NAMA KELOMPOK:
Riris Andriani (A1C1130)
Reza Sarlita (A1C113018)
Rima Agustia Utami (A1C1130)
DOSEN PENGAMPU :
Dra M Dwi Wiwik E. M.Kes
BAB I
PENDAHULUAN
Purin dan Pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim (NAD,
NADP,ATP, UDPG). Inti purin dan pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul
nukleotida asam nukleat RNA dan DNA. Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin)
dimetabolisme jadi CO2 dan NH3. Sedangkan contoh Purin adalah Adenin dan Guanin. Purin
dan Pirimidinmerupakan unsur yang nonesensial secara dietetik artinya manusia dapat
mensintesisnukleotida secara denovo (dari senyawa intermediet anfibolik), meskipun tidak
mengkonsumsi asam nukleat.
IMP merupakan titik cabang untuk biosintesis purin, karena dapat dikonversi
menjadi baik AMP atau GMP melalui dua jalur reaksi yang berbeda. jalur yang mengarah ke
AMPmemerlukan energi dalam bentuk GTP; yang mengarah ke GMP memerlukan energi
dalam bentuk ATP. Pemanfaatan GTP dalam jalur untuk sintesis AMP memungkinkan sel unt
ukmengontrol proporsi AMP dan GMP untuk dekat kesetaraan. GTP akumulasi kelebihan
akanmenyebabkan sintesis AMP dipercepat dari IMP sebaliknya, dengan mengorbankan
sintesisGMP. Sebaliknya, sejak konversi IMP untuk GMP memerlukan ATP, akumulasi
kelebihanATP menyebabkan sintesis percepatan GMP atas yang AMP.Sintesis dari pirimidin
kurang kompleks dibandingkan dengan purin, karena dasar jauhlebih sederhana. Basis
menyelesaikan pertama adalah berasal dari 1 mol glutamin, salah satumol ATP dan satu mol
CO2 (yang merupakan karbamoilfosfat) dan satu mol aspartate.Sebuah mol tambahan
glutamin dan ATP yang diperlukan dalam konversi UTP untuk CTPadalah. Jalur
biosintesis pirimidin yang digambarkan di bawah ini. Karbamoilfosfatdigunakan untuk
sintesis nukleotida pirimidin berasal dari glutamin dan bikarbonat, dalamsitosol, yang
bertentangan dengan siklus karbamoil fosfat urea berasal dari amonia dan bikarbonat dalam
mitokondria. Reaksi siklus urea dikatalisis oleh sintetase karbamoilfosfat I(CPS-I) sedangkan
prekursor nukleotida pirimidin disintesis oleh CPS-II. karbamoilfosfatkemudian kental
dengan aspartat dalam reaksi dikatalisis oleh enzim yang membatasi laju biosintesis
nukleotida pirimidin, transcarbamoylase aspartate (ATCase).
Biokimia II
Penyakit manusia yang meliputi kelaianan dalam metabolisme purin dan pirimidin
mencakup penyakit gout, sindrom lesch-Nyhan, defisiensi adenosin deaminase dan defisiensi
fosforilase nukleosida purin. Penyakit pada metabolisme pirimidin lebih langka dab
mencakup asidura orotat. Karena, berbeda dengan urat, produk hasil katabolisme pirimidin
bersifat sangat larut (karbon dioksida, amnia, dan -aminoisobutirat), maka jumlah kelainan
yang bermakna secara klinik pasa katabolisme pirimidin hanya beberapa.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana proses biosintesis nukleotida purin dan pirimidin?
b. Bagaimana metabolisme purin dan pirimidin dalam tubuh ?
c. Apa saja disfungsi metabolisme purin dan pirimidin?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui proses biosintesis nukleotida purin dan pirimidin?
b. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana metabolisme purin dan pirimidin dalam
tubuh ?
c. Untuk mengetahui Apa saja disfungsi metabolisme purin dan pirimidin?
BAB II
Biokimia II
PEMBAHASAN
Enzim nama:
1. Glutamin amidotransferase phosphoribosylpyrophosphate
2. Glycinamide sintase ribotide
3. Glycinamide transformylase ribotide
4. Formylglycinamide sintase
Biokimia II
2.1.2
Biokimia II
Enzim nama:
1. Aspartate transcarbamoylase, ATCase
2. Karbamoil dehydratase aspartate
3. Dihydroorotate dehidrogenase
4. Orotate fosforibosiltransferase
5.-5'-fosfat karboksilase orotidine
Sintesis UMP dari karbamoilfosfat. Karbamoil fosfat digunakan dalam sintesis
nukleotida pirimidin berbeda dari yang disintesis pada siklus urea, melainkan disintesis
dari glutamin bukan amonia dan disintesis dalam sitosol. Reaksi ini dikatalisis oleh
Biokimia II
Berubah di sini memiliki dua pengertian. Pertama, berubah menjadi senyawa yang lebih
kompleks disebut anabolisme, asimilasi, atau sintesis. Kedua, berubah menjadi senyawa yang
lebih sederhana disebut katabolisme atau disimilasi. Dengan demikian metabolisme meliputi
dua macam reaksi, yaitu anabolisme dan katabolisme.
