Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH METABOLISME PURIN DAN PIRIMIDIN

Disusun Oleh :

Grace (P27834119026)

Semester II

PRODI D4 ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................  i

DAFTAR ISI............................................................................ ii           

BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................  1

Latar belakang......................................................................  1

BAB II TINJAUAN
TEORITIS.............................................................................. 2

A.       pengertian purin dan pirimidin.......................................   2

B.       Struktur Purin dan pirimidin..............................................   4

C.       metabolism Purin dan Pirimidin.........................................   7

D.       Biosintesis purin dan pirimidin............................   9

E.        Tahapan Biosintesis purin dan pirimidin.......................    11

F. KATABOLISME PURIN DAN PIRIMIDIN……………..13

G. Kelainan metabolime purin dan pirimidin……………………14

BAB III
PENUTUP.......................................................................................16  

Kesimpulan.......................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manusia melakukan biosintesis purin dan pirimidin dalam asam nukleat

jaringan tubuh. ATP, NAD+, koenzim A dan lain-lain dari senyawa antara

amfibolik. Namun demikian senyawa analog purin dan pirimidin yang disuntikan,

termasuk obat-obat yang potensial sebagai preparat anti kanker. Dapat disatukan

kedalam DNA. Biosintesis purin serta pirimidin oksi dan deoksiribonukleotida

(NTP dan dNTP), merupakan peristiwa yang diatur secara akurat serta

dikoordinasikan lewat mekanisme umpan balik yang menjamin produksi senyawa

ini dengan kuantitas yang tepat kadang-kadang disesuaikan menurut berbagai

kebutuhan fisiologik (misalnya pembelahan sel). Penyakit manusia yang meliputi

kelainan dalam metabolisme purin atau pirimidin mencakup penyakit gout,

sindrom lesch-Nyhan, defisiensi adenosin deaminase dan defisiensi fosforilase

nukleosida purin. Penyakit pada biosintesis pirimidin lebih langka dan mencakup

asiduria orotat. Karena, berbeda dengan urat, produk hasil katabolisme pirimidin

bersifat sangat larut(karbon dioksida, amonia dan β-aminoisobutirat), maka

jumlah kelainan yang bermakna secara klinik pada katabolisme pirimidin hanya

beberapa (victor W. Rodwell, Phd).

            Keadaan defisiensi purin pada manusia terutama disebabkan oleh

defisiensi asam folat dan kadang-kadang oleh defisiensi B12, kalau keadaan ini

menimbulkan defisiensi sekunder deriva folat (victor W. Rodwell, Phd).


BAB II

TINJAUN TEORITIS

Pengertian Nukleosida dan Nukleotida

1. Nukleosida

Nukleosida adalah suatu basa (purin atau pirimidin) yang berikatan dengan gula

pentosa (gula D-ribosaatau2deoksiD-ribosa)

2. Nukleotida

Nukleotida adalah senyawa mengandung nitrogen yang berperanan penting pada

peranan biologik dan merupakan basa heterosiklik aromatik. Terdiri dari basa

purin atau pirimidin yang dihubungkan oleh glikosidik ke gula pentosa

selanjutnya mengalami esterifikasi pada satu gugus fosfatnya atau lebih. Adalah

nukleosida yang mengalami fosforilasi.

Peran Nukleosida dan Nukleotida yaitu :

a. Sebagai karier metabolisme energi (ATP)

b. Sebagai subtrat untuk sintesis asam nukleat RNA dan DNA

c. Sebagai komponen enzim-enzim (NAD,NADP,FAD) koenzimA

d. Sebagai pengatur alosterik aktivitas enzim


Nukleotida purin dan pirimidin merupakan unsur non esensial secara

dieretik. Asam nukleat dalam makanan akan diurai menjadi nuklesida purin dan

pirimidin didalam usus. Manusia dapat mensintesis nukleotida purin dan pirimidin

secara de novo (dari intermediat amfibolik). Vitamin asam folat dan B12

(kobalamin) memegang peranan penting metabolisme nukloetida, bila tidak ada

biosintesis nukloetida akan terhambat.

A. Pengertian 

Purin dan Pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim (NAD,

NADP, ATP, UDPG). Inti purin dan pirimidin adalah inti dari senyawa komponen

molekul nukleotida asam nukleat RNA dan DNA. Contoh Pirimidin: (sitosin,

urasil, timin) → dimetabolisme jadi CO2 dan NH3. Sedangkan contoh Purin

adalah Adenin dan Guanin. Purin dan Pirimidin merupakan unsur yang

nonesensial secara dietetik artinya manusia dapat mensintesis nukleotida secara

denovo (dari senyawa intermediet anfibolik), meskipun tidak mengkonsumsi asam

nukleat.

