tanda awal persalinan adalah his yang
datang lebih kuat dan teratur, diikuti dengan keluarnya lendir bercampur
Pada saat Ny. A datang ke Rumah Klinik Bersalin Desna, pukul 13.00 WIB.
117
Pembukaan servik 6 cm, portio tipis, ketuban utuh, penurunan kepala 3/5
penurunan kepala 0/5 dengan 5 kali dalam 10 menit lamanya 45 detik pada
dimana proses ini dibagi menjadi dua fase, yaitu fase laten berlangsung
selama 8 jam serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif berlangsung 7 jam
serviks membuka dari 4-10 cm. Pada ibu primigravida pembukaan 1 cm/ jam
Pada kala I tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan kasus, dimana ibu
B. Kala II
Ny. A mengatakan bahwa ia ingin mengedan dan sudah ada tanda- tanda
vulva. Maka tangan penolong menahan kepala bayi agar tidak terjadi defleksi
dan robekan pada perineum, setelah itu bersihkan jalan nafas, dan tunggu bayi
melakukan putar paksi luar, dna kemuadian tangan kita biparietal untuk
melahirkan bahu, dan kemudian pada Pukul 16.00 WIB bayi lahir spontan,
menangis kuat, gerakan aktif, dan warna kulit kemerahan dengan jumlah
118
janin di dasar panggul yang di ikuti dengan lahirnya seluruh anggota badan
putaran paksi dalam, lahirnya kepala dengan cara ekstensi, restitusi, putaran
paksi luar, dan lahirnya bahu dan seluruh anggota badan bayi (Sulistiyawati,
2016).
Pada kala II tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan asuhan yang
C. Kala III
Manajemen aktif kala III pada Ny. A berlangsung 5 menit disuntik oksitosin
pukul 16.01. WIB dengan tanda- tanda adanya semburan darah dan tali pusat
Kala III dimulai dari setelah pengeluaran janin sampai pengeluaran plasenta
biasanya berlangsung 5-30 menit, manajemen aktif kala III segera dilakukan
bayi lahir, talipusat di klem, plasenta dilahirkan melalui peregangan tali pusat
dilahirkan lakukan masase pada fundus secara sirkular agar uterus tetap
Pada kala III tidak ada kesenjangan antara teori dengan asuhan yang
119
D. Kala IV
selama 2 jam, hasil pemeriksaan 15 menit pertama yaitu keadaan umum baik,
kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil, tanda- tanda vital (TD:
120/80 mmHg, RR: 24 x/i, Pols : 80 x/i, Temp: 37 0C), memeriksa TFU 3 jari
dibawah pusat, memastikan tidak ada janin kedua, kontraksi baik, kandung
Asuhan kala IV yaitu pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus uteri,
kandung kemih dan darah yang keluar setiap 15 menit dalam satu jam
Pada kala IV tidak ada kesenjangan antara teori dengan asuhan yang
menangis kuat, bayi tidak mau menyusui dan bayi diberikan susu formula, tidak
ada muntah, tali pusat terbungkus dengan kassa steril, refleks bayi sudah BAK dan
BAB.
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi selama
jam pertama setelah kelahiran. Hal yang dipantau pada 6- 24 jam yaitu menjaga
kesehatan tubuh bayi, berikan ASI eksklusif, rawat tali pusat (Nurul, 2012).
Pada asuhan bayi baru lahir terjadi kesenjangan antara teori dengan asuhan yang
4.4 Nifas
pemeriksaan TFU (tinggi fundus uteri) 3 jari dibawah pusat, lochea rubra, tidak
ada perdarahan masa nifas, melakukan hubungan antar ibu dan bayi baru lahir dan
Masa nifas yaitu 6 jam Kunjungan pertama (6-8 jam) setelah persalinan
yaitu mencegah perdarahan masa nifas, mendeteksi dan merawat penyebab lain
kesehatan yaitu pemberian ASI eksklusif, tanda- tanda bahaya bayi, tanda-tanda
Maka hasil pemeriksaan tidak ada kesenjangan antara teori dengan asuhan
yang diberikan, dan keadaan umum ibu dan bayi baik dan normal.