Purin dan pirimidin merupakan inti dari senyawa komponen molekul nukleotida
asam nukleat RNA dan DNA. Didalam tubuh purin (adenin, guanin, hipoxantin, xantin)
dimetabolisme menjadi asam urat, sedangkan pirimidin (sitosin, urasil, timin) dimetabolisme
menjadi CO2 dan NH3
2.2.1 Metabolisme Purin
Purine nucleotides are degraded by a pathway in which they lose their
phosphate through the action of 5-nucleotidase (fig. 22-48). Adenylate yields
adenosine, which is deaminated to inosine by adenosine deaminase, and inosine is
hydrolyzed to hypoxanthin (its purin base) and D-ribose. Hypoxanthin is oxidized
successively to xanthine and then uric acid by xanthin oxidase, a flavoenzyme with an
atom of molybdenum and four iron-sulfur centers in its prosthetic group. Molecular
oxygen is the electron acceptor in this complex reaction.
GMP catabolism also yields uric acid as end product. GMP is first hydrolyzed to
guanosine, whis is then cleaved to free guanine, guanine undergoes hydrolytic removal
of its amino group to yield xanthine, which is converted to uric acid by xanthine
oxidase. (Lehninger. 2013 :921)
Nukleotida purin diuraikan melalui suatu lintas metabilisme dimana gugus
fosfat dibebaskan oleh kerja 5-nukleotidase. Adenilat menghasilkan adenosin, yang
kemudian mengalami deaminasi menjadi inosin. Inosin kemudian dihidrolisis
menghasilkan basa purin hipoksantin dan D-ribosa. Hipoksantin dioksidasi berturutturut menjadi xantin dan kemudian asam urat oleh xantin oksidase, suatu flavoenzim
kompleks yang juga mengandung atom molibdenum dan empat pusat besi-sulfur pada
gugus prostetiknya. Molekul oksigen adalah penerima elektron pada reaksi kompleks
ini.
Katabolisme GMP juga menghasilkan asam urat sebagai produk akhir. GMP
pertama-tama dihidrolisis menghasilkan nukleosida guanosin, yang kemudian diuraikan
Biokimia II
Biokimia II
The catabolic pathways for pyrimidines, summarized in figure, are simpler than
those for purines. Since the intermediates are relatively soluble, there are few known
derangements of pyrimidine breakdown. One of the breakdown products, -alanine,
can be used in the biosynthesis of coenzyme A.
2.3
Biokimia II
10
2.3.1
Disfungsi Purin
Asam urat
Biokimia II
11
Kita hendaknya membedakan antara penyakit asam urat dengan asam urat itu
sendiri, penyakit asam urat adalah penyakit yang di sebabkan karena kelebihan
asam urat dalam darah yang kemudian bermanifestasi klinis ke berbagai organ,
misalnya jika ke persendian akan di kenal dengan gout artithis, atau ke ginjal yang
di kenal dengan gout nefropati. Sedangkan asam urat itu sendiri telah saya
jelaskan diatas bahwa hanya merupakan senyawa yang di hasilkan dari
metabolisme purin, oleh karena itu dalam keadaan normal asam urat selalu ada
dalam tubuh kita.
Struktur kimia asam urat
Asam urat merupakan asam lemah dengan pKa 5,8. Asam urat cenderung
berada di cairan plasma ekstraselular. Sehingga membentuk ion urat pada pH
7.4. ion urat mudah disaring dari plasma. Kadar urat di darah tergantung usia
dan jenis kelamin. Kadar asam urat akan meningkat dengan bertambahnya usia
dan gangguan fungsi ginjal
Di bawah mikroskop kristal urat menyerupai jarum - jarum renik yang tajam,
berwarna putih, dan berbau busuk
Purin merupakan basa nitrogen yang bersama dengan gugus pentosa dan gugus
fosfat akan membentuk nukleutida DNA maupun RNA (tergantung gugus
pentosanya jika gugus pentosanya ribosa maka merupakan RNA, tetapi jika
gugus pentosanya 2-deokribosa maka merupakan RNA.
