PEMBAHASAN
Purin dan Pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim (NAD, NADP,
ATP, UDPG). Inti purin dan pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul nukleotida
asam nukleat RNA dan DNA. Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) → dimetabolisme jadi
CO2 dan NH3. Sedangkan contoh Purin adalah Adenin dan Guanin. Purin dan Pirimidin
merupakan unsur yang nonesensial secara dietetik artinya manusia dapat mensintesis
nukleotida secara denovo (dari senyawa intermediet anfibolik), meskipun tidak
mengkonsumsi asam nukleat.
Nukleosida diberi nama sesuai nama basa pembentuknya: adenin nukleisida (adenosin),
guanin nukleisida (guanosin), urasil nukleosida (uridin), timin nukleisida (timidin), sitosin
nukleisida (sitidin).
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim, (NAD,
NADP, ATP, UDPG)
Contoh Purin: (adenin, guanin, hipoxantin, xantin) → dimetabolisme jadi asam urat
Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) → dimetabolisme jadi CO2 dan NH3
PURIN
PIRIMIDIN
2.3 Metabolisme Purin dan Pirimidin
1. Atom C (6) inti purin berasal dari atom karbon molekul CO2 udara pernafasan.
2. Atom N (1) inti purin bersal dari atom nitrogen gugus amino (-NH2) molekul aspartat.
3. Atom C (2) dan atom C (8) inti purin adalah produk reaksi transformilasi yang berasal
dari senyawa donor gugus formil yang mengakibatkn koenzim FH4 (tetra hidro folat).
4. Atom N (3) dan atom N (9) berasal dari nitrogen gugus amida molekul glutamin.
5. Atom C (4) atom C (5) dan atom N (7) merupakan molekul glisin.
Pada manusia hasil akhir katabolisme purin adalah asam urat. Sebagian mamalia (tidak
termasuk manusia) dapat mengoksidasi asam urat menjadi allantoin, yang selanjutnya dapat
didegradasi menjadi urea dan amonia.
Tahapan reaksi pembentukan asam urat serta berbagai kelainan yang dapat terjadi
akibat defisiensi enzim yang terkait adalah sebagai berikut:
1. Gugus amino akan dilepaskan dari AMP membentuk IMP, atau dari adenosin
membentuk inosin (hipoxantin).
2. IMP dan GMP oleh enzim 5’-nukleotidase akan diubah ke bentuk nukleosida, yaitu
inosin dan guanosin.
3. Purine nukleosida fosforilase akan menubah inosin dan guanosin menjadi basa purin,
yaitu hipoxantin dan guanin.
4. Guanin akan mengalami deaminasi menjadi xantin.
5. Hipoxantin akan dioksidasi oleh enzim xantin oksidase membentuk xantin, yang
selanjutnya akan dioksidasi kembali oleh enzim yang sama menjadi asam urat, yang
merupakan produk akhir dari proses degradasi purin pada manusia. Asam urat akan
diekskresikan ke dalam urin.
Umumnya biosintesis pirimidin dan purin memerlukan bahan pembentukan yang sama
misalnya PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat, koenzim tetrahidrofolat (FH4).
Tetapi ada satu perbedaan yang jelas sekali yaitu pada saat terjadinya penambahan
gugus ribosa-P (pada biosintesis purin), penambahan gugus ribosa-P tersebut sudah
berlangsung ditahap awal. Sedangkan pada biosintesis pirimidin berlangsung setelah
perjalanan beberapa tahap lebih jauh.
Tahapan biosintesis pirimidin
1. Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang dihasilkan
dari reaksi antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh enzim karbamoil-P
sintetase yang berlangsung didalam sitosol. Berbeda dengan enzim karbamoil-P
sinthase yang bekerja pada reaksi pembentukan urea, dimana reaksi nya berlangsung
bukan didalam sitosol melainkan didalam mitokondria.
2. Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan senyawa
karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat transkarbamoilase.
3. Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari molekul
karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA= dihidroorotic
acid). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.
4. Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase dengan
koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA=orotic acid).
5. Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan orotidilat OMP
(orotidin mono posphate).
6. Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi orotidilat
dan menghasilkan uridilat (uridin mono phosphate)yaitu produk nukleotida pertama
pada biosintesis pirimidin.
7. Pada reaksi (12) adalah satu-satunya reaksi biosintesis nukleotida pirimidin yang
membutuhkan turunan tetrahidrofolat. Gugus metilen pada N5, N10 –metilen-
tetrahidrofolat direduksi menjadi gugus metal yang ditransfer dan tetrahidrofolat
dioksidasi menjadi dihidrofolat. Agar sintesis pirimidin dapat berlangsung dihidrofolat
harus direduksi kembali menjadi tetrahidrofolat, reaksi ini dikatalisis oleh
dehidrofolatreduktase. Oleh karena itu, sel yang sedang membelah, yang harus
mengasilkan TMP dan dihidrofolat.
Gambar skema biosintesis pirimidin
2.3.2.2 Katabolisme Pirimidin
2.4. Kelainan Metabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin
Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin pada manusia, guanin yang berasal
dari guanosin dan hiposantin yang berasal dari andenosin melalui pembentukan santin
keduanya dikonversi menjadi asam urat, reaksinya berturut-turut dikatalisis oleh enzim
guanase dan santin oksidase.
Masalah klinik metabolisme purin
1. Gout adalah suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara
berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangan melalui ginjal yang
menurun atau peningkatan asupan makanan kaya purin
1) Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat. Karna kadar nya
yang tinggi.
2) Gout ditandai dengan :
Serangan berulang dari athritis yang akut, kadang disertai pembentukan kristal
natrium urat yang besar dinamakan tophus deformitas (kerusakan) sendi secara
kronis, dan cedera pada ginjal.
2. Sindrom Lesch-nyhan adalah suatu hiperurisemia over produksi yang sering disertai
litiasis asam urat serta sindrom self-mutilation terjadi karena tidak berfungsinya enzim
hipoxantin-guanin fosforibosil transferase yang merupakan enzim pada penyelamatan
pada reaksi purin.
3. Penyakit von gierke adalah defisiensi glukosa fosfatase yang terjadi karena sekunder
akibat peningkatan atau pembentukan prekursor PRPP, ribosa 5-fosfat, disamping it
asidosis laktat yang menyertai akan menikan ambang ginjal untuk urat sehingga terjadi
peningkatan total kadar urat dalam tubuh.
Metabolisme Pirimidin
1. Hasil akhir katabolisme pirimidin: CO2, ammonia, betalanin dan propionat sangat
mudah larut dalam air bila overproduksi dan jarang didapati kelainan.
2. Hiperurikemia dengan overproduksi PPRP akan terjadi peningkatan nukleotida dan
peningkatan ekskresi dari betalanin.
3. Defisiensi folat dan vitamin B12 dengan defisiensi TMP.
Masalah klinik metabolisme pirimidin
Hasil akhir metabolisme pirimidin larut dalam air, tidak banyak kelainan yang
disebabkannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Purin dan Pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim (NAD,
NADP, ATP, UDPG). Inti purin dan pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul
nukleotida asam nukleat RNA dan DNA. Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) →
dimetabolisme jadi CO2 dan NH3. Sedangkan contoh Purin adalah Adenin dan Guanin. Purin
dan Pirimidin merupakan unsur yang nonesensial secara dietetik artinya manusia dapat
mensintesis nukleotida secara denovo (dari senyawa intermediet anfibolik), meskipun tidak
mengkonsumsi asam nukleat.
3.2 Saran
1. Diharapkan kepada seluruh mahasiswi untuk dapat memehami isi dari materi ini.
2. Diharapkan setelah mempelajari materi ini mahasiswi bisa menambah wawasannya
mengenai materi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Harper, 2001, Biokimia Edisi Ke-27, Buku Kedokteran (EGC), Jakarta.