B. Struktur Purin dan pirimidin

1. Reaksi Penyelamatan Mengubah Purin dan Nukleosidanya menjadi Mononukleotida

Perubahan purin, ribonukleosida dan deoksiribonukleosida nya menjadi mononukleotida

memerlukan apa yang disebut sebagai reaksi penyelamatan.

Reaksi ini jauh lebih sedikit memerlukan energi dibanding sintesis de novo. Mekanisme

yang lebih penting melibatkan fosforibolisasi oleh PRPP purin bebas (Pu) untuk

membentuk purin 5’-mononukleotida (Pu-RP).


Pu + PR-PP → PRP + PP

Dua fosforibosil transferase kemudian mengubah adenine menjadi AMP serta mengubah

hipoxantin dan guanin menjadi IMP atau GMP. Mekanisme penyelamatan kedua

melibatkan transfer fosforil dari ATP ke ribonukleosida purin (PuR):

PuR + ATP → PuR – P + ADP

Adenosin kinase mengatalisis fosforilasi adenosin dan deoksiadenosin menjadi AMP dan

dAMP, dan deoksisitidin kinase memfosforilasi deoksisitidin dan 2’-deoksiguanosin

menjadi dCMP dan dGMP.

Hepar sebagai tempat utama biosintesis nukleotida purin menyediakan purin dan

nukleotida purin untuk “diselamatkan” dan digunakan oleh jaringan-jaringan yang tidak

mampu membentuk kedua zat tersebut. Contohnya, otak manusia memiliki PRPP

glutamil amidotransferase dalam kadar yang rendah sehingga bergantung pada purin

eksogen.

2. Umpan balik AMP dan GMP Meregulasi PRPP Glutamil Amidotransferase

Karena membutuhkan glisin, glutamine, turunn tetrahidrofolat, aspartat, serta ATP,

biosintesis IMP bermanfaat dalam regulasi biosintesis purin. Hal yang paling menentukan

laju biosintesis nukleotida purin de novo adalah konsentrasi PRPP, laju sintesis,

pemakaian, dan penguraiannya. Laju sintesis PRPP bergantung pada ketersedian ribose

5’-fosfat dan pada aktivitas PRPP sitase, suatu enzim yang peka terhadap inhibisi umpan

balik AMP, ADP, GMP, dan GDP.

3. Reduksi ribonukleosida Difosfat Membentuk Deoksiribonukleosida Difosfat


Reduksi 2’-hidroksil ribonukleosida purin dan pirimidin yang dikatalis oleh kompleks

ribonukleotida reduktase membentuk deoksiribonukleotida difosfat (dNDP). Kompleks

enzim ini aktif hanya jika sel sedang aktif menyintesis DNA. Reduksi memerlukan

tioredoksin, reduktase, dan NADPH. Reduktan yang terbentuk yaitu tioredoksin

terekdusi, dihasilkan oleh NADPH tioredoksin redutase. Reduksi ribonukleosida difosfat

(NDP) menjadi deoksiribonukleosida difosft (dNDP) berada dibawah kontrol regulatorik

yang rumit agar tercapai produksi deoksiribonukleotida yang seimbang untuk sintesis

DNA.

C. Metabolisme purin dan pirimidin

Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi

dan panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian

zat didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya.Purin dan Pirimidin

merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim (NAD, NADP, ATP, UDPG). Inti

purindanpirimidinadalah inti dari senyawa komponen molekul nukleotida asam nukleat

RNA dan DNA. Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) → dimetabolisme jadi CO2 dan

NH3. Sedangkan contoh Purin adalah Adenin dan Guanin. Purin dan Pirimidin

merupakan unsur yang nonesensial secara dietetik artinya manusia dapat mensintesis

nukleotida secara denovo (dari senyawa intermediet anfibolik), meskipun tidak

mengkonsumsi asam nukleat.