Dasar
Adenin
Singkatan
Struktural
rumus
DNA
atau
RNA
Sebuah
Nukleosida
Adenosine
DNA
dan
RNA
Guanin
Biokimia II
Guanosin
Senyawa purin mempunyai 9 atom Carbon. Basa purin terdiri dari adenin,
guanin, xantin dan hipoxantin. Pada DNA dan RNA keduanya mempunyai
basa purin yang sama yaitu adenin dan guanin
12
b.
13
b. Stadiun akut adalah fase saat gout menyerang. Fase ini muncul karena
pemicu tertentu seperti hawa dingin. Setelah melakukan aktivitas berat yang
melebihi kemampuan dan sebagaianya. Keada ini sering menyadarkan kita
bahwa ada bakat hiperurisemia dalam tubuh, stadium ini bisa berlangsung dari
beberapa jam saja, tiga hari, bahkan bisa sampia 10 hari. Di sinilah pentingnya
pemilihan obat dan terapi untuk penanganan pertama pada serangan gout
stadium akut. Dengan demikian, stadium ini dapat segera dilewati.
c. Stadium interkritikal adalah fase saat seseorang merasa sembuh, segar
bugar,, sehat walafiat tanpa keluhan asam urat. Anggapan ini ada benarnya.
Bahkan, seorang olahragawan bisa berulang kali mendapat medali sebagai
penghargaan atas prestasinya. Kalau dalam stadium ini penderita lalai, asam
urat bisa semakin banyak menumpuk dan akhirnya membentuk tofus yang bisa
menghancurkan tulang di persendian. Karena suatu pemicu tertentu, bisa saja
dari stadium interkritikal kembali ke stadium akut sehingga ada yang bilah
bahawa gout itu penyakit kekambuhan.
Biokimia II
14
c.
Kentang
Alpukat
Biokimia II
15
Pisang
3. Makan buah-buahan kaya vitamin C, terutama jeruk dan strawberry
4. Konsumsi salah satu produk alami yang dapat menyembuhkan Asam urat
seperti sidaguri, habbatussauda, brotowali, teh hijau, dll.
2.1.1
Asiduria Orotat
c. Pengobatan
Administrasi monofosfat cytidine dan monofosfat uridin mengurangi asam
orotic kemih dan anemia. Administrasi uridin, yang dikonversi ke UMP,
akan melewati blok metabolisme dan memberikan tubuh dengan sumber
Biokimia II
16
pirimidin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama RNA dan DNA. Purin terdiri dari
Adenin, guanin, hipoxantin, xantin. Di metabolisme menjadi asam urat sedangkan pirimidin
yaitu Sitosin, urasil, timin. Dimetabolisme menjadi CO2 dan NH3. Hasil penelitian dengan
menggunakan radioisotop, ternyata setiap komponen yang dijumpai dalam kerangka inti
purin berasal dari bermacam-macam antara lain atom C (6), atom N (1), atom C (2), atom N
(3), atom C (4), atom C (5) dan atom N (7). Dan tahapan purin diawali dengan pembentukan
molekul PRPP(5-phospho ribosil pyro phosphate) dan slanjutnya membentuk senyawa 5phosphoribosilamin dari hasil PRPP dan membentuk senyawa GAR kemudian GAR
membentuk reaksi formilase yang dikatelisis oleh enzim kemudian senyawa formil glisin
amid ribosil 5P sehingga terjadi penutup rantai, senyawa 5 amino-4-imidazole-karboksamidribosil-5P akhir dari penutupan cicncin yang k-2.Sedangkn biosintesis pirimidin memerlukan
bahan pembentuk yang sama yaitu PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat dan FH4, adapun
kelainan metabolisme purin yaitu gout, Sindrom Lesch-nyhan dan Penyakit von gierke. .
Penyakit pada metabolisme pirimidin lebih langka dab mencakup asidura orotat. Karena,
berbeda dengan urat, produk hasil katabolisme pirimidin bersifat sangat larut (karbon
dioksida, amnia, dan -aminoisobutirat), maka jumlah kelainan yang bermakna secara klinik
pasa katabolisme pirimidin hanya beberapa.
3.2 Saran
1. Diharapkan kepada seluruh mahasiswi untuk dapat memahami isi dari materi ini.
2. Diharapkan setelah mempelajari materi ini mahasiswi bisa menambah wawasannya
mengenai materi ini.
Biokimia II
17
DAFTAR PUSTAKA
Biokimia II
18