Anda di halaman 1dari 6

Nama : Andwani Lina Sugendi

NIM : P27820720052

Prodi : Pend. Profesi Ners Jenjang Sarjana


Terapan Semester 2

Dosen : Endah Suprihatin, M.Kep,Sp. Mat.

Matkul : Biokimia

METABOLISME PIRIMIDIN

1. Faktor Yang Mempengaruhi Metabolisme Pirmidin

Metabolisme pirimidin dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu jenis


kelamin, usia, ukuran dan komposisi tubuh serta faktor pertumbuhan.
Metabolisme pirimidin juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu,
kelembaban, dan keadaan emosi atau stres.

2. Mekanisme Metabolisme Pirimidin

a. Biosintesis Pirimidin

Umumnya biosintesis pirimidin dan purin memerlukan bahan


pembentukan yang sama misalnya PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat, koenzim
tetrahidrofolat (FH4).
Tetapi ada satu perbedaan yang jelas sekali yaitu pada saat terjadinya
penambahan gugus ribosa-P (pada biosintesis purin), penambahan gugus ribosa-P
tersebut sudah berlangsung ditahap awal. Sedangkan pada biosintesis pirimidin
berlangsung setelah perjalanan beberapa tahap lebih jauh.

Tahapan biosintesis pirimidin


1. Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang
dihasilkan dari reaksi antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh
enzim karbamoil-P sintetase yang berlangsung didalam sitosol. Berbeda
dengan enzim karbamoil-P sinthase yang bekerja pada reaksi pembentukan
urea, dimana reaksi nya berlangsung bukan didalam sitosol melainkan
didalam mitokondria.
2. Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat
menghasilkan senyawa karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh
enzim aspartat transkarbamoilase.
3. Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari
molekul karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat
(DHOA= dihidroorotic acid). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim
dihidroorotase.
4. Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA
dehidrogenase dengan koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat
(OA=orotic acid).
5. Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat.
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan
dihasilkan orotidilat OMP (orotidin mono posphate).
6. Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi
dikarboksilasi orotidilat dan menghasilkan uridilat (uridin mono
phosphate)yaitu produk nukleotida pertama pada biosintesis pirimidin.
7. Pada reaksi (12) adalah satu-satunya reaksi biosintesis nukleotida
pirimidin yang membutuhkan turunan tetrahidrofolat. Gugus metilen pada
N5, N10 –metilen-tetrahidrofolat direduksi menjadi gugus metal yang
ditransfer dan tetrahidrofolat dioksidasi menjadi dihidrofolat. Agar sintesis
pirimidin dapat berlangsung dihidrofolat harus direduksi kembali menjadi
tetrahidrofolat, reaksi ini dikatalisis oleh dehidrofolatreduktase. Oleh
karena itu, sel yang sedang membelah, yang harus mengasilkan TMP dan
dihidrofolat.
Gambar skema biosintesis pirimidin
b. Katabolisme Pirimidin
3. Gambaran Klinis Adanya Gangguan Metabolisme Pirimidin

Hasil akhir metabolisme pirimidin larut dalam air, tidak banyak kelainan yang
disebabkannya.
Kelainan autosomal resesif
1. Hereditary orotic aciduria
tipe I:
a) tipe yang lebih sering def. orotat fosforibosil transferase &
orotidilat dekarboksilase
b) terjadi anemia megaloblastik, tdp kristal jingga dalam urine.
Tipe II :
Karena defisiens6i orotidilat dekarboksilas.
2. Reye’s Syndrome
a) Gangguan pada mitokondria hati
b) Orotikasiduria sekunder karena ketidakmampuan mitokondri
memakai karbamoil fosfat (pada defisiensi ornitin
trankarbamoilase) over produksi asam orotat
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8971800/Purin_dan_pirimidin

http://eprints.unm.ac.id/12575/1/jurnal.pdf

Anda mungkin juga menyukai