Anda di halaman 1dari 14

BIOKIMIA

METABOLISME PURIN DAN PIRIMIDIN

Disusun oleh :
1. Inayah
2. Karta
3. Mega Fazriatul N
4. Nuning Nurul H
Prodi S1 Keperawatan Kelas Non Reguler

Dosen Pengempu :
Drs. Iman, M.Pd

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN


2020/2021

i
KATA PENGANTAR

          Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Biokimia dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

          Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi  makalah ini. Sehingga kedepannya dapat lebih baik.

          Makalah  ini  kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang 


kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.

Cirebon, 28 Oktober 2020

                                                                                 

                                                                                  penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................1
1.2. Tujuan Umum..........................................................................................2
1.3. Rumusan Masalah....................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................3
2.1. Pengertian purin dan pirimidin.................................................................3
2.2. Katabolisme purin dan pirimidin..............................................................4
2.3. Struktur purin dan pirimidin.....................................................................4
2.4. Tahapan biosintesis purin dan pirimidin..................................................5
BAB III PENUTUP............................................................................................10
1.1 Kesimpulan................................................................................................10
1.2 Saran...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

            Manusia melakukan biosintesis purin dan pirimidin dalam asam nukleat
jaringan tubuh. ATP, NAD+, koenzim A dan lain-lain dari senyawa antara amfibolik.
Namun demikian senyawa analog purin dan pirimidin yang disuntikan, termasuk
obat-obat yang potensial sebagai preparat anti kanker. Dapat disatukan kedalam
DNA. Biosintesis purin serta pirimidin oksi dan deoksiribonukleotida (NTP dan
dNTP), merupakan peristiwa yang diatur secara akurat serta dikoordinasikan lewat
mekanisme umpan balik yang menjamin produksi senyawa ini dengan kuantitas yang
tepat kadang-kadang disesuaikan menurut berbagai kebutuhan fisiologik (misalnya
pembelahan sel). Penyakit manusia yang meliputi kelainan dalam metabolisme purin
atau pirimidin mencakup penyakit gout, sindrom lesch-Nyhan, defisiensi adenosin
deaminase dan defisiensi fosforilase nukleosida purin. Penyakit pada biosintesis
pirimidin lebih langka dan mencakup asiduria orotat. Karena, berbeda dengan urat,
produk hasil katabolisme pirimidin bersifat sangat larut(karbon dioksida, amonia dan
β-aminoisobutirat), maka jumlah kelainan yang bermakna secara klinik pada
katabolisme pirimidin hanya beberapa (Victor W. Rodwell, Phd).
1.2    Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian purin dan pirimidin?
1.2.2 Apa saja katabolisme purin dan pirimidin?
1.2.3 Bagaimanakah struktur purin dan pirimidin?
1.2.4 Apa saja tahapan biosintesis purin dan pirimidin?
1.3    Tujuan
Adapun tujuan yang melatarbelakangi penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.3.1 Untuk memenuhi tugas pada matakuliah Biokimia
1.3.2 Untuk mengetahui pengertian purin dan pirimidin.

1
1.3.3 Untuk mengetahui apa saja katabolisme purin dan pirimidin.
1.3.4 Untuk menjelaskan struktur purin dan pirimidin.
1.3.5 Untuk mengetahui tahapan biosintesis purin dan pirimidin.
1.4    Manfaat
Adapun manfaat dari  penulisan makalah ini adalah Sebagai penambah
wawasan bagi para pencari ilmu¸ sebagai bahan referensi bagi pembaca pada
umumnya dan mahasiswa.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Purin dan Pirimidin

Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi


energi dan panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan
penguraian zat didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya.
Purin dan Pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim
(NAD, NADP, ATP, UDPG).
Purin dan pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul nukleotida
asam nukleat
RNA dan DNA. Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) → dimetabolisme jadi CO2
dan NH3. Sedangkan contoh Purin adalah Adenin dan Guanin. Purin dan Pirimidin
merupakan unsur yang nonesensial secara dietetik artinya manusia dapat mensintesis
nukleotida secara denovo (dari senyawa intermediet anfibolik
a. Derivat Purin berupa senyawa: Adenin dan Guanin
b. Derivat Pirimidin berupa senyawa: sitosin, urasil dan timin
c. Basa Purin (adenin, guanin)
d. Basa Pirimidin (sitosin, urasil, timin)