1. ASAM NUKLEAT

a. Asam nukleat atau asam inti, dikatakan demikian karena asam tersebut

pertama kali diketemukan didalam inti sel

b. Didalam inti sel asam nukleat ada dalam bentuk: DNA dan RNA
c. DNA (Deoksiribo Nukleic Acid) merupakan bahan genetik yang disebut

Gen

d. RNA (Ribo Nukleic Acid) merupakan bahan cetakan (template) informasi

genetic

2. NUKLEOPROTEIN

a. Nukleoprotein → asam nukleat + protein

b. Asam nukleat → gabungan nukleotida

c. Nukleotida → nukleosida + asam fosfat

d. Nukleosida → basa purin/pirimidin + pentose

e. Hidrolisis nukleoprotein → protein, asam fosfat, pentosa, basa purin atau

basa pirimidin.

Macam asam nukleat:

· DNA (deoksiribonucleic acid)

· RNA (ribonucleic acid)

3. PURIN DAN PIRIMIDIN

a. Inti Purin dan Pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul

nukleotida asam nukleat RNA dan DNA

b. Derivat Purin berupa senyawa: Adenin dan Guanin

c. Derivat Pirimidin berupa senyawa: sitosin, urasil dan timin

d. Basa Purin (adenin, guanin)


e. Basa Pirimidin (sitosin, urasil, timin)

f. Nukleosida diberi nama sesuai nama basa pembentuknya: adenin nukleisida

(adenosin), guanin nukleisida (guanosin), urasil nukleosida (uridin), timin

nukleisida (timidin), sitosin nukleisida (sitidin)

4. NUKLEOSIDA ALAM

a. Adenin nukleotida /Adenosin Mono fosfat (AMP)

b. Guanin nukleotida /Guanosin Mono fosfat (GMP)

c. Hipoksantin nukleotida/Inosin Mono fosfat (IMP)

d. Urasil nukleotida/Uridin Mono fosfat (UMP)

e. Sitidin nukleotida/Sitidin Mono fosfat (SMP)

f. Timin nukleotida/Timidin Mono fosfat (TMP)

g. Adenosin Trifosfat (ATP) → ikatan energi tinggi

h. Uridin Trifosfat (UTP) → ikatan energi tinggi

BEDA DNA DAN RNA


MACAM RNA

a. mRNA (messenger RNA): membawa kode genetik dari inti ke ribosom

(sebagai tempat sintesa protein), kode terdiri 3 nukleotida yang disebut Kodon.

b. tRNA (transfer RNA): membawa bahan sintesa protein dari sitoplasma ke

ribosom, sesuai kode yang dibawa mRNA, kode dalam rRNA disebut: Antikodon

c. rRNA (ribosomal RNA): tempat sintesa protein

D. Biosintesis Purin dan Pirimidin

1.         Purin

Hasil penelitian dengan menggunakan radioisotop, ternyata setiap komponen yang

dijumpai dalam kerangka inti purin berasal dari bermacam-macam sumber diantara lain :

a.      Atom C (6) inti purin berasal dari atom karbon molekul CO2 udara

pernafasan.

b.  Atom N (1) inti purin bersal dari atom nitrogen gugus amino (-NH2)

molekul aspartat.

c.       Atom C (2) dan atom C (8) inti purin adalah produk reaksi transformilasi

yang berasal dari senyawa donor gugus formil yang mengakibatkn koenzim FH4

(tetra hidro folat).

d.       Atom N (3) dan atom N (9) berasal dari nitrogen gugus amida molekul

glutamin.

e.       Atom C (4) atom C (5) dan atom N (7) merupakan molekul glisin.
2.         Pirimidin

Umumnya biosintesis pirimidin dan purin memerlukan bahan pembentukan yang sama

misalnya PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat, koenzim tetrahidrofolat (FH4).

Tetapi ada satu perbedaan yang jelas sekali yaitu pada saat terjadinya penambahan gugus

ribosa-P (pada biosintesis purin), penambahan gugus ribosa-P tersebut sudah berlangsung

ditahap awal. Sedangkan pada biosintesis pirimidin berlangsung setelah perjalanan

beberapa tahap lebih jauh.

