Disusun oleh :
1. Inayah
2. Karta
3. Mega Fazriatul N
4. Nuning Nurul H
Prodi S1 Keperawatan Kelas Non Reguler
Dosen Pengempu :
Drs. Iman, M.Pd
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Biokimia dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini. Sehingga kedepannya dapat lebih baik.
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................1
1.2. Tujuan Umum..........................................................................................2
1.3. Rumusan Masalah....................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................3
2.1. Pengertian purin dan pirimidin.................................................................3
2.2. Katabolisme purin dan pirimidin..............................................................4
2.3. Struktur purin dan pirimidin.....................................................................4
2.4. Tahapan biosintesis purin dan pirimidin..................................................5
BAB III PENUTUP............................................................................................10
1.1 Kesimpulan................................................................................................10
1.2 Saran...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia melakukan biosintesis purin dan pirimidin dalam asam nukleat
jaringan tubuh. ATP, NAD+, koenzim A dan lain-lain dari senyawa antara amfibolik.
Namun demikian senyawa analog purin dan pirimidin yang disuntikan, termasuk
obat-obat yang potensial sebagai preparat anti kanker. Dapat disatukan kedalam
DNA. Biosintesis purin serta pirimidin oksi dan deoksiribonukleotida (NTP dan
dNTP), merupakan peristiwa yang diatur secara akurat serta dikoordinasikan lewat
mekanisme umpan balik yang menjamin produksi senyawa ini dengan kuantitas yang
tepat kadang-kadang disesuaikan menurut berbagai kebutuhan fisiologik (misalnya
pembelahan sel). Penyakit manusia yang meliputi kelainan dalam metabolisme purin
atau pirimidin mencakup penyakit gout, sindrom lesch-Nyhan, defisiensi adenosin
deaminase dan defisiensi fosforilase nukleosida purin. Penyakit pada biosintesis
pirimidin lebih langka dan mencakup asiduria orotat. Karena, berbeda dengan urat,
produk hasil katabolisme pirimidin bersifat sangat larut(karbon dioksida, amonia dan
β-aminoisobutirat), maka jumlah kelainan yang bermakna secara klinik pada
katabolisme pirimidin hanya beberapa (Victor W. Rodwell, Phd).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian purin dan pirimidin?
1.2.2 Apa saja katabolisme purin dan pirimidin?
1.2.3 Bagaimanakah struktur purin dan pirimidin?
1.2.4 Apa saja tahapan biosintesis purin dan pirimidin?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang melatarbelakangi penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.3.1 Untuk memenuhi tugas pada matakuliah Biokimia
1.3.2 Untuk mengetahui pengertian purin dan pirimidin.
1
1.3.3 Untuk mengetahui apa saja katabolisme purin dan pirimidin.
1.3.4 Untuk menjelaskan struktur purin dan pirimidin.
1.3.5 Untuk mengetahui tahapan biosintesis purin dan pirimidin.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah Sebagai penambah
wawasan bagi para pencari ilmu¸ sebagai bahan referensi bagi pembaca pada
umumnya dan mahasiswa.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
2.2.2 Katabolisme Pirimidin
a. Sitosin → Urasil → Dihidrourasil → Asam β ureidopropionat → CO2 +
NH3
b. Timin → Dihidrotimin → Asam β ureidoisobutirat → CO2 + NH3
c. Katabolisme pirimidin terutama berlangsung di hati
Pu + PR-PP → PRP + PP
Hepar sebagai tempat utama biosintesis nukleotida purin menyediakan purin dan
nukleotida purin untuk “diselamatkan” dan digunakan oleh jaringan-jaringan yang
tidak mampu membentuk kedua zat tersebut. Contohnya, otak manusia memiliki
PRPP glutamil amidotransferase dalam kadar yang rendah sehingga bergantung pada
purin eksogen.
4
2.3.2 Umpan balik AMP dan GMP Meregulasi PRPP Glutamil Amidotransferase
5
4) Kemudian GAR melakukan reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim
transformilase dengan koenzim FH4 (tetrahidrofolat) dan senyawa donor
gugus formil, membentuk senyawa formil glisin amid ribosil-5P nya. Atom
karbon gugus formil tersebut menempati posisi atom C-8 inti purin.
5) Kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P melakukn reaksi aminasi
(pada atom karbon ke-4 nya) dengan senyawa donor amino (berupa
glutamin) dan terbentuknya senyawa formil- glisinamidin- ribosil-5P.atom
N gugus amino yang baru menempati posisi N-3 inti purin.
6) Selanjutnya terjadi reaksi penutupan rantai dan terbentuknya senyawa
amino- imidazole- ribosil-5P, selanjutnya senyawa-senyawa amino-
imidazole- ribosil-5P melakukan fiksasi CO2 dengan biotin sebagai
koenzim dan atom karbon yang difiksasi tersebut menempati atom C (6)
inti purin. Dilanjutkan reaksinya dengan aspartat membentuk senyawa 5-
amino- 4- imidazole- N- suksinil karboksamid ribosil-5P.