2.2 Katabolisme Purin dan Pirimidin


2.2.1. Katabolisme purin
a. Adenosin → Inosin → Hiposantin → Santin → Asam Urat
b. Guanosin → Guanin → Santin → Asam Urat
c. Santin oksidase adalah enzim yang merubah santin → asam urat, enzim tsb
banyak terdapat di: hati, ginjal, usus halus
d. Penyakit Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh,
sehingga terjadi penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi.

3
2.2.2 Katabolisme Pirimidin
a. Sitosin → Urasil → Dihidrourasil → Asam β ureidopropionat → CO2 +
NH3
b. Timin → Dihidrotimin → Asam β ureidoisobutirat → CO2 + NH3
c. Katabolisme pirimidin terutama berlangsung di hati

2.3 Struktur Purin dan pirimidin


2.3.1 Reaksi Penyelamatan Mengubah Purin dan Nukleosidanya menjadi
Mononukleotida

Perubahan purin, ribonukleosida dan deoksiribonukleosida nya menjadi


mononukleotida memerlukan apa yang disebut sebagai reaksi penyelamatan. Reaksi
ini jauh lebih sedikit memerlukan energi dibanding sintesis de novo. Mekanisme yang
lebih penting melibatkan fosforibolisasi oleh PRPP purin bebas (Pu) untuk
membentuk purin 5’-mononukleotida (Pu-RP).

Pu + PR-PP → PRP + PP

Dua fosforibosil transferase kemudian mengubah adenine menjadi AMP serta


mengubah hipoxantin dan guanin menjadi IMP atau GMP. Mekanisme penyelamatan
kedua melibatkan transfer fosforil dari ATP ke ribonukleosida purin (PuR):

PuR + ATP → PuR – P + ADP

Adenosin kinase mengatalisis fosforilasi adenosin dan deoksiadenosin menjadi AMP


dan dAMP, dan deoksisitidin kinase memfosforilasi deoksisitidin dan 2’-
deoksiguanosin menjadi dCMP dan dGMP.

Hepar sebagai tempat utama biosintesis nukleotida purin menyediakan purin dan
nukleotida purin untuk “diselamatkan” dan digunakan oleh jaringan-jaringan yang
tidak mampu membentuk kedua zat tersebut. Contohnya, otak manusia memiliki
PRPP glutamil amidotransferase dalam kadar yang rendah sehingga bergantung pada
purin eksogen.

4
2.3.2 Umpan balik AMP dan GMP Meregulasi PRPP Glutamil Amidotransferase

Karena membutuhkan glisin, glutamine, turunn tetrahidrofolat, aspartat, serta ATP,


biosintesis IMP bermanfaat dalam regulasi biosintesis purin. Hal yang paling
menentukan laju biosintesis nukleotida purin de novo adalah konsentrasi PRPP, laju
sintesis, pemakaian, dan penguraiannya. Laju sintesis PRPP bergantung pada
ketersedian ribose 5’-fosfat dan pada aktivitas PRPP sitase, suatu enzim yang peka
terhadap inhibisi umpan balik AMP, ADP, GMP, dan GDP.

2.3.3 Reduksi ribonukleosida Difosfat Membentuk Deoksiribonukleosida Difosfat


Reduksi 2’-hidroksil ribonukleosida purin dan pirimidin yang dikatalis oleh kompleks
ribonukleotida reduktase membentuk deoksiribonukleotida difosfat (dNDP).
Kompleks enzim ini aktif hanya jika sel sedang aktif menyintesis DNA. Reduksi
memerlukan tioredoksin, reduktase, dan NADPH. Reduktan yang terbentuk yaitu
tioredoksin terekdusi, dihasilkan oleh NADPH tioredoksin redutase. Reduksi
ribonukleosida difosfat (NDP) menjadi deoksiribonukleosida difosft (dNDP) berada
dibawah kontrol regulatorik yang rumit agar tercapai produksi deoksiribonukleotida
yang seimbang untuk sintesis DNA.

