Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia melakukan biosintesis purin dan pirimidin dalam asam nukleat jaringan
tubuh. ATP, NAD+, koenzim A dan lain-lain dari senyawa antara amfibolik. Namun
demikian senyawa analog purin dan pirimidin yang disuntikan, termasuk obat-obat yang
potensial sebagai preparat anti kanker. Dapat disatukan kedalam DNA. Biosintesis purin
serta pirimidin oksi dan deoksiribonukleotida (NTP dan dNTP), merupakan peristiwa yang
diatur secara akurat serta dikoordinasikan lewat mekanisme umpan balik yang menjamin
produksi senyawa ini dengan kuantitas yang tepat kadang-kadang disesuaikan menurut
berbagai kebutuhan fisiologik (misalnya pembelahan sel).
Penyakit manusia yang meliputi kelainan dalam metabolisme purin atau pirimidin
mencakup penyakit gout, sindrom lesch-Nyhan, defisiensi adenosin deaminase dan
defisiensi fosforilase nukleosida purin. Penyakit pada biosintesis pirimidin lebih langka dan
mencakup asiduria orotat. Keadaan defisiensi purin pada manusia terutama disebabkan oleh
defisiensi asam folat dan kadang-kadang oleh defisiensi B12.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa saja contoh purin dan pirimidin?
1.2.2 Bagaimana mekanisme biosintesis purin dan pirimidin?
1.2.3 Bagaimana metabolisme purin dan pirimidin?
1.2.4 Apa saja kelainan pada metabolisme purin dan pirimidin?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui contoh purin dan pirimidin
1.3.2 Untuk mengetahui mekanisme biosintesis purin dan pirimidin
1.3.3 Untuk mengetahui metabolisme purin dan pirimidin
1.3.4 Untuk mengetahui kelainan pada metabolisme purin dan pirimidin
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metabolisme


Metabolisme adalah suatu proses kompleks perubahan makanan menjadi energi dan
panas melalui proses fisika dan kimia yang terjadi di dalam tubuh, berupa proses

1
pembentukan dan penguraian zat didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya.
Setiap sel terdiri atas protoplasma yang memiliki kemampuan memungut oksigen dan
bahan keperluan lainnya, dan menyisihkan bahan tertentu lainnya sebagai barang buangan,
termasuk karbondioksida. Namun, diantara berbagai perubahan yang terjadi di dalam sel
itu, terdapat bidang kegiatan kimiawi yang luas dan fungsi tubuh yang sangat erat yang
bergantung dari kegiatan tersebut.

2.2 Pengertian Purin dan Pirimidin


Purin dan pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, maupun koenzim
(NAD, NADP, ATP, UDPG). Inti purin dan pirimidin adalah inti dari senyawa komponen
molekul nukleotida asam nukleat RNA dan DNA. Contoh purin antara lain adenin dan
guanin. Sedangkan contoh pirimidin antara lain sitosin, urasil, dan timin yang apabila
dimetabolisme akan menjadi CO2 dan NH3. Purin dan pirimidin merupakan unsur yang
nonesensial secara dietetik, artinya manusia dapat mensintesis nukleotida secara denovo
(dari senyawa intermediet anfibolik), meskipun tidak mengkonsumsi asam nukleat.

2.3 Biosintesis Purin dan Pirimidin


Umumnya biosintesis pirimidin dan purin memerlukan bahan pembentukan yang
sama, misalnya PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat, dan koenzim tetrahidrofolat (FH4).
Tetapi ada satu perbedaan yang jelas sekali, yaitu pada biosintesis purin, terjadinya
penambahan gugus ribosa-P sudah berlangsung ditahap awal. Sedangkan pada biosintesis
pirimidin berlangsung setelah perjalanan beberapa tahap lebih jauh.

2.3.1 Tahapan Biosintesis Purin


1) Sintesis purin diawali oleh reaksi pembentukan molekul PRPP (5-phospho
ribosil pyro phosphate) yang berasal dari ribosa-5P yang mengkaitkan ATP dan
ion Mg²+ sebagai aktivator.
2) Selanjutnya pembentukan senyawa 5-Phosphoribosilamin dari hasil reaksi
PRPP dengan glutamin. Reaksi ini menghasilkan pula asam amino glutamat
dan Ppi.
3) Berikutnya pembentukan senyawa GAR (glycin amid ribosil-5P) dari hasil
reaksi ribosilamin-5P dengan glisin yang mengaktifkan ATP dan Mg²+ sebagai
aktivator dan yang dikatalisis oleh enzim GAR syn-thetase.

2
4) Kemudian GAR melakukan reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim
transformilase dengan koenzim FH4 (tetrahidrofolat) dan senyawa donor gugus
formil, membentuk senyawa formil glisin amid ribosil-5P nya. Atom karbon
gugus formil tersebut menempati posisi atom C-8 inti purin.
5) Kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P melakukn reaksi aminasi
(pada atom karbon ke-4 nya) dengan senyawa donor amino (berupa glutamin)
dan terbentuknya senyawa formil-glisinamidin-ribosil-5P. Atom N gugus
amino yang baru menempati posisi N-3 inti purin.
6) Selanjutnya terjadi reaksi penutupan rantai dan terbentuknya senyawa amino-
imidazole-ribosil-5P, selanjutnya senyawa-senyawa amino-imidazole-ribosil-
5P melakukan fiksasi CO2 dengan biotin sebagai koenzim dan atom karbon
yang difiksasi tersebut menempati atom C (6) inti purin. Dilanjutkan reaksinya
dengan aspartat membentuk senyawa 5-amino-4-imidazole-N-suksinil
karboksamid ribosil-5P.
7) Senyawa 5-amino-4-amidazole-karboksamid-ribosil-5P, melakukan reaksi
formilasi yang dikatalisis oleh enzim transformilase dengan koenzim FH4
(tetrahidrofolat) dan senyawa donor gugus formil, maka terbentuknya senyawa
5-formamido-4-imidazole karboksamide-ribosil-5P.
8) Akhirnya terjadilah reaksi penutupan cincin yang kemudian terbentuklah
derivat purin yang pertama berupa IMP (inosin monophosphate) yaitu derivat
hiposantin atau 6-oksipurin. Sedangkan AMP dan GMP diturunkan dari IMP.
2.3.2 Tahapan Biosintesis Pirimidin
1) Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang
dihasilkan dari reaksi antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh enzim
karbamoil-P sintetase yang berlangsung di dalam sitosol. Berbeda dengan enzim
karbamoil-P sinthase yang bekerja pada reaksi pembentukan urea, dimana
reaksinya berlangsung bukan di dalam sitosol melainkan didalam mitokondria.
2) Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan
senyawa karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat
transkarbamoilase.
3) Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H 2O dari
molekul karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA=
dihidroorotic acid). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.

