PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui contoh purin dan pirimidin
1.3.2 Untuk mengetahui mekanisme biosintesis purin dan pirimidin
1.3.3 Untuk mengetahui metabolisme purin dan pirimidin
1.3.4 Untuk mengetahui kelainan pada metabolisme purin dan pirimidin
BAB II
PEMBAHASAN
1
pembentukan dan penguraian zat didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya.
Setiap sel terdiri atas protoplasma yang memiliki kemampuan memungut oksigen dan
bahan keperluan lainnya, dan menyisihkan bahan tertentu lainnya sebagai barang buangan,
termasuk karbondioksida. Namun, diantara berbagai perubahan yang terjadi di dalam sel
itu, terdapat bidang kegiatan kimiawi yang luas dan fungsi tubuh yang sangat erat yang
bergantung dari kegiatan tersebut.
2
4) Kemudian GAR melakukan reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim
transformilase dengan koenzim FH4 (tetrahidrofolat) dan senyawa donor gugus
formil, membentuk senyawa formil glisin amid ribosil-5P nya. Atom karbon
gugus formil tersebut menempati posisi atom C-8 inti purin.
5) Kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P melakukn reaksi aminasi
(pada atom karbon ke-4 nya) dengan senyawa donor amino (berupa glutamin)
dan terbentuknya senyawa formil-glisinamidin-ribosil-5P. Atom N gugus
amino yang baru menempati posisi N-3 inti purin.
6) Selanjutnya terjadi reaksi penutupan rantai dan terbentuknya senyawa amino-
imidazole-ribosil-5P, selanjutnya senyawa-senyawa amino-imidazole-ribosil-
5P melakukan fiksasi CO2 dengan biotin sebagai koenzim dan atom karbon
yang difiksasi tersebut menempati atom C (6) inti purin. Dilanjutkan reaksinya
dengan aspartat membentuk senyawa 5-amino-4-imidazole-N-suksinil
karboksamid ribosil-5P.
7) Senyawa 5-amino-4-amidazole-karboksamid-ribosil-5P, melakukan reaksi
formilasi yang dikatalisis oleh enzim transformilase dengan koenzim FH4
(tetrahidrofolat) dan senyawa donor gugus formil, maka terbentuknya senyawa
5-formamido-4-imidazole karboksamide-ribosil-5P.
8) Akhirnya terjadilah reaksi penutupan cincin yang kemudian terbentuklah
derivat purin yang pertama berupa IMP (inosin monophosphate) yaitu derivat
hiposantin atau 6-oksipurin. Sedangkan AMP dan GMP diturunkan dari IMP.
2.3.2 Tahapan Biosintesis Pirimidin
1) Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang
dihasilkan dari reaksi antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh enzim
karbamoil-P sintetase yang berlangsung di dalam sitosol. Berbeda dengan enzim
karbamoil-P sinthase yang bekerja pada reaksi pembentukan urea, dimana
reaksinya berlangsung bukan di dalam sitosol melainkan didalam mitokondria.
2) Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan
senyawa karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat
transkarbamoilase.
3) Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H 2O dari
molekul karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA=
dihidroorotic acid). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.
3
4) Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase
dengan koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA = orotic acid).
5) Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi
ini dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan orotidilat
OMP (orotidin mono posphate).
6) Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi
orotidilat dan menghasilkan uridilat (uridin mono phosphate) yaitu produk
nukleotida pertama pada biosintesis pirimidin.
4
Penyakit pada metabolisme pirimidin lebih langka dan mencakup asiduria orotat.
Karena, berbeda dengan urat, produk hasil katabolisme pirimidin bersifat sangat
larut (karbon dioksida, amonia dan β-aminoisobutirat), maka jumlah kelainan yang
bermakna secara klinik pada katabolisme pirimidin hanya beberapa. Adapun contoh
masalah kliniknya antara lain :
1) Hereditary orotic aciduria
Tipe I :
Tipe yang lebih sering defisiensi orotat fosforibosil transferase dan
orotidilat dekarboksilase
Terjadi anemia megaloblastik, terdapat kristal jingga dalam urine.
Tipe II :
Karena defisiensi orotidilat dekarboksilase
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama RNA dan DNA. Purin terdiri dari
Adenin dan guanin yang apabila dimetabolisme menjadi asam urat. Sedangkan pirimidin
terdiri dari sitosin, urasil, dn timin yang apabila dimetabolisme menjadi CO 2 dan NH3.
Tahapan purin diawali dengan pembentukan molekul PRPP, slanjutnya membentuk
senyawa 5-phosphoribosilamin, kemudian membentuk senyawa GAR. GAR membentuk
reaksi formilase yang dikatelisis oleh enzim kemudian senyawa formil glisin amid ribosil
5P sehingga terjadi penutup rantai, senyawa 5 amino-4-imidazole-karboksamid- ribosil-5P
akhir dari penutupan cicncin yang k-2. Sedangkn biosintesis pirimidin memerlukan bahan
pembentuk yang sama yaitu PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat dan FH4, adapun
kelainan metabolisme purin yaitu gout, sindrom lesch-nyhan dan penyakit von gierke..
Metabolisme pirimidin larut dalam air, sehingga jumlah kelainan yang bermakna secara
klinik pada katabolisme pirimidin hanya beberapa
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan pembaca lebih mampu memahami
mengenai metabolisme dan biosintesis purin dan pirimidin. Serta pembaca mengetahui
penyakit yang diakibatkan karena gangguan pada metabolisme purin dan pirimidin
6
DAFTAR PUSTAKA