2.4 Tahapan Biosintesis Purin dan Pirimidin


2.4.1 Tahapan biosintesis Purin :
1) Sintesis purin diawali oleh reaksi pembentukan molekul PRPP (5-phospho
ribosil pyro phosphate) yang berasal dari ribosa-5P yang mengkaitkan ATP
dan ion Mg²+ sebagai aktivator.
2) Selanjutnya pembentukan senyawa 5-Phosphoribosilamin dari hasil reaksi
PRPP dengan glutamin. Reaksi ini menghasilkan pula asam amino
glutamat + Ppi.
3) Berikutnya pembentukan senyawa GAR (glycin amid ribosil-5P) dari hasil
reaksi ribosilamin-5P dengan glisin yang mengaktipkan ATP dan Mg²+
sebagai aktivator dan yang dikatalisis oleh enzim GAR syn-thetase.

5
4) Kemudian GAR melakukan reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim
transformilase dengan koenzim FH4 (tetrahidrofolat) dan senyawa donor
gugus formil, membentuk senyawa formil glisin amid ribosil-5P nya. Atom
karbon gugus formil tersebut menempati posisi atom C-8 inti purin.
5) Kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P melakukn reaksi aminasi
(pada atom karbon ke-4 nya) dengan senyawa donor amino (berupa
glutamin) dan terbentuknya senyawa formil- glisinamidin- ribosil-5P.atom
N gugus amino yang baru menempati posisi N-3 inti purin.
6) Selanjutnya terjadi reaksi penutupan rantai dan terbentuknya senyawa
amino- imidazole- ribosil-5P, selanjutnya senyawa-senyawa amino-
imidazole- ribosil-5P melakukan fiksasi CO2 dengan biotin sebagai
koenzim dan atom karbon yang difiksasi tersebut menempati atom C (6)
inti purin. Dilanjutkan reaksinya dengan aspartat membentuk senyawa 5-
amino- 4- imidazole- N- suksinil karboksamid ribosil-5P.
7) Senyawa 5-amino- 4- amidazole- karboksamid- ribosil- 5P, melakukan
reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim transformilase dengan koenzim
FH4 (tetrahidrofolat) dansenyawa donor gugus formil, maka terbentuknya
senyawa 5- formamido- 4- imidazole karboksamide- ribosil-5P.
8) Akhirnya terjadilah reaksi penutupan cincin yang ke-2 kalinya terbentuklah
derivat purin yang pertama berupa IMP (inosin monophosphate= inosinic
acid) yaitu derivat hiposantin atau 6- oksipurin. Sedangkan AMP dan GMP
diturunkan dari IMP.

2.4.2 Tahapan biosintesis pirimidin :


1) Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang
dihasilkan dari reaksi antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh
enzim karbamoil-P sintetase yang berlangsung didalam sitosol.
2) Berbeda dengan enzim karbamoil-P sinthase yang bekerjapada reaksi
pembentukan urea, dimana reaksi nya berlangsung bukan didalam sitosol
melainkan didalam mitokondria.

6
3) Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan
senyawa karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat
transkarbamoilase.
4) Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari
molekul karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA=
dihidroorotic acid). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.
5) Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase
dengan koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA=orotic acid).
6) Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat.
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan
orotidilat OMP (orotidin mono posphate).Akhirnya enzim orotidilat
dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi orotidilat dan menghasilkan
uridilat (uridin mono phosphate)yaitu produk nukleotida pertama pada
biosintesis pirimidin.

2.3.3 Kelainan metabolime purin dan pirimidin


a. Metabolisme purin

Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin pada manusia, guanin yang
berasal dari guanosin dan hiposantin. Yang berasal dari andenosin melalui
pembentukan santin keduanya dikonversi menjadi asam urat, reaksinya berturut-turut
dikatalisis oleh enzim guanase dan santin oksidase.

