Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rafida Indah Wastantri

Nim : P27820720080

Prodi : Pendidikan Profesi Ners Jenjang Sarjana Smt 2

Nama Dosen : Endah Suprihatin, M.Kep,Sp.Mat.

Matkul : Biokimia

Metabolisme Pirimidin

1. Uraikan faktor yang mempengaruhi Metabolisme Pirimidin


Umumnya biosintesis pirimidin dan purin memerlukan bahan pembentukan yang sama
misalnya PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat, koenzim tetrahidrofolat (FH4).
Tetapi ada satu perbedaan yang jelas sekali yaitu pada saat terjadinya penambahan gugus
ribosa-P (pada biosintesis purin), penambahan gugus ribosa-P tersebut sudah berlangsung ditahap
awal. Sedangkan pada biosintesis pirimidin berlangsung setelah perjalanan beberapa tahap lebih
jauh.

Pirimidin tidak disintesis sebagai turunan nukleotida. Cincin pirimidin sudah dibentuk
sebelum melekat atau berikatan pada molekul ribosa-5-P. Cincin pirimidin terdiri dari enam atom
dan dibentuk dari dua molekul prekursor yaitu karbamoil-P dan asam asparta. Biosintesis
pirimidin terdiri dari 12 tahap, tetapi bisa dikategorikan menjadi tiga tahap utama berdasarkan
produk utama yang dibentuknya, yaitu tahap pembentukan karbamoil fosfat, tahap pembentukan
asam orotat, dan tahap pembentukan nukleotida pirimidin.
2. Uraikan mekanisme Metabolisme Pirimidin
1. Nukleoprotein → asam nukleat + protein
2. Asam nukleat → gabungan nukleotida
3. Nukleotida → nukleosida + asam fosfat
4. Nukleosida → basa purin/pirimidin + pentosa
5. Hidrolisis nukleoprotein → protein, asam fosfat, pentosa, basa purin atau basa pirimidin

Tahapan metabolisme dari pirimidin sebagai berikut :


1. Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang dihasilkan dari
reaksi antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh enzim karbamoil-P sintetase
yang berlangsung didalam sitosol. Berbeda dengan enzim karbamoil-P sinthase yang
bekerja pada reaksi pembentukan urea, dimana reaksi nya berlangsung bukan didalam
sitosol melainkan didalam mitokondria.
2. Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan senyawa
karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat transkarbamoilase.
3. Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari molekul
karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA= dihidroorotic acid).
Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.
4. Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase dengan
koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA=orotic acid).
5. Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan orotidilat OMP
(orotidin mono posphate).
6. Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi orotidilat
dan menghasilkan uridilat (uridin mono phosphate)yaitu produk nukleotida pertama pada
biosintesis pirimidin.
7. Pada reaksi (12) adalah satu-satunya reaksi biosintesis nukleotida pirimidin yang
membutuhkan turunan tetrahidrofolat. Gugus metilen pada N5, N10-metilen-
tetrahidrofolat direduksi menjadi gugus metal yang ditransfer dan tetrahidrofolat
dioksidasi menjadi dihidrofolat. Agar sintesis pirimidin dapat berlangsung dihidrofolat
harus direduksi kembali menjadi tetrahidrofolat, reaksi ini dikatalisis oleh
dehidrofolatreduktase. Oleh karena itu, sel yang sedang membelah, yang harus
mengasilkan TMP dan dihidrofolat.
8. Produk akhir katabolisme purin pada manusia adalah asam urat, guanin yang berasal dari
guanosin dan hiposantin yang berasal dari andenosin melalui pembentukan santin
keduanya dikonversi menjadi asam urat, reaksinya berturut-turut dikatalisis oleh enzim
guanase dan santin oksidase

3. Uraikan tentang gambaran klinis adanya gangguan Metabolisme Pirimidin


Asidura orotat (sindrom Reye) jarang menimbulkan gangguan klinis. Penyakit ini
disebabkan oleh ketidakmampuan menggunakan karbamoil fosfat. Penyakit ini ditandai
oleh terjadi kelebihan pembentukan asam orotat. Ada dua tipe, yaitu
 Tipe 1
Defisiensi baik asam orotat fosforibosil transferase maupun oroditilat dekarboksilase.
 Tipe 2
Defisiensi oroditilat dekarboksilase saja.
Orotic acidura keturunan adalah suatu ganguan biosintesis pirimidin. UMP sintetase tidak
berfungsi atau tidak dibentuk. Gen UMP sintetase terdapat di kromosom 3. Gangguan ini
ditandai dengan ekskresi asam orotat. Akibatnya terjadi anemia yang parah dan
kemunduran pertumbuhan. Penyakit ini sangat jarang, sekitar 15 kasus di dunia.
Pengobatan dilakukan dengan pemberian UMP.
Daftar Pustaka

http://repository.ukrida.ac.id/bitstream/123456789/267/1/Buku%20Purin%20Pirimidin_compressed.pdf

Anda mungkin juga menyukai