E. Tahapan biosintesis purin dan pirimidin

1.         Tahapan biosintesis Purin

a.       Sintesis purin diawali oleh reaksi pembentukan molekul PRPP (5-phospho

ribosil pyro phosphate) yang berasal dari ribosa-5P yang mengkaitkan ATP dan

ion Mg²+ sebagai aktivator.

b.       Selanjutnya pembentukan senyawa 5-Phosphoribosilamin dari hasil reaksi

PRPP dengan glutamin. Reaksi ini menghasilkan pula asam amino glutamat +

Ppi.

c.       Berikutnya pembentukan senyawa GAR (glycin amid ribosil-5P) dari hasil

reaksi ribosilamin-5P dengan glisin yang mengaktipkan ATP dan Mg²+ sebagai

aktivator dan yang dikatalisis oleh enzim GAR syn-thetase.

d.       Kemudian GAR melakukan reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim

transformilase dengan koenzim FH4 (tetrahidrofolat) dan senyawa donor gugus

formil, membentuk senyawa formil glisin amid ribosil-5P nya. Atom karbon

gugus formil tersebut menempati posisi atom C-8 inti purin.


e.       Kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P melakukn reaksi aminasi

(pada atom karbon ke-4 nya) dengan senyawa donor amino (berupa glutamin)

dan terbentuknya senyawa formil- glisinamidin- ribosil-5P.atom N gugus amino

yang baru menempati posisi N-3 inti purin.

e.       Selanjutnya terjadi reaksi penutupan rantai dan terbentuknya senyawa

amino- imidazole- ribosil-5P, selanjutnya senyawa-senyawa amino- imidazole-

ribosil-5P melakukan fiksasi CO2 dengan biotin sebagai koenzim dan atom

karbon yang difiksasi tersebut menempati atom C (6) inti purin. Dilanjutkan

reaksinya dengan aspartat membentuk senyawa 5-amino- 4- imidazole- N-

suksinil karboksamid ribosil-5P.

f.       Senyawa 5-amino- 4- amidazole- karboksamid- ribosil- 5P, melakukan

reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim transformilase dengan koenzim FH4

(tetrahidrofolat) dansenyawa donor gugus formil, maka terbentuknya senyawa 5-

formamido- 4- imidazole karboksamide- ribosil-5P.

g..       Akhirnya terjadilah reaksi penutupan cincin yang ke-2 kalinya

terbentuklah derivat purin yang pertama berupa IMP (inosin monophosphate=

inosinic acid) yaitu derivat hiposantin atau 6- oksipurin. Sedangkan AMP dan

GMP diturunkan dari IMP.

2.         Tahapan biosintesis pirimidin

a..       Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang

dihasilkan dari reaksi antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh enzim

karbamoil-P sintetase yang berlangsung didalam sitosol.


b.       Berbeda dengan enzim karbamoil-P sinthase yang bekerjapada reaksi

pembentukan urea, dimana reaksi nya berlangsung bukan didalam sitosol melainkan

didalam mitokondria.

c.       Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan

senyawa karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat transkarbamoilase.

d.       Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari molekul

karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA= dihidroorotic acid).

Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.

e.       Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase

dengan koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA=orotic acid).

f.       Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi ini

dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan orotidilat OMP

(orotidin mono posphate).

g.       Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi

orotidilat dan menghasilkan uridilat (uridin mono phosphate)yaitu produk nukleotida

pertama pada biosintesis pirimidin.

F. KATABOLISME PURIN DAN PIRIMIDIN

Purin dan pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim, (NAD, NADP,

ATP, UDPG). Contoh Purin: (adenin, guanin, hipoxantin, xantin) → dimetabolisme jadi

asam urat. Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) → dimetabolisme jadi CO2 dan NH3.

KATABOLISME PURIN

a. Adenosin → Inosin → Hiposantin → Santin → Asam Urat


b. Guanosin → Guanin → Santin → Asam Urat

c. Santin oksidase adalah enzim yang merubah santin → asam urat, enzim tsb banyak

terdapat di: hati, ginjal, usus halus

d. Penyakit Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh, sehingga

terjadi penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi.

KATABOLISME PIRIMIDIN

a. Sitosin → Urasil → Dihidrourasil → Asam β ureidopropionat → CO2 + NH3

b. Timin → Dihidrotimin → Asam β ureidoisobutirat → CO2 + NH3

c. Katabolisme pirimidin terutama berlangsung di hati

G. Kelainan metabolime purin dan pirimidin

a. Metabolisme purin

Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin pada manusia, guanin yang berasal

dari guanosin dan hiposantin. Yang berasal dari andenosin melalui pembentukan santin

keduanya dikonversi menjadi asam urat, reaksinya berturut-turut dikatalisis oleh enzim

guanase dan santin oksidase.

b. Masalah klinik metabolisme purin

· Gout adalah suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh

secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangan melalui ginjal yang

menurun atau peningkatan asupan makanan kaya purin

1) Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat. Karna kadar nya

yang tinggi.
2) Gout ditandai dengan :

Serangan berulang dari athritis yang akut, kadang disertai pembentukan kristal natrium

urat yang besar dinamakan tophus deformitas (kerusakan) sendi secara kronis, dan cedera

pada ginjal.

