JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas tentang METABOLISME
PURIN DAN PIRIMIDIN.
Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok kami.Pembahasan di dalamnya kami
dapatkan dari kuliah, browsing internet, diskusi anggota, dll. Dengan pemahaman berdasarkan
pokok bahasan masalah Metabolisme Purin dan Pirimidin.
Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah yang
selanjutnya.Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi
teman-teman dan kami khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………...4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………..…5
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………...6
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Purin dan Pirimidin……………………………………………….……7
2.1.2 Tata Nama……………………………………………………………………7
2.2 Bentuk Struktur Purin dan Pirimidin………………………………………………7
2.3 Metabolisme Purin dan Pirimidin………………………………………………….9
2.3.1 Metabolisme Purin…………………………………………………………..9
2.3.1.1 Biosintesis Purin……………………………………………………….9
2.3.1.2 Katabolisme Purin……………………………………………………..9
2.3.2 Metabolieme Pirimidin……………………………………………………13
2.3.2.1 Biosintesis Pirimidin………………………………………………….13
2.3.2.2 Katabolisme Pirimidin………………………………………………..16
2.4 Kelainan Metabolisme Purin dan Pirimidin……………………………………….17
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….19
B. Saran………………………………………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
Purin dan Pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim (NAD, NADP,
ATP, UDPG). Inti purin dan pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul nukleotida
asam nukleat RNA dan DNA. Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) → dimetabolisme jadi
CO2 dan NH3. Sedangkan contoh Purin adalah Adenin dan Guanin. Purin dan Pirimidin
merupakan unsur yang nonesensial secara dietetik artinya manusia dapat mensintesis
nukleotida secara denovo (dari senyawa intermediet anfibolik), meskipun tidak
mengkonsumsi asam nukleat.
Nukleosida diberi nama sesuai nama basa pembentuknya: adenin nukleisida (adenosin),
guanin nukleisida (guanosin), urasil nukleosida (uridin), timin nukleisida (timidin), sitosin
nukleisida (sitidin).
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim, (NAD,
NADP, ATP, UDPG)
Contoh Purin: (adenin, guanin, hipoxantin, xantin) → dimetabolisme jadi asam urat
Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) → dimetabolisme jadi CO2 dan NH3
PURIN
PIRIMIDIN
2.3 Metabolisme Purin dan Pirimidin
Pada manusia hasil akhir katabolisme purin adalah asam urat. Sebagian mamalia (tidak
termasuk manusia) dapat mengoksidasi asam urat menjadi allantoin, yang selanjutnya dapat
didegradasi menjadi urea dan amonia.
Tahapan reaksi pembentukan asam urat serta berbagai kelainan yang dapat terjadi
akibat defisiensi enzim yang terkait adalah sebagai berikut:
1. Gugus amino akan dilepaskan dari AMP membentuk IMP, atau dari adenosin
membentuk inosin (hipoxantin).
2. IMP dan GMP oleh enzim 5’-nukleotidase akan diubah ke bentuk nukleosida, yaitu
inosin dan guanosin.
3. Purine nukleosida fosforilase akan menubah inosin dan guanosin menjadi basa purin,
yaitu hipoxantin dan guanin.
4. Guanin akan mengalami deaminasi menjadi xantin.
5. Hipoxantin akan dioksidasi oleh enzim xantin oksidase membentuk xantin, yang
selanjutnya akan dioksidasi kembali oleh enzim yang sama menjadi asam urat, yang
merupakan produk akhir dari proses degradasi purin pada manusia. Asam urat akan
diekskresikan ke dalam urin.
Umumnya biosintesis pirimidin dan purin memerlukan bahan pembentukan yang sama
misalnya PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat, koenzim tetrahidrofolat (FH4).
Tetapi ada satu perbedaan yang jelas sekali yaitu pada saat terjadinya penambahan
gugus ribosa-P (pada biosintesis purin), penambahan gugus ribosa-P tersebut sudah
berlangsung ditahap awal. Sedangkan pada biosintesis pirimidin berlangsung setelah
perjalanan beberapa tahap lebih jauh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Purin dan Pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim (NAD,
NADP, ATP, UDPG). Inti purin dan pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul
nukleotida asam nukleat RNA dan DNA. Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) →
dimetabolisme jadi CO2 dan NH3. Sedangkan contoh Purin adalah Adenin dan Guanin. Purin
dan Pirimidin merupakan unsur yang nonesensial secara dietetik artinya manusia dapat
mensintesis nukleotida secara denovo (dari senyawa intermediet anfibolik), meskipun tidak
mengkonsumsi asam nukleat.
3.2 Saran
1. Diharapkan kepada seluruh mahasiswi untuk dapat memehami isi dari materi ini.
2. Diharapkan setelah mempelajari materi ini mahasiswi bisa menambah wawasannya
mengenai materi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Harper, 2001, Biokimia Edisi Ke-27, Buku Kedokteran (EGC), Jakarta.