Oleh:
Gambar : Hal.
1. Struktur Pirimidin................................................................................ 7
2. Skema Biosintesis Pirimidin................................................................ 10
3. Skema Katabolisme Pirimidin............................................................. 11
3
DAFTAR TABEL
4
Tabel : Hal.
1. Nukleosida dan Nukleotida................................................................. 12
2. Gangguan Pada Metabolisme Pirimidin.............................................. 13
5
BAB I PENDAHULUAN
6
1.1 Latar Belakang
Pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim (NAD,
NADP, ATP, UDPG). Inti pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul
nukleotida asam nukleat RNA dan DNA. Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin)
→ dimetabolisme jadi CO2 dan NH3. Pirimidin merupakan unsur yang
nonesensial secara dietetik artinya manusia dapat mensintesis nukleotida secara
denovo (dari senyawa intermediet anfibolik), meskipun tidak
mengkonsumsi asam nukleat.
Sintesis dari pirimidin kurang kompleks dibandingkan dengan purin,
karena dasar jauh lebih sederhana. Basis menyelesaikan pertama adalah berasal
dari 1 mol glutamin, salah satu mol ATP dan satu mol CO 2 (yang merupakan
karbamoilfosfat) dan satu mol aspartate. Sebuah mol tambahan glutamin dan ATP
yang diperlukan dalam konversi UTP untuk CTP adalah. Jalur biosintesis
pirimidin yang digambarkan di bawah ini. Karbamoilfosfat digunakan untuk
sintesis nukleotida pirimidin berasal dari glutamin dan bikarbonat, dalam sitosol,
yang bertentangan dengan siklus karbamoil fosfat urea berasal dari amonia dan
bikarbonat dalam mitokondria. Reaksi siklus urea dikatalisis oleh sintetase
karbamoilfosfat I (CPS-I) sedangkan prekursor nukleotida pirimidin disintesis
oleh CPS-II. karbamoilfosfat kemudian kental dengan aspartat dalam reaksi
dikatalisis oleh enzim yang membatasi laju biosintesis nukleotida pirimidin,
transcarbamoylase aspartate (ATCase).
7
1.4 Manfaat Penulisan Makalah
8
a. Memenuhi tugas mata kuliah Biokimia II
b. Menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai pirimidin
c. Memperoleh data-data ilmiah mengenai struktur pirimidin, metabolisme
pirimidin, biosintesis serta kelainan-kelainan pada biosintesis pirimidin.
9
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pirimidin
Pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim (NAD,
NADP, ATP, UDPG). Inti pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul
nukleotida asam nukleat RNA dan DNA. Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin)
→ dimetabolisme jadi CO2 dan NH3. Pirimidin merupakan unsur yang
nonesensial secara dietetik artinya manusia dapat mensintesis nukleotida secara
denovo (dari senyawa intermediet anfibolik), meskipun tidak mengkonsumsi asam
nukleat.
3. Metabolisme Pirimidin
10
i. Nukleoprotein → asam nukleat + protein
ii. Asam nukleat → gabungan nukleotida
iii. Nukleotida → nukleosida + asam fosfat
iv. Nukleosida → basa purin/pirimidin + pentosa
11
v. Hidrolisis nukleoprotein → protein, asam fosfat, pentosa, basa purin atau basa
pirimidin
4. Biosintesis Pirimidin
Umumnya biosintesis pirimidin dan purin memerlukan bahan pembentukan
yang sama misalnya PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat, koenzim tetrahidrofolat
(FH4). Tetapi ada satu perbedaan yang jelas sekali yaitu pada saat terjadinya
penambahan gugus ribosa-P (pada biosintesis purin), penambahan gugus ribosa-P
tersebut sudah berlangsung ditahap awal. Sedangkan pada biosintesis pirimidin
berlangsung setelah perjalanan beberapa tahap lebih jauh.
12
6. Enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi orotidilat
dan menghasilkan uridilat (uridin mono phosphate) yaitu produk
nukleotida pertama pada biosintesis pirimidin.
7. Pada reaksi (12) adalah satu-satunya reaksi biosintesis nukleotida pirimidin
yang membutuhkan turunan tetrahidrofolat. Gugus metilen pada N5, N10–
metilen-tetrahidrofolat direduksi menjadi gugus metal yang ditransfer dan
tetrahidrofolat dioksidasi menjadi dihidrofolat. Agar sintesis pirimidin dapat
berlangsung dihidrofolat harus direduksi kembali menjadi tetrahidrofolat,
reaksi ini dikatalisis oleh dehidrofolatreduktase. Oleh karena itu, sel yang
sedang membelah, yang harus mengasilkan TMP dan dihidrofolat.
13
14
Gambar 2. Skema Biosintesis Pirimidin.
6. Katabolisme Pirimidin
Katabolisme pirimidin terutama terjadi di hati. Ekskresi aminoisobutirat
meningkat pada leukemia dan radiasi sinar X akibat peningkatan destruksi sel dan
DNA nya. Ekskresi aminoisobutirat juga meningkat pada 25% orang normal dari
etnis Cina dan Jepang. Untuk pseudouridin yang terdapat dalam tRNA, tidak ada
mekanisme hidrolisa atau fosforilasi untuk nukleosida ini menjadi basa
pirimidinnya (urasil), sehingga pseudouridin diekskresikan sebagai pseudouridin
dalam urine manusia. Hasil akhir katabolisme pirimidin berupa CO2, ammonia,
beta alanin dan propionat serta mudah larut dalam air.
15
Ciri katabolisme pirimidin
1. Ekskresi asam amino isobutirat meningkat pada leukemia dan radiasi sinar
X,akibat peningkatan destruksi sel dan DNA nya.
2. Ekskresi asam amino isobutirat juga meningkat pada 25% orang normal dari
etnis Cina dan Jepang.
3. Untuk pseudouridin yang terdapat dalam tRNA, tidak ada mekanisme
hidrolisa atau fosforilasi untuk nukleosida ini menjadi basa pirimidinnya
(urasil), sehingga pseudouridin diekskresikan sebagai pseudouridin
dalamurine manusia
16
megaloblastik. Leukopenia juga umum di acidurias orotic. Kelainan dapat
diobati dengan uridin dan atau cytidine, yang mengarah ke produksi UMP
meningkat melalui aksi kinase nukleosida. UMP kemudian menghambat CPS-II,
sehingga menghaluskan produksi asam orotic.
17
BAB III PENUTUP
18
3.1 Kesimpulan
Pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim (NAD,
NADP, ATP, UDPG). Inti pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul
nukleotida asam nukleat RNA dan DNA. Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin)
→ dimetabolisme jadi CO2 dan NH3. Pirimidin merupakan unsur yang nonesensial
secara dietetik artinya manusia dapat mensintesis nukleotida secara denovo (dari
senyawa intermediet anfibolik), meskipun tidak mengkonsumsi asam nukleat.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
Shafaddin, Muhammad Amirulhaq. 2013. Metabolisme Purin dan Pirimidin.
http://materikesehatankita.blogspot.com/2013/10/metabolisme-purin-dan-
pirimidin.html. (Diakses Pada tanggal 22 April 2015; pukul 20.44).
21