· Sindrom Lesch-nyhan adalah suatu hiperurisemia over produksi yang sering

disertai litiasis asam urat serta sindrom self-mutilation terjadi karena tidak berfungsinya

enzim hipoxantin-guanin fosforibosil transferase yang merupakan enzim pada

penyelamatan pada reaksi purin.

· Penyakit von gierke adalah defisiensi glukosa fosfatase yang terjadi karena

sekunder akibat peningkatan atau pembentukan prekursor PRPP, ribosa 5-fosfat,

disamping it asidosis laktat yang menyertai akan menikan ambang ginjal untuk urat

sehingga terjadi peningkatan total kadar urat dalam tubuh.

c. Metabolisme pirimidin

· Hasil akhir katabolisme pirimidin: CO2, ammonia, betalanin dan propionat sangat

mudah larut dalam air bila overproduksi dan jarang didapati kelainan.

· Hiperurikemia dengan overproduksi PPRP akan terjadi peningkatan nukleotida dan

peningkatan ekskresi dari betalanin.

· Defisiensi folat dan vitamin B12 dengan defisiensi TMP.

d. Masalah klinik metabolisme pirimidin

· Hasil akhir metabolisme pirimidin larut dalam air, tidak banyak kelainan yang

disebabkannya.
· Kelainan autosomal resesif

1) Hereditary orotic aciduria

· tipe I:tipe yang lebih sering def. orotat fosforibosil transferase & orotidilat

dekarboksilase. Terjadi anemia megaloblastik, tdp kristal jingga dalam urine.

· Tipe II :krn defisiensi orotidilat dekarboksilas

2) Reye’s Syndrome

· Gangguan pada mitokondria hati

Orotikasiduria sekunder karena ketidakmampuan mitokondri memakai karbamoil

fosfat (pada defisiensi ornitin trankarbamoilase) overproduksi asam orotat


BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Purin dan pirimidin merupakan komponen utama RNA dan DNA. Purin terdiri

dari Adenin, guanin, hipoxantin, xantin. Di metabolisme menjadi asam urat

sedangkan pirimidin yaitu Sitosin, urasil, timin. Dimetabolisme menjadi CO2 dan

NH3. Hasil penelitian dengan menggunakan radioisotop, ternyata setiap

komponen yang dijumpai dalam kerangka inti purin berasal dari bermacam-

macam antara lain atom C (6), atom N (1), atom C (2), atom N (3), atom C (4),

atom C (5) dan atom N (7). Dan tahapan purin diawali dengan pembentukan

molekul PRPP(5-phospho ribosil pyro phosphate) dan slanjutnya membentuk

senyawa 5-phosphoribosilamin dari hasil PRPP dan membentuk senyawa GAR

kemudian GAR membentuk reaksi formilase yang dikatelisis oleh enzim

kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P sehingga terjadi penutup rantai,

senyawa 5 amino-4-imidazole-karboksamid- ribosil-5P akhir dari penutupan

cicncin yang k-2.Sedangkn biosintesis pirimidin memerlukan bahan pembentuk

yang sama yaitu PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat dan FH4, adapun kelainan

metabolisme purin yaitu gout, Sindrom Lesch-nyhan dan Penyakit von gierke.

Sedangkan pirimidin mempunyai kelainan kekurangan enzim. Metabolisme

pirimidin larut dalam air.


B.       Saran

Berdasarkan kesimpulan  diatas saran yang dapat kita buat yaitu untuk

memperdalam lagi tentang metabolisme purin dan pirimidin. Dalam penulisan dan

pembahasan makalah ini,tentunya belum sempurna dan masih banyak

kekurangan,Oleh sebab itu Kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik

ataau saran dari pihak dapat memperbaiki atau menyempurnakan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

Hardjasasmita, 1996. Ikhtisar Biokimi Dasar. Jakarta: FKUI

Poedjiadi Anna, 1944. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UIP

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/metabolisme purin dan pirimidin

http://google.com

https://yeniprasculina.blogspot.com/2016/05/makalah-metabolisme-purin-dan-

pirimidin.html

Anda mungkin juga menyukai