3
4) Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase
dengan koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA = orotic acid).
5) Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi
ini dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan orotidilat
OMP (orotidin mono posphate).
6) Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi
orotidilat dan menghasilkan uridilat (uridin mono phosphate) yaitu produk
nukleotida pertama pada biosintesis pirimidin.

2.4 Kelainan Metabolisme Purin dan Pirimidin


2.4.1 Kelainan Metabolisme Purin
Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin pada manusia. Guanin yang
berasal dari guanosin dan hiposantin yang berasal dari andenosin melalui
pembentukan santin keduanya dikonversi menjadi asam urat, reaksinya berturut-
turut dikatalisis oleh enzim guanase dan santin oksidase. Masalah klinik
metabolisme purin meliputi :
1) Gout
Gout adalah suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh
secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangan melalui
ginjal yang menurun atau peningkatan asupan makanan kaya purin. Gout terjadi
ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat. Karna kadarnya yang tinggi.
Gout ditandai dengan serangan berulang dari athritis yang akut, kadang disertai
pembentukan kristal natrium urat yang besar dinamakan tophus deformitas
(kerusakan) sendi secara kronis, dan cedera pada ginjal.
2) Sindrom Lesch-nyhan
Sindrom Lesch-nyhan adalah suatu hiperurisemia over produksi yang sering
disertai litiasis asam urat serta sindrom self-mutilation terjadi karena tidak
berfungsinya enzim hipoxantin-guanin fosforibosil transferase yang merupakan
enzim pada penyelamatan pada reaksi purin.
3) Penyakit von gierke
Adalah defisiensi glukosa fosfatase yang terjadi akibat peningkatan atau
pembentukan prekursor PRPP, ribosa 5-fosfat, disamping itu asidosis laktat yang
menyertai akan menikan ambang ginjal untuk urat sehingga terjadi peningkatan
total kadar urat dalam tubuh.
2.4.2 Kelainan Metabolisme pirimidin

4
Penyakit pada metabolisme pirimidin lebih langka dan mencakup asiduria orotat.
Karena, berbeda dengan urat, produk hasil katabolisme pirimidin bersifat sangat
larut (karbon dioksida, amonia dan β-aminoisobutirat), maka jumlah kelainan yang
bermakna secara klinik pada katabolisme pirimidin hanya beberapa. Adapun contoh
masalah kliniknya antara lain :
1) Hereditary orotic aciduria
 Tipe I :
 Tipe yang lebih sering defisiensi orotat fosforibosil transferase dan
orotidilat dekarboksilase
 Terjadi anemia megaloblastik, terdapat kristal jingga dalam urine.
 Tipe II :
Karena defisiensi orotidilat dekarboksilase

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama RNA dan DNA. Purin terdiri dari
Adenin dan guanin yang apabila dimetabolisme menjadi asam urat. Sedangkan pirimidin
terdiri dari sitosin, urasil, dn timin yang apabila dimetabolisme menjadi CO 2 dan NH3.
Tahapan purin diawali dengan pembentukan molekul PRPP, slanjutnya membentuk
senyawa 5-phosphoribosilamin, kemudian membentuk senyawa GAR. GAR membentuk
reaksi formilase yang dikatelisis oleh enzim kemudian senyawa formil glisin amid ribosil
5P sehingga terjadi penutup rantai, senyawa 5 amino-4-imidazole-karboksamid- ribosil-5P
akhir dari penutupan cicncin yang k-2. Sedangkn biosintesis pirimidin memerlukan bahan
pembentuk yang sama yaitu PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat dan FH4, adapun
kelainan metabolisme purin yaitu gout, sindrom lesch-nyhan dan penyakit von gierke..
Metabolisme pirimidin larut dalam air, sehingga jumlah kelainan yang bermakna secara
klinik pada katabolisme pirimidin hanya beberapa

3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan pembaca lebih mampu memahami
mengenai metabolisme dan biosintesis purin dan pirimidin. Serta pembaca mengetahui
penyakit yang diakibatkan karena gangguan pada metabolisme purin dan pirimidin

6
DAFTAR PUSTAKA

Hardjasasmita, 1996. Ikhtisar Biokimi Dasar. Jakarta: FKUI


Poedjiadi Anna, 1944. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UIP
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/metabolisme purin dan pirimidin
http://teguhbaguspribadi-fkh12.web.unair.ac.id/artikel_detail-65401-Biokimia-%20METABOLISME
%20PURIN%20DAN%20PIRIMIDIN%20.html#.UTdYO1Jg2Fo#ixzz2MlwRq6zk

Anda mungkin juga menyukai