Masalah klinik metabolisme purin

1) Gout adalah suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam
tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangan
melalui ginjal yang menurun atau peningkatan asupan makanan kaya purin
2) Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat. Karna kadar nya
yang tinggi.
3) Gout ditandai dengan :

7
Serangan berulang dari athritis yang akut, kadang disertai pembentukan kristal
natrium urat yang besar dinamakan tophus deformitas (kerusakan) sendi
secara kronis, dan cedera pada ginjal.
4) Sindrom Lesch-nyhan adalah suatu hiperurisemia over produksi yang sering
disertai litiasis asam urat serta sindrom self-mutilation terjadi karena tidak
berfungsinya enzim hipoxantin-guanin fosforibosil transferase yang
merupakan enzim pada penyelamatan pada reaksi purin.
5) Penyakit von gierke adalah defisiensi glukosa fosfatase yang terjadi karena
sekunder akibat peningkatan atau pembentukan prekursor PRPP, ribosa 5-
fosfat, disamping it asidosis laktat yang menyertai akan menikan ambang
ginjal untuk urat sehingga terjadi peningkatan total kadar urat dalam tubuh.
b. Metabolisme pirimidin
1) Hasil akhir katabolisme pirimidin: CO2, ammonia, betalanin dan propionat
sangat mudah larut dalam air bila overproduksi dan jarang didapati kelainan.
2) Hiperurikemia dengan overproduksi PPRP akan terjadi peningkatan
nukleotida dan peningkatan ekskresi dari betalanin.
3) Defisiensi folat dan vitamin B12 dengan defisiensi TMP.

Masalah klinik metabolisme pirimidin

Hasil akhir metabolisme pirimidin larut dalam air, tidak banyak kelainan yang
disebabkannya.

 Kelainan autosomal resesif


1) Hereditary orotic aciduria
tipe I:tipe yang lebih sering def. orotat fosforibosil transferase & orotidilat
dekarboksilase. Terjadi anemia megaloblastik, tdp kristal jingga dalam urine.
Tipe II :krn defisiensi orotidilat dekarboksilas
2) Reye’s Syndrome
Gangguan pada mitokondria hati

8
Orotikasiduria sekunder karena ketidakmampuan mitokondri memakai
karbamoil fosfat (pada defisiensi ornitin trankarbamoilase) overproduksi asam
orotat.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama RNA dan DNA. Purin
terdiri dari Adenin, guanin, hipoxantin, xantin. Di metabolisme menjadi asam urat
sedangkan pirimidin yaitu Sitosin, urasil, timin. Dimetabolisme menjadi CO2 dan
NH3. Hasil penelitian dengan menggunakan radioisotop, ternyata setiap komponen
yang dijumpai dalam kerangka inti purin berasal dari bermacam-macam antara lain
atom C (6), atom N (1), atom C (2), atom N (3), atom C (4), atom C (5) dan atom N
(7). Dan tahapan purin diawali dengan pembentukan molekul PRPP(5-phospho
ribosil pyro phosphate) dan slanjutnya membentuk senyawa 5-phosphoribosilamin
dari hasil PRPP dan membentuk senyawa GAR kemudian GAR membentuk reaksi
formilase yang dikatelisis oleh enzim kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P
sehingga terjadi penutup rantai, senyawa 5 amino-4-imidazole-karboksamid- ribosil-
5P akhir dari penutupan cicncin yang k-2.Sedangkn biosintesis pirimidin memerlukan
bahan pembentuk yang sama yaitu PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat dan FH4,
adapun kelainan metabolisme purin yaitu gout, Sindrom Lesch-nyhan dan Penyakit
von gierke. Sedangkan pirimidin mempunyai kelainan kekurangan enzim.
Metabolisme pirimidin larut dalam air.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan  diatas saran yang dapat kita buat yaitu untuk memperdalam
lagi tentang metabolisme purin dan pirimidin. Dalam penulisan dan pembahasan
makalah ini,tentunya belum sempurna dan masih banyak kekurangan, Oleh sebab itu
Kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik atau saran dari pihak dapat
memperbaiki atau menyempurnakan makalah kami.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hardjasasmita, 1996. Ikhtisar Biokimi Dasar. Jakarta: FKUI


Poedjiadi Anna, 1944. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UIP
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/metabolisme purin dan pirimidin
https://yeniprasculina.blogspot.com/2016/05/makalah-metabolisme-purin-dan-pirimidin.html

11

Anda mungkin juga menyukai