7) Senyawa 5-amino- 4- amidazole- karboksamid- ribosil- 5P, melakukan
reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim transformilase dengan koenzim
FH4 (tetrahidrofolat) dansenyawa donor gugus formil, maka terbentuknya
senyawa 5- formamido- 4- imidazole karboksamide- ribosil-5P.
8) Akhirnya terjadilah reaksi penutupan cincin yang ke-2 kalinya terbentuklah
derivat purin yang pertama berupa IMP (inosin monophosphate= inosinic
acid) yaitu derivat hiposantin atau 6- oksipurin. Sedangkan AMP dan GMP
diturunkan dari IMP.
6
3) Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan
senyawa karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat
transkarbamoilase.
4) Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari
molekul karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA=
dihidroorotic acid). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.
5) Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase
dengan koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA=orotic acid).
6) Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat.
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan
orotidilat OMP (orotidin mono posphate).Akhirnya enzim orotidilat
dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi orotidilat dan menghasilkan
uridilat (uridin mono phosphate)yaitu produk nukleotida pertama pada
biosintesis pirimidin.
Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin pada manusia, guanin yang
berasal dari guanosin dan hiposantin. Yang berasal dari andenosin melalui
pembentukan santin keduanya dikonversi menjadi asam urat, reaksinya berturut-turut
dikatalisis oleh enzim guanase dan santin oksidase.
1) Gout adalah suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam
tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangan
melalui ginjal yang menurun atau peningkatan asupan makanan kaya purin
2) Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat. Karna kadar nya
yang tinggi.
3) Gout ditandai dengan :
7
Serangan berulang dari athritis yang akut, kadang disertai pembentukan kristal
natrium urat yang besar dinamakan tophus deformitas (kerusakan) sendi
secara kronis, dan cedera pada ginjal.
4) Sindrom Lesch-nyhan adalah suatu hiperurisemia over produksi yang sering
disertai litiasis asam urat serta sindrom self-mutilation terjadi karena tidak
berfungsinya enzim hipoxantin-guanin fosforibosil transferase yang
merupakan enzim pada penyelamatan pada reaksi purin.
5) Penyakit von gierke adalah defisiensi glukosa fosfatase yang terjadi karena
sekunder akibat peningkatan atau pembentukan prekursor PRPP, ribosa 5-
fosfat, disamping it asidosis laktat yang menyertai akan menikan ambang
ginjal untuk urat sehingga terjadi peningkatan total kadar urat dalam tubuh.
b. Metabolisme pirimidin
1) Hasil akhir katabolisme pirimidin: CO2, ammonia, betalanin dan propionat
sangat mudah larut dalam air bila overproduksi dan jarang didapati kelainan.
2) Hiperurikemia dengan overproduksi PPRP akan terjadi peningkatan
nukleotida dan peningkatan ekskresi dari betalanin.
3) Defisiensi folat dan vitamin B12 dengan defisiensi TMP.
Hasil akhir metabolisme pirimidin larut dalam air, tidak banyak kelainan yang
disebabkannya.
8
Orotikasiduria sekunder karena ketidakmampuan mitokondri memakai
karbamoil fosfat (pada defisiensi ornitin trankarbamoilase) overproduksi asam
orotat.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama RNA dan DNA. Purin
terdiri dari Adenin, guanin, hipoxantin, xantin. Di metabolisme menjadi asam urat
sedangkan pirimidin yaitu Sitosin, urasil, timin. Dimetabolisme menjadi CO2 dan
NH3. Hasil penelitian dengan menggunakan radioisotop, ternyata setiap komponen
yang dijumpai dalam kerangka inti purin berasal dari bermacam-macam antara lain
atom C (6), atom N (1), atom C (2), atom N (3), atom C (4), atom C (5) dan atom N
(7). Dan tahapan purin diawali dengan pembentukan molekul PRPP(5-phospho
ribosil pyro phosphate) dan slanjutnya membentuk senyawa 5-phosphoribosilamin
dari hasil PRPP dan membentuk senyawa GAR kemudian GAR membentuk reaksi
formilase yang dikatelisis oleh enzim kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P
sehingga terjadi penutup rantai, senyawa 5 amino-4-imidazole-karboksamid- ribosil-
5P akhir dari penutupan cicncin yang k-2.Sedangkn biosintesis pirimidin memerlukan
bahan pembentuk yang sama yaitu PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat dan FH4,
adapun kelainan metabolisme purin yaitu gout, Sindrom Lesch-nyhan dan Penyakit
von gierke. Sedangkan pirimidin mempunyai kelainan kekurangan enzim.
Metabolisme pirimidin larut dalam air.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat kita buat yaitu untuk memperdalam
lagi tentang metabolisme purin dan pirimidin. Dalam penulisan dan pembahasan
makalah ini,tentunya belum sempurna dan masih banyak kekurangan, Oleh sebab itu
Kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik atau saran dari pihak dapat
memperbaiki atau menyempurnakan makalah kami.
10
DAFTAR PUSTAKA
11