Berdasarkan hasil konseling dan tanya jawab dengan calon akseptor KB,
maka Ny. A lebih memilih KB suntik 3 bulan sebagai alat kontrasepsi dengan
akseptor yaitu kenaikan berat badan dan haid tidak teratur tetapi memilih alat
kontrasepsi tersebut.
panjang, tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, tidak mempengaruhi ASI,
Selain juga keuntungan juga ada kerugian yaitu : gangguan pada haid,
Dari hasil konseling dengan Ny. A maka tidak terjadi kesenjangan antara teori dan
asuhan yang diberikan yaitu pada suntik kb 3 bulan terdapat efek samping,
BAB V
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan studi kasus mulai dari usia kehamilan ibu 31 minggu 6
hari sampai 38 minggu 4 hari, kemudian Bersalin, Bayi Baru Lahir, Nifas dan KB
kesenjangan dalam melakukan asuhan, ibu dan bayi dalam keadaan baik tidak
3. Asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir dilakukan sebanyak 2 kali yang
dilakukan dengan asuhan kebidanan 1 jam pertama bayi baru lahir dan 6 jam
kedua bayi baru lahir. Bayi lahir spontan, berat badan bayi 3.410 gram,
panjang badan 51 cm, jenis kelamin laki-laki, daya hisap kuat diberi ASI
4. Asuhan kebidanan pada masa nifas dilakukan sebanyak 1 kali yang dilakukan
dengan asuhan kebidanan 6 jam pertama dengan tujuan untuk menilai status
ibu dan bayi baru lahir, mencegah dan mendeteksi serta mengatasi komplikasi
120
123
hari.
5.2 Saran
Ekslusif pada bayinya selama 6 bulan, melakukan perawatan tali pusat bayi,
antenatal care minimal 4 kali selama hamil dan pemberian imunisasi TT.
6-24 jam, hari ke 3 sampai dengan hari ke 7, 8 hari sampai dengan hari ke 28
setelah lahir, jika hal tersebut berjalan dengan lancar maka dapat membantu
akhir, dan untuk menambahkan sumberi nformasi dan referensi serta bahan
kasus- kasus pada saat praktik dalam bentuk manajemen SOAP maupun
terhadap klien.
e. Bagi Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Nanny Lia. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika
http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah%20TA%202016%20Dit%Kes
ga.pdf ( diakses 15 april 2019 pukul 17.00 WIB)
Muslihatun Wafi Nur. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Fitramaya Profil Kesehatan RI 2017.
https://www.depkes.go.id/resources/download/profil/Profil-
Nuha Medika Dewi, Vivian 2017. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Jakarta: Salemba Medika Handayani 2017 Buku Ajaran Pelayanan
Keluarga Berencana Yogyakarta Pustaka Rihama.
126
https://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_201
6/1275_Sumut_Kota_Medan_2016.pdf ( diakses 15 april 2019 pukul
18.00 WIB)
Rochmah, K, M., dkk. 2013. Panduan Belajar Asuhan Neonatus, Bayi, & Balita.
Jakarta: EGC
Rukiyah Aiyeyeh, dkk. 2015. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta: TIM
Sulistyawati Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Yogyakarta: Andi Offset
Saifuddin Abdul Bari. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Saputra Lyndon. 2017. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Tanggerang Selatan:
Binarupa Aksara
Sulistyawati Ari. 2017. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika
Sulistyawati Ari, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta:
Salemba Medika
https://www.unicef.org/publications/files/UNICEF_SOWC_2016.pdf ( diakses 15
april 2019 pukul 20.00 WIB)
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/206498/978924156526_eng.pdf (
diakses 15 april 2019 pukul 21.30 WIB)